Anda di halaman 1dari 49

ringkasan biologi

kelas 11
[Semoga ringkasan ini dapat memudahkan kita mempelajari kembali pelajaran yang telah
kita pelajari sebelumnya]

Nama : Wisnu Adyatma S.

Kelas : XII I

Nomor : 27

edited by fransisca liana dan setyaningsih f-SMA KOLESE LOYOLA Page 1


daftar isi
Bab 1 Struktur dan Fungsi Sel ...................................................... 3

Bab 2 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan ........................... 8

Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ............................... 12

Bab 4 Sistem Gerak Pada Manusia ............................................... 17

Bab 5 Sistem Peredaran Darah ................................................... 22

Bab 6 Sistem Pencernaan Manusia ............................................ 28

Bab 7 Sistem Pernapasan Manusia ............................................. 30

Bab 8 Sistem Ekskresi Pada Manusia ......................................... 32

Bab 9 Sistem Regulasi Pada Manusia ......................................... 37

Bab 10 Sistem Reproduksi Pada Manusia .................................. 43

Bab 11 Sistem Kekebalan Tubuh ................................................ 49

2
BAB 1 STUKTUR DAN FUNGSI SEL

- Macam sel :
o Prokariotik ( tanpa membran inti ) dan eukariotik ( dengan membran inti )
o Somatis ( tubuh ) dan germinal ( kelamin )
- Struktur sel :
N BAGIAN KETERANGAN FUNGSI
O SEL
1. Membran adalah selaput yang terletak pintu gerbang yang dilalui zat,
Sel / paling luar dan tersusun dari baik menuju atau meninggalkan
Membran senyawa kimia lipoprotein sel.
Plasma / ( lipid + protein).
Selaput
Plasma

2. Inti Sel dalam inti sel terdapat mengatur semua aktivitas sel
(Nukleus) kromosom yang berisi DNA
untuk mengatur sintesis
protein. Inti sel terdiri dari
bagian-bagian yaitu:

 Selaput inti (karioteka)


 Nukleoplasma (kariolimfa)
 Kromatin / kromosom
 Nukleous (anak inti)
3. Sitoplasma bagian yang cair dalam sel. sebagai pelarut zat-zat kimia
dan Organel Khusus untuk cairan yang serta sebagai media terjadinya
Sel berada dalam inti sel reaksi kimia sel.
dinamakan nukleoplasma.
Penyusun utama dari
sitoplasma adalah air (90%).
Organel sel adalah benda-
benda yang terdapat dalam
sitoplasma dan hidup serta

3
menjalankan fungsi-fungsi
kehidupan.
a. Retikulum struktur berbentuk benang-
endoplasma benang yang bermuara di inti
(RE) sel. Dikenal dua jenis
retikulum endoplasma, yaitu:
RE tampak kasar  ribosom Untuk sintesis protein
granuler/ menonjol di permukaan
kasar sitoplasmik membrane
RE Tampak halus  karena Untuk sintesis lipid
agranuler / permukaan sitoplasma tidak
halus mempunyai ribosom.

b. Mitokondria mitokondria adalah pusat tahap respirasi pada tumbuhan


(the power respirasi seluler yang dan hewan melewati jalur yang
house). menghasilkan banyak energi sama, yang dikenal sebagai
ATP daur atau siklus Krebs yang
berlangsung di dalam
mitokondria

c. Lisosom sebagai penghasil dan


penyimpan enzim berhubungan
dengan fungsi menyortir dan
mengirim produk sel.

d. Badan golgi Badan golgi berperan penting sebagai penerima vesikula


transpor dari RE
(aparatus dalam sel-sel yang secara
golgi/diktios aktif terlibat dalam sekresi. mengirim vesikula transport

om) Vesikula transpor adalah bentuk


 Muka cis berfungsi transfer dari protein yang
 Muka trans berfungsi. disintesis RE.
pencernaan seluler.

4
e. Sentrosom berbentuk bintang pembelahan sel baik mitosis
(sentriol) maupun meiosis

 Pdari sel yang bisa


bagian berperan dalam fotosintesis.
ditemuil pada alga dan
tumbuhan
a (Kingdom Plantae).
Dikenal
s tiga jenis plastida,
yaitu: t
i
(1) Leukoplas: berwarna putih
d
berfungsi sebagai
a
penyimpanan makanan;
Plastida
(2) Kloroplas: plastida
berwarna hijau, berfungsi
menghasilkan klorofil dan
sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis;

(3) Kromoplas: plastida yang


mengandung pigmen.
Vakuola garam-garam organik,
(rongga sel) glikosida, tanin (zat
penyamak), minyak atsiri
(misalnya jasmine pada
melati, roseine pada mawar,
zingiberine pada jahe),
alkaloid (misalnya kafein,
kinin, nikotin, likopersin, dll),
enzim, dan butir-butir pati.
Mikrotubul mikrotubulus berguna dalam untuk mempertahankan bentuk
us pembentukan sentriol, agela, sel dan sebagai rangka sel.
dan silia.
Mikro komponen utamanya yaitu pergerakan sel.
filamen protein aktin dan miosin
(seperti pada otot).

5
Peroksisom senantiasa berasosiasi dengan
(badan organel lain, dan banyak
mikro) mengandung enzim oksidae
dan katalase (banyak
disimpan dalam sel-sel hati).

Proses dalam sel


o Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi, meliputi
a. Difusi: perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi
tinggi (hipertonis)ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotonis),
setiap zat akan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya, hasil dari
difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan tersebut dinamakan
isotonis.
b. Difusi terfasilitasi: melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati
membran dengan bantuan protein transport, protein transpor merupakan
protein khusus yang menyediakan suatu ikatan baik bagi molekul yang
sedang bergerak.
c. Osmosis: difusi air melalui selaput semipermeabel. Tekanan osmosis
dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer.
o Transpor aktif adalah transpor yang melalui membran dengan melawan
kecendrungan alami yaitu melawan gradien konsentrasi dengan
menggunakan energi ATP. Pada transpor aktir diperlukan energi dari dalam
sel untuk melawan gradien konsentrasi.
 transpor aktir primer membutuhkan energi dalam bentuk ATP.
 transpor aktif sekunder memerlukan transpor yang tergantung pada
potensial membran. Kedua jenis transpor tersebut saling berhubungan
erat karena transpor aktif primer akan menciptakan potensial membran
dan ini memungkinkan terjadinya transpor aktif sekunder.
o Endositosis dan Eksositosis;
 Ekositosis keluarnya zat dari dalam sel. Vesikel dari dalam sel berisi
senyawa atau sisa metabolisme.
 Endositosisproses pemasukan zat dari luar sel ke dalam sel.
Endositosis memiliki dua macam bentuk yaitu pinositosis dan
fagositosis.

6
 Pinositosis merupakan proses pemasukan zat ke dalam ke
dalam sel yang berupa cairan.
 Fagositosis (fago = makan) merupakan pemasukan zat padat
atau sel lainnya ke dalam tubuh sel.

Sel Tumbuhan Sel Hewan

Lebih besar Lebih kecil

Bentuk tetap Tidak tetap

Dinding Sel ada Tidak ada

Lisosom tidak ada Ada

Plastida ada Tidak ada

Sentrida tidak ada Ada

Duktiosom Badan Golgi

Tidak mempunyai vakuola, walaupun


Pada sel muda vakuola kecil dan banyak terkadang beberapa sel hewan uniseluler

Pada sel dewasa tunggal dan besar memiliki vakuola yang berukuran kecil baik
pada sel muda maupun sel dewasa

Flagella/sillia tidak ada Beberapa ada

Klorofil ada Tidak ada

7
Bab 2 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

- Jaringan meristem ( terus-menerus membelah )


o Primer  panjang
Ujung batang dan ujung akar ( meristem apical )
o Sekunder  besar
Kambium dan gabus
 Meristem apical, di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar.
 Meristem interkalar, di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku
rumput-rumputan.
 Meristem lateral, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat
ditemukannya. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
- Jaringan dewasa ( berhenti membelah )
o Sifat :
 Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
 Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
 Memiliki vakuola yang besar.
 Kadang-kadang selnya sudah mati.
 Dinding sel telah mengalami penebalan.
 Terdapat ruang antarsel.
o Jaringan pelindung (epidermis)
 Jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer
seperti akar, batang, daun, buah, dan biji.
 Fungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh faktor luar
yang merugikan pertumbuhannya.
 Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain
(derivat epidermis), misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel
silica, dan sel gabus.
o Jaringan dasar (parenkim)
 Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan
fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses
fisiologis.
 Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang
berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.

8
o Jaringan penyokong (penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi
tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan
menjadi 2 yaitu :
 Jaringan kolenkim
 terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya
mengalamipenebalan selulosa dan sel-selnya hidup.
 terdapat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
 Kolenkim mempunyai protoplas, sel primer yang lebih tebal
daripada sel parenkim.
 Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian
atau silinder. Oleh karena kolenkim tidak mempunyai dinding
sekunder dan bahan penguat (lignin) maka kolenkim dapat
menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim
tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang
disokongnya.
 Jaringan sklerenkim
 Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh
dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat
kuat.
 hanya dijumpai pada bagian tumbuhan yang tidak lagi
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
 Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat
sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut umumnya dalam
bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas
pengangkut, serabut biasanya berbentuk seludang yang
berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok
yang tersebar di dalam xilem dan floem. Sklereid lebih pendek
daripada serat.
o Jaringan pengangkut (vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem.
 Xilem

9
 Xilem terdiri atas trakea, trakeid, serta unsur lain seperti
serabut xilem dan parenkim xilem.
 Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat
tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga
sebagai jaringan penguat.
 fungsi : mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju
ke daun.
 Floem
 Fungsi : mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke
seluruh tubuh tumbuhan.
 Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring,
parenkim floem, dan serabut floem.
 Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dapat
dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu kolateral, konsentris, dan radial.
1. Tipe kolateral
Berkas pengangkut disebut kolateral jika berkas pengangkut xilem
dan floem terletak berdampingan. Floem berada di bagian luar dari
xilem. Tipe kolateral dibagi menjadi 2, yaitu kolateral terbuka dan
kolateral tertutup.
 kolateral terbuka :Jika antara xilem dan floem terdapat
kambium. Kolateral terbuka dijumpai pada Dicotyledon
dan Gymnospermae.
 kolateral tertutup :antara xilem dan floem tidak terdapat
kambium misal pada Monocotyledon.
2. Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila xylem
dikelilingi floem atau sebaliknya.
3. Tipe radial
Disebut tipe radial apabila xilem dan floem letaknya bergantian
menurut jari-jari lingkaran. Contoh pada akar Monocotyledon.
o Jaringan sekretoris
 Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang
dihasilkan tidak keluar dari tubuh.

10
 Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan
saluran getah.
 Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil
metabolisme.
 Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan
protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa
yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas
sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan
membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-
jaringan lain.

Daun dikotil

11
Bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan

1. Jaringan embrional
o adalah jaringan hewan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan
hewan ini merupakan hasil pembelahan sel zigot. Pada tahap awal terbentknya
embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama.
o Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan
mengalami perubahan bentuk, proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi
ini antara lain, lapisan jaringan embrional.
o Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik), yaitu
ectoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam). Contoh; Coelenterata.
dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Tiga lapisan ini
tersebut adalah ekstoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan
entoderm (lapisan dalam).Contoh ; cacing tanah, siput, arthropoda dan
chordate.

2. Jaringan epitel
 adalah jaringan hewan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ
tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
 Fungsi dari jaringan epitel antara lain:
o Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
o Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh
kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai
saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar
tiroid , dan kelenjar hipofisis).
o Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori
(neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.
o Sebagi jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi
sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus.
Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh,
contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.

12
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi :

JENIS EPITEL DALAM JARINGAN FUNGSI

a. Epitel pipih berlapis pembuluh darah, pembuluh proses difusi dan filtrasi atau
tunggal, limfa, selaput bagian dalam penyaringan.
telinga, kapsula glomerulus
pada ginjal.

Epitel pipih berlapis banyak, melapisi rongga mulut, proteksi atau perlindungan
epidermis, esofagus, vagina,
rongga hidung

Epitel kubus berlapis sel epitel yang melapisi Membantu proses sekresi
tunggal, permukaan dalam lensa mata,
permukaan ovary atau indung
telur, saluran nefron ginjal.

Epitel Kubus Berlapis epitel yang membentuk


banyak saluran kelenjar minyak dan
kelenjar keringat pada kulit

Epitel Silindris Berlapis melapisi permukaan dalam berhubungan dengan sekresi,


Tunggal lambung, jonjot usus, adsorbsi dan proteksi
kelenjar pencernaan, saluran
pernapasan bagian atas

13
Epitel Silindris Berlapis Terdapat pada saluran
Banyak ekskresi kelenjar ludah dan
kelenjar susu, uretra serta
permukaan alat tubuh yang
basah.

Epitel Silindris Berlapis pada saluran ekskresi besar, proteksi atau perlindungan,
Banyak Semu (Epitel saluran reproduksi jantan, sekresi dan gerakan zat yang
Silindris Bersilia) saluran pernapasan melewati permukaan.

Epitel Transisional Merupakan epitel berlapis Sebagai pengubah bentuk


yang sel-selnya tidak dapat dalam kondisi tertentu
digolongkan berdasarkan
bentuknya.Bila jaringan
menggelembung, bentuknya
berubah. Biasanya membran
dasarnya tidak jelas.

3. Jaringan otot
Jaringan hewan ini tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian
tubuh.
Dibedakan menjadi tiga ;

OTOT OTOT LURIK OTOT POLOS


JANTUNG
Silindris, Silindris & Ujung runcing &
memanjang & memanjang gelendong
bercabang
Inti sel lebih dari Inti sel banyak Inti sel 1,
1 ditengah
Bekerja secara tak Bekerja secara Bekerja secara tak
sadar sadar sadar
Tidak mudah Mudah lelah Tidak mudah
lelah lelah
Di jantung Melekat di rangka Di sistem organ

14
4. Jaringan saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas badan sel yang

memiliki banyak cabang.cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf yang satu
dengan sel saraf yang lainnya sehingga terbentuk jaringan saraf.

Ada tiga macam sel saraf :

 Sel saraf motorik

 Sel saraf sensorik

 Sel saraf penghubung

Jaringan saraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang dan di urat saraf. Sel saraf
mempunyai kemampuan iritabilitas (kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan
lingkungan) dan konduktivitas (kemampuan jaringan saraf membawa impuls-impuls saraf
atau pesan).

5. Jaringan penguat
Jaringan penguat sering disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang pada
jaringan hewan. Yang termasuk jaringan penguat yaitu;

15
Jaringan Ikat pada Hewan

 Jaringan pengikat

 Jaringan tulang rawan

 Jaringan tulang

 Jaringan darah

 Jaringan limfa atau getah bening

6. Jaringan lemak
Jaringan lemak terdiri atas sel-sel lemak, berbentuk bulat atau polygonal dan dinding selnya
tipis. Sel-selnya kaya rongga sel yang terisi tetes minyak. Jaringan hewan ini terdapat di
seluruh tubuh. Fungsinya antara lain, untuk menyimpan lemak, cadangan makanan,
mencegah dan melindungi hilangnya panas secara berlebihan.

16
BAB 4 SISTEM GERAK PADA MANUSIA

- Cara karja otot


o Sinergis ( mendukung )
Contoh : seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan
untuk menelungkup, seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak
tangan menengadah.
o Antagonis ( lawan )
 ekstensor (lurus) | fleksor (bengkok)
 abductor (jauh) | adductor (dekat)
 supinator (menengadah) | pronator (menelungkup)
 depressor (bawah) | elevator (atas)
- Mekanisme kerja otot

Otot mulai berkontraksi apabila terkena rangsangan. Kontraksi otot dikenal dengan
nama “model pergeseran filamen” (sliding filament mode) Kontraksi otot diawali oleh
datangnya impuls saraf. Pada saat datang impuls, sinapsis atau daerah hubungan
antara saraf dan serabut otot dipenuhi oleh asetil-kolin. Asetil-kolin ini akan
merembeskan ion-ion kalsium (Ca2+) ke serabut otot. Ion kalsium akan bersenyawa
dengan molekul, troponin, dan tropomiosin yang menyebabkan aktomiosin mengerut
(berkontraksi). Kontraksi yang terjadi membutuhkan energi.

17
Saat kontraksi terjadi, filamen aktin akan berjalan di antara miosin ke dalam zona H
(zona H, yaitu bagian terang di antara dua pita gelap). Dengan keadaan yang demikian
itu, terjadi pemendekan serabut otot. Namun demikian, ada serabut yang tetap panjang,
yaitu garis M (anisotrop/pita gelap), sedangkan garis Z (isotrop/pita terang) dan
daerah H bertambah pendek waktu terjadi kontraksi. Bagian ujung miosin dapat
berkaitan dengan ATP dan menghidrolisis ATP tersebut menjadi ADP. Energi
dilepaskan dengan cara mencegah pemindahan ATP ke miosin yang diubah bentuk
menjadi konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi tersebut kemudian
berikatan dengan aktin membentuk jembatan silang. Segera setelah terbentuk,
jembatan silang tersebut membebaskan sejumlah energi dan menyampaikan energi
tersebut ke arah aktin. Proses ini menyebabkan aktin mengerut. Secara keseluruhan
sarkomer ikut mengerut yang mengakibatkan otot pun berkerut. Kepala miosin akan
lepas dari aktin. Proses ini memerlukan ATP yang diambil dari sekitarnya. Dengan
peristiwa ini, maka aktin akan lepas dari miosin. Secara keseluruhan otot akan
relaksasi kembali.

Proses ini berulang sampai 5 kali dalam jangka waktu satu detik. Kontraksi otot akan
berlangsung selama ada rangsangan, apabila tidak ada rangsangan maka ion kalsium
akan direabsorpsi. Pada saat itu pun troponin dan tropomiosin tidak memiliki sisi aktif
lagi dan sarkomer dalam keadaan istirahat memanjang berelaksasi.

- Jenis sendi

18
o SINARTHROSIS (sendi mati), hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat
digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan
dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada
tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
o AMFIARTHROSIS (sendi kaku), hubungan antara 2 tulang yang dapat
digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago.
Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan
tulang belakang.
o DIARTHROSIS (sendi hidup), hubungan antara 2 tulang yang dapat
digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-
ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak
sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.
 Engsel (satu arah), ex :Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os.
Radius/sendi pada siku, Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os.
Fibula/sendi pada lutut
 Pelana/sellaris (kedua arah), ex :Os. Carpal dengan Os. Metacarpal,
sendi pada tulang ibu jari.
 Putar (salah satu tulang berputar terhadap tulang poros), ex: Os.
Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, Os. Atlas dengan Os.
Cranium.
 Peluru/endartrosis (segala arah/gerakan bebas), ex: Os. Scapula dengan
Os. Humerus, Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
 Geser (gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser), ex : ruas-
ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os.
Metacarpal.
 Luncur, gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke
belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
 Gulung, gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain, ex :
Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
 Ovoid, berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju
dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang
satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk
elips, ex :Os. Radius dengan Os. Carpal.

19
- Kelainan :
o Riketsia
Riketsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang membantu penyerapan
kalsium dan fosfor dari darah hingga pengerasan tulang. Penyakit ini terjadi
pada anak. Riketsia menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkok.
Penyembuhan dan pencegahan dari penyakitini adalah dengan penambahan
kalsium, fosfor, dan vitamin D ke dalam diet. Vitamin D bisa didapat dengan
berjemur di panas matahari.
o Osteoporosis
Osteoporosis disebabkan karena kekurangan mineral. Cobalah ingat kembali
macam mineral penyusun tulangmu! Osteoporosis umumnya terjadi pada
orang dewasa. Orang tua biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon,
sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif, dan massa
tulangpun jadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral menjadi rapuh dan
mudah patah.

20
o Fraktura (Patah Tulang)
Fraktura tertutup terjadi jika tulang patah tetapi bagian ujung yang patah tidah
menembus kulit. Fraktura terbuka terjadi jika ujung tulang yang patah keluar
menembus kulit.Dalam masa penyembuhan, ujung patahan tulang harus saling
ditempelkan. Periosteum akan membuat sel-sel tulang baru. Jaringan tulang
baru yang tebal (disebut kalus) terbentuk di sekitar patahan menutup keretakan.
Jaringan yang bertambah tebal tersebut hilang saat tulang kembali ke bentuk
semula dengan bantuan osteoklast. Penyembuhan patah atau retaknya tulang
selalu dibantu dengan pembalut agar tidak mudah bergeser.
o Artritis
Artritis adalah penyakit sendi. Penderita penyakit ini mempunyai tulang rawan
sendi yang rusak. Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit dan
bengkok. Kadangkadang sendi yang terkena artritis tidak dapat digerakkan.
Rematik adalah salah satu bentuk artritis. Sebab terjadinya artritis belum
diketahui dengan pasti. Menghindari infeksi yang akut dan mengonsumsi
makanan yang seimbang mengurangi terjadinya artritis.
o Lordosis
Lordosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang
berlebihan ke arah depan di bagian pinggang. Orang yang mengalami kelainan
ini pinggangnya terlihat lebih menonjol ke depan. Lordosis bisa disebabkan
karena perut penderita yang terlalu besar (misalnya karena hamil atau
kegemukan), riketsia, atau karena kebiasaan yang salah.
o Kifosis
Kifosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang
berlebihan di bagian dada ke arah belakang. Penderita kifosis tubuhnya terlihat
bungkuk. Kifosis bisa disebabkan karena, penyakit (misalnya TBC dan
riketsia) atau kebiasaan duduk yang salah.
o Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping. Skoliosis
bisa disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk atau berposisi yang salah.

21
Bab 5 Sistem Peredaran Darah

 Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:


o Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru
kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang
mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2
setelah keluar dari paru-paru.
 Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena
pulmonalis –> atrium kiri jantung
o Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)
merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa
darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak
mengandung oksigen.
 Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan
tubuh –> vena cava inferior dan superior –> atrium kanan jantung
o Sistem peredaran portal
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati,
sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena
banyak mengandung nutrient
 Komponen darah :
o Plasma

22
Plasma adalah bagian cair darah dan sebagian besar tersusun oleh air. Sekitar
91% plasma darah terdiri atas air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri
dari protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam
mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-
gas, dan hormon).
o Sel darah merah
Sel darah merah tidak memiliki inti sel dan mengandung hemoglobin. Jumlah
sel darah merah yang normal kurang lebih adalah 5 juta sel/mm3 darah. Sel
darah merah dibentuk pada tulang pipih di sumsum tulang dan dapat hidup
hingga 120 hari.
Fungsi sel darah merah: Megangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh
sel dan jaringan tubuh. Oksigen diangkut oleh Heimoglobin (Hb).
o Sel darah putih
Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid,
dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya
terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah
manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap
milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah
putih
Fungsi sel darah putih : Melindungi tubuh dari benda asing seperti bakteri dan
virus dengan cara memakan bakteri atau virus tersebut dengan kemampuan
fagositosis
o Keping Darah
Keping darah berbentuk bulat atau lonjong. Ukurankeping darah lebih kecil
daripada sel darah merah. Jumlahnyakurang lebih 300.000 pada tiap 1 mm3
darah. Keping darah hidupnya singkat, hanya 8 hari.
Fungsi keping darah : Berperan dalam proses pembekuan darah

23
24
No ARTERI (pembuluh nadi) VENA (pembuluh balik)
1 Meninggalkan jantung Menuju jantung
2 Darah yang diangkut, umumnya banyak Darah yang diangkut, umumnya banyak
mengandung O2, kecuali arteri pulmonalis mengandung CO2, kecuali vena pulmonalis
3 Letak pembuluh darah agak ke dalam Letak pembuluh darah dekat dengan
permukaan
4 Aliran darah kuat dan darah memancar ke Aliran darah kuat dan darah tidak
luar bila pembuluh darah luka memancar bila pembuluh darah luka
5 Dinding pembuluh darah tebal dan agak Dinding pembuluh darah tipis dan elastis
kaku

25
 Gangguan Sistem Peredaran Darah
1. Anemia

Anemia adalah penyakit kekurangan darah. Hal ini disebabkan karena kekurangan zat
hemoglobin dan zat besi.

2. Leukimia (Kanker Darah)

Leukimia merupakan kelainan sistem peredaran darah yang disebabkan oleh


pertumbuhan sel darah putih atau leukosit yang tidak terkendali. Sehingga, sel darah
putih berlebih dan memakan sel darah merah.

3. Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, yang


disebabkan karena penyempitan pembuluh
darah. Tekanan sistolnya sekitar 140 - 200
mmHg dan tekanan diastolnya sekitar 90-110
mmHg. Tekanan darah yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah
atau tersumbatnya arteri di otak. Hal ini dapat
mengakibatkan penderita meninggal dunia
karena stroke.

4. Hipotensi

Hipotensi adalah tekanan darah rendah, tekanan sistolnya di bawah 100 mmHg.
Penderita hipotensi biasanya mengalami pusing-pusing dan jantung berdetak lebih
cepat.

5. Hemofili

Hemofili adalah penyakit keturunan berupa darah sukar membeku jika terjadi luka.
Darah akan terus mengalir lewat luka sekecil apapun sehingga penderita meninggal
karena kehabisan darah.

6. Penyakit Kuning pada Bayi (Eritroblastosis Fetalis)

Penyakit eritroblastosis fetalis disebabkan karena aglutinin atau anti rh darah ibu
masuk ke dalam darah anaknya yang memiliki rh+. Hal ini menyebabkan sel-sel darah
anak rusak atau menggumpal.

7. Varises

26
Varises adalah pelebaran pembuluh balik (vena). Umumnya terjadi pada wanita hamil,
orang yang terlalu lama berdiri atau jongkok.

8. Trombus (embolus)

Trombus adalah kelainan pada jantung karena adanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
Gumpalan ini menyebabkan penyumbatan di dalam nadi sehingga otot jantung
kekurangan makanan dan oksigen. Hal ini, menyebabkan sebagian otot jantung mati
sehingga terjadi serangan jantung.

9. Miokarditis

Miokarditis adalah kelainan pada otot jantung karena radang. Peradangan ini
menyebabkan kerja otot jantung terganggu.

10. Sklerosis

Sklerosis adalah kelainan pembuluh nadi yang mengeras. Hal ini menyebabkan
elastisitas pembuluh darah menurun sehingga tekanan darah meningkat. Jika sklerosis
terjadi pada arteriol di otak, maka akan menyebabkan stroke.

27
Bab 6 Sistem Pencernaan Manusia
 Mulut : Ptialin (amilum → maltosa)
 Kerongkongan (esofagus) : esofagus tidak menghasilkan enzym pencernaan dan
tidakmelakukan absorpsi nutrien, menghasilkan lendir dan mendorong makanan ke
dalam lambungmelalui gerakan peristaltic
 Lambung (ventrikulus)
o asam klorida (HCL) berfungsi membunuh kuman dan mengubah pepsinogen
menjadi pepsin
o pepsinogen, yaitu enzim yang belum aktif. pepsinogen diubah oleh HCL
menjadi pepsin yangberfungsi mengubah protein → pepton
o renin, yaitu enzim yang berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein)
o gastric-lipase berfungsi memecah lemak susu menjadi asam lemak dan gliserol
 Usus Halus (intestinum)
enzim yang bekerja pada usus halus berasal dari penkreas, hati, dan dinding usus
halus, enzim yang dihasilkannya antara lain :
o Garam empedu (hati) : mengandung garan natrium untuk menghentikan
aktivitas HCl,memecah lemak menjadi butiran-butiran lemak (emulsi lemak)
supaya mudah diurai olehenzim lipase
o Pankreas mengeluarkan 3 jenis enzim :
 Lipase mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol
 amylase mengubah amilum menjadi maltose
 Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin yang akan
mengubah proteinmenjadi pepton + asam amino
o Usus halus menghasilkan :
 Enterokinase enzin yang mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin dan
erepsinogenmenjadi erepsin
 Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino
 Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida :
 Maltase mengubah maltose → 2 molekul glukosa
 Laktase mengubah laktosa → glukosa + galaktosa
 Sukrase mengubah sukrosa → glukosa + fruktosa
 Usus Besar (colon)
o fungsi : pembusukan oleh bakteri Escherichia coli, penyerapan air dan
elektrolit sertamenyimpan feses
o hasil sampingan pembusukan bakteri : gas (metana dan hydrogen sulfida),
vitamin (biotin,asam folat, vit. K, vit. B) yang akan diserap ke dalam darah
 Anus : feses yang telah terbentuk, akan dikeluarkan dari tubuh melalui anus

28
29
Bab 7 Sistem Pernapasan Manusia
 Alat pernapasan :
o Hidung : pada rongga hidung terdapat rambut-rambut hidung serta selaput
lender, bergunauntuk menyaring debu, melektkan debu serta mengtur suhu
udara pernapasan.
o Faring/Tekak : rongga persimpangan antara saluran pencernaan, saluran
pernapasan dansaluran ke rongga hidung. Pada percabangan antara saluran
pencernaan dan saluran pernapasanterdapat epiglottis yang menjaga agar
makanan tidak masuk ke saluran pernapasan
o Laring (pangkal tenggorokan) : pada bagian ini ditemukan pita suara
o Trakea (tenggorokan) :berisi jaringan epitel berlapis semu bersilia yang
berlendir
o Bronkus (cabang tenggorokan) : sama seperti halnya trakea hanya bronkus
memiliki lapisanyang lebih tipis, terdapat pada paru-paru kiri dan kanan
o Bronkiolus (cabang bronkus) : bronkus kiri bercabang menjadi 2 brokiolus dan
bronkus kananbercabang menjadi 3 bronkiolus, saluran bronkiolus lebih kecil
dari pada bronkus
o Alveolus : setiap bronkiolus beakhir pada sutu kantung yang disebut alveolus,
tempat terjadinyapertukaran gas
 Mekanisme Pernapasan

o Pernapasan Dada
Proses Inspirasi : otot sela rusuk eksternal berkontraksi → rongga dada
membesar → tekananudara paru-paru menurun → udara masuk
Proses Ekspirasi : otot sela iga internal berkontraksi → rongga dada mengecil
→ tekanan udara paru-paru membesar → udara keluar
o Pernapasan Perut
Proses Inspirasi : otot sekitar diafragma berkontraksi → bentuk diafragma
mendatar → volumerongga dada membesar → tekanan udara paru-paru
menurun → udara masuk

30
Proses Ekspirasi : otot sekitar diafragma berelaksasi/otot perut berkontraksi →
bentukdiafragma kembali ke posisi semula → volume rongga dada menyempit
→ tekanan udaraparu-paru membesar → udara keluar

31
Bab 8 Sistem Ekskresi Pada Manusia

A. Alat Ekskresi Manusia


Sistem ekskresi manusia disusun oleh organ ekskresi. Organ ekskresi manusia, meliputi
ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.

1. Ginjal

Korteks (lapisan terluar)


Terdapat badan Malpighi, yang
terdiri dari glomerulus dan kapsula
bowman. Glomerulus merupakan
kumpulan cabang-cabang halus
pembuluh darah,. Sedangkan,
kapsula bowman merupakan lapisan
yang melingkupi glomerulus.
Medulla (sumsum ginjal)
Terdapat banyak tubulus keletivus
(tubulus pengumpul) yang bermuara
pada pelvis renalis atau rongga
ginjal.
Rongga ginjal (pelvis)
Rongga ginjal, yaitu tempat
menampung urine sebelum dialirkan
ke kantong kemih.

b. Saluran ginjal
Ureter
Fungsi: menyalurkan urin ke kantung kemih (vesica urinaria)
Kantung kemih
Fungsi: menampung urin sementara.
Uretra
Fungsi: mengeluarkan urin ke luar tubuh.

c. Fungsi ginjal

1) Menyaring darah dari nadi ginjal yang berasal dari aorta, berupa zat-zat sisa yang tidak
diperlukan tubuh yang terdapat dalam darah dan dikumpulkan dalam bentuk urin (air kemih)..

32
2) Menjaga keseimbangan air di dalam tubuh, dengan cara membuang air jika air berlebih
(pemasukan air banyak) dan mengurangi pengeluaran air jika pemasukan air sedikit.

d. Proses pembentukan urin

a) filtrasi (penyaringan sisa metabolisme)


b) reabsorbsi (penyerapan kembali zat-zat yang dibutuhkan tubuh)
c) augmentasi (pengeluaran zat yang tidak berguna dan tidak dapat disimpan di dalam
tubuh)

2. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia.Hati merupakan salah satu alat ekskresi
karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian
kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.

Fungsi hati:

a. Menetralkan racun (detoksifikasi)


b. Menyimpan glukosa menjadi glikogen. Hal ini dipegaruhi oleh hormon insulin yang
dihasilkan pankreas.
c. Tempat perombakan eritrosit.
d. Membentuk ureum dari hasil perombakan amoniak.
e. Membentuk empedu.

Gangguan pada hati:

1. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam
tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.

33
2. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
3. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati
sehingga hati menjadi tidak berfungsi.

3. Paru-paru

Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah CO2 dan H2O. karbondioksida
dan uap air diperoleh dari peristiwa respirasi.

Fungsi paru-paru:

Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan
tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam
basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan
banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.

Gangguan pada paru-paru:

 Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk
hidung.
 Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak
menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang
memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
 Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran
pernafasan menyempit.

34
Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat
keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit:

 Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.


 Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan
biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
 Mengatur suhu badan.
 Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
 Tempat menyimpan kelebihan lemak.
 Sebagai indra peraba.

Bagian-bagian kulit:

1. Epidermis(lapisan kulit ari)

Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum

 Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
 Mudah terkelupas.
 Tidak memiliki pembuluh darah dan saraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak
mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.

b. Lapisan malpighi

 Tersusun dari sel-sel hidup.


 Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
 Terdapat ujung saraf.

2. Dermis(lapisan kulit jangat)

Lapisan dermis lebih tebal


dibandingkan lapisan epidermis.
Di lapisan ini terdapat bagian-
bagian berikut:

 Pembuluh darah untuk


mengangkut zat-zat makanan ke
rambut.
 Kelenjar keringat
menghasilkan keringat yang
dikeluarkan melalui pori-pori
kulit.
 Ujung saraf. Yang terdiri
dari korpuskulus pacini(reseptor
tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus

35
ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
 Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan
kulit agar tidak kering.
 Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.

3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)

Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh
bagian dalam dari benturan.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit)
Faktor-faktor pemicu keringat:

1. Peningkatan aktifitas tubuh


2. peningkatan suhu lingkungan
3. guncangan emosi
4. saraf

Gangguan pada kulit:

1. Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak
remaja.
2. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
3. Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang
dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
4. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang
termakan atau menyentuh kulit.
5. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan
tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya
akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).

36
Bab 9 Sistem Regulasi Pada Manusia
A. Sistem Saraf

Bagian Sel Saraf (Neuron)


 Dendrit menerima rangsang dari akson sel saraf lain
 Badan sel
 Inti sel
 Akson meneruskan impuls ke sel lain
 Selubung mielin memberi makan akson
 Nodus ranvier mempercepat impuls
 Sinapsis adalah titik pertemuan antar sel saraf
Macam Gerak
 Gerak Reflek : Rangsang - reseptor - neuron sensori - sumsum tulang belakang -
neuron motorik - efektor
 Gerak Tidak Reflek : Rangsang - reseptor - neuron sensori - otak - neuron motorik -
efektor

Parasimpatik Simpatik
 memperbesar pupil
 mengecilkan pupil
 menghambat aliran ludah
 menstimulasi aliran ludah
 mempercepat denyut jantung
 memperlambat denyut jantung
 mengecilkan bronkus
 membesarkan bronkus
 menghambat sekresi kelenjar
 menstimulasi sekresi kelenjar
pencernaan
pencernaan
 menghambat kontraksi kandung
 mengerutkan kantung kemih
kemih

1. Macam-Macam Sel Saraf


a. Sel saraf sensorik (aferen): sel saraf yang membawa rangsang dari reseptor ke dalam sistem saraf
pusat.
b. Sel saraf motorik (eferen): sel saraf yang membawa rangsang dari sistem saraf pusat ke sel-sel
efektor (otot dan kelenjar).
c. Sel saraf asosiasi: penghubung sel saraf sensorik dan motorik. Berdasarkan tempatnya dibagi
menjadi dua:
1) Sel saraf konektor (Interneuron): menghubungkan antar neuron.
2) Sel saraf adjustor: penghubung sel saraf sensorik dan motorik.

2. Struktur Sistem Saraf


a. Sistem Saraf Pusat
1) Otak
a) Otak Besar (Cerebrum)
Otak besar dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
Bagian dahi (lobus frontalis): berperan dalam aktivitas motorik volunter, kemampuan berbicara dan
berbahasa, dan elaborasi pikiran.
Bagian tengah/ubun-ubun (lobus parientalis): berperan sebagai pengatur kerja kulit dan otot terhadap
pengaruh panas, dingin, sentuhan, tekanan, dan nyeri serta merasakan kesadaran mengenai posisi
tubuh.

37
 Bagian samping (lobus temporalis): berperan sebagai pusat pendengaran.
 Bagian belakang (lobus oksipitalis): berfungsi sebagai pusat penglihatan.

b) Otak Depan (Diensefalon)


Otak depan dibagi: talamus dan hipotalamus. Talamus merupakan pusat pengatur sensorik yang berasal
dari otak besar, sedangkan hipotalamus merupakan pengontrol suhu tubuh, pengontrol rasa haus dan
pengeluaran urine, pengontrol asupan makanan, pengontrol perilaku dan emosi.

c) Otak Tengah (Mesencefalon)


Otak tengah merupakan pusat dari refleks mata dan pendengaran.

d) Otak Kecil (cerebelum)


Fungsi utama sebagai pusat keseimbangan otot dan koordinasi otot.

2) Sumsum lanjutan (medula oblongata)


Berfungsi mengatur refleks fisiologi (denyut jantung, pernapasan, pelebaran dan penyempitan
pembuluh darah).

3) Medula Spinalis (SumsumTulang Belakang)


Berfungsi menghantarkan rangsang dari dan ke otak dengan seluruh tubuh, tempat berjalannya
gerak refleks.
Gerak Refleks: reseptor – saraf sensorik – sumsum tulang belakang – saraf motorik – efektor.
b.Sistem Saraf Tepi
a) Serabut saraf otak/cranial, diantaranya Olfaktorius (penciuman), Optik (penglihatan), Stato akustik
(keseimbangan dan pendengaran).
b) Serabut saraf tulang belakang/spinal, merupakan gabungan saraf sensorik dan motorik. Serabut
saraf sensorik masuk ke akar dorsal, sedangkan serabut saraf motorik keluar melalui akar ventral.
c. Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua, yaitu simpatis dan parasimpatis. Keduanya bekerja
secara berlawanan.

3. Penghantaran Impuls
a. Penghantaran impuls saraf melalui sinapsis
Penghantaran impuls saraf melewati sinapsis dibantu oleh senyawa kimia yang disebut
neurotransmiter, seperti: asetilkolin, norepinefrin, dopamin, dan serotonin.
b. Penghantaran impuls saraf melalui sel saraf
Perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf mengakibatkan
mengalirnya impuls dalam serabut saraf tersebut.
4. Gangguan/Penyakit pada Sistem Saraf
a. Meningitis, peradangan pada selaput pembungkus otak maupun tulang belakang sebagai akibat
infeksi bakteri.
b. Penyakit ensefalitis, otak mengalami infeksi dan pembengkakan yang disebabkan virus, misalnya
virus yang dibawa oleh nyamuk atau serangga pengisap darah maupun virus herpes, gondong, HIV,
dan adenovirus.
c. Epilepsi, kondisi otak yang membuat penderita sensitif terhadap kejang berulang-ulang.

B. Sistem Endokrin/Hormon

38
1. Pengertian
Hormon adalah getah yang disekresikan oleh kelenjar dan langsung diedarkan ke cairan
tubuh (darah) untuk mengkomunikasikan pesan-pesan yang sifatnya mengatur tubuh.
2. Sistem endokrin dikontrol oleh hipotalamus, dengan cara menerima informasi dari otak dan
mengintegrasikan ke dalam sistem endokrin sesuai dengan kondisi lingkungan.
3. Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin/buntu dibedakan menjadi:
a. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat: bekerja terus menerus menghasilkan hormon.
Contoh: tiroksin.
b.Kelenjar yang bekerja sampai waktu tertentu: bekerja hanya sampai pada masa tertentu.
Contoh: GH/STH.
c.Kelenjar yang bekerja mulai waktu tertentu: bekerja mulai masa tertentu. Contohya FSH,
LH, dan prolaktin.

4. Macam-macam Kelenjar Buntu


Kelenjar Sekresi Fungsi Keterangan
hormon
a. Hipofisis
-Hipofisis - TSH - mengatur pelepasan hormon dari
Anterior kelenjar tiroid
- ACTH - mengontrol sekresi kelanjar
Adrenal bagian korteks
- FSH dan LH - merangsang gonad, mengatur
reproduksi dengan memacu
spermatogenesis dan oogenesis
- GH /STH - mendorong pertumbuhan secara - Hipersekresi menyebabkan
langsung, dengan merangsang gigantisme (masa pertumbuhan)
pemanjangan cakra epifise tulang - Hiposekresi menyebabkan
pipa. kretinisme (kekerdilan).
- Prolaktin - merangsang pertumbuhan kelenjar -
susu dan sintesis susu pada
mamalia
-Hipofisis Oksitosin menginduksi kontraksi otot uterus
Posterior selama proses kelahiran bayi dan
menyebabkan sekresi (glandula
mammae) selama menyusui bayi
ADH meningkatkan reabsorbsi air
sehingga menurunkan jumlah urin,
dan mempengaruhi rasa haus
-Hipofisis MSH aktivitas sel yang mengandung
Medial pigmen melanin pada kulit
b. Tiroid Tiroksin memelihara tekanan darah normal, - Hipersekresi menyebabkan
denyut jantung, tonus otot, Morbus Basedowi dan gigantisme
pencernaan, dan fungsi reproduksi, - Hiposekresi menyebabkan
serta meningkatkan laju konsumsi kretisnisme dengan pertumbuhan
oksigen pada metabolisme seluler jasmani dan kecerdasan terhambat.
c. Paratiroid PTH meningkatkan kadar Ca2+ di dalam - kelebihan menyebabkan batu
darah (berlawanan dengan ginjal
kalsitonin) - Kekurangan menyebabkan tetanus
dan tulang rapuh
d. Pankreas Insulin mengubah glukosa menjadi

39
glikogen yang akan disimpan di
hati dan otot
e. Adrenal Adrenalin memacu jantung dan Kerusakan kelenjar adrenal pada
menyempitkan pembuluh darah bagian korteks akan menyebabkan
kulit dan kelenjar mukosa; penyakit Addison
mengendurkan otot polos batang
tenggorok sehingga melegakan
pernapasan; dan mempengaruhi
pemecahan glikogen sehingga
menaikkan kadar darah
f. Timus somatotrofin mempengaruhi pertumbuhan - Hipersekresi menyebabkan
gigantisme dan akromegali
(pertumbuhan ujung-ujung tulang
pipa ke arah samping).
- Hiposekresi menyebabkan
kretinisme.

C. Sistem Penginderaan
1. Pengertian
Indera adalah kumpulan dari reseptor yang membentuk organ atau alat khusus. Macam-macam
indera adalah:

Indera Peraba (Tangoreseptor)

1) Terletak di kulit, ada yang ujung sarafnya bebas ada yang berselubung (disebut
saraf korpuskel).
2) Beberapa ujung saraf pada kulit: paccini (tekanan kuat), ruffini (panas), meisner
(nyeri), merisneer (peraba), krausse (dingin).

Indera Pengecap

1) Reseptornya disebut kemoreseptor (berupa zat kimia).


2) Terdapat di lidah dalam bentuk puting/papil pengecap Tiga macam papil: papil
bentuk benang (papil peraba yang menyebar di seluruh permukaan lidah), papil yang
dilingkari saluran (papil pengecap), dan papil bentuk martil (papil pengecap yang ada
di tepi lidah).

Indera Pembau

1) Sel-sel pembau mempunyai ujung-ujung berupa rambut halus yang berhubungan


dengan saraf melalui tulang saringan dan bersatu menjadi urat saraf olfaktori yang
menuju ke otak.
2) Menerima rangsang berupa bau atau oflaksi.

Pendengaran dan Keseimbangan

40
1) Terdapat di telinga. Bagian-bagian telinga dari luar ke dalam:
(a) Gendang telinga; (b) Tulang-tulang pendengaran maleus, incus, sanggurdi; (c)
Labirin; (d) Serambi; (e) kanalis semi kularis; (f) koklea; (g) alat korti; (h) selaput atas
(rambut saraf pendengar).
2) Proses mendengar adalah sebagai berikut:
Getaran suara → saluran pendengaran → membran timpani → martil → landasan
→ sanggurdi → tingkap bulat → cairan pada koklea bergetar → ujung saraf → otak
→ timbul persepsi suara.

Penglihatan

1) Bagian-bagian mata:
 Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan benda pada retina.
 iris (selaput pelangi), bagian yang mengandung pigmen mata, untuk memperlebar
atau memperkecil lubang pupil;
 pupil: pengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam bola mata.
 lensa: mempunyai daya akomodasi;
 bintik kuning (fovea): banyak mengandung saraf sehingga sangat peka untuk
menerima sinar. Bintik kuning banyak mengandung sel basilus dan sel konus;
 bintik buta: tempat masuk dan berbeloknya berkas saraf menuju ke pusat saraf;
 cairan pengisi rongga: aqueous humor dan vitreous humor.
2) Fotoreseptor ada dua, yaitu:
a) bacillus (batang), menerima rangsang sinar lemah dan tak berwarna dan
mengandung rodopsin (vit A dan protein)
b) conus (kerucut), menerima rangsang sinar kuat dan warna dan mengandung
indopsin (retinin dan opsin)

41
3) Proses melihat adalah sebagai berikut:
rangsangan cahaya → kornea → aqueous humor → lensa → vitreous humor → retina
(fotoreseptor) → saraf → otak → kesan melihat.
4) Kelainan pada mata
a) Miopi: mata yang hanya mampu melihat jelas pada jarak dekat.
b) Hipermetropi: mata yang hanya mampu melihat jelas pada jarak jauh.
c) Presbiopi: mata yang mengalami penurunan daya akomodasi lensa

42
Bab 10 Sistem Reproduksi pada Manusia

Alat Kelamin laki-laki terdiri atas:


Alat kelamin Luar :Penis
Berjumlah sebuah, sebagai alat kelamin luar digunakan untuk kopulasi

Gambar 1. Alat Kelamin Jantan

Alat kelamin ( Organ reproduksi) dalam pada Laki-laki


terdiri atas : 1. Testis
2. saluran Kelamin
3. Kelenjar Kelamin

Testis
Berjumlah sepasang, berfungsi menghasilkan sel kelamin sperma (sitogenik) dan hormon
kelamin testoteron (endokrinik) untuk mempertahankan ciri kelamin skunder.
Didalam testis terdapat tubulus semeniferus tempat pembentukan sperma. Diantara tubulus
ini terdapat sel-sel interstitial Laydig yang menghasilkan hormon testosteron.
Sel sertoli berfungsi memberi nutrisi pada sperma

Gambar 2. Testis

43
Saluran kelamin terdiri atas:
Epididimis
Berjumlah sepasang, berfungsi untuk pematangan dan penyimpanan sperma.
Epididimis merupakan sambungan langsung dari ductus semeniferus sehingga
merupakan saluran yang langsung keluar dari testis

Ductus Deferens ( vas deferens)


Berjumlah sepasang, berfungsi untuk menyalurkan sperma
yang berasal dari epididimis menuju vesika seminalis

Ductus Ejeculatoris
Berjumlahsebuah, berfungsi untuk menampung semen yang akan dikeluarkan pada waktu
ejekulasi. Bagian ini mengandung otot polos yang berfungsi memberi tekanan pada kantong
sehingga sperma dapat memancar dengan kuat

Uretra ( urogenital )
Berjumlah sebuah, berfungsi untuk pengeluaran urine dan sel sperma.
Saluran bermuara di ujung penis

Kelenjar kelamin jantan


Vesikula Seminalis
Berjumlah sepasang, berfungsi untuk menyimpan sperma sebelum
ejekulasi melalui penis dan cairan semen untuk nutrisi sperma.
Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari vesikula
seminalis berwarna jernih, kental, berlendir, mengandung asam amino dan fruktosa

Gambar3. Vesikula seminalis

Kelenjar Prostat
Berjumlah sebuah, berfungsi untuk memproduksi cairan berwana putih yang bersifat alkalis.
Cairan ini berfungsi untuk menyeimbangkan cairan dalam vagina.

44
Gambar4. Kelenjar Prostat

Gambar5. Saluran Kelenjar kelamin Jantan

Kelenjar Bulbouretral/Cowpery
Berjumlah sepasang, berfungsi untuk memproduksi cairan
kental berwarna bening dan banyak mengandung nutrisi.
Cairan ini disekresikan sebelum penis mengeluarkan semen

2. Alat Kelamin Wanita

45
Gambar6. Alat Kelamin Betina

Gambar7. Alat Kelamin Betina

Gambar 8. Alat kelamin Dalam Betina


Alat Kelamin Luar
1. Labia mayor (bibir luar vagina yang tebal) berlapiskan lemak.
2. Mons veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas yang tampak
membukit.
3. Labia minor
4. Klitoris, tonjolan kecil
disebut juga kelentit.
5. Orificium urethrae (muara saluran kencing),
tepat di bawah klitoris.
6. Himen

b. Alat Kelamin Dalam


1. Indung telur (ovarium)

 Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di rongga perut,


 Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel.

2. Oviduk (tuba fallopi)

 Saluran oviduk menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus).


 Ujung oviduk berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbriae).
3. Uterus (rahim)

46
 Rahim tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium.
 Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah.
 Rahim merupakan ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

4. Vagina

 Sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke arah belakang dan atas.
 Untuk mempermudah jalan kelahiran bayi.

47
48
Bab 11 Sistem Kekebalan Tubuh

1. Kekebalan tubuh aktif


 Aktif alami : diperoleh setelah tubuh menderita penyakit kemudian sembuh.
Contoh cacar air
 Aktif buatan : diperoleh melalui vaksin. Bertahan dalam waktu singkat

2. Kekebalan tubuh pasif


Pada kekebalan tubuh pasif, tubuh seseorang langsung menerima antibody yangsudah jadi
sehingga tidak perlu membuatnya sendiri. Antibodi ini diperoleh dengan cara menyuntikkan
suatu antigen ke dalam tubuh.
 Pasif alami : diperoleh dari tubuh orang lain. Contoh bayi mendapan
antibodi dari ibunya
 Pasif buatan : diperoleh dari antibodi yang sudah jadi dan terlarut dalam
serum. Dapat bertahan dalam jangka waktu lama

49

Anda mungkin juga menyukai