Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN KOMPENSASI

TERHADAP KEPUASAN KERJA DI PERUSAHAAN X

Wahyudhi Sutrisno

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia,


Jalan Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta, Sleman, 55584

ABSTRACT

This research aims to know whether employees perception to compensation justice which
is accepted affecting the level of employee’s job satisfaction. Research data obtained from
primary data and secondary data. Primary data obtained by giving questionnaire to
respondent. Secondary data consist of history of the company, company’s profile,
organization chart, total of employees, and applied compensation system. Data analysis
using the analysis of linear regression and correlation analysis. result of this research shows
that there is significantly influence between employees perception to compensation justice
with job satisfaction. And there is closer relationship between perception variable about
justice of compensation system with job satisfaction.

Keywords: Compensation Justice, Job Satisfaction, Employee’s Perception.

terjadi bersamaan dengan proses “produksi ”.


1. PENDAHULUAN Karyawan, terutama yang terlibat langsung
Perusahaan atau organisasi saat ini dengan konsumen sebenarnya merupakan
dituntut untuk mempunyai keunggulan bagian dari jasa yang dijual. Karyawan akan
bersaing baik dalam hal kualitas produk, dapat memberikan servis yang baik kepada
servis, biaya maupun sumber daya manusia konsumen apabila karyawan merasa puas
yang profesional. Sumber Daya Manusia terhadap pekerjaannya. Karyawan yang puas
merupakan kemampuan terpadu dari daya terhadap pekerjaannya, maka produktivitas
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, kerja dan motivasi kerja karyawan tersebut
dimana pelaku dan sifatnya dilakukan oleh juga akan meningkat. Tujuan penelitian ini
keturunan dan lingkungannya, sedangkan adalah untuk mengetahui apakah persepsi
prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan karyawan terhadap keadilan kompensasi
untuk memenuhi kepuasannya (Hasibuan, yang diterima mempengaruhi tingkat
2013). Manajemen Sumber Daya Manusia kepuasan kerja karyawan.
menurut Marwansyah (2010), dapat diartikan
sebagai pendayagunaan sumber daya 2. KAJIAN LITERATUR
manusia di dalam organisasi, yang dilakukan 2. 1 Kompensasi
melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber Milkovich (2002) mendefinisikan
daya manusia, rekruitmen dan seleksi, kompensasi sebagai semua bentuk financial
pengembangan sumber daya manusia, return, tangible services dan benefit yang
perencanaan dan pengembangan karir, diterima karyawan sebagai bagian dari
pemberian kompensasi dan kesejahteraan, hubungan kerja antara perusahaan dan
keselamatan dan kesehatan kerja, dan karyawan. Menurut Hasibuan (2013),
hubungan industrial. kompensasi merupakan suatu cara
Pada perusahaan X yang bergerak perusahaan untuk meningkatkan motivasi
dibidang jasa, maka karyawan memegang dan kepuasan kerja karyawan. Kompensasi
peranan kunci, sebab proses “ konsumsi” penting bagi karyawan sebagai individu

234
Pengaruh Persepsi Karyawan Tentang Keadilan Kompensasi (Wahyudhi Sutrisno)

karena besarnya kompensasi mencerminkan masukan yang dibawa masuk oleh individu
ukuran nilai karya mereka diantara karyawan ke dalam sebuah pekerjaan dengan hasil yang
itu sendiri, keluarga dan masyarakat. diperolehnya dari pekerjaan tersebut.
Masukan karyawan meliputi pengalaman,
2. 2 Persepsi pendidikan, keahlian khusus, upaya dan
Persepsi merupakan proses dari waktu kerja. Keluarannya meliputi gaji,
seseorang dalam memahami lingkungannya tunjangan-tunjangan, pencapaian, pengakuan
yang melibatkan pengorganisasian dan dan imbalan lainnya. Perancangan dan
penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pelaksanaan sistem kompensasi haruslah
pengalaman psikologis. Persepsi membantu memastikan bahwa terdapat keadilan
individu dalam memilih, mengatur, eksternal, internal, dan individu melalui
menyimpan dan menginterpretasikan perancangan dan penerapan struktur gaji
rangsangan menjadi gambaran dunia yang yang efektif dan tingkat gaji yang tepat.
utuh dan berarti. Hubungan antara keadilan Keadilan eksternal (external equity) diartikan
dan kepuasan terhadap kompensasi sebagai kompensasi yang wajar dan berlaku
dijelaskan dalam teori keadilan (equity untuk pekerjaan-pekerjaan serupa di pasar
theory) yang menyatakan bahwa karyawan tenaga kerja eksternal. Keadilan eksternal
membandingkan upaya dan imbalan mereka dinilai dengan membandingkan pekerjaan
dengan karyawan lain dalam situasi kerja serupa diantara perusahaan-perusahaan yang
yang sama (Gibson, 2000). dapat dibandingkan. Dua kondisi mestilah
dipenuhi: (1) pekerjaan yang sedang
2. 3 Kepuasan Kerja diperbandingkan mestilah sama atau hampir
Kepuasan kerja menurut Gibson (2000) sama, dan (2) organisasi yang disurvai
yaitu sikap yang ditunjukkan oleh individu mestilah serupa dalam ukuran, misi dan
mengenai pekerjaannya, yang merupakan sektornya. Tingkat kompensasi eksternal
hasil dari persepsinya mengenai lingkungan dipengaruhi oleh: (1) faktor-faktor pasar
kerja. Lima dimensi kerja yang dianggap tenaga kerja, seperti sifat permintaan dan
berhubungan dengan kepuasan kerja suplai tenaga kerja; (2) faktor-faktor pasar
karyawan yaitu: dari produk, seperti tingkat kompetisi, tingkat
1. Pay. Jumlah yang diterima dan dirasakan permintaan produk, karakteristik industri dan
adil. faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi
2. Job. Pekerjaan yang diberikan semakin kesehatan industri dan kemampuannya
menarik dan memberikan kesempatan menggaji; (3) harga modal dan tingkat
bagi karyawan untuk belajar dan terhadap harga modal tersebut dapat
meningkatnya tanggung jawab. disubstitusikan untuk tenaga kerja dalam
3. Promotion Oportunities. Peluang proses yang produktif (Simamora, 2004).
kenaikan pangkat. Menurut Simamora (2004), keadilan internal
4. Supervisor. Kemampuan supervisor (internal equity) diartikan sebagai tingkat
dalam menunjukkan kepeduliannya kompensasi yang pantas dengan nilai
terhadap karyawan. pekerjaan internal bagi pekerjaan. Keadilan
5. Co-worker. Rekan kerja yang suportif internal adalah fungsi dari status relatif
dan kompeten. sebuah pekerjaan didalam perusahaan, nilai
ekonomi hasil pekerjaan atau status sosial
2. 4 Keadilan Kompensasi sebuah pekerjaan. Keadilan ini berhubungan
Milkovich (2002) menyebutkan keadilan dengan variasi kompensasi diantara
(fairness) merupakan sasaran utama sistem pekerjaan-pekerjaan yang berbeda dalam
kompensasi. Menurut Simamora (2004), suatu perusahaan. Keadilan individu
keadilan (equity) adalah keseimbangan antara (individual equity) berarti bahwa individu-

235
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 234-239

individu merasa bahwa mereka diperlakukan 1. Variabel persepsi karyawan terhadap


secara adil dibandingkan dengan rekan sistem kompensasi didasarkan pada
sekerja mereka. keadilan kompensasi yang meliputi :
a. Keadilan eksternal, yaitu kompensasi
3. METODOLOGI PENELITIAN yang pantas sesuai dengan
3.1 Pengumpulan Data kompensasi yang berlaku di pasar
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh eksternal. Keadilan ini dinilai dengan
secara langsung dari sumber obyek membandingkan kompensasi pada
penelitian. Data primer dari penelitian pekerjaan serupa di antara organisasi
ini diperoleh langsung dari karyawan yang sejenis. Pernyataan yang
perusahaan X dengan menggunakan berkaitan dengan keadilan eksternal
kuisioner. Kuisioner menggunakan skala meliputi dimensi bentuk dan jumlah.
Likert yang dimodifikasi dari lima b. Keadilan internal, yaitu kompensasi
pilihan jawaban menjadi empat pilihan yang diberikan sesuai dengan nilai
jawaban dengan menghilangkan pilihan pekerjaan internal bagi perusahaan.
jawaban ragu-ragu/netral. Tujuannya Keadilan ini dinilai dengan
adalah untuk mengurangi akibat yang membandingkan kompensasi pada
tidak diinginkan dengan alasan berbagai pekerjaan yang berbeda di
(Hadi,2004) : dalam perusahaan. Pernyataan yang
a. Jawaban ragu-ragu diartikan belum berkaitan dengan keadilan internal
dapat memutuskan. meliputi dimensi bentuk, jumlah
b. Jawaban yang tersedia di tengah akan administrasi dan pelayanan.
menimbulkan kecenderungan c. Keadilan individu, yaitu keadilan
menjawab ke tengah (central dalam kompensasi dimana seseorang
tendency effect), terutama bila masih menilai keadilan dengan
ragu-ragu dalam menentukan pilihan. membandingkan apa yang
c. Tidak tersedianya jawaban di tengah diperolehnya dengan apa yang
secara langsung membuat subyek diperoleh rekan kerjanya. Pernyataan
harus menentukan pendapat dengan yang berkaitan dengan keadilan
lebih pasti ke arah setuju atau tidak individu meliputi dimensi bentuk,
setuju. jumlah, administrasi dan pelayanan.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh
dari perusahaan X yang meliputi sejarah 2. Variabel Kepuasan Kerja meliputi :
perusahaan, gambaran umum a. Pendapatan (Pay). meliputi besar gaji
perusahaan, struktur organisasi, jumlah dan tunjangan.
karyawan, dan sistem kompensasi yang b. Pekerjaan (Job). Meliputi beban
diterapkan. kerja, kesesuaian minat, variasi
pekerjaan, keamanan kerja, kebebasan
3. 2 Definisi Operasional dan bertindak, sarana penunjang kerja dan
Pengukuran Variabel lingkungan kerja.
Terdapat dua variabel yang digunakan c. Promosi dan pengembangan karir
dalam penelitian ini yaitu variabel persepsi (Promotion Oportunities). Meliputi
karyawan terhadap keadilan kompensasi dan kesempatan pengembangan diri dan
kepuasan kerja. Persepsi karyawan terhadap keadilan dalam sistem promosi.
keadilan kompensasi merupakan variabel d. Atasan (Supervisor). Meliputi
independen dan variabel kepuasan kerja dukungan dan perhatian atasan,
merupakan variabel dependen. keterbukaan atasan, pengawasan
atasan.

236
Pengaruh Persepsi Karyawan Tentang Keadilan Kompensasi (Wahyudhi Sutrisno)

e. Rekan kerja (Co-worker). Meliputi Tabel 1. Keadilan Eksternal


komunikasi dan keterbukaan, Frekuensi Persen (%)
persaingan, kebersamaan dan SS 33 16,9
dukungan kelompok, penyelesaian S 91 46,7
masalah dan umpan balik. TS 69 35,4
STS 2 1,0
Total 195 100,0
3.1. Metode Analisis Data
Data dianalisa dengan menggunakan
Tabel 1 menunjukkan bahwa karyawan
Analisis Regresi Linear untuk menunjukkan
mempunyai persepsi perusahaan telah
sifat hubungan antara variabel independen
menerapkan keadilan eksternal dalam sistem
dan variabel dependen (Nawari, 2010).
kompensasi perusahaan.
Persamaan regresi:
Tabel 2. Keadilan Internal
................................. (1) Frekuensi Persen (%)
SS 38 19,5
dimana : S 89 45,6
Y ' = Kepuasan Kerja. TS 65 33,3
a = Intercep. STS 3 1,5
B = Koefisien Regresi Variabel Persepsi Total 195 100,0
terhadap Keadilan Kompensasi.
x = Variabel Persepsi Terhadap Keadilan Tabel 2 menunjukkan bahwa karyawan
Kompensasi. mempunyai persepsi perusahaan telah
menerapkan keadilan internal dalam sistem
Analisis korelasi digunakan untuk kompensasi perusahaan.
menjelaskan besarnya tingkat hubungan
antara variabel persepsi tentang keadilan Tabel 3. Keadilan Individu
kompensasi dengan kepuasan kerja Frekuensi Persen (%)
karyawan. Perhitungan koefisien korelasi SS 29 14,9
dengan menggunakan teknik Pearson’s S 92 47,2
Product Moment dengan dengan rumus TS 71 36,4
sebagai berikut : STS 3 1,5
Total 195 100,0
∑ ∑ ∑
√{ ∑ }{ ∑ ∑ }
............. (2)
Tabel 3 menunjukkan bahwa karyawan
dimana: mempunyai persepsi perusahaan telah
Y = Persepsi Terhadap Kepuasan Kerja. menerapkan keadilan individu dalam sistem
X = Persepsi Terhadap Keadilan Sistem kompensasi perusahaan.
Kompensasi.
N = Jumlah Item (pernyataan). 4.2. Kepuasan Kerja
Hasil tabulasi tentang kepuasan kerja
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4. Faktor Pekerjaan
4.1. Keadilan Kompensasi Frekuensi Persen (%)
Hasil tabulasi tentang keadilan SS 103 52,8
kompensasi dapat dilihat pada tabel-tabel S 68 34,9
berikut ini : TS 24 12,3
STS 0 0,0
Total 195 100,0

237
Teknoin Vol. 21 No. 4 Desember 2015 : 234-239

Tabel 4 menunjukkan bahwa karyawan 4.3. Analisis Regresi Linear


telah merasakan kepuasan kerja yang Pengolahan data pada penelitian ini
berhubungan dengan faktor pekerjaan. dilakukan dengan menggunakan program
SPSS release 17. 0 for Windows. Dari hasil
Tabel 5. Faktor Atasan pengolahan data diperolah persamaan regresi
Frekuensi Persen (%) sebagai berikut : Y = 74,663 + 0,488X.
SS 133 68,2 Persamaan regresi di atas menunjukkan sifat
S 52 26,7
hubungan yang positif antara variabel
TS 9 4,6
STS 1 0,5
persepsi tentang keadilan sistem kompensasi
Total 195 100,0 dengan variabel kepuasan kerja, hal ini
berarti jika karyawan mempunyai persepsi
Tabel 5 menunjukkan bahwa karyawan bahwa keadilan kompensasi yang diterapkan
telah merasakan kepuasan kerja yang oleh perusahaan semakin baik, maka
berhubungan dengan faktor atasan. kepuasan kerja yang yang dirasakan oleh
karyawan juga meningkat. Dari persamaan
Tabel 6. Faktor Promosi regresi diketahui nilai R Square sebesar
Frekuensi Persen (%) 0,211. ini menunjukkan bahwa variabel
SS 154 79,0 persepsi karyawan tentang keadilan
S 32 16,4 kompensasi mempengaruhi variabel
TS 8 4,1 kepuasan kerja sebesar 21%. Diperoleh nilai
STS 1 0,5 t-hitung sebesar 7,189 dan nilai t-tabel
Total 195 100,0 sebesar 1,9723. Karena nilai t-hitung lebih
besar daripada nilai t-tabel, berarti variabel
Tabel 6 menunjukkan bahwa karyawan persepsi karyawan tentang keadilan
telah merasakan kepuasan kerja yang kompensasi secara signifikan mempengaruhi
berhubungan dengan faktor promosi. variabel kepuasan kerja.
Tabel 7. Faktor Rekan Kerja
Frekuensi Persen (%)
4.4. Analisis Korelasi
SS 118 60,5
Analisa korelasi digunakan untuk
S 54 27,7 mengetahui besarnya hubungan antara
TS 23 11,8 variabel independen (X) terhadap variabel
STS 0 0,0 dependen (Y) (Ali, 2007). Perhitungan
Total 195 100,0 koefisien korelasi dilakukan dengan
menggunakan teknik Pearson’s Product
Tabel 7 menunjukkan bahwa karyawan Moment dengan bantuan program SPSS
telah merasakan kepuasan kerja yang release 17. 0 for Windows. Hasil perhitungan
berhubungan dengan faktor rekan kerja. koefisien korelasi antara variabel persepsi
tentang keadilan sistem kompensasi dengan
Tabel 8. Faktor Gaji kepuasan kerja adalah sebesar 0,460,
Frekuensi Persen (%) menunjukkan hubungan yang cukup erat.
SS 103 52,8 Arah hubungan positif berarti semakin besar
S 65 33,3 persepsi karyawan tentang keadilan
TS 27 13,8
kompensasi akan membuat kepuasan kerja
STS 0 0,0
Total 195 100,0
karyawan juga cenderung meningkat.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Tabel 8 menunjukkan bahwa karyawan
telah merasakan kepuasan kerja yang Berdasarkan hasil analisis pengolahan
berhubungan dengan faktor gaji. data dan pembahasan dalam penelitian ini,

238
Pengaruh Persepsi Karyawan Tentang Keadilan Kompensasi (Wahyudhi Sutrisno)

maka dapat diambil kesimpulan bahwa Nawari, Analisis Regresi dengan MS Excel
karyawan Perusahaan X mempunyai persepsi 2007 dan SPSS 17. PT Elex Media
bahwa perusahaan telah menerapkan Komputindo Kompas Gramedia,
keadilan eksternal, keadilan internal dan Jakarta, 2010.
keadilan individu dalam sistem kompensasi
perusahaan. Karyawan Perusahaan X telah Simamora, Henry, Manajemen Sumber Daya
merasakan kepuasan kerja yang berhubungan Manusia. STIE YKPN Yogyakarta,
dengan faktor pekerjaan, faktor atasan, faktor 2004.
promosi, faktor rekan kerja, dan faktor gaji.
Selain itu terdapat berdasarkan hasil analisis
regresi linear, diketahui terdapat pengaruh
yang signifikan antara persepsi karyawan
terhadap keadilan kompensasi dengan
kepuasan kerja. Dari hasil perhitungan
koefisien korelasi antara variabel persepsi
tentang keadilan sistem kompensasi dengan
kepuasan kerja, dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang cukup erat dan
menunjukkan arah hubungan yang positif,
hal ini menunjukkan bahwa semakin
bertambah baik persepsi karyawan tentang
keadilan kompensasi akan membuat
kepuasan kerja karyawan juga meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Sambas Muhidin dan Maman
Abdurrahman, Analisis Korelasi,
Regresi, dan Jalur dalam Penelitian,
Pustaka Setia, Bandung, 2007.
Gibson, James L., Ivansevich, John M.,
Donnely, James H., Organizations:
Behavior Structure Processes (10th
ed). USA: McGraw-Hill companies,
2000.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research.
Penerbit Andi:Yogyakarta, 2004
Hasibuan, Malayu S. P, Manajemen Sumber
Daya Manusia, PT. Bumi Aksara,
Jakarta, 2013.
Marwansyah, Manajemen Sumber Daya
Manusia. Alfabeta, Bandung, 2010.
Milkovich, Newman, Compensation. New
York : McGraw-Hill, 2002.

239

Anda mungkin juga menyukai