Dosen:
Disusun Oleh:
TEKNIK GEOMATIKA
SURABAYA
2018
Peran Oseanografi Fisik Dalam Kegiatan Hidrografi
Oseanografi fisik adalah keilmuan yang mempelajari unsur-unsur fisika lautan seperti
hidrodinamika (pasut,arus, dan gelombang), parameter fisik laut (salinitas, suhu, tekanan
warna, panas, dan kecepatan suara), dan parameter kualitas air laut (konsentrasi air laut,
polutan, dan lain-lain). Pada dasarnya hampir sebagian besar kegiatan hidrografi membutuhkan
data-data parameter fisis oseanografi untuk menghasilkan data yang teliti dan presisi.
Hidrografi merupakan ilmu yang mempelajari pengukuran dan penggambaran ciri fisik
badan air dan daratan yang berdekatan dengan badan air tersebut. Surveyor hidrografi
mempelajari badan air ini untuk melihat bagaimana bentuk dasar air, biasanya dengan
menggunakan multibeam echosounder merupakan cara yang pokok untuk mendapatkan data
hidrografik. Data ini meliputi seperti kedalaman air, arus laut, salinitas, temperature, kadar air
dan ombak.
Survei Sounding
Pemeruman adalah proses dan aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh gambaran
(model) bentuk permukaan (topografi) dasar perairan (seabed surface). Proses penggambaran
dasar perairan tersebut (sejak pengukuran, pengolahan hingga visualisasi) disebut
dengan survei batimetri. Model batimetri (kontur kedalaman) diperoleh dengan
menginterpolasikan titi-titik pengukuran kedalaman bergantung pada skala model yang hendak
dibuat.
Kegunaan :
2. Penentuan jumlah material yang dikeruk pada area yang telah di survey sounding.
Survei Batimetri
Survey batimetri adalah survey yang dilakukan untuk mengetahui nilai kedalaman
dari dasar laut. Pengukuran bathimetri dilakukan berdasarkan jalur pengamatan yang telah
direncanakan. Kedalaman dasar air laut diamati dengan alat echosounder. Data posisi dan
pengamatan kedalaman dicatat secara periodik, sedangkan perekaman data dilakukan secara
terintegrasi oleh komputer ke dalam harddisk. Data tersebut meliputi: Data posisi horisontal
(X,Y) dan vertikal (Z), waktu, lintang (X), bujur (Y), kedalaman dan kualitas posisi yang
digambarkan ke dalam peta kontur dua atau tiga dimensi profil permukaan laut. Kegunaan :
2. Navigasi Laut
3. Pengeruka pelabuhan
Pasang surut ( Pasut ) adalah perubahan kedudukan permukaan air laut yang berupa
naikdan turunnya permukaan air laut. Maloney mendefinisikan pasut dengan “the verticalrise
and fall of the ocean level due to gravitional forces between earth and moon, and, to lasserex
tent, the sun”(1985). Sedangkan IHO sendiri mendefinisikan “the periodic rise and fall ofthe
surface of ocean, bays, etc., due principally to the gravitional attraction of the moon and
sun for the rotating earth”(1974). Gerakan pasut mengakibatkan gerakan mendatar,
yangdirasakan terutama pada daerah yang sempit, seperti selat dan danau, gerakan ini dikenal
sebagai arus pasut. Pasut terjadi karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutama
matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Fenomena alam tersebut merupakan
gerakan periodik,maka pasang surut dan perubahan elevasi air laut yang ditimbulkan dapat
dihitung dandiprediksikan, sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti:
1.Navigasi yang aman pada alur pelayaran yang sempit dan strategis, contoh SelatMalaka
dimana sekitar 75 ribu kapal berlalu lalang setiap tahunnya
4.Memperkirakan arus pasang surut yang erat kaitannya dengan pencemaran lautterutama
minyak (oil spills)
8.Menentukan permukaan air laut rata-rata (MLR) dan ketinggian titk ikat pasut(tidal datum
plane) lainnya untuk keperluan survai dan rekayasa dengan melakukansatu sistem pengikatan
terhadap bidang referensi tersebut.
9.Memberikan data yang tepat untuk studi muara sungai tertentu.Pengamatan pasut dilakukan
untuk mendapatkan model tinggi muka air laut disuatu titik dengan mengambil contoh data
tinggi muka air laut pada selang waktutertentu.Alat yang paling sederhana yang digunakan
untuk melakukan pengamatan pasutadalah palem atau rambu pasut. Pada dasarnya pengamatan
pasut dilakukan dengancara mengukur tinggi muka air laut terhadap suatu acuan
tertentu,yaitustasiun pengamat pasut. Oleh karena itu harus dilakukan pengikatan palem deng
an stasiun pengamat pasut. Pengikatan pengamatan pasut ditujukan untuk menentukan posisi
horisontal titik pengamat pasut dan utamanya selisih tinggi palem terhadap titik ikat(BM).
Selisih tinggi palem terhadap BM nantinya akan digunakan untukmendefinisikan tinggi BM
itu sendiri setelah bidang referensi kedalaman ditentukandari pengamatan pasut.
Penentuan posisi
Penentuan posisi sangat krusial untuk eksplorasi laut, jika salah dalam
penentuan posisi, daerah yang seharusnya tidak dibor akan mengeluarkan lumpur dan
zat – zat yang berbahaya pada biota dan satwa laut pada daerah pengeboran tersebut.
Dalam penentuan posisi biasanya menggunakan system DGPS dan real time kinetics.
Survei Batimetri
Survei batimetri yang dimaksudkan disini adalah untuk mendapatkan
kedalaman dan konfigurasi/topografi dasar laut, termasuk lokasi dan luasan obyek-
obyek yang mungkin membahayakan. Hal ini digunakan untu melihat apakah terdapat
patahan dan subduksi suatu zona yang akan di bor untuk penggalian suatu minyak di
lepas pantai.
Pengamatan arus
Pengamatan arus dilakukan untuk mendapatkan data kecepatan dan pola arus.
Data ini digunakan untuk keperluan perencanaan kekuatan infrastruktur yang akan
dibangun.
Pengamatan pasut
Pengamatan pasut dilakukan untuk mendapatkan koreksi kedalaman hasil
batimetri, sehinga nantinya koreksi tersebut dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi
pada data survey batimetri.
DAFTAR PUSTAKA