Anda di halaman 1dari 3

Methylprednisolone aceponate for atopic dermatitis

Pendahuluan

Pada artikel ini, penulis akan mengulas ciri terpenting mengenai terapi untuk dermatitis atopik
dengan kortikosteroid topikal (KST), dengan penekanan spesial pada KST generasi ke-4
metilprednisolon aseponat (MPA). Kemajuan terbaru terhadap patogenesis DA membenarkan
pergeseran paradigma terhadap terapi penyakit ini dengan agen lini pertama paling efektif dan aman
yang tersedia seperti MPA.

Sejarah Singkat dari Kortikosteroid Topikal

Hidrokortison merupakan kortikosteroid topikal pertama yang tersedia untuk pengobatan penyakit
kulit, dan penggunaannya mengartikan adanya revolusi pada dermatologi pada tahun 1950an. Pasien
dengan kondisi seperti eksim, yang kebanyakan tidak dapat diobati, mendapat kelegaan yang belum
pernah dicapai sebelumnya. Setelah pengenalan daripada agen dengan potensi rendah ini,
perusahaan - perusahaan farmasi mensintesis KST dengan potensi lebih tinggi pada tahun 1960an
sampai 1970an, biasanya dengan menambahkan atom halogen (halogenisasi) atau metilasi pada
molekul dasar rangka steroid. Penggunaan agen - agen ini secara ekstensif diasosiasikan dengan efek
samping pada kulit dan yang lebih jarang yaitu reaksis sistemik yang mengoklusi efek terapeutik KST
secara parsial dan mengakibatkan pendapat umum bahwa KST bersifat lebih merugikan dibandingkan
menguntungkan. Pada tahun 1980an, molekul KST yang baru yang dapat mempertahankan potensi
lebih tinggi dan memiliki reaksi merugikan lebih sedikit sedang diteliti, dan karena itu yang disebut
KST generasi 4, dipasarkan pada akhir tahun 1980an dan awal tahun 1990an. Mereka memasukkan
mometasone furoate, hidrokortison-17-butirat-21-propionat, prednikarbat, dan metilprednisolon
aseponat (MPA), dan mereka menunjukkan rasio resiko-keuntungan paling baik.1 Menariknya, 25
tahun setelah pemasaran dari KST generasi 4, tidak ada perbaikan dari sintesis daripada molekul
kortikosteroid baru yang telah diproduksi, yang memberi ide bahwa KST generasi 4 yang tersedia
memiliki standar efikasi dan keamanan yang tinggi.

Properti Farmakologis dari MPA

Metilprednisolon aseponat merupakan kortikosteroid tak terhalogenisasi dengan grup metil pada C6,
yang memberi aktivitas intrinsik lebih tinggi.2 Grup ester pada C17 dan C21 menyebabkan molekulnya
bersifat sangat lipofilik, yang sesuai untuk peneterasi yang lebih efisien pada stratum korneum dan
konsentrasi serum yang rendah2,3.

Pada kulit, MPA terhidrolisis oleh esterase kulit menjadi metilprednisolon 17-propionat (MPP),
metabolit aktif daripada MPA dengan afinitas lebih tinggi untuk reseptor glukokortikosteroid.4
Bioaktivasi ini ditambah pada kulit terinflamasi karena tingkat esterase yang lebih tinggi, 4,5 yang lebih
mengkonsentrasikan MPP pada tempat terapeutik. Pada saat di dalam kulit, MPP mengalami migrasi
pada grup propionat dari C17 menjadi C21, untuk membentuk metilprednisolon-21-propionat, yang
terhidrolisasi dan dibuat menjadi aktif.4 MPP manapun yang mencapai absorpsi sistemik akan
terinaktivasi secara cepat dengan konjugasi dengan asam glukoronik ke metabolit inaktif yang
diekskresikan terutama dalam urin.4

Efikasi dari MPA

Metilprednisolon aseponat dimasukkan ke dalam kelompok KST poten (kategori III/IV); triamsinolon
asetonid dan betametason valerat yang merupakan referensi KST juga dimasukkan ke dalam kategori
ini.6 Penelitian double-blind multiple, keduanya placebo-controlled dan dibandingkan ke referensi KST,
telah menunjukkan efeikasi klinis MPA yang tinggi pada pengobatan eksim setelah 1 -4 minggu
pemakaian sebanyak sekali sehari.7-17 Dengan catatan, sekali sehari MPA sedikitnya sama dengan
atau lebih efektif dibanding betametason valerat dua kali sehari, sebuah KST referensi, dengan
kesuksesan terapi melebihi 90% dari pasien.13,14 Perbandingan langsung dari MPA dengan KST
generasi 4 lainnya menunjukkan indeks efikasi yang mirip dibandingkan mometason furoat17 dan
prednikarbat.8 Kebanyakan dari penelitian double-blind untuk efikasi MPA dibawakan sebelum
pemasarannya dan pada saat pengembangan molekul, lebih dari 25 tahun yang lalu. Bagaimanapun,
penggunaan MPA yang ekstensif di Eropa pada periode setelah pemasaran setelah memperoleh
pengalaman selama lebih dari 25 tahun mengindikasikan bahwa ini merupakan terapi yang efektif. Hal
ini diterima secara umum bahwa KST yang poten merupakan molekul efektif yang telah membantu
pasien dengan penyakit kulit selama lebih dari 60 tahun.

Kebanyakan dokter secara umum mempercayai bahwa aplikasi dari KST dua kali sehari lebih
superior daripada sekali sehari, tetapi hal ini jarang diuji atau dibuktikan. Penelitian dengan MPA
mendemonstrasikan bahwa aplikasi sekali sehari mencapai efikasi yang mirip dengan dua kali sehari
(92% vs 90% pasien yang telah berhasil diterapi)2,13,14.

Presentasi yang berbeda dari KST telah menunjukkan tingkat efikasi yang berbeda. MPA sekali
sehari telah diuji dalam presentasi krim dan salep, dan keduanya menunjukkan tingkat kesuksesan
yang identikal dalam kelainan eksimatus, 1,15,18 dibandingkan dengan dua kali sehari menggunakan
betametason valerat.

Penelitian efikasi metilprednisolon aseponat telah memasukkan kebanyakan pasien dengan


kondisi eksimatus bervariasi termasuk dermatitis atopik, dermatitis kontak, dan lainnya. Selain itu,
pasien dengan rentan usia dari 2 bulan sampai 87 tahun telah dimasukkan, sehingga menunjukkan
efikasi tak tergantung usia.1

Keamanan dan TOlerabilitas MPA

Meskipun efikasi dari KST yang poten seperti MPA dapat didemonstrasikan dengan mudah dan
dipakai secara umum, keamanan dan tolerabilitas dari KST harus dibuktikan secara terperinci. Karena
KST dengan potensi tinggi dan sangat tinggi tersedia, kekhawatiran terbesar dari dokter mengenai KST
bukanlah efikasi tetapi profil yang menguntungkan dari efek samping. Dahulu, efikasi dan efek
samping selalu dihubungkan, tetapi KST generasi 4 menunjukan bahwa indeks terapeutik yang tinggi
(misal, potensi tinggi dengan efek samping sedikit) adalah mungkin, sehingga memutus konsep KST
yang ‘poten’ dan ‘merugikan’.19-22 Secara keseluruhan, penelitian yang melibatkan model hewan,
relawan sehat, dan pasien telah mendemonstrasikan bahwa efek samping dari MPA bersifat lebih
rendah secara signifikan dibanding KST poten lainnya dan mirip dengan KST lain yang kurang
poten.8,10,17
Efek samping dari KST telah diketahui jelas. Hal ini termasuk efek lokal dari aplikasi topikal dan
efek sistemik dari absorpsi perkutaneus dari KST yang masuk ke dalam darah dengan kadar yang
signifikan. Yang terakhir menyerupai efek samping dari kortikosteroid yang diadministrasikan secara
oral.

Anda mungkin juga menyukai