Anda di halaman 1dari 9

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Pendidikan Pancasila

Dibimbing oleh Bapak Sudirman


Oleh:
Muh. Yoga Fahmi F
160533611490
S1 PTI’16 OFF C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
Desember 2016
BAB I
PENDAHULUAN

Lingkungan biasanya didefinisikan sebagai sesuatu yang ada disekeliling kita yang
mempengaruhi kehidupan kita. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, sumber air, energi surya, serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan.
Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah yang fatal bagi kita, karena kita
hidup di lingkungan. Pencemaran lingkungan perlu mendapatkan perhatian yang serius dari
semua pihak, karena kalau tidak kita akan mendapatkan efek negatif yang ditimbulkan dari
pencemaran lingkungan tersebut. Pencemaran lingkungan tersebut sebagian besar disebabkan
oleh tangan manusia, dan parahnya manusia tersebut tidak mau mempertanggung jawabkan
perbuatannya tersebut. Pencemaran dibagi menjadi tiga, yaitu
1) Pencemaran air
2) Pencemaran tanah
3) Pencemaran udara
Di era globalisasi saat ini banyak kegiatan manusia untuk menyelamatkan lingkungan. Di
sisi lain juga banyak kegiatan yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Bahan-bahan untuk
memenuhi kebutuhan juga banyak yang menyebabkan lingkungan. Manusia adalah satu-
satunya komponen mahluk hidup yang mempunyari kemampuan dengan sengaja atau tidak
merubah keadaan lingkungan hidup. Jadi, kita sebagai manusia harus sebisa mungkin menjaga
lingkungan kita agar tidak terjadi pencemaran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pencemaran lingkungan

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan


ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang,
tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan
kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan
hidup.

Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan
Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera
dengan iklim tropis dan cuaca, serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan
dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat Bangsa Indonesia menyelenggarakan
kehidupan bernegara dalam semua aspeknya. Secara hukum, maka wawasan dalam
menyelenggarakan penegekan hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah
Wawasan Nusantara.

Sedangkan lingkungan hidup menurut para ahli antara lain:

1. a. Prof. Dr. St. Munadjat Danusaputro, S.H

Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan
tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi
hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

1. b. Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto

Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita
tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.

1. c. Michael Allaby

Lingkungan hidup diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition
surrounding and organism.
2.2 Jenis –jenis pencemaran lingkungan
Jenis jenis pencemaran lingkungan dibedakan menjadi 3 yaitu :
1) Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan air dan tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar
danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata.
2) Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air
permukaan tanah yang tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industriyang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
3) Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan,
dan tumbuhan, yang dapat mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak alam.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas,radiasi atau polusi cahaya dianggap
sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat
bersifat langsung dan lokal,regional, maupun global.

2.3 Penyebab Pencemaran lingkungan


Berbicara mengenai polusi tentunya tidak akan lengkap bila tidak dilengkapi dengan
Polutan. Polusi sendiri bisa terjadi karena adanya polutan. Jadi disini yang dimaksud dengan
polutan adalah zat atau benda pencemar yang bisa menimbulkan pencemaran baik langsung
maupun tidak langsung, contohnya: Sampah.
Polutan sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yakni ada 4:
1. Polutan Kimiawi
Polutan kimiawi adalah polutan yang bentuknya senyawa kimia yang kosentrasinya
sangat (cukup) tinggi sehingga dapat menimbulkan terjadinya pencemaran. Contohnya Gas
karbon dioksida (CO2)
2. Polutan Biologis
Merupakan polutan yang berbentuk makhluk hidup yang bisa menimbulkan terjadinya
pencemaran. Contohnya saja tumbuhan gulma.
3. Polutan fisik
Polutan fisik adalah polutan yang fisiknya (bodinya) dapat menimbulkan pencemaran.
Contohnya adalah : Besi tua yang sudah tidak digunakan dan di buang.
4. Polutan sosial budaya
Merupakan polutan yang bentuknya berupa perilaku dan budaya yang tidak sesuai
dengan peraturan dan norma yang berlaku di msyarakat setempat sehiingga bisa menimbulkan
terganggunya kehidupan sosial masyarakat. Contohnya adalah tawuran.
Selain polutan juga ada penyebab yang nyata atau yang sering kita lihat.
1. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
a. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau,laut).
b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) kesungai, seperti air cucian, air kamar mandi.
c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
d. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
e. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
f. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
g. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.

2. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh beberapa sebab, di antaranya sebagai berikut.
a. Sampah plastik, pecahan kaca, logam maupun karet yang ditimbun dalam tanah.
b. Sisa pestisida dari kegiatan pertanian yang meresap ke tanah.
c. Limbah deterjen yang dibuang ke tanah.
d. Pengikisan lapisan humus (topsoil) oleh air.
e. Deposit senyawa asam dari peristiwa hujan asam.

3. Pencemaran Udara
Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala aktifitasnya. Berbagai
kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain :
a. Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga,
kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit
(pasir halus), dan gas (CO dan NO).
b. Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal.
Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.
c. Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan terutama adalah debu.
d. Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan
penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.
e. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah
gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
f. Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan
keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.
g. Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang
semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.
h. Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu
radioaktif.
2.4 Penanggulangan pencemaran lingkungan
A. Pencemaran air
a. Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna
dan gunakan dalam jumlah yang tepat.
b. Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan
dapat terurai di alam secara cepat.
c. Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang berbahaya seperti
pestisida, dan obat nyamuk cair merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem air
d. Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor.
e. Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan ternak dan sebagai tempat
kakus.
f. Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau. Kelola sampah rumah tangga
dengan baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai/danau.
g. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
h. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan
konservasi air bawah tanah
i. Menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan limbah B3.

B. Pencemaran tanah
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak
yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih
mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air).
c. Pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan
pencemar, antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,
kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar
seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang
jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak
dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari
tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses
pemurnian.
4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan
aturan dan tidak sampai berlebihan.
5. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

d. Pengolahan Sampah
Adapun cara penanggulangan yang bisa kita lakukan adalah memilih membuang
sampah sesuai dengan tempatnya. Misalnya sampah organik di buang ke tempat sampah
organik. Karena sampah ini dapat dijadikan sebagai pupuk jika di olah. Sdangkan sampah
plastic dapat di pilih dan digunakan kembali (reuse). Penggunaan plastic ini juga seudah
seharusnya kta menguranginya. Perhatikan gambar berikut yang merupakan pemisahan
sampah organik dan non organik.

C. Pencemaran udara
> Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
 Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
penduduk.
 Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.
 Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
 Memperluas gerakan penghijauan.
 Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan pribadi Anda di
rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan membantu mengurangi
jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap hari ke angkasa
 Menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.
 Mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.
 Mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.
 Tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan.

2.5 Dampak Pencemaran Lingkungan


1. Punahnya Species
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan,
kemudian mati. Berbagai species hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka,
ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan
pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada
pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan
ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.

2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka .
serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat
mengakibatkan beberapa species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya,
diperlukan dosis yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin
meningkat.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya species tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan
lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.

4. Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan
tanah menurun. Penggunaan pupuk terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam.
Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya,
Hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos, sistem
penanaman berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya
menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.

5. Keracunan dan Penyakit


Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami
keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker,
kerusakan susunan saraf, menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.

6. Pemekatan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring
makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga.
Selanjutnya, alga tersebut tersebut dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh ikan .
Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk ke dalam
tubuh manusia.
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).

7. Terbentuk Lubang Ozon


Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini
disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC,
misalnya dari Freon dan spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di
stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng)
bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara
CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”.

8. Efek Rumah Kaca


Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses
pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-
debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga
tidak dapat menyerap CO2.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.lingkungan tebagi menjadi 2, yaitu lingkungan abiotik (suhu, udara, cahaya atmosfer,
air, tanah, api), dan lingkunan biotik (makhluk-makhluk hidup diluar lingkungan abiotik).
Pencemaran dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya, macam bahan pencemar, dan
tingkat pencemaran. Berbagai parameter limbah digunakan untuk mengetahui tingkat limbah
yang ada di lingkungan. Penyebab pencemaran lingkungan tiada lain karena akibat ulah tangan
manusia itu sendiri, dan upaya yang dapat dilakukan adalah dengan Membuang sampah pada
tempatnya, Penanggulangan limbah industri, Penanggulangan pencemaran udara, Diadakan
penghijauan di kota-kota besar, Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang
sesuai, dan Pengurangan pemakaian CFC. Apabila hal ini dapat diterapkan maka alhasil
lingkungan akan terjaga kelestariannya dan tidak tercemar oleh pencemaran lingkungan.

3.2 Saran
Kita manusia sebagai satu-satunya mahluk hidup yang bisa merubah keadaan
lingkungan harus bisa menjaga lingkungan agar terhindar dari berbagai pencemaran
lingkungan. Segala tindakan yang kita lakukan harus memperhatikan aspek-aspek ramah
lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Andhika Puspito Nugroho.2003.Buku Ajar Pencemaran Lingkungan


Yani Sutriani.2014.Pencemaran Lingkungan
http://www.slideshare.net/zayyinnihayah/buku-pencemaran-lingkungan-yani-sutriyani
Suyono , M.Sc.2013.Buku Pencemaran Kesehatan Lingkungan
http://mabastore.com/buku-pencemaran-kesehatan-lingkungan.html
Danusaputro, St. Munadjat. 1980. Hukum Lingkungan, Buku I Umum. Binacipta.
SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1998
Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Aditia Syaprillah, S.H., M.H.2016.Hukum Lingkungan
Saleha Sitti.2009. KerusakanLingkungan dan Penanggulangannya. Salemba Medika: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai