Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari/Tgl : Kamis, 11 Desember 2018

Waktu : 09.00 Wita

Tempat : Poliklinik Kandungan di RS. Dr. H. Moch Anshari


Saleh Banjarmasin Pelaksana

: Kelompok 1

1. Dina Meriana

2. Donny Prasetyo

3. Heppy Dayanti

4. Tedy susanto

5. Herlina F.S

Topik Penyuluhan :

Sasaran : Ibu hamil di Poliklinik Kandungan

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga dapat mengerti dan memahami


tentang penanganan demam pada anak di rumah.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan selama kurang lebih 15 menit, diharapkan


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :

a. Pasien dan Keluarga dapat mengetahui tentang penanganan demam


pada anak di rumah
b. Pasien dan Keluarga dapat mengetahui penyebab penanganan demam
pada anak di rumah.

c. Pasien dan Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala penanganan


demam pada anak di rumah.

d. Pasien dan Keluarga dapat mengetahui tentang pertolongan pertama


penanganan demam pada anak di rumah.

e. Pasien dan Keluarga dapat mengetahui perawatan demam pada anak di


rumah.

B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian demam
2. Penyebab terjadinya demam
3. Tanda dan gejala demam
4. Perawatan demam
5. Komplikasi

C. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD (Power Point )
E. SETTING LINGKUNGAN
Penyuluhan di lakukan di Poli Anak jam 09:00 WITA di Ruang Tunggu Poli
Anak dengan Media LCD presentasi dengan menggunakan power point dan
Leaflet, keadaan lingkungan cukup ramai sehingga perlu di modifikasi
lingkungan.
Denah :

LCD

Meja Penyaji

Audience

F. PENGORGANISASIAN

1. Sekretaris : Isza Yusza Yuyanti, S. Kep

2. Moderator : Dina Meriana, S. Kep

3. Penyaji : Heppy Dayanti, S. Kep

4. Fasilitator : Jians Fauji, S. Kep

5. Observer : Donny Prasetyo, S. Kep


G. KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP/ MEDIA/
NO KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN KLIEN
WAKTU ALAT
1 Pendahuluan 1. Menyampaikan salam 1. Menjawab
salam
3 menit 2. Menawarkan kontrak
waktu kepada klien 2. Mendengar dan
memperhatikan
3. Menggali pengetahuan
klien 3. Memberi
tanggapan
4. Menjelaskan topik yang
akan dibahas 4. Memberi
tanggapan

2 Penyajian 1. Menjelaskan tentang 1. Menyimak dan


materi yang akan memperhatikan
7 menit
disampaikan penyuluh

2. Memberi kesempatan 2. Bertanya


bertanya kepada klien
tentang hal yang belum
jelas

3 Evaluasi 1. Mengajukan pertanyaan 1. Menjawab


lisan kepada klien sejauh pertanyaan
3 menit
mana klien dapat dengan singkat
memahami tentang dan jelas
penyakit diare
2. Berterima
2. Memberikan
kasih
reinforcement yang positif
4 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan
yang sudah dijelaskan dan menyimak
2 menit
2. Member salam dan ucapan 2. Menjawab
terima kasih salam

H. EVALUASI

1. Evaluasi struktur

 Peserta hadir di tempat penyuluhan

 Penyelenggaraan penyuluhan di poli anak RS. Ansari Saleh

2. Evaluasi proses

 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

 Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai

 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara


benar

3. Evaluasi Hasil

 Keluarga mengetahui tentang Definisi demam

 Keluarga mengetahui tentang penyebab demam

 Keluarga dapat mengetahui tentang tanda dan gejala demam

 Keluarga mengerti dan mengetahui perawatan dan penanganan demam


pada anak di rumah.

 Keluarga mengetahui penatalaksanaan penanganan demam pada anak


di rumah.
EVALUASI KEBERHASILAN PENKES

Indikator
No Materi Penyuluhan
Ya Tidak
1. Mampu menjelaskan pengertian demam.

2. Mampu menjelaskan penyebab terjadinya demam.

3. Mampu menjelaskan tanda dan gejala demam.

4. Mampu menjelaskan perawatan anak saat demam.

5. Mampu menjelaskan komplikasi demam.

Keterangan :

Berhasil : 4-5

Cukup Berhasil : 2-3

Kurang : 0-1
MATERI PENYULUHAN DIARE

I. LATAR BELAKANG
Penyakit demam masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
negara berkembang seperti di Indonesia karena morbiditas dan mortalitasnya
yang masih tinggi, survey morbiditas yang dilakukan oleh Departemen
Kesehatan RI tahun 2006 angka kesakitan ini meningkat dibandingkan
dengan hasil survei tahun 2000. Jumlah kejadian luar biasa pada tahun 2008
terjadi 49 KLB, dengan jumlah pendwerita 8133 orang, meninggal 239 (CFR
2,94%) sedang tahun 2009 terjadi 24 KLB, dengan jumlah penderita
meninggal 5756 orang meninggal 100 (CFR 1,74%).
Demam telah dikenal sebagai salah satu tanda atau gejala dari adanya
suatu penyakit (Crocetti et al., 2001). Banyak orang tua yang merasa takut
apabila anaknya demam dan merupakan salah satu alasan orang tua untuk
membawa anaknya berobat ke rumah sakit. Orang tua telah mempunyai
persepsi yang salah terhadap demam, mereka berfikiran bahwa semua demam
harus memerlukan intervensi medis, padahal umumnya demam disebabkan
oleh infeksi virus yang penanganannya tidak memerlukan intervensi medis.
persepsi yang salah ini disebut dengan istilah fobia demam yang pertama kali
diperkenalkan oleh Schmitt. Fobia demam ini masih berlanjut sampai
sekarang, sehingga banyak penanganan demam yang berlebihan (Soedibyo &
Souvriyanti, 2006).

II. DEMAM
A. DEFINISI
Demam adalah peningkatan suhu tubuh dari batasan normal yang
berhubungan dengan peningkatan set point suhu di hipotalamus (Dinarello
& Gelfand, 2005). Menurut Baxter et al (2000), suhu tubuh yang normal
adalah 370C dan secara umum dapat dapat diterima bahwa suhu rektal
≥38oC dapat dikatakan demam.
B. ETIOLOGI
Penyebab dari demam antara lain dimungkinkan oleh :
1) Infeksi
2) Bakteri
3) Gangguan otak
4) Virus
5) Imunisasi
6) Bahan toksin

C. MANIFESTASI KLINIK
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung
pada fase demam meliputi:
1) Fase 1 awal (awitan dingin/ menggigil)
a. Peningkatan denyut jantung
b. Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan
c. Mengigil akibat tegangan dan kontraksi otot
d. Peningkatan suhu tubuh
e. Pengeluaran keringat berlebih
f. Rambut pada kulit berdiri
g. Kulit pucat dan dingin akibat vasokontriksi pembuluh darah
2) Fase 2 ( proses demam)
a. Proses mengigil hilang
b. Kulit terasa hangat / panas
c. Peningkatan nadi
d. Peningkatan rasa haus
e. Dehidrasi
f. Kelemahan
g. Kehilangan nafsu makan ( jika demam meningkat)
h. Nyeri pada otot akibat katabolisme protein.
3) Fase 3 (pemulihan)
a. Kulit tampak merah dan hangat
b. Berkeringat
c. Kemungkinan mengalami dehidrasi
d. Mengigil ringan

D. KOMPLIKASI DEMAM
1) Dehidrasi
2) Kejang Demam

E. PERAWATAN DEMAM
Demam pada anak merupakan alasan konsultasi tersering ke dokter anak
dan dokter umum, sekitar 30% dari seluruh total kunjungan. Demam
merupakan reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman.
Walaupun banyak orangtua memberikan obat penurun panas, perlu
ditekankan bahwa tujuan utama obat tersebut adalah membuat anak
merasa nyaman, bukan mempertahankan suhu yang normal.

Saat anak mengalami demam, orang tua harus memperhatikan aktivitas


anaknya secara umum, apakah masih bisa bermain, makan dan minum
dengan baik, dan perhatikan buang air kecil anaknya setiap 3-4 jam. Jika
anak lebih sering tidur, malas minum dan buang air kecil semakin jarang,
segera bawa anak ke dokter. Pada anak sedang tertidur lelap, sebaiknya
orangtua tidak membangunkan untuk memberi obat penurun panas.

Obat penurun panas harus disimpan di tempat yang aman dan tidak
terjangkau oleh anak-anak. Pemberian obat penurun panas harus diberikan
berdasarkan berat badan anak dan diperlukan sendok obat yang khusus,
yang bisa didapatkan dari apotek saat membeli obat tersebut.

Penurunan suhu tubuh dapat dibantu dengan penggunaan obat penurun


panas (antipiretik), terapi fisik (nonfarmakologi) seperti istirahat baring,
kompres hangat, dan banyak minum. Penggunaan obat tradisional dengan
produk herbal atau homeopatik belum terbukti secara ilmiah dapat
menurunkan demam, tapi hanya berdasarkan pengalaman semata sehingga
perlu dikaji lebih lanjut.
Obat Penurun Panas (Antipiretik)
Penggunaan obat penurun panas bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh
dan membuat anak merasa lebih nyaman, namun tidak efektif untuk
mencegah kejang demam. Parasetamol merupakan pilihan lini pertama
untuk menurunkan demam dan menghilangkan nyeri. Kombinasi dua
antipiretik parasetamol dan ibuprofen secara selang seling setiap 4 jam
tidak terbukti secara ilmiah memiliki efek antipiretik/analgetik yang lebih
kuat dibanding pengguaan satu macam antipiretik.1-3

Indikasi pemberian obat penurun panas:


Indikasi utama pemberian obat penurun panas adalah membuat anak
merasa nyaman dan mengurangi kecemasan orangtua, bukan menurunkan
suhu tubuh.4 Pemberian obat penurun panas diindikasikan untuk anak
demam dengan suhu 38oC (pengukuran dari lipat ketiak). Dengan
menurunkan suhu tubuh maka aktivitas dan kesiagaan anak membaik, dan
perbaikan suasana hati (mood) dan nafsu makan juga semakin membaik.5
F. CARA PENCEGAHAN DEMAM
1) Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu
makan karena akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat.
2) Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan yang
merangsang kerja lambung. Contohnya makanan pedas, asam, dan
kopi.
3) Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress
dengan berolahraga yang baik bagi tubuh.
4) Tidak merokok.
5) Tidak mengkonsumsi alcohol
6) Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung
misalnya aspirin.

Anda mungkin juga menyukai