Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGKAJIAN

1. Identitas

Biasanya penderita gangguan sistem pencernaan berasal dari segala usia. Pada jenis kelamin
gangguan sistem pencernaan dapat dialami baik wanita maupun pria. Pekerjaan yang beresiko
terkena gangguan sistem pencernaan adalah pekerjaan berat dan cenderung mengalami stress.
Tempat tinggal dan lingkungan yang kumuh dapat juga mempengaruhi kualitas makanan
seseorang dan menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang

Keluhan utama (saat masuk rumah sakit dan saat ini) : Biasanya pasien mengeluh nyeri pada
bagian abdomen Kaji lokasi, durasi, pola, frekwensi, distribusi penyebaran dan waktu nyeri
dan faktor yang memperburuk dan yang meredakan nyeri,. biasanya pasien juga merasa
kembung, mual dan muntah, hematemesis, diare, perubahan kebiasaan defekasi serta
karakteristik urin dan feses.

Alasan masuk rumah sakit : Nyeri dan diare merupakan alasan dan gejala utama dari penyakit
gastrointestinal dan nafas terasa sesak, terkadang juga disertai dengan mual muntah.

Upaya yang di lakukan untuk mengatasinya : Membawa pasien kerumah sakit atau pelayanan
kesehatan terdekat.

b. Riwayat kesehatan dahulu

Biasanya pasien pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya dengan penyakit yang sama .
pernah mengalami pembedahan atau cidera saluran pencernaan atau abdomen sebelumnya

c. Riwayat kesehatan keluarga

Biasanya penyakit sistem pencernaan tidak ada faktor keturunan tetapi faktor dari lingkungan
terutama keluarga yang mempunyai pola hidup yang tidak sehat.
3. Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan

Biasanya Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang
sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

4. Pola Nutrisi / Metabolisme

Pola makan/minum : biasanya pasien dengan ganguan sistem perncernaan tidak nafsu makan,
porsi makan tidak habis di sebabkan mual dan muntah. Sedangkan minun air outih hanya sedikit

5. Pola Eliminasi

BAK : baisanya terjadi gangguan seperti adanya perubahan warna urin, retensi urin /
inkonteninsia urine

BAB: baisanya terjadi konstipasi

6. Pola Aktivitas / Latihan

Biasanya pasien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya karena nyeri

7. Pola Istirahat Tidur

Biasanya asien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena ada nyeri dibagian abdomen

8. Pola Kognitif – Persepsi

Biasanya pasien sudah mengerti tentang keadaanya dan merasa harus segera berobat

9. Pola Peran Hubungan

Biasanya pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik tetapi akibat kondisinya
pasien malas untuk keluar dan memilih untuk istirahat.

10. Pola Seksualitas / Reproduksi

Biasanya pasien mengalami kesulitan dalam hubungan seksualitas akibat penyakit yang
dialaminnya
11. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri

Biasanya pasien ingin cepat sembuh dan tidak ingin mengalami penyakit seperti ini lagi.

12. Pola Koping – Toleransi Stres

Biasanya pasien apabila merasakan tidak nyaman selalu memegangi perutnya dan meringis
kesakitan

13. Pola Keyakinan Nilai

Berbeda pada setiap pasien. Biasanya pasien yakin akan cepat sembuh menganggap ini
merupakan cobaan dari Tuhan.

14. Pemeriksaan Fisik

Gambaran

Tanda vital Biasanya pada pasien gangguan sistem pencernaan tekanan darah,
nadi, dan pernafasan meningkat karena adanya nyeri

Berat badan Adanya penurunan berat badan ketika pasien mengalami penyakit
atau gangguan sistem pencernaan diakibatkan oleh kekurangan
cairan dan nutrisi

Kepala :
Mata Biasanya pada pasien matanya terdapat konjungtiva anemis, sklera
ikterik.
Mulut Pada bibir, mukosa bibir terlihat kering.
Inspeksi warna bibir, kesimetrisan, luka/ulkus
Kemampuan membuka dan menutup mulut
Inspeksi lidah, bagian dalam mulut, warna dan kondisi membrane
mukosa. Keadaan gigi geligi dan gusi, dikaji apakah ada carries,
inflamasi atau tanda-tanda perdarahan. Setiap gangguan saluran
pencernaan atas (bibir, mulut, faring dan esofagus) biasanya
menyebabkan masalah asupan nutrisi yang tidak adekuat
dapat juga mempengaruhi asupan makanan dan minuman, yang
menganggu kesehatan pasien.
Abdomen I: Perubahan warna di abdomen scar atau ikterik, adanya jaringan
parut. Adanya benjolan, lesi, striae, petechie, kesimetrisan,
mendeteksi cairan.
A: Bising usus lebih dari batas normal.
P: Adanya nyeri tekan, adanya perubahan tekstur seperti pada
hati, adanya pembesaran ukuran organ (mis. hati ginjal limpa)
P: Adanya pembesaran hepar, nyeri tekan pada abdomen, adanya
rongga udara/cairan abnormal.

15. Pemeriksaan Penunjang


a. Diagnostik
i. Endoskop (tabung serat optik yang digunakan untuk melihat struktur dalam dan untuk
memperoleh jaringan dari dalam tubuh)
ii. Rontgen Foto polos perut.
Foto polos perut merupakan foto rontgen standar untuk perut, yang tidak memerlukan
persiapan khusus dari penderita. Sinar X biasanya digunakan untuk menunjukkan:
a) suatu penyumbatan
b) kelumpuhan saluran pencernaan
c) pola udara abnormal di dalam rongga perut
d) pembesaran organ (misalnya hati, ginjal, limpa)
iii. Pemeriksaan barium.
Setelah penderita menelan barium, maka barium akan tampak putih pada foto
rontgen dan membatasi saluran pencernaan, menunjukkan kontur dan lapisan dari
kerongkongan, lambung dan usus halus. Barium yang terkumpul di daerah abnormal
menunjukkan adanya ulkus, erosi, tumor dan varises kerongkongan.
iv. Ultrasonografi (USG)
USG menggunakan gelombang udara untuk menghasilkan gambaran dari organ-
organ dalam. USG bisa menunjukkan ukuran dan bentuk berbagai organ (misalnya hati
dan pankreas) dan juga bisa menunjukkan daerah abnormal di dalamnya. USG juga dapat
menunjukkan adanya cairan.
b. Laboratorium
1) Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit), peningkatan sel darah putih (Leukosit : >10.000– 18.000/mm3)
dan ketidak seimbangan elektrolit

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis

2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d ketidakmampuan makan,


ketidakmampuan mencerna makanan, kedidakmampuan mengabsorpsi nutrien, kurang
asupan makanan

3. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit

4. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

Anda mungkin juga menyukai