Anda di halaman 1dari 31

1.

ABSTRAK

Devinta “Pengaruh Layanan Bimbingan Karir Terhadap Perencanaan Karir Siswa


Kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta”. Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas X.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa. Permasalahan dalam penelitian ini
adalah “apakah ada pengaruh yang signifikan dari layanan bimbingan karir terhadap
perencanaan karir siswa.
Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan pre
experimental design yaitu one-grup pre-test and post-test design. Populasi penelitian adalah
seluruh siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 36 siswa,
pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh. Variabel yang digunakan ada dua
yaitu layanan bimbingan karir sebagai variabel bebas (X) dan perencanaan karir sebagai
variabel terikat (Y). Data penelitian ini diperoleh melalui instrumen penelitian
skala likert dengan alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),
dan sangat tidak setuju (STS).
Uji validitas instrumen menggunakan rumus product moment, sebelum digunakan
dalam penelitian instrumen perencanaan karir di uji cobakan kepada 30 siswa dalam populasi
selain responden. Hasil dari uji coba diperoleh 50 pernyataan angket yang valid dari 80
pernyataan, diperoleh rhitung 0,628 > 0,361 (0,05) (30). Uji reliabilitas menggunakan
rumus alpha, diperolehrhitung 0,946> 0,361(0,05) (30) sehingga instrumen penelitian ini reliabel
dan layak digunakan.
Teknik analisis data menggunakan rumus uji t setelah diadakan perhitungan maka
dihasilkan thitung 5,498 >ttabel 2,704(0,005) (36), dengan demikian penelitian ini menyimpulkan ada
pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X
Jakarta.
Kata kunci : Bimbingan Karir, Perencanaan Karir.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pelayanan bimbingan karir dalam layanan bimbingan dan konseling adalah salah satu
pelayanan yang dapat membantu siswa dalam rangka merencanakan karir serta mengambil
keputusan mengenai diri sendiri. Artinya siswa perlu memahami diri, seperti memahami
kemampuan, potensi, bakat, minat, kepribadian dan prestasi. Pemberian layanan bimbingan
karir dilaksanakan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di
bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi sosial. Supaya
siswa mampu mengatur dan merencanakan kehidupan sendiri.
Setiap siswa pasti ingin mempunyai masa depan yang baik, cerah dan sesuai dengan
impian. Upaya untuk mewujudkan impian yang diinginkan harus mempunyai perencanaan
karir yang matang. Perencanaan karir harus bisa disusun sedini mungkin, karena tinggi minat
siswa dalam memilih karir bisa menjadi faktor persaingan berat terhadap siswa yang satu
dengan siswa yang lain. Pilihan karir menjadi sangat penting bagi siswa untukmerencanakan
karir yang sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki, ketika duduk di bangku
Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pendidikan di SMA bertujuan untuk menyiapkan para siswa yang akan melanjutkan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, sekaligus menyiapkan para siswa yang akan langsung
bekerja apabila telah menyelesaikan pendidikan di SMA. Pengalaman di lapangan
memperlihatkan masih banyak siswa yang bingung memilih jurusan/program studi yang akan
dimasuki terutama bagi para siswa SMA. Beberapa siswa merencanakan karir secara tidak
realistis. Siswa membuat rencana karir hanya didasarkan atas kemauan dan keinginan tanpa
mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, bahkan terdapat di antara siswa yang
menyerahkan pilihan karir pada teman sebaya atau orang lain.
Siswa belum mempunyai cita-cita yang matang setelah tamat sekolah. Banyak siswa
yang berpikir bahwa setelah tamat sekolah pasti sulit mencari kerja, sehingga siswa tidak
termotivasi untuk belajar dengan baik, karena ada suatu pendapat yang keliru. Begitu juga
dengan siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.Banyak siswa yang
memilih jurusan bukan karena keinginan diri sendiri ketika memilih perguruan tinggi,
sehingga dalam mengikuti perkuliahan siswa tidak berusaha secara maksimal. Perencanaan
karir siswa bukan hanya sekedar pekerjaan yang dipilih, melainkan suatu pekerjaan yang benar-
benar sesuai dengan potensi diri. Kebanyakan siswa hanya menginginkan suatu jabatan atau
pekerjaan yang enak dengan gaji tinggi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Siswa kurang berminat untuk merencanakan karir disebabkan oleh pemberian layanan
bimbingan karir di sekolah yang belum maksimal, sehingga informasi tentang karir sangat
terbatas dan berpengaruh pada perencanaan karir siswa. Akibat dari pemberian layanan
bimbingan karir yang kurang, dapat berpengaruh pada perencanaan dan pemilihan karir yang
kurang tepat. Salah satu dampak buruk, siswa akan kebingungan dalam menentukan pilihan
studi lanjut ke perguruan tinggi. Begitu juga dengan siswa yang memutuskan untuk bekerja
setamat SMA, siswa akan kebingungan memilih pekerjaan mana yang sesuai dengan keadaan
diri.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian
yaitu meningkatkan kualitas pemberian layanan bimbingan karir. Layanan bimbingan karir
bisa menjadi salah satu alternatif untuk memberikan pemahaman karir agar siswa dapat
merencanakan karir dengan matang. Para siswa yang akan melanjutkan studi atau yang akan
terjun langsung ke dunia kerja tentu memerlukan bimbingan karir secara bijaksana. Maka
penelitian diberi judul PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP
PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI X JAKARTA.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengidentifikasi
beberapa masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana pemberian layanan bimbingan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta ?
2. Bagaimana perencanaan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta?
3. Apakah ada pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa kelas XI IPS
3 SMANX Jakarta?

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi
permasalahan pada “Pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa.”

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah dalam penelitian, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut “Apakah Ada Pengaruh Layanan Bimbingan Karir Terhadap Perencanaan
Karir Siswa di Kelas XI IPS 3 SMAN XJakarta ? “

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah :
1. Memperoleh hasil layanan bimbingan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta.
2. Memperoleh hasil perencanaan karir siswa di kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta.
3. Mengetahui adakah pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa di
kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini terdiri dari dua komponen, yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis manfaat dari hasil penelitian ini berguna untuk pengembangan keilmuan
pilihan karir siswa di sekolah, juga memiliki manfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan
bimbingan karir bagi siswa di sekolah.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian memiliki manfaat praktis bagi penerapan layanan bimbingan karir, adapun
manfaat praktis tersebut antara lain :
a. Siswa
Siswa dapat memahami layanan bimbingan karir dan bisa merencanakan karir sesuai
dengan minat dan kemampuan siswa.
b. Guru Bimbingan dan Konseling
Guru bimbingan dan konseling dapat meningkatkan kualitas profesi mengenai layanan
bimbingan karir.
c. Sekolah
Pihak sekolah dapat menerapkan berbagai kebijakan yang bersifat mendukung untuk
program bimbingan dan konseling mengenai layanan bimbingan karir di sekolah.
d. Peneliti
Peneliti dapat lebih mendalami mengenai layanan bimbingan karir sehingga mampu
mengaplikasikan di sekolah, dan memperoleh pengalaman mengenai layanan bimbingan karir
di sekolah.

BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori
1. Bimbingan Karir
a. Pengertian
Layanan bimbingan karir diberikan di sekolah untuk membantu siswa dalam
memahami diri, memahami lingkungan, memperoleh penyesuaian diri yang baik pada masa
yang akan datang, serta mengembangkan rencana dan kemampuan untuk membuat keputusan
yang bermakna bagi masa depan. Menurut Nurihsan (2009:16)Bimbingan karir, yaitu :
“bimbingan untuk membantu siswa dalam perencanaan, pengembangan, dan penyelesaian
masalah-masalah karir, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja,
pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan
pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan penyelesaian masalah-masalah karir yang
dihadapi”.

Bimbingan karir perlu diberikan kepada siswa untuk menyeleksi potensi yang
dimiliki,membantu siswa mempersiapkan pekerjaan/jabatan, membantu siswa dalam
memecahkan masalah karir untuk memperoleh penyesuaian diri yang lebih baik menuju masa
yang akan datang.

Bimbingan karir merupakan pelayanan kebutuhan. Bimbingan karir menurut Salahudin


(2010:115) adalah :
“pelayanan bantuan untuk siswa, baik secara perseorangan maupun kelompok agar siswa
mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam mengembangkan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, pengembangan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku”.
Pemberian layanan bimbingan karir diberikan agar siswa mampu menentukan dan
mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang telah diambil
sehingga mampu mewujudkan diri secara bermakna.
Terdapat bidang bimbingan karir menurut Hallen (2002:80) “ditujukan untuk mengenal
potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karir”. Bidang bimbingan karir dapat
di kelompokkan sebagai berikut :
1) Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
2) Pengenalan dan pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang
hendak dikembangkan.
3) Pengembangan dan pemantapan informasi tentang kondisi tuntutan dunia kerja, jenis-jenis
pekerjaan tertentu, serta latihan kerja sesuai dengan pilihan karir.
4) Pemantapan cita-cita karir sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, serta pemantapan
sikap positif dan obyektif terhadap pilihan karir.
Siswa dapat memperoleh kesempatan untuk mencoba melalui berbagai cara agar siswa
mampu merencanakan karir dengan mantap, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
b. Tujuan Bimbingan Karir
Bimbingan karir tidak bersifat Teacher Center melainkan bersifat Pupil Center, bahwa
para siswalah yang paling aktif dalam mengenal diri, memahami gambaran dunia kerja dan
siswa sendiri yang akan memilih dan memutuskan pilihan. Menurut Walgito (2010:202) tujuan
bimbingan karir adalah untuk membantu para siswa agar :
1) Siswa dapat menyadari dan menilai diri sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang
ada dalam diri mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-cita.
2) Menyadari an memahami nilai-nilai yang ada dalam diri dan yang ada dalam masyarakat.
3) Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam diri,
mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, serta
memahami hubungan usaha diri yang sekarang dengan masa depan.
4) Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan oleh diri sendiri dan
faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5) Para siswa dapat merencanakan masa depan, serta menemukan karir dan kehidupan yang serasi
atau sesuai.

Tujuan bimbingan karir untuk membantu siswa dalam pemahaman diri dan lingkungan,
dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju
kepada karir dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi dan
seimbang dengan diri dan lingkungan.

c. Perkembangan Bimbingan Karir


Bimbingan karir di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman
siswa mengenai kegiatan dan pekerjaan, pengembangan sikap positif terhadap semuan jenis
pekerjaan, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.Bimbingan karir di sekolah
merupakan upaya untuk membantu siswa memahami apa yang disukai dan tidak di sukai,
kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir sangat
berkaitan dengan tiga layanan bimbingan yang lain dikembangkan dalam bimbingan belajar,
pribadi dan sosial yang akan mendukung perkembangan karir siswa.
Menurut Gibson dan Mitchell (2011:454) perkembangan karir adalah “sebuah proses
yang terus berlangsung di seluruh rentang usia siswa”. Menurut Super dalam Santrock
(1990:502)
“perkembangan karir terdiri dari lima fase berbeda. (1) sekitar usia 14-18 tahun, siswa
membangun gambaran tentang kerja yang masih tercampur dengan konsep-konsep diri siswa
secara umum yang telah ada, fase ini disebut kristalisasi. (2) usia 18-22 tahun, siswa
mempersempit pilihan karir dan mulai mengarahkan tingkah laku diri agar dapat bekerja pada
bidang karir tertentu, fase ini disebut fase spesifikasi. (3) umur 21-24 tahun, orang dewasa
muda menyelesaikan masa sekolah atau pelatihan dan menapaki dunia kerja, fase ini disebut
dengan fase implementasi. (4) pengambilan keputusan akan karir tertentu dilakukan saat
seseorang berusia antara 25-23 tahun, fase ini disebut fase stabilitas. (5) setelah usia 35 tahun,
seseorang akan memajukan karir dan akan mencapai posisi yang lebih tinggi, fase ini disebut
dengan konsolidasi.

Perkembangan karir siswa berdasarkan fase-fase yang didasari klasifikasi usia siswa,
maka dapat disimpulkan bahwa usia 14-18 tahun adalah usia siswa pendidikan SMA. Usia 14-
18 tahun siswa harus memiliki perencanaan untuk masa depan, siswa harus mampu
mencocokan minat, bakat, kemampuan dalam merencanakan dan memilih karir dengan terus
mengembangkan potensi berdasarkan jalur yang tepat.
Brown dalam Gibson dan Michell (2011:469) mengembangkan teori berbasis nilai-nilai
tentang perkembangan karir yang mengatakan bahwa “siswa bertindak dan membuat
keputusan yang dipengaruhi oleh nilai siswa sendiri. Tempat tinggal siswa cenderung menjadi
dasar nilai pribadi. Nilai-nilai masyarakat digunakan siswa untuk menilai perilaku diri sendiri”.
Perkembangan karir adalah proses yang mengarah kepada suatu keputusan, setiap siswa
melewati berbagai tahap menuju kematangan karir dan pengambilan keputusan. Siswa harus
menyelesaikan tugas tertentu disetiap tahapan dan sifat/watak serta nilai pribadi yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan karir.

d. Bimbingan Karir di Sekolah


Bimbingan karir di sekolah memiliki peran yang penting, terutama bertujuan untuk
membantu siswa agar memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam proses
mempersiapkan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat. Menurut Gunawan
(1992:100) bimbingan karir di sekolah “dibutuhkan siswa untuk memperoleh ilmu
pengetahuan dan keterampilan penting untuk eksplorasi, dan perencanaan bersumber dari
kesempatan-kesempatan yang siswa peroleh untuk mengadakan kegiatan-kegiatan lebih jauh
di luar rumah dan tidak bergantung pada keluarga”.
Siswa perlu memahami diri sendiri dan lingkungan agar dapat mengambil keputusan
yang bermakna untuk diri sendiri. Menurut Bottoms dalam Gunawan (1992:107)
membenarkan bahwa “tujuan utama pendidikan pengembangan karir adalah membuat setiap
siswa mampu mengembangkan dan mengelola kehidupan karir”.
Banyak bukti menunjukan bahwa siswa mendekati pengambilan keputusan karir
dengan pilihan bidang yang sempit dan sering tidak realistis. Bimbingan karir di sekolah perlu
memperluas pemahaman karir siswa tentang pengenalan pekerjaan sehingga memungkinkan
siswa melakukan pilihan yang seimbang dengan potensi yang dimiliki.

2. Perencanaan Karir
a. Perencanaan Karir
Karir masa depan siswa perlu direncanakan secara sadar dan nalar. Menurut Enoch
(1995:1) perencanaan dapat dijelaskan sebagai “suatu proses mempersiapkan hal-hal yang akan
dikerjakan pada waktu yang akan datang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu”. Menurut Hornby dalam Walgito (2010:201) karir adalah “pekerjaan atau
profesi”. Karir adalah suatu rangkaian pekerjaan, jabatan dan kedudukan yang mengarah pada
kehidupan dalam dunia kerja.
Menurut Hale dalam Manrihu (1992:170) perencanaan karir di pandang “sebagai proses
menghubungkan hasil dari evaluasi diri dengan informasi yang tersedia sekarang tentang dunia
kerja”. Menurut Gunawan (1992:109) perencanaan karir dilakukan “untuk membantu
perkembangan siswa melalui bantuan kepada setiap siswa untuk memilih dan merencanakan
menggunakan setiap kesempatan dan sumber kemungkinan yang tersedia di sekolah atau dalam
pasaran kerja dalam masyarakat”. Pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa perencanaan
karir merupakan suatu bantuan yang diberikan kepada siswa secara sistematis dalam
mengembangkan tujuan dan pemilihan dikaitkan dengan pendidikan dan pekerjaan di masa
depan.
Perencanaan yang matang menuntut pemikiran tentang segala tujuan yang hendak
dicapai dalam jangka waktu panjang (long-range goals) dan semua tujuan yang hendak dicapai
dalam jangka waktu pendek (short-range goals). Tujuan perencanaan karir menurut Winkel
dan Hastuti (2006:683) “jangka panjang yaitu gaya hidup (life style) yang ingin dicapai dan
nilai-nilai kehidupan (values) yang ingin direalisasikan dalam hidup, sedangkan jangka pendek
adalah ijazah dan sertifikat yang ingin diperoleh dalam rangka mempersiapkan diri
mempersiapkan jabatan tertentu dikemudian hari”. Suatu saat siswa membutuhkan bantuan
dalam menjelaskan dan membahas tujuan jangka panjang dan dalam menetapkan tujuan jangka
pendek yang akan sangat membantu sasaran jangka panjangnya.
b. Pemberian Informasi Karir
Siswa memerlukan berbagai informasi, baik untuk keperluan kehidupan sehari-hari
maupun untuk perencanaan kehidupan ke depan. Menurut Nursalim dan Suradi (2002:22)
layanan informasi adalah “kegiatan bimbingan yang bermaksud membantu siswa untuk
mengenal lingkungan, yang sekiranya dapat di manfaatkan untuk masa kini maupun masa yang
akan datang”. Informasi bagi siswa semakin penting mengingat kegunaan informasi sebagai
acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari-hari, sebagai pertimbangan bagi arah
pengembangan diri, dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Berdasarkan informasi yang
diberikan, siswa dapat membuat rencana-rencana dan keputusan tentang masa depan serta
bertanggung jawab atas rencana dan keputusan yang dibuat.
Pemberian informasi karir yang diberikan kepada siswa di sekolah hendaknya mengacu
pada kebutuhan siswa di sekolah untuk menuju sekolah lanjutan atau dunia kerja yang akan di
masukinya. Layanan informasi dalam pelaksanaan bimbingan karir memegang peran penting,
karena informasi menurut Sukardi dan Sumiati (1990:72) merupakan “suatu proses yang
dinamis dalam menuju suatu sasaran pengetahuan. Layanan informasi akan secara langsung
bisa membantu siswa untuk memahami dirinya dalam kaitannya dengan dunia kerja,
pendidikan, social dan masalah-masalah kemasyarakatan lainnya”. Informasi karir yang
diberikan kepada siswa disekolah dalam rangka kegiatan rencana karir siswa yang bersifat
dinamis untuk mengikuti arus perubahan yang terjadi dalam dunia kerja.
Menurut Winkel dan Hastuti (2006:318) “data dan fakta yang disajikan kepada siswa
sebagai informasi biasanya dibedakan atas tiga tipe dasar yaitu informasi pendidikan sekolah,
informasi dunia pekerjaan dan informasi proses perkembangan manusia”. Upaya siswa dalam
meraih cita-cita yang diinginkan salah satunya dengan melanjutkan studi di perguruan tinggi.
Memilih perguruan tinggi yang tepat dan mampu mendukung cita-cita yang ingin diraih tentu
tidak mudah. Kecermatan dalam memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan diri siswa
menjadi hal yang penting, maka dibutuhkan pengetahuan tentang jenis perguruan tinggi.
Perguruan tinggi terdiri dari akademi, institut, sekolah tinggi, universitas dan politeknik.
Akademi ialah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan
professional dalam sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian. Lebih
menekankan pada kebutuhan lapangan kerja. Contohnya : Akademi kebidanan (Akbid),
Akademi Gizi (Akzi), Akademi Sekeretaris manajemen (Asmi), Akademi perawatan (Akper).
Institut merupakan program pendidikan dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan,
teknologi atau kesenian yang sejenis. Memiliki program studi peternakan dan pertanian.
Contohnya : Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi
Bandung (ITB), Institut Bisnis Nusantara (IBN).
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan
professional dalam lingkup satu disiplin ilmu. Contohnya : Sekolah Tinggi Administrasi
Negara (STAN), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan
Pendidikan (STKIP).
Universitas merupakan program akademis yang terdiri dari beberapa fakultas. Setiap
fakultas dibagi lagi dalam beberapa jurusan dan program studi. Misalnya fakultas ekonomi
memiliki jurusan akutansi, ekonomi manajemen, ekonomi pembangunan. Fakultas hukum
terdiri dari hukum pidana, hukum perdata. Contoh universitas negeri antara lain Universitas
Indonesia (UI), Universitas gajah mada (UGM), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas
Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri (UIN) sedangkan contoh universitas swasta
antara lain Universitas Gunadarma, Universitas Budi Luhur, Universitas Muhammadiah Prof.
DR. Hamka.
Politeknik adalah perguruan tinggi yang serupa dengan akademi, menyelenggarakan
program pendidikan professional dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Politeknik
memberikan porsi yang lebih besar pada praktik kerja. Contoh : Politeknik Negeri, Politeknik
kesehatan (Poltekes).
Pendidikan sering dijadikan syarat utama bagi setiap lembaga yang menyediakan
lowongan pekerjaan, hampir tidak ada ruang bagi orang yang tidak punya pendidikan untuk
memilih karir atau profesi yang bonafid. Siswa perlu merencanakan pendidikan setinggi-
tingginya agar dapat membantu dalam memperoleh pekerjaan di masa mendatang.
Siswa yang ingin langsung bekerja setamat sekolah harus mengetahui lowongan
pekerjaan. Lowongan pekerjaan adalah pekerjaan atau jabatan yang belum ada orang
melaksanakan atau belum cukup jumlah orang yang melaksanakan, sehingga harus diisi dengan
tenaga kerja baru. Siswa memerlukan banyak informasi atau sumber mengenai lowongan
pekerjaan yang bisa di dapat dari teman, guru, orang tua, atau dari media seperti koran, radio,
dan internet.
Upaya memasuki dunia kerja siswa harus memperhatikan syarat-syarat yang harus
dilengkapi seperti surat lamaran kerja, daftar riwayat hidup, serta lampiran-lampiran surat
lamaran kerja. Karir siswa bukan hanya sekedar pekerjaan yang akan dijabat, melainkan suatu
pekerjaan yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensi diri. Beraneka ragam lapangan
kerja dan perbedaan tuntutan, siswa harus memilih jenis pekerjaan yang cocok dengan keadaan
diri, harus mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja, perlu memperhitungkan soal
persaingan, serta mengadakan penyesuaian dalam lapangan kerja yang dimasuki.
Karir, pekerjaan atau profesi sekarang sudah berkembang pesat. Banyak pekerjaan yang
diperoleh hanya dari menekuni hobi seperti nyanyi, olah raga yang bisa di jadikan profesi, bisa
mengahasilkan uang jutaan dan dapat menjamin masa depan.

c. Pemahaman Diri
Pemahaman diri adalah suatu situasi yang dialami siswa dalam mengenal potensi yang
dimiliki, baik potensi fisik maupun psikis. Pemahaman diri bertujuan agar siswa memahami
arah dan tujuan hidup atau cita-cita. Potensi fisik yaitu kamampuan yang ada pada anggota
tubuh dan panca indra, sedangkan potensi psikis siswa dapat diketahui dengan menggunakan
tes psikologi.
Menurut Gani (2012:85) Tes psikologi adalah “salah satu alat ukur yang diperlukan
dalam bimbingan karir. Tes psikologi mencakup banyak macam serta jenis, tetapi dalam garis
besar dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis tes yaitu : test inteligensi, bakat, minat dan
kepribadian”. Tes psikologi berpengaruh terhadap pembentukan karir siswa.
Kemampuan inteligensi yang dimiliki siswa memegang peran penting, sebab
kemampuan inteligensi yang dimiliki siswa dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam
memasuki suatu pekerjaan dan sebagai pelengkap dalam mempertimbangkan masuk suatu
jenjang pendidikan.
Bakat merupakan suatu kondisi atau kualitas yang dimiliki siswa untuk berkembang
pada masa yang akan datang. Menurut Budi Utomo dan Windarto (2012:127) bakat merupakan
“potensi yang dapat diwujudkan di waktu yang akan datang”. Siswa perlu mengetahui bakat
yang dimiliki sedini mungkin dalam rangka memberikan bimbingan belajar yang sesuai dengan
bakat, agar siswa mengetahui arah karir setelah tamat sekolah.
Minat sangat berpengaruh dalam mencapai prestasi suatu pekerjaan. Siswa yang tidak
berminat pada suatu pekerjaan tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik.
Bakat akan sulit berkembang dengan baik jika tidak diawali dengan adanya minat, karena dapat
berpengaruh pada bidang yang akan ditekuni.
Tes kepribadian bertujuan untuk mengetahui jenis dan karakter siswa, agar siswa dapat
mengenal kepribadian diri sendiri. Setiap siswa mempunyai kepribadian yang berbeda-beda.
Faktor kepribadian berpengaruh bagi siswa dalam menentukan arah pilihan karir.
Informasi mengenai diri sendiri mempengaruhi pilihan karir, karena dengan demikian
siswa akan mengetahui apa yang diinginkan dan siswa dapat mengetahui pekerjaan apa yang
tepat bagi potensi diri.

d. Minat Karir Siswa


Minat karir siswa dapat di ukur dengan mengetahui tipe-tipe kepribadian setiap
siswa. Tipe-tipe kepribadian adalah hasil dari interaksi, faktor bawaan dan
lingkungan. Menurut Holland dalam Manrihu (1992:71) “ada enam tipe kepribadian, tipe-tipe
tersebut adalah realistik, intelektual, sosial, konvensional, usaha dan artistik”.
Tipe realistik memiliki keahlian atletik atau mekanik dan menyukai kegiatan di luar
ruangan dengan peralatan atau mesin. Lebih menyenangi bekerja dengan alat dari pada dengan
orang lain, kurang memiliki ketarampilan sosial, kurang peka dalam hubungan dengan orang
lain,bekerja praktis, pemalu, dan cenderung berhati-hati.
Model tipe intelektual memiliki keahlian di bidang sains dan matematika. Tipe
intelektual mempunyai ciri-ciri selalu ingin tahu, hati-hati, cenderung kompleks, kritis,
tertutup, berusaha memahami sesuatu atau kejadian dibandingkan memaksakan sesuatu kepada
orang lain, serta tidak terlalu menonjolkan diri.
Tipe sosial menyukai pekerjaan yang melibatkan sosialisasi seperti guru, konselor,
psikolog,public relation, terapis, pekerja sosial. Tipe sosial mempunyai ciri-ciri pandai bergaul
dan berbicara, bertanggung jawab, kemanusiaan, mudah membantu, dapat bekerja sama,
bijaksana, bersifat responsif, menyukai pemecahan masalah melalui perasaan.
Siswa yang mempunyai tipe konvensional secara pribadi menyukai rutinitas yang
teratur, menghindari pekerjaan yang kurang jelas, senang dengan kepatuhan, efisiensi, sesuai
aturan. Tipe konvensional memiliki keahlian di bidang klerikal dan matematika menyukai
pekerjaan dalam ruangan dan mengelola sesuatu dengan rapi.
Tipe usaha enterprising menyukai pekerjaan yang kreatif, inovatif dan menghibur.
Memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan berbicara di depan umum dalam situasi di mana
ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain, tertarik dengan
uang dan politik, memiliki perhatian yang besar terhadap kekuasaan.
Siswa dengan tipe artistik menyukai pekerjaan yang mengandung unsur ide kreativitas
dan ekspresi diri dari pada keteraturan atau rutinitas, menyenangi pekerjaan orisinil dan
memiliki imajinasi tinggi. Tipe artistik memerlukan kecakapan fisik yang besar, sukar
menyesuaikan diri.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mempunyai
kerangka berpikir sebagai berikut :
LAYANAN BIMBINGAN KARIR
PERENCANAAN KARIR

Gambar 1
Kerangka Berpikir

Pendidikan Sekolah Menegah Atas (SMA) mempunyai peranan penting dalam


kehidupan suatu bangsa yakni meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka
menyiapkan dan mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi dan memperoleh
pekerjaan yang bersifat professional.
Bimbingan dan Konseling merupakan salah unsur yang berada di SMA untuk
membantu siswa dalam merencanakan karir siswa. Bimbingan dan konseling memberikan
layanan-layanan yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan diri serta memberikan
bimbingan yang dibutuhkan siswa, salah satunya dari layanan bimbingan dan konseling yaitu
memberikan layanan bimbingan karir yang berguna untuk membimbing siswa dalam
perencanaan karir.
Melalui layanan bimbingan karir yang diberikan sekolah, diharapkan siswa mampu
membuat perencanaan karir sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Berdasarkan uraian
yang telah diungkapkan diatas, layanan bimbingan karir sangat dibutuhkan untuk membantu
siswa dalam memahami dan yakin dalam merencanakan karir.

C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir yang disusun dari kerangka teoritis, maka hipotesis yang
diajukan adalah terdapat pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa
kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini terdiri atas :
1. Variabel X (variable bebas) : Layanan Bimbingan Karir
2. Variabel Y (variable terikat) : Perencanaan Karir

B. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian adalah :
1. Layanan bimbingan karir adalah layanan bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah
karir agar siswa mampu mandiri dan berkembang secara optimal, memahami diri dan
mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan pada masa yang akan datang
mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil sehingga mampu mewujudkan diri secara bermakna dengan
menggunakan metode ceramah dan diskusi.
2. Perencanaan karir yaitu suatu proses untuk menyeleksi dan memilih jalur karir yang
disesuaikan dengankemampuan dan minat diri untuk mencapai masa depan. Perencanaan karir
diberikan agar siswa dapat mengetahui cara memilih program studi, mempunyai motivasi
untuk mencari informasi tentang karir, dapat memilih pekerjaan yang baik sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan serta mampu memilih perguruan tinggi setelah lulus sekolah.

C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian kuantitatif dengan
pendekatanpreexperimental design yaitu one-grup pre-test and post-test design, sedangkan
alat pengumpulan data menggunakan skala likert perencanaan karir.

D. Desain Penelitian
Desain penelitian Menurut Prasetyo dan Jannah (2012:159) “pengujian awal (Pre-test),
di ikuti dengan memberikan treatment ke dalam sampel dan di akhiri dengan mengukur
kembali setelah diberikan treatment (post-test)”. Upaya untuk mengetahui pengaruh layanan
bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa. Adapun desainpre-test and post-
test Menurut Arikunto (2010:124) dengan gambar sebagai berikut :
O1 X O2
Pre-test Treatment Post-test
Gambar 2
Rancangan Penelitian

1. Pre-test
Pre-test merupakan tes awal. Peneliti menggunakan angket perencanaan karir yang
telah di uji validitasnya dan diberikan kepada siswa sebelum dilaksanakan layanan bimbingan
karir.
2. Treatment
Treatment bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa dan
untuk menguji apakah layanan bimbingan karir berpengaruh terhadap perencanaan karir siswa.
3. Post-test
Post-test merupakan tes akhir. Peneliti menggunakan angket perencanaan karir yang
diberikan kepada siswa sesudah dilaksanakan layanan bimbingan karir. Angket perencanaan
karir yang digunakan oleh peniliti adalah angket yang sama, ketika sebelum dilaksanakan
layanan bimbingan karir.
4. Analisis data
Membandingkan data hasil pre-test dengan hasil post-test. Apabila hasil analisis lebih
besar dari indeks tabel, maka layanan bimbingan karir dianggap memiliki pengaruh terhadap
perencanaan karir siswa.

E. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian akan dilakukan di SMAN X Jakarta Timur. Alasan memilih lokasi
penelitian yaitu ingin meningkatkan pemahaman karir siswa setelah lulus sekolah, agar dapat
merencanakan karir sesuai dengan potensi diri yang dimiliki siswa.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2014. Adapun
jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut:
Tabel 1
Jadwal Kegiatan Penelitian

Pelaksanaan Penelitian
No. Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agust
1. Pengajuan Judul
PenyusunanSkripsi
2.
Bab 1,2,3
3. Revisi Proposal
Penyusunan
4.
Instrumen
Uji Coba
5.
Instrumen
Pelaksanaan
6.
Penelitian
7. Pengolahan Data
PenyusunanSkripsi
8.
Bab 4,5
9. ACC Skripsi
10. Sidang Skripsi

F. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Menurut Sugiyono (2014:49) “Populasi adalah wilayah generlisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Adapun jumlah populasi dalam
penelitian adalah 36siswa/i kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta, yang terdiri dari :
Tabel 2
Data Sampel Penelitian Kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta
No. Nama Jenis Kelamin
1. ASA P
2. AMO P
3. AG L
4. AK P
5. AFS P
6. ANA P
7. CB P
8. DA P
9. DMP L
10. DYK L
11. DOS P
12. ES P
13. EY L
14. FBG L
15. GDP P
16. GP P
17. IW L
18. JNF P
19. KS P
20. KBR L
21. LE P
22. MSS P
23. MFR P
24. MSP L
25. MIF L
26. NA P
27. RIC L
28. RDR L
29. RM P
30. RR L
31. SNPS P
32. SPP L
33. SK P
34. TWPS P
35. VZ P
36. ZSM P

2. Sampel
Menurut Arikunto (2010:174) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan
teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013:93) sampling jenuh adalah “teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Semua populasi di kelas XI
IPS 3 SMAN X Jakarta yang berjumlah 36 siswa dijadikan sebagai sampel dalam penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data menurut Hikmat (2011:71) merupakan langkah yang sangat
penting. “peneliti terlebih dahulu harus menentukan cara pengumpulan data yang akan
digunakan alih-alih alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Alat pengumpul data yang
digunakan harus memenuhi kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas)”. Variabel
yang digunakan dalam angket/kuesioner tentang perencanaan karir siswa dan didukung dengan
menggunakan skala likert. Menurut Riduwan (2009:87) skala likert digunakan untuk
“mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau
gejala sosial”.
Skala ini dipakai untuk memperoleh data tentang kemampuan perencanaan karir yang
dijabarkan dalam bentuk kisi-kisi. Siswa diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai
dengan keadaan diri dengan cara memberikan tanda checklist (√). Jawaban setiap item
instrument yang menggunakan skala likert terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan
negative dengan setiap pernyataan terdiri dari 4 alternatif pilihan jawaban yang berbeda.
Format bobot penskoran terhadap jawaban siswa sebagai berikut :
Tabel 3
Skor Penilaian Instrumen Penelitian

Pilihan Nilai Pernyataan Nilai Pernyataan


Positif Negatif
SS (Sangat Setuju) 4 1
S (Setuju) 3 2
TS (Tidak Setuju) 2 3
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4

Tabel 4
Kisi-kisi Instrumen Perencanaan Karir

Item Jumla
Indikat Sub
Variabel h
or Indikator Positif Negatif
Item
Perencana Jalur  1. 1,2,3,6,7,10,13,16,19,20. 4,5,8,9,11,12,14,15,17,18.
an Karir Karir Mengetah
ui cara 20
memilih
jurusan
 2. 21,22,26,27,28,31,32,34,3 23,24,25,29,30,33,36,37,3
Mempuny 5,38. 9,40.
ai
motivasi
untuk 20
mencari
informasi
tentang
karir
 3. Dapat 41,45,46,47,51,52,53,55,5 42,43,44,48,49,50,54,57,5
memilih 6,59. 8,60.
pekerjaan
yang
sesuai
20
dengan
bakat,
minat dan
kemampu
an
 4. 61,63,64,67,68,69,70,74,7 62,65,66,71,72,73,75,77,7
Mampu 6,79. 8,80.
memilih
perguruan 20
tinggi
setelah
lulus
Jumlah 40 40 80
H. Uji Instrumen
1. Validitas
Menurut Arikunto (2010:211) “Validitas adalah suatu yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah.
Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas instrument adalah rumus
kolerasiPearson Product Moment, yaitu:
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi variable X (layanan bimbingan karir ) dengan variable Y (perencanaan karir)
∑xy = Jumlah hasil perkalian variable X (layanan bimbingan karir) dengan varibel Y (perencanaan karir)
∑X = Jumlah skor item X
∑Y = Jumlah skor Y
N = Jumlah responden
Hasil Product Moment tiap butir dikonsultasikan dengan tabel r, Product
moment dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika rxy ≥ tabel. Maka butir valid
Jika rxy < tabel. Maka butir tidak valid (drop)
Perhitungan koefisien korelasi product moment ( Perhitungan Validitas)
diketahui : ∑X = 91 ∑X2 = 299 ∑XY = 23109
∑Y = 7524 ∑Y2 = 1895638 n = 30
Berdasarkan perhitungan diperoleh rhitung = 0,643 > 0,361 = rtabel, sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut valid. Hasil uji coba instrumen yang diujicobakan pada
30 siswa, diperoleh data sejumlah item valid sebanyak 50 dari 80 item (perhitungan terlampir).
Item yang valid akan digunakan kembali untuk mencari data ada atau tidak pengaruh dari
variabel penelitian.
Tabel 5
Nomor item valid dan tidak valid

Nomor item yang valid Nomor item yang tidak valid

1,2,3,6,7,10,13,16,18,21,22,
4,5,8,9,11,12,14,15,
25,26,27,29,31,32,33,34,35,
17,19,20,23,24,28,
36,41,42,43,44,48,49,50,51,52,
30,37,38,39,40,45,
53,54,55,57,58,59,61,62,63,64,67,68,69,
46,47,56,60,65,66,70,73,77,78.
71,72,74,75,76,79,80.

50 30

2. Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010:221) “Reliabilitas adalah sesuatu instrument cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah
baik”. Uji reliabilitas instrument digunakan rumus Alpa (a Cronbach), adapun rumusannya sebagai
berikut:
Keterangan :
= Nilai realibilitas
= Jumlah varians skor tiap-tiap butir
σt² = Varians total
k = Jumlah item
Hasil reliabilitas instrument yang dicari terlebih dahulu adalah varian butir, lalu hasil
dijumlahkan kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan table koefisien reliabilitas.
Tabel 6
KOEFIENSI RELIABILITAS

Skor / Nilai Taraf


0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Sedang
0,200 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat Rendah

Langkah-langkah perhitungan reliabilitas


1. K = 50
2. Menghitung varians tiap butir dengan rumus (misalnya butir nomor 1)
3. Menghitung varians total

4. Relibialitas dihitung dengan menggunakan rumus alpa, maka :


Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen diperoleh skor sebesar rhitung = 0,9469, dari
perhitungan di dapat rhitung = 0,9469 sedangkan dari tabel di dapat rtabel = 0,361, karena
rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.

9. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka tahap berikutnya adalah menganalisis
data. Teknik data yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh layanan bimbingan karir
terhadap perencanaan karir siswa di kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta, menurut Arikunto
(2010:349) menganalisis hasil eksperimen pre-test danpost-test one group
design, menggunakan uji-t, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pre-test dan post-test
Xd = Deviasi masing-masing subjek
ƩX²d = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
Db = ditentukan dengan N - 1

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Pre-test Perencanaan Karir
Deskripsi data merupakan upaya peneliti untuk memperoleh pemahaman lebih lanjut
tentang variabel penelitian, untuk mencapai tujuan penelitian memerlukan dukungan data yang
akurat. Data penelitian yaitu dengan memberikan pre-test. Hasil dari pre-test pada skala
psikologis perencanaan karir sebelum dilaksanakan layanan bimbingan karir dapat dilihat pada
tabel 7 berikut :
Tabel 7
Skor Pre-test Perencanaan Karir
No. Nama Jenis Kelamin Skor
1. ASA P 144
2. AMO P 163
3. AG L 164
4. AK P 150
5. AFS P 140
6. ANA P 168
7. CB P 160
8. DA P 164
9. DMP L 172
10. DYK L 176
11. DOS P 157
12. ES P 169
13. EY L 155
14. FBG L 173
15. GDP P 165
16. GP P 165
17. IW L 170
18. JNF P 176
19. KS P 160
20. KBR L 175
21. LE P 152
22. MSS P 165
23. MFR P 172
24. MSP L 174
25. MIF L 166
26. NA P 167
27. RIC L 166
28. RDR L 165
29. RM P 160
30. RR L 155
31. SNPS P 175
32. SPP L 167
33. SK P 165
34. TWPS P 155
35. VZ P 164
36. ZSM P 150
Jumlah 5884

Sebelum disajikan data tabulasi frekuensi, maka akan dihitung rentangan kelas, banyak
kelas dan panjang kelas dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Skor
Skor terbesar 176
Skor terkecil 140

b. Rentangan
R = Data terbesar – Data terkecil
= 176 – 140
= 37

c. Banyaknya kelas
K = 1 + 3,3 (log n) Rumus Sturgess
= 1 + 3,3 (log 36)
= 1 + 3,3 (1,55)
= 1 + 5.115
= 6,115 (dibulatkan menjadi 6)

d. Panjang interval kelas =


=
=6

Selanjutnya peneliti akan menyajikan tabulasi frekuensi data perencanaan karir siswa
sebelum mengikuti layanan bimbingan karir sebagai berikut :
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Pre-test Perencanaan Karir
Kelas
No interval f xi f.xi Fk x̅ (xi-x̅) xi2 f.xi2
1 140-146 2 143 286 2 163,47 -20,47 20449 40898
2 147-152 3 149,5 448,5 5 163,47 -13,97 22350,25 67050,75
3 153-158 4 155,5 622 9 163,47 -7,97 24180,25 96721
4 159-164 7 161,5 1130,5 16 163,47 -1,97 26082,25 182575,8
5 165-170 12 167,5 2010 28 163,47 4,03 28056,25 336675
6 171-176 8 173,5 1388 36 163,47 10,03 30102,25 240818
Jumlah 36 5885 964738,5

e. Rata-rata (Mean)
x=
=
= 163,47

Selain bentuk tabel penyebaran data perencanaan karir siswa sebelum diberikan layanan
bimbingan karir, juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 3
Grafik Pre-test Perencanaan Karir

2. Deskripsi Data Post-test Skala Perencanaan Karir


Hasil analisis deskriptif yang diperoleh dari data post-test skala perencanaan karir
dengan bimbingan karir setelah diberi perlakuan (treatment) dapat dilihat pada tabel 9 sebagai
berikut :
Tabel 9
Skor Post-test Perencanaan Karir
No. Nama Jenis Kelamin Skor
1. ASA P 162
2. AMO P 166
3. AG L 178
4. AK P 176
5. AFS P 165
6. ANA P 172
7. CB P 165
8. DA P 166
9. DMP L 180
10. DYK L 178
11. DOS P 160
12. ES P 170
13. EY L 159
14. FBG L 176
15. GDP P 167
16. GP P 167
17. IW L 182
18. JNF P 185
19. KS P 162
20. KBR L 177
21. LE P 166
22. MSS P 168
23. MFR P 173
24. MSP L 176
25. MIF L 168
26. NA P 173
27. RIC L 170
28. RDR L 180
29. RM P 163
30. RR L 157
31. SNPS P 176
32. SPP L 186
33. SK P 166
34. TWPS P 158
35. VZ P 167
36. ZSM P 177
Jumlah 6137

Sebelum disajikan data tabulasi frekuensi, maka akan dihitung rentangan kelas, banyak
kelas dan panjang kelas dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Skor
Skor terbesar 188
Skor terkecil 157
b. Rentangan
R = Data terbesar – Data terkecil
= 186 – 157
= 29

c. Banyaknya kelas
K = 1 + 3,3 (log n) Rumus Sturgess
= 1 + 3,3 (log 36)
= 1 + 3,3 (1,55)
= 1 + 5.115
= 6,115 (dibulatkan menjadi 6)

d. Panjang interval kelas =


=
= 4,833 dibulatkan menjadi 5

Tabel 10
Distribusi Frekuensi Post-test Perencanaan Karir
Kelas
No interval f xi f.xi fk x̅ (xi-x̅) xi2 f.xi2
1 157-161 4 159 636 4 170,52 -11,52 25281 101124
2 162-166 9 164 1476 12 170,52 -6,52 26896 242064
3 167-171 7 169 1183 21 170,52 -1,52 28561 199927
4 172-176 7 174 1218 29 170,52 3,48 30276 211932
5 177-181 6 179 1074 33 170,52 8,48 32041 192246
6 182-186 3 184 552 36 170,52 13,48 33856 101568
Jumlah 36 6139 1048861

e. Rata-rata (Mean)
x=
=
= 170,52
Selain bentuk tabel penyebaran data perencanaan karir siswa sesudah diberikan layanan
bimbingan karir, juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut :

Gambar 4
Grafik Post-test Perencanaan Karir
B. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada pengaruh yang signifikan dari
layanan bimbingan karir dengan perencanaan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta.
Upaya menguji hipotesis tersebut digunakan analisis t-test, berikut disajikan tabel 11
perhitungan analisis data penelitian uji-t one group pre-test dan post-test :
Tabel 11
Hasil Analisis Data
No. Nama X Y d Xd Xd²
1. ASA 144 162 18 10,97222 120,38966
2. AMO 163 166 3 -4,02778 16,222994
3. AG 164 178 14 6,972222 48,611883
4. AK 150 176 26 18,97222 359,94522
5. AFS 140 165 25 17,97222 323,00077
6. ANA 168 172 4 -3,02778 9,1674383
7. CB 160 165 5 -2,02778 4,1118827
8. DA 164 166 2 -5,02778 25,278549
9. DMP 172 180 8 0,972222 0,945216
10. DYK 176 178 2 -5,02778 25,278549
11. DOS 157 160 3 -4,02778 16,222994
12. ES 169 170 1 -6,02778 36,334105
13. EY 155 159 4 -3,02778 9,1674383
14. FBG 173 176 3 -4,02778 16,222994
15. GDP 165 167 2 -5,02778 25,278549
16. GP 165 167 2 -5,02778 25,278549
17. IW 170 182 12 4,972222 24,722994
18. JNF 176 185 9 1,972222 3,8896605
19. KS 160 162 2 -5,02778 25,278549
20. KBR 175 177 2 -5,02778 25,278549
21. LE 152 166 14 6,972222 48,611883
22. MSS 165 168 3 -4,02778 16,222994
23. MFR 172 173 1 -6,02778 36,334105
24. MSP 174 176 2 -5,02778 25,278549
25. MIF 166 168 2 -5,02778 25,278549
26. NA 167 173 6 -1,02778 1,0563272
27. RIC 166 170 4 -3,02778 9,1674383
28. RDR 165 180 15 7,972222 63,556327
29. RM 160 163 3 -4,02778 16,222994
30. RR 155 157 2 -5,02778 25,278549
31. SNPS 175 176 1 -6,02778 36,334105
32. SPP 167 186 19 11,97222 143,3341
33. SK 165 166 1 -6,02778 36,334105
34. TWPS 155 158 3 -4,02778 16,222994
35. VZ 164 167 3 -4,02778 16,222994
36. ZSM 150 177 27 19,97222 398,88966
Jumlah 5884 6137 253 2054,97
Rata-rata 163,44 170,47 7,02
N (N-1) 1260
Md 7,02
t hitung 0,00
t tabel 2,704

Perhitungan analisis data penelitian uji-t sebagai berikut :


Keterangan :
d = selisih data awal dan akhir (data akhir dikurangi data awal)
Md = rata-rata dari “d”
Xd = “d” dikurangi “Md”
Xd² = kuadrat dari Xd
Diketahui :
Md = 7,02
ƩXd² = 2054,97
N = 36 (36-1) = 1260

Berdasarkan hasil perhitungan analisis rumus t-test yang


diperoleh, thitung sebesar 5,498, sementara ttabel dengan taraf signifikan 0,005 sebesar 2,704,
karena thitung > ttabel 5,498 > 2,704 maka dapat disimpulkan bahwa “layanan bimbingan karir
berpengaruh terhadap perencanaan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta”.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis data t-test diperoleh
nilai thitung adalah 5,498 sedangkan hasil ttabel dengan N = 36 yang dibulatkan menjadi 40 pada
nilai dalam taraf signifikan sebesar 0,005 = 2,704 berarti thitung lebih besar dari ttabel (5,498 >
2,704) sehingga sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan
layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa kelas XI IPS 3 SMAN X Jakarta,
berarti semakin banyak frekuensi pemberian layanan bimbingan karir kepada siswa maka
perencanaan karir siswa semakin baik.
Pelaksanaan layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir diberikan kepada 36
siswa secara klasikal yang dalam pelaksanaannya menggunakan layanan informasi dan
dilaksanakan selama dua kali dengan membahas berbagai hal mengenai perencanaan
karir. Adapun materi yang diberikan adalah terkait dengan pemahaman diri dan kelanjutan
studi ke perguruan tinggi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kajian analisis tentang pengaruh layanan bimbingan karir terhadap perencanaan karir
siswa yang telah diargumentasikan pada hasil penelitian yang telah diuji dengan menggunakan
statistik melalui pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pemberian layanan bimbingan karir yang terdapat di SMAN X Jakarta belum terlaksana
dengan baik sebab guru bimbingan dan konseling tidak secara langsung memberikan layanan
bimbingan karir terhadap perencanaan karir siswa.
2. Perencanaan karir siswa mengalami perubahan, yang sebelumnya kurang baik dibuktikan
dengan skor perencanaan karir berjumlah 5884 setelah dilakukan pemberian layanan
bimbingan karir terdapat kenaikan skor perencanaan karir dengan skor berjumlah 6137 yang
diperoleh dari hasil skor responden yang dikalikan dengan bobot setiap item pernyataan.
3. Layanan bimbingan karir berpengaruh terhadap perencanaan karir yang diperoleh dengan
hasil thitung(5,498) > ttabel (2,704) yang berarti pemilihan jurusan harus dipikirkan secara
matang, karena berpengaruh untuk kelanjutan karir setelah lulus sekolah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Siswa perlu mengembangkan perencanaan karir dengan cara mencari informasi karir secara
terus menerus.
2. Guru pembimbing agar lebih mengefektifkan layanan bimbingan dan konseling, khususnya
bimbingan karir untuk mencegah timbulnya permasalahan yang berhubungan dengan
perencanaan karir. Guru pembimbing juga dapat membuat perencanaan untuk meningkatkan
kerjasama dengan berbagai pihak misal instansi, perguruan tinggi atau perusahaan yang dapat
memberi informasi terhadap karir siswa.
3. Sekolah lebih meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak guna meningkatkan
perencanaan karir siswa seperti mengadakan bursa kerja atau bursa pendidikan lajutan yang
dihadiri berbagai instansi, perusahaan atau perguruan tinggi.

Daftar Pustaka

A. Hallen. 2002. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Jakarta: Ciputat Pres.
A. Ruslan Gani. 2012. Bimbingan Karier. Bandung: Angkasa.
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Budi Nurbowo Utomo dan Slamet Windarto. 2012. Pengembangan Materi Bimbingan dan Konseling
Berbasis Multimedia. Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Enoch Jusuf. 1995. Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gunawan Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Juntika, Achmad Nurihsan. 2009. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.
Ketut, Dewa Sukardi dan Desak Made Sumiati. 1990. Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
L. Robert Gobson dan Marianne H. Michell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
M. Mahi Hikmat. 2011. Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan
Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nursalim Mochamad dan Suradi SA. 2002. Layanan Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa
University Press.
Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan
Aplikasi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:
Alfabeta.
Salahudin Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
________. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Thayeb, Manrihu Mohammad. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta: Bumi
Aksara.
W. John Santrock. 1990. Adolescence. Dubuque: Wm. C. Brown Publishers.
Walgito Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: Andi Offset.
Winkel, W.S. dan Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi.

Anda mungkin juga menyukai