Kependudukan
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal
di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran,
mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan
budaya.
Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana
untuk mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk
mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada
seluruh dimensi penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang
berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan
dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan.
Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang
meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan,
kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan
menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian,
berkebangsaan dan hidup layak.
A. Demografis
1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)
Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di
urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan
keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai
angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia
semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin
bertambah.
Secara garis besar penurunan jumlah warga miskin memang terlihat signifikan. Hal ini juga
dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati penurunan ini. namun, angka 30 juta
masih menjadi permasalahan sendiri mengingat adanya berbagai tujuan global yang akan
di capai tahun 2015.
Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial menjadi terlihat jelas di
Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa namun pemerintah diam saja dengan
kemiskinan yang ada. tidak mengherankan apabila negara Indonesia memiliki jumlah
rakyat miskin yang cukup banyak.
KB atau yang disebut keluarga berencana adalah salah satu program pemerintah dalam bidang
kesehatan masyarakat yang ditunjukkan untuk keluarga - keluarga Indonesia. Program ini
ditunjukkan untuk pembatasan jumlah anak untuk membatasi jumlah penduduk Indonesia yang
semakin meningkat. KB (keluarga berencana) juga merupakan upaya mengatur kelahiran anak,
jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas.
Banyak jenis – jenis KB yang terdapat di Indonesia misalnya seperti kontrasepsi tanpa alat (pil Kb
ataupun pemotongan atau pengikatan saluran telur dan sperma) dan kontrasepsi dengan alat (spiral
dan keluarga berencana) , KB juga terbukti aman untuk digunakan bila pemakai mengerti
bagaimana cara menggunakan dan mengatur penggunaan KB tersebut, sehingga KB sangat aman
dan bermanfaat bagi orang tua yang belum ingin memiliki anak ataupun menunda kehamilan tak
terduga.
Tetapi, di Indonesia KB belum efektif digunakan oleh masyarakat di seluruh di Indonesia, terutama
daerah – daerah di pelosok di Indonesia yang belum mengerti atau belum bisa mendapatkan KB,
sedangkan di daerah pelosok atau di desa – desa masih menerapkan banyak anak, banyak rezeki.
Indonesia memang tidak mewajibkan semua penduduknya untuk harus mengikuti Program KB
(keluarga berencana) ini. Namun, Indonesia hanya sebatas menganjurkannya tanpa aturan yang
jelas. Oleh karena itu, Program ini kurang efektif untuk pengendalian jumlah penduduk sehingga
jumlah penduduk indonesia masih meningkat pesat.
Hanya sebagian orang – orang yang sadar akan masalah kebaikan KB ini, banyak masyarakat yang
belum mengetahui keuntungan dan kegunaan KB, sedangkan KB sangat berguna untuk
menghambat pertumbuhan anak yang banyak dan tidak terkendali. Kurangnya penyuluhan dan
pembelajaran tentang KB di Indonesia membuat masyarakat buta akan pengetahuan tentang KB
tersebut.
Lalu bagaimanakah solusi yang tepat untuk mengatur dan menerapkan KB di Indonesia ? banyak
solusi yang akan kita peroleh ntuk mengatasi persoalan berikut :
1. Mengadakan penyuluhan
Mengadakan penyuluhan akan pengetauan KB di pelosok daerah – daerah di Indonesia maupun di
desa – desa terpencil yang belum mengetahui manfaat dari KB, dengan mengadakan penyuluhan,
masyarakat indonesia mengerti akan manfaat KB dan memiliki rasa kepedulian akan ekonomi
mereka bila memiliki anak banyak.
2. Memberikan promosi KB gratis
Pemerintah bisa mengadakan promosi KB gratis agar masyarakat tertarik dan mau melakukan KB.
Dengan gratisnya KB masyarakat tidak perlu untuk mengeluarkan biaya, terutama bagi masyarakat
yang memang tidak memiliki biaya untuk membeli alat KB yang mungkin bisa terbilag mahal bagi
kalangan masyarakat kebawah.