“FIMOSIS”
Dosen Pengajar :
Alik Septian S.Kep.,Ns. M, Kep
Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Alifia Rahma N (151001003)
2. Nur Aini (151001033)
3. Nuratri Harmiani (151001034)
4. Puji Rahayu N (151001036)
5. Tiflatul Amin H (151001040)
6. Vina Ismawati (151001044)
7. Verra Sintya P (151001000)
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan lancar, serta tepat pada waktunya.
Makalah ini telah dibuat berdasarkan dari berbagai sumber dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan makalah ini.Oleh karena
itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini.Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami.Kritik dan saran pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semuanya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Fimosis .............................................................................................3
2.2 Etiologi Fimosis .............................................................................................4
2.3 Patofisiologi Fimosis......................................................................................4
2.4 Tanda dan Gejala Fimosis ..............................................................................5
2.5 Klasifikasi Fimosis .........................................................................................6
2.6 Faktor Resiko Fimosis ...................................................................................7
2.7 Penatalaksanaaan Fimosis ..............................................................................7
2.8 Komplikasi Fimosis .......................................................................................8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
3.1 Pengkajian ......................................................................................................9
3.2 Diagnosa Keperawatan...................................................................................10
3.3 Intervensi ........................................................................................................10
3.4 Implementasi
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................13
4.2 Saran ...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengenal dan mampu menganalisa tentang penyakit
fimosis pada anak.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mengerti tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, dari
kasus fimosis pada anak.
b. Mahasiswa mampumelakukan suatu asuhan keperawatan pada anak
dengan fimosis.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
tempat yang diserang infeksi adalah ujung penis, sehingga disebut balantis.
Sewaktu anak buang air kecil, anak akan menjadi rewel dan yang terlihat adalah
kulit preputium terbelit dan menggelembung.(Sudarti, 2012:184)
Fimosis bisa merupakan kelainan bawaan sejak lahir (kongenital) maupun
didapat. Fimosis kongenital (true phimosis) terjadi apabila kulit preputium selalu
melekat erat pada glans penis dan tidak dapat ditarik ke belakang pada saat lahir,
namun seiring bertambahnya usia serta, diproduksinya hormone dan faktor
pertumbuhan, terjadi proses keratinisasi lapisan epitel dan deskuamasi antara
glans penis dan lapis bagian dalampreputium sehingga akhirnya kulit preputium
terpisah dari glans penis. (Muslihatun, 2010:161)
7
prepitium terdilatasi secara perlahan-lahan sehingga prepitium menjadi retraktil
dan dapat ditarik ke proksimal.
Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena ruang di antara
kutup dan penis tidak berkembang dengan baik.Kondisi ini menyebabkan kutup
menjadi melekat pada kepala penis, sehingga sulit di tarik ke
pangkal.Penyebabnya bisa dari bawaan lahir atau didapat, misalnya karena
infeksi atau benturan.
penumpukan
urine diujung nyeri akut
penis luka insisi
8
g. Benjolan lunak berwarna kemerahan diujung penis akibat tumpukan smegma
h. Kulit kathan tidak dapat diretraksi
9
2.6 Faktor Resiko Fimosis
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang lebih rentan
terkena fimosis :
1. Hygiene yang buruk
2. Usia; seiring dengan bertambahnya usia, pria lebih rentan terkena fimosis
karena berkurangnya frekuensi ereksi serta kulit yang perlahan kehilangan
tingkat elastisistasnya
3. Episode berulang radang batang penis (balanitis) serta riwayat trauma pada
kulit khatam
4. Penis yang belum dikhitan; sebuah studi mengungkapkan bahwa 1% pria
yang tidak menjalani khitan terkena penyakit ini
10
2.7 Komplikasi Fimosis
Komplikasi yang dapat terjadi pada anak /bayi yang mengalami fimosis,
antara lain :
1) Ketidaknyaman / nyeri saat berkemih
2) Terbentuknya jaringan parut
3) Retensi urin
4) Ballonitis (pembengkakan atau perandangan pada ujung kemaluan)
5) Infeksi pada ureter kiri dan kanan
6) Kerusakan ginjal
7) Kanker penis
11
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN FIMOSIS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas Klien
Berisi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, agama,
pendidikan, alamat, no. registrasi, tanggal MRS, dx medis, tanggal
pengkajian
3.1.2 Identitas Penanggung Jawab
Biasanya identitas pasien berisi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa,
pekerjaan, agama, pendidikan, alamat, status hubungan dengan pasien
3.1.3 Pemeriksaan Fimosis
1. Keluhan : menggelembungnya ujung penis saat BAK. Dapat disertai
dengan keluhan sulit buang air kecil, nyeri bahkan demam.
Kadangkala terdapat bejolan putih lunak di ujung penis.
2. Pemeriksaan fisik : preputium penis melekat dan sulit di retraksi,
adanya gelembung pada ujuang penis saat buang air kecil, inflamasi
serta suhu tubuh yang subfrebis
3. Kaji keadaan umum : umumnya baik
4. Kaji penyebab fimosis : kongenital / peradangan
5. Kaji pola eliminasi (BAK) :
- Frekuensi : jarang karena adanya retensi
- Jumlah : menurun
- Intensitas : adanya nyeri saat BAK
6. Kaji kebersihan genital : adanya bercak putih
7. Kaji perdarahan : jumlah dan warna
8. Kaji tanda-tanda infeksi : rubor, tumor, kalor, dolor dan fungsio laesa
12
A. Pre Operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan penis
3. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan infeksi pada
saluran perkemihan
B. Post Operasi
1. Nyeri akut berhubungan nengan agen cedera fisik
2. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi
3.3 Intervensi
A. Diagnosa Keperawatan Pre Operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan nyeri dapat berkurang atau hilang
Kriteria Hasil : pasien terlihat tenang
Intervensi :
- kaji skala nyeri
- ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
- atur posisi senyaman mungkin
- berikan lingkungan yang nyaman dan tenang
- kolaborasi pemberian analgesik
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan penis
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan faktor resiko infeksi dapat hilang
Kriteria Hasil :
- tidak adanya tanda-tanda infeksi
- menunjukan hygiene pribadi yang adekuat
Intervensi
- kaji tanda-tanda infeksi
- kaji faktor yang meningkatkan serangan infeksi
13
- anjurkan untuk meningkatkan hygiene pribadi pasien
- anjarkan teknik mencuci tangan yang benar pada pasien dan
keluarga
- kolaborasi pemberian antibiotik
3. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan infeksi pada saluran
perkemihan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan gangguan pola eliminasi dapat diatasi
Kriteria Hasil :
- pasien dapat berkemih >50-100cc setiap kali BAK
- tidak adanya hematuria
Intervensi :
- Pantau eliminasi urine meliputi frekuensi, konsistensi, bau,
volume dan warna yang tepat
- Anjurkan untuk memcatat haluaran urine
- Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan sirkumsisi
B. Diagnosa Keperawatan Post Operasi
1. Nyeri akut berhubungan nengan agen cedera fisik.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan nyeri dapat berkurang atau hilang
Kriteria Hasil : pasien terlihat tenang
Intervensi :
- kaji skala nyeri
- ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
- atur posisi senyaman mungkin
- berikan lingkungan yang nyaman dan tenang
- kolaborasi pemberian analgesik
2. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi
14
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan faktor resiko infeksi dapat hilang
Kriteria Hasil : tidak adanya tanda-tanda infeksi
Intervensi
- kaji tanda-tanda infeksi
- kaji faktor yang meningkatkan serangan infeksi
- lakukan perawatan luka insisi
- anjurkan untuk meningkatkan hygiene pribadi pasien
- kolaborasi pemberian antibiotik
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Fimosis adalah keadaan kulit penis (preputium) melekat pada bagian kepala
penis dan mengakibatkan tersumbatnya lubang saluran air kemih, sehingga bayi
dan anak jadi kesulitan dan kesakitan saat kencing.
Penyebabnya bisa dari bawaan lahir atau didapat, misalnya karena infeksi
atau benturan. Fimosis dapat disebabkan oleh :
5. Kegagalan kutup untuk melonggar selama proses pertumbuhan
6. Infeksi (balanitis)
7. Cacat karena trauma
8. Penyakit pada alat kelamin
Diagnosa fimosis yang dapat muncul dibagi menjadi diagnose pre-operasi
dan pra-operasi, diagnosanya antara lain :
A. Pre Operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan penis
3. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan infeksi pada saluran
perkemihan
C. Post Operasi
1. Nyeri akut berhubungan nengan agen cedera fisik
2. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi
4.2 Saran
Dengan adanya makalah fimosisi ini, diharapkan mahasiswa dapat mengerti
tentang penyakit fimosis dan mampu memberikan suatu asuhan keperawatan
yang benar pada klien yang menderita fimosis.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mitrahomecare.com/2010/10/askep-anak-dengan-fimosis.html
http://bedahurologi.wordpress.com/2014/07/02/phimosis/
http://www.go-dok.com/fimosis-penyebab-gejala-dan-penanganan/
http://updoc.tips/download/free-pdf-ebook-fimosis-221828887
17