2 Services
Service data asinkronus ( transparan dan non-transparan ) dengan kecepatan diatas 2,4
Kbps ditentukan ke kategori E2 kemudian ke Eh, sedangkan bearer service lainnya
dimasukkan ke kategori A. Kategori untuk telesevice diperlihatkan pada tabel 5.4 dan
untuk supplementary services diperlihatkan pada tabel 5.5
Tabel 5.4
Introduksi Teleservices
Service Introduksi
Telephony E1 kemudian Eh
Emergency call E1 kemudian Eh
Transparant Fax E2
SMS, Mobile terminated E2
SMS, Mobile originated A
Non Transparant Fax A
SMS cell broadcast A
Salah satu inovasi penting yang diperkenalkan oleh komite GSM adalah ide untuk
menggunakan smart card dalam perangkat telepon bergerak. Smart card tersebut telah
digunakan dibanyak bidang misalnya sebagai kartu ATM. Smart cart berisi
microprosessor dan memory. Penerapan smart cart untuk identitas pelanggan celluler (
pada sistem cellular sebelumnya identitas pelanggan melekat ke perangkat pelanggan)
akan menciptakan fleksibelitas untuk pelanggan, artinya pelanggan dapat menggunakan
perangkat mobile GSM yang manapun dengan bebas untuk dapat melakukan dan
menerima panggilan sedangkan tagihannya tetap dibebankan ke rekening pelanggan
tersebut ( dalam hal ini diwakili oleh SIM card ). Seluruh data pribadi pelanggan seperti
short-code dialling jenis sevice yang diijinkan, kunci autentifikasi, dan IMSI disimpan di
dalam SIM card.
Sebagai konsekuensi dari penerapan SIM card adalah perangkat MS harus memiliki
pembaca kartu ( card reader ) SIM didalamnya dan setiap saat pelanggan harus selalu
membawa SIM card. Untuk mengatasi kekurangan tersebut maka di desain suatu SIM
card yang bersifat semipermanen yang dipasangkan ke perangkat MS. Modul SIM card
semipermanen sama seperti SIM card standart perbedaannya hanya terletak pada ukuran
fisik kartunya lebih kecil. Dengan adanya SIM card semi permanen akan memberikan
keleluasaan ke vendor untuk mendesain perangkat MS dengan ukuran yang lebih kecil
lagi.
Pengamanan yang diterapkan pada SIM card adalah disediakannya fasilitas PIN (
Personal Identity Number ), sehingga orang yang tidak diberikan wewenang tidak akan
dapat menggunakan SIM card tersebut. Kode PIN harus selesai dimasukkan setiap kali
SIM card dimasukkan ke MS atau setiap kali MS diaktifkan ( switch on )
Tabel 5.5
salah satu feature yang menarik dari GSM adalah kemampuan untuk mengirimkan
pesan data pendek (short message service) sampai dengan 160 karakter alphanumerik.
SMS dikirim lewat kanal signalling. Service SMS mirip seperti fungsi pager tetapi
memiliki kelebihan yaitu pelanggan dapat menerima dan mengirim pesan ( pelanggan
dapat menanggapi pesan yang diterima ).
Pada SMS cell broadcast, pesan dipancarkan ke seluruh ms yang sedang aktif di satu
cell yang memiliki kemampuan untuk menerima SMS. service yang diberikan SMS cell
broadcast bersifat satu arah dan informasi yang diberikan antara lain kondisi trafik,
informasi saham, dan lain-lain. sedangkan service point to point memungkinkan
pelanggan untuk mengirimkan pesan. untuk dapat memberikan service SMS pada MS
harus terdapat software khusus yang dapat mendekode dan menyimpan pesan. Pesan
disimpan di dalam SIM card dan isi pesan dapat ditampilkan pada display MS.
Service SMS memerlukan satu SMS service center yang akan menerima pesan yang
dikirimkan pelanggan, mengorganisasikan, dan meneruskannya ke pelanggan yang dituju,
sehingga SMS sevice cnter daam hal ini berfungsi sebagai store and forward system.
Untuk masa yang akan datang penggunaan komunikasi data melalui sistem celluler
akan semakin banyak dan semakin dominan, karena network GSM berbasis teknologi
digital maka akan sangat mudah untuk dapat mendukung service-service data. Service
data yang dapat didukung oleh GSM meliputi komunikasi data sinkron dan asinkron,
transparan dan non transparan, dengan kecepatan data 300 bps, 1,2 Kbps, 4,8 Kbps, DAN
9,6 Kbps. GSM juga mendukung facsimile group 3.
Target desain yang diharapkan oleh komite GSM untuk subsistem radio adalah:
5.6.2 Pemancar
Persyaratan utama dari sistem GSM adalah sitem GSM harus dapat
dioperasikan berdampingan ( coexist) dengan sistem analog yang sudah ada di
Eropa ( NMT dan TACS). Untuk memungkinkan coexistensi tersebut maka desain
GSM harus membatasi level inteferensi denga sistem selluler analog.
Modulasi GMSK
Modulasi yang digunakan di GSM adalah GMSK dengan B.T 0,3. Pemilihan
modulasi GSMK berdasarkan kompromi antara kompleksitas dan efisiensi
spektral. Sebagai perbandingan terhadap GMSK adalah QPSK, akan memberikan
penggunaan spektrum frekuensi yang lebih efisien tetapi modulasi ini akan
membatasi harus menggunakan penguat kelas A di pemancar karena QPSK
menghasilkan Amplitudo yang tidak konsisten (non-constant envelope) seningga
memerlukan penguat yang bersifat linier. Seperti kita ketahui