Anda di halaman 1dari 6

PANCASILA DAN MASA DEPAN PERTANIAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Rima Vien Permata Hartanto S.H., M.H.

MAKALAH

Disusun oleh :

Rosaluna Puji Astuti

H0717125

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017
DEMOKRASI
Rosaluna Puji Astuti
rosaluna@gmail.com

ABSTRAK

Demokrasi adalah sistem politik ideal dan ideologi yang berasal dari Barat,
yang menyiratkan arti kekuasaan politik atau pemerintahan yang dijalankan oleh
rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi adalah sistem sosial dan politik
pemerintahan dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan
kebiasaan, untuk melindungi hak-hak perorangan warga mereka.

PENDAHULUAN

Demokrasi merupakan salah satu mekanisme sistem pemerintahan suatu


negara sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Dalam kehidupan demokrasi, semua
warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan setiap keputusan yang
dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi, baik secara langsung maupun melalui perwakilan, dalam
perumusan, pengembangan, serta pembuatan hukum di negara yang mereka
tempati. Selain itu, demokrasi juga mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan
budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan
setara.

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi
ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk
diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan
berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi
ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa
saling mengawasi dan saling mengontrol.
Berdasarkan uraian pendahuluan di atas, dapat diketahui rumusan masalah
mengenai apa pengertian demokrasi. Untuk menyelesaikan masalah tersebut,
penulis menggunakan studi pustaka.

PEMBAHASAN

Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani


“demokratia” yang terdiri dari dua kata, yaitu demo= rakyat dan kratos/kratein=
kekuatan/pemerintahan. Secara harafiah, demokrasi berarti kekuatan rakyat atau
suatu bentuk pemerintahan negara dengan rakyat sebagai pemegang
kedaulatannya. Dalam konteks budaya demokrasi, nilai-nilai dan norma-norma
yang menjadi anutan dapat diterapkan dalam praktik kehidupan demokratis yang
tidak hanya dalam pengertian politik saja, tetapi juga dalam berbagai bidang
kehidupan. Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama RI, menyebutkan bahwa
demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian kedaulatan raja menjadi
kedaulatan rakyat.

Pandangan-pandangan tentang pengertian demokrasi telah banyak dikaji


oleh para ahli. Meskipun terdapat perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-
pandangan para ahli itu mempunyai kesamaan prinsip, yaitu:

a. Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16)


Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
b. Giovanni Sartori
Memandang demokrasi sebagai suatu system di mana tak seorang pun dapat
mengidentifikasikan dia dengan kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga
untuk merebutt dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa
syarat.
c. Ensiklopedia Populer Politik Pembangunan Pancasila
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dalam aman kekuasaan untuk
memerintah berasal dari mereka yang diperintah. Atau demokrasi adalah pola
pemerintahan yang mengikutsertakan secara aktif semua anggota masyarakat
dalam keputusan yang diambil oleh mereka yang berwenang. Maka legitimasi
pemerintah adalah kemauan rakyat yang memilih dan mengontrolnya. Rakyat
memilih wakil-wakilnya dengan bebas dan melalui mereka ini
pemerintahannya. Di samping itu, dalam Negara dengan penduduk jutaan,
para warga Negara mengambil bagian juga dalam pemerintahan melalui
persetujuan dan kritik yang dapat diutarakan dengan bebas khususnya dalam
media massa.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, kiranya dapat dipahami bahwa


negara yang menganut sistem politik demokrasi senantiasa mengingat kehendak
dan keinginan rakyat. Jadi, setiap tindakan dalam melaksanakan kekuasaan negara
tidak bertentangan dengan kehendak dan kepentingan rakyat, dan sedapat
mungkin berusaha memenuhi segala keinginan rakyat.

Dalam sistem demokrasi posisi rakyat sederajat di hadapan hukum dan


pemerintahan. Rakyat memiliki kedaulatan yang sama, baik itu kesempatan untuk
memilih ataupun dipilih. Tidak ada pihak lain yang berhak mengatur dirinya
selain dirinya sendiri. Hanya saja, sebagaimana diakui bersama oleh para ilmuwan
politik bahwa cirri utama sistem demokrasi adalah berlakunya dan tegaknya
hukum di masyarakat. Jika hukum tidak berlaku, maka yang terjadi bukanlah
demokrasi tapi anarki.

Oleh karena itu, ciri utama sistem demokrasi adalah (a) tegaknya hukum di
masyarakat (law enforcement), dan (b) diakuinya hak-hak asasi manusia (HAM)
oleh setiap anggota masyarakat tersebut. Dengan dua pilar ini, pola hubungan
yang lainnya akan turut terwarnai sebagai sebuah sistem social menuju sebuah
masyarakat yang lebih tertib berdasarkan hukum. Demokrasi dapat terwujud
karena adanya proses yang dinamis dalam kehidupan rakyat yang berdaulat.
Namun motivasi utama yang mendorong proses itu adalah keberanian moral.
Tanpa keberanian moral, dalam arti menyelaraskan nilai-nilai moral termasuk di
dalamnya keadilan dan kebenaran, prose situ akan tersumbat.

Demokrasi tidak akan efektif dan lestari tanpa substansi yang berujud
“jiwa, budaya atau ideologi” yang mewarnai pengorganisasian berbagai elemen
politik seperti partai politik, lembaga-lembaga pemerintahan maupun organisasi
kemasyarakatan. Kelestarian demokrasi memerlukan partisipasi rakyat yang
bersepakat mengenai makna, cara kerja, dan kegunaan demokrasi bagi kehidupan
mereka. Demokrasi yang kuat bersumber pada “kehendak rakyat” dan bertujuan
untuk mencapai kemaslahatan bersama. Untuk itu, demokrasi selalu berkaitan
dengan persoalan perwakilan kehendak rakyat. Dalam perkembangan dewasa ini,
istilah demokrasi sudah jauh lebih luas, yaitu tidak hanya mencakup sistem
politik, tetapi juga sistem ekonomi, kebudayaan, dan bahkan telah dijadikan
sebagai sikap hidup sehingga dapat mencakup segala sistem kehidupan.

SIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa demokrasi


merupakan partisipasi seluruh rakyat dalam pengembilan keputusan-keputusan
politik dan dalam menjalankan pemerintahan. Keterlibatan atau partisipasi rakyat
adalah hal yang sangat mendasar dalam demokrasi, karena demokrasi bukan
hanya berkaitan dengan tujuan sebuah ketetapan yang dihasilkan oleh suatu
pemerintahan, tetapi juga berkaitan dengan seluruh proses dalam pembuatan
ketetapan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, “Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XI”, Jakarta,


Penerbit Erlangga, 2007
http://sepenggalkreasi.blogspot.com/2014/07/makalah-demokrasi.html
http://www.teoripendidikan.com/2014/10/contoh-makalah-demokrasi-pgtk.html
http://irwansyah-hukum.blogspot.com/2012/06/makalah-demokrasi-salam-
perkembangan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai