Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh
diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-
prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-
ubah sesuai dengan kebutuhan.
2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat kerja atau
karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik
dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara langsung.
3. Disiplin
Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan
waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
4. Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang
atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-
sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
5. Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung
serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan diantara para kerabat
kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang banyak dan ada pula yang sedikit, padahal
mereka memiliki kemampuan yang sama (Dayat,n.d,pp.7-9).
manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti
dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. Ada tujuan yang hendak dicapai
2. Ada pemimpin (atasan)
3. Ada yang dipimpin (bawahan)
4. Ada kerja sama.
Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuata data aktifitas atau pekerjaan dan
menentukan skala prioritas dari setiap pekerjaan tersebut. Disini perlu diketahui bahwa setiap
pekerjaan pastilah penting namun dari pekerjaan yang penting, ada pekerjaan yang lebih penting,
yaitu pekerjaan yang mendesak. Letakkanlah aktifitas yang paling penting pada daftar yang
paling atas untuk segera dikerjakan baru diikuti dengan daftar urutan pekerjaan yang lain yang
kurang prioritasnya. Kemudan buatlah atau tulis kegiatan yang harus dilakukan. Dengan menulis
kegiatan, kita dapat mengetahui dan mengingat kegiatan apa saja yang harus dilakukan.
Mengelompokkan kegiatan yaitu menentukan kegiatan mana yang penting dan tidak terlalu
penting untuk dilakukan. Mengerjakan pekerjaan yang penting lebih dulu. Tetapkan prinsip-
prinsip jika kita bisa lakukan sekarang untuk apa menunggu esok-esok hari. Walaupun deadline
pekerjaan kita masih lama, kita sebaiknya jangan menunda-nunda pekerjaan.
Jangan berfikir bahwa masih ada waktu. Hindari melakukan hal-hal yang tidak penting. Kunci
dalam menentukan prioritas adalah dengan mengidentifikasikan apa yang penting dari aktifitas
kita secara tepat dan menentukannya sebagai prioritas.
Cara mengatur prioritas kerja adalah salah satu jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh
pekerja profesional atau profesi lainnya. Kemampuan ini mesti dimiliki oleh mereka yang berada
di semua level dari staff, manajer, sampai ke direktur sekalipun. Kendala yang pasti dihadapi
apabila prioritas tidak diterapkan di dunia kerja mungkin terasa berat pekerjaan itu karena
banyak yang harus diselesaikan. Konsentrasi semakin buyar dan tak satu pun pekerjaan selesai
dengan baik. Demikian hal nya kalu seorang pekerja bisa membagi waktu dan memprioritaskan
pekerjaannya dan akan yakin dengan kemampuan diri sendiri dan akan berani mencoba
hal/tantangan baru.
Tuliskan seluruh kegiatan dan tugas-tugas pada hari ini. Caranya : buatlah daftar segala sesuatu
yang ingin dilakukan pada hari ini, bersama dengan batas waktu yang dimiliki, jangan hanya
mengandalkan ingatan maka tulislah diatas kertas.
Berikan nilai ‘’PENGARUH’’ untuk setiap tugas atau kegiatan yang ditulis diatas. Gunakanlah
skala 1-10 dimana nilai 1 artinya kegiatan tersebut ‘’tidak penting’’ dan 10 artinya ‘’sangat
penting’’.
Kelompokkan menurut urutan “kepentingannya”. Tentukan peioritas ‘’A’’ untuk tugas-tugas
dengan nilai diatas 7, prioritas ‘’B’’ untuk nilai-nilai antara 4-6, dan prioritas ‘’C’’ untuk nilai
dibawah 3.
Evaluasi merupakan tes atas tingkat penggunaan dan fungsionalitas sistem. Evaluasi dilakukan
untuk memastikan kecocokan dengan permintaan pengguna/tujuan pengguna dan untuk melihat
apakah hasil rancangan dengan proses uji coba sistem telah dibuat sesuai dengan penggunaan.
Untuk mengenali bagaimana kita dapat mengevaluasi kegiatan dengan bertanya kepada diri
sendiri, antara lain :
Dengan melakukan evaluasi manajemen waktu, maka kita dapat mengenali bagaimana
penggunaan dalm sehari sehingga dapat menemukan hal-hal mana saja yang berlebihan porsi
waktunya.
Evaluasi waktu bisa digunakan dalam sejumlah kelompok, misalnya waktu untuk keluarga,
waktu untuk bekarja, dan waktu untuk pengembangan diri.
1. HAL YANG PENTING DALAM MENGELOLA WAKTU
2. Mempelajari tujuan, rencana, dan prioritas.
3. Membuat rencana kerja priodik, dapat berupa rencana harian.
4. Menentukan hal yang dapat didelegasikan pada orang lain.
5. Melakukan prioritas (yang terpenting) dan yang paling dekat batas waktunya.
6. Memberi tanda pada hal-hal yang telah selesai.
7. Memindahkan hal-hal yang belum tuntas pada rencana harian berikutnya.
8. Menyiapkan tabel kerja harian di awal atau di akhir hari sebelumnya.
9. Membuat tabel yang praktis agar mudah dibawa.
10. Tabel berisi seluruh tugas dan aktifitas yang harus diselesaikan hari itu.
11. Alokasi waktu sesuai dengan skal prioritas.
1. Dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap
manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini
hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan disebut…
a. Prinsip Manajemen waktu
b. Unsur-unsur manajemen waktu
c. Manajemen waktu
d. Praktek manajemen waktu
3. kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja)
yang telah ditetapkan disebut …
a. displin
b. tidak kaku
c. pembagian kerja yang seimbang
d. kesatuan perintah
4. Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang
atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu
rencana, dan satu pimpinan).
a. Displin
b. Pembagian kerja yang seimbang
c. Kesatuan arah
d. Kesatuan perintah
5. Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah
dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari
beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat
kerja tersebut disebut…
a. Displin
b. Pembagian kerja yang seimbang
c. Kesatuan arah
d. Kesatuan perintah
6. Perhatikan pernyataan dibawah ini :
1. Ada tujuan yang hendak dicapai
2. Ada pemimpin (atasan)
3. Ada yang dipimpin (bawahan)
4. Ada kerja sama