Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ‘‘IBU HAMIL YANG FISIOLOGI” .

Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyaknya terdapat
kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kehilafan yang
penulis miliki. Maka dari itu, dengan ikhlas penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat mendidik dan membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan
makalah ini dimasa yang akan datang.

Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan,
bimbingan serta saran dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga.

Semoga Allah SWT membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta hidayahnya atas bantuan
yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini, akhirnya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu
keperawatan serta bagi kita semua, Amin.

Manado, Januari 2018


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................

B. Rumusan Masalah....................................................................................................

C. Tujuan Penulisan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

A. Pengertian.................................................................................................................

B. Etiologi.......................................................................................................................

C. Tanda Dan Gejala.....................................................................................................

D. Patofisiologi...............................................................................................................

E. Komplikasi................................................................................................................

F. Perawatan Pada Ibu Hamil.....................................................................................

G. ASKEP Ibu Hamil....................................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan atau disebut juga Gestasi adalah suatu proses/ rangkaian peristiwa baru yang
akan dialami oleh wanita bila sel ovumnya dibuahi oleh sel sperma yang berasal dari tubuh
pria dalam proses reproduksi. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dikatakan pula sedang
mengandung. Pertanyaan ini dapat pula menimbulkan pertanyaan, mengandung apa?
Jawabannya tidak lain adalah mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh sel mani atau
sperma.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin ke dunia luar.
Lainnya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimaster pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai bulan ke 4 sampai bulan ke 6, trimaster ketiga dari
bulan ke 7 sampai bulan ke 9.
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm.
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis, dan sosial pada ibu oleh karena itu
peran keluarga sangat besar dalam upaya memelihara kehamilan. Pada primigravida
merupakan suatu kondisi kehamilan yang pertama kali dialami oleh ibu maka asuhan
antenatal care merupakan standar terpenting dalam mendeteksi dini komplikasi yang terjadi,
baik pada ibu maupun pada janin. Dulu orang menganggap bahwa pertolongan pada
persalinan adalah yang terpenting untuk menyelamatkan ibu dan anak. Tapi persalinan boleh
diibaratkan dengan pertandingan olahraga, prestasi pertandingan tidak ditentukan oleh daya
upaya untuk persalinan saja tetapi jauh sebelumnya adalah sangat tergantung pada persiapan
fisik maupun mental, sebelum pertandingan harus dimulai sejak ibu semasa hamil.

B. Rumusan Masalah
A.Apa pengertian kehamilan?
B. Bagaimana mengetahui etiologi kehamilan?
C.Apa saja tanda dan gejalah kehamilan?
D.Bagaimana patofisiologi kehamilan?
E.Apa saja komplikasi pada kehamilan?
F.Bagaimana perawatan pada ibu hamil?

C. Tujuan penulisan

A. Untuk mengetahui konsep dasar kehamilan


B. Untuk mengetahui etiologi kehamilan
C. Untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan
D. Untuk mengetahui patofisiologi pada kehamilan
E. Untuk mengetahui perawatan pada ibu hamil
F. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Kehamilan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang perlu mendapatkan
perhatian dan dukungan dari seluruh anggota keluarga (BKKBN, 2003 : 19).
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam prosesnya,
perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan
(Maulana, 2008 : 125).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan
perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan (Hanafiah, 2008 : 213).
Kehamilan adalah dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu ) dihitung dari hari pertama sampai terakhir. Oleh
karena dalam tubuh ada sesuatu yaitu individu yang tumbuh dan berkembang untuk
menyesuaikan diri,dengan adanya individu itu tubuh mengadakan perubahan,memberi
tempat, kesempatan dan jaminan untuk tumbuh dan berkembang sampai saatnya
dilahirkan (Sarwono Prawirohardjo, 2000).

B. Etiologi

Kehamilan Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :

a. Ovum Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata. 10

b. Spermatozoa Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong


agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.

c. Konsepsi Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tuba fallopii.
d. Nidasi Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. e. Plasentasi Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang
berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar,
1998).

C. Tanda Dan Gejala

1) Amenorea (tidak dapat haid).

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.
Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur
kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan memakai rumus
Neagle : HT – 3 (bulan + 7).

2) Mual dan muntah.

Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama.
Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning sickness”.

3) Mengidam.

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi menghilang dengan
makin tuanya kehamilan.

4) Pingsan.

Berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya hilang sesudah
kehamilan 16 minggu.

5) Anoreksia (tidak ada selera makan).

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu nafsu
makan timbul lagi.

6) Mamae menjadi tegang dan membesar.

Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang


merangsang duktus dan alveoli payudara.
7) Miksi sering.

Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus yang
mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir
kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

8) Konstipasi atau obstipasi.

Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon
steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

9) Pigmentasi (perubahan warna kulit).

Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih tegas,
melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.

10) Epulis.

Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada triwulan
pertama.

11) Varises (pemekaran vena-vena).

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi penampakan


pembuluh darah vena.

12) Penampakan pembuluh.

Darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara.

Tanda kemungkinan kehamilan

1) Perut membesar

Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran
perut.

2) Uterus membesar

Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin lama
makin bundar.
3) Tanda Hegar

Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah


ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti
korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi
panjang dan lebih lunak.

4) Tanda Chadwick

Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan
serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.

5) Tanda Piscaseck

Uterus mengalami pembesaran, kadang–kadang pembesaran tidak rata tetapi di


daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus
membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.

6) Tanda Braxton-Hicks

Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus dalam masa
hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya
pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.

7) Teraba ballotemen

Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya janin di
dalam uterus.

8) Reaksi kehamilan positif

Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic


gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari.
Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.

Tanda pasti kehamilan

1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.

2) Denyut jantung janin


(1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec.

(2) Dicatat dan didengar dengan alat doppler.

(3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram.

(4) Dilihat pada ultrasonografi.

(5) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen

D. Patofisiologi

Selama kehamilan normal, sitotrofoblas vili menginvasi hingga ke sepertiga bagian


dalam miometrium, dan arteri spiralis kehilangan endotelium dan sebagian besar serat otot
mereka. Modifikasi struktural ini terkait dengan perubahan fungsional, sehingga arteri
spiralis menjadi pembuluh darah dengan resistensi rendah, dan dengan demikian kurang
sensitif, atau tidak sensitif, terhadap zat vasokonstriktif. Pre - eklampsia memiliki
patofisiologi yang kompleks, penyebab utamanya yaitu plasentasi abnormal. Defek invasi
dari arteri spiralis oleh sel sitotrofoblas diamati dalam pra - eklampsia. Studi terbaru
menunjukkan bahwa invasi sitotrofoblas dari uterus sebenarnya merupakan jalur
diferensiasi yang unik di mana sel-sel janin mengadopsi atribut tertentu dari endotelium
ibu yang biasanya mereka ganti. Dalam pre - eklampsia, proses diferensiasi ini berjalan
secara bersalahan. 13 Kelainan mungkin terkait dengan jalur oksida nitrat, yang memberi
kontribusi besar terhadap kontrol tonus pembuluh darah. Selain itu, inhibisi sintesis oksida
nitrat maternal mencegah implantasi embrio.14 Peningkatan resistensi arteri uterus
menyebabkan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap vasokonstriksi dan selanjutnya
iskemia plasenta kronis dan stres oksidatif. Iskemia plasenta kronis ini menyebabkan
komplikasi janin, termasuk retardasi pertumbuhan intrauterin dan kematian intrauterin.
Secara paralel, stres oksidatif menginduksi pelepasan zat-zat seperti radikal bebas, lipid
teroksidasi, sitokin, dan vascular endothelial growth factor 1 terlarut serum ke dalam
sirkulasi ibu. Kelainan ini bertanggung jawab terhadap disfungsi endotel vaskular dengan
hipermeabilitas, trombofilia, dan hipertensi, sehingga mengkompensasi penurunan aliran
dalam arteri uterina karena vasokonstriksi perifer. Disfungsi endotel bertanggung jawab
terhadap tanda-tanda klinis yang diamati pada ibu, yaitu, gangguan dalam endotelium hati
yang berkontribusi terhadap terjadinya sindrom HELLP (Hemolisis, peningkatan enzim
hati dan hitung trombosit yang rendah), gangguan dari endotelium otak yang merangsang
gangguan neurologis refrakter, atau bahkan eklampsia. Penipisan vascular endothelial
growth factor dalam podosit membuat endotheliosis lebih mampu memblokir celah
diafragma di membran basal, yang menambah penurunan filtrasi glomerulus dan
menyebabkan proteinuria. Akhirnya, disfungsi endotel mempromosikan anemia hemolitik
mikroangiopati, dan hiperpermeabilitas pembuluh darah terkait dengan albumin serum
yang rendah yang menyebabkan edema, terutama di tungkai bawah atau paru-paru. Isu
yang penting untuk dipahami adalah bahwa penggerak utama dari preeklampsia adalah
plasentasi abnormal. Dua teori umum tampaknya saling terkait, yaitu, teori genetik, dan
teori imunologi. Beberapa kerentanan gen dapat dijumpai untuk preeklampsia.16,19 Gen
ini mungkin berinteraksi dalam sistem hemostatik dan kardiovaskular, serta dalam respon
inflamasi. Beberapa gen telah diidentifikasi, dan dalam studi kandidat gen mereka telah
memberikan bukti keterkaitan dengan beberapa gen, termasuk angiotensinogen pada 1 -
q42 - 43 dan eNOS pada 7q36; lokus penting utama lainnya adalah 2p12, 2p25, 9p13, dan
10q22.1.16 Pre - eklampsia dapat dipersepsikan sebagai penurunan dari sistem imunitas
maternal yang mencegahnya mengenali unit fetoplasenta. Produksi berlebihan dari sel
imun menyebabkan sekresi tumor necrosis factor alpha yang menginduksi apoptosis dari
sitotrofoblas ekstravili. 17 Sistem human leukocyte antigen (HLA) juga muncul
memainkan peran dalam defek invasi dari arteri spiralis, dimana wanita dengan pre -
eklampsia menunjukkan penurunan dalam kadar HLA - G dan HLA - E.18 Selama
kehamilan normal, interaksi antara sel-sel ini dan trofoblas adalah akibat sekresi vascular
endothelial growth factor dan placental growth factor oleh sel natural killer. Tingginya
kadar fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt - 1) terlarut, suatu antagonis vascular endothelial
growth factor dan placental growth factor, telah ditemukan pada wanita dengan pre -
eklampsia.17,18 Oleh karena itu, pemeriksaan sFlt 1, placental growth factor, endoglin,
dan vascular endothelial growth factor, yang meningkat 4-8 minggu sebelum timbulnya
penyakit ini, mungkin menjadi prediktor yang berguna dari pre - eklampsia. Data terbaru
menunjukkan peran protektif heme oxygenase 1 dan metabolitnya, karbon monoksida,
dalam kehamilan, dan mengidentifikasinya sebagai target potensial dalam pengobatan pra
- eklampsia.
E. komplikasi

1. Hipertensi pada kehamilan

Tahukah Anda mengenai hipertensi pada kehamilan? Ini merupakan kondisi di mana
tekanan darah ibu hamil melonjak tinggi, pada umunya dapat terjadi pada masa
kehamilan pertama dan kehamilan anak kembar. Kondisi ini juga dapat terjadi pada
calon ibu yang menderita masalah kesehatan, seperti diabetes, hipertensi kronis, dan
lainnya.

Nah, saat kondisi ini sudah mencapai tingkat yang lebih parah, si calon ibu bisa saja
menderita pre-eklamsia atau bahkan eklampsia (bentuk yang parah akibat kehamilan
hipertensi). Kondisi ini dapat terjadi di akhir masa kehamilan dan dapat menyebabkan
kejang pada ibu hamil. Selain tensi darah tinggi, pada pre-eklampsia biasanya juga
disertai dengan kenaikan kadar protein dalam urin (proteinuria) dan pembengkakan
pada tungkai kaki. Karena kondisi ini dikenal cukup berbahaya bagi janin, maka
kebanyakan penderitanya lebih dianjurkan untuk melahirkan dengan operasi Caesar
guna menghindari komplikasi lebih lanjut.

2. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik merupakan suatu kondisi kehamilan di mana janin berkembang


di luar rahim; yaitu, di saluran tuba fallopi, di mana tidak terdapat cukup aliran darah
bagi janin untuk tetap hidup. Karena janin tidak dapat dialihkan ke rahim, kehamilan ini
tidak akan bertahan lama dan janin harus digugurkan. Sebab jika dibiarkan saja, lama
kelamaan tuba fallopi bisa pecah dan menimbulkan pendarahan dalam. Kehamilan
ektopik lebih sering terjadi pada wanita yang memiliki masalah
ketidaksuburan, penyakit menular seksual, pernah menjalani operasi pada tuba, dan
pengguna intrauterine device (IUD), endometriosis.

3. Pendarahan

Jarang yang mengetahui bahwa pendarahan dari vagina di masa kehamilan merupakan
sesuatu yang patut diwaspadai. Sebab, pendarahan seperti ini umumnya mengacu pada
pendarahan abnormal, karena bukan bagian dari menstruasi. Jika terjadi pada trimester
pertama kehamilan, bisa jadi pendarahan tersebut merupakan tanda dari terjadinya
kondisi serius, mulai dari keguguran, perkembangan janin yang abnormal, hingga
kehamilan molar (kondisi di mana yang berkembang dalam rahim bukanlah janin
melainkan jaringan tertentu yang dapat berkembang menjadi kanker).

4. Plasenta previa

Plasenta previa merupakan suatu kondisi di mana plasenta -yang menyetor nutrisi dan
zat-zat penting pada janin dan berfungsi sebagai barrier– berada sangat dekat atau
menutupi bagian pembukaan rahim. Akibatnya, akan terjadi perdarahan di bagian
bawah rahim atau area plasenta yang menutupi bagian pembukaan rahim tersebut.
Faktor risiko lain dari kondisi ini termasuk letak plasenta yang tidak pada tempatnya,
menjadi lambatnya pertumbuhan janin, kelahiran prematur, cacat lahir dan serta
terjadinya infeksi selama kehamilan. Bagi Anda calon ibu yang merupakan perokok,
mengandung di usia tua, serta pernah melahirkan anak kembar atau yang lebih banyak,
waspadalah sebab kondisi ini umumnya terjadi pada kehamilan yang beresiko tinggi.

5. Diabetes gestasional

Gestational diabetes merupakan kondisi meningkatnya glukosa darah serta gejala


diabetes lain yang mulai muncul selama kehamilan pada seorang wanita yang belum
pernah sebelumnya didiagnosis diabetes. Gejala yang muncul di antaranya adalah
meningkatnya kadar gula dalam darah ibu hamil secara signifikan, pandangan
mengabur, limbung, muntah, haus berkepanjangan serta meningkatnya frekuensi buang
air kecil. Biasanya, gejala-gejala diabetes tersebut akan menghilang setelah melahirkan.

6. Intrauterine Growth Restriction

Intrauterine Growth Restriction (IUGR), atau disebut juga sebagai gangguan


pertumbuhan janin, merupakan suatu kondisi di mana perkembangan janin kurang dari
yang diharapkan. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi dan
oksigen yang sejatinya dibutuhkan untuk perkembangan organ-organ janin. Jika
menderita kondisi ini, ada kemungkinan bayi yang sedang dikandung lahir prematur
sebelum 37 minggu.

7. Premature Rupture of Membranes

Premature Rupture of Membranes (PROM) adalah kondisi di mana ketuban pecah


sebelum proses persalinan dimulai, dan umumnya terjadi sebelum kehamilan berumur
37 minggu. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya infeksi pada rahim, penyakit
menular seksual pada ibu, perawatan yang salah sebelum melahirkan, pendarahan
vagina, atau kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok dan mengnosumsi minuman
keras.

8. Penyakit Rhesus

Penyakit Rhesus atau Rh sebenarnya merupakan kondisi yang jarang terjadi, dan
hanya muncul ketika ada ketidakcocokan antara jenis darah ibu dan bayi. Kasus ini bisa
terjadi jika Anda -yang memiliki RhD negatif- mengandung bayi yang memiliki RhD
positif (mungkin dari ayahnya) dan terdapat sel-sel darah si janin yang masuk ke dalam
sistem peredaran darah Anda. Ketika hal ini terjadi, mungkin saja sistem imun Anda
akan bereaksi terhadap antigen-D dalam darah si janin dengan memperlakukannyaa
sebagai hal asing dan melepaskan antibodi untuk menyerangnya. Yang berbahaya
adalah ketika antibodi Anda kemudian masuk ke dalam plasenta dan turut menyerang
sel-sel darah janin, sebab hal ini bisa saja menyebabkan anemia, gagal jantung, dan
penyakit kuning pada bayi yang Anda kandung.

9. Keguguran

Disebut juga dengana aborsi spontan atau miscarriage, keguguran merupakan kondisi
berakhirnya kehamilan sebelum berusia 20 minggu. Persentase dari terjadinya kondisi
ini cukup besar, yaitu sekitar 10-15% dari semua kehamilan. Anda harus behati-hati
jika keguguran terjadi secara berturutan (sampai 2 kali atau lebih), dan pergilah ke
dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut pada kondisi ini.

F. Perawatan pada ibu hamil

Perawatan adalah proses menjaga kehamilan mulai dari diketahui adanya tanda-tanda
kehamilan, masa kehamilan sampai dengan menjelang persalinan, agar ibu dan janin
terjaga keselamatannya dan sehat (Lamadhah, 2008 : 49).

Perawatan ibu hamil berdasarkan BKKBN (2003 : 26), meliputi:

1) Merawat diri selama hamil

2) Cukup istirahat, tidur siang selama 1 jam dan 8 jam pada malam hari. Posisi tidur
yang baik bagi ibu hamil yaitu tidur dengan posisi miring ke kanan atau ke kiri
secara bergantian.
3) Makan makanan yang mengandung gizi seimbang

4) Senam hamil yang bermanfaat untuk kelancaran proses persalinan.

5) Ibu hamil tetap dapat melakukan hubungan seksual seperti biasa namun perlu
berhati-hati pada kehamilan 1-3 bulan dan pada bulan-bulan terakhir kehamilan.

6) Ibu hamil hendaknya menggunakan pakaian yang longgar dan memakai kutang/ BH
yang sesuai dengan ukuran payudara.

Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Identitas berupa nama, umur, pendidikan, pekerjaan, agama, suku/bangsa, alamat dan
status.
b. Keluhan Utama: Klien mengatakan mual-mual dan muntah
c. Riwayat Menstruasi : meliputi menarche usia, siklus, lamanya, banyaknya, HPHT,
perkiraan persalinan, Flour Albus.
d Riwayat obstetri yang lalu: meliputi kehamilan keberapa, umur kehamilan, penyulit
kehamilan, jenis persalinan, penolong, jenis kelamin anak dan masa nifas.
e Riwayat kontrasepsi
Meliputi jenis kontrasepsi yang digunakan, lamanya pemakaian dan keluhan yang
dirasakan selama memakai alat kontrasepsi.
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Faktor-faktor situasi, seperti pekerjaan wanita dan pasangannya, pendidikan, status
perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status sosioekonomi, ditetapkan dalam
riwayat social.
Riwayat keluarga memberikan informasi tentang dekat pasien, termasuk orang tua,
saudara kandung dan anak-anak. Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik
atau familial dan kondisi-kondisii yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau
janin.
g. Riwayat pemeriksaan ANC
Data yang diikumpulkan tanggal pemeriksaan, TFU, letak anak, DJJ, oedema, reflex
tungkai, TD, BB, keluhan UK (minggu) dan terapi yang didapat.
h. Kebutuhan Dasar Manusia
1) Nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari
Jenis makanan : nasi, lauk-pauk, sayur, dan buah-buahan.
Minum : 6-7 kali sehari
Nafsu makan : tidak nafsu, alasan : karena mual dan muntah
2) Eliminasi
BAK
Frekwensi : 6-7 kali sehari
Warna : kekuningan
Bau : tercium bau aseton
Keluhan : urin sedikit
BAB
Frekwensi : 3 kali seminggu
Warna : coklat
Bau : khas
Konsistensi : padat
Keluhan : sulit saat BAB
3) Istirahat Dan Tidur
Tidur siang : 1-2 jam
Tidur malam : 7-8 jam

4) Personal Hygiene
Mandi 2 kali sehari.
Keramas 3 kali seminggu.
Sikat gigi 2 kali sehari tiap selesai mandi.
Mengganti pakaian 2 kali sehari tiap selesai mandi.
Mengganti pakaian dalam tiap kali lembab.
i. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Kepala
Mata
Leher
Kardiovaskuler
Pencernaan/abdomen
Ekstremitas
Sistem persyarafan
Genito urinaria
Pemeriksaan janin
Tinggi badan
Berat badan sebelum hamil
Berat badan sekarang
Lila
Tanda-tanda vital
2) Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium selama hamil khususnya hematokrik
(menggambarkan anemia).
Waktu masuk ruang bersalin ulangi lagi pemeriksaan Ht, Urinalis untuk protein,
glukosa dan keton. Contoh darah perlu diambil untuk crossmatching untuk
persiapan bila ada transfusi.
3) Pengkajian khusus fetal
DJJ, air ketuban dan penyusupan kepala janin.
DJJ : hasil periksa setiap 30 menit atau lebih sering jika ada tanda-tanda gawat
janin.
Warna dan adanya air ketuban : penilaian air ketuban setiap kali melakukan
pemeriksaan dalam, dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah.
Molase atau Penyusupan tulang kepala janin. Penyusupan adalah indicator penting
tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri terhadap bagian keras
(tulang) panggul ibu.

2. Diagnosa
a. Ansietas b/d lingkungan yang tidak familier, nyeri, atau kurang pengetahuan tentang
proses persalinan.
b. Nyeri akut b/d agen cedera
c. Konstipasi berhubungan dengan kehamilan
d. Keletihan berhubungan dengan kehamilan

3. Perencanaan
a. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam : status kesehatan
Goal: klien akan menurunkan tingkat kecemasan selama dalam perawatan.
Objective: klien dapat beradaptasi dengan status kesehatannya.
Outcomes: Dalam waktu 1 x 24 jam perawatan klien akan :
1) Tidak gelisah
2) Tidak mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup.
3) Ada kontak mata
4) Tidak ketakuatan
5) Wajah tidak tegang, tangan tidak tremor
6) Tidak ada peningkatan ketegangan
7) Tidak ada peningkatan keringat
8) Tekanan darah nadi dan frekuensi pernapasan dalam batas normal(TD: systole
100-130 mmHg, diastole 60-90 mmHg, Nadi : 60- 100 X/menit, RR: 12-24 X/
menit)
9) Berkonsentrasi
10) Tidak ada blocking pikiran.

Intervensi dan rasional


1) Ajarkan kepada pasien teknik relaksasi untuk dilakukan sekurang-kurangnya setiap 4
jam ketika terjaga.
R/: Untuk memperbaiki keseimbangan fisik dan psikologi
2) Kurangi stressor (termasuk membatasi akses individu pada pasien jika sesuai) dan
usahakan menuntut pasien
R/: Seminimal mungkin jika memungkinkan untuk menciptakan iklim tenang dan
teraupetik.
3) Berikan kesempatan kepada pasien untuk mendiskusikan perasaanya dengan orang lain
yang memiliki masalah kesehatan yang sama
R/: Untuk menghilangkan keraguan dan meningkatkan dukungan
4) Secara seksama perhatiakan kebutuhan fisik pasien. Berikan makanan bergizi dan
tingkatkan kualitas tidur disertai langkah-langkah yang memberikan rasa nyaman.
R/: Untuk menciptakan kesejahteraan dan meyakinkan pasien bahwa kebutuhannya
akan terpenuhi.
5) Pantau respon verbal dan non verbal yang menunjukan kecemasan klien
R/: Klien mungkin tidak menunjukan keluhansecara langsung tetapi kecemasan dapat
dinilai dari perilaku verbal dan non verbal yang dapat menunjukan adanya
kegelisahan, kemarahan, penolakan dan sebagainya.
6) Kolaborasi pemberian obat sesuai yang diresepkan.
R/: Untuk membantu pasien rileks selama periode ansietas berat

b. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera (biologis) : kontraksi uterus


Goal: Klien akan terbebas dari nyeri akut.
Objective: Klien akan terhindar dari agen cedera biologis selama dalam perawatan
Outcomes: Dalam 1x24 jam perawatan, klien :
1) Melaporkan nyeri berkurang secara verbal
2) Tidak tampak meringis dan diaforesis
3) Tekanan darah, nadi dan pernapasan dalam batas normal (TD: systole 100-130
mmHg, diastole 60-90 mmHg, Nadi : 60- 100 X/menit, RR: 12-24 X/ menit).

Intervensi :
1) Kaji jenis dan tingkat nyeri pasien.
R/ Untuk mengetahui jenis dan tingkatan nyeri klien akut atau kronis. Untuk
menghindari interpretasi subjektif.
2) Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman dan gunakan bantal untuk
membebat atau menyokong daerah yang sakit bila diperlukan.
R/ Untuk menurunkan ketegangan atay spasme otot dan untuk mendistribusikan kembali
tekanan pada bagian tubuh.
3) Rencanakan aktivitas distraksi.
R/ Membantu klien memfokuskan pada masalah yang tidak berhubungan dengan nyeri.
4) Pada saat tingkat nyeri klien tidak terlalu kentara, implementasikan teknik mengendalikan
nyeri alternatif.
R/ Teknik nonfarmakologis pengurangan nyeri akan efektif bila nyeri pasien berada
pada tingkat yang dapat ditoleransi.
5) Berikan obat yang dianjurkan untuk mengurangi nyeri, bergantung pada gambaran nyeri
pasien.
R/ Untuk menentukan keefektifan obat.

c. Keletihan berhubungan dengan kehamilan


Goal : klien mengalami keletihan selama perawatan
Objective : klien dapat beradaptasi dengan kehamilannya
Outcomes : dalam 1x24 jam perawatan, klien :
1) Tidak terjadi peningkatan keluhan fisik
2) Tidak terjadi kekurangan energi, letargi, letih. Lesu dan lelah
3) Mampu memulihkan energy setelah tidur
4) Mampu melakukan aktifitas fisik pada tingkat yang biasa

Intervensi dan Rasional


1) Anjurkan pasien untuk makan makanan yang kaya zat besi dan mineral, jika tidak
dikontraindikasikan
R/: tindakan tersebut dapat membantu menghindari anemia dan demineralisasi
2) Anjurkan pasien untuk tunda makan bila pasien mengalami keletihan
R/: agar kondisi pasien tidak memburuk
3) Anjurkan pasien untuk menyelingi aktivitas dengan periode istirahat
R/: penjadwalan periode istirahat yang teratur dapat membantu menurunkan
keletihan dan meningkatkan stamina
4) Tetapkan pola tidur yang teratur
R/: tidur di malam hari 8 sam pai 10 jam dapat membantu mengurangi keletihan
5) Hindari situasi yang penuh emosional
R/: situasi yang emosional dapat memperburuk keletihan pasien.

d. Konstipasi berhubungan dengan kehamilan


Goal : Klien tidak mengalami kopnstipasi
Objective :
outcome
1) Klien dapat defekasi secara spontan dan lancar tanpa menggunakan obat
2) Konsistensifses lunak
3) Tidak teraba masa pada kolon ( scibala )
4) Bising usus normal ( 15-30 kali permenit )

Rencana tindakan
1) Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyebab konstipasi
R/ Klien dan keluarga akan mengerti tentang penyebab obstipasi
2) Auskultasi bising usus
R/ Bising usu menandakan sifat aktivitas peristaltik
3) Anjurkan pada klien untuk makan maknanan yang mengandung serat
R/ Diet seimbang tinggi kandungan serat merangsang peristaltik dan eliminasi reguler
4) Berikan intake cairan yang cukup (2 liter perhari) jika tidak ada kontraindikasi
R/ Masukan cairan adekuat membantu mempertahankan konsistensi feses yang sesuai
pada usus dan membantu eliminasi reguler
5) Lakukan mobilisasi sesuai dengan keadaan klien
R/ Aktivitas fisik reguler membantu eliminasi dengan memperbaiki tonus oto
abdomen dan merangsang nafsu makan dan peristaltik
6) Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian pelunak feses (laxatif, suppositoria,
enema)
R/ Pelunak feses meningkatkan efisiensi pembasahan air usus, yang melunakkan
massa feses dan membantu eliminasi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm. (Manuaba, 2010).
Perkembangan janin pada dua minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan
perkembangan dari ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai ke-6 disebut mudigah
(embrio) dan sesudah minggu ke-6 mulai disebut fetus. Perubahan-perubahan dan
organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan.
Tanda dan gejala kehamilan diantaranya adalah Tanda-tanda presumptif, Tanda-tanda
kemungkinan hamil dan Tanda pasti (tanda positif).
Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan terjadi pada sistem reproduksi diantaranya
Uterus, Indung telur (ovarium), Vagina vulva, Dinding perut (abdominal wall) dan
Payudara. Serta Perubahan pada organ dan sistem lainnya diantaranya Sistem sirkulasi
darah, Sistem pernapasan, Saluran pencernaan, Tulang dan gigi, Kulit dan Kelenjar
endokrin.
Pemeriksaan Ibu Hamil meliputi tahap Anamnesa, Pemerikaan fisik, Pemeriksaan
dalam (pembukaan, perlunakan serviks, ketuban, penurunan bagian terendah, penempatan
kombinasi, tumor yang menyerupai bagian terendah, pelvimetri panggul) dan Pemeriksaan
tambahan (pemeriksaan laboratorium, ultrasonografi, tes pemeriksaan air ketuban, tes
pemeriksaan bakteriologis).
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan yaitu pada Trimester I dan II Setiap bulan sekali serta
pada Trimester III Setiap 2 minggu sekali sampai ada tanda kehamilan.
Konsep Asuhan Keperawatan meliputi tahapan proses Pengkajian, Diagnosa,
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & Ginekologi,FK.Unpad. (1993). Obstetri. Elstar. Bandung.


Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Taylor, C.M. (2010). Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana Asuhan, Edisi 10,
Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai