Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

PADA M, Nn. DENGAN GANGGUAN ELIMINASI FECAL


di RUANG ETHA RS PANTI WILASA Dr. CIPTO SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Manusia III

SITI NUR JANAH


P 17420113071

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2014

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA M, Nn.
PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
DI RS PANTI WILASA Dr. CIPTO SEMARANG

A. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama : M, Nn.
b. Umur : 15 tahun
c. Alamat : Murti seba no. 428 RT 12/15
d. Pekerjaan : `Pelajar
e. Pendidikan : SMP
f. Tanggal Masuk : 17 Juni 2014
g. Diagnosa Medis : Obs. Febris dan konstipasi
h. Nomor Register : 399007
2. Biodata Penanggung Jawab
a. Nama : I, Tn.
b. Umur : 54 tahun
c. Alamat : Murti seba no. 428 RT 12/15
d. Pekerjaan : Buruh
e. Hubungan dengan klien : Ayah

B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan BAB tidak lancar selama dua hari.
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Setelah UN SMP, pasien mengeluh BAB tidak lancar. Klien mengaku sudah periksa
ke dokter sampai 2 kali tetapi tidak ada kemajuan/perbaikan. Oleh karena itu,
keluarga menyarankan klien untuk periksa di RS Panti Wilasa dr. Cipto dan
dianjurkan untuk rawat inap.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan pernah sakit seperti sekarang tetapi tidak separah ini. Pola
eliminasi fecal tidak lancar sejak dua bulan yang lalu.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami sakit yang serupa dengan klien. Keluarga Klien
tidak mempunyai riwayat penyakit DM, Hipertensi . TBC, penyakit jantung.
A. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
1. Manajemen Kesehatan

Selama sakit, klien memeriksakan diri ke dokter terdekat. Tetapi belum ada
kemajuan sehingga klien dan keluarga memutuskan untuk dirawat di rumah sakit.
Selama ini, Klien tidak menyukai sayur dan buah-buahan. Klien tidak
memperhatikan nilai gizi yang terkandung dari makanan yang dikonsumsi.
2. Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum dan selama sakit, Klien tidak mangalami kesulitan dalam bernafas. Klien
juga tidak mempunyai suara nafas tambahan (whezing, ronchi, crackle, dll)
3. Pemenuhan kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Sebelum di rumah sakit, pola makan klien kurang baik dan makan tidak
teratur..Tetapi, semenjak berada di rumah sakit, pola makan klien sangat sedikit.
Klien tidak pernah menghabiskan makanannya karena perut terasa penuh dan
mual. Klien hanya makan ¼ porsi dan minum sebanyak ± 1200 ml setiap hari.
Klien juga jarang memakan buah-buahan yang mengandung serat tinggi. Namun
kebutuhan nutrisi klien sedikit demi sedikit terpenuhi karena terpasang infus RL
20 tpm.
4. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Sebelum sakit, pola eliminasi BAB/BAK klien teratur dan lancar. Namun saat
sakit, pola eliminasi BAB tidak lancar dan konsistensi lembek sampai 4 kali
sehari. Sedangkan pola eliminasi BAK klien tidak terganggu.
5. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Pada waktu sakit, klien merasakan perutnya sakit. Saat ini rasa aman dan nyaman
klien terganggu karena kondisi nyeri perut yang kadang terjadi.
6. Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit klien beraktivitas sebagai pelajar. Sebagai pelajar, klien
berolahraga satu minggu sekali.
Pada saat sakit, klien hanya dapat berbaring ditempat tidur karena badannya terasa
lemas dan lesu. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhannya, klien dibantu
oleh perawat yang bertugas dan keluarga yang menunggu.

7. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur


Selama ini pola istirahat klien cukup terpenuhi. Saat sakit pola istirahat dan tidur
klien terganggu karena rasa nyeri perut yang diderita. Klien juga sering terbangun
dari tidur akibat nyeri perut yang muncul secara tiba-tiba.
8. Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas
Saat ini klien memiliki orang tua yang masih lengkap. Siklus menstruasi klien
tidak terganggu.
9. Kognitif, Persepsi dan Sensori
Klien sudah mengetahui penyakit yang dideritanya. Keluarga juga sudah mulai
paham tentang penyakit yang diderita klien. Oleh karena itu, jika klien sakit
keluarga segera membawa klien ke dokter terdekat.
10. Stress danAdaptasi
Klien tidak merasa stress dengan penyakitnya. karena saat dirawat, ayah klien
selalu menemani klien di rumah sakit . Keluarga juga memberi support kepada M,
Nn. agar cepat sembuh dan bersekolah kembali.
11. KonsepDiri
Klien merasa percaya diri. Tetapi, terkadang ia masih merasa lemas dan hanya
berbicara pelan-pelan karena sakit perut yang dirasakan klien.

Body Image :Klien lemah, tetapi masih bisa berjalan untuk ke kamar mandi.
Idel diri : Klien masih memiliki harapan untuk sembuh karena ingin
bersekolah kembali.
harga diri :Klien selalu mendapat dukungan dan selalu ditemani oleh
ayahnya.
peran diri :Dalam keluarga, Klien berperan sebagai anak .
Identitas diri : Klien masih dapat mengetahui siapa dirinya saat ini.

12. PemenuhanKebutuhan spiritual


Klien adalah seorang yang beragama islam. Untuk memenuhi kebutuhan
spiritualnya, Klien hanya dapat berdoa demi kesembuhannya.

PEMERIKSAAN FISIK

A. Data Subyektif
Pasien merasa perutnya tidak enak akibat BAB yang tidak lancar.

B. Data Obyektif
1. Keadaan : sedang
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda- Tanda Vital (18 juni 2014)
a. Tekanan darah : 110/70
b. Nadi : 82 kali/menit
c. Pernapasan : 17 kali/menit
d. Suhu : 37,5 º C.
4. Pemeriksaan :
1. Kepala : simetris, tidak ada lesi
2. Rambut : penyebaran rambut merata, rambut mudah rontok, kulit
kepala kotor, tidak berketombe dan tidak bau
3. Mata : simetris, sklera tidak ikterik dan konjungtiva anemis.
4. Hidung :simetris, tidak ada secret, tidak ada polip.
5. mulut : bibir kering, lidah pucat, gigi bersih
6. Telinga : simetris, bersih tidak ada penumpukan serumen, tidak
memakai alat bantu pendengaran
7. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
8. Genetalia : tidak terpasang kateter
9. Ekstremitas Superior : pasien dapat bergerak bebas walaupun
tangannya terpasang infus RL 20 tetes per
menit.
10. Ekstremitas Inferior : pasien dapat bergerak.
11. Jantung :
I :simetris
Pa : tidak tampak iktus kordis
Pe : terdengar pekak
A : Lup-dup
12. Paru :
I : bentuk simetris
Pa : vokal fremitus merata di seluruh lapang dada
Pe : sonor, tidak ada udem pulmo
A : tidak ada bunyi tambahan, vesikuler
13. Abdomen :
A : terdengar bising usus 14x/menit
I : bentuk perut buncit
Pa : ada nyeri tekan
Pe : Timpani

DATA PENUNJANG

1. Hematologi (17 juni 2014)

CBC

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 14,5 g/dL 13.2 – 17.3

Leukosit 6,0 10^3/uL 3.8 – 10.6

Hematokrit 42 % 40 – 52

Eritrosit 4,8 10^6/uL 4.40 - 5.90

Trombosit 218 10^3/ul 150 - 400

MCV 87 fL 80 – 100

MCH 30 pg 26 –100

MCHC 35 g/dL 32 – 36
2. Pemeriksaan Radiologi :

Kesan : Gambaran megakolon

Susp Hirschpring Disease

3. Terapi yang diberikan :

- Lactulax sirup 3x15 cc

- Fleet enema 1

- Ceftriaxon 1x1 gr i.v

- Primperan 2x1 amp

- Alinamin 3x1 amp

ANALISA DATA
No Tgl Data Fokus Etiologi Masalah Ttd
1. 18 DS :Pasien mengatakan perut Sakit dibagian Gangguan
juni tidak enak dan tidak bisa abdomen (nyeri) eliminasi
2014 BAB fecal
(konstipasi)
DO : Pasien lemas, mukosa
bibir kering

Kesadaran : composmentis
(sadar penuh )

Tensi : 110/70

Suhu: 37,5 °C

Nadi :82 x/menit

2. 19 Ds : pasien mengatakan Asupan makanan ketidakseim


juni perut sakit dan belum bisa kurang bangan
2014 BAB selama 2 hari nutrisi
kurang dari
Peristaltik usus menurun
kebutuhan
menjadi 10
Do : pasien lemah dan tubuh
lemas.

TD:110/70 MmHg

S:37,3 0c N:78 x/menit

RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
No. Tanggal Tujuan Intervensi
Keperawatan

1. 18 Juni Gangguan setelah dilakukan 1. anjurkan


2014 eliminasi fecal asuhan keperawatan banyak minum
(konstipasi) 2x24 jam diharapkan air putih
2. monitor TTV
kebutuhan eliminasi
3. anjurkan untuk
fecal dapat terpenuhi,
mengkonsumsi
dengan kriteria hasil:
1. sakit perut hilang, buah dan
2. nafsu makannya sayuran
meningkat
3. feses lunak dan
berbentuk
4. ttv normal kembali
S :36,50C
N :80x/menit
TD :120-80MmHg

2. 19 juni Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV


2014 nutrisi kurang dari tindakan 2. Mengkaji
kebutuhan tubuh keperawatan selama pemeriksaan fisik
2x24 jam, 3. Memonitori jumlah
diharapkan pasien nutrisi yang
dapat memenuhi dikomsumsi
kebutuhan 4. Anjurkan makan
nutrisinya, dengan sedikit tapi sering
kriteria hasil :
5. Makan selagi
1. tidak ada tanda hangat
malnutrisi
1.
2. mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi

3. TTV kembali
normal

S :36,50C
N :80x/menit
TD :120-80MmHg

IMPLEMENTASI

No. Tgl DP Tindakan Respon Ttd

1. 18 Juni Gangguan 1. menganjurkan Pasien masih


2014 eliminasi fecal banyak minum belum bisa BAB

(konstipasi) air putih sedikit T :110/70


S: 37,5
tapi sering
2. monitoring TTV N : 84 x/menit
3. menganjurkan
untuk
mengkonsumsi
buah dan
sayuran
19 juni Ketidakseimban 1. Monitoring jadwal pasien menolak
2014 gan nutrisi pemberian makanan makan karena

kurang dari dan obat merasa mual


2. Memberikan penkes T : 110/70
kebutuhan tubuh
untuk sering makan S : 37,3
tapi dengan porsi N : 78 x/menit
sedikit
3. Memberitahu pasien
untuk makan selagi
hangat
4. mengukur TTV
5. Mengkaji pemeriksaan
fisik

EVALUASI

No Diagnosa Catatan Perkembangan Ttd


Gangguan kebutuhan S : Pasien merasa sakit perut dan tidak
eliminasi fecal (konstipasi) bisa BAB

O : Pasien masih lemas. T : 110/70 s:


37,5 °C n : 82 x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi S : Pasien menolak makan karena
kurang dari kebutuhan mual
tubuh
O : Pasien masih lemas, mukosa
bibir kering.

. T : 110/70 s: 37,3 °C n : 78 x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan untuk askep

Anda mungkin juga menyukai