PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kerudung atau Jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi di perdengarkan
oleh telinga kita saat ini. Jilbab berfungsi sebagai penutup aurat wanita, kini
sedang ramai di pergunakan sebagai trend center dunia fashion. Banyak terdapat
model dan tipe-tipe jilbab di sugguhkan kepada wanita muslimah untuk
mempercantik diri. Bahkan sampai diadakan suatu pameran untuk mengenalkan
produk jilbab dengan berbagai model. Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup
aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan. Jilbab adalah pakaian yang wajib
hukumnya di kalangan perempuan muslim. Agama lah yang mewajibkan
perempuan muslim memakai jilbab, berjilbab merupakan suatu hukum yang
disyariatkan oleh agama Islam. Dalam ajaran Islam perempuan muslim diwajibkan
menggunakan jilbab untuk menutup seluruh badan kecuali muka dan telapak
tangan.
Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa
negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering
merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam
keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas
sesuai dengan tuntunan agama.
1
trend-trend yang sedang berkembang disana. Style atau trend yang mereka tiru
tak jarang tidak sesuai dengan norma agama yang sudah ada sejak dahulu kala.
Begitupula dengan busana pada zaman modern ini di anggap sebagai urusan
pribadi, tetapi sebagai kaum muslimin kita tidak boleh masa bodoh dengan hal
ini.Karena pada kenyataannya busana yang dikenakan anak muda sekarang dapat
menimbulkan rangsangan seks atau kebrutalan yang bersumber dari mode-mode
busana setengah telanjang atau penonjolan aurat, yang dapat mengarah pada
kejahatan.
2
yang semacam ini mempengaruhi cara berfikir dan bertindak mereka yang pada
akhirnya akan mengubah rasa harga diri mereka.
B. RUMUSAN MASALAH
Setelah ditinjau dari latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka
penulis mencoba merumuskan masalah yang ada, yaitu “Bagaimana membuka
dan menjalankan bisnis hijab dan pakaian muslimah sesuai dengan ketentuan
islam?”
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa itu Bisnis dalam Islami.
2. Mengetahui apa itu Etika Bisnis dalam Islami.
3. Mengetahui bagaimana Kios Rina hijab ‘M’ olshop bisnis hijab dan
pakaian muslimah.
4. Mengetahui tujuan Rina hijab ‘M’ olshop membuka bisnis hijab dan
pakaian muslimah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI BISNIS
Bisnis di dalam setiap macam bentuknya bisa terjadi di mana saja dan kapan
saja dalam kehidupan manusia setiap hari. Bahkan hampir setiap aktivitas kita bisa
di kaitkan dengan bisnis, mulai dari tidur hingga bangun. Makanan, minuman,
pakaian, sepeda, mobil, serta segala kebutuhan rumah tangga sebetulnya
merupakan produk yang dihasilkan melalui proses produksi, distribusi, jual, dan
beli. Inilah yang di namakan aktivitas ekonomi atau bisnis.
Uang yang di belikan berbagai macam produk tersebut juga berasal dari
bekerjanya suatu bisnis. Dalam kamus Bahasa Indonesia, bisnis di artikan sebagai
usaha dagang, komersial di dunia perdagangan, dan bidang usaha. Dalam zaman
modern sekarang ini dunia bisnis mengalami perkembangan dan bersifat
kompleks, dan perlu waktu yang cukup relative lama bagi mereka yang ingin
mempelajarinya serta mempraktekanya sampai berhasil.
4
Selain itu, di dalam dunia bisnis paling tidak ada 6 pokok aktivitas yang
digarap oleh sebuah entitas bisnis, antara lain menciptakan/memproduksi suatu
barang dan jasa, kemudian memasarkan produk kepada konsumen, membuat dan
mempertanggungjawabkan transaksi keuangan, merekrut, mempekerjakan,
melatih, dan mengevaluasi karyawan, memperoleh dan mengelola dana, serta
memproses sistem informasi.
Agama Islam sangatlah menganjurkan setiap umat untuk selalu bekerja. Tidak
ada satu kata pun yang menyebut bahwa orang Islam yang beriman itu disarankan
untuk menjadi pengangguran karena hal tersebut merupakan perilaku syaitan.
Begitu pentingya perilaku yang menjunjung tinggi etos kerja agar manusia selalu
bekerja, bekerja, dan bekerja, Rasululllah Muhammad SAW bersabda di dalam
dalam suatu haris yang artinya bahwa bekerja mencari rejeki yang halal
merupakan kewajiban, setelah kewajiban ibadah. (HR. Ath Thabrani dan Baihaqi).
Hadis ini kemudian diperkuat dengan firman Allah dalam surah al-A’raff ayat 10:
)١٠( ولقدمكنكمفىاالرضوجعلنالكمفيهامعابشقليالماتشكرون
Artinya: “Sesungguhnya, Kami menempatkan kalian sekalian di muka bumi dan
Kami memberikan kalian di bumi itu (sumber) penghidupan."
5
Yusanto dan Wijayakusuma (2002) mendefisinikan lebih khusus tentang bisnis
islami merupakan aktivitas bisnis-ekonomi dengan berbagai bentuk yang tidak ada
batasan dalam hal kepemilikan harta baik itu jasa maupun barang, namun dibatasi
dalam hal cara memperoleh dan pendayagunaan harta lantaran aturan haram dan
halal menurut Islam.
Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa
negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering
merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam
keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas
sesuai dengan tuntunan agama.
Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam
bahasa Indonesia, pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya
pakaian yang dipakai oleh perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam
disebut busana muslimah. Berdasarkan makna tersebut, busana muslimah dapat
diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan
agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri
serta masyarakat di mana ia berada. Perintah menutup aurat sesungguhnya
adalah perintah Allah Swt. yang dilakukan secara bertahap. Perintah menutup
aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-istri Nabi
Muhammad saw. agar tidak berbuat seperti kebanyakan perempuan pada waktu
itu (Q.S. al-Ahzab : 32-33). Setelah itu, Allah Swt. memerintahkan kepada istri-istri
Nabi saw. agar tidak berhadapan langsung dengan laki-laki bukan mahramnya
(Q.S. alAhzab :53).
6
Sesungguhnya perhatian islam terhadap wanita muslimah akan
menemukandalam hukum Islam perhatian sangat besar agar mereka dapat
menjaga kesuciannya, serta supaya menjadi wanita yang mulia dan memiliki
kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan
perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul
akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan
tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau
menjadi sorotan mata.
Pakaian wanita sering kali menjadi tolok ukur dari sebuah budaya dan
peradaban. Banyak yang beranggapan bahwa pakaian yang bagus dan pantas
dipakai oleh kaum wanita adalah pakaian yang membuat penampilan wanita
tersebut menjadi di perhatikan oleh kaum lelaki. Tidak heran jika motivasi
sebagian besar kaum wanita dalam berpakaian atau berpenampilan adalah ingin
dianggap “wah” atau ingin dipuji orang lain, terutama oleh kaum lelaki.
Sebagai umat muslim, tentu standar berpakaian seperti di atas tidak sesuai,
karena setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT dan hari akhir akan
terikat dengan hukum syara’, terlepas dari suka atau tidak suka. Perlu di tanamkan
pada setiap jiwa ummat muslim bahwa sumber yang di jadikan hukum Islam
bukan apa yang tengah berkembang pada suatu zaman, namun zaman lah yang
mengikuti aturan-aturan yang terdapat dalam hukum Islam, semaju apapun
zaman itu. Islam juga bukan logika, namun Islam adalah nash, yaitu al-Qur’an dan
as-Sunnah. Oleh karena itu, standar berpakaian yang digunakan oleh para
muslimah adalah apa yang telah di jelaskan dalam nash, bukan tren pakaian yang
tengah berkembang. Apalagi, sebagaian besar model pakaian saat ini merupakan
hasil produk kebudayaan barat (mayoritas orang kafir) yang sangat tidak sesuai
dengan kepribadian wanita muslimah (mengumbar aurat).
7
Padahal, Allah SWT memerintahkan kita untuk menyelisihi kaum kafir dalam
segala hal, termasuk cara berpakaian. Jika kita menuruti mode masa kini, apakah
bisa dibedakan mana wanita muslim dan wanita kafir? Oleh karena itu,
pembahasan tentang pakaian wanita ini akan sangat penting karena sangat
berpengaruh kepada cara ia berpakaian: mana yang wajib, mana yang sunnah,
dan mana yang mubah.
Mengapa Wanita?
Allah memberikan perhatian dan perlakuan khusus kepada wanita. Indahnya Islam
telah menetapkan wanita sebagai kehormatan yang harus dijaga. Rasulullah SAW
bersabda:
Dari Abdullah Ibnu Mas’ud, beliau berkata dari Nabi SAW, “Wanita itu adalah
aurat, hingga dia keluar maka setan mengawasinya” )H.R. At Tirmidzi(
Dalil di atas menunjukkan bahwa wanita adalah aurat. Jika ia keluar rumah,
maka bisa dijadikan alat oleh syetan untuk menimbulkan fitnah, karena ketika
keluar rumah, wanita memiliki kecenderungan untuk berdandan yang bisa
menarik mata lelaki. Ini menunjukan wanita dipandang sebagai kehormatan yang
harus dijaga dan secara implisit didorong untuk tidak banyak keluar rumah kecuali
dalam kondisi yang memang diperlukan.
8
Manakah Batas Aurat Wanita?
Jika kita melakukan kajian tentang nash-nash syara’ tentang aurat wanita, maka
aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali yang biasa nampak darinya, seperti
muka, telapak tangan, dll. Dalil yang menunjukkan adalah Surah An-Nuur:31.
ْ َ َّ ََ َ ُْ ََ
]31/ين ِزينت ُه َّن ِإال َما ظ َه َر ِمن َها [النوروال يب ِد
Dari Abdullah Ibnu Mas’ud, beliau berkata dari Nabi SAW, “Wanita itu adalah
aurat, hingga dia keluar maka setan mengawasinya” )H.R. At Tirmidzi(
Oleh karena itu aurat wanita tidak sama dengan aurot laki-laki. Jika aurot laki-laki
adalah daerah antara pusar dengan lutut, maka aurat wanita lebih luas, yakni
seluruh tubuhnya kecuali yang biasa tampak darinya. Wanita lebih tertutup
daripada laki-laki.
9
Keutamaan Hijab
Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan
firman Allah SWT:
َُ ْ ْ ْ ْ ْ ُ ُ ُ ُ ْ ْ ُُ ُ ُ َ ُْ ُْ َ
ص هللا ور ُسوله ِ } وما كان لمؤ ِم ٍن وال مؤ ِمن ٍة إذا ق َض هللا ورسوله أم ًرا أن يكون لهم
ِ الخية ِمن أم ِر ِهم ومن يع
ً ً ْ
{ فقد ض َّل ضالال ُم ِبينا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang
mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat,
dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)
ْ َ َّ ُ ْ ْ ُ ْ ْ ْ ْ ُ
{ ات يغضضن ِم ْن ْأبص ِار ِه َّن وي ْحفظن ف ُروج ُه َّن وال ُي ْب ِدين ِزينت ُه َّن إال ما ظهر ِمنها
ِ } وقل ِلل ُمؤ ِمن
10
Allah SWT berfirman:
َ ُ ْ َّ ُ } وق ْرن َف ُب ُي
{ اه ِل َّي ِة األول
ِ وتكن وال ت َ َّيجن ت َ ُّيج الجِ ِي
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)
{ وب ِه َّن
ُُ ْ ُ ُُ ُ ْ ُْ ْ َّ ُ ُ َ ْ ً َّ ُ ُ ُ ْ َ
ِ وبكم وقل
ِ اب ذ ِلكم أطهر ِلقل
ٍ } وإذا سألتموهن متاعا فاسألوهن ِمن ور ِاء ِحج
“Apabila kamu meminta suatu )keperluan( kepada mereka )istri-istri Nabi), maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati
mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
َ َ ُْ َ ُْ ْ ُ ُّ َّ ُّ
{ ي عل ْي ِه َّن ِم ْن جال ِب ِيب ِه َّن ب ق ْل ألزو ِاجك وبنا ِتك و ِنس ِاء المؤ ِم ِني يد ِن } يا أيها الن َِ ي
Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa wanita
harus menutupi tubuhnya.
11
Hijab itu ‘iffah
ْ ْ ْ َ َ ُْ َ ُْ
ي عل ْي ِه َّن ِم ْن جال ِب ِيب ِه َّن ذ ِلك أد َن أن ُي ْعرفن فال
ْ ُ ُّ َّ
ب ق ْل ألزو ِاجك وبنا ِتك و ِنس ِاء المؤ ِم ِني يد ِن ُّ َ َ
} يا أيها الن َِ ي
ْ
{ ُيؤذ ْين
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan
diri dari perbuatan buruk )dosa(, “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka
orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena
itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh
wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.
{ وب ِه َّن
ُُ ْ ُ ُُ ُ ْ ُْ ْ َّ ُ ُ َ ْ ً َّ ُ ُ ُ ْ َ
ِ وبكم وقل
ِ اب ذ ِلكم أطهر ِلقل
ٍ } وإذا سألتموهن متاعا فاسألوهن ِمن ور ِاء ِحج
“Apabila kamu meminta suatu )keperluan( kepada mereka (istri-istri Nabi), maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati
mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
12
Allah SWT menyifati hijab sebagai simbol kesucian bagi hati orang-orang mu’min,
laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak
berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci.
Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan
keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah SWT berfirman:
ْ َّ ْ ْ
{ } فال تخض ْعن ِبالق ْو ِل في ْطمع ال ِذي ِ َ يف قل ِب ِه مرض
ْ ِّ َّ
))السي ب س ِتي ُي ِح ُّب الحياء و
ٌّ ((إن هللا ح
ِي
“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan
perlindungan”
“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka
Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.”
13
D. DEFINISI ETIKA BISNIS
Etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang baik buruk, benar dan salah
dalam dunia bisnis berdasarkan prissip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika
bisnis berarti seperangkat prinnsip dan norma dimana para pelaku bisnis harus
komit padanya bertransaksi, berprilaku, dan berelasi guna mencapai daratan dan
tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat.
Selain itu etika bisnis juga dapat berarti pemikiran atau refleksi tentang
moralitas dalam ekonomi dan bisnis, yaitu refleksi tentang perbuatan baik, buruk,
terpuji, tercela, benar, salah, wajar, pantas, tidak pantas dari perilaku seseorang
dalam berbisnis atau bekerja.
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta etha)
berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam hal ini etika berkaitan dengan nilai-nilai
tata acara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang
dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke
generasi yang lain. Dalam makna yang lebih tegas etika merupakan studi
sistematis tentang tabiat konsep nilai, baik, buruk, harus benar, salah dan
sebagainya dan prinsip-prinsip umum yang membenarkan kita untuk
mengaplikasikannya atas apa saja.
Secara terminologis arti etika sangat dekat dengan pengertiannya dengan istilah
Al-Quran al-khuluq atau akkhlak, akhlak mengandung beberapa arti, diantaranya
1. Tabiat, yaitu sifat dalam diri yang terbentuk oleh manusia tanpa
dikehendaki dan tanpa diupayakan.
2. Adat, yaitu sifat dalam diri yang diupayakan manusia melalui latihan,
yaitu berdasarkan keinginannnya.
3. Watak, yaitu cakupannya melalui ha-hal yang menjadi tabiat dan hal-
hal yang diupayakan hingga menjadi adat.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TEMPAT PENELITIAN
B. PENGAMBILAN DATA
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara).Data primer dapat berupa opini subjek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk
mendapatkan data primer yaitu :
15
Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti
dengan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang
diperlukan.
Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi
pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau
mengungkapkan ide-ide.
Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak
subjek.
Teknik yang digunakan adalah wawancara, dan kuesioner.
Wawancara (Interview)
16
C. ANALISIS DATA
Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu:
a) Pengumpulan data
Data yang di peroleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi di catat
dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan reflektif.
Catatan deskriptif adalah catatan alami, (catatan tentang apa yang di lihat, di
dengar, di saksikan dan di alami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan
penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang dialami.
Catatan reflektif adalah catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat, dan
tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai, dan merupakan bahan rencana
pengumpulan data untuk tahap berikutnya.
b) Reduksi data
Setelah data terkumpul, selanjutnya di buat reduksi data, guna memilih data
yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk
memecahkan masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan
penelitian.Kemudian menyederhanakan dan menyusun secara sistematis dan
17
menjabarkan hal-hal penting tentang hasil temuan dan maknanya. Pada proses
reduksi data, hanya temuan data atau temuan yang berkenaan dengan
permasalahan penelitian saja yang direduksi. Sedangkan data yang tidak berkaitan
dengan masalah penelitian di buang. Dengan kata lain reduksi data di gunakan
untuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang
yang tidak penting, serta mengorganisasikan data, sehingga memudahkan peneliti
untuk menarik kesimpulan.
c) Penyajian Data
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik dan
tabel.Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat
menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti tidak kesulitan
dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu
dari hasil penelitian, maka peneliti harus membuat naratif, matrik atau grafik
untuk memudahkan penguasaan informasi atau data tersebut. Dengan demikian
peneliti dapat tetap menguasai data dan tidak tenggelam dalam kesimpulan
informasi yang dapat membosankan.Hal ini dilakukan karena data yang terpencar-
pencar dan kurang tersusun dengan baik dapat mempengaruhi peneliti dalam
bertindak secara ceroboh dan mengambil kesimpulan yang memihak, tersekat-
sekat daan tidak mendasar. Untuk display data harus di sadari sebagai bagian
dalam analisis data.
d) PenarikanKesimpulan
Penarikan kesimpulan di lakukan selama proses penelitian berlangsung seperti
halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka
selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-benar lengkap
maka diambil kesimpulan akhir.
18
Sejak awal penelitian, peneliti selalu berusaha mencari makna data yang
terkumpul.Untuk itu perlu mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal
yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Kesimpulan yang di peroleh mula-
mula bersifat tentatif, kabur dan di ragukan akan tetapi dengan bertambahnya
data baik dari hasil wawancara maupun dari hasil observasi dan dengan di
perolehnya keseluruhan data hasil penelitian.Kesimpulan–kesimpulan itu harus di
klarifikasikan dan di verifikasikan selama penelitian berlangsung.
Data yang ada kemudian di satukan ke dalam unit-unit informasi yang menjadi
rumusan kategori-kategori dengan berpegang pada prinsip holistik dan dapat di
tafsirkan tanpa informasi tambahan. Data mengenai informasi yang dirasakan
sama disatukan ke dalam satu kategori, sehingga memungkinkan untuk timbulnya
ketegori baru dari kategori yang sudah ada.
19
Sejalan dengan kemajuan teknologi, selain secara manual kini telah tersedia
komputer untuk mempermudah proses penelitian analisis isi, yang dapat terdiri
atas 2 macam, yaitu perhitungan kata-kata, dan “kamus” yang dapat ditandai yang
sering disebut General Inquirer Program.
Analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial.Analisis isi dapat
dipergunakan jika memiliki syarat berikut.
20
Menurut Spredly, yang dikutip oleh Burhan Bungin ada enam langkah dalam
analisis domain, yaitu:
Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi atau fakta
yang tersedia dalam catatan harian peneliti lapangan.
Menyiapkan kerja analisis domain
Memilih kesamaan-kesamaan data dari catatan harian penelitian
lapangan.
Mencari konsep-konsep induk dan kategori-kategori simbolis dari domain
tertentu yang sesui dengan pola hubungan semantic
Membuat daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang ada
21
Galaser dan Anselm L. Strouss, The Discovery of Grounded Theory, Ichicago:
Aldeline Publishing Company, tt, yang diterjemahkan oleh Abdul Syukur Ibrahim
dan Machrus Syamsuddin, Surabaya: Usaha Nasional, tt, hl.66, yang dikutip oleh
Burhan Bungin, 2003:101)
22
perkotaan.Kemudian tahap kedua peneliti memadukan ciri masing-masing
kategori, misal kategori penolakan pada masyarakat desa yang memiliki tingkat
pendidikan rendah, pasangan yang baru nikah, kelompok agamis, sedangkan
kelompok masyarakat desa yang bekerja sebagai guru, pegawai cenderung
menerima KB. Artinya dalam tahap ini peneliti dituntut untuk mencari ciri-ciri
kategori secara detail sehingga data penelitan dapat dianalisa secara mendalam.
c) Membatasi Lingkup Teori
Pembatasan teori pada tahap ini lebih banyak dilihat dari bagaimana peneliti
membatasi lingkup sekian banyak teori sederhana yang terbentuk dari tahap
sebelumnya, kemudian digeneralisasi ke dalam arus teori yang lebih besar
relevansinya.
d) Tahap Menulis Teori
Bila seorang peneliti telah yakin bahwa kerangka analisisnya dapat
membentuk teori subtantif yang sistematik, maka hal tersebut sudah merupakan
pernyataan akurat yang beralasan tentang masalah-masalah yang dikaji serta
dapat dipahami oleh orang lain yang berminat dengan hasil penelitian tersebut.
Dari 5 macam model teknik analisis data penulis menggunakan model analisis
Interaktif Miles & Huberman.
23
D. KERANGKA PIKIRAN
24
BAB IV
Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab tidak hanya menjual 1 produk
jilbab akan tetapi member agen dari 3 brand yang dijual yaitu, Nisrina d’jilbab,
elzatta, dan jilbab afra.
25
C. VISI DAN MISI GROSIR JILBAB RINA “M”OL SHOP FASHION HIJAB
Maksud dan tujuan bisnis Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab ini untuk
menambah penghasilan dengan cara berdagang (seperti Khadijah ra dan
Rasulullah SAW) untuk mendapatkan pahala dengan menjual hijab yang
berdampak pada orang-orang kaum muslimah agar mereka menutup aurat dan
mendapatkan rezeki yang halal sebab 9 dari 10 pintu rezeki itu adalah berdagang.
Visi dari Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab adalah memberikan
pelayanan yang tidak hanya dapat menguntungkan diri sendiri tetapi juga dapat
memberikan manfaat bagi konsumen seperti memberikan informasi, edukasi,
konsultasi hijab seperti apa yang cocok untuk karakter orang. Dan harapannya
orang yang membeli hijab itu memang atas dasar ikhlas bukan karena paksaan
agar sama-sama mendapatkan berkahnya.
Misi dari Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab adalah memiliki harapan
wanita muslimah mau berhijrah yaitu dengan berhijab serta mengubah sudut
pandang mereka tentang hijab bahwa hijab itu tidak hanya sekedar hijab yang
dipakai oleh ibu-ibu dan tidak memiliki model atau fashion.Akan tetapi hijab itu
bisa memiliki fashion dan karakter tersendiri mengikuti style yang ada dizaman
modern.
26
Sasaran terhadap konsumen
Mendapatkan kepuasan dan manfaat yang tidak hanya dapat dilihat akan
tetapi dirasakan karena membawa muslimah menjadi tahu bahwa hijab tidak
hanya untuk bergaya akan tetapi memang hijab sudah menjadi kewajiban bagi
kaum muslim.
1) Mendapatkan kepuasan lahir dan batin karena keikhlasan dan berkah dari
konsumen
2) Mendapatkan keuntungan dari menjual hijab tersebut
Kejujuran
keramahan
sopan santun dalam berdagang
Misalnya jika barang dagangannya dijual jelek maka dikatakan jelek. Begitu
pun sebaliknya, jika barang-barang itu baik dikatakan baik. Beliau tidak
menyembunyikan barang-barang yang jelek di balik barang-barang yang
baik.
Harga yang ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan yang disepakati Siti
Khadijah. Ia tidak mengambil untung diluar yang disepakati. Oleh karena
itu, banyak pembeli yang terkesan dan tertarik cara berdagang beliau.
27
Kejujuran itulah telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari Al
Shiddiq.Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang
kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan
itu.Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (Terpercaya).Menurut
sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW melakukan lawatanbisnis ke luar
negeri sebanyak 6 kali diantaranya ke Syam (Suriah), Bahrain, Yordania dan
Yaman.Dalam semua lawatan bisnis, Muhammad selalu mendapatkan kesuksesan
besar dan tidak pernah mendapatkan kerugian.
Lima dari semua bisnis itu dilakukan oleh beliau atas nama seorang wanita
pebisnis terkemuka Makkah yang bernama Khadijah binti Khuwailid. Khadijah yang
kelak menjadi istri Muhammad SAW, telah lama mendengar reputasi Muhammad
sebagai pebisnis ulung yang jujur dan teguh memegang amanah.Lantaran itulah,
Khadijah lalu merekrut Muhammad sebagai manajer bisnisnya. Kurang lebih
selama 20 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi pada usia 40 tahun, Muhammad
mengembangkan bisnis Khadijah sehingga sangat maju pesat. Boleh dikatakan
bisnis yang dilakukan Muhammad dan Khadijah (yang menikahinya pada saat
beliau berusia 25 tahun) hingga pada saat pengangkatan kenabian Muhammad
adalah bisnis konglomerat.
Pola manajemen bisnis apa yang dijalankan Muhammad SAW sehingga bisnis
junjungan kita itu mendapatkan kesuksesan spektakuler pada zamannya
?Ternyata jauh sebelum para ahli bisnis modern seperti Frederick W. Taylor dan
Henry Fayol pada abad ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah
disiplin ilmu, ternyata Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai
manajemen modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului
masanya. Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah
dengan sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis dengan
seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.
28
Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A
Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam
membuat perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya
mengeluh. Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang
dipesan dengan tepat waktu.Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa
tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan
kata lain, beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan
pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence),
kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan
kompetitif. Dalam menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan
prinsip kejujuran (transparasi).Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam
menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya.
Ternyata prinsip transparasi beliau itu menjadi pemasaran yang efektif untuk
menarik para pelanggan.Beliau juga mencintai para pelanggannya seperti
mencintai dirinya sehingga selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya
(melakukan service exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan
beliau (melakukan prinsip customer satisfaction).
29
Boleh dikatakan Rasulullah SAW adalah pelopor bisnis yang berdasarkan
prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat.Beliau juga tidak segan
mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk edukasi dan pernyataan
tegas kepada para pebisnis lainnya.Ketika menjadi kepala negara, Rasulullah SAW
mentransformasikan prinsip-prinsip bisnisnya menjadi pokok-pokok
hukum.Berdasarkan hal itu, beliau melakukan penegakan hukum pada para
pebisnis yang nakal.Beliau pula yang memperkenalkan asas “Facta Sur Servanda”
yang kita kenal sebagai asas utama dalam hukum perdata dan perjanjian.Di
tangan para pihaklah terdapat kekuasaan tertinggi untuk melakukan transaksi
bisnis yang dibangun atas dasar saling setuju.
Cara-cara tersebut yang menginspirasi Kios Hijabku dalam membuka bisnis jadi
tidak hanya keuntungan materinya saja akan tetapi berkah yang sesuai syariat
islam.
30
C. DATA OPERASIONAL
D. DATA PERMODALAN
MODAL AWAL
31
Keuntungan yang dihasilkan dari penjualan hijab
Keuntungan yang dihasilkan dari menjual hijab ini adalah dalam sebulan
bisa mencapai sekitar 50% - 70% atau Rp.8.000.000,- kotornya. Dikurang segala
keperluan toko seperti membayar gaji karyawan, dll bersihnya sekitar 30% yaitu
Rp2.400.000,- dalam sebulannya.Ini untuk 3 brand hijab yang ada di Grosir Jilbab
Rina “M”OL Shop Fashion Hijab
Daftar harga hijab yang dijual di Grosir Jilbab Rina “M”OL Shop Fashion Hijab:
Brand Elzatta
32
Brand Afra
33
E. ETIKA PEMASARAN DALAM ISLAM
Kata perdagangan dan pemasaran memiliki keterkaitan yang erat antara satu
dengan yang lain. Perdagangan lebih lazim digunakan dalam ekonomi makro,
sedangkan pemasaran lebih akrab terdengar bagi telinga manajemen.
Perdagangan atau pertukaran dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai proses
transaksi yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak.
Perdagangan seperti ini dapat mendatangkan keuntungan kepada kedua belah
pihak, atau dengan kata lain perdagangan meningkatkan utility (kegunaan) bagi
pihak-pihak yang terlibat. Di sisi lain pemasaran adalah suatu proses social dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menwarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai. Jpenggunaan kata pemasaran dan perdagangan hanya
berbeda dari sisi pandangannya semata.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.pemasaran juga bertujuan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada konsumen. Pemasaran tidak terlepas dari
istilah distribusi, dimana yang di maksud dengan distribusi adalah suatu kegiatan
perusahaan agar produk mereka sampai kepada konsumen. Dalam teori
pemasaran kita mengenal dengan istilah marketing mix, dimana istilah tersebut
mempunyai empat komponen yaitu produc, place, price, dan promotion.
Produc adalah kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
yang ditawarkan kepada pasar sasaran. Bauran produk mempunyai sarana-sarana
yaitu: mutu, cirikhas, gaya merk dagang, pembungkus, pelayanan dan jaminan.
Place adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat
diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Variabel ini mempunyai sarana-sarana
seperti lokasi, transportasi, persediaan barang distributor dan pengecer.
Price adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen kepada produsen
untuk mendapatkan suatu produk. Variabel ini mempunyai sarana-sarana yaitu
daftar harga, potongan harga, syarat kredit dan periode pembayaran.
Promotion adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen
sasaran untuk membeli produknya. Sarana-sarana yang terkandung didalamnya
adalah periklanan, personal seling, promosi penjualan publisitas
Marketing mix bisa disebut dengan bauran pemasaran, yaitu suatu strategi
agar bisnis seseorang berjalan dengan lancar.
34
Dalam perspektif islam kita mengenal sebuah Etika dalam berbisnis,dimana tujuan
dari aturan etika bisnis tersebut adalah untuk mengarahkan para pengusaha agar
bisnis yang dilakukan sesuai dengan aturan Islam. Secara sederhana mempelajari
etika dalam bisnis berarti mempelajari tentang mana yang baik /buruk,
benar/salah dalam dunia bisnis berdasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas.
Sebagai seorang muslim kita harus mengetahui bahwa kita melakukan suatu
bisnis harus memperhatikan utilitarian, dimana konsep utilitarian adalah suatu
bisnis dianggap baik jika memberi manfaat kepada orang lain.oleh sebab itu, jika
kita berbisnis kita harus memperhatikan apakah produksi yang kita hasilkan
mengandung manfaat untuk orang lain atau justru mendatangkan mudharat. Dan
tentunya juga tidak melakukan kecurangan dalam berbisnis. Dalam observasi
diatas kita berfokus pada pemasarannya, dimana pemasaran yang dilakukan oleh
usaha tersebut dengan cara promosi lewat online dan dari cerita orang ke orang.
Tentunya, kita sebagai seorang pengusaha dilarang memberikan informasi atau
promosi yang tidak tepat kepada konsumen, dan mempromosikan produk
tersebut secara berlebihan yang tidak sesuai fakta. Sistem pemasaran yang
digunakan oleh bapak yulin dan bu kiki tidak menyalahi aturan etika bisnis
islam.karena pemasaran yang dilakukan beliau tidak memberikan informasi yang
tidak jelas atau tidak mengandung unsur penipuan serta tidak mengurangi
timbangannya.
Kajian Teori
Marketing syariah adalah merupakan strategic bisnis yang harus
memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah perusahaan, meliputi seluruh proses,
menciptakan, meawarkan, pertukran nilai dari seorang produsen, atau suatu
perusahaan yang sesuai dengan ajaran islam.
Karakteristik dari syariah marketing ini terdiri dari beberapa unsur yaitu :
Theitis (Rabbaniyah)
Etis (Akhlaqiyah)
Realitas (Al-Waqiiyyah)
Humanistis (Al-Insaniyah)
Jika kita tinjau dari keempat elemen diatas, pertama berdasarkan Ketuhanan,
yaitu satu keyakinan yang bulat, bahwa semua gerak-gerik manusia selalu berada
dibawah pengawasan Illahi, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Melihat, Yang Maha
Pengawas. Oleh sebab itu manusia harus berperilaku sebaik mungkin, tidak
berperilaku licik, suka menipu, mencuri milik orang lain, suka memakan harta
orang lain dengan jalan yang bathil dan sebagainya. Kondisi ini sangat diyakini oleh
35
umat muslim, sehinnga menjadi pegangan hidup, tidak tergoyahkan. Nilai
Rabbaniyah ini melekat atau menjadi darah daging dalam pribadi setiap Muslim,
sehingga dapat mengerem perbuatan-perbuatan tercela dalam dunia bisnis.
Kedua etis, artinya semua perilaku berjalan diatas norma etika yang berlaku
umum. Etika adalah kata hati, dan kata hati adalah kata yang sebenarnya, tidak
bisa dibohongi. Seorang penipu yang mengoplos barang, menimbun barang,
mengambil harta orang laindengan jalan yang bathil, ini artinya ia melanggar
etika. Oleh sebab itu hal ini menjadi panduan para marketer syariah selalu
memelihara setiap tutur kata, perilaku dalam berhubungan bisnis dengan siapa
saja, konsumen, penyalur, toko, pemasok, maupun saingannya.
Ketiga realistis, artinya sesuai dengan kenyataan, jangan mengada-ada apalagi
menjurus kepada kebohongan. Semua transaksi yang dilakukan harus
berlandaskan realita, dan semua tindakan penuh dengan kejujuran. Bahkan ajaran
Rasulullah tentang sifat realistis ini jika penjual menjual barang yang cacat, maka
katakan kepada calon pembeli bahwa barang ini ada sedikit cacat. Jika pembeli
setelah diberitahu masih tetap ingin memiliki barang tersebut, itu lebih baik.
36
secara missal. Sedangkan customer marketing berusaha membina konsumen-
potensial agar tetap setia dan terus menjadi langganan.
Ada Sembilan etika pemasar, yang akan menjadi prinsip-prinsip bagi syariah
marketer dalam menjalankan fungsi-fungsi pemasaran, yaitu:
Memiliki kepribadian spiritual (taqwa)
Berperilaku baik dan simpatik (shidq)
Berlaku adil dalam bisnis (al-adl)
Bersikap melayani dan rendah hati(khidmad)
Menepati janji dan tidak kurang
Jujur dan terpercaya
Tidak suka berburuk sangka
Tidak suka menjelek-jelekkan
Tidak melakukan sogok (riswah)
[1] Jusmaliani, bisnis berbasis syariah, (Jakarta:bumi aksara, 2008), hlm. 1
[2] marketing Mix Secara bahasa adalah Bauran Pemasaran, sedangkan menurut
istilah marketing Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara
terpadu atau strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam
menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing Mix itu sendiri.
[3] Faisal Badroen, Etika Bisnis Islam, (Jakarta:Kencana,2006), Hlm 70
[4] Utilitarian : adalah suatu teori dari segi etika normatif yang menyatakan bahwa
suatu tindakan yang patut adalah yang memaksimalkan penggunaan (utility),
biasanya didefinisikan sebagai memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi
penderitaan.
[5] H Buchari Alma & Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah,
(Bandung:Alfabeta, 2009), Hlm. 258
[6] H Buchari Alma & Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah,
(Bandung:Alfabeta, 2009), Hlm. 258
[7] Ibid, hlm.259
[8] Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, (Bandung:Alfabeta, 2003), Hlm.
21
[9] Syariah marketing
37
Dewasa ini sering kita jumpai cara pemasaran yang tidak etis, curang dan tidak
professional. Kiranya perlu dikaji bagaimana akhlak kita dalam kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.Atau lebih khusus lagi akhlak dalam pemasaran kepada
masyarakat dari sudut pandangan Islam.Kegiatan pemasaran seharusnya
dikembalikan pada karakteristik yang sebenarnya.Yakni religius, beretika, realistis
dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Inilah yang
dinamakan marketing syariah, dan inilah konsep terbaikmarketing untuk hari ini
dan masa depan.
38
Dalam Islam terdapat sembilan macam etika (akhlak) yang harus dimiliki seorang
tenaga pemasaran. Yaitu:
a. Strategi Produk
Dalam strategi produk yang perlu diingat adalah yang berkaitan dengan
produk yang utuh, mulai dari nama produk, isi atau pembungkus. Karena strategi
produk berkaitan dengan produk secara keseluruhan, sebelum kita membicarakan
39
lebih jauh, kita harus mengenal produk. Dalam artian sederhana produk dikatakan
sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Strategi Harga
Harga merupakan sejumlah nilai (didalam mata uang) yang harus dibayar
konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan.
Penentuan harga merupakan sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga
merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Adapun
tujuan penentuan harga oleh suatu perusahaan secara umum adalah sebagai
berikut:
Tujuannya adalah agar produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran
dengan harga yang murah, tetapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.
40
4) Mutu produk
Tujuan mutu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau
jasa yanag ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dari kualitas pesaing.
5) Karena pesaing
1) Fungsi transaksi.
2) Fungsi logistik.
3) Fungsi fasilitas.
1) Pertimbangan pembeli.
2) Karakteristik produk.
41
d. Strategi Promosi
2) Periklanan.
1) Periklanan.
2) Penjualan pribadi.
3) Promosi penjualan.
4) Hubungan masyarakat.
1) Produk (product) adalah segala sesuatu yang ditawarkan didalam suatu pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan dan dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan konsumen. Produk dapat berupa kombinasi barang-barang dan jasa
perusahaan yang ditunjukan kepada target pasarnya.
2) Harga (price) adalah jumlah uang yang dikenalkan untuk produk jasa
tertentu, atau jumlah nilai yang tukar konsumen untuk memperoleh keuntungan
dari memiliki menggunakan atau suatu produk atau jasa, atau jumlah nilai yang
ditukar konsumen untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa.
42
3) Tempat (place) adalah tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen
atau pelanggan sasaran.
43
Dalam Al-Quran tercantum: QS. Al-Jumu‘ah: 10, yang artinya, “Apabila telah
ditunaikan sembahyang maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.” Berdasarkan ayat ini dapat dijelaskan makna dalam kata “carilah
karunia Allah” yang digunakan di dalamnya dimaksudkan untuk segala usaha halal
yang melibatkan orang untuk memenuhi kebutuhannya.
44
Dari kedua ayat tersebut, bila dihubungkan dengan strategi pemasaran, kegiatan
strategi (rencana) pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk
menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran seperti yang diharapkan untuk
mencapai keberhasilan. Dan sudah menjadi sunnatullah bahwa apa pun yang
sudah kita rencanakan, berhasil atau tidaknya, ada pada ketentuan Tuhan (Allah).
Dalam pelaksanaan suatu perencanaan dalam Islam haruslah bergerak ke arah
suatu sintesis yang wajar antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial
melalui penetapan kebijaksanaan yang pragmatik, namun konsisten dengan jiwa
Islam yang tidak terlepas dengan tuntunan Al-Quran dan Hadis, juga sesuai
dengan kode etik ekonomi Islam.
Pada dasarnya ada tiga unsur etika yang harus dilaksanakan oleh seorang
produsen Muslim.Yakni bersifat jujur, amanat dan nasihat.Jujur artinya tidak ada
unsur penipuan.Misal dalam promosi/harga.Amanat dan nasihat bahwa seorang
produsen dipercaya memberi yang terbaik dalam produksinya, sehingga
membawa kebaikan dalam penggunaannya.
45
Saat ini semakin banyak masyarakat dunia yang sadar tentang kegiatan
bermuamalah secara Islam. Salah satu buktinya adalah pesatnya perkembangan
minat masyarakat dunia terhadap ekonomi Islam dalam dua dekade terakhir,
Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia juga mengalami
hal yang sama. Hal ini dibuktikan dengan semakin bermunculan berbagai produk
syariah (Islam).Saat ini perkembangan yang menyolok adalah produk yang
bersentuhan dengan bidang lembaga keuangan.Namun pesatnya perkembangan
produk ekonomi Islam belum bisa diimbangi oleh pesatnya perkembangan dari sisi
keilmuan yang lebih luas. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, akan terjadi
ketimpangan perkembangan ekonomi Islam ke depan. Untuk itu pengembangan
ekonomi Islam dari sisi keilmuan menjadi hal mutlak, untuk menjadi penyeimbang
pesatnya perkembangan yang terjadi saat ini.
1. Tidak menjual sesuatu yang haram. Umat Islam dilarang menjual sesuatu
yang haram seperti minuman keras dan memabukkan, narkotika dan
barang-barang yang diharamkan Allah Subhanahu wa ta’ala. “Hasil
penjualan barang-barang itu hukumnya haram dan kotor,”
2. Tidak melakukan sistem perdagangan terlarang. Contohnya menjual yang
tidak dimiliki. Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan kamu
menjual sesuatu yang tidak engkau miliki.” )HR Ahmad, Abu Daud, an-
Nasa’i). Selain itu Islam juga melarang umatnya menjual buah-buahan yang
belum jelas hasilnya serta sistem perdagangan terlarang lainnya.
46
3. Tidak terlalu banyak mengambil untung.
4. Tidak membiasakan bersumpah ketika berdagang. Hal ini sesuai dengan
hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Janganlah kalian banyak
bersumpah ketika berdagang, sebab cara seperti itu melariskan dagangan
lalu menghilangkan keberkahannya.” (HR Muslim)
5. Tidak berbohong ketika berdagang. Salah satu perbuatan berbohong
adalah menjual barang yang cacat namun tidak diberitahukan kepada
pembelinya.
6. Penjual harus melebihkan timbangan. Seorang pedagang sangat dilarang
mengurangi timbangan.
7. Pemaaf, mempermudah dan lemah lembut dalam berjual beli.
8. Tidak boleh memakan dan memonopoli barang dagangan tertentu. Sabda
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah seorang menimbun barang
melainkan pelaku maksiat.” (HR Muslim).
47
kenabian. Pasar yang terkenal pada masa jahiliyah yang terletak di utara kota
Mekkah meliputi Busra, Dumatul Jandal dan Nazat. Pasar yang terletak di Selatan
kota Mekkah mencakup Mina, Majinna, Ukaz, San’a, Aden, Shihr, Rabiyah, Sohar
dan Doba. Sedangkan pasar yang di Timur kota Mekkah terdiri dari Musyaqqar,
Sofa dan Hijar.
48
tentang pemasaran syariah belum banyak dilakukan. Di sisi lain, lembaga berbasis
syariah dan produk sudah berkembang dan beredar di sekitar kita. Di sisi lain,
kondisi masyarakat dalam mensikapi lahirnya dan beroperasinya lembaga syariah
dapat dikelompokkan ke dalam masyarakat yang mengedepankan pada emosional
keagamaan dan masyarakat yang mengedepankan rasional ekonomi.
Oleh karena itu, dari titik tolak yang terjadi ini, perlu dilakukan kajian tentang –
kalau meminjam istilah pemasaran konvensional – konsep marketing mix yang
sesuai dengan tuntunan syariah.Dengan kata lain, konsep marketing mix ini akan
dianalisis dan dikaji secara mendetail dengan menggunakan rujukan dari Al-Quran,
Al-Hadis, ijma’ dan qiyas.Dengan harapan hasilnya dapat ditemukan
konsep marketing mix berdasarkan tuntunan ajaran Islam.
Pengertian marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses
to pursuit its marketing objectives in the target market”. Oleh karena dalam
menggagas bisnis islami haruslah memperhatikan implementasi syariat
pada marketing mix. Implementasi syariat dapat diterapkan dalam variabel-
variabel marketing mix yakni product, price, place, dan promotion.
49
nilai. Sebagai seorang khalifah di muka bumi, manusia juga dituntut untuk
menjaga kesejahteraan masyarakat secara umum, dengan berdagang
menggunakan cara yang halal dan diridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Kajian
lanjutan dapat dilakukan dengan mengkaji lebih dalam dan lebih luas lagi tentang
manajemen pemasaran dalam Islam. Sehingga nantinya akan didapat suatu
konsep manajemen pemasaran syariah yang kompleks dan komprehensif, yang
nantinya dapat digunakan untuk memperkaya khasanah manajemen pemasaran
syariah.
50
BAB V
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Saran yang dapat penulis berikan untuk masyarakat sesuai dengan materi diatas
yaitu :
51
DAFTAR PUSTAKA
Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011
Faisal Badroen, et al, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta : Kencana, 2006
52
53