Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Dan Kreativita PDF
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Dan Kreativita PDF
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/315928109
CITATIONS READS
0 100
2 authors, including:
Ridwan Sani
State University of Medan
22 PUBLICATIONS 50 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ridwan Sani on 22 August 2017.
Abstract. This research aimed to: (1) find the difference of student
achievement of science generic skills using Inquiry learning model and
conventional learning, (2) to figure student achievement of science generic
skills between high creativity student with those who had low creativity. (3) to
figure the interaction between the creativity and learning model to
achievement of science generic skills on optic topic. The population of this
research was the entire students of grade X SMA Negeri 1 Peukan Pidie
Learning Year 2013/2014, with total amount of 5 classes (152 students). The
samples consist of two class, which are class X-1 (experiment class) and class
X-4 (control class) were taken by Cluster Random Sampling. The data was
analyzed using SPSS 17, and hypothesis is tested using two way ANAVA.
The research result shows that: (1) the inquiry learning model was better than
conventional learning in improving science generic skills of students. (2) the
science generic skills of high creativity student is better than those who had
the low creativity. (3) the interaction is exist between creativity and learning
model related to the improvement of science generic skills of student.
inkuri terhadap keterampilan generik sains Pengambilan sampel dilakukan secara cluster
siswa kelas X SMA Negeri 1 Tinombo. random sampling sehingga diperoleh kelas X-1
Gunawan (2013) menemukan bahwa keteram- sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa
pilan generik sains mahasiswa calon guru yang 30 orang dan kelas X-4 sebagai kelas kontrol
belajar dengan virtual laboratory lebih tinggi dengan jumlah siswa 30 orang. Variabel terikat
dibandingkan dengan mahasiswa yang belajar dalam penelitian ini adalah keterampilan generik
secara konvensional. Penelitian oleh Saprudin sains, variabel bebasnya model pembelajaran
(2010) memberikan kesimpulan bahwa perolehan inkuiri dan variabel moderatornya kreativitas.
skor gain keterampilan generik sains yang Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen
diajarkan dengan bantuan multimedia interaktif atau eksperimen semu dengan menggunakan
online dan offline untuk kelas eksperimen desain kolompok kontrol pretest-posttest
diperoleh sebesar 0,72 termasuk dalam kategori (pretest-posttest control group design). Desain
tinggi. Selanjutnya, Wirtha dan Rapi (2008) penelitiannya disajikan pada Tabel 1.
menemukan bahwa penguasaan konsep fisika Tabel 1. Desain Penelitian
siswa yang belajar melalui model pembela- Kelas Pretes Perlakuan Postes
jaran inkuiri lebih baik dari pada siswa yang Eksperimen T1 X1 T2
belajar melalui model pembelajaran konvensional. Kontrol T1 X2 T2
Berdasarkan uraian latar belakang Keterangan:
permasalahan diatas, maka masalah pokok yang T1 : Tes kemampuan awal (pretes)
akan dicari jawabannya dalam penelitian ini T2 : Tes kemampuan akhir (postes)
yakni: 1) Apakah ada perbedaan keterampilan X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen yaitu
generik sains siswa menggunakan model pembe- penerapan model pembelajaran inkuiri
lajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional? X2 : Perlakuan pada kelas kontrol yaitu
2) Apakah terdapat perbedaan keterampilan penerapan dengan pembelajaran
generik sains pada siswa yang memiliki tingkat konvensional
kreativitas tinggi dan pada siswa yang memiliki Teknik yang digunakan dalam pengumpulan
tingkat kreativitas rendah? 3) Apakah terdapat data pada penelitian ini adalah melalui tes.
interaksi antara model pembelajaran inkuiri Instrumen penelitian yang digunakan adalah
dengan kreativitas terhadap keterampilan generik soal essay untuk kreativitas siswa dan tes
sains siswa pada materi alat-alat optik? Peneli- objektif untuk tes keterampilan generik sains.
tian ini bertujuan untuk:1) Untuk mengetahui Sebelum pengujian hipotesis, dilakukan uji
perbedaan keterampilan generik sains siswa prasyarat meliputi uji normalitas, homogenitas
menggunakan model pembelajaran inkuiri dan dan uji hiotesis dua pihak dengan menggunakan
pembelajaran konvensional. 2) Untuk menge- software SPSS 17 demikian juga dengan teknik
tahui perbedaan keterampilan generik sains analisis data untuk pengujian hipotesis yang
pada siswa yang memiliki tingkat kreativitas digunakan dalam penelitian ini adalah ANAVA
tinggi dan pada siswa yang memiliki tingkat 2x2. Instrumen kreativitas digunakan untuk
kreativitas rendah. 3) Untuk mengetahui adanya membagi siswa dalam kelompok kreativitas
interaksi antara model pembelajaran inkuiri tinggi dan rendah dengan menggunakan rumus
dengan kreativitas terhadap keterampilan rata-rata + ½ SD (kreativitas tinggi) dan rata-
generik sains siswa pada materi alat-alat optik. rata –½ SD (kreativitas rendah) (Wahidmurni,
2010). Peningkatan keterampilan generik sains
METODE PENELITIAN sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan di SMA dihitung dengan rumus g factor (gain score
Negeri 1 Peukan Pidie Tahun Ajaran 2013/ normalized) sebagai berikut:
2014. Populasi dalam penelitian ini seluruh
siswa kelas X yang berjumlah 152 siswa.
Berdasarkan hasil keterampilan generik sains Joyce, B., Weil,M. & Calhoun, E. 2009. Models
yang telah dicapai oleh kelas ekperimen dan of Teaching 8th ed. Model-model Penga-
kelas kontrol, yaitu terdapat perbedaan hasil jaran (Terj. Achmad Fawai & Ateilla
keterampilan generik sains antara kelas Mirza). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
ekperimen dan kelas kontrol. Kelas ekperimen NRC. 2000. National Sains Education Standard.
mengalami peningkatan gain ternormalisasi Washington.D.C: National Academi Press.
rata-rata sebesar 0,67 dengan kategori sedang Rustaman. 2005. Perkembangan Penelitian
dan kelas kontrol mengalami peningkatan Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam
gain ternormalisasi rata-rata sebesar 0,60 Pendidikan Sains. (Online) Tersedia:
dengan kategori sedang. http://file.upi.edu/direktori/sps/pendidikan
2. Hasil keterampilan generik sains siswa yang diakses 10 Februari 2014.
memiliki tingkat kreatifitas tinggi lebih baik Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembela-
dibandingkan dengan keterampilan generik jaran. Bandung: Alfbeta.
sains siswa yang memiliki tingkat kreatifitas Saprudin, Sutarno, Liliasari. 2010. Developing
rendah. Perolehan indikator yang memiliki Generic Science Skills Of Prospective
persentase paling tinggi adalah keterampilan Teacher Through Offline and Online
menilai sebesar 86,67% di kelas eksperimen Interactive Multimedia in Physics Learning.
dan 84,44% di kelas kontrol, sedangkan yang Proceding of the 4th International
paling rendah adalah sifat meghargai yaitu Conference on Teacher; Join Conference
60,67% di kelas eksperimen dan 58,00% di UPI & UPSI Bandung. Indonesia 8-10
kelas kontrol. November 2010.
3. Terdapat interaksi model pembelajaran Sunyono. 2009. Pembelajaran IPA dengan
inkuiri dan konvensional dengan tingkat Keterampilan Generik Sains, (Online)
kreativitas terhadap keterampilan generik diakses melalui situs: Documents%20
siswa. Kreativitas pada siswa yang diajarkan and%20Settings/IMC/My%20keterampila
dengan pembelajaran konvensional tidak n%20generik%20sains.htm, diakses 2
berperan, hal ini dapat dilihat dari hasil September 2013.
keterampilan generik sains yang diperoleh Suriyani. 2007. Pengaruh Model Pembelajaran
siswa masih rendah baik pada siswa yang Inkuiri Terhadap Keterampilan Generik
memiliki tingkat kreativitas tinggi dan Sains Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X
tingkat kreativitas rendah. Sedangkan kreati- SMA Negeri 1 Tinombo. Jurnal Pendi-
vitas siswa yang diajarkan dengan model dikan: Mitra Sains ISSN: 2302-2027.
pembelajaran inkuiri sangat berperan. Syam. 2007. Praktikum Inkuiri. Makalah/bahan
kuliah tidak dipublikasikan. Bandung:
DAFTAR PUSTAKA SPs. UPI.
Brotosiswoyo, B.S. 2000. Hakekat Pembelajaran Wahidmurni. 2010. Evaluasi Pembelajaran
Fisika di Perguruan Tinggi, dalam Hakekat Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta:
Pembelajaran MIPA & Kiat Pembelajaran Nuha Litera.
Fisika di Perguruan Tinggi. Jakarta: Wirta, M.I. dan Rapi, K.N. 2008. Pengaruh
Proyek Pengembangan UT. Depdiknas. Model Pembelajaran dan Penalaran
Gunawan, Agus Setiawan, Dwi H. Widyantoro. Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan
2013. Model Virtual Laboratory Fisika Sikap Ilmiah Siswa SMAN 4 Singaraja.
Modern Untuk Meningkatkan Keteram- Jurnal Pendidikan FMIPA Undiksha.
pilan Generik Sains Calon Guru. Jurnal 1(2), 15-29.
Pendidikan Dan Pembelajaran (Jpp),
Vol. 20, No 1.