Anda di halaman 1dari 2

b. Jam Kerja.

Diabaikannya persetujuan masyarakat tersebut bukan satu-


satunya cara oknum terkait mengakali hak masyarakat.
Oknum tersebut secara sepihak dapat melaksanakan
pekerjaan hingga malam bahkan berlangsung 24 jam, padahal
jam kerja yang diizinkan terbatas pada jam-jam tertentu. Motif
terbesar adalah sistem kejar tayang, dengan coba-coba
melanjutkan pekerjaan melampaui batas waktu kerja. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan keawaman
dan ketidaktauan masyarakat mengenai adanya pembatasan
jam kerja yang tertuang didalam peraturan terkait.

Secara legal-formal, pekerjaan pembangunan yang telah


memperoleh izin gangguan tadi diberikan Izin Mendirikan
Bangunan/IMB. Diantara peraturan yang menyangkut IMB,
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta pernah
menerbitkan Keputusan Gubernur DKI No. 1068 Tahun
1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penertiban Kegiatan
Membangun dan Menggunakan Bangunan Di Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, Keputusan Gubernur DKI Jakarta
No. 76 Tahun 2000 tentang Tata Cara Memperoleh Izin
Mendirikan Bangunan, Izin Penggunaan Bangunan, dan
Kelayakan Menggunakan Bangunan Di Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, dan Keputusan Gubernur Propinsi DKI
Jakarta No. 72 Tahun 2002 tentang Ketentuan
Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Membangun Di
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Dari ketiga regulasi di atas, ketentuan terakhir secara jelas


mengatur pembatasan jam kerja yang diizinkan. Pasal 6 ayat
(1) Keputusan Gubernur DKI No. 72 Tahun 2002 berbunyi:

Waktu pelaksanaan kegiatan membangun hanya


diperkenankan mulai pukul 6.00 hingga 18.00.

Sedangkan apabila pekerjaan melampaui jadwal tersebut


diwajibkan melapor kepada Dinas Penataan dan Pengawasan
Bangunan, demikian bunyi ayat (2) Pasal tersebut.

Adanya pembatasan jam kerja inilah yang harus dicermati


secara seksama oleh masyarakat sehingga terhadap
pekerjaan pembangunan rumah/perumahan yang berlangsung
malam hari seharusnya dipertanyakan izin dan urgensinya,
baik kepada Ketua RT/RW, pelaksana pekerjaan (kontraktor)
maupun pejabat pemerintah setempat (Dinas Penataan dan
Pengawasan Bangunan).

Anda mungkin juga menyukai