Anda di halaman 1dari 7

DEMAM CIKUNGUNYA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

Nama : Nur Az Zhaahir Ilham Akbar


Kelas : IX.5
Guru Pembimbing : Andry Marjasa, S.Pd.

SMP NEGERI 8 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2017-2018
Chikungunya adalah penyakit virus yang menyerang manusia melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini berperan sebagai
perantara atau vektor yaitu organisme yang membawa virus chikungunya di dalam
tubuhnya tanpa terjangkiti. Keduanya adalah jenis nyamuk sama yang
menyebabkan demam berdarah. Penyebab dan gejalanya yang serupa menyebabkan
penyakit chikungunya sering didiagnosis secara keliru sebagai penyakit demam
berdarah.
Nyamuk Aedes aegypti banyak hidup dan ditemui di daerah tropis dan
subtropis, sementara Aedes (Ae.) albopictus hidup di daerah bertemperatur sedang
dan lebih dingin. Kedua jenis nyamuk ini biasa ditemukan terutama di pagi dan sore
hari. Kasus chikungunya sendiri telah teridentifikasi di sekitar 60 negara yang
berada di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Demam chikungunya masih sering
menjadi masalah epidemi di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia.
Rendahnya status kekebalan penduduk terhadap virus serta tingginya jumlah
nyamuk sebagai vektor virus chikungunya menjadi faktor pendukung timbulnya
epidemi penyakit ini. Disinyalir meningkatnya genangan air sebagai tempat
berkembang biaknya nyamuk ketika musim hujan juga ikut berkontribusi.
Penyebab Chikungunya: Gigitan Nyamuk

Virus chikungunya tidak bisa menyebar secara langsung dari satu orang ke
orang lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebar melalui gigitan
nyamuk Ae.aegypti atau Ae. albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dapat
menyebabkan virus demam berdarah. Virus chikungunya termasuk kelompok gen
alfavirus dari famili Togaviridae yang banyak ditemukan di negara-negara tropis.
Umumnya nyamuk-nyamuk ini menyerang di siang hari, namun gigitan terutama
terjadi saat dini hari dan sore hari. Anda lebih rentan terserang saat berada di luar
rumah, meski tidak menutup kemungkinan bahwa nyamuk Ae. aegypti juga dapat
menyerang di dalam ruangan. Nyamuk Ae. aegypti lebih banyak hidup dan
berkembang biak di tempat yang dekat dengan manusia, khususnya di dalam
ruangan. Tempat-tempat yang umumnya didiami oleh nyamuk ini adalah tempat
penampungan air, bak mandi, hingga vas dan pot bunga berisi air. Nyamuk Ae.
albopictus memiliki tempat berkembang biak yang lebih banyak dan beragam
dibandingkan Ae. aegypti. Selain di genangan air pada bekas ban kendaraan, kolam,
atau pot tanaman, nyamuk ini juga bisa berkembang biak di genangan air yang ada
di lubang pohon, bambu, dan tempurung kelapa.

Gejala Chikungunya

Setelah tergigit nyamuk yang membawa virus, gejala akan mulai terasa pada
4-8 hari, namun juga dapat dimulai sejak 2-12 hari setelah gigitan. Gejala-gejala
awalnya menyerupai gejala-gejala flu.
 Demam - berawal secara tiba-tiba; salah satu gejala utama chikungunya

 Nyeri sendi - keparahannya bisa sampai menghambat gerakan tubuh penderita;


gejala ini bisa bertahan selama berminggu-minggu dan juga merupakan gejala
utama chikungunya. Gejala ini umumnya muncul tidak lama setelah gejala
demam mulai dirasakan.

 Nyeri otot
 Kedinginan

 Sakit kepala tidak tertahankan

 Ruam atau bintik-bintik merah di sekujur tubuh

 Kelelahan

 Mual dan muntah

Pada beberapa kasus, gejala nyeri sendi akan tetap terasa hingga beberapa
bulan, bahkan bertahun-tahun. Gejala chikungunya biasanya ringan sehingga tidak
terdeteksi atau terlalu dirasakan oleh penderitanya. Di daerah yang memiliki kasus
demam berdarah, tidak sedikit juga terjadi kasus salah diagnosis antara kedua
penyakit ini. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, komplikasi akibat
chikungunya, seperti gangguan pada saraf, mata, jantung, dan saluran pencernaan
bisa muncul. Terutama pada orang lanjut usia, penyakit ini dapat mengakibatkan
kematian.

Cara Menangani Chikungunya

Tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan chikungunya. Obat-


obatan pereda rasa sakit dan antiradang hanya bertujuan meredakan gejala. Di
antaranya penurun demam dan analgesik untuk meredakan nyeri otot dan rasa sakit
yang lain. Pada sebagian penderita yang kekurangan cairan, misalnya akibat
kehilangan nafsu makan dan malas minum, pemberian cairan oralit atau infus bisa
dilakukan untuk mencegah dehidrasi. Berkonsultasilah kepada dokter sebelum
menggunakan obat antiradang nonsteroid. Pemberian obat antiradang nonsteroid
diberikan jika sudah dipastikan bahwa penderita tidak menderita demam berdarah.
Hal ini dikarenakan efek samping pendarahan pada penderita demam berdarah.
Mencegah Gigitan Nyamuk Penyebab Chikungunya

Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terinfeksi chikungunya.


Pencegahan chikungunya dilakukan dengan berfokus pada menghindari gigitan
nyamuk dan memberantas habitat tempat nyamuk berkembang biak. Pemerintah
Indonesia telah menggalakkan program ‘3M-Plus’. 3 M tersebut adalah:

 Menguras dan menyikat tempat penampungan air, seperti bak mandi, WC, dan
lain-lain

 Menutup rapat tempat penampungan air.

 Memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat


menampung air hujan seperti ban bekas, tempurung kelapa, dan lain-lain.

Sedangkan tindakan ‘plus’/tambahan yang dapat dilakukan untuk memberantas


sarang nyamuk adalah:

 Tempatkan wadah-wadah yang sedang tidak terpakai dalam posisi


tertelungkup.

 Memelihara ikan pemakan jentik di kolam.

 Taburkan bubuk larvasida (bubuk pembunuh larva atau jentik nyamuk) ke


dalam tempat penampungan air yang susah dikuras atau di daerah yang sulit air.

 Bersihkan vas bunga, akuarium dan tempat minum hewan piaraan secara teratur
setidaknya seminggu sekali.

 Pastikan septic tank tetap tertutup dan tidak mengalami kebocoran.


 Pastikan talang atap rumah Anda tidak menampung genangan air.

 Pasang kasa antinyamuk pada jendela.

 Hindari menggantung baju di tempat terbuka.

Berikut ini adalah hal-hal yang disarankan untuk menghindarkan gigitan


nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
 Gunakan pakaian tertutup atau losion antinyamuk jika sedang berada di area
dengan potensi banyak nyamuk, seperti di kebun.

 Sebaiknya kenakan pakaian dengan warna cerah. Nyamuk lebih enggan


menempel pada warna ini.

 Gunakan penyemprot atau obat antinyamuk elektrik di sore hari, bahkan


gunakan kelambu jika diperlukan. Namun hindari obat semprot jika ada bayi,
orang sakit atau orang lanjut usia.

 Minimalkan bau menyengat, seperti parfum atau hairspray. Bau-bauan ini bisa
menarik nyamuk untuk hinggap.
 Pengasapan/fogging untuk membunuh nyamuk umumnya dilakukan terutama
pada saat chikungunya atau demam berdarah sudah mewabah di suatu daerah.
Pastikan pengasapan yang dilakukan di rumah atau tempat kerja Anda sudah
dilakukan dengan prosedur yang tepat sesuai dengan daur hidup nyamuk.

KESIMPULAN

Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada


penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts
or bends up), mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi
hebat (arthralgia) yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada
kulit. Gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil,
kemerahan pada konjunktiva, pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher,
mual, muntah dan kadang-kadang disertai dengan gatal pada ruam.
Vektor penular penyakit demam Chikungunya adalah Nyamuk A.
aegypti dan A. africanus. A. aegypti yang paling berperan dalam penularan
penyakit demam Chikungunya karena hidup dalam dan sekitar tempat tinggal
manusia sehingga banyak kontak dengan manusia. A. aegypti adalah spesies
nyamuk tropis dan sub tropis (Suharto, 2007).
Virus Chikungunya disebut juga Arbovirus A Chikungunya Type, CHIK,
CK. Virions mengandung satu molekul single stranded RNA. Virus dapat
menyerang manusia dan hewan.
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa
demam diikuti dengan linu dipersendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang
khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasasakit pada tulang –
tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang.Penyakit ini
bersifat self limiting disease, tidak pernah dilaporkan kejadian kematian, keluhan
sendi mungkin berlangsung lama. Brighton meneliti pada 107 kasus infeksi virus
chikungunya, 87,9% sembuh sempurna; 3,7% mengalami kekakuan sendi atau mild
discomfort; 2,8% mempunyai persisten residual joint stiffnes, tetapi tidak nyeri; dan
5,6% mempunyai keluhan sendi yang persisten, kaku dan sering mengalami efusi
sendi (Suharto,2007).

SARAN

Diharapakan masyarakat dapat lebih meningkatkan perhatian terhadap

kebersihan lingkungan demi peningkatan derajat kesehatan yang optimal.

Diharapkan masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan terhadap

penularan chikungunya dengan cara melaksanakan 3 M plus.

Diharapkan pemerintah dapat meningkatkan kewaspadaan dini terhadap

virus chikungunya guna pencegahan penyebaran penyakit chikungunya di

masyarakat dengan melaksanakan penyuluhan-penyuluhan lewat komunikasi,

informasi dan edukasi, serta pemantauan wilayah endemis untuk terjadinya

penyebaran virus chikungunya.

Anda mungkin juga menyukai