Anda di halaman 1dari 13

FISIKA TEKNIK

MAKALAH MODEL STRUKTUR ATOM

Dosen pengajar:

Ir. Muhammad Suyanto, MT.

Disusun oleh:

Ibnu Sidiq

171042041

Teknik Elektro (A)

Fakultas Teknologi Industri

IST AKPRIND YOGYAKARTA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas beberapa struktur. Istilah
atom berasal dari Bahasa Yunani (átomos), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun
sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat
dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17
dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan
bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode
kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan
struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom'
tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para
fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.

B. Tujuan

Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui berbagai macam model
struktur atom.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teori Atom

Konsep atom dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen
yang menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu pengetahuan dan
filsafat.Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805),
kemudian dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Bohr
(1914).Hasil ekperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilakn gambaran
mengenai susunan parikel-partikel tersebut didalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk
memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-
partikel dasar dalam atom disebut model atom.

B. Macam – macam Model Atom


a. Model Atom John Dalton

a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi –
bagi.

`.

b. Atom digambarkan sebagai bola pegal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-
atom oksigen.

d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan


kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan

Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pegal seperti bola tolak
peluru.

3
b. Model Atom J.J Thomson

Atom adalah bola bulat bermuatan positif dan di permukaan tersebar elektron yang
bermuatan negatif.

c. Model Atom Rutherford

Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang tersusun
dari inti.

atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom
terpusat pada inti atom. Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa
elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari
inti ini disertai pemancaran energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan
mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

d. Model Atom Niels Bohr

4
b. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
c. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika
berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi. Jika
beralih ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi lebih
rendah, elektron akan memancarkan energi.

d. Kedudukan elektron-eletron pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut


kulit-kulit elektron.

C. Percobaan-percobaan Mengenal Struktur Atom


a. Elektron

Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875).
Hasil ekperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju
ke anode yang disebut sinar katode. George Johnstone Stoney (1891) yang mengusulkan
nama sinar katode disebut “elektron”. Kelemahan dari stoney tidak dapat menjelaskan
pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur
lainya. Antonine Henri Beecquerel (1896) menemukan sinar yang dipancarkan dari unsur-
unsur radioaktof yang sifatnya mirip dengan elektron. Joseph John Thomson (1897)
melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet
dalam tabung sinar katode.

5
Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah
kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam
suatu atom.

Besarnya muatan dalam eletron ditemukan oleh Robert Andreww miliki (1908) melalui
percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.

Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat gaya tarik
grafitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi
muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan
Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron-1 dan massa elektron 0.

b. Proton

6
Jika massa elektron 0 bearti suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada
kenyataan nya partikel materi mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom
netral. Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki
katode, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.

Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang
menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melalui lubang pada
katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatanya, sehingga
partikel ini disebut proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton =
+1

c. Inti atom

Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian


penembakan lempang tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan
negatif maka sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/ menembus
lempeng sehingga mincullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger
dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X
oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat
digambarkan sebagai berikut.

Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom


tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan
negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton
yang ada dalam inti atom, sehingga dapt diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
7
d. Neutron

Prediksi dari Rutherford memicu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan


eksperimen penembakan partikel pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel
berdaya tembus tinggi. James Chadwick (1932), ternyata partikel yang menimbulkan radiasi
berdaya tembus tinggi itu bersifat nertal atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama
dengan proton.

D. Menetukan Struktur Atom Berdasarkan Tabel Periodik

a. Partikel Dasar Penyusun Atom

Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur
tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun,
atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-
kulitnya. Secara sistematis dapat digambarkan partikel-partikel sub atom berikut.

Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang dalamnya terdapat inti yang sangat
kecil di mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh elektron-elektron
yang bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton dan neutron. Jumlah proton
dalam inti atom menentukan muatan inti atom, sedangkan massa atom inti ditentukan oleh
banyaknya proton dan neutron. Selanjutnya ketiga partikel sub atom (proton, neutron, dan
elektron ) dangan kombinasi tertentu membentuk atom suatu unsur yang lambangnya dapat
dituliskan :

X : lambang suatu unsur

Z : nomor atom

A : nomor massa

b. Memahami Susunan dari Sebuah Atom

a.Lihatlah nomor dari tabel periodik. Nomor atom selalu labih kecil dari
nomor massa.
b. Nomor atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom netral,
maka nomor atom juga merupakan jumlah elekton.

8
c.Susunan elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level terdalam
sebelum mengisi level luar.

Dua hal yang penting diperhatikan jika anda melihat susunan daam tabel periodik :

1. Jumlah elektron tingkat terluar (atau kulit terluar)sama dengan nomor


golongan (kecuali helium yang memiliki 2 elektron. Gas mulia biasa disebut
dengan golonga 0 bukan golongan 8). Hal ini berlaku diseluruh golongan
unsur pada tabel periodik (kecuali unsur-unsur transisi). Jadi, jika anda
mengetahui bahwa barium terletak pada golongan 2, bearti barium memiliki 2
elektron pada tingkat teluar.
2. Gas mulia memiliki elektron penuh pada tingkat terluar.

E. Nomor Atom dan Nomor Massa

Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan
partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A)

Penulisan lombang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa.

Dimana :

A = nomor massa

Z = nomor atom

X = lambang unsur

Nomor Massa (A) = Jumlah proton + Jumlah Neutron

Atau

Jumlah Neutron = Nomor massa – Nomor atom

Nomor Atom (Z) = Jumlah proton

a. Nomor Atom (Z)

Nomor atom (Z) menujukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron
dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur. Oleh karena atom
bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronya, sehingga nomor atom

9
juga menujukkan jumlah elektron. Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat
suatu unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang unsur.

b. Nomor Massa (A)

Massa elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh
inti atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan
neutron yang menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum
lambang unsur.

F. Isotop, Isobar, dan Isoton suatu Unsur


a. Isotop

Isotop adalah atom yang mempunyai nomor sama tetapi memiliki nomor massa
berbeda.

b. Isobar

Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa
sama.

c. Isoton

Isoton adalah atom-atom yang berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama

G. Menetukan Elektron Valensi

a. Konfigurasi Elektron.

Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom


tersebut. Setiap atom dapat terisi eletron maksimum 2n2, dimana n merupakan letak
kulit.Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari yang
terdekat dengan inti atom. Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing
kulit dan diisi maksimum sesuai daya tampung kulit tersebut. Jadi masing ada sisa
elektron yang tidak dapat ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit
selanjutnya.

10
b. Elektron Valensi

Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia
adalah elektron pada kulit terluar atau elektron valensi. Jumlah elektron valensi suatu atom
ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron
atom tersebut.

Perhatikan Tabel untuk menentukan jumlah elektron valensi.

Unsur –unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia
yang sama pula.

BAB III

11
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan Perkembangan teori model atom bohr dimulai dari ditemukannya spektrum
atom hidrogen dimana spektrum atom ini menghasilkan spektrum kontinu dan spektrum
diskontinu. Selanjutnya, teori mekanika kuantum planck menemukan bahwa radiasi
elektromagnetik bersifat diskret, yaitu suatu benda hanya dapat menyerap atau
memancarkan radiasi elektromagnetik dalam bentuk paket paket kecil. Paket kecil itu
dinamakan kuantum. Selanjutnya, Teori Max planck diperkuat oleh teori efek fotolistrik
yang dikemukakan oleh Albert einstein pada tahun 1905. Pada akhirnya, Niels Bohr
berhasil membuat postulat yang menjadi dasar model atomnya dimana postulat itu
berbunyi: - Atom inti bermuatan positif sedangkan disekelilingnya terdapat elektron yang
bermuatan negatif. - Spektrum atom menunjukkan bahwa elektron dalam atom hanya
dapat beredar pada lintasan tertentu dengan tingkat energi tertentu pula. Pada lintasan itu
elektron bersifat tetap (stasioner) tanpa pemancaran atau penyerapan energi.Lintasan
tersebut berupa lingkaran dengan jari jari tertentu yang disebut dengan kulit atom. - Pada
keadaan normal elektron menempati kulit terendah, yaitu dimulai dari kulit K, L, M, dan
seterusnya. Keadaan di mana elektron menempati kulit terendah disebut tingkat dasar
(ground state) - Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain
dengan adanya penyerapan atau pemancaran energi. Selanjutnya, perkembangan model
atom mekanika gelombang didasarkan pada prinsip ketidakpastian Heisenberg, yaitu :
“Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama
pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron
pada jarak tertentu dari inti atom”. Akhirnya, model atom mekanika gelombang muncul
dengan ciri khas, yaitu: · Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga
lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian
kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian
paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom) · Bentuk
dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron
yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut) · Posisi elektron
sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi
bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron. Konsep penyusunan
elektron ada 3 aturan, yaitu aturan aufbau yang berbunyi “Pengisian orbital dimulai dari
tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang tinggi”, prinsip eksklusi pauli yang
berbunyi “Tidak boleh terdapat dua elektron dalam satu atom dengan empat bilangan
kuantum yang sama”, dan aturan hund yang berbunyi “elektron-elektron dalam orbital-
orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan”. Perbedaan struktur atom
sederhana dengan struktur atom berelektron banyak terdapat pada energi
orbitalnya.Faktor yang mempengaruhi energi orbital ini terdapat pada efek muatan inti
dan efek melindungi.

12
Daftar Pustaka

Cotton dan Wilkinson. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI-Press


Petrucci, Ralph H.dan Suminar. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid I.
Jakarta: Erlangga Sunyono. 2012.
Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Topik: Stoikiometri dan Struktur Atom. Bandar Lampung:
Universitas Lampung http://dsupardi.wordpress.com/kimia-xi/teori-atom-mekanika-kuantum/
http://id.wikipedia.org/wiki/Orbital_atom http://ekomuhtar.blogspot.com/2011/11/prinsip-
eksklusi.html http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/orientasi-dan-bentuk-orbital-s-
p-d-f-elektron-bilangan-kuantum-atom.html?m=1
http://jurusanipa.blogspot.com/2011/11/struktur-atom-part-1.html

13

Anda mungkin juga menyukai