Anda di halaman 1dari 4

SPM : 5.

PELAYANAN KESEHATAN PADA


USIA PENDIDIKAN DASAR
October 27, 2016 infokes Kebijakan Kesehatan Leave a comment

Bagikan Artikel :

FacebookTwitterGoogle+TumblrStumbleU
ponWhatsAppEmailLineSMSShare 0
Masalah kesehatan yang dialami peserta didik sangat kompleks dan bervariasi.
Pada usia sekolah dasar, permasalahan kesehatan peserta didik umumnya
berhubungan dengan ketidakseimbangan gizi, kesehatan gigi, kelainan refraksi,
kecacingan, dan penyakit menular yang terkait perilaku hidup bersih dan sehat.

Berdasarkan hasil Riskesdas 2010 masalah status gizi anak usia sekolah dan
remaja menunjukan bahwa anak usia 6-12 tahun 15,1% sangat pendek dan
20,5% pendek, 4,6% sangat kurus dan 7,6% kurus, serta 9,2% mengalami
kegemukan. Selain itu Riskesdas 2010 juga menunjukan bahwa lebih dari 93%
anak usia 10-14 tahun kurang makan buah dan sayur. Masih dari Riskesdas
2010, 65% anak usia 6-12 tahun kurang kecukupan energi dan 52% kurang
kecukupan protein, lebih dari 82% anak usia 13-18 tahun kurang kecukupan
energi dan lebih dari 68% kurang kecukupan protein.

Selain itu Riskesdas 2013 juga menunjukan bahwa sebanyak 49,6% anak usia
10-14 tahun dan 35,4% anak usia 15-19 tahun beraktifitas fisik kurang. Hasil
riskesdas tahun 2013 menyatakan bahwa pengalaman karies untuk anak diatas
usia 12 tahun 72,6%, karies aktif umur 12 tahun 53,7%. 73,6% dari anak usia
12 tahun memerlukan penambalan gigi, sedangkan yang sudah dilakukan
penambalan gigi baru 3,2%. Sampai tahun 2013, hasil survei
pada anak Sekolah Dasar menunjukkan prevalensi kecacingan antara 0-
85,9% (survey di 175 kab/kota) dengan rata-rata prevalensi 28,12%.

Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan penjaringan
kesehatan kepada anak usia pendidikan dasar di wilayah kabupaten/kota
tersebut pada waktu kelas 1 dan kelas 7. Pelayanan kesehatan usia pendidikan
dasar adalah penjaringan kesehatan yang diberikan kepada anak usia
pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan
oleh Puskesmas.

Tujuan skrining kesehatan adalah :

1. Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik, sehingga bila


terdapat masalah dapat segera ditindaklanjuti.
2. Tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan
peserta didik, maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program
pembinaan kesehatan sekolah.
3. Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi program pembinaan peserta didik.

Standar pelayanan penjaringan kesehatan adalah pelayanan yang meliputi :

1. Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda klinis anemia);
2. Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan napas);
3. Penilaian kesehatan gigi dan mulut;
4. Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster snellen;
5. Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala;

Semua anak usia pendidikan dasar di wilayah kabupaten/kota adalah semua


peserta didik kelas 1 dan kelas 7 di satuan pendidikan dasar yang berada di
wilayah kabupaten/kota. Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
dalam memberikan pelayanan skrining kesehatan anak usia pendidikan
dasar dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
dasar sesuai standar di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun ajaran. Target capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
dalam pelayanan penjaringan kesehatan pada anak usia pendidikan dasar di
wilayah kerja adalah 100 persen.

Rumus penghitungan kinerja Pelayanan Kesehatan pada Usia


Pendidikan Dasar

Langkah-langkah Kegiatan :

1. Pendataan anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7


2. Pra penjaringan :
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent) merupakan sebuah kesepakatan
atas tindakan/pelayanan kesehatan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan kepada masyarakat, setelah sebelumnya tenaga kesehatan
memberikan informasi, komunikasi kepada masyarakat tersebut. Dalam
kegiatan penjaringan kesehatan, yang akan diperiksa adalah peserta didik
yang termasuk dalam kategori anak. Seorang anak berada dalam kuasa asuh
dari orang tua. Orang tua memiliki kewajiban untuk mengasuh, mendidik,
membina, memelihara, melindungi dan menumbuhkembangkan anak. Maka
pada lembar persetujuan untuk penjaringan kesehatan peserta didik,
informasi dan kesepakatan harus diberikan oleh orang tua/wali.
2. Pembagian Buku Rapor Kesehatanku dan penjelasan penggunaan
3. Pelaksanaan penjaringan kesehatan, alat kesehatan yang disediakan adalah Kit
UKS dan Kit UKGS. Standar Kit UKS dan Kit UKGS berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
4. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan:
 Rujukan jika diperlukan
 KIE
5. Pencatatan dan pelaporan

Untuk monitoring dan evaluasi kegiatan adalah :


1. Sistem Informasi Puskesmas
2. Sistem Informasi Kesehatan Daerah

Sumber daya manusia yang terlibat adalah Tim UKS Kesehatan.

Penjaringan kesehatan merupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan


yang dilakukan untuk memilah (skrining) anak yang sehat dan tidak sehat, serta
dapat dimanfaatkan untuk pemetaan kesehatan peserta didik. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Anda mungkin juga menyukai