Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Bioproses

Pembuatan Sceleroglucan Secara Fermentasi Dengan Sclerotium Raflfsii


Dosen Pembimbing: Bintang Iwhan M

Kelompok/Kelas : 8/2B – D3 Teknik Kimia


Nama : 1. Tantri Prasetyani (151411061)
2. Wulandari (151411063)
3. Yaumi Istiqlaliyah (151411064)

Tanggal Praktikum :
Tanggal Pengumpulan :

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Scleroglucan adalah eksopolisakarida alami yang dihasilkan oleh jamur sclerotium
rolfsii yang telah dipelajari secara ekstensif untuk berbagai aplikasi komersial dan juga
menunjukkan beberapa sifat farmakologis.

Sifat fisika-kimia :
a. Menyebar lebih mudah dalam air pada suhu ruang karena adanya -D-(1-6 -
glukopiranosil yang meningkatkan kelarutan polisakarida dan β mengurangi
kemampuan untuk membentuk gel.
b. Kompatibel, dan menghasilkan sifat yang menguntungkan untuk pelepasan obat yang
dimodifikasi.
Kegunaan:

a. Di industri kosmetik, scleroglucan dapat digunakan dalam komposisi krim rambut dan
dalam berbagai persiapan perawatan kulit, krim dan lotion pelindung.
b. Untuk produk farmasi scleroglucan dapat digunakan sebagai Laksatif dalam
lapisan tablet dan secara umum untuk menstabilkan suspensi.
c. Penggunaan scleroglucan sebagai antitumor, senyawa antivirus dan antimikroba juga
telah diselidiki. Scleroglucan telah menunjukkan efek stimulasi kekebalan tubuh
dibandingkan dengan biopolimer lain.

1.2 Tujuan
Secara khusus mahasiswa diharapkan:
1. Mempelajari proses fermentasi aerobic dalam memproduksi metabolit.
2. Mempelajari proses hilir dalam suatu proses produksi.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

Skleroglucan merupakan senyawa polimer yang terdiri dari rantai lurus unit β-
D-1(1-3)-glukopyranosyl dan mengandung cabang β-D-1 (1-3) – glukopyranosyl.
Skleroglucan dihasilkan dalam bentuk cairan, tetapi demikian zat ini mempunyai
viskositas dan berat molekul yang sangat tinggi, yaitu masing-masing sekitar 300
Cps dan 1.000.000. Selain itu, skleroglucan mempunyai kisaran pH, salinitas dan
suhu yang cukup tinggi.
Di beberapa negara skleroglucan banyak digunakan sebagai moisturizer,
thickening agent, stabilizer pada industry kosmetik, medis, makanan dan oil
recovery industry. Bila dilihat dari sifat dan karakteristiknya skleroglucan
mempunyai kesamaan dengan xanthan gum. Perbedaannya adalah di Indonesia zat
ini belum dikenal, sedangkan xanthan gum sudah banyak digunakan walaupun
masih harus diimport. Skelroglucan dipasarkan dalam bentuk serbuk, hal ini
menunjukan bahwa dalam proses pemurniannya telah mengalami beberapa
tahapan seperti, homogenisasi, netralisasi, sentrifugasi, presipitasi dan
pengeringan.
Skelroglucan dihasilkan dari hasil fermentasi (submerged fermentation).
S.glucanicum dan S.Roflsii menggunakan berbagai jenis substrat berbahan dasar
karbohidrat atau gula. Dalam proses metabolismenya S.Glucanicum dan S.roflsii
akan menghasilkan enzim diantaranya selulase, fosfatidase, arabinose,
eksogalaktanase, poligalaktrunase, galactosidase dan eksomanase. Melalui proses
fermentasi enzim-enzim tersebut dapat mengubah bahan baku menjadi
skleroglucan. Di beberapa negara penelitian mengenai manfaat ke dua jamur ini
sudah banyak khususnya S.Roflsii. Dari beberapa penelusuran literature
disebutkan bahwa untuk menghasilkan skleroglucan dapat menggunakan bahan
baku sukrosa.

4
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan percobaan ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal :
Tempat : Laboratorium Bioproses Teknik Kimia POLBAN

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

No Alat Jumlah
1 Tabung Reaksi 1
2 Erlenmeyer 250 mL 1
3 Gelas Kimia 100 mL 1
4 Gelas Kimia 500 mL 2
5 Fermentor berbentuk Erlenmeyer 1000 mL yang 1
dilengkapi dengan saluran pengambilan sample.
Labu angsa selang dan alat pengalir oksigen.
6 Inkubator Shaker 1
7 Tabung Spirtus 1
8 Korek Api 1

Catatan: Alat yang digunakan sudah dalam keadaan steril.

3.2.2 Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:


No Bahan Jumlah
1 Kentang 10 gram
2 Dextros 1 gram
3 CaCO3 0.001 gram
4 MgSO4.7H2O 0.001 gram
5 Aquades 500 mL
6 Gula Teknis 5% 30 mL

5
3.3 Skema Kerja
3.3.1. Pembuatan Scleroglucan

PDB dibuat dengan cara melarutkan 20 gram kentang, 2 gram dextrose, 0,002 gram
CaCO3 dan 0,002 gram MgSO4.7H2O ke dalam 100 ml aquades. PDB disterilkan
lalu didiamkan pada suhu ruang, kemudian diinokulasi pada 28°C, 180 rpm selama 2
hari untuk menjadi inokulum aktif.

Pembuatan larutan gula, gula yang digunakan yaitu gula teknis. Kandungan gula
tersebut yaitu 5%.

Sampel dilakukan pengecekan pH dan kadar gula (brix) setiap hari selama 3 hari.

Larutan dipasteurisasi selama 20 menit pada suhu 80°C.

Berat kosong centrifuge tube ditimbang. Larutan yang telah dipasteurisasi


dimasukkan ke dalam centrifuge tube hingga beratnya sama. Larutan dipisahkan
menggunakan sentrifuge sehingga didapatkan sel dan supernatan.

Sel yang diperoleh di oven hingga menegering, kemudian berat sel ditimbang.

30 ml supernatan yang diperoleh ditambahkan dengan 90 ml isopropil alkohol (IPA).


Larutan didiamkan selama 1 hari, sehingga akan didapatkan endapan (Gum).

Berat kosong centrifuge tube ditimbang. Untuk memisahkan Gum, larutan di


centrifuge kembali.

Gum yang diperoleh dioven sampai kering, kemudian ditimbang. Sedangkan larutan
IPA yang terpisah disimpan pada tempat khusus.

Gum yang diperoleh dilarutkan pada aquades sebanyak 1%.

6
3.4 Keselamatan Kerja
3.4.1 Praktikan wajib mengenakan alat keselamatan kerja antara lain: jaslab, masker,
penutup kepala, sarung tangan. Hal ini dilakukan agar mikroba maupun senyawa
kimia yang digunakan tidak terhirup.

3.4.2 Menggunakan alat spirtus harus hati-hati untuk menghindari terjadinya


kebakaran.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.1.1 Data nilai pH dan brix sampel
Waktu (t) pH Brix
1 7 5
2 4 5
3 3 3,5

4.1.2 Data Sentrifugasi


Sentrifugasi 1 Sentrifugasi 2
Berat kosong centrifuge tube 1 (gram) 1245,6 1245,6
Berat kosong centrifuge tube 2 (gram) 1246,2 1246,2
Berat isi centrifuge tube (gram) 1475,7 1356,0
Berat gum (gram) 0,0612 0,12

4.1.3 Pengolahan Data


Sentrifugasi 1
30 mL supernatan + 90 mL isopropyl alkohol = 0,0612
 0,0612 gram dari 30 mL

0,0612 1000/30 0,0612𝑥1000/30 𝑔𝑟𝑎𝑚


x = = 2,04
30 𝑚𝐿 1000/30 𝐿 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

Sentrifugasi 2
30 mL supernatan + 90 mL isopropyl alkohol = 0,12
 0,12 gram dari 30 mL

0,12 1000/30 0,12𝑥1000/30 𝑔𝑟𝑎𝑚


x = =4
30 𝑚𝐿 1000/30 𝐿 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

8
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Oleh Tantri Prasetyani
4.2.2 Pembahasan Oleh Wulandari
4.2.3 Pembahasan Oleh Yaumi Istiqlaliyah

9
BAB V
KESIMPULAN

10
DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet Praktikum Bioproses Teknik Kimia, “Pembuatan Scleroglucan Secara Fermentasi


Dengan Sclerotium Raflfsii” Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung,
Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai