KEPERAWATAN KELUARGA
dengan
HIPERTENSI
Oleh
Adelia Rani Permatasari (1501460021)
HIPERTENSI
1. Definisi
Hipertensi berasal dari dua kata yaitu hiper yang berarti tinggi dan tensi yang
artinya tekanan darah. Menurut American Society of Hypertension (ASH),
pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler
yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling
berhubungan (Sani, 2008).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik sama dengan atau lebih dari 140mmHg
dan tekanan diastolik sama dengan atau lebih dari 90mmHg (WHO, 1999). Pada
populasi manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg. (Mansjoer Arief, 1999).
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
hipertensi esensial atau hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
2.1 Hipertensi essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus.
Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktifitas
susunan saraf simpatis, sistem renin angiotensin, defek dalam ekskresi Na,
peningkatan Na dan Ca interseluler, dan faktor-faktor yang risiko seperti obesitas,
alkohol, merokok.
2.2 Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui
seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hipertensi
aldosteronisme primer, dan sindrom chusing, feokromositoma, koarkfasio aorta,
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain.
Tekanan sistolik dan diastolik dapat bervariasi pada tingkat individu.
Namun disepakati bahwa hasil pengukuran tekanan darah yang lebih besar dari
140/90 mmHg adalah hipertensi (WHO, 1999 dan JNC, 2007). Tabel
pengklasifikasian hipertensi dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 1 Klasifikasi Hipertensi menurut WHO
Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Tingkat 1 (hipertensi ringan) 140-159 90-99
Sub grup : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109
Tingkat 3 (hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90
Sub grup : perbatasan 140-149 < 90
1. Sifat Masalah 1
- Aktual 3
- Resiko 2
- Potensial/ weliness 1
2. Kemungkinan Masalah 2
dapat diubah
- Mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3. Potensial Masalah untuk 1
dicegah
- Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah 1
- Segera 2
- Tidak perlu segera 1
- Tidak dirasakan 0
Total
Skoring :
1. Tentukan skor untuk tiap criteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
3. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama dengan seluruh
bobot
Penjajakan pada tahap kedua
Tahap ini menggambarkan sampai dimana keluarga dapat melaksanakan tugas-
tugas kesehatan yang berhubungan dengan ancaman kesehatan,kurang /tidak sehat
dan krisis yamg dialami oleh keluarga yang didapat pada penjajakan tahap
pertama.
Pada tahap kedua menggambarkan ketidak mampuan keluarga untuk
melaklasanakan tugas-tugas kesehatan serta cara pemecahan masalah yang
dihadapi . Karena ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas
kesehatan dan keperawatan, maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan secara
umum pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi antara lain :
1. Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan
tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang
manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Ketidak mampuan merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi ,cara perawatan dan sifat
penykit hipertensi
4. Keitdaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
kesehatan keluarga berhubungan dengan tadak dapat melihat keuntungan dan
manfaat pemeliharaan lingkungan serta kitidaktahuan tentang usaha
pencegahan penyakit hipertensi.
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada di masyarakat guna
memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan
keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS.,dana sehat dan tidak
memahami manfaatnya.
Adapun diagnosa keperawatan yang berhubungan pengaturan diet pada klien
hipertensi adalah :
1. Ketidaktahuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab
terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara
pengaturaan diet yang benar.
2. Ketidak sanggupan keluarga memilih tindakan yang tepat dalam pengaturan
diet bagi penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang cara pengaturan diet yang benar.
3. Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi klien hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara pengolahan
makanan dalam jumlah yang tepat.
4. Ketidakmampuan meenyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kebiasaan sehari-
hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
5. Ketidaktahuan menggunakan manfaat tanaman obat keluarga berhubungan
dengan kurangnya pengetahan tentang manfaat tanaman obat tersebut.
4. Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang
ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah
kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi (Nasrul Effendi,1998 : 54 )
Rencana tindakan dari masing –masing diagnosa keperawatan khusus diet pada
klien hipertensi adalah :
A. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu
penyebab terjadinya hipertensi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar.
Tujuan
Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi.
Kriteria hasil
- Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas pengaturan diet bagi
anggota kelurga yng menderita hipertensi.
- Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan sesuai anjuran.
Rencana tindakan
a. Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi
penderita hipertensi.
b. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya menyediakan
makan-makanan rendah garam bagi penderita hipertensi .
Rasional
a. Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga menimbulkan peresepsi
yang negatip sehingga dapat dijadikan motivasi untuk mengenal masalah
khususnya nutrisi untuk klieh hiperetensi
b. Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan makanan yang
rendah garam.
B. Ketidakmampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet
terhadap anggota keluarga yang menderita hipertensi berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat dari
pengaturan diet
Tujuan
Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien
hipertensi
Kriteria hasil
- Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi klien
hiperetensi
- Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien hipertensi
Rencana tindakan
a. Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk klien
hipertensi.
b. Beri penjelasan kepada keluarga jenis untuk klien hipertensi.
Rasional
a. Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu melaksanakan cara
pengaturan diet untuk klien hipertensi
b. Keluarga diharapkan mengetahui jenis makanan untuk penderita hipertensi.
C. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi
penderita hipertensi berhubungan kurangnya pengetahuan tentang cara
pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
Tujuan
Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.
Kriteria hasil
- Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita
hipertensi. - Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat
bagi klien hipertensi.
Rencana tindakan
a. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengolahan makanan
untuki klien hipertensi.
b. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang dikonsumsi
oleh klien hipertensi.
c. Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk memnbuat makanan
dengan jumlah yang tepat.
Rasional
a. Dengan diberikan penjelasan diharapkanklien dan keluarga dapat cara
pengolahan makanan untuk klien hipertensi.
b. Diharapkan klien dapat mengkonsumsi makanan sesuai yang dianjurkan.
c. Dengan diberikan contoh sederhana caara membuat makanan dalam jumlah
yang tepat kilen dan keluarga mampu menjalankan /melaksanakaannya
sendiri.
D. Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan
sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
garam
Tujuan
Seluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi
makanan yang rendah garam.
Kriteria Hasil
- Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang rendah
garam
- Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang banyak
mengandung garam.
- Klien dan keluarga mau berubah kebiasaan dari mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung garam.
Rencana Tindakan
a. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh garan terhadap
klien hipertensi.
b. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makana yang banyak
mengandung garam.
c. Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwamereka mampu untuk
merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut yang didasari padea niat dan
keinginan untuk merubah.
Rasional
a. Diharapkan klien dan keluarga memahami dan mengerti tentang pengaruh
garam terhadap klien hipertensi
b. Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari makanan yang banyak
mengandung garam.
c. Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga mau merubah sikapnya
dari yang tidak sehat menjadi sehat
E. Ketidakmampuan menggunakan sumber pemanfaatan tanaman obat
keluarga berhubungan dengan kurang pengetahuan guna dari tanaman
obat keluarga
Tujuan
Diharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber tanaman obat
keluarga.
Kriteria hasil
Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang dapat membantu
untuk pengobatan hipertensi
Rencana tindakan
a. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat Toga.
b. Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan jenis tumbuhan /tanaman
yang dapat membantu menurunkan tekanan darah
c. Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha memiliki tanaman
obat keluarga .
Rasional
a. Agar klien dan keluarga dapat memahami manfaat Toga.
b. Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis tanaman yang dapat menurunkan
tekanan darah.
c. Dengan memiliki Toga sendiri klien dapat mengkonsumsi tanaman obat
tersebut kapan saja diperlukan.
5. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang menderita
hipertensi sesuai rencana yang telah disusun.
Pada peleksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat dilaksanakan antara lain :
- Deteksi dini kasus baru
- Kerja sama lintas program dan lontas sektoral
- Melakukan rujukan
- Bimbingan dan penyuluhan.
( Pedoman Kerja Puskesmas, 1992 :6)
6. Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put ) dan
penilaian selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi penilaian
input dan porses.
Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi ;
Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari tindakan
keperawatan.
Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka dimensinya
dapat dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.
Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan
dari tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah.
Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2.
Jakarta: EGC.
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien. Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran, EGC.
Goonasekera CDA, Dillon MJ, 2003. The child with hypertension. In: Webb NJA,
Postlethwaite RJ, editors. Clinical Paediatric Nephrology. 3rd edition.
Oxford: Oxford University Press.
Imam, S Dkk.2005. Asuhan Keperawatan Keluarga. Malang:Buntara Media.
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River.
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River.
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika.
Smet, Bart.1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: Pt Grasindo.
Soeparman dkk,2007 Ilmu Penyakit Dalam. Ed 2. Jakarta: Penerbit FKUI.