Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

UJIAN TENGAH SEMESTER

TEKNOLOGI INFORMASI MULTIMEDIA

“MEDIA PLANNING”

Disusun oleh:

Nama: M Fadil Rajahasby

NIM: 05011381621126

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2017/2018
UJIAN TENGAH SEMESTER
M.K. TEKNOLOGI INFORMASI MULTI MEDIA
(TAKE HOME EXAMINATION)

BahanBacaan: Amazing Farm Sukses menjadi Raja Sayuran Organik

Amazing Farm mampu merajai bisnis sayuran tanpa pestisida di pasar modern
Indonesia.Juga, mengekspor melon sebanyak 40 -50 ton per bulan, dan buncis 14 ton per bulan ke
Singapura. Bagaimana Danny Rusli mengembangkan bisnis pertanian Amazing Farm?
Ia menuturkannya kepada Herning Bani restu. “Jadi petani itu harus kuat mental, kami dari
masuk tahun 2009 hingga 2012, empat kali habis semua kena angin kencang yang turun dari gunung,”
ungkap Danny Rusli pemilik Amazing Farm tentang lahan ketiga yang dimilikinya di daerah
Lembang yang luasnya 7,5 hektare (ha). Semua tanaman yang awalnya berupa melon dan paprika,
yang sebenarnya untuk diekspor habis diterjang angin. Tak pelak Danny berhenti ekspor. Kendala
iklim dan kondisi alam yang berubah cepat memang tantangan tersendiri bagi pria lulusan Universitas
Padjajaran, Jurusan Pertanian yang semula berkarier di lembaga keuangan ini. Danny beralih ke
agribisnis justru pada saat Indonesia sedang dilanda krisis moneter. Kondisi itu membuat kondisi
kariernya di sebuah lembaga keuangan pun terancam. Ia sempat khawatir, terlebih kerusuhan Mei
1998 sempat dirasakannya mengancam.
Akhirnya ia berpikir, bagaimana bisa survive, dengan menggunakan bekal latar belakang
kuliahnya, Danny mencoba kembali ke pertanian. Berbekal lahan yang dipinjamkan oleh mantan
bosnya saat bekerja, seluas sekitar 2.000 m2, di Lembang (Bandung), ia memulai bercocok tanam
dengan teknik aeroponic. Menanam tanaman di udara. Ini teknik yang ia pelajari khusus di
Singapura. Jatuh bangun Danny membangun bisnis pertaniannya. Kini kalangan menengah atas,
siapa yang tak kenal sayuran bermerek: Amazing Farm yang bisa ditemui di berbagai pasar modern.
“Sampai saat ini pun masih penuh perjuangan, apalagi alam sekarang seperti ini, hujan begitu
panjang, panen pasti menurun,” ujarnya. Namun, jika dilihat salah satu kebunnya di Lembang (ada
dua: Lembang atas 7,5 ha, dan Lembang bawah 1 ha di jalan Kayu Ambon) begitu hijau, berbagai
jenis sayur jenis impor ditanam di sana. Semua terlihat indah dan apik. Orang yang datang ke lahan
pertaniannya tidak akan ada yang mengira berdarah-darah, Danny membangunnya.
Danny menyebut selain menanam berbagai sayuran di Lembang, termasuk salah satu lahan di
Sentul seluas 3.000 m2, ia juga mengumpulkan kelompok tani di berbagai daerah. Kelompok tani ini
beberapa menanam buah, khusus ekspor. Sedang sayuran yang ditanamnya itu semua untuk pasar
lokal. “Untuk pasar lokal saja kami masih kewalahan memenuhinya,” imbuhnya.
Nah, yang kelompok tani yang ia kelola, menanam melon. Seminggu diekspor ke Singapura
1 kontrainer melon. Per bulan sekitar 40-50 ton yang dikirim kesana. “Ada juga kami ekspor buncis
bersama kelompok tani sekitar 14 ton kami ekspor ke Singapura per bulan,” tuturnya. Dalam tiga
bulan lagi, ekspornya bisa ditingkatkan minimal menjadi 20 ton per bulan.
Menurutnya, permintaan yang meningkat itu tentu ada prosesnya. Setelah konsisten dalam
hal kualitas dan pengirimannya, serta sanggup memenuhi kuantitas yang ditetapkan, biasanya buyer
melihat pihaknya dianggap bisa diandalkan. Otomatis mereka minta untuk pihaknya meningkatkan
volume pengiriman.
“Bisnis pertanian itu tidak seindah tanamannya kalau sudah jadi. Ini bisnis long term, ini
kerja keras dan bisnis cerdas. Yang menjalankannya harus punya passion, cinta dan believe someday
food akan menjadi problem,” katanya.
Karena Danny pernah bekerja di perusahaan-perusahaan besar, itulah kelebihan bisnis
pertaniannya dikelola dengan lebih profesional. Walaupun jujur ia masih one man show, karena agak
susah menurutnya jika ia tidak turun langsung. “Saya mulai mendorong anak buah yang muda-muda
untuk mengambilalih tugas saya, saya harus cari orang marketing yang juga paham produksi,”
ujarnya. Antara produksi dan pemasaran harus sejalan. Orang produksi harus memikirkan juga
apakah produk bisa dijual, jangan sampai busuk tidak terjual. “Manajemen itu improve terus,”
tuturnya. Ia pun mulai menggunakan anak-anak muda untuk mengalihkan tanggungjawab.
Maka teknologi musti di kedepankan. Itulah sebabnya, kini setelah menggunakan
teknik aeroponic, Danny menggunakan metode in house dan nutrient film technic (NFT) yang ia
pelajari di Malaysia. NFT merupakan teknik yang diterapkan sebagai pengganti dari teknik aeroponic.
Intinya NFT itu nutrisi untuk tanaman disalurkan melalui air yang setipis film ukurannya. Tanaman
tidak ditanam di tanah. Tapi dibangun semacam jaringan papan media tanam khusus dengan aliran air
nutrisi yang konsisten jumlahnya. NFT sebenarnya berasal dari Thailand, dikembangkan di Malaysia,
lalu dicoba diterapkan oleh Danny untuk Amazing Farm. Sudah sekitar 3-4 tahun mereka
menggunakan sistem tanam NFT ini. Sistem tanam yang modern bisa menjaga produktivitas.
Seluruh produk hasil pertaniannya diberi merek Amazing Farm. Semua dijual di pasar
modern kelas menengah atas seperti: Hypermart, Carrefour, Hero, Total TokoBuah, Ranch Market,
Foodhall, dan sebagainya. Ia sudah menggunakan merek itu sejak awal berdiri. “Sejak awal saya
memang ingin membuat merek yang menarik. Biasanya barang pertanian itu komoditas, artinya harga
tergantung demand-supply, kalau demand tinggi supply kurang harga naik. Itu terjadi sebaliknya,
harga bisa tengkurep abis, karena barang tidak bisa distok,” jelasnya. Danny pun berpikir, hal seperti
itu tidak boleh terjadi di barangnya.
“Barang yang bersifat komoditi, kami geser menjadi barang yang bersifat goods
dengan branding, member nilai tambah, rasanya berbeda, sayuran kami benar-benar sehat karena
tanpa pestisida, kualitas juga konsisten,” tegasnya. Itu semua yang membuat barangnya terjaga
harganya. Tiap tahun jika semua biaya naik, harga produknya juga naik.
Merek sayur Amazing Farm berhasil di pasar, menurut Danny, karena waktu awal ia lempar
ke pasar adalah di Setia Budi Supermarket, Bandung. Di sana mayoritas pembelinya adalah orang
asing (bule). Sejak itu mereka selalu mencari sayuran dengan merek Amazing Farm. “Waktu itu
memang kami ditolak awalnya, mereka khawatir kami tidak bisa supply sesuai target toko,” katanya.
Apalagi setelah mencoba masuk Jakarta, lebih berat lagi sebagai pendatang baru. Waktu masuk
pertama kali ke Jakarta itu ia masih menggunakan teknik aeroponic.
Target Danny, jika mengikuti ambisi tentu ingin lebih besar lagi. Ia juga punya ambisi bisa
beroperasi dan produksi di negara orang. Inginnya bisa produksi di Myanmar atau Vietnam untuk
mendekati pasar. Ingin juga bisa suatu hari bisa jadi perusahaaan besar hingga jadi go-public.
“Mimpi itu harus juga realistis dengan banyak hal hari ini. Saat ini kami harus berjuang dengan
banyak kendala saat ini. Kami terus mencari sistem lebih baik dengan kondisi cuaca saat ini, mencari
viarietas yang lebih baik, lebih unggul,” jawabnya. Danny menolak menyebut angka omset penjualan
hasil pertaniannya. “Belum sampai triliunan, mulai dari kebun 2000 m2 dengan omset lima ratusan
juta rupiah per bulan. Saat ini saya tidak bisa bilang, sudah miliaran, tapi belum ratusan,” katanya
sambil terbahak. Yang jelas ia yakin secara merek, Amazing Farm sudah punya pasar sendiri. (***)
Via : swa.co.id
Informasi Harga iklan

IklanTelevisi

 Jam 00.00-05.00, biayanya sekitar Rp 5.000.000,00 – Rp 7.000.000,00 per 30 detik.


 Jam 05.00-08.00, biayanya sekitar Rp 7.000.000,00 – Rp 9.500.000,00 per 30 detik.
 Jam 08.00-12.00, biayanya sekitar Rp 6.000.000,00 – Rp 8.000.000,00 per 30 detik.
 Jam 12.00-13.00, biayanya sekitar Rp 7.000.000,00 – Rp 9.500.000,00 per 30 detik.
 Jam 13.00-17.00, biayanya sekitar Rp 6.000.000,00 – Rp 8.000.000,00 per 30 detik.
 Jam 17.00-21.00, biayanya sekitar Rp 12.000.000,00 – Rp 14.000.000,00 per 30 detik.
 Jam 21.00-00.00, biayanya sekitar Rp 7.000.000,00 – Rp 9.500.000,00 per 30 detik.
Tarif Iklan Koran bisa di cek di web koran yang anda inginkan, contoh: tarif iklan di kompas dapat di
cek di http://profile.print.kompas.com/tarif-iklan/

Tarif iklan radio juga bisadicari di website stasiun radio yang dimaksud

Pertanyaan:
 Anda telah mempelajari mengenai Media Planning. Jika Anda diposisikan sebagai Brand
Manager dari merek Amazing Farm (produk sayuran organik), buatlah garis besar media
planning dari sayuran organik yang akan Anda komunikasikan ke pasar.
I. Informasi Produk
Nama Produk : Sayuran Organik Amazing Farm
Perusahaan : PT Momenta Agrikultura
Brand/merk : Amazing Farm

II. KhalayakSasaran
GeografisSasaran : Masyarakat yang berumur 20-45 tahun (Pria dan Wanita)
Periode : 3 bulan (Oktober, November, Desember)
Media : TV (TransTV), Media Sosial (Instagram), Koran Kompas,
Radio Elshinta Jakarta

III. Tujuan Media Placement


- Memperkenalkan sayuran organik, yang tidak menggunakan pestisida sehingga
sayuran organik ini sehat untuk dikonsumsi.

IV. Analisa Persaingan Media


a. Kompetitor Pesaing: FarmOrganik, Mitra Sarana
b. Perbandingan produk lain dengan produk kita:
- Lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida
- Harganya terjangkau
- Tanaman ini ditanam dengan dengan sistem aeroponic

c. Strategi Pemasaran
- Membuat kemasan produk yang mudah dikenali oleh konsumen
- Memasarkan ke toko-toko seperti: Hypermart, Carrefour, Hero, Total TokoBuah,
Ranch Market, Foodhall
- Membuat iklan yang menarik konsumen
V. Total Biaya

Frekuensi
No Media Harga Biaya yang
dikeluarkan
Muncul Waktu 3 Bulan
3x/Hari (Sabtu 08:00-08:30 24x Tayangan Rp. 14.000.000 Rp.336.000.000
1 TV (Indosiar) dan 11:00-11:30 Iklan
Minggu)/15 17:00-18:00
detik
Selama 60 Hari - Setiap Per Paket Bisnis: Rp. 8.400.000
2 Youtube (Menggunakan Streaming Rp. 5.250.000
(Akun paket bisnis Dana/hari:
Chandra liaw) Ads Youtube) Rp. 35.000

Media Sosial 2x/Hari 08:00 180x Muncul Rp. 25.000 Rp. 2.250.000
3 (Instagram) (Selama 3 13:00
Bulan)

Di Koran - 1x/Bulan Rp. 15.500.000 Rp. 46.500.000


4 Media Cetak Sindo setiap (harga sudah
(Koran bulannya termasuk diskon
Sindo) 20%)

Radio Hari Minggu 09:00 4x/Bulan Rp. 12.620.000 Rp. 151.440.000


5 Prambon 60 Detik (harga sudah
termasuk Pajak
ppn)

Total seluruh biaya Rp.544.590.000

Anda mungkin juga menyukai