s (kemiringan saluran) = 0,0009 n = 0,025 (beton) Dalam perhitungan debit dengan perumusan manning diperlukan komponen V (kecepatan). Besarnya nilai V ditentukan oleh besar lebar dan tinggi saluran. Dalam hal ini lebar dan tinggi saluran disesuaikan agar V (kecepatan) mendekati atau sama dengan nilai V (kecepatan) yang diasumsikan pada analisa hidrologi. 1 2⁄ 1⁄ 𝑉= 𝑅 3𝑆 2 𝑛 𝐴𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑅(𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑠) = 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 Misal lebar saluran (b) 0,4 meter dan tinggi saluran (h) 0,35 meter. 𝐴𝑠𝑎𝑙 = 𝑏 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 × ℎ 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 = 0,4 × 0,35 = 0,14 𝑚2 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 = (2 × ℎ) + 𝑏 = (2 × 0,35) + 0,4 = 1,1 𝑚 𝐴𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑅= 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 0,14 = 1,1 = 0,12727 𝑚 1 2⁄ 1⁄ 𝑉= 𝑅 3𝑆 2 𝑛 1 2 1 = 0,12727 ⁄3 0,0009 ⁄2 0,025 𝑚 = 0,30363 𝑠 Gambar 4.1 XXXXXX
4.2 Perbandingan Debit Q hidrologi dan Q hidraulika
XXXXX
4.3 Perencanaan Dimensi Saluran
Dimensi saluran direncanakan dengan sekecil mungkin, namun tetap dapat menampung debit aliran. Saluran C.14.1 – C.14.1.2 memiliki lebar saluran 0,4 meter dan tinggi saluran 0,35 meter. Saluran tersebut diberikan tinggi jagaan sebesar 0,05 meter.
4.4 Pemilihan Dimensi Saluran Sesuai dengan Brosur Supplier Material
Berdasarkan lebar saluran, tinggi saluran dan tinggi jagaan dimesi saluran C.14.1 – C.14.1.2 adalah U-Dicth berukuran 400 x 400. Bentuk U- Dicth dipilih karena saluran merupakan saluran yang terletak di pinggir jalan. Saluran Box Culvert dipilih jika sepanjang saluran digunakan sebagai jalan.