Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan pakan adalah sesuatu yang bisa dimakan, dicerna seluruh/sebagian


tubuh dan tidak menggangu kesehatan ternak yang memakannya.
Ransum terbagi 4 bagian : 1. Ransum sempurna adalah ransum yang kandungan
zat-zat makananya cukup untuk memenuhi kebutuhan dan zat-zat makanan
tersebut dalam keadaan seimbang 2. Ransum hidup pokok adalah ransum yang
kandungan zat-zat makananya hanya sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan
proses hidup saja (bernafas dan non produktif ) 3. Ransum produksi adalah
ransum yang digunakan di atas kebutuhan hidup pokok guna dapat berproduksi
sacara maksimal 4. Ransum ekonomis adalah ransum yang dapat menghasilkan
atau memberikan hasil di atas biaya untuk makanan.

Pakan adalah bahan yang dimakan dan dicerna oleh seekor hewan yang
mampu menyajikan hara atau nutrien yang penting untuk perawatan tubuh,
pertumbuhan, penggemukan, reproduksi. Pakan merupakan faktor terpenting,
karena mencakup 80%dari biaya produksi. Jumlah pakan yang diberikan harus
tepat waktu dan jumlah agar pakan tidak terbuang percuma dan menyebabkan
biaya operasional menjadi tinggi. Bahan baku pakan biasanya berasal dari hasil
pertanian, perikanan, peternakan, serta hasil industri yang mengandung zat gizi
dan layak digunakan sebagai pakan. Dalam menyusunan formula pakan yang
ekonomis dan terjangkau peternak seoptimal mungkin memanfaatkan sumber
daya local yang tersedia di lingkungan setempat. Selanjutnya dalam pemilihan
bahan pakan yang perlu diperhatikan antara lain yaitu kandungan nutrisi bahan,
tingkat kecernaan, ketersediaan, kontinuitas dan harga serta kemungkinan adanya
faktor pembatas seperti zat anti nutrisi atau racun dalam bahan tersebut.

Ransum merupakan susunan dari beberapa bahan pakan dengan


perbandingan tertentu sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi ternak. Ransum
dicampur dari bahan-bahan yang mengandung gizi lengkap seperti protein, lemak,
serat kasar, vitamin dan mineral. Semakin banyak ragam suatu ransum, kualitas
ransum akan semakin baik terutama dari sumber protein hewani. Bahan yang
dapat digunakan untuk mencampur ransum yaitu dedak, jagung, bungkil kedele,
bungkil kelapa, lamtoro, ikan, bekicot, remis, sisa dapur, tepung tulang, kepala
atau kulit udang dan lain-lain. Pada dasarnya mencampur ransum merupakan
suatu kegiatan mengkombinasi berbagai macam bahan makanan ternak untuk
memenuhi kebutuhan ternak akan zat makanan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka secara spesifik
permasalahan yang ingin dikaji dalam makalah ini adalah untuk mengetahui
kebutuhan nutrisi pada ayam broiler.

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari praktikum Nutrisi Unggas adalah agar Mahasiswa belajar
menyusun suatu formula ransum sesuai dengan tujuan dan kebutuhan ternak.
Manfaat yang diperoleh pratikan pada saat pratikum adalah mengetahui apa saja
yang dipratikumkan dan dijelaskan oleh asisten dosen, tentang bagaimana cara
penyusunan ransum dan bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam
penyususnan ransum serta persentase pemakaian bahan pakan yang akan
digunakan dan pratikan dapat lebih mengetahui serta bisa mempraktekkanya
secara realistis mengenai tata cara menyusun suatu formula ataupun mencampur
ransum yang dibutuhkan oleh ternak secara baik.

Anda mungkin juga menyukai