(Studi Korelasional pada Siswa Kelas V Semester II Sekolah Dasar Negeri Karadenan
Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2014/2015)
Oleh:
Ajat Sudrajat1, Rais Hidayat2, Dadang Kurnia3
ABSTRAK
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK
2
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK
3
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK
2
ABSTRACT
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK
2
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK
3
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
3
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
4
dapat menentukan keberhasilan dalam Salah satu hal yang menjadi alasan
belajar. pentingnya penanaman dan perkembangan
Dalam hal ini seringkali ditemukan sikap adalah karena pembelajaran tidak
sejumlah siswa yang tidak dapat selalu bersifat dinamis, Hal ini
mengendalikan sikapnya ke arah positif mengakibatkan adanya rasa jenuh dan
dalam pembelajaran yang menunjang tertekan dalam diri siswa. Selain itu, dalam
kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang proses pembelajaran juga terdapat hambatan
mempunyai kemampuan inteligensi tinggi dan rintangan dan situasi sulit yang dialami
tetapi memiliki sikap belajar yang kurang siswa baik yang datang dari dalam maupun
memadai sehingga menyebabkan rendahnya dari luar dirinya yang menuntut siswa untuk
prestasi dalam belajar. Sebaliknya ada siswa dapat menyikapinya dengan baik.
yang walaupun kemampuan inteligensinya Sikap seseorang sangat dipengaruhi
relatif rendah namun memiliki sikap belajar oleh emosi atau cara mengekspresikan
yang baik sehingga menyebabkan prestasi emosi. Begitupun kaitannya dengan sikap
dalam belajarnya meningkat. Itu sebabnya belajar yang merupakan perwujudan dari
taraf inteligensi bukan merupakan satu- ekspresi emosi seseorang dalam
satunya faktor yang menentukan melaksanakan pembelajaran. Dalam
keberhasilan belajar seseorang, karena ada kegiatan proses belajar mengajar
faktor lain yang mempengaruhi salah berlangsung hendaknya guru melakukan
satunya berupa sikap dalam belajar. interaksi belajar mengajar dengan
Berdasarkan pengamatan, dalam memperhatikan sikap siswa. Pelaksaan
proses belajar mengajar di sekolah, salah interaksi belajar mengajar tersebut selain
satu faktor yang menunjang keberhasilan untuk menanamkan suatu nilai ke dalam diri
belajar dan pemahaman siswa dalam siswa juga karena sikap tersebut akan
menerima pembelajaran adalah sikap mempengaruhi tanggapan siswa dalam
belajar. Hal ini dibuktikan dari hasil menerima materi yang diberikan gurunya.
observasi dan pengamatan yang dilakukan di Sikap itu sendiri merupakan tindak
kelas V Sekolah Dasar Negeri Karadenan lanjut bahkan perwujudan dari emosi
Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor seseorang. Sejalan dengan pendapat menurut
Tahun Pelajaran 2014/2015, berdasarkan Ellis yang dikutip oleh Purwanto (2010:
hasil data penilaian sikap siswa yang didapat 141) menyatakan bahwa yang sangat
melalui pengaplikasian kurikulum 2013 memegang peranan penting di dalam sikap
diperoleh sebanyak 30 dari 45 orang siswa ialah faktor perasaan atau emosi. Oleh
yang dinilai kurang memuaskan dalam cara karenanya. Baik sikap maupun emosi
bersikap disekolah juga memiliki hasil memiliki keterkaitan satu sama lain.
prestasi belajar yang kurang memuaskan. Maka dari itu, sehubungan dengan
Hasil pengamatan tersebut dapat diartikan keterkaitan antara sikap dan emosi, maka
bahwa sikap belajar memiliki nilai yang dalam pendidikan penting pula di pelajari
berbanding lurus dengan prestasi belajar. suatu keterampilan kecerdasan emosional.
Dengan demikian dapat disimpulkan Kecerdasan emosional adalah suatu
bahwa sikap belajar yang baik akan kecerdasan seseorang dalam mengatur
memberikan dampak positif terhadap kehidupan emosinya dengan inteligensi,
pemahaman siswa sehingga akan menjaga keselarasan emosi dan
meningkatkan prestasi belajarnya. pengungkapannya melalui keterampilan
Sedangkan sikap belajar siswa yang buruk kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi
akan mempengaruhi tingkat pemahaman diri, empati dan keterampilan sosial. Dengan
belajar siswa sehingga akan berdampak pada kecerdasan emosi yang tinggi, seseorang
hasil prestasi belajar yang buruk pula. dapat selalu membangun perkembangan diri
Sebagai contoh siswa yang mudah menyerah kearah yang lebih baik serta dapat
untuk belajar akan mengurangi, menguasai keadaan atau situasi apapun yang
menghambat atau bahkan menghentikan dihadapinya.
pemahamannya akan pelajaran yang dia Dalam dunia pendidikan, secara
hadapi. Oleh karena itu, penanaman sikap spesifik telah diketahui bahwa untuk
yang baik pada dalam diri siswa menjadi hal mencapai tujuan pendidikan seutuhnya
yang sangat penting. ternyata pengembangan intelegensi saja
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
5
tidak mampu menghasilkan manusia yang mereka sendiri dengan baik dan mampu
utuh. Berbagai hasil kajian dan pengalaman menghadapi perasaan orang lain dan
bahkan menunjukkan bahwa pembelajaran lingkungannya. Baik sikap dan kecerdasan
komponen emosional lebih penting daripada emosional, keduanya berkaitan dan
intelektual. Maka untuk mencapai kualitas berhubungan erat dengan perasaan. Maka
pendidikan yang optimal, perlu diupayakan dari itu dalam penyusunan proposal ini
bagaimana membina peserta didik untuk penulis tertarik untuk meneliti “Hubungan
memiliki kecerdasan emosi yang stabil Antara Kecerdasan Emosional dengan Sikap
sebagai penyeimbang dari inteligensi yang Belajar pada siswa kelas V Sekolah Dasar
ada. Sebab, melalui kecerdasan emosional Negeri Karadenan Kecamatan Cibinong
peserta didik dapat memahami diri dan Kabupaten Bogor Tahun Ajaran
lingkungannya secara tepat, memiliki rasa 2014/2015”.
percaya diri, tidak mudah putus asa, dan Sedangkan masalah yang khusus
dapat membentuk karakter peserta didik menarik untuk dibahas bersamaan dengan
secara positif. Pendidikan adalah suatu usaha judul ini adalah “hubungan antara
yang sadar dan sistematis dalam kecerdasan emosional dengan sikap belajar
mengembangkan potensi peserta didik. siswa”.
Menurut penelitian yang dilakukan
Goleman (2002 : 44), kecerdasan intelektual 1. Sikap Belajar
(IQ) hanya menyumbang 20% bagi Sikap belajar adalah hasil tindakan
kesuksesan, sedangkan 80% adalah diperoleh berupa kesan-kesan yang
sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, mengakibatkan perubahan dalam diri
diantaranya adalah kecerdasan emosional individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
atau Emotional Quotient (EQ) yakni belajar. Tindakan tersebut merupakan
kemampuan memotivasi diri sendiri, kecenderungan pola tingkah laku siswa
mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, untuk melakukan sesuatu dengan cara
mengatur suasana hati (mood), berempati tertentu terhadap orang, benda atau gagasan.
serta kemampuan bekerja sama. Setiap individu mempunyai sikap dalam
Khusus pada orang-orang yang menghadapi sesuatu.
murni hanya memiliki kecerdasan akademis Kecenderungan untuk melakukan
tinggi, mereka cenderung memiliki rasa suatu respon merupakan nilai intensitas dari
gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, daya efektivitas sikap itu sendiri. Pernyataan
rewel, cenderung menarik diri, terkesan tersebut dikuatkan oleh teori yang
dingin dan cenderung sulit mengekspresikan dikemukakan Nurkancana dan Samartana
kekesalan dan kemarahannya secara tepat. (1987: 275) yang menjelaskan bahwa sikap
Bila didukung dengan rendahnya taraf dapat didefinisikan sebagai suatu
kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang predisposisi atau kecenderungan untuk
seperti ini sering menjadi sumber masalah. melakukan suatu respon dengan cara-cara
Seseorang memiliki IQ tinggi namun tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik
taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka berupa individu-individu maupun obyek-
cenderung akan terlihat sebagai orang yang obyek tertentu. Sikap ini akan memberi arah
keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, suatu perbuatan atau suatu tindakan
tidak mudah percaya kepada orang lain, seseorang.
tidak peka dengan kondisi lingkungan dan Dalam hal ini tidak berarti bahwa
cenderung putus asa bila mengalami stress. semua tindakan atau perbuatan seseorang itu
Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang- sama dengan sikap yang ada padanya. Ada
orang yang memiliki taraf IQ rata-rata kalanya sebuah tindakan atau perbuatan itu
namun memiliki kecerdasan emosional yang tidak sama atau bertolak belakang dengan
tinggi. sikap yang sebenarnya. Selalu ada perasaan
Oleh karena itu, pentingnya terselubung dibalik sebuah sikap dan
kecerdasan emosional pada diri siswa tindakan seseorang. Oleh karena itu, sikap
sebagai salah satu faktor penting untuk merupakan suatu perwujudan dari perasaan.
menentukan sikap dalam sebuah kehidupan. Teori yang mendukung bahwa sikap
Dengan kecerdasan emosional siswa mampu merupakan suatu perwujudan atau ungkapan
mengetahui dan mengendalikan perasaan perasaan dikemukakan oleh Berkowitz
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
6
(Azwar, 2005:5), yang menjelaskan bahwa yang relatif tetap terhadap objek, orang,
Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah peristiwa dan sebagainya baik secara positif
perasaan mendukung (favorable) atau tidak maupun negatif. Kecenderungan tersebut
mendukung (unfavorable) terhadap objek dapat diarahkan siswa dalam setiap tindakan
tersebut. yang ingin dilakukan.
Senada dengan yang dikemukan Berdasarkan pembahasan teori-teori
Berkowitz, bahwa sikap memiliki hubungan di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dengan perasaan, Sarlito (2010: 201) dengan dimaksud dengan sikap belajar siswa adalah
lebih menjelaskan secara mendalam suatu predisposisi pada diri siswa untuk
mengatakan bahwa sikap (attitude) adalah menerima, menolak, atau mengabaikan
istilah yang mencerminkan rasa senang, obyek psikologis dalam pembelajaran
tidak senang atau perasaan biasa-biasa saja kedalam bentuk reaksi atau respon terhadap
(netral) dari seseorang terhadap sesuatu. tanggapan-tanggapan positif maupun negatif
Sesuatu tersebut bisa benda, kejadian, dengan indikator seperti (1) kedisiplinan, (2)
pengalaman, situasi, orang-orang atau percaya diri dan (3) bertanggungjawab.
kelompok dan banyak hal lainnya.
Selain itu, dalam hal ini sikap 2. Kecerdasan Emosional
belajar yang baik sangat penting dalam Kecerdasan emosional adalah
menentukan keberhasilan dari pembelajaran kemampuan merasakan dan memahami
tersebut. Seperti halnya yang dijelaskan secara lebih efektif terhadap daya kepekaan
Sarwono dikutip oleh Kusnaedi (2013: 110) emosi. Istilah “kecerdasan emosional”
bahwa keseimbangan antara sikap, pertama kali dilontarkan pada tahun 1990
keterampilan dan pengetahuan untuk oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard
membangun Soft Skills dan Hard Skills perlu University dan John Mayer dari University
menjadi perhatian para pendidik. Pada usia of New Hampshire untuk menerangkan
bawah, masa Sekolah Dasar (SD), siswa kualitas-kualitas emosional yang tampaknya
jangan terlalu dibebani dengan hard skills penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas
atau keterampilan dan pengetahuan yang ini meliputi, empati, mengungkapkan dan
berat tetapi lebih banyak pada pembiasaan memahami perasaan, mengendalikan
sikap-sikap positif atau soft skills. amarah, kemandirian, kemampuan
Sikap dalam pembentukannya menyesuaikan diri, disukai, kemampuan
memiliki hubungan yang erat dengan memecahkan masalah antar pribadi,
motivasi. Motivasi yang kuat akan kretekunan, kesetiakawanan, keramahan dan
membantu mengarahkan siswa dalam sikap hormat.
menentukan sikapnya. Begitu juga halnya Kecerdasan emosi dapat
dengan sikap dalam belajar. Djamarah menempatkan emosi individu pada porsi
(2006:11) berpendapat bahwa sesuatu yang yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur
belum diketahui dapat mendorong siswa suasana hati. Koordinasi suasana hati adalah
untuk belajar untuk mencari tahu. Siswa pun inti dari hubungan sosial yang baik. Hal ini
mengambil sikap seiring dengan minatnya sejalan dengan pendapat yang dikemukakan
terhadap suatu objek. Siswa mempunyai Goleman (2009:45) yang menyatakan bahwa
keyakinan dan pendirian tentang apa yang kecerdasan emosi merupakan kemampuan
seharusnya dilakukannya. Sikap itulah yang emosi yang meliputi kemampuan untuk
mendasari dan mendorong ke arah perbuatan mengendalikan diri, memiliki daya tahan
belajar. Jadi, sikap siswa dapat dipengaruhi ketika menghadapi suatu masalah, mampu
oleh motivasi sehingga ia dapat menentukan mengendalikan impuls, memotivasi diri,
sikap belajar. mampu mengatur suasana hati, kemampuan
Baik sikap maupun motivasi, berempati dan membina hubungan dengan
keduanya sama-sama memiliki unsur orang lain.
internal berupa perasaan. Hal ini sesuai Apabila seseorang pandai
dengan apa yang diungkapkan oleh Syah menyesuaikan diri dengan suasana hati
(2010: 149) yang menjelaskan bahwa sikap individu yang lain atau dapat berempati,
belajar merupakan gejala internal yang orang tersebut akan memiliki tingkat
berdimensi afektif berupa kecenderungan emosionalitas yang baik dan akan lebih
untuk mereaksi atau merespon dengan cara
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
7
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
8
Berdasarkan tabel statistik deskriptif di atas, kesalahan 5% dan n = 44. Karena Lo Hitung
maka grafik histogram kecerdasan lebih kecil dari Lo tabel (0,07955< 0,13356),
emosional dan sikap belajar dapat dilihat maka distribusi data sikap belajar tersebut
pada gambar berikut: normal.
Kriteria pengujian, )(2hitung≤ )(2tabel
45 dengan tingkat koefisien α sebesar
40
5%.Berdasarkan hasil perhitungan
homogenitas data kecrdasan emosional dan
35
sikap belajar diperoleh nilai )(2hitung =9,982
30
Frekuensi
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
9
demikian sebaliknya siswa yang kecerdasan inteligensi, menjaga keselarasan emosi dan
emosionalnya tinggi, memiliki sikap belajar pengungkapannya melalui keterampilan
siswa yang tinggi pula. Oleh karena itu, kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi
kecerdasan emosional sangatlah penting diri, empati dan keterampilan sosial.
dalam meningkatkan sikap belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas,
Hubungan fungsional antara menunjukkan bahwa terdapat hubungan
kecerdasan emosional dengan sikap belajar positif antara kecerdasan emosional dengan
secara analisis statistik ditunjukkan dengan sikap belajar dengan berdasarkan analisa
hasil uji signifikansi dan regresi dengan statistik di atas yang dapat dibuktikan. Jadi,
persamaan regresi Ŷ = (47,10+0,73 ). Hal salah satu upaya untuk meningkatkan sikap
ini berarti bahwa setiap kenaikan satu unit belajar siswa yaitu dengan menumbuh
variabel kecerdasan emosional akan kembangkan kecerdasan emosionalnya,
menyebabkan peningkatan pada sikap sehingga proses belajar siswa tersebut dapat
belajar siswa. mencapai tujuan yang diharapkan.
Kekuatan hubungan antara
kecerdasan emosional dengan sikap belajar SIMPULAN
ditunjukkan dengan koefisien korelasi Berdasarkan hasil pengolahan data
sebesar 0,951. Harga koefisien tersebut hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang hasil penelitian, maka dapat disimpulkan
sangat kuat antara kecerdasan emosional sebagai berikut:
dengan sikap belajar. Besarnya kontribusi 1. Kecerdasan emosional dengan jumlah
kecerdasan emosional terhadap sikap belajar 25% dengan koefisien interval
ditunjukkan oleh koefisien (r2) sebesar kecerdasan emosional siswa di kelas V
0,9801 dengan koefisien determinasi Sekolah Dasar Negeri Karadenan
sebesar 98,01%. Hal tersebut berarti bahwa Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor
penaikan atau penurunan sikap belajar Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah ada
dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan pada kategori sedang/cukup. Sedangkan
emosionalnya sebesar 98,01%. sikap belajar siswa dengan jumlah 36%
Hubungan positif antara kecerdasan dengan koefisien interval sikap belajar
emosional dengan sikap belajar berdasarkan siswa di kelas V Sekolah Dasar Negeri
penelitian ini ditunjukkan dari analisis Karadenan Kecamatan Cibinong
statistik yang menghasilkan keberartian Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran
regresi Fhitung<Ftabel(α=0,05)<Ftabel(α=0,01) = 3,373 2014/2015 adalah ada pada kategori
< 3,38 < 5,98 Hal tersebut menunjukkan baik.
adanya hubungan antara kecerdasan 2. Terdapat hubungan antara kecerdasan
emosional dengan sikap belajar, sedangkan emosional dengan sikap belajar di kelas
koefisien determinasi (KD) 98,01% V Sekolah Dasar Negeri Karadenan
diperoleh keterangan objektif bahwa Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor
terdapat hubungan kecerdasan emosional Tahun Pelajaran 2014/2015 sangat kuat.
dengan sikap belajar. Hal tersebut sesuai Hal tersebut terlihat dari harga koefisien
dengan teori yang dikemukakan Ellis yang korelasi r sebesar 0,951 yang berarti
dikutip oleh Purwanto (2010: 141) hubungan antara variabel sangat kuat.
menyatakan bahwa yang sangat memegang Harga koefisien persamaan regresi
peranan penting di dalam sikap ialah faktor Ŷ = 47,10+0,73 yang berarti setiap
perasaan atau emosi. Hal ini disebabkan peningkatan satu unit kecerdasan
karena sikap itu sendiri merupakan tindak emosional akan meningkatkan sikap
lanjut bahkan perwujudan dari emosi belajar sebesar 0,99 unit. Kontribusi
seseorang. Oleh karenanya. baik sikap variabel kecerdasan emosional dalam
maupun emosi memiliki keterkaitan satu meningkatkan sikap belajar sebesar
sama lain. 0,980 atau sebanyak 98,01% dan sisanya
Selain itu, hal tersebut dapat 1,9% dapat dipengaruhi oleh berbagai
diperkuat oleh Goleman (2002 : 512) yang faktor lainnya.
menyatakan bahwa kecerdasan emosional
adalah suatu kecerdasan seseorang dalam
mengatur kehidupan emosinya dengan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015
10
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Januari 2015