Obat TBC
Obat TBC
Pengobatan TBC yang tepat akan melibatkan 3-4 antibiotik harian. Pasien akan
merasa lebih baik setelah beberapa minggu. Namun, ini bukan berarti bakteri
MTB sudah hilang dari tubuh. Karenanya, penting bagi pasien untuk
menyelesaikan tahapan pengobatan sekalipun gejala-gejala TBC sudah hilang.
Jalani pengobatan sesuai anjuran dokter untuk menghindari bakteri MTB menjadi
kebal. Penghentian konsumsi obat hanya berdasarkan anjuran dokter.
Obat-obat antibiotik yang diberikan oleh dokter dapat memberikan efek samping
seperti kencing berwarna merah (bukan darah), telinga berdenging, kesemutan
pada kulit, mual muntah, dan kulit kuning. Kencing berwarna merah bukanlah
sesuatu yang berbahaya. Namun bila efek samping lainnya muncul, segera temui
dokter Anda untuk menanganinya.
Jika Anda mengalami batuk terus-menerus, demam atau penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskan, maka bisa jadi disebabkan oleh TBC. Untuk
mendeteksi sumber infeksi TBC, dokter akan menanyakan tempat Anda tinggal
dan bekerja, serta dengan siapa saja Anda melakukan kontak. Dokter juga dapat
memeriksa sejarah dari hasil tes kulit TBC, faktor risiko (terutama HIV),
kunjungan ke luar negeri, dan kerja lapangan.
Reaksi tes kulit dengan elemen TB (PPD) dapat dilakukan. Dalam tes ini,
sejumlah kecil protein yang mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit
di bawah lengan; bagian yang bengkak akan diperiksa setelah 48-72 jam
kemudian. Ukuran dari bagian yang bengkak tersebut akan menentukan hasil tes.
Apabila hasilnya positif, biasanya berarti bahwa orang tersebut telah terinfeksi
TBC.
Dokter dapat pula mengambil sinar X dan sampel dahak, darah, atau urin untuk
memeriksa keberadaan bakteri MTB. Tes HIV juga bisa dilakukan.
Pengobatan di rumah
Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi TBC
(tuberculosis)?
Gaya hidup dan pengobatan berikut dapat membantu Anda mengatasi penyakit
TBC: