Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

PENGANTAR FARMASI KLINIS


ANALISA JURNAL
Drug use evaluation of antimicrobials in healthcare resource limited
settings of india

Oleh :
Orindia Suarmin
1211013024

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
Analisa Jurnal

Drug use evaluation of antimicrobials in healthcare resource limited


settings of india
1. Latar belakang
a. Peran apoteker dalam mempersiapkan dan menyediakan obat-obatan dan
menginformasikan pada pasien mengenai penggunaannya, dan apoteker ikut
bertanggungjawab untuk pengawasan terapi obat.
b. Tiga alasan paling umum dalam penyalahgunaan antibiotik yaitu demam,
sakit tenggorokan dan diare. Dan resep sering tidak masuk akal. Efek yang
ditakutkan adalah resistensi.
c. Bagian dari Konsep Penggunaan obat rasional yang menjadi masalah global
d. Ada 4 metoda untuk penentuan EPO : penentuan tingkat penggunaan
rasional, komprehensif data obat konsumsi penetapaan dosis harian, anatomi
kelas terapi, indikator WHO
e. Penelitian dirancang dengan menganalisis pola resep dan penggunaan
kesesuaian antibiotik pada rumah sakit sebgai tempat rujukan perawatan
sekunder atau tingkat II.
2. Metoda Penelitian
 Metoda : Termasuk cohort studi yang dilakukan selama 6 bulan (januari-juni
2015). Untuk mengevaluasi pola prescribe dan kepatutan atau kelayakan dari
antibiotik yang digunakan.
 Daerah Penelitian : Dilakukan didepartemen umum dari perawatan sekunder
atau kelas menengah dari rumah sakit di india dan memperoleh persetujuan dari
otoritas rumah sakit yang terkait.
 Kriteria yang digunakan:
o Rekam medis pasien dikumpulkan dan dievaluasi (penggunaan antibiotik)
o Pasien yg dirawat dg diagnosa infeksi akut menggunakan antibiotik
o Pasien darurat, pediatrik, geriatrik, HIV, penyakit yg berhubungan dg
kekebalan tubuh dikeluarkan dari kriteria.
 Sampel dan Data: 80 sampel, 30 tempat tidur
 Pengolahan Data :
o Data dikumpulkan untuk evaluasi obat yg dikonsumsi
o Diolah menggunakan rumus.
 Rumus Yang digunakan :
3. Hasil Penelitian
4. Diskusi
a. 80 resep dianalisis untuk menilai pola antibiotik di rumah sakit (DDD/100
hari). Cefriaxone gol sefalosporin ketiga, ciprofloxacin dari gol antibiotik
kuinolon, amoksisilin+asam klavulanat, primakuin, doxycycline adalah
regimen yang sering digunakan. Kombinasi asam klavulanat+amoksisilin
adalah antimikroba yang sering digunakan.
b. Dalam berbagai pemanfaatan jenis, antibiotik kombinasi sefotaksim dan
metronidazol digunakan dalam proporsi yg tinggi.
c. Statin adalah obat yang sering digunakan untuk berbagai indikasi.
d. Unit dosis Atorvastin yang sering digunakan mengacu pada standar WHO
sebagai variasi dalam kasus simvastatin dan resuvastatin.
e. Unit dosis nitrofurantoin ditemukan menjadi yg paling tinggi dibandingkan
rekomendasi WHO untuk dosis pemeliharaan.
f. Studi resep ttg pola antibiotik dan sensitivitas mikroorganisme terhadap
antibiotik yang berbeda mengungkapkan bahwa informasi ttg penggunaan
antibiotik dan pola resistensi mikroorganisme umum adalah kurang. LRTI dan
ISK adalah antibiotik yang paling seing diresepkan.
g. Informasi, pola peresepan antibiotik berguna untuk mengawasi, menilai dan
diajukan modifikasi di praktisi resep berdasarkan kebiasaan sehinggan
menciptakan perawatan medis rasional. Dalam penelitian ini jumlah sampel
yang dikirim untuk kultur dan uji sensitivitas masih kecil. Dua atau lebih
antibiotik yang diresekan untuk pasien terdistorsi dengan baik setelah
melihat dari kultur dan hasil sensitivitas. Sesuai temuan, banyak antibiotik
yang diresepkan sebelum laporan ketersediaan sensitivitas. Jadi prasayarat
investigasi mikrobiologis sebelum pengobatan infeksi adalah penting.

Anda mungkin juga menyukai