Oleh :
Fani Mohamad Yunus
2017.04.006
NIM : 2017.04.006
Laporan pendahuluan dengan AP/ Angina Pectoris dan Nitrat telah di setujui pada tgl dan
disahkan oleh :
Mahasiswa
( )
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
A. KONSEP PENYAKIT
1. DEFINISI
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai
respon terhadap suplai oksigen yang tidak adequate ke sel-sel miokardium. Nyeri angina
dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah abdomen
(Corwin, 2009)
Angina pectoris ialah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan
dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar
ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan suatu
aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya (Mansjoer dkk, 2007)
Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak enak
yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang disebabkan oleh
ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis. Rasa tidak enak tersebut sering
kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa kemeng, rasa penuh, rasa
terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi. Rasa tidak enak tersebut biasanya
berkisar 1 – 15 menit di daerah retrosternal, tetapi dapat juga menjalar ke rahang, leher,
bahu, punggung dan lengan kiri. Walaupun jarang, kadang-kadang juga menjalar ke
lengan kanan. Kadang-kadang keluhannya dapat berupa cepat capai, sesak nafas pada
saat aktivitas, yang disebabkan oleh gangguan fungsi akibat ischemia miokard. Penyakit
angina pektoris ini juga disebut sebagai penyakit kejang jantung. Penyakit ini timbul
karena adanya penyempitan pembuluh koroner pada jantung yang mengakibatkan jantung
kehabisan tenaga pada saat kegiatan jantung dipacu secara terus-menerus karena aktifitas
fisik atau mental.
2. KLASIFIKASI
§ Stable Angina
Juga disebut angina klasik. Terjadi sewaktu arteri koroner yang aterosklerotik
tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan aliran darah saat terjadi peningkatan
kebutuhan oksigen. Peningkatan kerja jantung dapat menyertai aktifitas fisik seperti
berolah raga, naiktangga, atau bekerja keras. Pajanan dingin, terutama bila disertai
bekerja seperti menyekop salju. Stres mental termasuk stress yang terjadi akibat rasa
marah serta tugas mental seperti berhitung, dapat mencetuskan angina klasik. Nyeri
pada angina jenis ini, biasanya menghilang, apabila individu yang bersangkutan
menghentikan aktivitasnya.
§ Angina Variant (Prinzmetal)
Terjadi tanpa peningkatan jelas beban kerja jantung dan pada kenyataannya sering
terjadi pada saat istirahat. Pada angina ini, suatu arteri koroner mengalami spasme
yang menyebabkan iskemik jantung. Kadang-kadang tempat spasme berkaitan
dengan aterosklerosis. Ada kemungkinan bahwa walaupun tiak jelas tampak lesi pada
arteri, dapat terjadi kerusakan lapisan endotel yang samar. Hal ini menyebabkan
peptide vasoaktif memiliki akses langsung ke lapisan otot polos dan menyebabkan
kontraksi arteri koroner. Disritmia sering terjadi pada angina variant
§ Unstable Angina
Merupakan jenis angina yang sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan
segera. Dijumpai pada individu dengan penyakit arteri koroner yang memburuk.
Angina ini biasanya menyertai peningkatan beban kerja jantung. Hal ini tampaknya
terjadi akibat aterosklerosis koroner, yang ditandai perkembangan thrombus yang
mudah mengalami spasme. Terjadi spasme sebagai respon terhadap peptida vasoaktif
yang dikeluarkan trombosit yang tertarik ke area yang mengalami kerusakan. Seiring
dengan pertumbuhan thrombus, frekuensi dan keparahan serangan angina tidak stabil
meningkat dan individu beresiko mengalami kerusakan jantung irreversible. Unstable
angina dapat juga dikarenakan kondisi kurang darah (anemia) khususnya jika anda
telah memiliki penyempitan arteri koroner sebelumnya Tidak seperti stable angina,
angina jenis ini tidak memiliki pola dan dapat timbul tanpa aktivitas fisik berat
sebelumnya serta tidak menurun dengan minum obat ataupun istirahat. Angina tidak
stabil termasuk gejala infark miokard pada sindrom koroner akut.
3. ETIOLOGI
Angina pektoris dapat terjadi bila otot jantung memerlukan asupan oksigen yang
lebih pada waktu tertentu, misalnya pada saat bekerja, makan, atau saat sedang
mengalami stress. Jika pada jantung mengalami penambahan beban kerja, tetapi supplai
oksigen yang diterima sedikit, maka akan menyebabkan rasa sakit pada jantung. Oksigen
sangatlah diperlukan oleh sel miokard untuk dapat mempertahankan fungsinya. Oksigen
yang didapat dari proses koroner untuk sel miokard ini, telah terpakai sebanyak 70 - 80
%, sehingga wajar bila aliran koroner menjadi meningkat. Aliran darah koroner terutama
terjadi sewaktu diastole pada saat otot ventrikel dalam keadaan istirahat.
1. Aterosklerosis
2. Denyut jantung yang terlalu cepat
3. Anemia berat
4. Kelainan pada katup jantung, terutama aortic stenosis yang disebabkan oleh
sedikitnya aliran darah ke katup jantung.
5. Penebalan pada di dinding otot jantung - hipertropi- dimana dapat terjadi pada
penderita tekanan darah tinggi sepanjang tahun
6. Spasme arteri koroner
4. PATOFISIOLOGI
Sakit dada pada angina pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard
atau karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Aliran darah berkurang
karena penyempitan pembuluh darah koroner (arteri koronaria). Penyempitan terjadi
karena proses ateroskleosis atau spasme pembuluh koroner atau kombinasi proses
aterosklerosis dan spasme.
Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar.
Timbunan ini, dinamakan ateroma atau plak akan mengganggu absorbsi nutrient oleh sel-
sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran
darah karena timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah
yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen
menjadi semakin sempit dan aliran darah terhambat. Pada lumen yang menyempit dan
berdinding kasar, akan cenderung terjadi pembentukan bekuan darah. Hal ini
menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi intravaskuler, diikuti oleh penyakit
tromboemboli, yang merupakan komplikasi tersering aterosklerosis.
Pada mulanya, suplai darah tersebut walaupun berkurang masih cukup untuk
memenuhi kebutuhan miokard pada waktu istirahat, tetapi tidak cukup bila kebutuhan
oksigen miokard meningkat seperti pada waktu pasien melakukan aktivitaas fisik yang
cukup berat. Pada saat beban kerja suatu jaringan meningkat, kebutuhan oksigennya juga
meningkat. Apabila kebutuhan oksigen meningkat pada jantung yang sehat, arteri-arteri
koroner akan berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot
jantung. Akan tetapi apabila arteri koroner mengalami kekakuan atau menyempit akibat
aterosklerosis dan tidak dapatberdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan
oksigen, dan terjadi iskemia(kekurangan suplai darah) miokardium dan sel-sel
miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan
energinya. Proses pembentukan energy ini sangat tidak efisien dan menyebabkan
pembentukan asam laktat. Asam laktat menurunkan pH miokardium dan menyebabkan
nyeri ang berkaitan dengan angina pectoris. Apabila kebutuhan energy sel-sel jantung
berkurang, suplai oksigen oksigen menjadi adekut dan sel-sel otot kembali keproses
fosforilasi oksidatif untuk membentuk energy. Proses ini tidak menghasilkan asam laktat.
Dengan menghilangnya penimbunan asam laktat, nyeri angina pectoris mereda.
5. PATHWAY
Aliran O2 ke
jantung ↓
Aliran O2 arteri
koronaria meningkat
Jantung kekurangan O2
Diperlukan
Asidosis metabolik Takut mati pengetahuan tinggi
Intoleransi Aktivitas
6. MANIFESTASI KLINIS
1) Angina pectoris stabil.
§ Muncul ketika melakukan aktifitas berat
§ Biasanya dapat diperkirakan dan rasa nyeri yang muncul biasanya sama dengan
rasa nyeri yang datang sebelumnya
§ Hilang dalam waktu yang pendek sekitar 5 menit atau kurang
§ Hilang dengan segera ketika anda beristirahat atau menggunakan pengobatan
terhadap angina
§ Rasa sakitnya dapat menyebar ke lengan, punggung atau area lain
§ Dapat dipicu oleh tekanan mental atau stres.
2. Angina pectoris tidak stabil.
§ Angina yang baru pertama kali atau angina stabil dengan karakteristik frekuensi
berat dan lamanya meningkat.
§ Timbul waktu istirahat/kerja ringan.
§ Tidak dapat diperkirakan
§ Biasanya lebih parah dan hilang dalam waktu yang lebih lama
§ Dapat tidak akan hilang saat beristirahat ataupun pengobatan angina
§ EKG: Deviasi segment ST depresi atau elevasi.
2) Angina variant.
§ Angina yang terjadi spontan umumnya waktu istirahat dan pada waktu aktifitas
ringan. Biasanya terjadi karena spasme arteri koroner
§ EKG deviasi segment ST depresi atau elevasi yang timbul pada waktu serangan
yang kemudian normal setelah serangan selesai.
7. DATA PENUNJANG
Setiap penderita dengan gejala yang mengarah pada angina harus dilakukan EKG
12 lead. Namun hasil EKG akan normal pada 50 % dari penderita dengan angina pectoris.
Depresi atau elevasi segmen ST menguatkan kemungkinan adanya angina dan
menunjukkan suatu ischemia pada beban kerja yang rendah.
Foto thoraks pada penderita angina pectoris biasanya normal. Foto thoraks lebih
sering menunjukkan kelainan pada penderita dengan riwayat infark miokard atau
penderita dengan nyeri dada yang bukan berasal dari jantung. Manfaat pemeriksaan foto
thorak secara rutin pada penderita angina masih dipertanyakan.
Uji latih beban dengan monitor EKG merupakan prosedur yang sudah baku. Dari
segi biaya, tes ini merupakan termurah bila dibandingkan dengan tes echo. Untuk
mendapatkan informasi yang optimal, protocol harus disesuaikan untuk masing-masing
penderita agar dapat mencapai setidaknya 6 menit. Selama EKG, frekwensi, tekanan
darah harus dimonitor dengan baik dan direkam pada tiap tingkatan dan juga pada saat
abnormallitas segmen ST. metode yang dipakai pada uji beban yaitu dengan
menggunakan treadmill dan sepeda statis.
Interpretasi EKG uji latih beban yang paling penting adalah adanya depresi dan
elevasi segmen ST lebih dari 1 mm. Biasanya uji latih beban dihentikan bila mencapai
85% dari denyut jantung maksimal berdasarkan umur, namun perlu diperhatikan adanya
variabilitas yang besar dari denyut jantung maksimal pada tiap individu. Indikasi absolute
untuk menghentikan uji beban adalah penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 10
mmHg dari tekanan darah awal meskipun beban latihan naik jika diikuti tanda ischemia
yang lain : angina sedang sampai berat , ataxia yang meningkat, kesadaran menurun,
tanda-tanda penurunan perfusi seperti sianosis.
Pada penderita yang tidak bisa di diagnosa dengan uji latih beban berdasarkan
EKG, maka dilakukan uji latih beban dengan pencitraan. Isotop yang biasa digunakan
adalah thalium-210.
Tes uji latih ekokardiografi dianalisa berdasarkan penilaian penebalan miokard
pada saat uji latih dibandingkan dengan saat istirahat. Gambaran ekokardiografi yang
mendukung adanya ischemia miokard adalah: penurunan gerakan dinding pada 1 atau
lebih segmen ventrikel kiri, berkurangnya ketebalan dinding saat sistol atau lebih segmen
pada saat uji latih beban, hiperkinesia kompensasi pada segmen dinding yang berkaitan
atau yang tidak ischemia.
Tindakan untuk angiografi koroner diagnostic secara langsung pada penderita
dengan nyeri dada yang diduga karena ischemia miokard, dapat dilakukan jika ada kontra
indikasi untuk test non invasive.
Untuk pemeriksaan Laboratorium Yang sering dilakukan adalah pemeriksaan
enzim; CPK, SGOT atau LDH. Enzim tersebut akan meninggi pada infark jantung akut
sedangkan pada angina kadarnya masih normal. Pemeriksaan lipid darah seperti kadar
kolesterol LDH dan LDL. Trigliserida perlu dilakukan untuk menemukan faktor resiko
seperti hyperlipidemia dan pemeriksaan gula darah perlu dilakukan untuk menemukan
diabetes mellitus yang juga merupakan factor resiko bagi pasien angina pectoris.
8. KOMPLIKASI
1. Stable Angina Pectoris
Kebutuhan metabolik otot jantung dan energi tak dapat dipenuhi karena terdapat
stenosis menetap arteri koroner yang disebabkan oleh proses aterosklerosis. Keluhan
nyeri dada timbul bila melakukan suatu pekerjaan. sesuai dengan berat ringannya
pencetus dibagi atas beberapa tingkatan :
1) Selalu timbul sesudah latihan berat.
2) Timbul sesudah latihan sedang ( jalan cepat 1/2 km)
3) Timbul waktu latihan ringan (jalan 100 m)
4) Angina timbul jika gerak badan ringan (jalan biasa)
Diagnosa
1) Pemeriksaan EKG
2) Uji latihan fisik (Exercise stress testing dengan atau tanpa pemeriksaan
radionuclide)
3) Angiografi koroner.
Terapi
1) Menghilangkan faktor pemberat
2) Mengurangi faktor resiko
3) Sewaktu serangan dapat dipakai :
§ Penghambat Beta
§ Antagonis kalsium
§ Kombinasi
2. Unstable Angina Pectoris
Disebabkam primer oleh kontraksi otot polos pembuluh koroner sehingga
mengakibatkan iskemia miokard. patogenesis spasme tersebut hingga kini belum
diketahui, kemungkinan tonus alphaadrenergik yang berlebihan (Histamin,
Katekolamin, Prostagglandin). Selain dari spame pembuluh koroner juga disebut
peranan dari agregasi trobosit. penderita ini mengalami nyeri dada terutama waktu
istirahat, sehingga terbangun pada waktu menjelang subuh. Manifestasi paling sering
dari spasme pembuluh koroner ialah variant (prinzmental).
9. PENATALAKSANAAN
Ada dua tujuan utama penatalaksanaan angina pectoris :
Mencegah terjadinya infark miokard dan nekrosis, dengan demikian meningkatkan
kuantitas hidup.
Mengurangi symptom dan frekwensi serta beratnya ischemia, dengan
demikian meningkatkan kualitas hidup.
Prinsip penatalaksanaan angina pectoris adalah: meningkatkan pemberian oksigen
(dengan meningkatkan aliran darah koroner) dan menurunkan kebutuhan oksigen
(dengan mengurangi kerja jantung).
1. Terapi Farmakologis untuk anti angina dan anti iskhemia
a. Penyekat Beta
Obat ini merupakan terapi utama pada angina. Penyekat beta dapat menurunkan
kebutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan frekwensi denyut jantung,
kontraktilitas, tekanan di arteri dan peregangan pada dinding ventrikel kiri. Efek
samping biasanya muncul bradikardi dan timbul blok atrioventrikuler. Obat
penyekat beta antara lain: atenolol, metoprolol, propranolol, nadolol.
b. Nitrat dan Nitrit
Merupakan vasodilator endothelium yang sangat bermanfaat untuk mengurangi
symptom angina pectoris, disamping juga mempunyai efek antitrombotik dan
antiplatelet. Nitrat menurunkan kebutuhan oksigen miokard melalui pengurangan
preload sehingga terjadi pengurangan volume ventrikel dan tekanan arterial. Salah
satu masalah penggunaan nitrat jangka panjang adalah terjadinya toleransi
terhadap nitrat. Untuk mencegah terjadinya toleransi dianjurkan memakai nitrat
dengan periode bebas nitrat yang cukup yaitu 8 – 12 jam. Obat golongan nitrat
dan nitrit adalah : amil nitrit, ISDN, isosorbid mononitrat, nitrogliserin.
c. Kalsium Antagonis
Obat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium melalui saluran
kalsium, yang akan menyebabkan relaksasi otot polos pembulu darah sehingga
terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah epikardial dan sistemik. Kalsium
antagonis juga menurunkan kabutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan
resistensi vaskuler sistemik. Golongan obat kalsium antagonis adalah amlodipin,
bepridil, diltiazem, felodipin, isradipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin,
verapamil.
d. Terapi Farmakologis untuk mencegah Infark miokard akut
§ Terapi antiplatelet, obatnya adalah aspirin diberikan pada penderita PJK baik
akut atau kronik, kecuali ada kontra indikasi, maka penderita dapat
diberikan tiiclopidin atau clopidogrel.
§ Terapi Antitrombolitik, obatnya adalah heparin dan warfarin. Penggunaan
antitrombolitik dosis rendah akan menurunkan resiko terjadinya ischemia
pada penderita dengan factor resiko .
§ Terapi penurunan kolesterol, simvastatin akan menurunkan LDL (low density
lipoprotein) sehingga memperbaiki fungsi endotel pada daerah
atheroskelerosis maka aliran darah di arteria koronaria lebih baik.
2. Revaskularisasi Miokard
Angina pectoris dapat menetap sampai bertahun-tahun dalam bentuk serangan ringan
yang stabil. Namun bila menjadi tidak stabil maka dianggap serius, episode nyeri
dada menjadi lebih sering dan berat, terjadi tanpa penyebab yang jelas. Bila gejala
tidak dapat dikontrol dengan terapi farmakologis yang memadai, maka tindakan
invasive seperti PTCA (angioplasty coroner transluminal percutan) harus dipikirkan
untuk memperbaiki sirkulasi koronaria.
3. Terapi Non Farmakologis
Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen
jantung antara lain : pasien harus berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan
takikardia dan naiknya tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras.
Orang obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk mengurangi kerja jantung.
Mengurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin yang dapat menimbulkan
vasokontriksi pembulu darah. Pengontrolan gula darah. Penggunaan kontra sepsi dan
kepribadian seperti sangat kompetitif, agresif atau ambisius.
B. KONSEP ASKEP
1. PENGKAJIAN
1) Pengkajian Primer
Pengkajian dilakukan secara cepat dan sistemik,antara lain :
§ Airway
a. Lidah jatuh kebelakang
b. Benda asing/ darah pada rongga mulut
c. Adanya sekret
§ Breathing
a. pasien sesak nafas dan cepat letih
b. Pernafasan Kusmaul
§ Circulation
a. TD meningkat
b. Nadi kuat
c. Disritmia
d. Adanya peningkatan JVP
e. Capillary refill > 2 detik
f. Akral dingin
§ Disability : pemeriksaan neurologis GCS menurun
A : Allert : sadar penuh, respon bagus
V : Voice Respon : kesadaran menurun, berespon thd suara
P : Pain Respons : kesadaran menurun, tdk berespon thd suara, berespon thd
rangsangan nyeri
U : Unresponsive : kesadaran menurun, tdk berespon thd suara, tdk bersespon
Terhadap nyeri
2) Pengkajian Sekunder
Pemeriksaan sekunder dilakukan setelah memberikan pertolongan atau penenganan
pada pemeriksaan primer.
Pemeriksaan sekunder meliputi :
a) AMPLE : alergi, medication, past illness, last meal, event
b) Pemeriksaan seluruh tubuh : Head to toe
c) Pemeriksaan penunjang : lebih detail, evaluasi ulang
Anamnese
Diagnosa angina pectoris terutama didapatkan dari anamnese mengenai riwayat
penyakit, karena diagnosa pada angina sering kali berdasarkan adanya keluhan sakit dada
yang mempunyai ciri khas sebagai berikut :
Letak
Seringkali pasien merasakan adanya sakit dada di daerah sternum atau di bawah sternum
(substernal), atau dada sebelah kiri dan kadang-kadang menjalar ke lengan kiri, ke
punggung, rahang atau leher. Sakit dada juga dapat timbul di tempat lain seperti di daerah
epigartrium, gigi dan bahu
Nitrat (NO3-) adalah ion-ion anorganik alami yang merupakan bagian dari siklus
Nitrogen. Aktivitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung
Nitrogen organik pertama-tama menjadi Amonia, kemudian dioksidasikan menjadi Nitrit
dan Nitrat. Oleh karena Nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi Nitrat, maka
Nitrat adalah senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air
yang terdapat di permukaan.
Nitrifikasi dapat didefenisikan sebagai konversi biologis dan nitrogen dari komponen
organik atau anorganik dari bentuk tereduksi ke bentuk teroksidasi. Pada penanganan polusi
air, nitrifikasi adalah proses biologis yang akan mengoksidasi ion ammonium menjadi
bentuk nitrit atau nitrat. Bakteri yang mengoksidasi amonium menjadi nitrit adalah bakteri
dari genus Nitrosospira, Nitrosococcus, Nitrosocystis. Sedangkan bakteri yang
mengoksidasi nitrit menjadi nitrat adalah Nitrobacter juga dari genus Nitrosogloea dan
Nitrocystis.
Adanya No3 dalam air adalah berkaitan erat dgn siklus nitrogen dalam alam. Dalam
siklus tersebut dapat diketahui bahwa nitrat dapat terjadi dari N2 atmosfir maupun dari
pupuk-pupuk (fertillizier) yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari
kelompok nictobacter. Nitrat yang terbentuk dari proses-proses tersebut adalah pupuk-
pupuk bagi tanaman. Nitrat yang kelebihan dari yang dibutuhkan oleh kehidupan tanaman
terbawa oleh air yang merembes melalui tanah, sebab tanah tidak mempunyai kemampuan
untuk menahannya. Ini mengakibatkan terdapatnya konsentrasi nitrat yang relatif tinggi
pada air tanah.
Nitrat adalah senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun
air yang terdapat di permukaan. Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya
larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air bawah tanah. Kemungkinan lain penyebab
konsentrasi nitrat tinggi ialah pembusukan sisa tanaman dan hewan, pembuangan industri,
dan kotoran hewan. Pengotoran 1000 ternak sama dengan kotoran kota berpenduduk 5000
jiwa. Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah
bermigrasi dengan air bawah tanah.
Nitrifikasi yang merupakan proses oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat merupakan
proses yang penting dalam siklus nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob. Oksidasi
amonia menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas, sedangkan oksidasi nitrit
menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri Nitrobacter. Kedua jenis bakteri tersebut merupakan
bakteri kemotrofik, yaitu bakteri yang mendapatkan energi dari proses kimiawi. Oksidasi
nitrit menjadi amonia ditunjukkan dalam persamaan reaksi (2.1), sedangkan oksidasi nitrit
menjadi nitrat ditunjukkan dalam persamaan reaksi (2.2)
Pada limbah yang belum diolah, nitrogen dijumpai dalam bentuk nitrogen organik
dan komponen amonium. Nitrogen organik akan diubah oleh aktivitas mikroba menjadi ion
amonium. Bila kondisi lingkungan mendukung maka mikroba nitrifikasi akan mampu
mengoksidasi amonia.
Mikroba tersebut bersifat autotropik yaitu mendapatkan energinya melalui proses oksidasi
dari ion amonium. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Kadar nitrat dalam mata air tergantung aktivitas sumber pencemar di bagian hulu,
aktivitas penggunaan air sumur itu sendiri, dan tingkat pencucian serta aliran permukaan.
Selain itu, kadar nitrat tersebut juga tergantung potensial redok (Eh). Apabila nilai Eh
turun (reduktif), nitrat akan cepat hilang menjadi gas N2O dan atau N2 melalui proses
denitrifikasi. Pada kondisi reduktif, N-amonium lebih dominan dari pada N-nitrat, namun
sebaliknya dalam kondisi oksidatif N-amonium bisa berubah menjadi N-nitrat melalui
proses nitrifikasi. Dengan demikian maka pencucian N dalam sistem yang reduktif akan
menghasilkan NH4+, sedangkan dalam sistem yang oksidatif akan menghasilkan NO3-.
Nitrat (NO3-) merupakan anion yang penting. Nitrat dengan konsentrasi tinggi merupakan
indikasi adanya sumber polutan dalam air tanah. Kandungan nitrat umumnya kurang dari
10 mg/l untuk air tanah dengan komposisi biasa.
Nitrogen perairan merupakan penyebab utama pertumbuhan yang sangat cepat dari
ganggang yang menyebabkan eutrofikasi. Pada umumnya nitrogen anorganik dalam
perairan aerobic terdapat dalam keadaan bilangan oksidasi +5, yaitu sebagai NO3-, dan
dengan bilangan oksidasi +3, dalam keadaan anaerob, sebagai NH+ yang stabil (Achmad,
2004).
Nitrat dibentuk dari asam nitrit yang berasal dari ammonia melalui proses oksidasi
katalitik. Nitrit juga merupakan hasil metabolisme dari siklus nitrogen. Bentuk pertengahan
dari nitrifikasi dan denitrifikasi. Nitrat dan nitrit adalah komponen yang mengandung
nitrogen berikatan dengan atom oksigen, nitrat mengikat tiga atom oksigen sedangkan nitrit
mengikat dua atom oksigen. Di alam, nitrat sudah diubah menjadi bentuk nitrit atau bentuk
lainnya.3,4
Struktur kimia dari nitrat Berat molekul: 62.05 Struktur kimia dari nitrit O == N —
O-Berat molekul: 46.006
Pada kondisi yang normal, baik nitrit maupun nitrat adalah komponen yang stabil,
tetapi dalam suhu yang tinggi akan tidak stabil dan dapat meledak pada suhu yang sangat
tinggi dan tekanan yang sangat besar. Biasanya, adanya ion klorida, bahan metal tertentu
dan bahan organik akan mengakibatkan nitrat dan nitrit menjadi tidak stabil. Jika terjadi
kebakaran, maka tempat penyimpanan nitrit maupun nitrat sangat berbahaya untuk didekati
karena dapat terbentuk gas beracun dan bila terbakar dapat menimbulkan ledakan. Bentuk
garam dari nitrat dan nitrit tidak berwarna dan tidak berbau serta tidak berasa. Bersifat
higroskopis.
Nitrat adalah ancaman bagi kesehatan manusia terutama untuk bayi, menyebabkan
kondisi yang dikenal sebagai methemoglobinemia, yang juga disebut "sindrom bayi biru".
Air tanah yang digunakan untuk membuat susu bayi yang mengandung nitrat, saat nitrat
masuk kedalam tubuh bayi nitrat dikonversikan dalam usus menjadi nitrit, yang kemudian
berikatan dengan hemoglobin dan membentuk methemoglobin, sehingga mengurangi daya
angkut oksigen oleh darah.
Nitrat dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan diare campur darah, disusul
oleh konvulsi, koma, dan bila tidak tertolong akan meninggal. Keracunan kronis dapat
menyebabkan depresi, sakit kepala. Methemoglobin adalah hemoglobin yang di dalamnya
ion Fe2+ diubah menjadi ion Fe3+ dan kemampuannya untuk mengangkut oksigen telah
berkurang dan menyebabkan darah menjadi coklat.
1. Sebagian besar (60%) kandungan hemoglobin dalam darah bayi merupakan tipe yang
sangat peka terhadap nitrat.
3. Percernaan bayi merupakan pH yang paling sensitif yang akan menjadi media yang baik
untuk pertumbuhan bakteri yang mengubah nitrat menjadi nitrit.
Bakteri pereduksi nitrat dalam usus manusia atau hewan akan mengubah nitrat
menjadi nitrit. Nitrit tersebut akan mengoksidasi hemoglobin pada darah menjadi
methemoglobin yang tidak dapat mengikat oksigen. Walaupun nitrit penyebab masalah pada
tubuh manusia, namun karena sangat jarang dijumpai dalam makanan dan air maka standar
didasarkan pada nitrat yang dapat dijumpai pada makanan, air seperti halnya pada sayuran
daun dan bayam.
Nitrit dan nitrat merupakan bentuk nitrogen yang teroksidasi, dengan tingkat oksidasi
masing-masing +3 dan +5. Nitrit biasanya tidak bertahan lama dan merupakan keadaan
sementara proses oksidasi antara amoniak dan nitrat, yang dapat terjadi pada instalasi
pengolahan air buangan, dalam air sungai dan sistem drainase, dan sebagainya.
Batas normal kadar nitrat pada air bersih menurut Permenkes No.416/ MENKES/
PER/ IX/1990 adalah sebesar 50 mg/l, dan pada air minum adalah sebesar 10mg/l.
Ada beberapa peraturan yang mengatur baku mutu untuk nitrat dan nitrit yaitu
Kadar maksimun yang diperbolehkan untuk Nitrat dan Nitrit dibagi menjadi 4 kelas air.
Nitrat untuk Kelas 1 - 2 kadar maksimumnya 10 mg/l sedangkan untuk kelas 3 - 4 kadar
maksimumnya 20 mg/l. Nitrit untuk Kelas 1 - 3 kadar maksimumnya 0,06 mg/l
sedangkan untuk kelas 4 tidak dipersyaratkan.
Nitrit dan Nitrat termasuk parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan dan
kadar maksimum yang diperbolehkan untuk Nitrit (sebagai NO2-) adalah 3 mg/l dan
Nitrat (sebagai NO3-) adalah 50 mg/l.
Nitrat sangat mudah bercampur dengan air dan sangat susah untuk dipisahkan. Ada tiga
metode yang digunakan untuk mengurangi jumlah nitrat di dalam suatu lingkungan :
1. Demineralisasi
Demineralisasi akan mengurangi kadar nitrat dan mineral lain di dalam air. Dalam hal
ini, penyulingan air adalah yang paling efektif. Pertama air dipanaskan, setelah itu
uap air yang terbentuk dipindahkan ketempat lain yang lebih dingin sehingga
terbentuk air kembali dan sisa mineral yang tertinggal akan mengendap di dasar
pemanas. Proses ini memerlukan energi dan tenaga yang sangat besar.
2. Penukaran ion
Cara ini adalah dengan menukar substansi lain yang serupa sehingga akan mengambil
alih tempat yang seharusnya diikat oleh nitrat. Zat yang sering digunakan adalah
klorida yang relatif kurang berbahaya.
3. Pencampuran
Cara ini adalah dengan mencampurkan air yang telah dicemari nitrat dengan air dari
sumber yang berbeda dan mempunyai kadar nitrat yang rendah, sehingga dengan
pencampuran kedua air ini diharapkan kadar nitrat dapat diturunkan.
Pengurangan nitrat dalam air dapat dilakukan juga dengan menambahkan granule
sebagai filtrasi, dimana penggunaannya bisa bersamaan dengan saringan pasir sederhana.
Pengolahan dengan menggunakan granule lebih ekonomis karena penggantian hanya
dilakukan setiap 1 tahun. Pengolahan dengan granule dapat terjangkau bagi penduduk
berpendapatan menengah ke bawah. Kontaminasi nitrat pada air sumur juga disebabkan
jarak antara sumur sebagai penyedia air bersih dengan sawah (sebagai sumber kontaminasi)
yang terlalu dekat. Menurut Glanville (1993) jarak antara sumur sebagai penyedia air bersih
dan sawah yang direkomendasikan adalah minimum 150 feet, yaitu sekitar 50 meter radius
nitrat yang terbawa aliran air tanah mencapai 30 feet hingga 500 feet, yaitu sejauh 10 sampai
dengan >150 meter tergantung jumlah konsentrasi nitrat.
DAFTAR PUSTAKA