Anda di halaman 1dari 16

BAB III

TATA LAKSANA
A. Proses Manajemen Resiko

Menetapkan lingkup
Manajemen Resiko

Kajian Resiko

Identifikasi Resiko
Komunikasi Monitoring
dan audit
Konsultasi dan
pada stake Analisis Resiko Tinjauan
holders (review)
Dukungan
internal
Evaluasi Resiko
tidak

ya

Tindakan/treatment
terhadap Resiko

1. Menetapkan Lingkup Manajemen Resiko


Menetapkan ruang lingkup manajemen resiko yang akan dilakukan. Dalam pelaksanan
UKM terutama ditujukan pada upaya kesehatan masyarakat esensial. Dalam pelaksanaan
UKP ditentukan berdasar urutan area prioritas dengan menggunakan prinsip High Cost,
High Risk, High Volume, Problem Prone (3H+1P).
2. Melakukan Kajian Resiko
A. Identifikasi Resiko
Dalam hal ini, resiko dapat dibedakan menjadi :
1. resiko potensial (dengan pendekatan pro-aktif)
2. Insiden yang sudah terjadi (dengan pendekatan reaktif/responsif).
Resiko potensial dapat diidentifikasi dari berbagai macam sumber, misalnya :
1) Informasi internal (rapat unit/koordinasi, audit, pelaporan insiden, klaim, komplain)
2) Informasi eksternal (pedoman dari pemerintah, organisasi profesi, lembaga
penelitian)
Menurut McCaffrey & Hagg-Rickert,resiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut:

1) Resiko yang terkait dengan pelayanan pasien


2) Resiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis
3) Resiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan yang lain
4) Resiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
5) Resiko financial
6) Resiko lain (misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat
transportasi, misalnya ambulans, sepeda motor dsb)
Identifikasi resiko dibuat dengan cara membuat daftar resiko potensial dan laporan
insiden di seluruh unit kerja dan program yang dilaksanakan di Puskesmas Durenan.
Identifikasi resiko dari pelaporan insiden dikategorikan berdasarkan dampak sesuai dengan
jenis-jenis insiden keselamatan pasien sebagaimana dicontohkan dalam tabel berikut:
ERROR KATEGORI HASIL
No error A Kejadian atau yang berpotensi untuk terjadinya kesalahan
(KPC)
Error, no harm B Terjadi kesalahan sebelum mencapai pasien (KNC)
C Terjadi kesalahan dan sudah mencapai pasien tetapi tidak
membahayakan pasien (KTC)
D Terjadi kesalahan, sehingga monitoring ketat harus dilakukan
tetapi tidak membahayakan pasien (KTC)
Error, harm E Terjadi kesalahan hingga terapi dan intervensi lanjut
diperlukan & kesalahan ini meberikan efek yg buruk yg
sifatnya sementara (KTD)
F Terjadi kesalahan & mengakibatkan pasien harus dirawat
lebih lama serta memberikan efek buruk yg sifatnya
sementara (KTD)
G Terjadi kesalahan yg mengakibatkan efek buruk yang
sifatnya permanen (KTD)
H Terjadi kesalahan dan hampir merenggut nyawa pasien
contoh syok anafilaktik (KTD)
Error, death I terjadi kesalahan dan pasien meninggal dunia (Sentinel)

B. Analisis Resiko
Analisis resiko diawali dengan severity analysis. Analisis dilakukan dengan
menentukan score resiko atau insiden tersebut untuk menentukan prioritas
penanganan dan level manajemen yang harus bertanggung jawab untuk
mengelola/mengendalikan resiko/insiden tersebut termasuk dalam kategori
biru/hijau/kuning/merah.
Resiko atau insiden yang sudah teridentifikasi harus ditentukan peringkatnya (grading)
dengan memperhatikan 2 hal yaitu tingkat peluang/ frekuensi kejadian dan tingkat
dampak yang dapat/ sudah ditimbulkan

a) Tingkat peluang/frekuensi kejadian (likelihood)


TINGKAT RESIKO DESKRIPSI PELUANG / FREKUENSI
1 Sangat jarang/ rare (> 5 Tahun/ kali)
2 Jarang/unlikely (>2-5 tahun/ kali)
3 Mungkin/ Possible (1-2 tahun/ kali)
4 Sering/ likely (beberapa kali/ tahun)
5 Sangat sering/ almost certain (tiap minggu/bulan)

b) Tingkat dampak yang dapat/sudah ditimbulkan (consequence)

TINGKAT
DESKRIPSI DAMPAK
RESIKO
1 Tidak Significan Tidak ada cedera
2 Minor - Cedera ringan (luka lecet)
- Dapat diatasi dengan P3K
3 Moderat - Cedera sedang, misal luka robek
- Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis
atau intelektual ( reversibel). Tidak berhubungan
dengan penyakit yang diderita
- Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
4 Mayor - Cidera luas/ berat ( misal : cacat, lumpuh)
- Kehilangan fungsi motorik/sensorik/psikologis
atau intelektual ( irreversibel). Tidak berhubungan
dengan penyakit yang diderita
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit.

Hal ini akan menentukan evaluasi dan tata laksana selanjutnya. Untuk resiko/insiden
dengan kategori biru dan hijau maka evaluasi cukup dengan investigasi sederhana
sedangkan untuk kategori kuning dan merah perlu dilakukan evaluasi lebih mendalam
dengan metode RCA (root cause analysis - reaktif / responsive) atau FMEA (failure
mode effect analysis – proaktif).
C. Evaluasi Resiko
1) Resiko atau insiden yang sudah dianalisis akan di evaluasi lebih lanjut sesuai
dengan skor dan grading yang di dapat dalam analisis.

SKOR = DAMPAK X PELUANG


2) Pemeringkatan memerlukan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai, dan
meliputi proses berikut :
a) Menilai secara obyektif beratnya / dampaknya / akibat dan menentukan
skor
b) Menilai secara obyektif kemungkinan / peluang / frekuensi suatu peristiwa
terjadi dan menentukan suatu skor
c) Mengalikan dua parameter untuk memberi skor resiko
3) Penilaian resiko akan dilakukan dalam dua tahap
a) Tahap pertama akan diselesaikan oleh penilai resiko yang terlatih, yang
akan mengidentifikasi bahaya, efek yang mungkin terjadi dan
pemeringkatan resiko.
b) Tahap kedua dari penilaian akan dilakukan oleh Pj. Unit Kerja/Program
yang akan melakukan verifikasi tahap pertama dan membuat suatu rencana
tindakan untuk mengatasi resiko.
Tidak Minor Moderat Mayor Katastropik
PROBABILITAS significant
1 2 3 4 5
Sangat sering
terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
5
Sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
RISK GRADING

4
Mungkin terjadi
Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
3
Jarang terjadi
Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
2
Sangat jarang
terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
1

3. Kelola (Tindakan/treatment) Resiko


Setelah analisis dan evaluasi selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah pengelolaan
resiko atau insiden dengan target menghilangkan atau menekan resiko hingga ke level
terendah (resiko sisa) dan meminimalisir dampak atau kerugian yang timbul dari insiden yang
sudah terjadi.

LEVEL / BANDS TINDAKAN


EKSTRIM Resiko ekstrim dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(SANGAT TINGGI)
membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke Kepala
Puskesmas.
HIGH Resiko Tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji
(TINGGI)
dengan detail & perlu tindakan segera, serta membutuhkan
tindakan top manajemen/kepala Puskesmas.
MODERATE Resiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling lama 2
(SEDANG)
minggu. Pj.Unit kerja/Program sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya dan kelola resiko.
LOW Resiko rendah dilakukan investigasi sederhana paling lama 1
(RENDAH)
minggu diselesaikan dengan prosedur rutin.

Alur tata kelola resiko berdasarkan Risk Grading dan jenis Insiden Keselamatan Pasien (IKP)

KTD KTC KNC KPC SENTINEL

BIRU MERAH
HIJAU KUNING
INVESTIGASI
SEDERHANA FMEA RCA
a. Investigasi Sederhana
Dalam pengelolaan resiko/IKP (Insiden Keselamatan Pasien) yang masuk dalam
kategori biru atau hijau, maka tindak lanjut evaluasi dan penyelesaiannya dilakukan
dengan investigasi sderhana, melalui tahapan :
1) Identifikasi insiden dan di grading
2) Mengumpulkan data dan informasi :
a) observasi
b) telaah dokumen
c) wawancara
3) Kronologi kejadian
4) Analisa dan evaluasi sederhana :
a) Penyebab langsung :
- individu
- peralatan
- lingkungan tempat kerja
- prosedur kerja
b) penyebab tidak langsung :
- individu
- tempat kerja
5) Rekomendasi : jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang
LEMBAR KERJA INVESTIGASI SEDERHANA
Untuk BandsResikoBIRU/ HIJAU
PUSKESMAS DURENAN
UNIT PELAYANAN :
Penyebab langsung insiden :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------

Penyebab yang melatarbelakangi / akar masalah insiden :


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------

Rekomendasi : Penanggungjawab Tanggal

-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
-----------------------------

Tindakan yang akan dilakukan : Penanggungjawab Tanggal


--------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------
------------------------
Manager / Kepala Bagian/ Kepala Unit

Nama : _________________________ Tanggal mulai investigasi :


____________________

Tanda Tangan : _________________________


Tanggal selesai Investigasi :
____________________

Investigasi Lengkap : ________________ YA / TIDAK Tanggal :


_______________

Manajemen
Resiko
Diperlukan investigasi lebih lanjut : YA / TIDAK
Investigasi setelah Grading ulang : Hijau / Kuning / Merah

Perbedaan Penyebab akar masalah dan faktor kontributor :


Tanyakan :
1. Akankah timbul masalah apabila penyebab tersebut tidak ada ?
2. Akankah masalah timbul bila penyebab ini dikoreksi / dieliminasi ?
3. Akankah eliminasi / koreksi penyebab menimbulkan insiden serupa lagi ?

 Bila jawabannya TIDAK : akar masalah, YA : faktor kontributor

b. Root Cause analysis (RCA)


1) Langkah-langkah RCA
a) Bentuk tim RCA untuk suatu kejadian
b) Pelajari kejadian
c) Analisis sebab
d) Menyusun rencana tindakan, dan
e) Melaporkan proses analisis dan temuan.
2) Mempelajari kejadian
a) menentukan masalah,
b) mengumpulkan bukti-bukti yang nyata,
c) melakukan wawancara,
d) meneliti lingkungan kejadian,
e) menggambarkan rantai terjadinya kejadian
f) mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kejadian,
g) mengenali kejadian-kejadian yang mengawali (trigger)
h) melakukan analisis dengan menggunakan pohon masalah/diagram tulang
ikan untuk mengetahui kegiatan atau kondisi yang menyebabkan timbul
kejadian,
i) lanjutkan sehingga dapat dikenali sistem yang melatar belakangi timbulnya
kejadian atau sampai tidak beralasan lagi untuk melanjutkan
j) mengidentifikasi akar-akar penyebab:
‒ Faktor manusia: kelalaian, incompetence, sistem pengelolaan sumber
daya manusia termasuk reward system
‒ Sistem breakdown, system failure, system incapability
‒ Sistem pengendalian
‒ Sumber daya (fasilitas dan peralatan) dan manajemen sumber daya
k) rumuskan pernyataan akar masalah
3) Menyusun rencana tindakan
a) menetapkan strategi yang tepat untuk mengatasi penyebab yang
diidentifikasi, dan dapat diterima oleh pihak yang terkait dengan kejadian.
b) Rencana tindakan disusun untuk tiap akar penyebab kejadian dan
pengukuran untuk menilai efektifitas tindakan thd akar penyebab
c) Dapatkan persetujuan dari kepemimpinan dalam organisasi
4) Mencatat dan melaporkan
a) Proses dan alat yang digunakan
b) Biaya yang dibutuhkan
c) Ringkasan kejadian
d) Proses investigasi dan analisis
e) Temuan
5) Memahami penyebab kejadian
a) Kegagalan aktif: pelanggaran yang sengaja dilakukan oleh seseorang
b) Kondisi laten: breakdown dari proses atau sistem:
‒ Kurangnya pendidikan
‒ Gagal mengikuti prosedur
‒ Alat yang rusak
‒ Disain yang tidak tepat, dsb

Jika tidak ada kejadian, tetapi kita akan memperbaiki


suatu sistem agar minimal resiko, maka lakukan FMEA
c. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
Suatu alat mutu untuk mengkaji suatu prosedur secara rinci, dan mengenali model-model adanya
kegagalan/kesalahan pada suatu prosedur,melakukan penilaian terhadap tiap model
kesalahan/kegagalan, dengan mencari penyebab terjadinya, mengenali akibat dari
kegagalan/kesalahan,dan mencari solusi dengan melakukan perubahan disain/prosedur
Langkah-langkah
1) Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan:
‒ Sering tidaknya terjadi (occurrence): (Occ)
 0 : tidak pernah, 10 sangat sering
‒ Kegawatannya (severity): (SV)
 0 : tidak gawat, 10 sangat gawat
‒ Kemudahan untuk terdeteksi (detectability): (DT)
 0 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
2) Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan:
Occ x SV x DT
3) Tentukan batasan (cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
4) Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)
5) Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
6) Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut
7) Hitung kembali RPN sesudah dilakukan solusi perbaikan

Modus- Penyeba Aki- Kemung Tingkat Kemu Risk Solus Indikator


modus b bat- kinan keparah dahan Priority i untuk
kegagalan/ke terjadiny nya terjadiny an (S= didete Numbe mengukur
salahan a a ( O= Severity ksi r(RPN) keberhasilan
Occurren ) (D= RPN = dari solusi
ce) Detect OxSxD
ability
)

Occurence Rating Scale

Nilai Penjelasan Pengertian


10 Kemungkinan Kesalahan terjadi paling tidak sekali sehari atau
terjadinya dapat hampir setiap saat
dipastikan
9 Hampir tidak dapat Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi
dihindarkan setiap 3 sampai 4 hari
8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak
7 terjadai sangat seminggu sekali
tingggi
6 Kemungkinan Kesalahan terjadi sekali sebulan
5 terjadi tinggi
sedang
4 Kemungkinan Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga
3 terjadi sedang bulan
2 Kemungkinan Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali
terjadi rendah setahun
1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak
terjadi amat sangat ada yang ingat kapan terakhir terjadi
rendah

Severity Rating Scale

Nilai Penjelasan Pengertian


10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian
berbahaya pelanggan dan kerusakan sistem tanpa tanda-tanda
yang mendahului
9 Sangat berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cidera
8 berat/permanen pada pelanggan atau gangguan
serius pada sistem yang dapat menghentikan
pelayanan dengan adanya tanda yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cidera ringan
sampai sedang dengan tingkat ketidak puasan yang
tinggi dari pelanggan dan/atau menyebabkan
ganggung sistem yang membutuhkan perbaikan
berat atau kerja ulang yang signifikan
6 Berbahaya sedang Kesalahan berakibat pada cidera ringan dengan
5 sedikit ketidak puasan pelanggan dan/atau
menimbulkan masalah besar pada sistem

4 Berbahaya ringan Kesalahan menyebakan cidera sangat ringan atau


3 sampai sedang tidak cidera tetapi dirasakan mengganggu oleh
pelanggan dan/atau menyebabkan masalah ringan
pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi
ringan
2 Berbahaya ringan Kesalahan tidak menimbulkan cidera dan
pelanggan tidak menyadari adanya masalah tetapi
berpotensi menimbulkan cidera ringan atau tidak
berakibat pada sistem
1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cidera dan tidak
berdampak pada sistem

Detection Rating Scale

Nilai Penjelasan Pengertian


10 Tidak ada peluang Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya
untuk diketahui kesalahan
9 Sangat sulit diketahui Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi
8 yang menyeluruh, tidak feasible dan tidak
segera dapat dilakukan
7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi
6 manual atau tidak ada proses yang baku untuk
mengetahui, sehingga ketahuan karena
kebetulan
5 Berpeluang sedang Ada proses untuk double checks atau inspeksi
untuk diketahui tetapi tidak otomatis atau dilakukan secara
sampling
4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin
3 untuk diketahui tetapi tidak otomatis
2 Berpeluang sangat Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang
tinggi untuk diketahui otomatis
1 Hampir dipastikan Ada proses otomatis yang akan menhentikan
untuk diketahui proses untuk mencegah kesalahan

Menetapkan “cut off point”dengan Pareto

1. Urutkan nilai RPN dari yang tertinggi ke yang terendah


2. Hitung persentase kumulatif
3. Perhatikan nilai kumulatif sampai dengan 80 %, maka pada nilai kumulatif 80 % tersebut
kita tetapkan sebagai “cut off point”
Contoh

Modus RPN Kumulatif Persentase


kegagalan/kesalahan Kumulatif
Modus 1 320 320 27,4 %
Modus 4 270 590 50,5 %
Modus 3 240 830 70,9 %
Modus 2 160 950 81,1 % Cut off: 160
Modus 6 100 1050 89,7 %
Modus 5 80 1130 96,6%
Modus 7 40 1170 100 %
I. PELAPORAN
A. Mekanisme Pelaporan
Alur Pelaporan

Insiden

Buat Laporan Insiden


Isi formulir KP Puskesmas
Waktu pelaporan paling lambat 2
X 24 jam
Penemu
Insiden

Lapor atasan langsung

Melakukan grading resiko

Atasan
Investigasi sederhana yang
diberi
laporan

Melapor Tim Mutu dan


Manajemen
PEMERINTAH Resiko
KABUPATEN TRENGGALEK
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS DURENAN
Melapor KepalaTelp.(0355)
Jalan Raya Durenan-Prigi Puskesmas879613
Kode Pos 66381
Email:puskesmasdurenan@gmail.com
TRENGGALEK

RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAKSIMAL 2 X 24


JAM

LAPORAN INSIDEN

( INTERNAL )

I. DATA PASIEN
Nama : ..............................................................................
No RM : ..................................... Unit Kerja : ..................................

Umur* : 0 – 1 bulan > 1 bulan – 1 tahun


> 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun
> 15 tahun – 30 tahun > 30 tahun – 65 tahun
> 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki Perempuan

Penanggung biaya pasien :

Pribadi Jamkesda Kota


BPJS
Tanggal Masuk Puskesmas : ................................. Jam: ..................................

II. RINCIAN KEJADIAN


1. Tanggal dan Waktu Insiden

Tanggal : ...................................... Jam: .............................................

2. Insiden
.....................................................................................................................................................
..................................................................................
3. Kronologis Insiden

.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................................

4. Jenis Insiden* :
Kejadian Nyaris Cidera / KNC (Near Miss)
Kejadian Tidak Diharapkan / KTD (Adverse Event)
Kejadian Sentinel / (Sentinel Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
Karyawan : Dokter / Perawat / Bidan / Petugas lainnya
Pasien
Keluarga / Pendamping pasien
Pengunjung
Lain-lain .....................................................................................(sebutkan)
6. Insiden terjadi pada* :
Pasien
Lain-lain .....................................................................................(sebutkan)
Mis: Karyawan/Pengunjung/Pendamping/Keluarga Pasien
7. Insiden menyangkut pasien :
Pasien rawat inap
Pasien rawat jalan
Pasien UGD
Lain-lain .....................................................................................(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian ...........................................................................(sebutkan)
(Tempat pasien berada)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit)
Penyakit pada orang dewasa ......................................................(sebutkan)
Anak .........................................................(sebutkan)
Lain-lain .....................................................................................(sebutkan)
10. Unit terkait yang menyebabkan insiden
Unit kerja penyebab ............................................................(sebutkan)
11. Akibat Insiden terhadap Pasien* :
- Kematian - Cidera Irreversibel / Cidera Berat
- Cidera Reversibel / Cidera Sedang - Cidera Ringan
- Tidak ada cidera
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya :
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................
13. Tindakan dilakukan oleh* :
Tim : terdiri ................................................................................
Dokter
Perawat
Petugas lainnya ..................................... ...................................(sebutkan)
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
Ya Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan? Dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit Kerja tersebut untuk mencegah
terulangnya kejadian yang sama?
............................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.........................................................

Pembuat : ................................. Penerima : .................................


Laporan Laporan

Paraf : ................................. Paraf : .................................

Tgl. Lapor : ................................. Tgl.Terima : .................................

Grading Resiko Kejadian* (Diisi oleh atasan pelapor) :

BIRU HIJAU KUNING MERAH

NB. * = pilih salah satu jawaban


PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS DURENAN
Jalan Raya Durenan-Prigi Telp.(0355) 879613
Kode Pos 66381
Email:puskesmasdurenan@gmail.com
TRENGGALEK

FORM PENILAIAN RESIKO


No : .................................................

Unit / Program : ................................................................................................

Deskripsi resiko / insiden / complain / temuan audit :

Resiko Teridentifikasi :

1 2 3 4 5
Siapa (atau apa) yang terkena resiko dan bagaimana ? (misal : dokter, perawat, staf, pasien,
Dampak Tidak Kecil Sedang Besar Malapetaka
pengunjung, gedung, reputasi Puskesmas) :
bermakna
Peluang > 5 tahun/kali >2-5 1-2 tahun/kali beberapa tiap
Akar Masalah (root cause) : tahun/kali kali/ tahun minggu/bulan

Tindakan pengendalian resiko yang ada (jika ada) (misal : peralatan, kesiapan staff, lingkungan,
kebijakan / prosedur, pelatihan, dokumentasi) :
1. ......................................................................................................................................
2. .......................................................................................................................................
3. .......................................................................................................................................

Peringkat resiko saat ini (Dampak X Peluang)

...................... X .................... = .............................


Ekstrim (15 – 25) Tinggi (8 – 12) Sedang ( 4 – 6) Rendah (1 – 3)
Rencana tindakan untuk mencegah / mengurangi resiko (misal : perubahan dalam pelaksanaan,
peralatan, kesiapan staff, lingkungan, kebijakan / prosedur, pelatihan, dokumentasi ) :

............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
..........................................................................................................................

II. PENUTUP
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas maka
pelaksanaan kegiatan Manajemen Resiko Puskesmas sangatlah penting. Melalui panduan ini
diharapkan terjadi penekanan/penurunan insiden sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan
masyarakat pengguna layanan Puskesmas Durenan .
Diharapkan juga seluruh petugas Puskesmas Durenan senantiasa belajar dan berperan aktif
dalam kegiatan manajemen resiko sehingga seluruh jajaran Puskesmas Durenan menjadi lebih
“aware” terhadap kegiatan pelayanan yang diberikan untuk meminimalkan resiko yang mungkin
berpengaruh terhadap keberlangsungan dan citra Puskesmas Durenan. Kegiatan manajemen risko
di sarana kesehatan merupakan never ending proses, karena itu diperlukan budaya termasuk
motivasi yang tinggi untuk bersedia melaksanakan secara berkesinambungan dan kelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai