Distribusi makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang
dilayani (makanan biasa ataupun makanan khusus).
Tujuan : konsumen mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku. Di rumah sakit terdapat 3 sistem penyaluran makanan
yang biasa dilaksanakan di rumah sakit yaitu sistem yang dipusatkan (sentralisasi) sitem yang tidak dipusatkan (desenteralisasi) dan kombinasi
antara sentralisasi dan desentralisasi.
Umumnya disebut dengan cara distribusi “sentralisasi” yaitu makanan dibagi dan disajikan dalam alat makan diruang produksi makanan.
- Ruangan pasien terhindar dari keributan pada waktu pembagian makanan serta bau masakan.
- Memerlukan tempat, peralatan dan perlengkapan makanan yang lebih banyak (tempat harus luas, kereta pemanas mempunyai rak).
- Makanan mungkin sudah tercampur serta kurang menarik, akibat perjalanan dari dapur utama ke dapur ruangan.
Cara ini umumnya disebut dengan sistem distribusi “Desentralisasi”. Makanan pasien dibawa ke ruang perawatan pasien dalam jumlah
banyak/besar,kemudian dipersiapkan ulang,dan disajikan dalam alat makan pasien sesuai dengan dietnya.
- Makanan dapat disajikan lebih rapi dan baik serta dengan porsi yang
sesuai dengan kebutuhan pasien.
Kelemahan desentralisasi
- Memerlukan tenaga lebih banyak di ruangan dan pengawasan secara menyeluruh agak sulit.
- Besar porsi sukar di awasi khususnya bagi pasien yang menjalankan diet.
- Ruangan pasien dapat terganggu oleh keributan pembagian makanan serta bau makanan.
Distribusi makanan kombinasi dilakukan dengan cara sebagian makanan ditempatkan langsung ke dalam alat makanan pasien sejak dari
tempat produksi, dan sebagian lagi dimasukkan ke dalam wadah besar yang distribusinya dilaksanakan setelah sampai diruang perawatan
Distribusi makan yang digunakan di RS Sint Carolus yaitu dengan mengguankan distribusi sentralisasi dan desentralisasai.
Distribusi Sentralisasi : Makanan dibagi dan disajikan dalam alat makan di ruang produksi makanan.Contohnya, lauk hewani dan nabati.
Distribusi makanan desentralisasi : Makanan pasien dibawa ke ruang perawatan pasien dalam jumlah banyak, kemudian dipersiapkan
ulang, dan disajikan dalam alat makan pasien sesuai dengan dietnya.contoh nasi, tim kuah, snack, kacang hijau, pudding, buah.
Distribusi makanan dari dapur menuju pantry dilakukan dengan menggunkan troly. Distribusi makanan dilakukan dengan berdasarkan
pemesanan yang telah diterjemahkan kedalam e-tiket yang berisi; ruangan dan nomor ruangan, waktu (pagi,siang,sore), jenis dan spesifikasi
diet, pemesanan dan permintaan khusus.
Untuk membedakan unit perawatan supaya tidak tidak terjadi kesalahan distribusi dibedakan dengan warna kertas/ etiket:
- Kuning : Elisabeth (E), Theresia (TH)
- Merah : Maria (MP), Ignasisus I (IGN 1)
- Biru : Ignasius II (IGN II), Lidwinia (Lid)
- Hijau : Fransiskus (Fr), Yohanes (Yoh)
- Putih : UPI, Lukas (L), Carolus (C), Yosep (YP) ,Pius (PP)
Keterangan : C,Yoh,TH, M di stabilo merah
1. Distribusi Makanan
b. Distribusi Pada pengamatan yang dilakukan dapat diperoleh Dalam pendistribusian lauk
Lauk informasi pendistribusian lauk makanan biasa sudah baik dengan cara
Hewani dan dilakukan secara sentralisasi yaitu diporsikan di dapur sentralisasi karena dapat
Lauk Nabati. utama. Pada persiapan pengolahan makanan untuk menghemat waktu dalam
siang dan sore hari dillakukan pada hari sebelumnya pendistribusian diruangan
dan dimasak setengah matang, sehingga dapat kepada pasien.
menghemat waktu. Dalam ketepatan waktu
Lauk untuk pagi hari sudah siap didistribusikan pada pendistribusian makanan
pukul 08.00 WIB, untuk lauk siang biasanya sudah sudah tepat.
mulai diporsikan pada pukul 12.00 WIB dan lauk sore
hari biasanya sudah pada pukul 18.00 WIB, Petugas
pendistribusian untuk lauk hewani dan nabati
makanan biasa berjumlah 1 orang. Petugas distribusi
mendistribusikan lauk sesuai dengan kelas perawatan
pasien dan ruangan pasien. Untuk perkiraan jumlah
pasien dan ruangan pasien.
Untuk perkiraan jumlah pasien dan makanan
diperkiraan dari les makanan ruangan yang datang pada
pukul 09.30 lalu akan direkap dan diinput sampai pukul
11.00 untuk persiapan menu pada esok hari. Bila ada
tambahan pasien baru hari tersebut maka akan dibuat
dengan tulisan tangan oleh bagian les makanan untuk
diberikan pada proses distribusi waktu makan siang.
Setiap pemasakan untuk lauk siang hari di olah lebih
dari pemesanan untuk persiapan makan bagi pasien
baru hari tersebut,untuk lauk biasa dilebihkan 10 p.
c. Distribusi Pada proses Pendistribusian sayur, sayur dan kuah Dalam pembagian sayur tidak Seharusnya
Sayur dan sayur akan dipisahkan dari dapur utama, sayur akan dilakukan penimbangan hanya dilakukan
kuah diporsikan didapur utama tanpa kuah dengan berat 50 untuk perkiraan saja penimbangan
gram per pasien yaitu sama dengan 1/2 p sayur. Waktu supaya kebutuhan
distribusi kuah dilakukan sama seperti pembagian untuk perporsi itu
makanan. Kuah dari sayuran dipisahkan sendiri dan terpenuhi.
dibagikan dari dapur utama dalam jumlah banyak di
dalam panci sehingga di pantry ruangan akan dipisahkan
sebelum diporsikan dan dibagikan kepada pasien.
d. Distribusi Pembuatan kacang hijau didahulukan untuk diet RG Dalam pembuatan kacang hijau
Kacang ijo karena tidak ada penambahan santan. Sesudah itu diberi dengan mendahulukan diet lalu
santan untuk diet biasa dan distribusi sesuai dengan selanjutnya untuk diet biasa
permintaan makan pasien. Setiap pasien mendapatkan sudah benar dan pemorsiannya
200cc bubur kacang hijau, tetapi pada saat distribusi walaupun distribusi didapur
didapur dilebihkan sekitar 50-100cc bubur kacang hijau dilebihkan karna untuk
agar sampai di pasien tidak terjadi kekurangan. mencengah kekurangan.
2. Distribusi Makanan Pengamatan yang dilakukan mulai dari kegiatan Dalam pemorsian untuk
Diet pendistribusian makanan pokok seperti nasi untuk makanan pokok sudah sesuai
a. Distribusi makanan diet seperti Dalam Pemberian makanan RS, dengan diet yang dibutuhkan
Makanan sudah sesuai dengan diet yang dibutuhkan Pasien. melalui e-tiket diet yang ada.
Pokok Contoh makanan diet seperti , diet Rendah Lemak I,II,III ,
diet Dm 1500,1700,1800 ,Diet Lambung III , Diet Rendah
Garam I,II,III, Rendah Purin. dilakukan secara
sentralisasi yaitu makanan pokok akan langsung di
timbang terlebih dahulu didapur utama sesuai dengan
kebutuhan berat yang tercantum dalam etiket pesanan
makanan pasien. Makanan pokok untuk diet biasanya
ditimbang oleh petugas.
b. Distribusi Lauk hewani dan nabati diet dari ruang pengolahan Dalam pembagian lauk nabati
Lauk sudah dibedakan tempatnya sesuai dengan diet seperti dan lauk hewani sudah sesuai
Hewani dan menu kreseng daging ada untuk asin biasa,DM,RG, dan dengan diet yang sudah
Lauk Nabati RL.Setiap pemasakan untuk lauk siang hari di olah lebih dicantumkan dalam e-tiket
dari pemesanan untuk persiapan makan bagi pasien
baru hari tersebut seperti pada lauk RG dilebihkan 5p.
Distribusi lauk hewani dan nabati diet pada dasarnya
sama seperti lauk biasa,yaitu diporsikan kedalam plato-
plato pasien sesuai dengan permintaan diet yang
tercantum dalam etiket. Petugas distribusi biasanya
membagikan secara teratur dan berurutan sesuai
dengan kesamaan diet pasien misalnya membagikan
lauk untuk diet DM terlebih dahulu,lalu untuk RG dan
seterusnya.
c. Distribusi Pada pemorsian makanan diet, untuk pemorsian sayur Dalam pembagian sayur tidak Seharusnya
Sayur dilihat berdasarkan diet pasien yang tercantum dalam dilakukan penimbangan hanya ditimbang supaya
etiket makan pasien. Pembagian sayur dilakukan oleh untuk perkiraan saja tetapi zat gizi yang
petugas. Contoh pemorsian sayur seperti sayur bayam untuk diet dalam penambahan dibutuhkan
jagung, untuk semua diet diberikan jagung manis, tetapi kuah dapat dibedakan terpenuhi dan
pada diet RL tidak diberikan kacang. Pembagian sayuran untuk pembedaan
untuk makanan biasa dan RG dibedakan. Pembagikan kuah sayur untuk
kuah sayuran dalam jumlah banyak dalam panci. yang berdiet sudah
sesuai.
3. Makanan Eropa Makanan eropa dibuat berdasarkan permintaan pasien Dalam pendistribusian Makanan
pada kelas I- super vip dan tidak bertentangan dengan Eropa sudah sesuai dengan
diet yang sedang dilakukan. Bila pasien berada dalam standar karena permintaan
kelas Super VIP tetapi pasien menjalani diet Rendah sudah sesuai dengan
Lemak maka lauk hewani akan dibatasi sesuai ketentuan pendistribusian.
diet,tidak diberikan lauk hewani sesuai dengan standar
makanan eropa kelas SVIP. Untuk makanan eropa
biasanya yang dibuat tidak dalam jumlah yang banyak
tetapi karena beraneka ragamnya permintaan maka
pemasakan bisa dilakukan berulang-ulang.
4 Makanan Saring Pemasakan dilakukan pada pagi hari untuk makan siang
a. Makanan sore oleh karena itu makanan dihangatkan kembali pada
pokok saat di pantry tetapi khusus makanan saring yang
dihangatkan hanya lauk hewani,lauk nabati,sayur dan
kuah sedangkan makanan pokok tidak dihangatkan
karena rentan menjadi cair. Makanan pokok yang
diperbolehkan untuk makanan saring.
b. Lauk Pembagian lauk saring biasanya, dilakukan pagi hari Pada pendistribusian mengenai
Saring,kuah,
setelah semua makanan pokok selesai dibuat.Lauk lauk,kuah , air buah dan sayur
Air buah
saring dibuat kedalam cetakan-cetakan lalu untuk sudah sesuai dengan standar
lauk saring RG diberikan label. Lauk saring dimasak yang ditentukan oleh RS.
dari formula standar yang kemudian dimasukkan
kedalam plato atau alat makan lain yang berisi etiket
makan. Kuah biasanya diberikan terpisah dari lauk
pauk yang ada. Dan kuah-kuah ditempatkan didalam
plastik serta dimasukkan kedalam plato atau alat
makan yang sama dengan lauk saring
Sedangkan buah semuanya yang dijus disesuaikan
dengan ukuran cc yang dibutuhkan pasien. Sayur pun
disesuaikan dengan etiket makan. Distribusi Trolly
biasanya dilakukan setelah makan selesai diolah dan
ditaruh berdasarkan ruangannya.
Jus dan air buah untuk pasien DM selalu didahulukan
untuk dimasukkan ke dalam kemasan sebelum jus
yang lain dicampurkan gula,lalu untuk pasien yang
RG I biasanya lauk dan sayurnya yang sudah matang
selalu didahulukan pemorsiannya pada pasien RG I
ini sebelum lauk dan sayur diberi garam.