Anda di halaman 1dari 7

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/315928109

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI


DAN KREATIVITAS TERHADAP KETERAMPILAN
GENERI....

Article · June 2014


DOI: 10.22611/jpf.v3i1.3275

CITATIONS READS

0 100

2 authors, including:

Ridwan Sani
State University of Medan
22 PUBLICATIONS 50 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Inquiry Training View project

Material research View project

All content following this page was uploaded by Ridwan Sani on 22 August 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Pendidikan Fisika
ISSN 2252-732X

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KREATIVITAS


TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA
DI SMA NEGERI 1 PEUKAN PIDIE

Mainisa dan Ridwan Abdullah Sani


Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan keteram-


pilan generik sains siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri dan
pembelajaran konvensional. (2) Mengetahui keterampilan generik sains antara
siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dan siswa yang mempunyai
kreativitas rendah. (3) Mengetahui interaksi antara model pembelajaran inkuiri
dengan kreativitas terhadap keterampilan generik sains siswa pada materi alat-
alat optik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Peukan
Pidie T.A. 2013/2014 sebanyak 5 kelas (152 orang). Sampel penelitian terdiri
dari 2 kelas yaitu kelas X-1 (kelas Eksperimen) dan kelas X-4 (kelas kontrol)
yang ambil secara cluster random sampling. Instrumen penelitian berupas tes
keterampilan generik sains dan tes kreativitas. Data dianalisis menggunakan
SPSS 17, hasil pengujian hipotesis ANAVA 2 jalur sebagai berikut: (1) Model
pembelajaran Inkuri lebih baik dalam meningkatkan keterampilan generik
sains siswa dari pada pembelajaran konvensional. (2) Keterampilan generik
sains siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik dibanding dengan
siswa yang mempunyai kreativitas rendah. (3) Ada interaksi antara model
pembelajaran Inkuiri dengan pembelajaran konvemsional dan kreativitas
terhadap keterampilan generik sains siswa.

Kata kunci: model pembelajaran inkuiri, kreativitas, keterampilan generik


sains

THE EFFECT INQUIRY LEARNING MODEL AND CREATIVITY TO


STUDENTS’ SCIENCE GENERIC SKILLS IN SMA NEGERI 1
PEUKAN PIDIE

Mainisa and Ridwan Abdullah Sani


Physics Education Program-State University of Medan

Abstract. This research aimed to: (1) find the difference of student
achievement of science generic skills using Inquiry learning model and
conventional learning, (2) to figure student achievement of science generic
skills between high creativity student with those who had low creativity. (3) to
figure the interaction between the creativity and learning model to
achievement of science generic skills on optic topic. The population of this
research was the entire students of grade X SMA Negeri 1 Peukan Pidie
Learning Year 2013/2014, with total amount of 5 classes (152 students). The
samples consist of two class, which are class X-1 (experiment class) and class
X-4 (control class) were taken by Cluster Random Sampling. The data was

Vol. 3 No. 1 Juni 2014 41 dikfis pascasarjana unimed


Mainisa dan Sani, R.A.: Pengaruh Model Pembelajaran Jurnal Pendidikan Fisika
Inkuiri dan Kreativitas Terhadap Keterampilan ISSN 2252-732X
Generik Sains Siswa di SMA Negeri 1 Peukan
Pidie.

analyzed using SPSS 17, and hypothesis is tested using two way ANAVA.
The research result shows that: (1) the inquiry learning model was better than
conventional learning in improving science generic skills of students. (2) the
science generic skills of high creativity student is better than those who had
the low creativity. (3) the interaction is exist between creativity and learning
model related to the improvement of science generic skills of student.

Keyword: inquiry learning model, creativity, science generic skills

PENDAHULUAN dalam pembelajaran fisika dan mengacu pada


Ilmu Fisika merupakan ilmu yang sarat suatu cara untuk mempertanyakan, mencari
dengan konsep-konsep dari konsep sederhana pengetahuan atau informasi, atau mempelajari
sampai ke konsep yang lebih komplek. Penga- suatu gejala (NRC, 2000). Tujuan umum dari
jaran fisika tingkat SMA menguraikan dan model pembelajaran inkuiri adalah untuk
menganalisis struktur dan peristiwa alam, teknik membantu siswa mengembangkan keterampilan
dan dunia sekelilingnya yang semua individu intelektual dan keterampilan-keterampilan lainnya.
harus berpikir kritis dalam mempelajarinya Joyce dan Weil (2009) mengemukakan
(Sagala, 2009). Pernyataan tersebut mengisya- bahwa model pembelajaran berbasis inkuiri
ratkan bahwa dalam pembe-lajaran fisika perlu suatu proses melatih siswa untuk menginves-
memadukan teori dan praktikum sehingga tigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak
kegiatan pembelajaran lebih bermakna, sebagai- biasa. Pembelajaran inkuiri didesain sedemikian
mana yang dikemu-kakan oleh Rustaman rupa agar siswa secara langsung yang melakukan
(2005) bahwa proses belajar dilakukan melalui proses ilmiah melalui latihan. Syam (2007)
proses eksplorasi dari pengalaman yang mengemukakan bahwa tujuan utama pembela-
dimilikinya melalui kegiatan ilmiah yang jaran inkuiri adalah untuk memberikan cara
dimulai dengan observasi data primer atau bagi siswa untuk membangun kecakapan-
sekunder sampai pada kesimpulan yang menjadi kecakapan intelektual (kecakapan berfikir)
pengetahuan baru. terkait dengan proses- proses berfikir reflektif.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan Keterampilan generik sains adalah kete-
komunikasi langsung dengan guru bidang studi rampilan berpikir dalam pembelajarn sanis
Fisika di SMA Negeri 1 Peukan Pidie diketahui yang digunakan secara umum dalam berbagai
bahwa siswa masih memiliki kemampuan dasar kerja ilmiah (Brotosiswoyo, 2000). Keterampilan
rendah yang ditunjukkan dengan minimnya generik sains merupakan keterampilan berpikir
aktivitas bertanya, menjawab, menanggapi dan dalam pembelajaran sains yang harus dimiliki
mengemukakan pendapat, serta kurangnya setiap siswa. Keterampilan generik juga
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal- keterampilan dasar yang wajib dikuasai siswa.
soal Fisika. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Jika kemampuan dasar siswa ini diintegrasikan
penulis memandang perlu diterapkan suatu dengan pengetahuan mengenai sains akan
model pembelajaran yang dapat melatih kemam- menjadi kompetensi generik yang dapat
puan siswa dalam menyelesaikan masalah, baik digunakan untuk mempelajari dan menggunakan
yang mereka temui dalam pelajaran fisika berbagai pengetahuan sains dalam berbagai
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Model konteks sains untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran yang dimaksud adalah model hidup siswa di berbagai situasi hidupnya
pembelajaran inkuiri. (Sunyono, 2009).
Dapat dikatakan bahwa inkuiri merupakan Suriani (2007) memperoleh kesimpulan
suatu model pembelajaran yang digunakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

Vol. 3 No. 1 Juni 2014 42 dikfis pascasarjana unimed


Mainisa dan Sani, R.A.: Pengaruh Model Pembelajaran Jurnal Pendidikan Fisika
Inkuiri dan Kreativitas Terhadap Keterampilan ISSN 2252-732X
Generik Sains Siswa di SMA Negeri 1 Peukan
Pidie.

inkuri terhadap keterampilan generik sains Pengambilan sampel dilakukan secara cluster
siswa kelas X SMA Negeri 1 Tinombo. random sampling sehingga diperoleh kelas X-1
Gunawan (2013) menemukan bahwa keteram- sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa
pilan generik sains mahasiswa calon guru yang 30 orang dan kelas X-4 sebagai kelas kontrol
belajar dengan virtual laboratory lebih tinggi dengan jumlah siswa 30 orang. Variabel terikat
dibandingkan dengan mahasiswa yang belajar dalam penelitian ini adalah keterampilan generik
secara konvensional. Penelitian oleh Saprudin sains, variabel bebasnya model pembelajaran
(2010) memberikan kesimpulan bahwa perolehan inkuiri dan variabel moderatornya kreativitas.
skor gain keterampilan generik sains yang Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen
diajarkan dengan bantuan multimedia interaktif atau eksperimen semu dengan menggunakan
online dan offline untuk kelas eksperimen desain kolompok kontrol pretest-posttest
diperoleh sebesar 0,72 termasuk dalam kategori (pretest-posttest control group design). Desain
tinggi. Selanjutnya, Wirtha dan Rapi (2008) penelitiannya disajikan pada Tabel 1.
menemukan bahwa penguasaan konsep fisika Tabel 1. Desain Penelitian
siswa yang belajar melalui model pembela- Kelas Pretes Perlakuan Postes
jaran inkuiri lebih baik dari pada siswa yang Eksperimen T1 X1 T2
belajar melalui model pembelajaran konvensional. Kontrol T1 X2 T2
Berdasarkan uraian latar belakang Keterangan:
permasalahan diatas, maka masalah pokok yang T1 : Tes kemampuan awal (pretes)
akan dicari jawabannya dalam penelitian ini T2 : Tes kemampuan akhir (postes)
yakni: 1) Apakah ada perbedaan keterampilan X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen yaitu
generik sains siswa menggunakan model pembe- penerapan model pembelajaran inkuiri
lajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional? X2 : Perlakuan pada kelas kontrol yaitu
2) Apakah terdapat perbedaan keterampilan penerapan dengan pembelajaran
generik sains pada siswa yang memiliki tingkat konvensional
kreativitas tinggi dan pada siswa yang memiliki Teknik yang digunakan dalam pengumpulan
tingkat kreativitas rendah? 3) Apakah terdapat data pada penelitian ini adalah melalui tes.
interaksi antara model pembelajaran inkuiri Instrumen penelitian yang digunakan adalah
dengan kreativitas terhadap keterampilan generik soal essay untuk kreativitas siswa dan tes
sains siswa pada materi alat-alat optik? Peneli- objektif untuk tes keterampilan generik sains.
tian ini bertujuan untuk:1) Untuk mengetahui Sebelum pengujian hipotesis, dilakukan uji
perbedaan keterampilan generik sains siswa prasyarat meliputi uji normalitas, homogenitas
menggunakan model pembelajaran inkuiri dan dan uji hiotesis dua pihak dengan menggunakan
pembelajaran konvensional. 2) Untuk menge- software SPSS 17 demikian juga dengan teknik
tahui perbedaan keterampilan generik sains analisis data untuk pengujian hipotesis yang
pada siswa yang memiliki tingkat kreativitas digunakan dalam penelitian ini adalah ANAVA
tinggi dan pada siswa yang memiliki tingkat 2x2. Instrumen kreativitas digunakan untuk
kreativitas rendah. 3) Untuk mengetahui adanya membagi siswa dalam kelompok kreativitas
interaksi antara model pembelajaran inkuiri tinggi dan rendah dengan menggunakan rumus
dengan kreativitas terhadap keterampilan rata-rata + ½ SD (kreativitas tinggi) dan rata-
generik sains siswa pada materi alat-alat optik. rata –½ SD (kreativitas rendah) (Wahidmurni,
2010). Peningkatan keterampilan generik sains
METODE PENELITIAN sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan di SMA dihitung dengan rumus g factor (gain score
Negeri 1 Peukan Pidie Tahun Ajaran 2013/ normalized) sebagai berikut:
2014. Populasi dalam penelitian ini seluruh
siswa kelas X yang berjumlah 152 siswa.

Vol. 3 No. 1 Juni 2014 43 dikfis pascasarjana unimed


Mainisa dan Sani, R.A.: Pengaruh Model Pembelajaran Jurnal Pendidikan Fisika
Inkuiri dan Kreativitas Terhadap Keterampilan ISSN 2252-732X
Generik Sains Siswa di SMA Negeri 1 Peukan
Pidie.

Katagori Gain: Persentase tingkat kreativitas hampir


g < 0,3 : kategori rendah setiap indikator lebih tinggi dimiliki oleh kelas
0,3 0,7 : kategori sedang eksperimen kecuali pada keteramplan berpikir
g > 0,7 : kategori tinggi lancar. Indikator yang dominan muncul adalah
keterampilan menilai sebesar 86,7% di kelas
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN eksperimen dan 84,4% di kelas kontrol,
Deskripsi Hasil Pretes Keterampilan sedangkan yang paling rendah adalah sifat
Generik Sains meghargai yaitu 60,7% di kelas eksperimen dan
Deskripsi data pretes untuk kelas ekperimen 58,00% di kelas kontrol.
dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.Ringkasan Data Pretes Kelompok Hasil Postes Keterampilan Generik Sains
Sampel Deskripsi data postes untuk kelas ekperimen
Tes Awal Keterampilan Proses Sains dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.
Kelas Simpa Tabel 4. Ringkasan Data Postes
Nilai Nilai Re- Kelompok Sampel
N ngan
Maks. Min. rata
Baku Tes Akhir (Postes)
Eksperimen 30 45,00 15,00 28,67 8,19
Kontrol 30 40,00 15,00 27,33 7,16 Kelas Simpa
Nilai Nilai Re-
N ngan
Maks. Min. rata
Baku
Berdasarkan data pada Tabel 2 terlihat Eksperimen 30 95,00 45,00 75,83 14,20
bahwa rata-rata nilai pretes pada kelas Kontrol 30 90,00 40,00 70,67 11,04
eksperimen dan kelas kontrol masing-masing
adalah 28,67 dan 27,33. Sementara itu, Berdasarkan data pada Tabel 4. terlihat
simpangan baku untuk kelas eksperimen adalah bahwa rata-rata nilai postes pada kelas
8,19 sedangkan simpangan baku untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing
kontrol adalah 7,16. Berdasarkan data tersebut adalah 75,83 dan 70,67. Sementara itu,
terlihat bahwa rata-rata nilai pretes kelas simpangan baku untuk kelas eksperimen adalah
eksperimen sedikit lebih besar dibandingkan 14,20 sedangkan simpangan baku untuk kelas
dengan rata-rata nilai pretes kelas kontrol. kontrol adalah 11,04. Berdasarkan data tersebut
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dua terlihat bahwa rata-rata nilai postes kelas
pihak data pretes untuk melihat kemampuan eksperimen lebih besar dibandingkan dengan
awal siswa baik kelas ekperimen dan kelas rata-rata nilai postes kelas kontrol.
kontrol. Selengkapnya dapat dilihat Tabel 3. Berdasarkan hasil perhitungan gain
Tabel 3. Uji Hipotesis Dua Pihak Pretes ternormalisasi, secara umum peningkatan
Levene's keterampilan generik sains siswa di kelas
Test ekperimen sebesar 0,67 termasuk dalam
NILAI PRETES Equal variances
assumed T Sig.
kategori sedang dan di kelas kontrol sebesar
Equal variance not assumed -.67 .51 0,60 termasuk dalam kategori sedang. Kedua
kelas menunjukkan peningkatan yang hampir
Deskripsi Perbandingan Indikator Kreativitas sama akan tetapi lebih tinggi gain yang
Berdasarkan hasil perhitungan nilai kreati- diperoleh kelas eksperimen. Hal ini disebabkan
vitas siswa, diperoleh hasil untuk kelompok penyelidikan sederhana yang dilakukan pada
kategori kreativitas tinggi sebanyak 16 orang pembelajaran inkuiri mengharuskan siswa
untuk kelas eksperimen dan 15 orang untuk memahami bahasa simbolik yang ada dalam
kelas kontrol sedangkan kelompok kreativitas variabel yang ingin dicari. Hasil penyelidikan
rendah berjumlah 14 orang untuk kelas ekperi- mengarahkan siswa pada pembuatan grafik dari
men dan 15 orang untuk kelas kontrol. simbol besaran yang diteliti.

Vol. 3 No. 1 Juni 2014 44 dikfis pascasarjana unimed


Mainisa dan Sani, R.A.: Pengaruh Model Pembelajaran Jurnal Pendidikan Fisika
Inkuiri dan Kreativitas Terhadap Keterampilan ISSN 2252-732X
Generik Sains Siswa di SMA Negeri 1 Peukan
Pidie.

Hasil postes keterampilan generik sains Hipotesis Pertama


siswa pada kelas eksperimen dan kontrol dapat Berdasarkan perhitungan anava faktorial
dilihat berdasarkan indikator keterampilan 2x2 diperoleh nilai signifikan model pembela-
generik sains. Hasil gain keterampilan generik jaran 0,03. Oleh karena sig (0,03) < α = (0,05)
sains juga dapat dilihat berdasarkan tiap sehingga pengujian hipotesis menolak H0 dan
indikator. Indikator keterampilan generik sains terima Ha. Kesimpulan yang bisa diambil
siswa yang termasuk kedalam kategori tinggi adalah terdapat perbedaan keterampilan generik
pada kelompok eksperimen adalah pada sains siswa menggunakan model pembelajaran
indikator pengamatan langsung sebesar 0,81 inkuiri dan pembelajaran konvensional. Hal ini
dan yang termasuk kedalam kategori sedang terlihat dari rata-rata postes keterampilan
adalah indikator pemodelan matematika sebesar generik sains siswa yang dibelajarkan dengan
0,55. Hal ini disebabkan pembelajaran model menggunakan model pembelajaran inkuiri
inkuiri menekankan pada proses mengamati ( = 75,83) lebih tinggi dari keteram-
fenomena fisika secara langsung. Melalui pilan generik siswa yang dibelajarkan dengan
pengamatan langsung, siswa mencermati dan menggunakan pembelajaran konvensional
membuat perkiraan-perkiraan awal tentang ( = 70,67).
fenomena tersebut yang nantinya akan diuji Hipotesis Kedua
cobakan dalam praktikum. Berdasarkan perhitungan anava faktorial
Gain tiap indikator keterampilan generik 2x2 diperoleh nilai sig. tingkat kreativitas
sains di kelas kontrol memiliki gain tertinggi adalah 0,00. Oleh karena nilai sig. (0,00) < α =
adalah pemodelan matematika sebesar 0,78 dan (0,05) sehingga pengujian hipotesis menolak
yang termasuk kategori sedang adalah peng- HO atau menerima Ha pada taraf alpha 5%.
amatan tidak langsung sebesar 0,51. Dampak Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat
yang kurang baik dari pembelajaran konven- perbedaan keterampilan generik sains pada
sional adalah kurangnya perhatian pada siswa yang memiliki tingkat kreativitas tinggi
pengembangan kemampuan logika siswa. Siswa dan siswa yang memiliki tingkat kreativitas
jadi kurang mampu menalar jika dihadapkan rendah. Rata-rata postes keterampilan generik
pada permasalahan yang berhubungan dengan sains siswa yang memiliki tingkat kreativitas
konsep-konsep fisika. tinggi (87,50) lebih tinggi dari keterampilan
Pengujian hipotesis penelitian dengan generik siswa yang memiliki kreativitas rendah
menggunakan uji ANAVA faktorial 2x2 dengan (62,50).
bantuan SPSS 17.0 for windows. Ringkasan Hipotesis Ketiga
outputyang digunakan untuk menguji hipotesis Berdasarkan Tabel 5 pada kategori baris
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. interaksi model pembelajaran dengan tingkat
Tabel. 5. Hasil Uji Anava kreativitas diperoleh nilai Sig. 0,01. Oleh
Re- karena nilai Sig. (0,01) < α = 0,05, maka dapat
Jumlah Variasi df Kuadrat F Sig. dikatakan bahwa hasil pengujian menolak Ho
Model pembelajaran 1 281.04 5.06 .03 dan atau menerima Ha dalam taraf alpha 5%.
Tingkat kreativitas 1 5887.28 105.98 .00 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Model pembelajaran 1 terdapat interaksi antara model pembelajaran
399.53 7.19 .01 Inkuiri dengan kreativitas terhadap keterampi-
dengan tingkat kreativitas
Interaksi 56 55.55 lan generik sains siswa pada materi alat-alat
optik.
Berdasarkan Tabel 5, dapat disimpulkan SIMPULAN
berdasarkan masing-masing hipotesis sebagai 1. Model pembelajaran inukiri lebih baik dalam
berikut: meningkatkan keterampilan generik sains
siswa dari pada pembelajaran konvensional.

Vol. 3 No. 1 Juni 2014 45 dikfis pascasarjana unimed


Mainisa dan Sani, R.A.: Pengaruh Model Pembelajaran Jurnal Pendidikan Fisika
Inkuiri dan Kreativitas Terhadap Keterampilan ISSN 2252-732X
Generik Sains Siswa di SMA Negeri 1 Peukan
Pidie.

Berdasarkan hasil keterampilan generik sains Joyce, B., Weil,M. & Calhoun, E. 2009. Models
yang telah dicapai oleh kelas ekperimen dan of Teaching 8th ed. Model-model Penga-
kelas kontrol, yaitu terdapat perbedaan hasil jaran (Terj. Achmad Fawai & Ateilla
keterampilan generik sains antara kelas Mirza). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
ekperimen dan kelas kontrol. Kelas ekperimen NRC. 2000. National Sains Education Standard.
mengalami peningkatan gain ternormalisasi Washington.D.C: National Academi Press.
rata-rata sebesar 0,67 dengan kategori sedang Rustaman. 2005. Perkembangan Penelitian
dan kelas kontrol mengalami peningkatan Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam
gain ternormalisasi rata-rata sebesar 0,60 Pendidikan Sains. (Online) Tersedia:
dengan kategori sedang. http://file.upi.edu/direktori/sps/pendidikan
2. Hasil keterampilan generik sains siswa yang diakses 10 Februari 2014.
memiliki tingkat kreatifitas tinggi lebih baik Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembela-
dibandingkan dengan keterampilan generik jaran. Bandung: Alfbeta.
sains siswa yang memiliki tingkat kreatifitas Saprudin, Sutarno, Liliasari. 2010. Developing
rendah. Perolehan indikator yang memiliki Generic Science Skills Of Prospective
persentase paling tinggi adalah keterampilan Teacher Through Offline and Online
menilai sebesar 86,67% di kelas eksperimen Interactive Multimedia in Physics Learning.
dan 84,44% di kelas kontrol, sedangkan yang Proceding of the 4th International
paling rendah adalah sifat meghargai yaitu Conference on Teacher; Join Conference
60,67% di kelas eksperimen dan 58,00% di UPI & UPSI Bandung. Indonesia 8-10
kelas kontrol. November 2010.
3. Terdapat interaksi model pembelajaran Sunyono. 2009. Pembelajaran IPA dengan
inkuiri dan konvensional dengan tingkat Keterampilan Generik Sains, (Online)
kreativitas terhadap keterampilan generik diakses melalui situs: Documents%20
siswa. Kreativitas pada siswa yang diajarkan and%20Settings/IMC/My%20keterampila
dengan pembelajaran konvensional tidak n%20generik%20sains.htm, diakses 2
berperan, hal ini dapat dilihat dari hasil September 2013.
keterampilan generik sains yang diperoleh Suriyani. 2007. Pengaruh Model Pembelajaran
siswa masih rendah baik pada siswa yang Inkuiri Terhadap Keterampilan Generik
memiliki tingkat kreativitas tinggi dan Sains Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X
tingkat kreativitas rendah. Sedangkan kreati- SMA Negeri 1 Tinombo. Jurnal Pendi-
vitas siswa yang diajarkan dengan model dikan: Mitra Sains ISSN: 2302-2027.
pembelajaran inkuiri sangat berperan. Syam. 2007. Praktikum Inkuiri. Makalah/bahan
kuliah tidak dipublikasikan. Bandung:
DAFTAR PUSTAKA SPs. UPI.
Brotosiswoyo, B.S. 2000. Hakekat Pembelajaran Wahidmurni. 2010. Evaluasi Pembelajaran
Fisika di Perguruan Tinggi, dalam Hakekat Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta:
Pembelajaran MIPA & Kiat Pembelajaran Nuha Litera.
Fisika di Perguruan Tinggi. Jakarta: Wirta, M.I. dan Rapi, K.N. 2008. Pengaruh
Proyek Pengembangan UT. Depdiknas. Model Pembelajaran dan Penalaran
Gunawan, Agus Setiawan, Dwi H. Widyantoro. Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan
2013. Model Virtual Laboratory Fisika Sikap Ilmiah Siswa SMAN 4 Singaraja.
Modern Untuk Meningkatkan Keteram- Jurnal Pendidikan FMIPA Undiksha.
pilan Generik Sains Calon Guru. Jurnal 1(2), 15-29.
Pendidikan Dan Pembelajaran (Jpp),
Vol. 20, No 1.

Vol. 3 No. 1 Juni 2014 46 dikfis pascasarjana unimed

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai