Anda di halaman 1dari 2

http://tekno.kompas.com/read/2016/06/13/03230017/Mantan.Bos.Google.AI.Berontak.Matikan.

Saj
a.Komputernya

komentar: ini ketika AI masih mulai sebanding dengan manusia(bisa dimatikan), tapi bagaimana
kalau keadaannya AI sudah banyak dan mulai memberontak, ketika AI dimatikan, AI yg lain
menghidupkan.

Lalu bagaimana dengan orang-orang luar biasa disana dengan ambisi2 seperti ingin terus
mengeksplor AI tanpa batas

Artikel : ini amsih masalah jika bukan kapan. AI nya masih jauh dari kata mendekati level manusia,
apalagi manusia punya ide2 luar biasa dan kemampuan untuk menjeneralisasi berbagai skill dan
menggabungkannya.

States: lihat kecepatan perkembangan komputer, bahkan sekarang banyak orang yang hanya tau
dasar2 cara pakainya saja. Banyak yg tidak bisa pakai secara maximal, banyak yg tidak tau bagaimana
alat itu bisa melakukan hal-hal yg pengguna tidak bisa.ini seperti seleksi alam tahap 2, seolah-olah
hanya para jennius dan orang-orang yang punya ide2/ skill luar biasa yang akan bisa bertahan.
Emang gak nutup kemungkinan AI bakal berkembang pesat layaknya komputer. Tinjau momen
ketika otak ai sudah setara dengan manusia, pelan-pelan AI akan menyebar dan menguasai. Tidak
menutup kemungkinan jika memang AI udah sepintar itu AI bisa membuat dirinya sendiri
(menggandakan diri). Kalo AI nya udah

Masalah: apakah AI punya keinginan? Keinginan untuk menguasai dunia? (mungkin aja sih kalo ai
nya mendeteksi dan memandang manusia sebagai hamabatan). Keinginan untuk mengembangkan
kehidupan? Masalahnya bukankah AI tidak punya perasaan dan keinginan untuk mendapatkan
sesuatu seperti manusia?

Tinjau seni dan musik

Kalo ai pintar kayak manusai, bukan kah ai akan melihat bahwa seni adalh peluang bisnis seperti
sekarang. Apakah ai yang otomatis itu punya inspirasi untuk menghasilkan masterpiece? (tap siapa
juga yg menikmati ya kalo Cuma ada robot ujung2nya ._. kan gak punya perasaan)

.
(manusia itu punya banyak keunggulans selain kecerdasan, seperti kombinasi skill, inspirasi, dll. Ini
tuh masih masalah jika, walaupun ada yg bilang sebentar lagi tapi bagi yg lainnya itu bukan hal yg
tidak dapat dihindari. Itu tuh pekerjaan yang berat)>>> selow aja masih jika, manusia lebih unggul

Jadi:

Setuju ini masih masalah jika bukan kapan. Tapi kita harus melakukan kajian terhadap hal ini dan
harus waspada, mengingat perkembangan komputer yg begitu cepat. Manusia harus sudah punya
base apa yg akan dilakukan ketika AI mulai menyamai manusia, manusia harus bisa mengontrol AI.
Bagaimanapun AI adalah program

INTRO:

In the article “AI is getting brainier: when will the machines leave us in the dust?”, Ian Sample states
that the singularity (when computers equal to human intellegence) is still an if thing, not when.
According to Sample even though Google’s AI, Deepmind, suffers from most AI problems
(catastrophic forgetting), AI is still far from human level intellegence. He states that

https://www.newscientist.com/article/mg22930661-800-vision-of-singularity-questions-ai-intellect/

http://time.com/3614349/artificial-intelligence-singularity-stephen-hawking-elon-musk/

http://www.scmp.com/news/world/article/2079049/googles-deepmind-makes-artificial-
intelligence-program-learns-human

http://www.businessinsider.com/things-humans-can-do-better-than-machines-2015-
10?IR=T&r=US&IR=T

Anda mungkin juga menyukai