Anda di halaman 1dari 9

PENGAWASAN/SUPERVISI

PEKERJAAN STRINGING/PENARIKAN KONDUKTOR

Pekerjaan stringing, yang dimaksud disini adalah memasang konduktor pada transmisi
tegangan tinggi yang meliputi pemasangan insulator set, penarikan konduktor, pemasangan
perealatan Bantu (accessories)
Dalam melakukan pengawasan pekerjaan ini supaya dapat berjalan dengan baik, maka perlu
mengenal jenis/ragam peralatan yang dipasang dan peralatan yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan stringing.
Dibawah ini akan diuraikan secara garis besar jenis dan ragam material dan peralatan yang
digunakan serta prosedur pelaksanaan pekerjaan tersebut.
I. JENIS MATERIAL YANG DIPASANG
1. Konduktor
o Alumunium conductor steel reinforce
o Thermis Alumunium Conductor Steel Reinforce
2. Accessories konduktor
o Vibration damper
o Line spacer
3. Kawat tanah (earth wire)
4. Accessories kawat tanah
o Vibration damper
o Suspension clamp
o Tension clamp
5. Insulator set
o Suspension insulator set
o Tension insulator set
o Jumper pilot insulator set
6. Fittings
o Sackle
o Extension link
o Tension clamp
o Suspension clamp
o Yoke plate
o Arching horn
II. PERALATAN STRINGING
Pengawas/supervisor mengontrol kondisi peralatan kerja dan peralatan keselamatan
kerja, jika tidak layak untuk digunakan harus menginstruksikan kepada pelaksanan untuk
diganti yang kondisinya masih baik.
Peralatan utama untuk stringing transmisi tegangan tinggi, antsrs lain sebagai berikut :
- winch / puller
- tensioner
- nylon rope
- pull-lift
- spanners
- pulling bonds
- running out blocks
- Hydrolic press
- dll

III. KESELAMATAN
Suatu pekerjaan dilapangan diwajibkan untuk melaksanakan keselamatan kerja
(K3), sebagai Pengawas/supervisor harus mengontrol peralatan kerja yang digunakan,
memberi instruksi dan atau teguran bila tidak memperhatikan K3 tersebut.
Peralatan keselamatan kerja, yaitu :
o Helmet
o Sarung tangan
o Sepatu kerja/sepatu panjat
o Battery light
o Sabuk pengaman (safety belt)
o Scaffolding.
Sebelum menggunakan peralatan, Foreman yang paling berpengalaman di dalam
tiap gawang (foreman, tangan kanan atau orang lain yang dipilih) harus memeriksa jika
ada kerusakan atau gangguan pada alat pengangkat. Peralatan yang ditemui ada kerusakan
tidak boleh digunakan dan kerusakannya harus diidentifikasi dengan jelas.
IV. PROSES/PELAKSANAAN STRINGING
Proses penarikan konduktor (stringing) dilaksanakan melalui beberapa tahap, secara
garis besar tahapan pekerjaan terdiri dari :
1. Pekerjaan persiapan
o Menyiapkan dokumen referensi
o Memerikasa/cek kondisi erection tower (ready for stringing)
o Menyiapkan material sesuai pada posisi kegiatan
o Mobilisasi peralatan dan personil (group stringing)
2. Mengangkut material ke lokasi pekerjaan.
3. Memasang Insulator set dan montage roll
4. Menarik konduktor dan earth wire
5. Sagging dan clamping
6. Memasang peralatan/material accessories
7. Memeriksa kelengkapan dan finalisasi stringinng

IV.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

IV.1.1. DOKUMEN REFERENSI


Dokumen yang digunakan untuk referensi pekerjaan stringing
diantaranya adalah :
o Tower Schedule
o Erection sag schedule
o Material schedule
IV.1.2. KONDISI TOWER
Sebelum pekerjaan stringing dilaksanakan, harus diyakinkan bahwa
kondisi tower sudah lengkap dan sudah kencang pemasangan bautnya, serta
disarankan ada pernyataan “siap untuk distringing”
IV.1.2 MOBILISASI PERSONIL DAN PERALATAN STRINGING
Didalam suatu pembangunan transmisi pada tiap tahapan selalu
terdapat mobilisasi personil dan peralatan, ini dapat menjadi ciri khusus
karena letak lokasi tower kebanyakan jauh dari pemukiman. Sehingga
mobilisasi personil dan peralatan perlu mendapatkan perhatian khusus.
IV.2. PENGANGKUTAN BAHAN /MATERIAL
Bahan diangkut dari Gudang ke lokasi pekerjaan stringing dengan truk Hiab
atau kendaraan sejenis, Truk kecil bisa dipakai apabila jalan sangat sempit. Jika
tidak terdapat lintasan jalan masuk, bahan/material diangkut dari lokasi terdekat ke
lokasi pekerjaan menggunakan tenaga manusia (handling over).
Lokasi pekerjaan stringing terdiri dari :
- Lokasi material insulator set di masing – masing tower
- Lokasi material konduktor dilokasi tensioner
- Lokasi material accessories di lokasi tensioner dan atau di lokasi winch puller
Pembongkaran bahan terutama insulator harus dilakukan hati-hati untuk
menghindari benturan dengan benda lain sehingga mengakibatkan disc insulator
pecah/retak, (bahan/material yang kotor harus dibersihkan atau disikat yang tidak
merusak lapisan luar).
Semua bahan/material harus dijaga dari kerusakan, cacat atau tergores,
kerusakan yang terjadi pada material yang bergalvanis harus segera dilaporkan dan
diperbaiki. Bahan dengan kerusakan yang berat harus diganti.
Semua bahan akan dikeluarkan dari gudang ke lokasi pekerjaan
dikelompokkan per jenis material. Semua bahan harus diperiksa untuk
mencocokkan dengan spesifikasi sebelum keluar dari gudang.

IV.3. PEMASANGAN INSULATOR SET DAN MONTAGE ROLL


1. Material siap dilokasi tower, yaitu insulator disc dan fitting kemudian keduanya
dirangkai sehingga terbentuk insulator set
2. Rangkaian insulator terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu Suspension insulator set dan
tension insulator set.
3. Insulator set diangkat dengan bantuan derek untuk dipasang (dicantolkan) pada
cross arm paling atas (upper cross arm), selanjutnya dilakukan hal yang sama
insulator set dipasang pada middle cross arm dan lower cross arm
4. Pada saat pemasangan insulator set di upper, middle dan lower cross arm,
masing – masing diikuti pemasangan running out block/roll block/montage roll.
Di tension tower, running out block telah digantung langsung dibawah titik
crossarm dari landing plate.
5. Pengawas/superviser mengawasi dan mengontrol pekerjaan pada butir 1 s/d 4
tersebut diatas :
o Pemasangan sudah benar sesuai dengan gambar referensi
o Disck insulator – nya dalam kondisi baik dan bersih dari kotoran lumpur,
tidak ada yang retak, gumpil dll.
o Fitting dalam keadaan baik, tidak ada yang cacat, galvanize – nya dalam
kodisi baik (tidak luka/terbuka/terkelupas).
o Posisi sackle yang dicantolkan ke cross arm tower sudah benar (posisi
baut/mur sudah benar).

IV.4. MENARIK KONDUKTOR DAN EARTH WIRE


Pekerjaan ini juga terdiri dari beberapa tahapan penarikan, yaitu :
1. Penarikan nylon rope, sebelum dilakukan penarikan nylon rope dipasang pad
running out block/roll block dengan 2 cara :
o Cara yang pertama, memasang secara manual, yaitu dengan tenaga manusia.
Pada tiap – tiap tower (posisi diatas) stand by 1 orang pekerja dan dibawah 1
orang pekerja, orang yang diatas bertugas mengangkat nylon rope keatas
kemudian dipasang/dikaitkan di montage roll, selanjutnya diturunkan
kembali untuk ditarik ke tower berikutnya oleh orang yang bertugas
dibawah.
o Cara yang kedua, dengan menggunakan pesawat helicopter dimana pada tiap
tiap tower juga stand by 1 orang, yang bertugas menagkap nylon rope ketika
ditarik oleh pesawat helicopter yang kemudian nylon rope tersebut
dikaitkan pada montage roll.
2. Setelah nylon rope terpasang, dimana pangkalnya berada di tensioner dan
ujungnya terpasang pada posisi di winch puller, maka penarikan nylon rope
sudah dapat dilakukan dengan kecepatan rendah (+/- 5 s/d 10 km per jam).
3. Pada dilakukan penarikan tersebut diatas, pangkal nylon rope sudah disambung
dengan pilot wire, sehingga pada saat berakhirnya penarikan nylon sekaligus
menjadi awal penarikan pilot wire.
4. Begitu pula pada saat start penarikan pilot wire, pada pangkal pilot wire sudah
disambung dengan konduktor yang kita gunakan. Sehingga pada waktu
berakhirnya penarikan pilot wire posisi ujung konduktor sudah di lokasi winch
puller, yang berarti konduktor sudah terbentang sepanjang 1 (satu) section
penarikan (+/- 10 s/d 15 tower).
5. Pada penarikan awal dari konduktor yang sudah terbentang sepanjang 1 section
dalam kondisi kendor diperkirakan 4 meter diatas tanah.
6. Dengan cara/metode yang sama seperti pada butir 1 s/d 5 diulang kembali pada
section berikutnya.

IV.5. SAGGING DAN CLAMPING


Pekerjaan pada tahap ini adalah yang menentukan berhasil atau tidak
pelaksanaan stringing transmisi tegangan tinggi, pekerjaan ini memerlukan
ketelitian, kecermatan dan kehati – hatian.
Dokumen referensi yang digunakan adalah erection sag schedule dan alat Bantu
pengukur elevasi (theodolit) serta alat pengukur suhu (thermometer).
Pelaksanaan sagging dan clamping dapat diuraikan seperti dibawah ini :
1. Pertama kali diukur temeperatur udara dilokasi stringing dimana titik ukur
minimal 2,5 meter diatas tanah kemudian dicatat, hal ini diulang sampai
minimal 3 kali pada posisi yang berbeda kemudian dirata-rata.
2. Dengan berpedoman pada sagging chart (erection sag schedule) dapat diketahui
posisi akhir ketinggian konduktor yang diperbolehkan. Pada bagian tower
lainnya pengikatan / pematian sementara hanya di satu sisi dari tower, maka
diperlukan backstays. Backstays akan di anchor dalam tanah menggunakan
beban mati orang atau blok beton di atas sledge.
3. Tahap berikutnya konduktor ditarik untuk ditegangkan secara perlahan –lahan
(kecepatan dikoordinasikan antara winch puller dan tensioner) sampai mencapai
ketinggian tertentu sesuai table pada erection sag schedule. Hal ini dapat
diketahui dengan mengukur menggunakan theodolit yang telah disiapkan diatas
tower berikut juru ukurnya.
Stringing Engineer harus mengidentifikasi bahwa tower uplift perlu dipegang ke
bawah oleh blok atau peralatan special lainnya.
4. Kalau ketinggian yang dikehendaki telah tercapai posisi reganngan konduktor
dalam satu section dikunci (dipertahankan), untuk dilaksanakan clamping pada
awal section dan akhir section.
5. Sebelum konduktor di clamp, terlebih dahulu dipegang/ditahan dengan
menggunakan alat yang disebut come along, baru kemudian conductor
alumuniamnya dikupas sehingga tersisa steel dimasukkan ke tension clamp
kemudian dipress dengan hydrolic press dengan kekuatan tertentu.
6. Jika tension clamp telah terpasang dengan baik pada awal dan akhir section,
selanjutnya dilaksanakan pemasangan suspension clamp satu per satu dibantu
dengan alat come along untuk memegang/menahan konduktor pada saat melepas
running out block.
7. Apabila tahapan pekerjaan dari butir 1 s/d 6 tersebut diatas dapat dilaksanakan
dengan baik, maka sudah dapat dikatakan pekerjaan stringing berhasil 90
persen.

IV.6. MEMASANG PERALATAN/MATERIAL ACCESSORIES


Material accessories yang dipasang adalah Vibration damper dan line spacer,
material ini dipasang dicantolkan pada konduktor dengan jarak tertentu sesuai atau
berpedoman pada material schedule (Vibration damper schedule, Line Spacer
schedule – berupa table jarak). Pemasanagn dilakukan secara manual dengan tenaga
manusia dibantu dengan sepeda udara yang dicantolkan pada konduktor.

V. PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DAN FINALISASI STRINGING


Pemeriksaan akhir mutlak harus dilakukan, karena kalau transmisi sudah diberi
tegangan akan mengalami kesulitan untuk memperbaiki jika terjadi kesalahan walaupun
kecil, karena untuk dilakukan pemadaman dibutuhkan koordinasi system dan manufer
operasi system yang tidak mudah.
Pemeriksanaan meliputi kelengkapan dari material accessories, kekencangan dan
kelengkapan mur, baut dan ring atau pin pada fitting insulator. Pembersihan dari
grounding sementara pada konduktor phasa dan pemotongan ppohon yang jaraknya dekat
denga konduktor. PT PLN (Persero) PUSDIKLAT
Peralatan dan fasilitas penting yang menunjang untuk kepentingan pengaturan distribusi
tenaga listrik yang ada di Gardu Induk adalah :
a. Lighting Arrester
Biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan
listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran
petir (ligthning Surge) maupun oleh surja hubung (Switching Surge).
b. Transformator Instrumen atau Transformator ukur
Untuk proses pengukuran digardu induk diperlukan tranformator instrumen.
Tranformator instrument ini dibagi atas dua kelompok yaitu:
Transformator Tegangan PT,
Adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang
dapat diukur dengan Voltmeter yang berguna untuk indikator, relay dan alat sinkronisasi.

Transformator arus CT,


digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan ampere lebih yang mengalir
padda jaringan tegangan tinggi. Jika arus yang mengalir pada tegangan rendah dan
besarnya dibawah 5 Ampere, maka pengukuran dapat dilakukan secara langsung
sedangkan untuk arus yang mengalir lebih besar, maka harus dilakukan pengukuran secara
tidak langsung dengan menggunakan trafo arus (sebutan untuk trafo pengukuran arus yang
besar). Disamping itu trafo arus berfungsi juga sebagai pengukuran daya dan energi,
pengukuran jarak jauh dan relay proteksi.

Transformator Bantu (Auxilliary Transformator),


Trafo yang digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk
tersebut, dan merupakan pasokan utama untuk alat-alat bantu seperti motor-motor listrik 3
fasa yang digunakan pada motor pommpa sirkulasi minyak trafo beserta motor-motor
kipas pendingin. Yang paling penting adalah sebagai pemasok utama sumber tenaga
cadangan seperti sumber DC, dimana sumber DC ini merupakan sumber utama jika terjadi
gangguan dan sebagai pasoka tenaga untuk proteksi sehingga proteksi tetap bekerja
walaupun tidak ada pasoka arus AC.
Transformator bantu sering juga disebut sebagai trafo pemakaian sendiri sebab selain
fungsi utama diatas, juga digunakan untuk penerangan, sumber untuk sirkulasi ruang
baterai, sumber penggerak mesin pendingin (Air Conditioning) karena beberapa proteksi
yang menggunakan elektronika/digital diperrlukan temperatur ruangan dengan temperatur
antara20ºC-28ºC.
Untuk mengopimalkan pembagian sumber tenaga dari transformator bantu adalah
pembagian beban yang masing-masing mempunyai proteksi sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing. Juga diperlukan pembagi sumber DC untuk kesetiap fungsi dan bay yang
menggunakan sumber DC sebagai penggerak utamanya. Untuk itu disetiap gardu induk
tersedia panel distribusi AC dan DC.
a. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS)
Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi
lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian
yang tidak berbeban. Mengenai Sakelar pemisah akan dibahas pada postingan
selanjutnya.
b. Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB)
Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban
(pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). Pada waktu
menghubungkan atau memutus beban, akan terjadi tegangan recovery yaitu suatu
fenomena tegangan lebih dan busur api, oleh karena itu sakelar pemutus dilengkapi
dengan media peredam busur api tersebut, seperti media udara dan gas SF6.
c. Sakelar Pentanahan
Sakelar ini untuk menghubungkan kawat konduktor dengan tanah / bumi yang
berfungsi untuk menghilangkan/mentanahkan tegangan induksi pada konduktor
pada saat akan dilakukan perawatan atau pengisolasian suatu sistem. Sakelar
Pentanahan ini dibuka dan ditutup hanya apabila sistem dalam keadaan tidak
bertegangan (PMS dan PMT sudah membuka)
d. Kompensator
Kompensator didalam sistem Penyaluran tenaga Listrik disebut pula alat pengubah
fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau
transformator, dengan mengatur daya reaktif atau dapat pula dipakai untuk

Anda mungkin juga menyukai