SKRIPSI
SKRIPSI
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengidentifikasi
beberapa masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana pemberian layanan bimbingan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta ?
2. Bagaimana perencanaan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta?
3. Apakah ada pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa kelas XI IPS
3 SMANX Jakarta?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi
permasalahan pada “Pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa.”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah dalam penelitian, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut “Apakah Ada Pengaruh Layanan Bimbingan Karir Terhadap Perencanaan
Karir Siswa di Kelas XI IPS 3 SMAN XJakarta ? “
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah :
1. Memperoleh hasil layanan bimbingan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta.
2. Memperoleh hasil perencanaan karir siswa di kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta.
3. Mengetahui adakah pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa di
kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini terdiri dari dua komponen, yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis manfaat dari hasil penelitian ini berguna untuk pengembangan keilmuan
pilihan karir siswa di sekolah, juga memiliki manfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan
bimbingan karir bagi siswa di sekolah.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian memiliki manfaat praktis bagi penerapan layanan bimbingan karir, adapun
manfaat praktis tersebut antara lain :
a. Siswa
Siswa dapat memahami layanan bimbingan karir dan bisa merencanakan karir sesuai
dengan minat dan kemampuan siswa.
b. Guru Bimbingan dan Konseling
Guru bimbingan dan konseling dapat meningkatkan kualitas profesi mengenai layanan
bimbingan karir.
c. Sekolah
Pihak sekolah dapat menerapkan berbagai kebijakan yang bersifat mendukung untuk
program bimbingan dan konseling mengenai layanan bimbingan karir di sekolah.
d. Peneliti
Peneliti dapat lebih mendalami mengenai layanan bimbingan karir sehingga mampu
mengaplikasikan di sekolah, dan memperoleh pengalaman mengenai layanan bimbingan karir
di sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Bimbingan Karir
a. Pengertian
Layanan bimbingan karir diberikan di sekolah untuk membantu siswa dalam
memahami diri, memahami lingkungan, memperoleh penyesuaian diri yang baik pada masa
yang akan datang, serta mengembangkan rencana dan kemampuan untuk membuat keputusan
yang bermakna bagi masa depan. Menurut Nurihsan (2009:16)Bimbingan karir, yaitu :
“bimbingan untuk membantu siswa dalam perencanaan, pengembangan, dan penyelesaian
masalah-masalah karir, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja,
pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan
pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan penyelesaian masalah-masalah karir yang
dihadapi”.
Bimbingan karir perlu diberikan kepada siswa untuk menyeleksi potensi yang
dimiliki,membantu siswa mempersiapkan pekerjaan/jabatan, membantu siswa dalam
memecahkan masalah karir untuk memperoleh penyesuaian diri yang lebih baik menuju masa
yang akan datang.
Tujuan bimbingan karir untuk membantu siswa dalam pemahaman diri dan lingkungan,
dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju
kepada karir dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi dan
seimbang dengan diri dan lingkungan.
Perkembangan karir siswa berdasarkan fase-fase yang didasari klasifikasi usia siswa,
maka dapat disimpulkan bahwa usia 14-18 tahun adalah usia siswa pendidikan SMA. Usia 14-
18 tahun siswa harus memiliki perencanaan untuk masa depan, siswa harus mampu
mencocokan minat, bakat, kemampuan dalam merencanakan dan memilih karir dengan terus
mengembangkan potensi berdasarkan jalur yang tepat.
Brown dalam Gibson dan Michell (2011:469) mengembangkan teori berbasis nilai-nilai
tentang perkembangan karir yang mengatakan bahwa “siswa bertindak dan membuat
keputusan yang dipengaruhi oleh nilai siswa sendiri. Tempat tinggal siswa cenderung menjadi
dasar nilai pribadi. Nilai-nilai masyarakat digunakan siswa untuk menilai perilaku diri sendiri”.
Perkembangan karir adalah proses yang mengarah kepada suatu keputusan, setiap siswa
melewati berbagai tahap menuju kematangan karir dan pengambilan keputusan. Siswa harus
menyelesaikan tugas tertentu disetiap tahapan dan sifat/watak serta nilai pribadi yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan karir.
2. Perencanaan Karir
a. Perencanaan Karir
Karir masa depan siswa perlu direncanakan secara sadar dan nalar. Menurut Enoch
(1995:1) perencanaan dapat dijelaskan sebagai “suatu proses mempersiapkan hal-hal yang akan
dikerjakan pada waktu yang akan datang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu”. Menurut Hornby dalam Walgito (2010:201) karir adalah “pekerjaan atau
profesi”. Karir adalah suatu rangkaian pekerjaan, jabatan dan kedudukan yang mengarah pada
kehidupan dalam dunia kerja.
Menurut Hale dalam Manrihu (1992:170) perencanaan karir di pandang “sebagai proses
menghubungkan hasil dari evaluasi diri dengan informasi yang tersedia sekarang tentang dunia
kerja”. Menurut Gunawan (1992:109) perencanaan karir dilakukan “untuk membantu
perkembangan siswa melalui bantuan kepada setiap siswa untuk memilih dan merencanakan
menggunakan setiap kesempatan dan sumber kemungkinan yang tersedia di sekolah atau dalam
pasaran kerja dalam masyarakat”. Pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa perencanaan
karir merupakan suatu bantuan yang diberikan kepada siswa secara sistematis dalam
mengembangkan tujuan dan pemilihan dikaitkan dengan pendidikan dan pekerjaan di masa
depan.
Perencanaan yang matang menuntut pemikiran tentang segala tujuan yang hendak
dicapai dalam jangka waktu panjang (long-range goals) dan semua tujuan yang hendak dicapai
dalam jangka waktu pendek (short-range goals). Tujuan perencanaan karir menurut Winkel
dan Hastuti (2006:683) “jangka panjang yaitu gaya hidup (life style) yang ingin dicapai dan
nilai-nilai kehidupan (values) yang ingin direalisasikan dalam hidup, sedangkan jangka pendek
adalah ijazah dan sertifikat yang ingin diperoleh dalam rangka mempersiapkan diri
mempersiapkan jabatan tertentu dikemudian hari”. Suatu saat siswa membutuhkan bantuan
dalam menjelaskan dan membahas tujuan jangka panjang dan dalam menetapkan tujuan jangka
pendek yang akan sangat membantu sasaran jangka panjangnya.
b. Pemberian Informasi Karir
Siswa memerlukan berbagai informasi, baik untuk keperluan kehidupan sehari-hari
maupun untuk perencanaan kehidupan ke depan. Menurut Nursalim dan Suradi (2002:22)
layanan informasi adalah “kegiatan bimbingan yang bermaksud membantu siswa untuk
mengenal lingkungan, yang sekiranya dapat di manfaatkan untuk masa kini maupun masa yang
akan datang”. Informasi bagi siswa semakin penting mengingat kegunaan informasi sebagai
acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari-hari, sebagai pertimbangan bagi arah
pengembangan diri, dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Berdasarkan informasi yang
diberikan, siswa dapat membuat rencana-rencana dan keputusan tentang masa depan serta
bertanggung jawab atas rencana dan keputusan yang dibuat.
Pemberian informasi karir yang diberikan kepada siswa di sekolah hendaknya mengacu
pada kebutuhan siswa di sekolah untuk menuju sekolah lanjutan atau dunia kerja yang akan di
masukinya. Layanan informasi dalam pelaksanaan bimbingan karir memegang peran penting,
karena informasi menurut Sukardi dan Sumiati (1990:72) merupakan “suatu proses yang
dinamis dalam menuju suatu sasaran pengetahuan. Layanan informasi akan secara langsung
bisa membantu siswa untuk memahami dirinya dalam kaitannya dengan dunia kerja,
pendidikan, social dan masalah-masalah kemasyarakatan lainnya”. Informasi karir yang
diberikan kepada siswa disekolah dalam rangka kegiatan rencana karir siswa yang bersifat
dinamis untuk mengikuti arus perubahan yang terjadi dalam dunia kerja.
Menurut Winkel dan Hastuti (2006:318) “data dan fakta yang disajikan kepada siswa
sebagai informasi biasanya dibedakan atas tiga tipe dasar yaitu informasi pendidikan sekolah,
informasi dunia pekerjaan dan informasi proses perkembangan manusia”. Upaya siswa dalam
meraih cita-cita yang diinginkan salah satunya dengan melanjutkan studi di perguruan tinggi.
Memilih perguruan tinggi yang tepat dan mampu mendukung cita-cita yang ingin diraih tentu
tidak mudah. Kecermatan dalam memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan diri siswa
menjadi hal yang penting, maka dibutuhkan pengetahuan tentang jenis perguruan tinggi.
Perguruan tinggi terdiri dari akademi, institut, sekolah tinggi, universitas dan politeknik.
Akademi ialah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan
professional dalam sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian. Lebih
menekankan pada kebutuhan lapangan kerja. Contohnya : Akademi kebidanan (Akbid),
Akademi Gizi (Akzi), Akademi Sekeretaris manajemen (Asmi), Akademi perawatan (Akper).
Institut merupakan program pendidikan dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan,
teknologi atau kesenian yang sejenis. Memiliki program studi peternakan dan pertanian.
Contohnya : Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi
Bandung (ITB), Institut Bisnis Nusantara (IBN).
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan
professional dalam lingkup satu disiplin ilmu. Contohnya : Sekolah Tinggi Administrasi
Negara (STAN), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan
Pendidikan (STKIP).
Universitas merupakan program akademis yang terdiri dari beberapa fakultas. Setiap
fakultas dibagi lagi dalam beberapa jurusan dan program studi. Misalnya fakultas ekonomi
memiliki jurusan akutansi, ekonomi manajemen, ekonomi pembangunan. Fakultas hukum
terdiri dari hukum pidana, hukum perdata. Contoh universitas negeri antara lain Universitas
Indonesia (UI), Universitas gajah mada (UGM), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas
Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri (UIN) sedangkan contoh universitas swasta
antara lain Universitas Gunadarma, Universitas Budi Luhur, Universitas Muhammadiah Prof.
DR. Hamka.
Politeknik adalah perguruan tinggi yang serupa dengan akademi, menyelenggarakan
program pendidikan professional dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Politeknik
memberikan porsi yang lebih besar pada praktik kerja. Contoh : Politeknik Negeri, Politeknik
kesehatan (Poltekes).
Pendidikan sering dijadikan syarat utama bagi setiap lembaga yang menyediakan
lowongan pekerjaan, hampir tidak ada ruang bagi orang yang tidak punya pendidikan untuk
memilih karir atau profesi yang bonafid. Siswa perlu merencanakan pendidikan setinggi-
tingginya agar dapat membantu dalam memperoleh pekerjaan di masa mendatang.
Siswa yang ingin langsung bekerja setamat sekolah harus mengetahui lowongan
pekerjaan. Lowongan pekerjaan adalah pekerjaan atau jabatan yang belum ada orang
melaksanakan atau belum cukup jumlah orang yang melaksanakan, sehingga harus diisi dengan
tenaga kerja baru. Siswa memerlukan banyak informasi atau sumber mengenai lowongan
pekerjaan yang bisa di dapat dari teman, guru, orang tua, atau dari media seperti koran, radio,
dan internet.
Upaya memasuki dunia kerja siswa harus memperhatikan syarat-syarat yang harus
dilengkapi seperti surat lamaran kerja, daftar riwayat hidup, serta lampiran-lampiran surat
lamaran kerja. Karir siswa bukan hanya sekedar pekerjaan yang akan dijabat, melainkan suatu
pekerjaan yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensi diri. Beraneka ragam lapangan
kerja dan perbedaan tuntutan, siswa harus memilih jenis pekerjaan yang cocok dengan keadaan
diri, harus mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja, perlu memperhitungkan soal
persaingan, serta mengadakan penyesuaian dalam lapangan kerja yang dimasuki.
Karir, pekerjaan atau profesi sekarang sudah berkembang pesat. Banyak pekerjaan yang
diperoleh hanya dari menekuni hobi seperti nyanyi, olah raga yang bisa di jadikan profesi, bisa
mengahasilkan uang jutaan dan dapat menjamin masa depan.
c. Pemahaman Diri
Pemahaman diri adalah suatu situasi yang dialami siswa dalam mengenal potensi yang
dimiliki, baik potensi fisik maupun psikis. Pemahaman diri bertujuan agar siswa memahami
arah dan tujuan hidup atau cita-cita. Potensi fisik yaitu kamampuan yang ada pada anggota
tubuh dan panca indra, sedangkan potensi psikis siswa dapat diketahui dengan menggunakan
tes psikologi.
Menurut Gani (2012:85) Tes psikologi adalah “salah satu alat ukur yang diperlukan
dalam bimbingan karir. Tes psikologi mencakup banyak macam serta jenis, tetapi dalam garis
besar dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis tes yaitu : test inteligensi, bakat, minat dan
kepribadian”. Tes psikologi berpengaruh terhadap pembentukan karir siswa.
Kemampuan inteligensi yang dimiliki siswa memegang peran penting, sebab
kemampuan inteligensi yang dimiliki siswa dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam
memasuki suatu pekerjaan dan sebagai pelengkap dalam mempertimbangkan masuk suatu
jenjang pendidikan.
Bakat merupakan suatu kondisi atau kualitas yang dimiliki siswa untuk berkembang
pada masa yang akan datang. Menurut Budi Utomo dan Windarto (2012:127) bakat merupakan
“potensi yang dapat diwujudkan di waktu yang akan datang”. Siswa perlu mengetahui bakat
yang dimiliki sedini mungkin dalam rangka memberikan bimbingan belajar yang sesuai dengan
bakat, agar siswa mengetahui arah karir setelah tamat sekolah.
Minat sangat berpengaruh dalam mencapai prestasi suatu pekerjaan. Siswa yang tidak
berminat pada suatu pekerjaan tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik.
Bakat akan sulit berkembang dengan baik jika tidak diawali dengan adanya minat, karena dapat
berpengaruh pada bidang yang akan ditekuni.
Tes kepribadian bertujuan untuk mengetahui jenis dan karakter siswa, agar siswa dapat
mengenal kepribadian diri sendiri. Setiap siswa mempunyai kepribadian yang berbeda-beda.
Faktor kepribadian berpengaruh bagi siswa dalam menentukan arah pilihan karir.
Informasi mengenai diri sendiri mempengaruhi pilihan karir, karena dengan demikian
siswa akan mengetahui apa yang diinginkan dan siswa dapat mengetahui pekerjaan apa yang
tepat bagi potensi diri.
Gambar 1
Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir yang disusun dari kerangka teoritis, maka hipotesis yang
diajukan adalah terdapat pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa
kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini terdiri atas :
1. Variabel X (variable bebas) : Layanan Bimbingan Karir
2. Variabel Y (variable terikat) : Perencanaan Karir
B. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian adalah :
1. Layanan bimbingan karir adalah layanan bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah
karir agar siswa mampu mandiri dan berkembang secara optimal, memahami diri dan
mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan pada masa yang akan datang
mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil sehingga mampu mewujudkan diri secara bermakna dengan
menggunakan metode ceramah dan diskusi.
2. Perencanaan karir yaitu suatu proses untuk menyeleksi dan memilih jalur karir yang
disesuaikan dengankemampuan dan minat diri untuk mencapai masa depan. Perencanaan karir
diberikan agar siswa dapat mengetahui cara memilih program studi, mempunyai motivasi
untuk mencari informasi tentang karir, dapat memilih pekerjaan yang baik sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan serta mampu memilih perguruan tinggi setelah lulus sekolah.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian kuantitatif dengan
pendekatanpreexperimental design yaitu one-grup pre-test and post-test design, sedangkan
alat pengumpulan data menggunakan skala likert perencanaan karir.
D. Desain Penelitian
Desain penelitian Menurut Prasetyo dan Jannah (2012:159) “pengujian awal (Pre-test),
di ikuti dengan memberikan treatment ke dalam sampel dan di akhiri dengan mengukur
kembali setelah diberikan treatment (post-test)”. Upaya untuk mengetahui pengaruh layanan
bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa. Adapun desainpre-test and post-
test Menurut Arikunto (2010:124) dengan gambar sebagai berikut :
O1 X O2
Pre-test Treatment Post-test
Gambar 2
Rancangan Penelitian
1. Pre-test
Pre-test merupakan tes awal. Peneliti menggunakan angket perencanaan karir yang
telah di uji validitasnya dan diberikan kepada siswa sebelum dilaksanakan layanan bimbingan
karir.
2. Treatment
Treatment bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa dan
untuk menguji apakah layanan bimbingan karir berpengaruh terhadap perencanaan karir siswa.
3. Post-test
Post-test merupakan tes akhir. Peneliti menggunakan angket perencanaan karir yang
diberikan kepada siswa sesudah dilaksanakan layanan bimbingan karir. Angket perencanaan
karir yang digunakan oleh peniliti adalah angket yang sama, ketika sebelum dilaksanakan
layanan bimbingan karir.
4. Analisis data
Membandingkan data hasil pre-test dengan hasil post-test. Apabila hasil analisis lebih
besar dari indeks tabel, maka layanan bimbingan karir dianggap memiliki pengaruh terhadap
perencanaan karir siswa.
Pelaksanaan Penelitian
No. Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agust
1. Pengajuan Judul
PenyusunanSkripsi
2.
Bab 1,2,3
3. Revisi Proposal
Penyusunan
4.
Instrumen
Uji Coba
5.
Instrumen
Pelaksanaan
6.
Penelitian
7. Pengolahan Data
PenyusunanSkripsi
8.
Bab 4,5
9. ACC Skripsi
10. Sidang Skripsi
2. Sampel
Menurut Arikunto (2010:174) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan
teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013:93) sampling jenuh adalah “teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Semua populasi di kelas XI
IPS 3 SMAN X Jakarta yang berjumlah 36 siswa dijadikan sebagai sampel dalam penelitian.
Tabel 4
Kisi-kisi Instrumen Perencanaan Karir
Item Jumla
Indikat Sub
Variabel h
or Indikator Positif Negatif
Item
Perencana Jalur 1. 1,2,3,6,7,10,13,16,19,20. 4,5,8,9,11,12,14,15,17,18.
an Karir Karir Mengetah
ui cara 20
memilih
jurusan
2. 21,22,26,27,28,31,32,34,3 23,24,25,29,30,33,36,37,3
Mempuny 5,38. 9,40.
ai
motivasi
untuk 20
mencari
informasi
tentang
karir
3. Dapat 41,45,46,47,51,52,53,55,5 42,43,44,48,49,50,54,57,5
memilih 6,59. 8,60.
pekerjaan
yang
sesuai
20
dengan
bakat,
minat dan
kemampu
an
4. 61,63,64,67,68,69,70,74,7 62,65,66,71,72,73,75,77,7
Mampu 6,79. 8,80.
memilih
perguruan 20
tinggi
setelah
lulus
Jumlah 40 40 80
H. Uji Instrumen
1. Validitas
Menurut Arikunto (2010:211) “Validitas adalah suatu yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah.
Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas instrument adalah rumus
kolerasiPearson Product Moment, yaitu:
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi variable X (layanan bimbingan karir ) dengan variable Y (perencanaan karir)
∑xy = Jumlah hasil perkalian variable X (layanan bimbingan karir) dengan varibel Y (perencanaan karir)
∑X = Jumlah skor item X
∑Y = Jumlah skor Y
N = Jumlah responden
Hasil Product Moment tiap butir dikonsultasikan dengan tabel r, Product
moment dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika rxy ≥ tabel. Maka butir valid
Jika rxy < tabel. Maka butir tidak valid (drop)
Perhitungan koefisien korelasi product moment ( Perhitungan Validitas)
diketahui : ∑X = 91 ∑X2 = 299 ∑XY = 23109
∑Y = 7524 ∑Y2 = 1895638 n = 30
Berdasarkan perhitungan diperoleh rhitung = 0,643 > 0,361 = rtabel, sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut valid. Hasil uji coba instrumen yang diujicobakan pada
30 siswa, diperoleh data sejumlah item valid sebanyak 50 dari 80 item (perhitungan terlampir).
Item yang valid akan digunakan kembali untuk mencari data ada atau tidak pengaruh dari
variabel penelitian.
Tabel 5
Nomor item valid dan tidak valid
1,2,3,6,7,10,13,16,18,21,22,
4,5,8,9,11,12,14,15,
25,26,27,29,31,32,33,34,35,
17,19,20,23,24,28,
36,41,42,43,44,48,49,50,51,52,
30,37,38,39,40,45,
53,54,55,57,58,59,61,62,63,64,67,68,69,
46,47,56,60,65,66,70,73,77,78.
71,72,74,75,76,79,80.
50 30
2. Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010:221) “Reliabilitas adalah sesuatu instrument cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah
baik”. Uji reliabilitas instrument digunakan rumus Alpa (a Cronbach), adapun rumusannya sebagai
berikut:
Keterangan :
= Nilai realibilitas
= Jumlah varians skor tiap-tiap butir
σt² = Varians total
k = Jumlah item
Hasil reliabilitas instrument yang dicari terlebih dahulu adalah varian butir, lalu hasil
dijumlahkan kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan table koefisien reliabilitas.
Tabel 6
KOEFIENSI RELIABILITAS
Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka tahap berikutnya adalah menganalisis
data. Teknik data yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh layanan bimbingan karir
terhadap perencanaan karir siswa di kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta, menurut Arikunto
(2010:349) menganalisis hasil eksperimen pre-test danpost-test one group
design, menggunakan uji-t, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pre-test dan post-test
Xd = Deviasi masing-masing subjek
ƩX²d = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
Db = ditentukan dengan N - 1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Pre-test Perencanaan Karir
Deskripsi data merupakan upaya peneliti untuk memperoleh pemahaman lebih lanjut
tentang variabel penelitian, untuk mencapai tujuan penelitian memerlukan dukungan data yang
akurat. Data penelitian yaitu dengan memberikan pre-test. Hasil dari pre-test pada skala
psikologis perencanaan karir sebelum dilaksanakan layanan bimbingan karir dapat dilihat pada
tabel 7 berikut :
Tabel 7
Skor Pre-test Perencanaan Karir
No. Nama Jenis Kelamin Skor
1. ASA P 144
2. AMO P 163
3. AG L 164
4. AK P 150
5. AFS P 140
6. ANA P 168
7. CB P 160
8. DA P 164
9. DMP L 172
10. DYK L 176
11. DOS P 157
12. ES P 169
13. EY L 155
14. FBG L 173
15. GDP P 165
16. GP P 165
17. IW L 170
18. JNF P 176
19. KS P 160
20. KBR L 175
21. LE P 152
22. MSS P 165
23. MFR P 172
24. MSP L 174
25. MIF L 166
26. NA P 167
27. RIC L 166
28. RDR L 165
29. RM P 160
30. RR L 155
31. SNPS P 175
32. SPP L 167
33. SK P 165
34. TWPS P 155
35. VZ P 164
36. ZSM P 150
Jumlah 5884
Sebelum disajikan data tabulasi frekuensi, maka akan dihitung rentangan kelas, banyak
kelas dan panjang kelas dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Skor
Skor terbesar 176
Skor terkecil 140
b. Rentangan
R = Data terbesar – Data terkecil
= 176 – 140
= 37
c. Banyaknya kelas
K = 1 + 3,3 (log n) Rumus Sturgess
= 1 + 3,3 (log 36)
= 1 + 3,3 (1,55)
= 1 + 5.115
= 6,115 (dibulatkan menjadi 6)
Selanjutnya peneliti akan menyajikan tabulasi frekuensi data perencanaan karir siswa
sebelum mengikuti layanan bimbingan karir sebagai berikut :
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Pre-test Perencanaan Karir
Kelas
No interval f xi f.xi Fk x̅ (xi-x̅) xi2 f.xi2
1 140-146 2 143 286 2 163,47 -20,47 20449 40898
2 147-152 3 149,5 448,5 5 163,47 -13,97 22350,25 67050,75
3 153-158 4 155,5 622 9 163,47 -7,97 24180,25 96721
4 159-164 7 161,5 1130,5 16 163,47 -1,97 26082,25 182575,8
5 165-170 12 167,5 2010 28 163,47 4,03 28056,25 336675
6 171-176 8 173,5 1388 36 163,47 10,03 30102,25 240818
Jumlah 36 5885 964738,5
e. Rata-rata (Mean)
x=
=
= 163,47
Selain bentuk tabel penyebaran data perencanaan karir siswa sebelum diberikan layanan
bimbingan karir, juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 3
Grafik Pre-test Perencanaan Karir
Sebelum disajikan data tabulasi frekuensi, maka akan dihitung rentangan kelas, banyak
kelas dan panjang kelas dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Skor
Skor terbesar 188
Skor terkecil 157
b. Rentangan
R = Data terbesar – Data terkecil
= 186 – 157
= 29
c. Banyaknya kelas
K = 1 + 3,3 (log n) Rumus Sturgess
= 1 + 3,3 (log 36)
= 1 + 3,3 (1,55)
= 1 + 5.115
= 6,115 (dibulatkan menjadi 6)
Tabel 10
Distribusi Frekuensi Post-test Perencanaan Karir
Kelas
No interval f xi f.xi fk x̅ (xi-x̅) xi2 f.xi2
1 157-161 4 159 636 4 170,52 -11,52 25281 101124
2 162-166 9 164 1476 12 170,52 -6,52 26896 242064
3 167-171 7 169 1183 21 170,52 -1,52 28561 199927
4 172-176 7 174 1218 29 170,52 3,48 30276 211932
5 177-181 6 179 1074 33 170,52 8,48 32041 192246
6 182-186 3 184 552 36 170,52 13,48 33856 101568
Jumlah 36 6139 1048861
e. Rata-rata (Mean)
x=
=
= 170,52
Selain bentuk tabel penyebaran data perencanaan karir siswa sesudah diberikan layanan
bimbingan karir, juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut :
Gambar 4
Grafik Post-test Perencanaan Karir
B. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada pengaruh yang signifikan dari
layanan bimbingan karir dengan perencanaan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta.
Upaya menguji hipotesis tersebut digunakan analisis t-test, berikut disajikan tabel 11
perhitungan analisis data penelitian uji-t one group pre-test dan post-test :
Tabel 11
Hasil Analisis Data
No. Nama X Y d Xd Xd²
1. ASA 144 162 18 10,97222 120,38966
2. AMO 163 166 3 -4,02778 16,222994
3. AG 164 178 14 6,972222 48,611883
4. AK 150 176 26 18,97222 359,94522
5. AFS 140 165 25 17,97222 323,00077
6. ANA 168 172 4 -3,02778 9,1674383
7. CB 160 165 5 -2,02778 4,1118827
8. DA 164 166 2 -5,02778 25,278549
9. DMP 172 180 8 0,972222 0,945216
10. DYK 176 178 2 -5,02778 25,278549
11. DOS 157 160 3 -4,02778 16,222994
12. ES 169 170 1 -6,02778 36,334105
13. EY 155 159 4 -3,02778 9,1674383
14. FBG 173 176 3 -4,02778 16,222994
15. GDP 165 167 2 -5,02778 25,278549
16. GP 165 167 2 -5,02778 25,278549
17. IW 170 182 12 4,972222 24,722994
18. JNF 176 185 9 1,972222 3,8896605
19. KS 160 162 2 -5,02778 25,278549
20. KBR 175 177 2 -5,02778 25,278549
21. LE 152 166 14 6,972222 48,611883
22. MSS 165 168 3 -4,02778 16,222994
23. MFR 172 173 1 -6,02778 36,334105
24. MSP 174 176 2 -5,02778 25,278549
25. MIF 166 168 2 -5,02778 25,278549
26. NA 167 173 6 -1,02778 1,0563272
27. RIC 166 170 4 -3,02778 9,1674383
28. RDR 165 180 15 7,972222 63,556327
29. RM 160 163 3 -4,02778 16,222994
30. RR 155 157 2 -5,02778 25,278549
31. SNPS 175 176 1 -6,02778 36,334105
32. SPP 167 186 19 11,97222 143,3341
33. SK 165 166 1 -6,02778 36,334105
34. TWPS 155 158 3 -4,02778 16,222994
35. VZ 164 167 3 -4,02778 16,222994
36. ZSM 150 177 27 19,97222 398,88966
Jumlah 5884 6137 253 2054,97
Rata-rata 163,44 170,47 7,02
N (N-1) 1260
Md 7,02
t hitung 0,00
t tabel 2,704
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kajian analisis tentang pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir
siswa yang telah diargumentasikan pada hasil penelitian yang telah diuji dengan menggunakan
statistik melalui pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pemberian layanan bimbingan karir yang terdapat di SMAN X Jakarta belum terlaksana
dengan baik sebab guru bimbingan dan konseling tidak secara langsung memberikan layanan
bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa.
2. Perencanaan karir siswa mengalami perubahan, yang sebelumnya kurang baik dibuktikan
dengan skor perencanaan karir berjumlah 5884 setelah dilakukan pemberian layanan
bimbingan karir terdapat kenaikan skor perencanaan karir dengan skor berjumlah 6137 yang
diperoleh dari hasil skor responden yang dikalikan dengan bobot setiap item pernyataan.
3. Layanan bimbingan karir berpengaruh terhadap perencanaan karir yang diperoleh dengan
hasil thitung(5,498) > ttabel (2,704) yang berarti pemilihan jurusan harus dipikirkan secara
matang, karena berpengaruh untuk kelanjutan karir setelah lulus sekolah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Siswa perlu mengembangkan perencanaan karir dengan cara mencari informasi karir secara
terus menerus.
2. Guru pembimbing agar lebih mengefektifkan layanan bimbingan dan konseling, khususnya
bimbingan karir untuk mencegah timbulnya permasalahan yang berhubungan dengan
perencanaan karir. Guru pembimbing juga dapat membuat perencanaan untuk meningkatkan
kerjasama dengan berbagai pihak misal instansi, perguruan tinggi atau perusahaan yang dapat
memberi informasi terhadap karir siswa.
3. Sekolah lebih meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak guna meningkatkan
perencanaan karir siswa seperti mengadakan bursa kerja atau bursa pendidikan lajutan yang
dihadiri berbagai instansi, perusahaan atau perguruan tinggi.
Daftar Pustaka
A. Hallen. 2002. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Jakarta: Ciputat Pres.
A. Ruslan Gani. 2012. Bimbingan Karier. Bandung: Angkasa.
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Budi Nurbowo Utomo dan Slamet Windarto. 2012. Pengembangan Materi Bimbingan dan Konseling
Berbasis Multimedia. Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Enoch Jusuf. 1995. Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gunawan Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Juntika, Achmad Nurihsan. 2009. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.
Ketut, Dewa Sukardi dan Desak Made Sumiati. 1990. Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
L. Robert Gobson dan Marianne H. Michell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
M. Mahi Hikmat. 2011. Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan
Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nursalim Mochamad dan Suradi SA. 2002. Layanan Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa
University Press.
Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan
Aplikasi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:
Alfabeta.
Salahudin Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
________. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Thayeb, Manrihu Mohammad. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta: Bumi
Aksara.
W. John Santrock. 1990. Adolescence. Dubuque: Wm. C. Brown Publishers.
Walgito Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: Andi Offset.
Winkel, W.S. dan Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi.