Anda di halaman 1dari 18

Pendistribusian Makanan

Distribusi makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang
dilayani (makanan biasa ataupun makanan khusus).

Tujuan : konsumen mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku. Di rumah sakit terdapat 3 sistem penyaluran makanan
yang biasa dilaksanakan di rumah sakit yaitu sistem yang dipusatkan (sentralisasi) sitem yang tidak dipusatkan (desenteralisasi) dan kombinasi
antara sentralisasi dan desentralisasi.

Prasyarat Pendistribusian Makanan Meliputi:


1. Tersedianya standar pemberian makanan RS,menyangkut standar penyediaan energi dan zat-zat gizi lainnya serta dietetika
2. Tersedianya standar porsi yang ditetapkan
3. Adanya Peraturan pengambil makanan
4. Adanya bon permintaan bahan makanan
5. Tersedianya makanan sesuai ketentuan diet pasien/kebutuhan konsumen
6. Tersedianya peralatan makanan
7. Tersedianya sarana pendistribusian makanan
8. Adanya jadwal pendistribusian makanan didapur utama.
a. Distribusi makanan yang dipusatkan (Sentralisasi )

Umumnya disebut dengan cara distribusi “sentralisasi” yaitu makanan dibagi dan disajikan dalam alat makan diruang produksi makanan.

Keuntungan dari sentralisasi adalah:

- Tenaga lebih hemat, sehingga lebih menghemat biaya dan pengawasan.

- Pengawasan dapat dilakukan dengan mudah dan diteliti.


- Makanan dapat disampaikan langsung ke pasien dengan sedikit kemungkinan kesalahan pemberian.

- Ruangan pasien terhindar dari keributan pada waktu pembagian makanan serta bau masakan.

- Pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat.

Kelemahan dari sentralsiasi adalah:

- Memerlukan tempat, peralatan dan perlengkapan makanan yang lebih banyak (tempat harus luas, kereta pemanas mempunyai rak).

- Adanya tambahan biaya untuk peralatan, perlengkapan serta pemeliharaan.

- Makanan sampai ke pasien sudah agak dingin.

- Makanan mungkin sudah tercampur serta kurang menarik, akibat perjalanan dari dapur utama ke dapur ruangan.

b. Distribusi Makanan Yang Tidak Dipusatkan ( Desentralisasi )

Cara ini umumnya disebut dengan sistem distribusi “Desentralisasi”. Makanan pasien dibawa ke ruang perawatan pasien dalam jumlah
banyak/besar,kemudian dipersiapkan ulang,dan disajikan dalam alat makan pasien sesuai dengan dietnya.

Keuntungan cara desentraliasi

- Tidak memerlukan tempat yang luas, peralatan makan yang ada di

dapur ruangan tidak banyak.

- Makanan dapat dihangatkan kembali sebelum dihidangkan ke pasien.

- Makanan dapat disajikan lebih rapi dan baik serta dengan porsi yang
sesuai dengan kebutuhan pasien.

Kelemahan desentralisasi

- Memerlukan tenaga lebih banyak di ruangan dan pengawasan secara menyeluruh agak sulit.

- Makanan dapat rusak bila petugas lupa untuk menghangatkan kembali

- Besar porsi sukar di awasi khususnya bagi pasien yang menjalankan diet.

- Pengawasan harus lebih banyak dilakukan

- Ruangan pasien dapat terganggu oleh keributan pembagian makanan serta bau makanan.

c. Distribusi Makanan Kombinasi

Distribusi makanan kombinasi dilakukan dengan cara sebagian makanan ditempatkan langsung ke dalam alat makanan pasien sejak dari
tempat produksi, dan sebagian lagi dimasukkan ke dalam wadah besar yang distribusinya dilaksanakan setelah sampai diruang perawatan
Distribusi makan yang digunakan di RS Sint Carolus yaitu dengan mengguankan distribusi sentralisasi dan desentralisasai.

 Distribusi Sentralisasi : Makanan dibagi dan disajikan dalam alat makan di ruang produksi makanan.Contohnya, lauk hewani dan nabati.
 Distribusi makanan desentralisasi : Makanan pasien dibawa ke ruang perawatan pasien dalam jumlah banyak, kemudian dipersiapkan
ulang, dan disajikan dalam alat makan pasien sesuai dengan dietnya.contoh nasi, tim kuah, snack, kacang hijau, pudding, buah.
Distribusi makanan dari dapur menuju pantry dilakukan dengan menggunkan troly. Distribusi makanan dilakukan dengan berdasarkan
pemesanan yang telah diterjemahkan kedalam e-tiket yang berisi; ruangan dan nomor ruangan, waktu (pagi,siang,sore), jenis dan spesifikasi
diet, pemesanan dan permintaan khusus.
Untuk membedakan unit perawatan supaya tidak tidak terjadi kesalahan distribusi dibedakan dengan warna kertas/ etiket:
- Kuning : Elisabeth (E), Theresia (TH)
- Merah : Maria (MP), Ignasisus I (IGN 1)
- Biru : Ignasius II (IGN II), Lidwinia (Lid)
- Hijau : Fransiskus (Fr), Yohanes (Yoh)
- Putih : UPI, Lukas (L), Carolus (C), Yosep (YP) ,Pius (PP)
Keterangan : C,Yoh,TH, M di stabilo merah
1. Distribusi Makanan

NO Kegiatan Hasil dan Analisis Kegiatan Masalah Saran


1. Distribusi Makanan Distribusi makanan pokok dilakukan secara Sudah sesuai dengan standar Tetap
Biasa (DU) desentralisasi yaitu makanan diporsikan dipantry pendistribusian makan dalam dipertahankan
a. Distribusi ruangan masing-masing. Sehingga dari dapur utama PGRS. karena sudah sesuai
Makanan pelayanan Gizi hanya didistribusikan dalam jumlah dengan PGRS
Pokok banyak.

b. Distribusi  Pada pengamatan yang dilakukan dapat diperoleh  Dalam pendistribusian lauk
Lauk informasi pendistribusian lauk makanan biasa sudah baik dengan cara
Hewani dan dilakukan secara sentralisasi yaitu diporsikan di dapur sentralisasi karena dapat
Lauk Nabati. utama. Pada persiapan pengolahan makanan untuk menghemat waktu dalam
siang dan sore hari dillakukan pada hari sebelumnya pendistribusian diruangan
dan dimasak setengah matang, sehingga dapat kepada pasien.
menghemat waktu.  Dalam ketepatan waktu
 Lauk untuk pagi hari sudah siap didistribusikan pada pendistribusian makanan
pukul 08.00 WIB, untuk lauk siang biasanya sudah sudah tepat.
mulai diporsikan pada pukul 12.00 WIB dan lauk sore
hari biasanya sudah pada pukul 18.00 WIB, Petugas
pendistribusian untuk lauk hewani dan nabati
makanan biasa berjumlah 1 orang. Petugas distribusi
mendistribusikan lauk sesuai dengan kelas perawatan
pasien dan ruangan pasien. Untuk perkiraan jumlah
pasien dan ruangan pasien.
Untuk perkiraan jumlah pasien dan makanan
diperkiraan dari les makanan ruangan yang datang pada
pukul 09.30 lalu akan direkap dan diinput sampai pukul
11.00 untuk persiapan menu pada esok hari. Bila ada
tambahan pasien baru hari tersebut maka akan dibuat
dengan tulisan tangan oleh bagian les makanan untuk
diberikan pada proses distribusi waktu makan siang.
Setiap pemasakan untuk lauk siang hari di olah lebih
dari pemesanan untuk persiapan makan bagi pasien
baru hari tersebut,untuk lauk biasa dilebihkan 10 p.
c. Distribusi Pada proses Pendistribusian sayur, sayur dan kuah Dalam pembagian sayur tidak Seharusnya
Sayur dan sayur akan dipisahkan dari dapur utama, sayur akan dilakukan penimbangan hanya dilakukan
kuah diporsikan didapur utama tanpa kuah dengan berat 50 untuk perkiraan saja penimbangan
gram per pasien yaitu sama dengan 1/2 p sayur. Waktu supaya kebutuhan
distribusi kuah dilakukan sama seperti pembagian untuk perporsi itu
makanan. Kuah dari sayuran dipisahkan sendiri dan terpenuhi.
dibagikan dari dapur utama dalam jumlah banyak di
dalam panci sehingga di pantry ruangan akan dipisahkan
sebelum diporsikan dan dibagikan kepada pasien.

d. Distribusi Pembuatan kacang hijau didahulukan untuk diet RG Dalam pembuatan kacang hijau
Kacang ijo karena tidak ada penambahan santan. Sesudah itu diberi dengan mendahulukan diet lalu
santan untuk diet biasa dan distribusi sesuai dengan selanjutnya untuk diet biasa
permintaan makan pasien. Setiap pasien mendapatkan sudah benar dan pemorsiannya
200cc bubur kacang hijau, tetapi pada saat distribusi walaupun distribusi didapur
didapur dilebihkan sekitar 50-100cc bubur kacang hijau dilebihkan karna untuk
agar sampai di pasien tidak terjadi kekurangan. mencengah kekurangan.
2. Distribusi Makanan Pengamatan yang dilakukan mulai dari kegiatan Dalam pemorsian untuk
Diet pendistribusian makanan pokok seperti nasi untuk makanan pokok sudah sesuai
a. Distribusi makanan diet seperti Dalam Pemberian makanan RS, dengan diet yang dibutuhkan
Makanan sudah sesuai dengan diet yang dibutuhkan Pasien. melalui e-tiket diet yang ada.
Pokok Contoh makanan diet seperti , diet Rendah Lemak I,II,III ,
diet Dm 1500,1700,1800 ,Diet Lambung III , Diet Rendah
Garam I,II,III, Rendah Purin. dilakukan secara
sentralisasi yaitu makanan pokok akan langsung di
timbang terlebih dahulu didapur utama sesuai dengan
kebutuhan berat yang tercantum dalam etiket pesanan
makanan pasien. Makanan pokok untuk diet biasanya
ditimbang oleh petugas.

b. Distribusi Lauk hewani dan nabati diet dari ruang pengolahan Dalam pembagian lauk nabati
Lauk sudah dibedakan tempatnya sesuai dengan diet seperti dan lauk hewani sudah sesuai
Hewani dan menu kreseng daging ada untuk asin biasa,DM,RG, dan dengan diet yang sudah
Lauk Nabati RL.Setiap pemasakan untuk lauk siang hari di olah lebih dicantumkan dalam e-tiket
dari pemesanan untuk persiapan makan bagi pasien
baru hari tersebut seperti pada lauk RG dilebihkan 5p.
Distribusi lauk hewani dan nabati diet pada dasarnya
sama seperti lauk biasa,yaitu diporsikan kedalam plato-
plato pasien sesuai dengan permintaan diet yang
tercantum dalam etiket. Petugas distribusi biasanya
membagikan secara teratur dan berurutan sesuai
dengan kesamaan diet pasien misalnya membagikan
lauk untuk diet DM terlebih dahulu,lalu untuk RG dan
seterusnya.
c. Distribusi Pada pemorsian makanan diet, untuk pemorsian sayur Dalam pembagian sayur tidak Seharusnya
Sayur dilihat berdasarkan diet pasien yang tercantum dalam dilakukan penimbangan hanya ditimbang supaya
etiket makan pasien. Pembagian sayur dilakukan oleh untuk perkiraan saja tetapi zat gizi yang
petugas. Contoh pemorsian sayur seperti sayur bayam untuk diet dalam penambahan dibutuhkan
jagung, untuk semua diet diberikan jagung manis, tetapi kuah dapat dibedakan terpenuhi dan
pada diet RL tidak diberikan kacang. Pembagian sayuran untuk pembedaan
untuk makanan biasa dan RG dibedakan. Pembagikan kuah sayur untuk
kuah sayuran dalam jumlah banyak dalam panci. yang berdiet sudah
sesuai.
3. Makanan Eropa Makanan eropa dibuat berdasarkan permintaan pasien Dalam pendistribusian Makanan
pada kelas I- super vip dan tidak bertentangan dengan Eropa sudah sesuai dengan
diet yang sedang dilakukan. Bila pasien berada dalam standar karena permintaan
kelas Super VIP tetapi pasien menjalani diet Rendah sudah sesuai dengan
Lemak maka lauk hewani akan dibatasi sesuai ketentuan pendistribusian.
diet,tidak diberikan lauk hewani sesuai dengan standar
makanan eropa kelas SVIP. Untuk makanan eropa
biasanya yang dibuat tidak dalam jumlah yang banyak
tetapi karena beraneka ragamnya permintaan maka
pemasakan bisa dilakukan berulang-ulang.
4 Makanan Saring Pemasakan dilakukan pada pagi hari untuk makan siang
a. Makanan sore oleh karena itu makanan dihangatkan kembali pada
pokok saat di pantry tetapi khusus makanan saring yang
dihangatkan hanya lauk hewani,lauk nabati,sayur dan
kuah sedangkan makanan pokok tidak dihangatkan
karena rentan menjadi cair. Makanan pokok yang
diperbolehkan untuk makanan saring.
b. Lauk  Pembagian lauk saring biasanya, dilakukan pagi hari Pada pendistribusian mengenai
Saring,kuah,
setelah semua makanan pokok selesai dibuat.Lauk lauk,kuah , air buah dan sayur
Air buah
saring dibuat kedalam cetakan-cetakan lalu untuk sudah sesuai dengan standar
lauk saring RG diberikan label. Lauk saring dimasak yang ditentukan oleh RS.
dari formula standar yang kemudian dimasukkan
kedalam plato atau alat makan lain yang berisi etiket
makan. Kuah biasanya diberikan terpisah dari lauk
pauk yang ada. Dan kuah-kuah ditempatkan didalam
plastik serta dimasukkan kedalam plato atau alat
makan yang sama dengan lauk saring
 Sedangkan buah semuanya yang dijus disesuaikan
dengan ukuran cc yang dibutuhkan pasien. Sayur pun
disesuaikan dengan etiket makan. Distribusi Trolly
biasanya dilakukan setelah makan selesai diolah dan
ditaruh berdasarkan ruangannya.
 Jus dan air buah untuk pasien DM selalu didahulukan
untuk dimasukkan ke dalam kemasan sebelum jus
yang lain dicampurkan gula,lalu untuk pasien yang
RG I biasanya lauk dan sayurnya yang sudah matang
selalu didahulukan pemorsiannya pada pasien RG I
ini sebelum lauk dan sayur diberi garam.

c. Distribusi Pembagian Puding dan snack untuk 1 hari


Snack dan seluruhnya dibuat pada pagi hari. Biasanya puding dan
Puding snack ini dibedakan berdasarkan kelasnya serta wadah
pun berbeda untuk setiap kelasnya. Pada waktu
pendistribusian petugas memorsikan puding dan snack
ke dalam 1 nampan sesuai dengan pesanan etiket
makanan dari masing-masing ruangan.
a. Snack Biasa
Untuk pasien kelas II dan III puding diberikan
masing-masing dalam bentuk cetakan di cup yang
lebih kecil. untuk kelas I-SVIP diberikan puding dalam
cup lebih besar .
b. Snack Diet
Pasien diet DM kelas II dan III diberikan puding yang
telah dicetak pada cetakan bulat yang disajikan dengan
wadah berbentuk gelas dari plastik dan dibuat label
dengan berat per cetakan 50 gram. sedangkan pasein
kelas I sama dengan SVIP diberikan snuop atau puding
dalam cup.
Setelah itu nampan yang berisi puding dan snack ini pun
langsung diantarkan ke satu trolly sedangkan sisa dari
puding dan snack ini disimpan sebagai persediaan apabila
adanya pasien.
a. Adanya peraturan pengambilan makanan yaitu
dengan menggunakan sarung tangan pada saat
mengambil makanan. Dalam distribusi makanan
menggunakan Alat pelindung diri (APD) seperti
masker dan sarung tangan.
b. Tersedianya peralatan diruang distribusi makanan
adapun peralatan yang digunakan adalah
plato,rantang,teko,panci,mangkuk,nampan,Timbangan
dan Troly. Setiap pantry di Rumah Sakit disediakan
Troly untuk membantu kelancaran pendistribusian.
Tersedianya Jadwal pendistribusian Makanan
diantaranya pagi jam 06.00 khusus untuk VIP/SVIP
makan pagi jam 08.00,jam 10.00 Kacang hijau,sup
pembuka untuk eropa jam 11,jam 12.00 makan
siang,jam 15.00 snack dan buah,makan sore jam 18.00,
snack(Snoup dan susu) khusus VIP/SVIP dan untuk
berdiet JKN diberikan Snoup jam 20.00
2 Dapur susu  Pada Pembuatan Sonde untuk pagi dan siang hari
dilakukan pada pukul 06.00 WIB setelah dibuat,
sonde-sonde tersebut dimasukkan ke dalam teko-
teko yang khusus,lalu teko tersebut ditaruh di jendela
tempat distribusi berlangsung. Setelahsemuanya
selesai disiapkan, sonde untuk sore segera
dibuat.sonde untuk sore hanya dibuat dalam bentuk
kering untuk diberikan ke pantry.
 Dalam Pembagian sonde berdasarkan berat dan jenis
formula yang ada pada kertas etiket makan.selain itu
khusus untuk penderita diabetes melitus tidak
diberikan gula.Setelah semuanya ditimbang sonde-
sonde itu pun dimasukkan kedalam plastik dan
ditempelkan beserta etiket makannya.
 Keadaan Dapur Susu
a. Penerangan
Tidak Penerangan yang bersumber dari ventilasi
(sinar matahari langsung).
b. Ventilasi
Pada ruangan pengolahan dapur susu tidak
terdapat ventilasi sehingga dapat menyebabkan
bau kurang sedap dan pengap
c. Air
Air sudah memenuhi persyaratan yaitu:
1. Berdasarkan hasil observasi,air sudah sesuai
dengan persyaratan dapur susu karna air
tersedia untuk proses persiapan,pengolahan
sampai pencucian alat-alat setelah selesai
digunakan.
2. Selain itu pembuangan air dari wastafel
tersedia dan tidak tersumbat karena setiap
hari wastafel dibersihkan
d. Penempatan Peralatan
1. Sebagian perlengkapan dapur susu
diletakkan dilemari bagian bawah
2. Meja tempat bekerja untuk persiapan dan
pengolahan berada dipinggir dan pengolahan
berada didekat meja.
 Hygiene pengolahan
Petugas menggunakan masker,tetapi didak
menggunakan sarung tangan,menggunakan
penutup kepala.
 Sanitasi Makanan
Susu segar yang tersisa pada pagi hari di buat
didapur susu dan akan digunakan pada sore
hari.pada sore hari,susu segar dipanaskan
kembali.
3. Input data  Alur kerja pengolahan dalam input data yaitu Sudah sesuai dengan proses
komputer diperoleh dari les makanan yang diterima dari peinputan data dan dalam
petugas pantry. Setelah direkap oleh petugas les pengkodean serta pembuatan e-
makanan, kemudian petugas SKKA menginput data tiket diet atau non diet
ke program mirsan lalu dikirim ke bagian
pengolahan data distribusi makanan kemudian
bagian distribusi akan merekap kembali menu
yang sesuai dengan permintaan yang dikirim dari
petugas SKKA, kemudian mengelompokkan sesuai
dengan Ruangan,kelas,diet dan non diet yang dibuat
dalam etiket makan.
 Adanya bon permintaan Makanan sesuai dengan
Menu diet dengan non diet, menu Eropa Ruangan
dan diet pasien yang dibuat dengan proses input
data komputer.

4 Pantry Alur kerja Distribusi Makanan diruangan Fransiskus


sebelum pendistribusian keruangan dipanaskan dulu di
oven lalu di wrapping. kelas VIP pembagian makanan
diruangan dimulai pagi jam 06.00 pasien mendapat
exstra susu + telur + teh manis, untuk diet DL dapat
biskuit + teh, sedangkan untuk JKN tidak diberikan
sedangkan untuk DM diberikan biskuit dan
teh.kemudian makan pagi jam 07:30 khusus DM
diberikan Nasi Uduk + buah,jam 08.00 sarapan pagi
dengan menu bubur ayam + buah , jam 10.00 pemberian
ekstra kacang ijo + buah dengan diet DM. sup sebelum
makan siang diberikan tetapi karena sudah diberikan
kacang hijau jadi diberikan untuk makan siang. jam 11
ke dapur mengambil makanan.kemudian jam 12.00
distribusi makan ke pasien dengan menu nasi putih +
sayur bayam+ lauk nabati + lauk hewani + buah,puding
DM sekaligus diberikan dengan makan siang,setelah
makan kupas buah pir lalu diberikan waktu pengambilan
alat makan
Jam 14:00 snoup + jus untuk DU /lunak untuk diet DL
diberikan snack,sore /malam jam 17:30 distribusi
makanan pasien terdiri dari nasi + sayur lauk hewani
+lauk nabati + buah. Sedangkan untuk jam 19:00
pemberian untuk snack untuk diet umum susu,snack
diet DM roti tawar/crakers dan sebelum
pendistribusian keruangan dipanaskan dulu lalu di
wrapping.
Alur kerja pendistribusian diruang lukas yaitu kelas
I,II,III sebelum ke pasien makanan dipanaskan dulu di
kompor atau oven waktu pendistribusian pagi jam 08.30
Standar Pembagian Makanan Biasa

WAKTU STD MAKANAN KELAS


VIP/SVI I II PIUS III III/Yosep
P
06.00 Susu 1p 1p
Telur ayam negri 1p
Teh manis 1p 1p 1p 1p 1p 1p
08.00 Makanan pokok 2p 2p 2p 2p 2p 2p
Lauk Hewani 1p 1p 1p 1p 1p 1p
Lauk Nabati 1p 1p
Sayur 1p 1p 1/2p 1/2p 1/2p 1/2p
10.00 Kacang Hijau 1p 1p 1p 1p
11.00 Sup pembuka 1p
12.00 Makanan pokok 2p 2p 2p 2p 2p 2p
Lauk Hewani 2p 1p 1p 1p 1p 1p
Lauk Nabati 1p 1p 1p 1p 1p 1p
Sayur 1p 1p 1/2p
Puding 1p 1p
Buah 1p 1p 1p 1p 1p
Krupuk/emping 1p
15.00 Snack 1p 1p
Jus buah 1p
18.00 Makanan pokok
Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayur
Buah
20.00 Snack 1p 1p
Teh Manis 1p 1p

Anda mungkin juga menyukai