Artikel PDF
Artikel PDF
bacaan itu dan penilaian terhadap nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu (Oka,
1983:17). Dalam perkembangan pendidikan dewasa ini baik di negara maju mau pun
penting. Keberhasilan dalam belajar sebagian besar ditunjang oleh minat baca.
Budaya gemar membaca yang tinggi merupakan cermin kemajuan suatu bangsa.
Bangsa atau masyarakat yang maju akan selalu menempatkan kebiasaan membaca
sebagai salah satu kebutuhan hidupnya sehingga tercipta masyarakat yang senang
atau tidak suka terhadap sesuatu aktivitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap
suatu hal, maka ia akan berusaha lebih keras untuk belajar. Masyarakat yang gemar
membaca pada dasarnya adalah masyarakat yang belajar. Dalam masyarakat yang
kedudukan yang sangat penting. Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu
kepada siswa akan pentingnya peningkatan aktivitas dan kegemaran membaca bagi
Sekarang ini harus diakui bahwa minat membaca yang diwujudkan dengan
aktivitas membaca buku dikalangan siswa umumnya masih rendah. Alasan klasik
membaca adalah merupakan aktivitas yang membosankan atau membuat jemu dan
mulai dari SD, SMP, SMA. Sejarah sebagi ilmu adalah suatu susunan pengetahuan
tentang peristiwa dan ceritera yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa
lampau yang disusun secara sistematis bedasarkan azaz-azaz periodisasi dan metode
serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah (Sjamsudin, 1996:15). Dalam
mempelajari sejarah, membaca merupakan suatu hal yang sangat penting guna
alasan. Diantara alasan-alasan itu ialah suatu rasa ingin tahu yang iseng mengenai
masa lampau keluarga atau tempat tinggal, hasrat untuk menerangkan kepada diri
sendiri mengenai asal-usul budaya, suatu minat patriotik kepada asal usul negeri kita,
kehendak ingin mengetahui latar belakang sosial dan suasana intelektual seorang
tokoh atau bahkan dengan membaca buku sejarah dapat memperoleh nilai pada saat
Dari hasil observasi awal yang dilakukan 4 Oktober 2011 dengan metode
wawancara terhadap Ibu Sukesi selaku guru matapelajaran sejarah di SMA Negeri 1
Lawang didapatkan informasi bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPS ketika
diminta untuk membaca meteri sejarah, siswa nampak kurang antusias. Sikap kurang
antusias ini membuktikan bahwa minat baca siswa terhadap materi sejarah kurang.
Lebih lanjut lagi, dari hasil wawan cara didapatkan bahwa kurang antusiasnya siswa
untuk membaca materi sejarah dikarenakan oleh materi yang terlalu panjang dan
membosankan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa minat baca sangat penting
dalam keberhasilan suatu pembelajaran. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal faktor minat baca harus sangat diperhatikan oleh guru dalam proses
pembelajaran. Tinggi rendah minat baca siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Dimana salah satunya adalah lingkungan sekolah tempat mereka balajar.
sekolah, peran guru, juga perpustakaan dalam upaya peningkatan minat baca siswa.
Kinerja peran guru dalam meningkatkan minat baca anak harus dimulai dari
dirinya sendiri. Hal ini mengandung bahwa seorang guru harus mampu mewujudkan
pribadi yang efektif untuk dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya
sebagai guru. Sejalan dengan tugas utamanya sebagai pendidik di sekolah, guru
Semua kegiatan tersebut sangat terkait dengan upaya peningkatan minat anak-anak
Minat dalam belajar berperan sebagai kekuatan yang akan mendorong anak
untuk giat membaca. Anak yang berminat atau sikapnya senang kepada pelajaran
akan tampak mendorong terus untuk tekun membaca, berbeda dengan anak sikapnya
hanya menerima kepada pelajaran, mereka hanya tergerak untuk mau membaca tetapi
sulit untuk bisa terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Membaca merupakan
aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terakit
dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas mental
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Adapun
yang dideskripsikan pada penelitian ini adalah sesuai dengan fokus yang diteliti.
Yang akan peneliti deskripsikan di dalam penelitian ini adalah sesuai dengan
penelitian yaitu tentang minat baca siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Lawang.
Membaca merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam suatu
proses pembelajaran. Menurut Tarigan (1986:7) membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, dan yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata tulis. Karena dengan
membaca siswa dapat memperoleh pengetahuan dari buku yang dibaca. Berdasarkan
hasil observasi, wawancara dan pemberian angket minat baca, siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Lawang memiliki minat baca yang berfariasi pada matapelajaran.
Minat baca siswa kelas XI IPS 1 Lawang dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok
Untuk mengetahui tinggi rendahnya minta baca siswa digunakan angket minat
baca siswa pada materi sejarah. Angket minat diberikan kepada 20 siswa kelas XI IPS
yang tiap kelas diambil 2 siswa yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi dan 2 siswa
yang memiliki nilai paling rendah. Data angket minat baca siswa disajikan pada Tebel
minat baca rendah 1 orang, minat baca sedang 12 dan siswa yang dikategorikan
memiliki minat baca tinggi berjumlah 7 orang. Adapun data lengkapnya dapat dilihat
Indikator siswa yang memiliki minat baca tinggi adalah: rajin mengunjungi
mencari koleksi pustaka meskipun tidak ada tugas dari guru, waktu yang disediakan
atau digunakan untuk membaca buku-buku yang dimiliki, dan selalu akses terhadap
angket diperoleh data bahwa minat baca siswa tersebut sedang. Minat baca siswa
tersebut dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu kategori minat baca tinggi, sedang
dan rendah. Dari hasil analisis data pengukuran minat baca dengan menggunakan
angket, 20 siswa dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu siswa yang memiliki minat
baca rendah 1 orang, minat baca sedang 12 dan siswa yang dikategorikan memiliki
minat baca siswa kelas XI IPS masuk dalam kategori sedang. Siswa yang mempunyai
sekolah kira-kira 2 kali dalam seminggu. Selain itu mereka biasanya membaca
sejarah untuk mempersiapkan materi sejarah yang akan diajarkan besok dan biasanya
sekitar 30 menit untuk membaca buku sejarah dalam setiap kali membaca. Siswa
kadang-kadang juga memanfaatkan internet untuk mencari materi sejarah pada saat
Sementara siswa yang memiliki minat baca tinggi biasanya dilihat dari
intensitas mereka dalam berkunjung perpustakaan yaitu antara 2-3 kali perminggu.
Ada siswa yang memiliki waktu khusus untuk membaca buku sejarah lebih dari 30
menit. Pada waktu akan menghadapi ulangan siswa bisa mempergunakan waktu
sekitar 2 jam bahkan lebih untuk memperdalam materi. Selain itu mereka juga
mengajar, sekeda mencari jawaban tugas dari guru atau meminjam buku secara
individu maupun kolektif untuk kegiatan belajar mengajar di kelas. Siswa yang
memiliki minat baca yang tinggi pada matapelajaran sejarah bersedia membaca buku
tidak semata-mata untuk memperoleh nilai yang bagus saat ulangan, tetapi untuk
Untuk siswa baca siswa yang tergolong dalam kategori rendah pada
kali dalam seminggu dan intensitas membaca yang tidak lebih dari 15 menit dan
berbagai alasan yang membuat mereka kurang tertarik dengan buku sejarah. Mereka
Membaca merupakan sarana penting bagi setiap orang yang ingin maju.
Begitu pula dengan para siwa, membaca merupakan suatu keharusan untuk
meningkatkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga hasil belajar. Karena dengan
membaca membuat mereka menjadi cerdas, kritis dan mempunyai daya analisa yang
tinggi dimana hal tersebut sangat dibutuhkan dalam mempelajari sejarah. Akan tetapi
pada kenyataannya banyak siswa lebih banyak siswa yang membaca sejarah hanya
berorientasi pada hasil ulangan. Siswa hanya membaca materi sejarah dari buku teks
sejarah baik dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) (print out) maupun dari penerbit-
penerbit lain. Selain buku teks tersebut, juga terdapat buku-buku sejarah yang dapat
digunakan sebagi buku referensi. Apabila dimanfaatkan dengan baik oleh siswa
yang didapat di dalam kelas. Namun masih sedikit siswa yang memanfatkan buku-
buku tersebut. Dari data aktifitas siswa di perpustakaan yang terhitung bulan
Desember sampai dengan bulan April, data peminjaman buku siswa kelas XI IPS
IPA. Akan tetapi intensitas kunjungan perpustakaan masih biasa dikatakan bersaing
dengan kelas XI IPA meskipun tertinggal cukup jauh dari kelas XI Bahasa.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan paparan data dan analisis data dapat disimpulkan bahwa tingkat
minat baca siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang tergolong dalam ketegori
sedang. Presentase siswa yang memiliki minat baca sedang sebesar 60%, sedangkan
siswa yang memiliki minat baca tinggi sebesar 35%. Sisanya sebesar 5% mempunyai
minat baca rendah. Indikator siswa yang memiliki minat baca sedang antara lain
mengunjungi perpustakaan sekolah 2 kali dalam satu minggu, membaca sejarah untuk
mempersiapkan materi sejarah yang akan diajarkan besok dan biasanya sekitar 30
menit untuk membaca buku sejarah dalam setiap kali membaca. Untuk indikator
minat baca siswa yang tergolong dalam kategori tinggi, dilihat dari intensitas mereka
memiliki waktu khusus untuk membaca buku sejarah lebih dari 30 menit. Pada waktu
akan menghadapi ulangan siswa bisa mempergunakan waktu sekitar 2 jam bahkan
lebih untuk memperdalam materi. Selain itu mereka juga memanfaatkan buku sejarah
yang ada di perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar. Sedangkan siswa yang
termasuk dalam kategori minat baca rendah, dapat dilihat dari kunjungan ke
perpustakaan yang hanya 1 kali dalam seminggu dan intensitas membaca yang tidak
lebih dari 15 menit dan berbagai alasan yang membuat mereka kurang tertarik dengan
buku sejarah.
Saran
di SMA Negeri 1 Lawang Kelas XI IPS, maka peneliti menyarankan agar guru dan
sekolah terus memberikan dorongan dan menumbuhkan minat baca siswa terutama
pada mata pelajaran sejarah. Selain itu menyediakan sumber bacaan sejarah yang
dapat membangkitkan minat baca siswa dan didukung dengan metode pembelajaran
DAFTAR RUJUKAN