Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kerudung atau Jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi di perdengarkan
oleh telinga kita saat ini. Jilbab berfungsi sebagai penutup aurat wanita, kini
sedang ramai di pergunakan sebagai trend center dunia fashion. Banyak terdapat
model dan tipe-tipe jilbab di sugguhkan kepada wanita muslimah untuk
mempercantik diri. Bahkan sampai diadakan suatu pameran untuk mengenalkan
produk jilbab dengan berbagai model. Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup
aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan. Jilbab adalah pakaian yang wajib
hukumnya di kalangan perempuan muslim. Agama lah yang mewajibkan
perempuan muslim memakai jilbab, berjilbab merupakan suatu hukum yang
disyariatkan oleh agama Islam. Dalam ajaran Islam perempuan muslim diwajibkan
menggunakan jilbab untuk menutup seluruh badan kecuali muka dan telapak
tangan.

Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa
negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering
merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam
keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas
sesuai dengan tuntunan agama.

Perkembangan zaman dan era globalisasi begitu cepat melesat keseluruh


Negara dan masuk ke wilayah-wilayah dalam Negara. Halitu menyebabkan
masyarakat di wilayah tersebut cenderung mengikuti trend atau style masyarakat
luar negeri terutama Negara-negara barat, dikarenakan mudahnya mengakses

1
trend-trend yang sedang berkembang disana. Style atau trend yang mereka tiru
tak jarang tidak sesuai dengan norma agama yang sudah ada sejak dahulu kala.

Sejalan perkembangan zaman, kemajuan trend dalam memakai jilbab dengan


meningkatnya model berhijab membuat masyarakat khususnya kalangan wanita
semakin mudah memakai dan merasa modis dan memiliki berbagai model sesuai
dengan perkembagan dunia. Jika Negara Eropa merupakan kiblat dan pusatnya
fashion dunia, maka Indonesia pun merupakan kiblat dan pusat fashion berhijab di
dunia. Untuk itu pendirian usaha tersebut memiliki peluang yang cukup besar
untuk dapat maju dan berkembang serta memberikan pelayanan dan aneka
ragam pilihan jilbab kepada masyarakat khususnya wanita muslimah akan
kebutuhan memakai jilbab. Sehingga dengan didirikannya usaha tersebut dapat
menguntungkan satu sama lain.

Begitupula dengan busana pada zaman modern ini di anggap sebagai urusan
pribadi, tetapi sebagai kaum muslimin kita tidak boleh masa bodoh dengan hal
ini.Karena pada kenyataannya busana yang dikenakan anak muda sekarang dapat
menimbulkan rangsangan seks atau kebrutalan yang bersumber dari mode-mode
busana setengah telanjang atau penonjolan aurat, yang dapat mengarah pada
kejahatan.

Masyarakat yang berperadaban modern pada umumnya sangat menyukai


mode-mode busana yang memamerkan atau tidak menutupi aurat wanita. Rok
mini atau celana ketat merupakan gejala yang terpisahkan dari peradaban masa
kini.Sesungguhnya kecenderungan pada mode-mode pada busana yang tidak
senonoh ini menunjukkan kelemahan moral masyarakat. Pada hakekatnya mode
busana mini dan ketat itu dapat merusak kesahatan dan pertumbuhan mental
masyarakat itu sendiri dan juga tidak memilki nilai tambah sama sekali. Mode

2
yang semacam ini mempengaruhi cara berfikir dan bertindak mereka yang pada
akhirnya akan mengubah rasa harga diri mereka.

B. RUMUSAN MASALAH
Setelah ditinjau dari latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka
penulis mencoba merumuskan masalah yang ada, yaitu “Bagaimana membuka
dan menjalankan bisnis hijab dan pakaian muslimah sesuai dengan ketentuan
islam?”

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa itu Bisnis dalam Islami.
2. Mengetahui apa itu Etika Bisnis dalam Islami.
3. Mengetahui bagaimana Kios Rina hijab ‘M’ olshop bisnis hijab dan
pakaian muslimah.
4. Mengetahui tujuan Rina hijab ‘M’ olshop membuka bisnis hijab dan
pakaian muslimah.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI BISNIS

Bisnis di dalam setiap macam bentuknya bisa terjadi di mana saja dan kapan
saja dalam kehidupan manusia setiap hari. Bahkan hampir setiap aktivitas kita bisa
di kaitkan dengan bisnis, mulai dari tidur hingga bangun. Makanan, minuman,
pakaian, sepeda, mobil, serta segala kebutuhan rumah tangga sebetulnya
merupakan produk yang dihasilkan melalui proses produksi, distribusi, jual, dan
beli. Inilah yang di namakan aktivitas ekonomi atau bisnis.

Uang yang di belikan berbagai macam produk tersebut juga berasal dari
bekerjanya suatu bisnis. Dalam kamus Bahasa Indonesia, bisnis di artikan sebagai
usaha dagang, komersial di dunia perdagangan, dan bidang usaha. Dalam zaman
modern sekarang ini dunia bisnis mengalami perkembangan dan bersifat
kompleks, dan perlu waktu yang cukup relative lama bagi mereka yang ingin
mempelajarinya serta mempraktekanya sampai berhasil.

Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa definisi pengertian bisnis adalah


suatu lembaga yang menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa yang di
butuhkan oleh masyarakat, mencari profit, dan mencoba memuaskan keinginan
para konsumen. Secara umum ada 4 input yang selalu digunakan oleh seluruh
pelaku bisnis adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, modal,
entrepreneurship atau yang dikenal dengan bisnis.

4
Selain itu, di dalam dunia bisnis paling tidak ada 6 pokok aktivitas yang
digarap oleh sebuah entitas bisnis, antara lain menciptakan/memproduksi suatu
barang dan jasa, kemudian memasarkan produk kepada konsumen, membuat dan
mempertanggungjawabkan transaksi keuangan, merekrut, mempekerjakan,
melatih, dan mengevaluasi karyawan, memperoleh dan mengelola dana, serta
memproses sistem informasi.

B. DEFINISI BISNIS SYARIAH ISLAM

Agama Islam sangatlah menganjurkan setiap umat untuk selalu bekerja. Tidak
ada satu kata pun yang menyebut bahwa orang Islam yang beriman itu disarankan
untuk menjadi pengangguran karena hal tersebut merupakan perilaku syaitan.
Begitu pentingya perilaku yang menjunjung tinggi etos kerja agar manusia selalu
bekerja, bekerja, dan bekerja, Rasululllah Muhammad SAW bersabda di dalam
dalam suatu haris yang artinya bahwa bekerja mencari rejeki yang halal
merupakan kewajiban, setelah kewajiban ibadah. (HR. Ath Thabrani dan Baihaqi).

Hadis ini kemudian diperkuat dengan firman Allah dalam surah al-A’raff ayat 10:
)١٠( ‫ولقدمكنكمفىاالرضوجعلنالكمفيهامعابشقليالماتشكرون‬
Artinya: “Sesungguhnya, Kami menempatkan kalian sekalian di muka bumi dan
Kami memberikan kalian di bumi itu (sumber) penghidupan."

Al Quran di atas sudah sangat jelas dan gamblang meminta kepada


manusia untuk bekerja mencari sumber penghidupan yang sudah disediakan oleh
Allah Swt. Al Quran di atas kemudian dipertegas dalam hadis agar dalam mencari
sumber rejeki haruslah dengan jalan yang halal karena mencari rezeki halal adalah
wajib hukumnya.
Dari sini, bisa di simpulkan bahwa definisi pengertian bisnis syariah Islam
adalah segala bentuk bisnis dengan dibatasi oleh cara mendapatkan dan
memberdayakan harta agar selalu halal dan menolak hal-hal yang bersifat haram.

5
Yusanto dan Wijayakusuma (2002) mendefisinikan lebih khusus tentang bisnis
islami merupakan aktivitas bisnis-ekonomi dengan berbagai bentuk yang tidak ada
batasan dalam hal kepemilikan harta baik itu jasa maupun barang, namun dibatasi
dalam hal cara memperoleh dan pendayagunaan harta lantaran aturan haram dan
halal menurut Islam.

C. DEFINISI HIJAB DAN PAKAIAN MUSLIMAH

Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa
negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering
merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam
keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas
sesuai dengan tuntunan agama.

Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam
bahasa Indonesia, pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya
pakaian yang dipakai oleh perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam
disebut busana muslimah. Berdasarkan makna tersebut, busana muslimah dapat
diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan
agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri
serta masyarakat di mana ia berada. Perintah menutup aurat sesungguhnya
adalah perintah Allah Swt. yang dilakukan secara bertahap. Perintah menutup
aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-istri Nabi
Muhammad saw. agar tidak berbuat seperti kebanyakan perempuan pada waktu
itu (Q.S. al-Ahzab : 32-33). Setelah itu, Allah Swt. memerintahkan kepada istri-istri
Nabi saw. agar tidak berhadapan langsung dengan laki-laki bukan mahramnya
(Q.S. alAhzab :53).

6
Sesungguhnya perhatian islam terhadap wanita muslimah akan
menemukandalam hukum Islam perhatian sangat besar agar mereka dapat
menjaga kesuciannya, serta supaya menjadi wanita yang mulia dan memiliki
kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan
perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul
akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan
tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau
menjadi sorotan mata.

 Pakaian Muslimah Berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah

Pakaian wanita sering kali menjadi tolok ukur dari sebuah budaya dan
peradaban. Banyak yang beranggapan bahwa pakaian yang bagus dan pantas
dipakai oleh kaum wanita adalah pakaian yang membuat penampilan wanita
tersebut menjadi di perhatikan oleh kaum lelaki. Tidak heran jika motivasi
sebagian besar kaum wanita dalam berpakaian atau berpenampilan adalah ingin
dianggap “wah” atau ingin dipuji orang lain, terutama oleh kaum lelaki.

Sebagai umat muslim, tentu standar berpakaian seperti di atas tidak sesuai,
karena setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT dan hari akhir akan
terikat dengan hukum syara’, terlepas dari suka atau tidak suka. Perlu di tanamkan
pada setiap jiwa ummat muslim bahwa sumber yang di jadikan hukum Islam
bukan apa yang tengah berkembang pada suatu zaman, namun zaman lah yang
mengikuti aturan-aturan yang terdapat dalam hukum Islam, semaju apapun
zaman itu. Islam juga bukan logika, namun Islam adalah nash, yaitu al-Qur’an dan
as-Sunnah. Oleh karena itu, standar berpakaian yang digunakan oleh para
muslimah adalah apa yang telah di jelaskan dalam nash, bukan tren pakaian yang
tengah berkembang. Apalagi, sebagaian besar model pakaian saat ini merupakan
hasil produk kebudayaan barat (mayoritas orang kafir) yang sangat tidak sesuai
dengan kepribadian wanita muslimah (mengumbar aurat).

7
Padahal, Allah SWT memerintahkan kita untuk menyelisihi kaum kafir dalam
segala hal, termasuk cara berpakaian. Jika kita menuruti mode masa kini, apakah
bisa dibedakan mana wanita muslim dan wanita kafir? Oleh karena itu,
pembahasan tentang pakaian wanita ini akan sangat penting karena sangat
berpengaruh kepada cara ia berpakaian: mana yang wajib, mana yang sunnah,
dan mana yang mubah.

Mengapa Wanita?

Allah memberikan perhatian dan perlakuan khusus kepada wanita. Indahnya Islam
telah menetapkan wanita sebagai kehormatan yang harus dijaga. Rasulullah SAW
bersabda:

ٌ ُ َ ْ َ َ َ ‫َ َ ْ َ ْ ه َ ْ َّ ِّ َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه‬ َ َّ َ َ َ ْْ ‫إ َذا َخ َر َج ْت ْاس َت‬


‫ال ال َم ْرأة َع ْو َرة ف‬ ‫ر‬
ِ ‫شفها الش ْيطان (التمذي)َعن عب ِد‬
‫اَّلل عن الن ِ يب صَّل اَّلل علي ِه وسلم ق‬ ِ

Dari Abdullah Ibnu Mas’ud, beliau berkata dari Nabi SAW, “Wanita itu adalah
aurat, hingga dia keluar maka setan mengawasinya” )H.R. At Tirmidzi(

Dalil di atas menunjukkan bahwa wanita adalah aurat. Jika ia keluar rumah,
maka bisa dijadikan alat oleh syetan untuk menimbulkan fitnah, karena ketika
keluar rumah, wanita memiliki kecenderungan untuk berdandan yang bisa
menarik mata lelaki. Ini menunjukan wanita dipandang sebagai kehormatan yang
harus dijaga dan secara implisit didorong untuk tidak banyak keluar rumah kecuali
dalam kondisi yang memang diperlukan.

8
Manakah Batas Aurat Wanita?

Jika kita melakukan kajian tentang nash-nash syara’ tentang aurat wanita, maka
aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali yang biasa nampak darinya, seperti
muka, telapak tangan, dll. Dalil yang menunjukkan adalah Surah An-Nuur:31.

ْ َ َّ ََ َ ُْ ََ
]31/‫ين ِزينت ُه َّن ِإال َما ظ َه َر ِمن َها [النور‬‫وال يب ِد‬

… Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali apa yang biasa


tampak dari padanya… )Q.S. An-Nuur:31)

Riwayat At-Tirmidzi juga menunjukkan seluruh tubuh wanita adalah aurot


yang jika digabungkan dengan ayat diatas bisa difahami bahwa wanita wajib
menutup seluruh tubuhnya kecuali yang biasa tampak darinya. Rasulullah SAW
bersabda:

ٌ ُ َ ْ َ َ َ ‫َ َ ْ َ ْ ه َ ْ َّ ِّ َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه‬ َ َّ َ َ َ ْْ ‫إ َذا َخ َر َج ْت ْاس َت‬


‫ال ال َم ْرأة َع ْو َرة ف‬ ‫ر‬
ِ ‫شفها الش ْيطان (التمذي)َعن عب ِد‬
‫اَّلل عن الن ِ يب صَّل اَّلل علي ِه وسلم ق‬ ِ

Dari Abdullah Ibnu Mas’ud, beliau berkata dari Nabi SAW, “Wanita itu adalah
aurat, hingga dia keluar maka setan mengawasinya” )H.R. At Tirmidzi(

Oleh karena itu aurat wanita tidak sama dengan aurot laki-laki. Jika aurot laki-laki
adalah daerah antara pusar dengan lutut, maka aurat wanita lebih luas, yakni
seluruh tubuhnya kecuali yang biasa tampak darinya. Wanita lebih tertutup
daripada laki-laki.

9
 Keutamaan Hijab

Hijab itu adalah merupakan ketaatan kepada Allah dan Rasul.

Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan
firman Allah SWT:

َُ ْ ْ ْ ْ ْ ُ ُ ُ ُ ْ ْ ُُ ُ ُ َ ُْ ُْ َ
‫ص هللا ور ُسوله‬ ِ ‫} وما كان لمؤ ِم ٍن وال مؤ ِمن ٍة إذا ق َض هللا ورسوله أم ًرا أن يكون لهم‬
ِ ‫الخية ِمن أم ِر ِهم ومن يع‬
ً ً ْ
{ ‫فقد ض َّل ضالال ُم ِبينا‬

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang
mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat,
dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)

Allah SWT juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab


sebagaimana firman Allah SWT:

ْ َ َّ ُ ْ ْ ُ ْ ْ ْ ْ ُ
{ ‫ات يغضضن ِم ْن ْأبص ِار ِه َّن وي ْحفظن ف ُروج ُه َّن وال ُي ْب ِدين ِزينت ُه َّن إال ما ظهر ِمنها‬
ِ ‫} وقل ِلل ُمؤ ِمن‬

“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan


pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang )biasa( nampak dari padanya.” (Q.S An-
Nur: 31)

10
Allah SWT berfirman:

َ ُ ْ َّ ُ ‫} وق ْرن َف ُب ُي‬
{ ‫اه ِل َّي ِة األول‬
ِ ‫وتكن وال ت َ َّيجن ت َ ُّيج الج‬ِ ‫ِي‬

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)

Allah SWT berfirman:

{ ‫وب ِه َّن‬
ُُ ْ ُ ُُ ُ ْ ُْ ْ َّ ُ ُ َ ْ ً َّ ُ ُ ُ ْ َ
ِ ‫وبكم وقل‬
ِ ‫اب ذ ِلكم أطهر ِلقل‬
ٍ ‫} وإذا سألتموهن متاعا فاسألوهن ِمن ور ِاء ِحج‬

“Apabila kamu meminta suatu )keperluan( kepada mereka )istri-istri Nabi), maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati
mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah SWT berfirman:

َ َ ُْ َ ُْ ْ ُ ُّ َّ ُّ
{ ‫ي عل ْي ِه َّن ِم ْن جال ِب ِيب ِه َّن‬ ‫ب ق ْل ألزو ِاجك وبنا ِتك و ِنس ِاء المؤ ِم ِني يد ِن‬ ‫} يا أيها الن َِ ي‬

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri


orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa wanita
harus menutupi tubuhnya.

11
 Hijab itu ‘iffah

Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai


tanda‘Iffah (menahan diri dari maksiat).

Allah SWT berfirman:

ْ ْ ْ َ َ ُْ َ ُْ
‫ي عل ْي ِه َّن ِم ْن جال ِب ِيب ِه َّن ذ ِلك أد َن أن ُي ْعرفن فال‬
ْ ُ ُّ َّ
‫ب ق ْل ألزو ِاجك وبنا ِتك و ِنس ِاء المؤ ِم ِني يد ِن‬ ُّ َ َ
‫} يا أيها الن َِ ي‬
ْ
{ ‫ُيؤذ ْين‬

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri


orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan
diri dari perbuatan buruk )dosa(, “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka
orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena
itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh
wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

 Hijab itu kesucian

Allah SWT berfirman:

{ ‫وب ِه َّن‬
ُُ ْ ُ ُُ ُ ْ ُْ ْ َّ ُ ُ َ ْ ً َّ ُ ُ ُ ْ َ
ِ ‫وبكم وقل‬
ِ ‫اب ذ ِلكم أطهر ِلقل‬
ٍ ‫} وإذا سألتموهن متاعا فاسألوهن ِمن ور ِاء ِحج‬

“Apabila kamu meminta suatu )keperluan( kepada mereka (istri-istri Nabi), maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati
mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

12
Allah SWT menyifati hijab sebagai simbol kesucian bagi hati orang-orang mu’min,
laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak
berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci.
Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan
keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah SWT berfirman:

ْ َّ ْ ْ
{ ‫} فال تخض ْعن ِبالق ْو ِل في ْطمع ال ِذي ِ َ يف قل ِب ِه مرض‬

“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang


yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)

 Hijab itu pelindung

Rasulullah SAW bersabda:

ْ ِّ َّ
))‫السي‬ ‫ب س ِتي ُي ِح ُّب الحياء و‬
ٌّ ‫((إن هللا ح‬
‫ِي‬

“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan
perlindungan”

Sabda beliau yang lain:

ْ ْ ُ ‫(( َّأيما ا ْم َرأة نزع ْت ثيابها َف غ ْي ب ْيتها خرق‬


))‫هللا ع َّز وج َّل عنها ِسي ُه‬ ِ ِ ‫ي‬ ِ ٍ ِ

“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka
Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.”

Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.

13
D. DEFINISI ETIKA BISNIS

Etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang baik buruk, benar dan salah
dalam dunia bisnis berdasarkan prissip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika
bisnis berarti seperangkat prinnsip dan norma dimana para pelaku bisnis harus
komit padanya bertransaksi, berprilaku, dan berelasi guna mencapai daratan dan
tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat.

Selain itu etika bisnis juga dapat berarti pemikiran atau refleksi tentang
moralitas dalam ekonomi dan bisnis, yaitu refleksi tentang perbuatan baik, buruk,
terpuji, tercela, benar, salah, wajar, pantas, tidak pantas dari perilaku seseorang
dalam berbisnis atau bekerja.

E. DEFINISI ETIKA MENURUT ISLAM

Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta etha)
berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam hal ini etika berkaitan dengan nilai-nilai
tata acara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang
dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke
generasi yang lain. Dalam makna yang lebih tegas etika merupakan studi
sistematis tentang tabiat konsep nilai, baik, buruk, harus benar, salah dan
sebagainya dan prinsip-prinsip umum yang membenarkan kita untuk
mengaplikasikannya atas apa saja.

Secara terminologis arti etika sangat dekat dengan pengertiannya dengan istilah
Al-Quran al-khuluq atau akkhlak, akhlak mengandung beberapa arti, diantaranya

1. Tabiat, yaitu sifat dalam diri yang terbentuk oleh manusia tanpa
dikehendaki dan tanpa diupayakan.
2. Adat, yaitu sifat dalam diri yang diupayakan manusia melalui latihan,
yaitu berdasarkan keinginannnya.
3. Watak, yaitu cakupannya melalui ha-hal yang menjadi tabiat dan hal-
hal yang diupayakan hingga menjadi adat.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

A. TEMPAT PENELITIAN

Nama Toko : Grosir Jilbab Rina “M” OL Shop Fashion Hijab

Alamat : Jl. Aminah Syukur gg: Mekar Mukia 1 Rt.29 No:55


Kel.Karang Mumus Kec.Samarinda Kota

Sosial Media : Instagram ( Rina Masjhur )

Waktu Penelitian : Minggu, 5 November 2017

B. PENGAMBILAN DATA

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara).Data primer dapat berupa opini subjek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk
mendapatkan data primer yaitu :

(1) metode survei

(2) metode observasi.

Metode Survei (Survey Methods)

 Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang


menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.

15
 Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti
dengan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang
diperlukan.
 Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi
pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau
mengungkapkan ide-ide.
 Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak
subjek.
 Teknik yang digunakan adalah wawancara, dan kuesioner.

Wawancara (Interview)

 Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei


yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek
penelitian.
 Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau
hubungan dengan responden.
 Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat
kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan
dengan kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden.
 Teknik ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis
atau sejenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara
atau memerlukan penerjemahan.
 Teknik wawancara dapat dilakukan dengan melalui tatap muka dan
melalui telepon.

16
C. ANALISIS DATA

Ada 5 macam model teknik analisis data :

1. Model Analisis Interaktif Miles & Huberman

Dalam penelitian kualitatif memungkinkan dilakukan analisis data pada waktu


peneliti berada di lapangan amupun setelah kembali dari lapangan baru dilakukan
analisis.Pada penelitian ini analisis data telah dilaksanakan bersamaan dengan
pengumpulan data. Alur analisis mengikuti model analisis interaktif sebagaimana
di ungkapkan Miles dan Huberman (1984 : 23). Teknis yang digunakan dalam
menganalisis data dapat divisualisasikan sebagai berikut :

Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu:

a) Pengumpulan data

Data yang di peroleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi di catat
dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan reflektif.

Catatan deskriptif adalah catatan alami, (catatan tentang apa yang di lihat, di
dengar, di saksikan dan di alami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan
penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang dialami.
Catatan reflektif adalah catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat, dan
tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai, dan merupakan bahan rencana
pengumpulan data untuk tahap berikutnya.

b) Reduksi data
Setelah data terkumpul, selanjutnya di buat reduksi data, guna memilih data
yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk
memecahkan masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan
penelitian.Kemudian menyederhanakan dan menyusun secara sistematis dan

17
menjabarkan hal-hal penting tentang hasil temuan dan maknanya. Pada proses
reduksi data, hanya temuan data atau temuan yang berkenaan dengan
permasalahan penelitian saja yang direduksi. Sedangkan data yang tidak berkaitan
dengan masalah penelitian di buang. Dengan kata lain reduksi data di gunakan
untuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang
yang tidak penting, serta mengorganisasikan data, sehingga memudahkan peneliti
untuk menarik kesimpulan.

c) Penyajian Data
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan
tabel.Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat
menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti tidak kesulitan
dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu
dari hasil penelitian, maka peneliti harus membuat naratif, matrik atau grafik
untuk memudahkan penguasaan informasi atau data tersebut. Dengan demikian
peneliti dapat tetap menguasai data dan tidak tenggelam dalam kesimpulan
informasi yang dapat membosankan.Hal ini dilakukan karena data yang terpencar-
pencar dan kurang tersusun dengan baik dapat mempengaruhi peneliti dalam
bertindak secara ceroboh dan mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat-
sekat daan tidak mendasar. Untuk display data harus di sadari sebagai bagian
dalam analisis data.

d) PenarikanKesimpulan
Penarikan kesimpulan di lakukan selama proses penelitian berlangsung seperti
halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka
selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-benar lengkap
maka diambil kesimpulan akhir.

18
Sejak awal penelitian, peneliti selalu berusaha mencari makna data yang
terkumpul.Untuk itu perlu mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal
yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Kesimpulan yang di peroleh mula-
mula bersifat tentatif, kabur dan di ragukan akan tetapi dengan bertambahnya
data baik dari hasil wawancara maupun dari hasil observasi dan dengan di
perolehnya keseluruhan data hasil penelitian.Kesimpulan–kesimpulan itu harus di
klarifikasikan dan di verifikasikan selama penelitian berlangsung.

Data yang ada kemudian di satukan ke dalam unit-unit informasi yang menjadi
rumusan kategori-kategori dengan berpegang pada prinsip holistik dan dapat di
tafsirkan tanpa informasi tambahan. Data mengenai informasi yang dirasakan
sama disatukan ke dalam satu kategori, sehingga memungkinkan untuk timbulnya
ketegori baru dari kategori yang sudah ada.

2. Analisis Isi (Content Anlysis)

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan


mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol
coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi
interpretasi.

Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi.


Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan
dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan
analisis isi sebagai teknik/metode penelitian. Holsti menunjukkan tiga bidang yang
banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir 75% dari keseluruhan
studi empirik, yaitu penelitian sosioantropologis (27,7 persen), komunikasi umum
(25,9%), dan ilmu politik (21,5%).

19
Sejalan dengan kemajuan teknologi, selain secara manual kini telah tersedia
komputer untuk mempermudah proses penelitian analisis isi, yang dapat terdiri
atas 2 macam, yaitu perhitungan kata-kata, dan “kamus” yang dapat ditandai yang
sering disebut General Inquirer Program.
Analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial.Analisis isi dapat
dipergunakan jika memiliki syarat berikut.

 Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang


terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/manuscript).
 Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang
menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data
tersebut.
 Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-
bahan/data-data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi
tersebut bersifat sangat khas/spesifik.

3. Teknik Analisis Domain (Domain Analysis)

Analisis Domain digunakan untuk menganalisis gambaran obyek penelitian


secara umum atau tingkat permukaan, namun relatif utuh tentang obyek
penelitian tersebut.Teknik Analisis Domain biasanya digunakan dalam penelitian
yang bertujuan eksplorasi. Artinya hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk
memperolah gambaran seutuhnya dari obyek yang diteliti, tanpa harus
diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan obyek penelitian
tersebut.

20
Menurut Spredly, yang dikutip oleh Burhan Bungin ada enam langkah dalam
analisis domain, yaitu:

 Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi atau fakta
yang tersedia dalam catatan harian peneliti lapangan.
 Menyiapkan kerja analisis domain
 Memilih kesamaan-kesamaan data dari catatan harian penelitian
lapangan.
 Mencari konsep-konsep induk dan kategori-kategori simbolis dari domain
tertentu yang sesui dengan pola hubungan semantic
 Membuat daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang ada

4. Teknik Analisis Taksonomik (Taksonomic Analysis)

Teknik analisis Domain menghasilkan analisis yang bersifat umum, tetapi


belum terinci serta masih bersifat menyeluruh. Apabila yang diinginkan adalah
suatu hasil analisis yang terfokus pada suatu domain atau sub-sub domain
tertentu maka penelitian akan lebih tepat bila menggunakan analisis Taksonomik.
Dengan analisis Taksonomik maka analisa kan terfokus pada domain-domain
tertentu, kemudian memilih domain tersebut menjadi sub-sub domain serta
bagian-bagian yang lebih khusus dan terperinci yang memiliki rumpun yang sama.

5. Teknik Analisis Komparatif Konstan (Constant Comparative Analysis)

Teknik Analisis Komparatif adalah teknik yang digunakan untuk


membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti menganalisa
kejadian tersebut dan dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian
dilakukan. Berney G. Galaser dan Anselm L. Strouss mengemukakan beberapa
Teknik Komparatif Konstan, yaitu: membandingkan kejadian yang dapat
diterapkan pada tiap kategori, tahap memadukan kategori-kategori serta ciri-
cirinya, tahap membatasi lingkup teori dan tahap menulis teori (lihat Berney G.

21
Galaser dan Anselm L. Strouss, The Discovery of Grounded Theory, Ichicago:
Aldeline Publishing Company, tt, yang diterjemahkan oleh Abdul Syukur Ibrahim
dan Machrus Syamsuddin, Surabaya: Usaha Nasional, tt, hl.66, yang dikutip oleh
Burhan Bungin, 2003:101)

a) Tahap Membandingkan Kejadian Yang Dapat Diterapkan Pada Tiap


kategori.
Pada tahap ini ada dua kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti, yaitu
mencatat kejadian dan memberi komentar tentang catatan tersebut. Setiap
kejadian dalam proses penelitian yang relevan dengan masalah penelitian
hendaknya dicatat oleh peneliti, sekalipun kejadian tersebut terjadi secara
berulang kali. Dari hasil pencatatan tersebut peneliti dapat membandingkan
(dimensi, kondisi saat kejadian berlangsung, konsekuensi, hubungannya dengan
kategori lain) secara terus-menerus sehingga peneliti dapat menemukan ciri-ciri
kategori teoritis.

Dari hasil pencatatan tersebut, maka peneliti akan menemukan atau


mengalami berbagai konflik dalam taraf pemikiran, sehingga peneliti akan tertarik
pada hal-hal yang bersifat teoritis. Dari sinilah peneliti mulai membuat komentar
tentang gagasan tema yang diteliti. Hal yang menonjol dalam tahapan ini adalah
bagaimana peneliti dapat menangkap kategori-kategori dan ciri-cirinya dalan
setiap kejadian, kemudian dianalisa dengan teori sehingga dapat menunjang
analisis berikutnya.

b) Memadukan kategori dan Ciri-cirinya


Pada tahap ini peneliti membandingkan kejadian-kejadian yang ada dan
kemudian dari kejadian tersebut muncul kategori-kategori.Contoh peneliti
menemukan kategori penolakan program KB pada masyarakat pedesaan
sedangkan kategori penerimaan program KB ada pada masyarakat

22
perkotaan.Kemudian tahap kedua peneliti memadukan ciri masing-masing
kategori, misal kategori penolakan pada masyarakat desa yang memiliki tingkat
pendidikan rendah, pasangan yang baru nikah, kelompok agamis, sedangkan
kelompok masyarakat desa yang bekerja sebagai guru, pegawai cenderung
menerima KB. Artinya dalam tahap ini peneliti dituntut untuk mencari ciri-ciri
kategori secara detail sehingga data penelitan dapat dianalisa secara mendalam.
c) Membatasi Lingkup Teori
Pembatasan teori pada tahap ini lebih banyak dilihat dari bagaimana peneliti
membatasi lingkup sekian banyak teori sederhana yang terbentuk dari tahap
sebelumnya, kemudian digeneralisasi ke dalam arus teori yang lebih besar
relevansinya.
d) Tahap Menulis Teori
Bila seorang peneliti telah yakin bahwa kerangka analisisnya dapat
membentuk teori subtantif yang sistematik, maka hal tersebut sudah merupakan
pernyataan akurat yang beralasan tentang masalah-masalah yang dikaji serta
dapat dipahami oleh orang lain yang berminat dengan hasil penelitian tersebut.
Dari 5 macam model teknik analisis data penulis menggunakan model analisis
Interaktif Miles & Huberman.

23
D. KERANGKA PIKIRAN

24
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG GROSIR JILBAB RINA “M”OL SHOP FASHION HIJAB

Perkembangan zaman dan era globalisasi begitu cepat melesat keseluruh


Negara dan masuk ke wilayah-wilayah dalam Negara.Halitu menyebabkan
masyarakat di wilayah tersebut cenderung mengikuti trend atau style masyarakat
luar negeri terutama Negara-negara barat, dikarenakan mudahnya mengakses
trend-trend yang sedang berkembang disana. Style atau trend yang mereka tiru
tak jarang tidak sesuai dengan norma agama yang sudah ada sejak dahulu kala.

B. Sejalan perkembangan zaman, kemajuan trend dalam memakai jilbab


dengan meningkatnya model berhijab membuat masyarakat khususnya
kalangan wanita semakin mudah memakai dan merasa modis dan
memilikiberbagai model sesuai dengan perkembagan dunia.Jika Negara
Eropa merupakan kiblat dan pusatnya fashion dunia, maka Indonesia pun
merupakan kiblat dan pusat fashion berhijab di dunia. Untuk itu pendirian
usaha Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab ini memiliki peluang
yang cukup besar untuk dapat maju dan berkembang serta memberikan
pelayanan dan aneka ragam pilihan jilbab kepadamasyarakat khususnya
wanita muslimah akan kebutuhan memakai jilbab. Sehingga dengan
didirikannya usaha tersebut dapat menguntungkan satu sama lain.

Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab tidak hanya menjual 1 produk
jilbab akan tetapi member agen dari 3 brand yang dijual yaitu, Nisrina d’jilbab,
elzatta, dan jilbab afra.

25
C. VISI DAN MISI GROSIR JILBAB RINA “M”OL SHOP FASHION HIJAB

Maksud dan tujuan bisnis Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab ini untuk
menambah penghasilan dengan cara berdagang (seperti Khadijah ra dan
Rasulullah SAW) untuk mendapatkan pahala dengan menjual hijab yang
berdampak pada orang-orang kaum muslimah agar mereka menutup aurat dan
mendapatkan rezeki yang halal sebab 9 dari 10 pintu rezeki itu adalah berdagang.

Visi dari Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab adalah memberikan
pelayanan yang tidak hanya dapat menguntungkan diri sendiri tetapi juga dapat
memberikan manfaat bagi konsumen seperti memberikan informasi, edukasi,
konsultasi hijab seperti apa yang cocok untuk karakter orang. Dan harapannya
orang yang membeli hijab itu memang atas dasar ikhlas bukan karena paksaan
agar sama-sama mendapatkan berkahnya.

Misi dari Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab adalah memiliki harapan
wanita muslimah mau berhijrah yaitu dengan berhijab serta mengubah sudut
pandang mereka tentang hijab bahwa hijab itu tidak hanya sekedar hijab yang
dipakai oleh ibu-ibu dan tidak memiliki model atau fashion.Akan tetapi hijab itu
bisa memiliki fashion dan karakter tersendiri mengikuti style yang ada dizaman
modern.

26
Sasaran terhadap konsumen

Mendapatkan kepuasan dan manfaat yang tidak hanya dapat dilihat akan
tetapi dirasakan karena membawa muslimah menjadi tahu bahwa hijab tidak
hanya untuk bergaya akan tetapi memang hijab sudah menjadi kewajiban bagi
kaum muslim.

Terhadap Kios Hijabku

1) Mendapatkan kepuasan lahir dan batin karena keikhlasan dan berkah dari
konsumen
2) Mendapatkan keuntungan dari menjual hijab tersebut

Cara memulai usaha dengan menganut cara berdagang Rasulullah SAW :

 Kejujuran
 keramahan
 sopan santun dalam berdagang
 Misalnya jika barang dagangannya dijual jelek maka dikatakan jelek. Begitu
pun sebaliknya, jika barang-barang itu baik dikatakan baik. Beliau tidak
menyembunyikan barang-barang yang jelek di balik barang-barang yang
baik.
 Harga yang ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan yang disepakati Siti
Khadijah. Ia tidak mengambil untung diluar yang disepakati. Oleh karena
itu, banyak pembeli yang terkesan dan tertarik cara berdagang beliau.

27
Kejujuran itulah telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari Al
Shiddiq.Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang
kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan
itu.Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (Terpercaya).Menurut
sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW melakukan lawatanbisnis ke luar
negeri sebanyak 6 kali diantaranya ke Syam (Suriah), Bahrain, Yordania dan
Yaman.Dalam semua lawatan bisnis, Muhammad selalu mendapatkan kesuksesan
besar dan tidak pernah mendapatkan kerugian.

Lima dari semua bisnis itu dilakukan oleh beliau atas nama seorang wanita
pebisnis terkemuka Makkah yang bernama Khadijah binti Khuwailid. Khadijah yang
kelak menjadi istri Muhammad SAW, telah lama mendengar reputasi Muhammad
sebagai pebisnis ulung yang jujur dan teguh memegang amanah.Lantaran itulah,
Khadijah lalu merekrut Muhammad sebagai manajer bisnisnya. Kurang lebih
selama 20 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi pada usia 40 tahun, Muhammad
mengembangkan bisnis Khadijah sehingga sangat maju pesat. Boleh dikatakan
bisnis yang dilakukan Muhammad dan Khadijah (yang menikahinya pada saat
beliau berusia 25 tahun) hingga pada saat pengangkatan kenabian Muhammad
adalah bisnis konglomerat.

Pola manajemen bisnis apa yang dijalankan Muhammad SAW sehingga bisnis
junjungan kita itu mendapatkan kesuksesan spektakuler pada zamannya
?Ternyata jauh sebelum para ahli bisnis modern seperti Frederick W. Taylor dan
Henry Fayol pada abad ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah
disiplin ilmu, ternyata Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai
manajemen modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului
masanya. Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah
dengan sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis dengan
seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.

28
Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A
Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam
membuat perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya
mengeluh. Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang
dipesan dengan tepat waktu.Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa
tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan
kata lain, beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan
pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence),
kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan
kompetitif. Dalam menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan
prinsip kejujuran (transparasi).Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam
menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya.

Ternyata prinsip transparasi beliau itu menjadi pemasaran yang efektif untuk
menarik para pelanggan.Beliau juga mencintai para pelanggannya seperti
mencintai dirinya sehingga selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya
(melakukan service exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan
beliau (melakukan prinsip customer satisfaction).

Dalam melakukan bisnisnya, Muhammad SAW tidak pernah mengambil


margin keuntungan sangat tinggi seperti yang biasa dilakukan para pebisnis
lainnya pada masanya. Beliau hanya mengambil margin keuntungan secukupnya
saja dalam menjual produknya.Ternyata kiat mengambil margin keuntungan yang
dilakukan beliau sangat efektif, semua barang yang dijualnya selalu laku dibeli
Orang-orang lebih suka membeli barang-barang jualan Muhammad daripada
pedagang lain karena bisa mendapatkan harga lebih murah dan berkualitas.
Dalam hal ini, beliau melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif yang
mendorong bisnis semakin efisien dan efektif.

29
Boleh dikatakan Rasulullah SAW adalah pelopor bisnis yang berdasarkan
prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat.Beliau juga tidak segan
mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk edukasi dan pernyataan
tegas kepada para pebisnis lainnya.Ketika menjadi kepala negara, Rasulullah SAW
mentransformasikan prinsip-prinsip bisnisnya menjadi pokok-pokok
hukum.Berdasarkan hal itu, beliau melakukan penegakan hukum pada para
pebisnis yang nakal.Beliau pula yang memperkenalkan asas “Facta Sur Servanda”
yang kita kenal sebagai asas utama dalam hukum perdata dan perjanjian.Di
tangan para pihaklah terdapat kekuasaan tertinggi untuk melakukan transaksi
bisnis yang dibangun atas dasar saling setuju.

Cara-cara tersebut yang menginspirasi Kios Hijabku dalam membuka bisnis jadi
tidak hanya keuntungan materinya saja akan tetapi berkah yang sesuai syariat
islam.

30
C. DATA OPERASIONAL

Nama Toko : Grosir Jilbab Rina “M” OL Shop Fashion Hijab

Alamat : Jl. Aminah Syukur gg: Mekar Mukia 1 Rt.29 No:55


Kel.Karang Mumus, Kec.Samarinda Kota

Tahun Berdiri : 2013

Waktu Operasional : 10.00 – 21.00

D. DATA PERMODALAN

Rincian modal usaha

MODAL AWAL

Pembelian produk hijab dan Baju


Rp. 50.000.000,-
Muslimah

Biaya Sewa Toko/ 6 Bulan Rp. 25.000.000,-

Perlengkapan Operasional Rp. 5.000.000,-

Biaya lain-lain Rp. 5.000.000,-

TOTAL MODAL AWAL Rp. 85.000.000,-

31
Keuntungan yang dihasilkan dari penjualan hijab

Keuntungan yang dihasilkan dari menjual hijab ini adalah dalam sebulan
bisa mencapai sekitar 50% - 70% atau Rp.8.000.000,- kotornya. Dikurang segala
keperluan toko seperti membayar gaji karyawan, dll bersihnya sekitar 30% yaitu
Rp2.400.000,- dalam sebulannya.Ini untuk 3 brand hijab yang ada di Grosir Jilbab
Rina “M”OL Shop Fashion Hijab

Daftar harga hijab yang dijual di Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab:

Brand Elzatta

32
Brand Afra

Brand Jilbab Topi Dan Topi Serut

33
E. ETIKA PEMASARAN DALAM ISLAM

Kata perdagangan dan pemasaran memiliki keterkaitan yang erat antara satu
dengan yang lain. Perdagangan lebih lazim digunakan dalam ekonomi makro,
sedangkan pemasaran lebih akrab terdengar bagi telinga manajemen.
Perdagangan atau pertukaran dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai proses
transaksi yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak.
Perdagangan seperti ini dapat mendatangkan keuntungan kepada kedua belah
pihak, atau dengan kata lain perdagangan meningkatkan utility (kegunaan) bagi
pihak-pihak yang terlibat. Di sisi lain pemasaran adalah suatu proses social dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menwarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai. Jpenggunaan kata pemasaran dan perdagangan hanya
berbeda dari sisi pandangannya semata.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.pemasaran juga bertujuan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada konsumen. Pemasaran tidak terlepas dari
istilah distribusi, dimana yang di maksud dengan distribusi adalah suatu kegiatan
perusahaan agar produk mereka sampai kepada konsumen. Dalam teori
pemasaran kita mengenal dengan istilah marketing mix, dimana istilah tersebut
mempunyai empat komponen yaitu produc, place, price, dan promotion.
Produc adalah kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
yang ditawarkan kepada pasar sasaran. Bauran produk mempunyai sarana-sarana
yaitu: mutu, cirikhas, gaya merk dagang, pembungkus, pelayanan dan jaminan.
Place adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat
diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Variabel ini mempunyai sarana-sarana
seperti lokasi, transportasi, persediaan barang distributor dan pengecer.
Price adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen kepada produsen
untuk mendapatkan suatu produk. Variabel ini mempunyai sarana-sarana yaitu
daftar harga, potongan harga, syarat kredit dan periode pembayaran.
Promotion adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen
sasaran untuk membeli produknya. Sarana-sarana yang terkandung didalamnya
adalah periklanan, personal seling, promosi penjualan publisitas
Marketing mix bisa disebut dengan bauran pemasaran, yaitu suatu strategi
agar bisnis seseorang berjalan dengan lancar.

34
Dalam perspektif islam kita mengenal sebuah Etika dalam berbisnis,dimana tujuan
dari aturan etika bisnis tersebut adalah untuk mengarahkan para pengusaha agar
bisnis yang dilakukan sesuai dengan aturan Islam. Secara sederhana mempelajari
etika dalam bisnis berarti mempelajari tentang mana yang baik /buruk,
benar/salah dalam dunia bisnis berdasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas.
Sebagai seorang muslim kita harus mengetahui bahwa kita melakukan suatu
bisnis harus memperhatikan utilitarian, dimana konsep utilitarian adalah suatu
bisnis dianggap baik jika memberi manfaat kepada orang lain.oleh sebab itu, jika
kita berbisnis kita harus memperhatikan apakah produksi yang kita hasilkan
mengandung manfaat untuk orang lain atau justru mendatangkan mudharat. Dan
tentunya juga tidak melakukan kecurangan dalam berbisnis. Dalam observasi
diatas kita berfokus pada pemasarannya, dimana pemasaran yang dilakukan oleh
usaha tersebut dengan cara promosi lewat online dan dari cerita orang ke orang.
Tentunya, kita sebagai seorang pengusaha dilarang memberikan informasi atau
promosi yang tidak tepat kepada konsumen, dan mempromosikan produk
tersebut secara berlebihan yang tidak sesuai fakta. Sistem pemasaran yang
digunakan oleh bapak yulin dan bu kiki tidak menyalahi aturan etika bisnis
islam.karena pemasaran yang dilakukan beliau tidak memberikan informasi yang
tidak jelas atau tidak mengandung unsur penipuan serta tidak mengurangi
timbangannya.
Kajian Teori
Marketing syariah adalah merupakan strategic bisnis yang harus
memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah perusahaan, meliputi seluruh proses,
menciptakan, meawarkan, pertukran nilai dari seorang produsen, atau suatu
perusahaan yang sesuai dengan ajaran islam.
Karakteristik dari syariah marketing ini terdiri dari beberapa unsur yaitu :
Theitis (Rabbaniyah)
Etis (Akhlaqiyah)
Realitas (Al-Waqiiyyah)
Humanistis (Al-Insaniyah)
Jika kita tinjau dari keempat elemen diatas, pertama berdasarkan Ketuhanan,
yaitu satu keyakinan yang bulat, bahwa semua gerak-gerik manusia selalu berada
dibawah pengawasan Illahi, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Melihat, Yang Maha
Pengawas. Oleh sebab itu manusia harus berperilaku sebaik mungkin, tidak
berperilaku licik, suka menipu, mencuri milik orang lain, suka memakan harta
orang lain dengan jalan yang bathil dan sebagainya. Kondisi ini sangat diyakini oleh

35
umat muslim, sehinnga menjadi pegangan hidup, tidak tergoyahkan. Nilai
Rabbaniyah ini melekat atau menjadi darah daging dalam pribadi setiap Muslim,
sehingga dapat mengerem perbuatan-perbuatan tercela dalam dunia bisnis.
Kedua etis, artinya semua perilaku berjalan diatas norma etika yang berlaku
umum. Etika adalah kata hati, dan kata hati adalah kata yang sebenarnya, tidak
bisa dibohongi. Seorang penipu yang mengoplos barang, menimbun barang,
mengambil harta orang laindengan jalan yang bathil, ini artinya ia melanggar
etika. Oleh sebab itu hal ini menjadi panduan para marketer syariah selalu
memelihara setiap tutur kata, perilaku dalam berhubungan bisnis dengan siapa
saja, konsumen, penyalur, toko, pemasok, maupun saingannya.
Ketiga realistis, artinya sesuai dengan kenyataan, jangan mengada-ada apalagi
menjurus kepada kebohongan. Semua transaksi yang dilakukan harus
berlandaskan realita, dan semua tindakan penuh dengan kejujuran. Bahkan ajaran
Rasulullah tentang sifat realistis ini jika penjual menjual barang yang cacat, maka
katakan kepada calon pembeli bahwa barang ini ada sedikit cacat. Jika pembeli
setelah diberitahu masih tetap ingin memiliki barang tersebut, itu lebih baik.

Keempat, humanistis artinya berperi kemanusiaan, hormat menghormati sesame,


marketing berusaha membuat kehidupan menjadi lebih baik. Jangan sampai
kegiatan marketing malah sebaliknya merusak tatanan hidup dimasyarakat,
menjadikan kehidupan masyarakat terganggu. Juga dari segi marketer sendiri,
jangan sampai menjadi manusia serakah, mau menguasai segalanya, menindas
dan merugikan orang lain.
Konsep perdagangan yang diajarkan oleh Muhammad ialah apa yang
disebut Value Driven, artinya menjaga, mempertahankan, dan menarik nilai-nilai
dari pelanggan. Value driven juga erat hubungannya dengan apa yang disebut
dengan relationship marketing, yaitu berusaha menjalin hubungan erat antara
pedagang, produsen dengan para pelanggan.
Dalam konteks sekarang pun disebut customer share marketing. Ini adalah konsep
mutakhir yang dikembangkan oleh para pelaku marketing pada saat ini dan untuk
masa yang akan dating. Konsep ini memanfaatkan pelanggan sebagai mitra
dagang yang saling menguntungkan. Sebagai pedagang kita juga harus menjaga
reputasi sebagai orang yang dipercaya baik oleh mitra bisnis maupun oleh para
konsumen. Kepercayaan dan kejujuran adalah modal hidup yang akan membawa
keberhasilan bagi seseorang untuk masa depannya. Konsep customer marketing,
berbeda dengan market share marketing. Market share marketing, bertujuan
utama untuk bagaimana cara menguasai pasar, dengan teknik promosi, menjual

36
secara missal. Sedangkan customer marketing berusaha membina konsumen-
potensial agar tetap setia dan terus menjadi langganan.
Ada Sembilan etika pemasar, yang akan menjadi prinsip-prinsip bagi syariah
marketer dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran, yaitu:
Memiliki kepribadian spiritual (taqwa)
Berperilaku baik dan simpatik (shidq)
Berlaku adil dalam bisnis (al-adl)
Bersikap melayani dan rendah hati(khidmad)
Menepati janji dan tidak kurang
Jujur dan terpercaya
Tidak suka berburuk sangka
Tidak suka menjelek-jelekkan
Tidak melakukan sogok (riswah)
[1] Jusmaliani, bisnis berbasis syariah, (Jakarta:bumi aksara, 2008), hlm. 1
[2] marketing Mix Secara bahasa adalah Bauran Pemasaran, sedangkan menurut
istilah marketing Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara
terpadu atau strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam
menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing Mix itu sendiri.
[3] Faisal Badroen, Etika Bisnis Islam, (Jakarta:Kencana,2006), Hlm 70
[4] Utilitarian : adalah suatu teori dari segi etika normatif yang menyatakan bahwa
suatu tindakan yang patut adalah yang memaksimalkan penggunaan (utility),
biasanya didefinisikan sebagai memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi
penderitaan.
[5] H Buchari Alma & Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah,
(Bandung:Alfabeta, 2009), Hlm. 258
[6] H Buchari Alma & Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah,
(Bandung:Alfabeta, 2009), Hlm. 258
[7] Ibid, hlm.259
[8] Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, (Bandung:Alfabeta, 2003), Hlm.
21
[9] Syariah marketing

37
Dewasa ini sering kita jumpai cara pemasaran yang tidak etis, curang dan tidak
professional. Kiranya perlu dikaji bagaimana akhlak kita dalam kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.Atau lebih khusus lagi akhlak dalam pemasaran kepada
masyarakat dari sudut pandangan Islam.Kegiatan pemasaran seharusnya
dikembalikan pada karakteristik yang sebenarnya.Yakni religius, beretika, realistis
dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Inilah yang
dinamakan marketing syariah, dan inilah konsep terbaikmarketing untuk hari ini
dan masa depan.

Prinsip marketing yang berakhlak seharusnya kita terapkan.Apalagi nilai-nilai


akhlak, moral dan etika sudah diabaikan. Sangat dikhawatirkan bila menjadi kultur
masyarakat. Perpektif pemasaran dalam Islam adalah ekonomi Rabbani (divinity),
realistis, humanis dan keseimbangan.Inilah yang membedakan sistem ekonomi
Islam dengan sistem ekonomi konvensional. Marketing menurut Islam memiliki
nilai dan karakteristik yang menarik. Pemasaran syariah meyakini, perbuatan
seseorang akan dimintai pertanggungjawabannya. Selain itu, marketing syariah
mengutamakan nilai-nilai akhlak dan etika moral dalam pelaksanaannya.Oleh
karena itu, marketing syariah menjadi penting bagi para tenaga pemasaran untuk
melakukan penetrasi pasar.

38
Dalam Islam terdapat sembilan macam etika (akhlak) yang harus dimiliki seorang
tenaga pemasaran. Yaitu:

1) Memiliki kepribadian spiritual (taqwa);


2) Berkepribadian baik dan simpatik (shiddiq);
3) Berlaku adil dalam berbisnis (al-’adl(;
4) Melayani nasabah dengan rendah hati (khitmah);
5) Selalu menepati janji dan tidak curang (tahfif);
6) Jujur dan terpercaya (amanah);
7) Tidak suka berburuk sangka;
8) Tidak suka menjelek-jelekkan; dan
9) Tidak melakukan suap (risywah)

F. STRATEGI PEMASARAN DALAM ISLAM

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang


biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran, dalam hubungan
dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam
strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan perubahan
strategi dalam pemasaran yaitu:
a. Daur hidup produk.
b. Posisi persaingan perusahaan di pasar.
c. Situasi ekonomi.
Pelaksanaan strategi ini di bagi kedalam:

a. Strategi Produk

Dalam strategi produk yang perlu diingat adalah yang berkaitan dengan
produk yang utuh, mulai dari nama produk, isi atau pembungkus. Karena strategi
produk berkaitan dengan produk secara keseluruhan, sebelum kita membicarakan

39
lebih jauh, kita harus mengenal produk. Dalam artian sederhana produk dikatakan
sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan


perhatian untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan. Dengan demikian dalam menawarkan produk yang
ditawarkan itu harus beda, lebel, tanggal dan tahun pembuatan, tanggal dan
tahun kadaluarsanya, nama produk, bahan-bahan pembuatan, bungkusnya harus
harus masih bagus serta bahan-bahannya tidak mengandung dari bahan yang
berbahaya atau sesuatu yang dilarang atau tidak boleh digunakan. Dengan begitu
konsumen atau pembeli itu tahu yang ada didalam produk itu.

b. Strategi Harga

Harga merupakan sejumlah nilai (didalam mata uang) yang harus dibayar
konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan.
Penentuan harga merupakan sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga
merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Adapun
tujuan penentuan harga oleh suatu perusahaan secara umum adalah sebagai
berikut:

1) Untuk bertahan hidup

Tujuannya adalah agar produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran
dengan harga yang murah, tetapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.

2) Untuk memaksimalkan laba

Penentuan harga bertujuan agar penjualan meningkat sehingga laba


menjadi maksimal. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga
murah.

3) Untuk memperbesar market share

Artinya adalah untuk memperluas jumlah tingkat konsumen.

40
4) Mutu produk

Tujuan mutu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau
jasa yanag ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dari kualitas pesaing.

5) Karena pesaing

Bertujuan agar harga yang ditawarkan lebih kompetitif dibandingkan harga


yang ditawarkan pesaing. Artinya dapat melebihi pesaing untuk produk tertentu.

c. Strategi Tempat dan Distribusi

Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan barangnya. Mulai dari


perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir. Strategi distribusi penting dalam
upaya perusahaan melayani konsumen tepat waktu dan tepat sasaran,

Fungsi saluran distribusi adalah sebagai berikut:

1) Fungsi transaksi.

2) Fungsi logistik.

3) Fungsi fasilitas.

Faktor yang mempengaruhi strategi distribusi tersebut adalah:

1) Pertimbangan pembeli.

2) Karakteristik produk.

3) Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan.

Pembeli sebelum membeli barang pastinya harus dipertimbangkan dengan


sebaik-baiknya. Karena takut kalau produk yang ditawarkan penjual itu
mengandung barang yang berbahaya. Dan penjual itu harus memberi
kepercayaan kepada konsumen terhadap produknya itu dengan begitu konsumen
tertarik untuk membelinya.

41
d. Strategi Promosi

Promosi adalah suatu teknik komunikasi yang dirancang untuk mendistribusi


konsumen. Perusahaan menggunakan metode promosi untuk menyampaikan
empat hal kepada calon konsumen yaitu membuat mereka sadar terhadap
keberadaan suatu produk, membuat mereka mengenal lebih jauh, membujuk
mereka untuk menyukai produk, dan akhirnya membujuk mereka untuk membeli
produk. Tujuan dari kegiatan promosi adalah untuk meningkatkan penjualan.

Kegiatan promosi yang banyak dipakai untuk barang konsumsi adalah:

1) Promosi penjualan, seperti: kupon berhadiah, sampel, dan lain lain.

2) Periklanan.

Bauran promosi yang terdiri dari:

1) Periklanan.

2) Penjualan pribadi.

3) Promosi penjualan.

4) Hubungan masyarakat.

Bauran pemasaran dibagi menjadi “4P”:

1) Produk (product) adalah segala sesuatu yang ditawarkan didalam suatu pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan dan dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan konsumen. Produk dapat berupa kombinasi barang-barang dan jasa
perusahaan yang ditunjukan kepada target pasarnya.

2) Harga (price) adalah jumlah uang yang dikenalkan untuk produk jasa
tertentu, atau jumlah nilai yang tukar konsumen untuk memperoleh keuntungan
dari memiliki menggunakan atau suatu produk atau jasa, atau jumlah nilai yang
ditukar konsumen untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa.

42
3) Tempat (place) adalah tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen
atau pelanggan sasaran.

4) Promosi (promotion) adalah promosi merupakan bagian dari keseluruhan


aktifitas perusahaan yang menangani tentang komunikasi dan menawarkan
produknya kepada target konsumen. Dari definisi yang ada dapat disimpulkan
bahwa bauran pemasaran adalah alat pemasaran yang terdiri dari produk, price,
place, dan priomotion yang digunakan oleh perusahaan utnuk mencapai pasar
yang dituju.

Semua aktivitas kehidupan perlu dilakukan berdasarkan perencanaan yang


baik.Islam agama yang memberikan sintesis dan rencana yang dapat direalisasikan
melalui rangsangan dan bimbingan. Perencanaan tidak lain memanfaatkan
“karunia Allah” secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu, dengan
memperhatikan kebutuhan masyarakat dan nilai kehidupan yang berubah-ubah.
Dalam arti lebih luas, perencanaan menyangkut persiapan menyusun rancangan
untuk setiap kegiatan ekonomi.Konsep modern tentang perencanaan, yang harus
dipahami dalam arti terbatas, diakui dalam Islam. Karena perencanaan seperti itu
mencakup pemanfaatan sumber yang disediakan oleh Allah Subhanahu wa
ta’ala dengan sebaik-baiknya untuk kehidupan dan kesenangan manusia.

Meski belum diperoleh bukti adanya sesuatu pembahasan sistematik tentang


masalah tersebut, namun berbagai perintah dalam Al-Quran dan Sunnah
menegaskannya.

43
Dalam Al-Quran tercantum: QS. Al-Jumu‘ah: 10, yang artinya, “Apabila telah
ditunaikan sembahyang maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.” Berdasarkan ayat ini dapat dijelaskan makna dalam kata “carilah
karunia Allah” yang digunakan di dalamnya dimaksudkan untuk segala usaha halal
yang melibatkan orang untuk memenuhi kebutuhannya.

Di samping itu, pelaksanaan rencana pemasaran dalam Islam, kita tergantung


pada prinsip syarikat (kerjasama) yang telah diakui secara universal.Hal ini berarti
pelaksanaan perencanaan dilaksanakan melalui partisipasi sektor pemerintah dan
swasta atas dasar kemitraan.Yakni terlaksana melalui prinsip
abadi mudharabah, yakni tenaga kerja dan pemilik modal dapat disatukan sebagai
mitra.Dalam arti, dengan mempraktekkan prinsip mudharabah dan dengan
mengkombinasikan berbagai unit produksi, proyek industri, perdagangan dan
pertanian dalam kerangka perencanaan dapat diterapkan atas dasar prinsip
tersebut.Pendapatan yang dihasilkan oleh usaha seperti itu dapat dibagi secara
sebanding setelah dikurangi segala pengeluaran yang sah.

Dalam sistem perencanaan Islam, kemungkinan rugi sangat kecil karena


merupakan hasil kerjasama antara sektor pemerintahan dan swasta. Investasi
yang sehat akan mendorong kelancaran arus kemajuan ekonomi menjadi lebih
banyak. Dalam kegiatan pemasaran, tentu lebih dahulu menyusun perencanaan
strategis untuk memberi arah terhadap kegiatan perusahaan yang menyeluruh,
yang harus didukung rencana pelaksanaan lebih rinci di bidang-bidang kegiatan
perusahaan. Dalam Islam, bukanlah suatu larangan bila seorang hamba
mempunyai rencana atau keinginan untuk berhasil dalam usahanya. Namun
dengan syarat, rencana itu tidak bertentangan dengan ajaran (syariat)
Islam.Ditandaskan dalam Al-Quran, yang artinya, “Atau apakah manusia akan
mendapat segala yang diciptakannya?Tidak, maka hanya bagi Allah kehidupan
akhirat dan kehidupan dunia.” (QS. An-Najm: 24-25)

44
Dari kedua ayat tersebut, bila dihubungkan dengan strategi pemasaran, kegiatan
strategi (rencana) pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk
menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran seperti yang diharapkan untuk
mencapai keberhasilan. Dan sudah menjadi sunnatullah bahwa apa pun yang
sudah kita rencanakan, berhasil atau tidaknya, ada pada ketentuan Tuhan (Allah).
Dalam pelaksanaan suatu perencanaan dalam Islam haruslah bergerak ke arah
suatu sintesis yang wajar antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial
melalui penetapan kebijaksanaan yang pragmatik, namun konsisten dengan jiwa
Islam yang tidak terlepas dengan tuntunan Al-Quran dan Hadis, juga sesuai
dengan kode etik ekonomi Islam.

Selain itu, dalam kegiatan perdagangan (muamalah), Islam melarang


adanya unsur manipulasi (penipuan), sebagaimana hadis Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ”Jauhkanlah dirimu dari banyak
bersumpah dalam penjualan, karena sesungguhnya ía memanipulasi (iklan
dagang) kemudian menghilangkan keberkahan. ”)HR. Muslim, An-Nasa’i dan lbnu
Majah). Islam menganjurkan umatnya untuk memasarkan atau mempromosikan
produk dan menetapkan harga yang tidak berbohong, alias harus berkata jujur
(benar). Oleh sebab itu, salah satu karakter berdagang yang terpenting dan
diridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta’ala adalah kebenaran. Sebagaimana
dituangkan dalam hadis: “Pedagang yang benar dan terpercaya bergabung
dengan para nabi, orang-orang benar (siddiqin), dan para syuhada di surga.” )HR.
Turmudzi).

Pada dasarnya ada tiga unsur etika yang harus dilaksanakan oleh seorang
produsen Muslim.Yakni bersifat jujur, amanat dan nasihat.Jujur artinya tidak ada
unsur penipuan.Misal dalam promosi/harga.Amanat dan nasihat bahwa seorang
produsen dipercaya memberi yang terbaik dalam produksinya, sehingga
membawa kebaikan dalam penggunaannya.

45
Saat ini semakin banyak masyarakat dunia yang sadar tentang kegiatan
bermuamalah secara Islam. Salah satu buktinya adalah pesatnya perkembangan
minat masyarakat dunia terhadap ekonomi Islam dalam dua dekade terakhir,
Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia juga mengalami
hal yang sama. Hal ini dibuktikan dengan semakin bermunculan berbagai produk
syariah (Islam).Saat ini perkembangan yang menyolok adalah produk yang
bersentuhan dengan bidang lembaga keuangan.Namun pesatnya perkembangan
produk ekonomi Islam belum bisa diimbangi oleh pesatnya perkembangan dari sisi
keilmuan yang lebih luas. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, akan terjadi
ketimpangan perkembangan ekonomi Islam ke depan. Untuk itu pengembangan
ekonomi Islam dari sisi keilmuan menjadi hal mutlak, untuk menjadi penyeimbang
pesatnya perkembangan yang terjadi saat ini.

Pemasaran adalah suatu aktivitas yang selalu dikaitkan dengan


perdagangan.Jika meneladani Rasulullah saat melakukan perdagangan, maka
beliau sangat mengedepankan adab dan etika dagang yang luar biasa.Etika dan
adab perdagangan inilah yang dapat disebut sebagai strategi dalam berdagang.
Oleh karena itu, Seykh Sayyid Nada membeberkan sejumlah adab yang harus
dijunjung pedagang Muslim dalam menjalankan aktivitas jual-eli, berdasarkan
hadis-hadis Rasulullah, sebagai berikut:

1. Tidak menjual sesuatu yang haram. Umat Islam dilarang menjual sesuatu
yang haram seperti minuman keras dan memabukkan, narkotika dan
barang-barang yang diharamkan Allah Subhanahu wa ta’ala. “Hasil
penjualan barang-barang itu hukumnya haram dan kotor,”
2. Tidak melakukan sistem perdagangan terlarang. Contohnya menjual yang
tidak dimiliki. Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan kamu
menjual sesuatu yang tidak engkau miliki.” )HR Ahmad, Abu Daud, an-
Nasa’i). Selain itu Islam juga melarang umatnya menjual buah-buahan yang
belum jelas hasilnya serta sistem perdagangan terlarang lainnya.

46
3. Tidak terlalu banyak mengambil untung.
4. Tidak membiasakan bersumpah ketika berdagang. Hal ini sesuai dengan
hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Janganlah kalian banyak
bersumpah ketika berdagang, sebab cara seperti itu melariskan dagangan
lalu menghilangkan keberkahannya.” (HR Muslim)
5. Tidak berbohong ketika berdagang. Salah satu perbuatan berbohong
adalah menjual barang yang cacat namun tidak diberitahukan kepada
pembelinya.
6. Penjual harus melebihkan timbangan. Seorang pedagang sangat dilarang
mengurangi timbangan.
7. Pemaaf, mempermudah dan lemah lembut dalam berjual beli.
8. Tidak boleh memakan dan memonopoli barang dagangan tertentu. Sabda
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah seorang menimbun barang
melainkan pelaku maksiat.” (HR Muslim).

Lantas, bagaimana dengan sistem pemasaran?Tentu punya strategi. Strategi


pemasaran sebenarnya dapat dijelaskan sebagai cara melakukan segmentasi
pasar dan tempat pembidikan pasar, strategi produk, strategi harga, tempat dan
strategi promosi. Pasar yang menonjol pada masa Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah pasar konsumen.Berikut penjabarannya.

Segmentasi pasar dan pembidikan pasar. Terdiri atas segmentasi geografis,


demografis, psikografi; segmentasi perilaku dan segmentasi manfaat.Segmentasi
geografis membagi pasar menjadi unit-unit geografis berbeda. Misal wilayah,
negara, provinsi, kota, kepulauan dan berdasarkan musim. Allah berfirman, yang
artinya, “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy (yaitu) kebiasaan mereka
bepergian )berdagang( pada musim dingin dan musim panas.” (QS. Al-Quraisy: 1-
2). Pada musim panas biasanya mereka berdagang sampai Busra (Syria).Pada
musim dingin mereka berdagang sampai Yaman.Demikian pula yang dilakukan
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, terutama sebelum pada masa

47
kenabian. Pasar yang terkenal pada masa jahiliyah yang terletak di utara kota
Mekkah meliputi Busra, Dumatul Jandal dan Nazat. Pasar yang terletak di Selatan
kota Mekkah mencakup Mina, Majinna, Ukaz, San’a, Aden, Shihr, Rabiyah, Sohar
dan Doba. Sedangkan pasar yang di Timur kota Mekkah terdiri dari Musyaqqar,
Sofa dan Hijar.

Segmentasi demografi yang dilakukan Muhammad adalah pasar yang


dikelompokkan berdasarkan keluarga, kewarganegaraan dan kelas sosial.Untuk
keluarga, Muhammad menyediakan produk peralatan rumah tangga.Sedangkan
produk yang dijual Nabi untuk warga negara asing di Busra terdiri dari kismis,
parfum, kurma kering, barang tenunan, batangan perak dan ramuan.

Segmentasi psikografi yang dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa


sallam adalah mengelompokkan pasar dalam gaya hidup, nilai dan
kepribadian.Gaya hidup ditunjukkan oleh orang yang menonjol daripada kelas
sosial. Minat terhadap suatu produk dipengaruhi oleh gaya hidup, maka barang
yang dibeli oleh orang-orang tersebut untuk menunjukkan gaya hidupnya. Nabi
mengetahui kebiasaan orang Bahrain, cara hidup penduduknya, mereka minum
dan cara mereka makan.

Segmentasi perilaku yang dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa


sallam adalah dengan membagi kelompok berdasarkan status pemakai, kejadian,
tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli dan sikap.

Pasar dikelompokkan menjadi bukan pemakai, bekas pemakai, pemakai


potensial, pemakai pertama kali dan pemakai tetap dari suatu produk,atau
manfaat yang terkandung dalam suatu produk.

Berangkat dari kajian sebelumnya, kiranya perlu kajian mendalam terkait


dengan bagaimana seharusnya aktivitas pemasaran dapat dibenarkan oleh syariah
atau kita memformulasikan konsep pemasaran syariah secara benar.Kajian

48
tentang pemasaran syariah belum banyak dilakukan. Di sisi lain, lembaga berbasis
syariah dan produk sudah berkembang dan beredar di sekitar kita. Di sisi lain,
kondisi masyarakat dalam mensikapi lahirnya dan beroperasinya lembaga syariah
dapat dikelompokkan ke dalam masyarakat yang mengedepankan pada emosional
keagamaan dan masyarakat yang mengedepankan rasional ekonomi.

Oleh karena itu, dari titik tolak yang terjadi ini, perlu dilakukan kajian tentang –
kalau meminjam istilah pemasaran konvensional – konsep marketing mix yang
sesuai dengan tuntunan syariah.Dengan kata lain, konsep marketing mix ini akan
dianalisis dan dikaji secara mendetail dengan menggunakan rujukan dari Al-Quran,
Al-Hadis, ijma’ dan qiyas.Dengan harapan hasilnya dapat ditemukan
konsep marketing mix berdasarkan tuntunan ajaran Islam.

Pengertian marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses
to pursuit its marketing objectives in the target market”. Oleh karena dalam
menggagas bisnis islami haruslah memperhatikan implementasi syariat
pada marketing mix. Implementasi syariat dapat diterapkan dalam variabel-
variabel marketing mix yakni product, price, place, dan promotion.

Berdasarkan pembahasan kajian di atas pemasaran dalam Islam, penulis


berkesimpulan, konsep pemasaran, yang dalam hal ini difokuskan pada
tinjauan marketing mix, sebenarnya telah ada sejak lebih dari 1.400 tahun lalu.
Penemuan-penemuan ahli pemasaran dunia tentang konsep marketing
mix seperti Neil Borden pada 1953, Rasmussen (1955), McCharthy (1960) dan
Kotler (1967), sebenarnya sudah dipraktekkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wa sallam beserta para sahabat dan tabi’in sejak ribuan tahun lalu.Namun
memang jarang bahkan mungkin belum ada yang mendefinisikan itu sebagai
konsep marketing mix.

Di dalam konsep marketing mix islami ternyata didapat bahwasannya


dalam melakukan suatu pemasaran, baik barang maupun jasa, tidaklah bebas

49
nilai. Sebagai seorang khalifah di muka bumi, manusia juga dituntut untuk
menjaga kesejahteraan masyarakat secara umum, dengan berdagang
menggunakan cara yang halal dan diridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Kajian
lanjutan dapat dilakukan dengan mengkaji lebih dalam dan lebih luas lagi tentang
manajemen pemasaran dalam Islam. Sehingga nantinya akan didapat suatu
konsep manajemen pemasaran syariah yang kompleks dan komprehensif, yang
nantinya dapat digunakan untuk memperkaya khasanah manajemen pemasaran
syariah.

Berkaitan dengan bauran pemasaran konvensional, maka penerapan


dalam syariah akan merujuk pada konsep dasar kaidah fikih. Yakni: Al-ashlu fil-
muamalah al-ibahah illa ayyadulla dalilun ’ala tahrimiha, yang artinya, “Pada
dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.”

50
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan menurut kelompok kami adalah hijab tidak hanya


untuk di perjual belikan di dalam bisnis ataupun usaha akan tetapi
memiliki makna tersendiri yaitu sebagai pelindung seorang muslimah dan
menjadikan karakter muslimah yang baik.
Etika bisnis islami yang ada di Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop
Fashion Hijab ini adalah menjual hijab tidak hanya sekedar menjual dan
mendapatkan keuntungan semata, akan tetapi dapat memberikan
manfaat bagi konsumen seperti memberikan informasi, edukasi, konsultasi
hijab seperti apa yang cocok untuk karakter orang. Dan harapannya orang
yang membeli hijab itu memang atas dasar ikhlas bukan karena paksaan
agar sama-sama mendapatkan berkahnya dan terhindar dari hawa nafsu.

B. SARAN

Saran yang dapat penulis berikan untuk masyarakat sesuai dengan materi diatas
yaitu :

1. Lakukan bisnis yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.


2. Menjalankan dengan niat yang baik tidak semata-mata hanya
menginginkan keuntungan materi.
3. Mengamalkan tatacara berdagang seperti Rasulullah SAW.
4. Menjalankan dengan jujur.
5. Dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi masyarakat diluar sana
tentang berdagang yang baik.

51
DAFTAR PUSTAKA

Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, Shahih Sunan Abu Daud, Jilid 2,


(Penterjemah: Shahih Sunan Abu Daud ), Jakarta: Pustaka Azzam, 2006

Dawwabah, Asyraf Muhammad, Meneladani Keungulan Bisnis Rasulullah,


)Imam GM, Nahwa Rajul A’mal Islam(, Semarang: Pustaka Nuun, cet IV,
2008

Faisal Badroen, et al, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta : Kencana, 2006

M. Nashiruddin, Ringkasan Shahih Bukhari, Jilid 2, Jakarta Gema Insani,


2007

Muhyidin, Muhammad, 2005,Jilbab Itu Kerennn, Jogyakarta : Diva Press.

Penterjemah, Yayasan Penyelenggara, Al-Qur’an Dan Terjemahnya,


Bandung: Algensindo, 2011

Shifari, Al- Abu. 2001. Kudung Gaul. Bandung : Mujahid Press.

Shihab, M. Quraish, Berbisnis Dengan Allah, Tangerang: Lentera Hati, cet


II,2008
DR. Erni R. Ernawan , Bussines Ethics, Bandung, Alfabeta Bandung 2007

52
53

Anda mungkin juga menyukai