Anda di halaman 1dari 2

 Keratosis obturans dan kolesteatoma

Dua kondisi yaitu keratosis Obturans dan kolesteatoma liang telinga dapat bermanifestasi
sebagai sumber keratin pada telinga. Keratosis obturans biasanya bilateral dan dapat disertai
bronkiektasis dan sinusitis kronik. Pasien datang dengan keluhan nyeri dan gangguan
pendengaran. Walaupun dapat diamati pelebaran liang telinga serta hyperplasia dan radang
epitel dan subepitel, namun tidak ada erosi tulang. Kondisi ini diduga disebabkan oleh
produksi epitel dan sumbat skuamosa yang berlebihan atau migrasi epitel yang salah. Terapi
yang dianjurkan adalah pengangkatan sumbat dan penanganan proses radang.

Kolesteatoma pada liang telinga biasanya unilateral. Pasien mengeluhkan nyeri tumpul dan
otore intermittent akibat erosi tulang dan infeksi sekunder. Sebagai penyebab diduga migrasi
epitel yang salah dan periostitis sirkumskripta. Pengobatan berupa debridement tulang atau
Jika perlu kanaplasti dan timpanomastoidektomi untuk mencegah berlanjutnya erosi tulang.

 Squamous karsinoma
Karsinoma sel gepeng merupakan keganasan yang paling sering pada liang telinga dapat
disembuhkan bila didiagnosis secara dini dan ditangani dengan tepat. Sekresi kronik,
seringkali bersifat serosanguineous dan perdarahan, nyeri serta pembengkakan dalam liang
telinga, merupakan tanda-tanda yang secara sendiri-sendiri atau dalam kombinasi harus
mengarahkan pada kemungkinan suatu pertumbuhan yang baru. Otitis eksterna kronik yang
tidak responsif dengan anjuran-anjuran yang diberikan perlu dibiopsi.
Tumor ganas pada auricula lebih sering ditemukan daripada tumor pada liang telinga. Dua
tipe utama adalah karsinoma sel gepeng dan karsinoma sel basal. Pengobatan awal yang lebih
dipilih adalah eksisi bedah.

 Myringitis
Miringitis merujuk pada peradangan pada membran timpani. Peradangan membran timpani
dapat menyertai radang telinga tengah atau suatu otitis eksterna. Akan tetapi miringitis secara
khas menjelaskan suatu peradangan dimana Membran timpani terlibat secara primer. Pada
miringitis hemoragik atau bulosa temuan yang paling nyata adalah pembentukan bula pada
membran timpani dan dinding kanalis di dekatnya. Gambaran klinis ini dapat ditemukan pada
anak.
Etiologi, penyebab penyakit ini adalah bakteri yang lazim menyebabkan otitis media supuratif
akut. Bula-buka ini mengandung cairan serosa, darah atau keduanya dan tampak berwarna
merah atau ungu.
Diagnosa banding, termasuk otitis eksterna dan herpes zoster otikus.

Pada orang dewasa miringitis hemorrhagic biasanya dapat sembuh sendiri dan dihubungkan
dengan infeksi yang disebabkan mycoplasma pneumoniae. Gangguan pendengaran
sensorineural Telah dilaporkan sebagai akibat dari infeksi ini.
Terapi, jika ada manifestasi sistemik maka eritromisin merupakan obat pilihan. Untuk
menghilangkan nyeri bula atau vesikel, dapat dipecahkan dengan jarum halus atau pisau
miringotomi.

 infeksi jamur ( otomikosis)


beberapa jamur dapat menyebabkan reaksi radang liang telinga.
Etilogi, dua jenis jamur yang paling sering ditemukan pada tempat ini adalah pityrosporum
dan Aspergillus. Jamur pityrosporum hanya dapat menyebabkan sisik superfisial yang
menyerupai ketombe pada kulit kepala atau dapat menyertai sesuatu dermatitis seboroik
yang meradang atau juga dapat menjadi dasar berkembangnya infeksi lain yang lebih berat
seperti furunkel atau perubahan eksematosa. Demikian pula halnya dengan jamur
Aspergillus. Jamur ini kadang-kadang didapatkan dari liang telinga tanpa adanya gejala
apapun kecoa dalam telinga atau dapat berupa peradangan yang menyerang epitel karena list
atau gendang telinga dan menimbulkan gejala-gejala akut. Kadang-kadang dapat pula
ditemukan candida albicans.
Terapi, pengobatan kembali berupa pembersihan liang telinga dengan kasa ataupun
pengisap dan terkadang dengan irigasi ringan yang diikuti pengeringan. Tetes telinga tidak
boleh seperti VoSol (asetat nonkueus 2%), Cresylate (m-kresik asetat) dan otic Domeboro
(asam asetat 2%) bermanfaat pada banyak kasus. Akhir-akhir ini makin banyak dipakai
fungisida topikal spesifik preparat yang mengandung nystatin dan klotrimazol.

 Dermatitis ekzematosa
Para ahli THT tidak jarang menemukan suatu lesi yang melibatkan liang telinga, meatus dan
konka didekatnya, yang dicirikan oleh kemerahan, rasa gatal, pembengkakan dan stadium
eksudat cair yang diikuti pembentukan krusta. Perbedaan antara dermatosis primer dengan
infeksi mungkin sulit. Suatu dermatitis seboroika atau suatu reaksi kulit akibat kepekaan
terhadap neomisin dapat tampil dengan pola demikian. Istilah dermatitis eksematosa
seringkali digunakan karena lesi yang karakteristik.
Bila auricula terlibat cukup luas dan lesi tampaknya meluas maka dapat dianjurkan kompres
basah memakai larutan seperti solusio burowi selama 24 sampai 48 jam Setelah itu gunakan
salep dan solusio steroid fluorinasi.
Bila stadium aku tidak diatasi dapat terjadi perubahan-perubahan kronik yang ditandai
dengan penebalan kulit dan bahkan stenosis liang telinga. Stadium kronik dapat sangat
mengganggu dengan rasa gatal yang tidak menyenangkan dan kecenderungan pasien untuk
menggaruk sehingga menimbulkan iritasi lebih lanjut. Pada kasus demikian mungkin bisa
dikonsultasikan dengan ahli kulit.

Anda mungkin juga menyukai