Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Konsep teknologi dan rekayasa lingkungan bertujuan untuk pengadaan lingkungan yang
sama, sejahtera, sehat dan menyenangkan bagi manusia. Sedangkan arti dari Rekayasa
Lingkungan adalah ilmu teknik sipil yang mempelajari tentang tata cara membangun konstruksi
teknik sipil yang dapat mencegah terjadinyapencemaran lingkungan dan kerusakan alam.

Setiap kegiatan atau usaha pada dasarnya dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan
hidup, kegiatan pembangunan yang semakin meningkat mengandung resiko pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup sehingga stuktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi
penunjang kehidupan dapat rusak. Sekarang ini banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap
lingkungan, seperti pembuangan limbah industri dan limbah domestik ke sungai. Sehingga
lingkungan sungai menjadi tercemar dan kualitas air pun menjadi berkurang.

Seringnya dijumpai nilai-nilai hasil pengawasan dan monitoring kualitas air sungai dibawah
ambang batas minimal yang diperbolehkan dan mengingat limpasan air limbah yang di buang ke
sungai dapat berpengaruh pada kualitas air sungai (badan sungai) dan kemampuan self
purification sungai. Maka untuk mempertahankan kualitas air sungai tetap bagus, besar
konsentrsi limpasan/ efluen air limbah yang akan dibuang harus di perhitungkan secara matang.
Hal ini berarti air limbah yang dibuang kesungailah yang mengakibatkan pencemaran. Sehingga
perlu disesuaikan dengan cara memperhatikan kondisi sungai dimana air limbah dilepas (daya
dukung sungai/badan air) dan tidak diberlakukan secara umum.

Kualitas air sungai yang menurun menjadikan beban pengolahan semakin besar, terutama
dalam pemakaian bahan kimia. Pemakaian bahan kimia yang semakin besar, tentunya akan
mengakibatkan bertambahnya biaya pengolahan air, maka perlu dilakukan upaya pemulihan
kualitas air sungai melalui penelitian-penelitian yang menyangkut pada permasalahan
pencemaran air.

Air dalam kondisi normal berupa molekul dengan dua atom hidrogen dan satu atom oksigen
yang tidak berwarna, tidak berbau dan ini merupakan sifat-sifat alamiah air yang belum
tercampur dengan senyawa atau zat lain.

Air dinyatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut
tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Yang di maksud dengan air tercemar adalah
air yang telah dimasuki mahluk hidup (mikro organisme), zat atau energy akibat kegiatan
manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

1
Keberadaan air tidak terlepas dar siklus hidrologi. Dengan adanya siklus tersebut, maka air
akan bersentuhan derngan bahan lain. Jadi, tidak ada air yang benar-benar murni. Di sisi lain,
pertumbuhan penduduk yang begitu pesat telah meningkatkan aktifitas manusia untuk memenuhi
kebutuhan di segala sektor. Peningkatan ini menyebabkan peningkatan pencemaran terhadap
sumber daya air yang tersedi. Ditambah lagi perubahan teknologi baru yang dapat mencemari
lingkungan, seperti detergen, pupuk, pestisida dan lain-lain. Semakin menambah rusak sumber
daya air yang tersedia.

Fungsi air bagi kehidupan terutama untuk kehidupan manusia sangat banyak dan luas
cakupannya. Pada pembahasan ini fungsi air dipersempit lagi dalam fungsi menjadi air dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya untuk mandi, mencuci, memasak, dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan kebutuhan rumah tangga.

Kualitas air perlu perhatian yang serius dari semua kalangan masyarakat, agar kedepan tidak
menimbulakan masalah yang merigukan standar kualitas air yangterdapat dalam Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 82/2001 yang digunakan sebagai parameter air yang meliputi aspek
fisik, kimia dan biologi.

Air adalah zat atau mineral atau unsur yang penting bagi semua kehidupan yang di ketahui
sampai saat ini di bumi, dan menutupi hampir 71% permukaan bumi. Sumber air baku yang
dimanfaatkan untuk mendukung kehidupan adaloah sebagi berikut :

a. Air Laut
b. Air Tawar

Menurut asalnya, air digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :

a. Air hujan
Merupakan sumber air yang penting bagi daerah yang tidak memiliki atau hanya memiliki
sedikit sumber air tanah atau air permukaan. Karakteristik air hujan dari segi kuantutasnya
tergantung dari besar dan lamanya hujan, sedangkan dari kualitasnya tergantung
terkontaminasinya air itu dari bakteri, virus dan sebagainya.
b. Air permukaan
Merupakan air baku utama bagi prouksi air baku di kota-kota besar. Sumber air permukaan
dapat berupa sungai, waduk, air dari saluran irigasi. Kandungan mineralnya banyak.
c. Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori atau celah batuan yang berada dalam
lapisan kulit bumi. Kedalaman air tidak sama setiap tempat, tergantung tebal tipisnya
permukaan di atsanya dan kedudukan lapisan tanah tersebut.

Merupakan sumber air yang berupa mata air / sumur. Kandungan bahan mineralnya sedikit
dibandingkan dengan air permukaan dan komponen air tanah cenderung konstan. Air tanah
terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal, terjadi karena adanya
proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini pada kedalaman 15,0 m sebagai

2
sumur air baku, air dangkal ini di tinjau daru segi kualitas agak baik, segi kuantitas kurang cukup
dan twergantung pada musim.

Air tanah dalam terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam
tak semudah seperti air tanah dangkal karena harus digunakan bor dan memasukan pipa
kedalaman biasanya 100 – 300 m.

Berdasarkan penggunaannya, air ( tidak termasuk air laut) dibagi 4 golingan yaitu :

1. Golongan A
Air yang dapat digunakan sebagai air baku secara langsung tanpa ada pengolahan terlebih
dahulu.
2. Golongan B
Air yang dapat di guanakan sebagai air baku untuk minum.
3. Golongan C
Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
4. Golongan D
Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha perkotaan, industri dan
pembangkit tenaga listrik.

Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya
perubahan yang tidak diharapkan, baik yag bersifat fisik, kimiawi maupun biologis sehingga
menganggu kesehatan eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organsme lainnya. Bahan
penyebab pencemaran disebut bahan pencemar atau polutan.

Faktor – faktor yang menentukan pencemaran :

1. Jumlah penduduk.
2. Jumlah sumber daya alam yang digunakan oleh setiap individu.
3. Jumlah polutan yang dikeluarkan oleh setiap jenis sumber daya alam.
4. Teknologi yang digunakan.

Mengingat betapa pentingnya air baku bagi manusia terutama untuk kelangsungan kebutuhan
air baku, maka air yang akan digunakan, diteliti, dan dianalisis terlebih dahulu apakah tercemar
atau belum dan memenuhi syarat kesehatan atau tidak.

Sumber pencemaran air antara lain :

a. Limbah air pembuangan rumah tangga.


b. Limbah air pembuangan industri.
c. Limbah pertanian.
d. Limbah radio akti.

1.1.1 Air Buangan Rumah Tangga dan Air Irigasi

3
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan
kegunaannya, air dipakai sebagai air baku, untuk mandi dan mencui, air untuk pengairan
pertanian, air untuk sanitasi dan air untuk transportasi baik disungai maupun dilaut. Penggunaan
air sepertin yang telah disubutkan sebelumnya termasuk sebagai penggunaan air secara
konvesional. Selain penggunaan air secara konvesional, air juga diperlukan untuk meningkatkan
kualitas hidupmanusia, yaitu untuk menunjang kegiatan industri dan teknologi. Kegiatan
teknologi dan industri pada umumnya tidak dapat terlepas dari kebutuhan air.

Apabila air yang diperlukan dalam kegiatan industri dan teknologi dalam jumlah yang cukup
besar, maka perlu dipikirkan dari mana air tersebut diperoleh. Pengambilan air dari sumber air
tdak boleh mengaggu keseimbangan air lingkunagan. Faktor keseimbangan air lingkungan ini
tidak hanya berkaitan dengan jumlah volume (debit) air yang digunakan saja, tapi yang lebih
penting lagi adalah bagaimana menjaga agar air lingkungan tidak menyimpang dari keadaan
normal.

Agar air tidak menyimpang dari keadaan normalnya, diperlukan syarat – syarat yang akan di
jadikan sebagai parameterkualitas air baku. Syarat – syarat (Menkes RI tahun 2010) tersebut
adalah :

a. Syarat Fisik
Syarat yang diamati melalui panca indra dimana ditentukan oleh faktor tingkat kejernihan air
(kekeruhan), perubahan suhu air, perubahan rasa, arna dan bau air.

b. Syarat Kimia
Syarat yang diamati dengan bantuan zat kimia laboratorium dimana zat kimia tersebut pada
umumnya mudah larut dalam air, maka tercemarnya air oleh bahan kimia terlarut perlu di
ketahui kadarnya untuk mengetahuisejauh mana bahaya yang timbul bila dikonsumsi. Syarat
kimia meliputi perubahan pH, keasaman (acidity), kebasaan (alkalimitas), oksigen terlarut,
kadar khlor (Cl2), kadar CO2, COD, BOD, dan saliminitas.

c. Syarat Biologi
Syarat yang bisa diamati dengan pengamatan tentang kehadiran mikroorganisme yang ada di
dalam air, terutama ada atau tidaknya bakteru pathogen.

d. Syarat Radiologi
Kandungan bahan dalam air limbah rumah tangga biasanya lebih rendah dibandingkan
limbah industry. Bahan – bahan radioaktif lainnya hanya terdapat pada detergen, dan itupun
dalam skala yang lebih kecil dan tidak membahayakan.

1.1.2 Karakteristik Air Buangan Rumah Tangga dan Industri

4
Air buangan rumah tangga dan industry merupakan faktor penyebab pencemaran air yang
terjadi selama ini. Pencemaran ini perlu diperhatikan karena intensitas pencemaran inin akan
ditambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Air buangan atau air limbah rumah tangga dan industri saat ini diolah dan dibuang dengan
tidak semestinya. Dengan mudahnya air buanan tersebut di alirkan ke sungai atau saluran air,
danau atau bahkan ke laut.

Hal yang paling berbahaya dari air buangan tersebut adalah air buangan yang berasal dari air
buagan industry. Syarat yang harus dimiliki oleh industri yang berwawasan lingkungan adalah
adanya proses daur ulang limbah industri atau water treatment recycle process. Namun dalam
kenyataannya masih banyak industri yang mengabaikan hal tersebut.

Pembuangan air limbah secara langsung ke ingkungan inilah yang menjadi penyebab utama
terjainya pencemaran air. Limbah yang masuk ke air lingkungan menyebabkan terjadinya
penyimpangan dari keadaan normal air dan ini berarti suatu pencernaan. Air buangan rumah
tangga dan industry dari segi kualitasnya ditentukan oleh jumlah populasi, debitaliran, dan
banyaknya zat-zat pencear termasuk sampah.

A. Syarat Fisik

Syarat yang bisa diamati melalui panca indera dimana ditentukan leh faktor arna air,
perubahan suhu air, tingkat kejernihan air kekeruhan), bauair, perubahan rasa air.

1. Warna Air

Berasal dari bahan banguna atau air limbah berupa bahan anorganik dan organic (sisa
pembersih) yang dapat larut dalam air sehingga menimbulkan perubahan warna dan biasanya
berarna kecoklatan.

2. Suhu Air

Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktivitas biologi
sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah
biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi di sekitar sumber air tersebut,
sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi
akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung.

3. Kekeruhan Air

5
Kekeruhan dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organic dan anorganik, kekeruhan
juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan dengan
kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangna dan warna air tergantung pada warna air
tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air.

4. Bau Air

Kualitas air baku yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan oleh
pembusukan zat organic seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari
pencemaran lingkungan, terutama system sanitasi. Secara umum bau limbah tidak sedap.

5. Rasa Air

Kualitas air baku yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena adanya zat
organic atau bakteri/unsur lain yang masuk ke badan air.

Air yang mempunyai rasa biasanya berasal dari garam-garam yang terlarut. Bila hal ini
terjadi berarti telah ada pelarutan ion-ion logam yang dapat mengubah konsentrasi hydrogen
dalam air. Hal tersebut menjadikan rasa air menjadi tidak enak disbanding air biasa.

B. Syarat Kimia

Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari
penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basa
pada waktu masih baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk. Syarat kimia
meliputi perubahan pH, kadar besi (Fe2+ atau Fe3+), kebasaan(alkaliniatas), oksigen terlarut,
kadar khlor (Cl2), kadar CO2, COD & BOD, dan kesadahan. Kekurangan atau kelebihan salah
satu zat kimia didalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.
1. pH

pH menunjukan derajat keasaman suatu larutan. Air yang baik adalah air yang bersifat netral
(pH=7). Air dengan pH kurang dari7 dikatakan air bersifat asam, sedangkan air dengan pH di
atas 7 bersifat basa. Menurut PERMENKES RI Nomor 416 Tahun 1990, batas pH minimum dan
maksimum air layak minum berkisar 6,5-8,5. Khusus untuk air hujan, pH minimumnya adalah
5,5. Tinggi rendahnya pH air dapat mempengaruhi rasa air. Maksudnya, air ddengan pH kurang
dari 7 akan terasa asam di lidah dan terasa pahit apabila pH melebihi 7.

2. Kadar besi (Fe2+ atau Fe3+)

Besi adalah salah satu elemen yang dapat ditemui hamper pada setiap tempat di bumi, pada
semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada di dalam air dapat
bersifat terlarut sebagai Fe2+ atau Fe3+. Telah di tetapkan oleh Departemen kesehatan di dalam
Permenkes No. 416/Per/Menkes/XI?1990 tentang air baku yaitu sebesar 1,0 mg/1.

3. Alkalinitas
6
Tinggi rendahnya alkalinitas air ditetukan senyaa karbonat, bikarbonat, garam hidroksida,
kalium, magnesium dan natrium dalam air. Semakin tinggi kesadahan suatu air semakin sulit air
membuih. Berdasarkan kandungan mineral, maka kesadahan air dibagi dalam dua golongan,
yaitu :

a. Kesadahan air sementara/temporer disebut pla kesadahan karbonat, kesadahan ini disebabkan
oleh bikarbonat dan dapat hilang dengan cara pemanasan.
b. Kesadahan air menetap/permanen disebut pula kesadahan non karbonat, kesadahan ini
disebabkan khlorida atau sifat yang bersenyawa dengan Ca atau magnesium. Kesadahan ini
dapat dihilangkan dengan pemanasan.

4. Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan
oksigen (oxygen demand) merupakan salah satu paramaeter penting dalam analisis kualitas air.
Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus.
Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran
DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan dan
mikroorganisme. Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan
oleh banyaknya oksigen dalam air.

5. Kadar Khlorida (Cl2)


Khlorida tergantung ikatan dengan ion lain. Jika khlorida berikatan dengan Na menjadi tidak
beacon, dan khlorida berikatan dengan karbonil khlorida bebbahaya karena akan menjadi racun.
Apabila khlorida berikatan dengan organic menjadi karsinogenik yang akan mengakibatkan
penyakit kanker. Khlorida penyebab rasa asin dan korosif. Cl (khlorida)> 100 ppm akan
memberikan rasa tidak enak pada air dan berbahaya bagi kesehatan manusia.

6. Kadar karbondioksida (CO2)


Karena akibat zat pengotor yang terlarut pada air buangan rumah tangga maka CO 2 dalam air
itu lebih tinggi daripada kadar CO2 dalam air baku oksigen terhalang masuk dalam air sehingga
proses oksidasi oleh mahluk hidup terjadi terhambat akibatnya CO 2 hasil oksidasi tidak bisa
dinetralkan oleh O2 sehingga CO2 bertambah.

7. COD dan BOD


Karena proses oksidasi dalam air kotor hanya memerlukan sedikit oksigen atau oksigen
rendah, maka kadar COD (Chemical Oxygen Demand) dalam buangan air rumah tangga rendah.
Limbah rumah tangga mengandung banyak bekteri otomatis konsumsi oksigen yang di butuhkan
bakteri juga besar. Karena hal tersebut BOD (Biochemical Oxygen Demand) untuk limbah
rumah tangga lebih rendah.

7
C. Syarat Biologis
1. Tidak mengandung organism pathogen
Organism patogen berbahaya bagi kesehatan manusia.

Beberapa mikroorganisme patogen yang terdapat pada air berasal dari golongan bakteri,
protozoa, dan virus penyebab penyakit, yaitu :
a. Bakteri salmonella typhi, sighella dysentia, salmonella paratyphi, dan leptospira.
b. Golongan protozoa seperti entoniseba dan amebic dysentri
c. Virus invetus hepatitis merupakan penyebab hepatitis.

2. Tidak mengandung mikroorganisme nonpantogen.


Mikroorganisme nonpantogen merupakan jenis mikroorganisme yang tidak berbahaya
bagi kesehatan tubuh. Namun, dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak, lender dan
kerak pada pipa.
Beberapa mikroorganisme nonpantogen yang berada didalam air sebagai berikut :
a. Beberapa jenis bakteri antara lain : actinomycetes ( moldlikose bacteria ), bakteri colli
( coliform bacteria ), fecal streptococci, dan bakteri besi ( iron bacteria ).
b. Sejenis gangguan atau algae yang hidup di air kotor menimbulkan bau dan rasa tidak
enak pada air.
c. Cacing yang hidup bebas di dalam air ( free living worms )

D. Syarat Radiologis
Kandungan bahan radioaktif dalam air limbah biasanya lebih rendah dibandingkan limbah
industri. Bahan – bahan radioaktif lainnya hanya terdapat pada detergen dan itupun dalam skala
yang cukup kecil dan tidak membahayakan.

Berbeda dengan irigasi yaitu yang diperlukan guna pengairan pada pertanian, syarat – syarat
itu tidak mutlak harus dipenuhi untuk saluran air irigasi. Untuk proses pengolahan sebelum
digunakan sebagai air irigasi tidak perlu pengolahan khusus seperti halnya untuk air baku, yang
perlu diperhatikan untuk air irigasi adalah airnya bebas dari kandungan bahan yang tidak
berbahaya bagi tumbuhan pertanian tersebut. Jika air tersebut tidak mengganggu pertumbuhan
dan metabolisme dari tanaman maka air tersebut sudah dapat dikatakan sebagai air irigasi. Air
yang cocok sebagai air irigasi adalah dari golongan D. akan tetapi jika syarat air baku seperti
diatas juga dilaksanakan untuk air irigas juga lebih baik hanya tidak efisien. Air merupakan suatu
zat yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Tidak ada air yang bersih sempurna,
karena dalam air pasti mengandung tetesan hujan yang mana tetesan air hujan mengandung debu.

1.2Tujuan Percobaan
Praktikum konsep teknologi dan rekayasa lingkungan difokuskan pada masalah air terutama
pada penggunaan air baku sebagai pemenuh kebutuhan hidup manusia sehari – hari. Tujuan dari
praktikum adalah untuk mengetahui kualitas air baik sungai maupun saluran, sebelum dan
sesudah di olah di laboratorium.
8
Mutu air hasil pengolahan air kotor berbeda dengan mutu air baku. Praktikum ini juga
bertujuan untuk melihat seberapa besar kualitas air dengan mengamati kandungan mineral dalam
air seperti besi (Fe), khlorida (Cl2), kesadahan, pH, oksigen (O2), kebasaan (alkalinitas), CO2,
COD, dan BOD. Pengambilan sempel dilapangan bertujuan agar mengetahui secara langsung
tingkat pencemaran air secara fisik seperti suhu, warna, bau, kekeruhan, populasi yang hidup,
kondisi lingkungan disekitar dan debit sungai.

1.3Tinjauan Pustaka
Keberadaan air berhubungan dengan siklus hidrologi. Air yang bergerak dengan siklus
hidrologi akan bersentuhan dengan bahan baku atau senyawa lain, sehingga bahan – bahan
tersebut terlarut dalam air . jadi, tidak ada air yang benar – benar murni ( Ir. Budi Utomo MT,
Buku Pedoman Kuliah Rekayasa Lingkungan dan Penyehatan )

Air adalah zat cair yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa ( F.G Winarno, 1986.
Air untuk Industri, Gramedia : Jakarta )

Air yang bersih tidak ditetapkan pada kemurnian air, akan tetapi didasarkan pada keadaan
normalnya. Apabila terjadi penyimpangan dari keadaan normal maka hal itu berarti air tersebut
telah mengalami pencemaran. Air yang ada dibumi tidak pernah terdapat dalam keadaan murni
bersih, tetapi selalu ada senyawa atau mineral (unsure) lain yang terlarut didalamnya ( Sutanto,
1999).

Anda mungkin juga menyukai