Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Okra adalah sayuran yang banyak ditemukan di daerah subtropis dan tropis karena rasa
dan aromanya yang khas. Namun, Belum diketahui dengan jelas komposisi polisakarida pada
sayuran ini. Dalam penelitian ini, ekstrak air okra disiapkan dan fraksi polisakarida telah
dimurnikan sebelumnya. Dilakukan identifikasi karakteristik secaraa strukturaldan didapatkan
yaitu polisakarida "rhamnogalakturonan" seperti yang ditunjukkan pada gambar, namun
strukturnya berbeda dengan rhamnogalakturonans sebelum sebelumnya. Dan dilakukan uji efek
hipoglikemik rhamnogalakturonan secara in vivo. Dengan cara membandingkan kelompok tikus
diabetes yg diinduksi streptozotocin, pada kelompok dosis tinggi menunjukkan adanya
penurunan kadar glukosa darah dan toleransi glukosa. Bobot tubuh semua kelompok tidak
berbeda secara signifikan. Hasilnya menunjukkan bahwa rhamnogalakturonan pada Okra
berpengaruh terhadap efek hipoglikemik.

PENDAHULUAN

Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench), atau dikenal juga sebagai jari wanita atau
gumbo, okra adalah sayuran yang banyak ditanam di daerah tropis dan subtropis. okra
merupakan sumber nutrisi seperti mineral dan vitamin, serta sumber serat makanan dan bahan
kimia bioaktif yang baik. Telah diketahui bahwa kulit dan biji okra memiliki efek antidiabetes
dan antihilperidinid pada tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin (Sabitha, Ramachandran,
Naveen, & Panneerselvam, 2011). Dan juga okra dapat menurunkan kadar glukosa darah dan
jumlah lipid dalam diet tinggi lemak yang diinduksi
C57BL. Okra kaya akan polisakarida bioaktif, yang memiliki berbagai aktivitas biologis (Deters,
Lengsfeld, & Hensel, 2005; Lengsfeld, Titgemeyer, Faller, & Hensel, 2004; Panagiotis, 2008;
Wittschier, et al., 2007), Okra juga digunakan sebagai terapi pada kebutaan, katarak dan
penanganan glaukoma pada pasien diabetes tipe 2 (Moise, Benjamin, \ Doris, Dalida, &
Augustin, 2012). Baru-baru ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa polisakarida yang
terdapat pada okra dapat menurunkan berat badan dan kadar glukosa, meningkatkan toleransi
glukosa, dan menurunkan kadar kolesterol di serum total pada diet tinggi lemak (Fan, Guo,
Zhang, Sun, Yang, & Huang, 2013). Selain itu, polisakarida okra yang telah dimurnikan
meningkatkan indeks limpa, proliferasi splenocyte, dan sekresi sitokin secara in vivo. Sehingga
dapat diketahui bahwa polisakarida okra berpotensi sebagai immunomodulator baru (Chen, et al.,
2016). Selain itu, ekstrak air okra juga berpotensi sebagai pengobatan tambahan untuk nefropati
diabetes (Peng, Chyau, Wang, Lin, Huang, & Ker, 2016). Namun, struktur utama dari
polisakarida yang terdapat di okra masih belum diketahui. Untuk mengetahui zat aktif yang
berperan penting dalam aktivitas antidiabetes okra, diperlukan identifikasi struktur polisakarida
dan mengevaluasi aktivitas hipoglikemik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, polisakarida
yang telah dilarutkan dalam air lalu diekstraksi kemudian dimurnikan. Dan digunakan NMR
untuk mengidentifikasi struktur secara tepat.

Anda mungkin juga menyukai