Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TAMBAHAN

1. Terapi Kanker Payudara Stadium IIIA P/ER (-) dan HER2 (-)
Kasus IIIA (P/ER (-) dan HER2 (-)),
Terapi yang diberikan yaitu :
a. Neoadjuvant
Doxorubicin 60 mg/m2 IV, day 1
Cyclophosphamide 600 mg/m2 IV, day 1
Ulangi siklus setiap 21 hari selama 4 siklus
Diikuti oleh:
Paclitaxel 175 mg / m2 IV selama 3 jam
Ulangi siklus setiap 21 hari selama 4 siklus
Kemoterapi bisa berbeda-beda dari satu pasien ke pasien lainnya,
tergantung pada kanker payudara yang diderita. Hasil studi
menunjukan pengobatan menggunakan kombinasi anthracycline
(Doxorubicin) dengan regimen obat anti kanker lainnya seperti
cyclophosphamide, yang selanjutnya diikuti dengan pemberian Taxane
(Paclitaxel), lebih unggul dalam mengurangi kekambuhan dan
kematian dibanding dengan bentuk kombinasi lain tanpa anthracyclin
(Dipiro, ). Karena hasil pemeriksaan pasien menunjukkan P/ER negatif
dan HER2 negatif, maka pemberian terapi hormonal dan trastuzumab
untuk mengontrol ekspresi HER2 yang berlebihan tidak diperlukan.
Terapi hormon dan trastuzumab hanya bekerja melawan kanker
payudara yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh reseptor hormon
yang positif atau tumor dengan status ER (estrogen) atau PR
(progesteron) positif dan HER2 positif pada pemeriksaan jaringan
patologi anatomi.
b. Pembedahan
Jenis pembedahan yang dilakukan terhadap pasien kasus IIIA yaitu
Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM). MRM adalah tindakan
pengangkatan tumor payudara dan seluruh payudara termasuk
kompleks puting-areola, disertai diseksi kelenjar getah bening aksilaris
level I sampai II secara en bloc. Indikasi: Kanker payudara stadium I,
II, IIIA dan IIIB.
c. Adjuvant
Setelah kemoterapi neoadjuvant, regimen kemoterapi yang
digunakan dalam pengaturan ini serupa dengan yang digunakan dalam
pengaturan adjuvant, namun rejimen biasanya mencakup anthracycline
dan mungkin memiliki tingkat kesamaan atau intensitas dosis yang
lebih tinggi (Diporo, 2008 Edisi 7).
2. Terapi Kanker Payudara IIIA P/ER (+) dan HER2 (-)
Kasus IIIA (P/ER (+) dan HER2 (-)),
Terapi yang diberikan yaitu :
a. Neoadjuvant
Premenopause :
Cyclophospamide 100 mg/m2, hari 1 s/d 14 (oral)
Methotrexate 50 mg / m2 IV, hari 1 & 8 ; 5
Fluoro-uracil 500 mg/m2 IV,hari 1 & 8. Interval 3-4 minggu, 6 siklus.
Tamoxifen 20 mg/ hari selama 5 tahun
Penggunaan tamoxifen bersama kemoterapi harus diperhatikan.
Tamoxifen harus diberikan setelah fase kemoterapi diselesaikan oleh
pasien. Pemberian tamoxifen bersamaan kemoterapi dapat menghambat
efek menguntungkan dari kemoterapi. Pemberian Tamoxifen setelah
kemoterapi menghasilkan DFS (Disease free Survival) yang sedikit
unggul dibanding dengan penggunaannya bersama kemoterapi

Postmenopause :

Cyclophospamide 100 mg/m2, hari 1 s/d 14 (oral)


Methotrexate 50 mg / m2 IV, hari 1 & 8 ; 5
Fluoro-uracil 500 mg/m2 IV,hari 1 & 8. Interval 3-4 minggu, 6 siklus.
Tamoxifen 20 mg/ hari selama 3 tahun, dilanjutkan dengan Anastrazole
tablet oral 1mg/hari sampai 5 tahun.
Berdasarkan hasil studi, bahwa penggunaan awal Tamoxifen 20
mg/ hari dalam terapi kanker payudara pasien post menopause selama 3
tahun yang dilanjutkan dengan terapi Anastrazole tablet oral 1mg/hari
sampai 5 tahun, menunjukkan hasil DFS (Disease free Survival) yang
lebih baik dan menurunkan resiko kekambuhan setelah 6 tahun.
b. Pembedahan
Jenis pembedahan yang dilakukan terhadap pasien kasus IIIA yaitu
Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM). MRM adalah tindakan
pengangkatan tumor payudara dan seluruh payudara termasuk kompleks
puting-areola, disertai diseksi kelenjar getah bening aksilaris level I
sampai II secara en bloc. Indikasi: Kanker payudara stadium I, II, IIIA
dan IIIB.
c. Adjuvant
Setelah kemoterapi neoadjuvant, regimen kemoterapi yang
digunakan dalam pengaturan ini serupa dengan yang digunakan dalam
pengaturan adjuvant, namun rejimen biasanya mencakup anthracycline
dan mungkin memiliki tingkat kesamaan atau intensitas dosis yang lebih
tinggi (Diporo, 2008 Edisi 7).

3. Terapi Kanker Payudara Stadium IIIA P/ER (-) dan HER2 (+)
Kasus IIIA P/ER (-) dan HER2 (+)
Terapi yang diberikan yaitu :
a. Neoadjuvant
Cyclophospamide 100 mg/m2, hari 1 s/d 14 (oral)(dapat diganti injeksi
cyclophosphamide 500 mg/m2, hari 1 & 8 )
Methotrexate 50 mg / m2 IV, hari 1 & 8 ; 5
Fluoro-uracil 500 mg/m2 IV,hari 1 & 8. Interval 3-4 minggu, 6 siklus.
Trastuzumab 4 mg /kg IV selama 90 menit
Penggunaan trastuzumab bersama dengan anthracyclin tidak
direkomendasikan karena kekhawatiran tentang risiko cardiotoxicity dari
rejimen. Oleh karena itu, pengobatan yang direkomendasikan adalah
Cyclophospamide 100 mg/m2, hari 1 s/d 14 (oral)(dapat diganti injeksi
cyclophosphamide 500 mg/m2, hari 1 & 8 ); Methotrexate 50 mg / m2 IV,
hari 1 & 8 ; 5 Fluoro-uracil 500 mg/m2 IV,hari 1 & 8. Interval 3-4
minggu, 6 siklus.
Trastuzumab adalah rekombinan MoAB yang secara selektif
mengikat HER2. Trastuzumab menghambat perkembangan siklus sel
dengan mengurangi sel memasuki fase S dari siklus sel, menghalangi
regulasi sel terhadap reseptor HER-2 pada sel tumor dan menurunkan
proliferasi sel.Trastuzumab juga menyebabkan ADCC dan CDC, dengan
langsung menginduksi apoptosis pada sel yang melakukan produksi
protein HER-2 seara berlebihan. Selain itu, sinergi antara trastuzumab dan
agen kemoterapeutik telah terbukti dalam kombinasi trastuzumab dengan
agen kemoterapi dan diberikan selama 1 tahun. Trastuzumab diberikan
setiap 3 minggu sekali dalam kombinasi dengan berbagai agen
kemoterapi untuk menyederhanakan rejimen kemoterapi, tingkat respon
dan keamanan pasien.
b. Pembedahan
Jenis pembedahan yang dilakukan terhadap pasien kasus IIIA yaitu
Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM). MRM adalah tindakan
pengangkatan tumor payudara dan seluruh payudara termasuk kompleks
puting-areola, disertai diseksi kelenjar getah bening aksilaris level I
sampai II secara en bloc. Indikasi: Kanker payudara stadium I, II, IIIA
dan IIIB.
c. Adjuvant
Setelah kemoterapi neoadjuvant, regimen kemoterapi yang
digunakan dalam pengaturan ini serupa dengan yang digunakan dalam
pengaturan adjuvant, namun rejimen mungkin memiliki tingkat kesamaan
atau intensitas dosis yang lebih tinggi (Diporo, 2008 edisi 7).
4. Terapi Kanker Payudara Stadium IIIA P/ER (+) dan HER2 (+)
Kasus IIIA (P/ER (+) dan HER2 (+)),
Terapi yang diberikan yaitu :
a. Neoadjuvant
Premenopause :
Cyclophospamide 100 mg/m2, hari 1 s/d 14 (oral)
Methotrexate 50 mg / m2 IV, hari 1 & 8 ; 5
Fluoro-uracil 500 mg/m2 IV,hari 1 & 8. Interval 3-4 minggu, 6 siklus.
Tamoxifen 20 mg/ hari selama 5 tahun
Trastuzumab 4 mg /kg IV selama 90 menit
Penggunaan tamoxifen bersama kemoterapi harus diperhatikan.
Tamoxifen harus diberikan setelah fase kemoterapi diselesaikan oleh
pasien. Pemberian tamoxifen bersamaan kemoterapi dapat menghambat
efek menguntungkan dari kemoterapi. Pemberian Tamoxifen setelah
kemoterapi menghasilkan DFS (Disease free Survival) yang sedikit
unggul dibanding dengan penggunaannya bersama kemoterapi
Trastuzumab adalah rekombinan MoAB yang secara selektif
mengikat HER2. Trastuzumab menghambat perkembangan siklus sel
dengan mengurangi sel memasuki fase S dari siklus sel, menghalangi
regulasi sel terhadap reseptor HER-2 pada sel tumor dan menurunkan
proliferasi sel.Trastuzumab juga menyebabkan ADCC dan CDC, dengan
langsung menginduksi apoptosis pada sel yang melakukan produksi
protein HER-2 seara berlebihan. Selain itu, sinergi antara trastuzumab dan
agen kemoterapeutik telah terbukti dalam kombinasi trastuzumab dengan
agen kemoterapi dan diberikan selama 1 tahun. Trastuzumab diberikan
setiap 3 minggu sekali dalam kombinasi dengan berbagai agen
kemoterapi untuk menyederhanakan rejimen kemoterapi, tingkat respon
dan keamanan pasien.

Postmenopause :

Cyclophospamide 100 mg/m2, hari 1 s/d 14 (oral)


Methotrexate 50 mg / m2 IV, hari 1 & 8 ; 5
Fluoro-uracil 500 mg/m2 IV,hari 1 & 8. Interval 3-4 minggu, 6 siklus.
Tamoxifen 20 mg/ hari selama 3 tahun, dilanjutkan dengan Anastrazole
tablet oral 1mg/hari sampai 5 tahun.
Trastuzumab 4 mg /kg IV selama 90 menit
Berdasarkan hasil studi, bahwa penggunaan awal Tamoxifen 20
mg/ hari dalam terapi kanker payudara pasien post menopause selama 3
tahun yang dilanjutkan dengan terapi Anastrazole tablet oral 1mg/hari
sampai 5 tahun, menunjukkan hasil DFS (Disease free Survival) yang
lebih baik dan menurunkan resiko kekambuhan setelah 6 tahun.
Trastuzumab adalah rekombinan MoAB yang secara selektif
mengikat HER2. Trastuzumab menghambat perkembangan siklus sel
dengan mengurangi sel memasuki fase S dari siklus sel, menghalangi
regulasi sel terhadap reseptor HER-2 pada sel tumor dan menurunkan
proliferasi sel.Trastuzumab juga menyebabkan ADCC dan CDC, dengan
langsung menginduksi apoptosis pada sel yang melakukan produksi
protein HER-2 seara berlebihan. Selain itu, sinergi antara trastuzumab dan
agen kemoterapeutik telah terbukti dalam kombinasi trastuzumab dengan
agen kemoterapi dan diberikan selama 1 tahun. Trastuzumab diberikan
setiap 3 minggu sekali dalam kombinasi dengan berbagai agen
kemoterapi untuk menyederhanakan rejimen kemoterapi, tingkat respon
dan keamanan pasien.
b. Pembedahan
Jenis pembedahan yang dilakukan terhadap pasien kasus IIIA yaitu
Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM). MRM adalah tindakan
pengangkatan tumor payudara dan seluruh payudara termasuk kompleks
puting-areola, disertai diseksi kelenjar getah bening aksilaris level I
sampai II secara en bloc. Indikasi: Kanker payudara stadium I, II, IIIA
dan IIIB.
c. Adjuvant
Setelah kemoterapi neoadjuvant, regimen kemoterapi yang
digunakan dalam pengaturan ini serupa dengan yang digunakan dalam
pengaturan adjuvant, namun rejimen biasanya mencakup anthracycline
dan mungkin memiliki tingkat kesamaan atau intensitas dosis yang lebih
tinggi (Diporo, 2008 Edisi 7).
Doxorubicin (BNF, 807 )

Indikasi : Leukemia akut, pengobatan tumor termasuk kanker


payudara.
Perhatian : Penyakit jantung, hati-hati dalam penanganan iritan
pada jaringan.
Interaksi : Perhatian diperlukan dengan penggunaan obat-
obatan kardiotoksik
Efek samping : Dehindrasi umum atau diare, urin berwarna merah.
Kadang terjadi takitardi supraventrikular.

Anda mungkin juga menyukai