MANAJEMEN BENCANA
Menjelajahi Penggunaan Kerangka Sistem Interaktif untuk Dipandu Pelayanan
Kesehatan Mental Sekolah dalam Konteks Pasca Bencana: Gedung Kapasitas
Komunitas untuk Intervensi Trauma-Fokus
Maulidiyanti 201510300511086
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, serta keberkahan baik waktu tenaga, maupun pikiran
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah jurnal tentang “Menjelajahi
Penggunaan Kerangka Sistem Interaktif untuk Dipandu Pelayanan Kesehatan
Mental Sekolah dalam Konteks Pasca Bencana: Gedung Kapasitas Komunitas
untuk Intervensi Trauma-Fokus” tepat pada waktunya. Dalam menyusun makalah
ini tidak lupa saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada selaku
dosen mata kuliah Manajemen Bencana atas bimbingan dan pengarahan yang telah
diberikan.
Penganalisa
i
Daftar Isi
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TUJUAN
Untuk melakukan upaya awal dalam menghubungkan ketiga Daerah - ISF,
SMH dan penguatan SMH melalui ISF dan untuk lebih memperhatikan dampak
bencana di tingkat masyarakat. Dalam kasus ini, kita mengeksplorasi dampak Badai
Katrina di sekolah-sekolah New Orleans, pelajar dan keluarga mereka, dan
pemrograman SMH di dalamnya.
2.2 HASIL
Pengembangan sistem pendukung intervensi mungkin terjadi Juga fokus pada
membangun kapasitas intervensi di seluruh Sekolah. Misalnya, aplikasi ISF tidak
hanya mungkin Mempromosikan kemitraan antara pemangku kepentingan
masyarakat dari Pendidikan dan instansi terkait lainnya, namun memotivasi para
pemimpin Dalam pendidikan untuk mengembangkan cara sistematis untuk
berkomunikasi Satu sama lain dan untuk melacak layanan Kolaborasi sebagai
transisi pemuda dari satu sekolah ke sekolah Lain (lihat Tabel 1). Selanjutnya,
metode sistemik Berkomunikasi dan berkolaborasi di sekolah Memfasilitasi
perpindahan layanan saat anak berpindah dari satu Sekolah ke sekolah lain,
terutama sejak New Orleans Sistem sekolah umum ditandai dengan '' pilihan
terbuka '' (Pemuda tidak harus bersekolah berdasarkan distrik, Dan bisa dengan
bebas berpindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya), dan diberikan Kemungkinan
pemuda bisa mengubah sekolah sebagai akibat dari a Bencana atau jenis trauma
terkait masyarakat lainnya.
Namun, menciptakan sebuah Database terorganisir ini akan sangat membantu
dalam menyebarluaskan Intervensi di sekolah. Apalagi bekerja Menuju database
terpusat akan memberikan mekanisme Karena membiarkan profesional kesehatan
mental tetap up to date Pada pelatihan mereka Kontinuitas jenis mekanisme ini
Pasca bencana bisa memudahkan perkembangan trauma Pelatihan intervensi
terfokus dan jaringan pendukung untuk Profesional SMH.
3
1.3 BISA DILAKUKAN DI INDONESIA/ TIDAK DI INDONESIA
Bisa karena menurut kelompok kami sering terjadi bencana di Indonesia yang
dapat menyebabkan banyak korban berjatuhan, sehingga diperlukan program
Mental Kesahatan Sekolah untuk mengurangi dampak psikologi yang dialami
korban khususnya pada remaja, contohnya saat terjadi tsunami di Aceh banyak
korban yang berjatuhan dan terjadi gangguan psikologis yang dikarenakan
kehilangan keluarga dan harta benda, dan setelah terjadi bencana tersebut maka
korban yang memiliki gangguan psikologis dan mental harus tertangani dengan
baik sehingga kita dapat menggunakan program tersebut.
1.4 Metode Penelitian
1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada literatur,
pengalaman kami mengembangkan, menyampaikan, mengevaluasi dan
meneliti SMH (sebagaimana diinformasikan oleh 16 tahun pengalaman
dengan pusat nasional untuk SMH.
2. Metode penulisan membuat dan mengarahkan serta pertemuan dengan
para pemimpin dan pemangku kepentingan di new orleans, yang diadakan
secara khusus untuk tujuan membimbing pengembangan artikel ini.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sekolah diposisikan secara unik untuk memberikan kesehatan mental
Pelayanan kepada kaum muda dan keluarga setelah bencana (Cohen et al., 2009;
Dean et al 2008. 2008, Jaycox et al 2007, 2010; Salloum dan Overstreet 2008).
Namun, karakteristiknya Dari konteks pascabencana (sulit berkembang Kolaborasi
dan kemitraan, pengurangan sekolah Sumber daya Dean et al. 2008; Kataoka dkk.
2009) mungkin Menghalangi pelaksanaan trauma yang efektif Intervensi bila
kebutuhan akan hal ini sangat penting. Meskipun Keterbatasan yang diakui untuk
mengumpulkan opini pemangku kepentingan Melalui metode informal, dan
kesulitan menilai awal Kesetiaan pada rekomendasi ISF, umpan balik panel
Mendukung ISF sebagai kerangka kerja yang layak untuk menutup Kesenjangan
antara penelitian dan praktik, dan menginformasikan Pelaksanaan intervensi trauma
terfokus yang efektif di Indonesia Sekolah. Aplikasi ISF memandu pengembangan
sebuah kota Mekanisme komunikasi lintas sistem (yaitu, Kelompok kerja SMH),
yang memfasilitasi mobilisasi Sumber daya masyarakat, pemeliharaan sintesis dan
Terjemahan, dan dukungan intervensi dan sistem pengiriman.
3.2 Saran
Sinergi antar sistem ini dapat memungkinkan pengembangan Dari panduan
kesiapan bencana SMH secara khusus dan Untuk keberlanjutan intervensi yang
berfokus pada trauma umumnya. Apalagi, percontohan ISF untuk trauma terfokus
Intervensi tidak hanya memberikan contoh bagi sekolah Perencanaan bencana,
namun untuk meningkatkan praktik rutin SMH. Membangun kapasitas di SMH
melalui pengembangan a Kelompok kerja SMH menyediakan infrastruktur untuk
diseminasi Dari EBP untuk jenis masalah psikologis lainnya Umumnya dialami
pada masa kanak-kanak seperti mengganggu Perilaku, kecemasan, dan depresi.
5
Daftar Pustaka
Leslie K. Taylor • Mark D. Weist • Kendra DeLoach. (2012). Exploring The Use
Of The Interactive Systems Framework To Guide School Mental Health
Services In Post-Disaster Contexts: Building Community Capacity For
Trauma-Focused Interventions. Am J Community Psychol (2012) 50:530–
540.