Anda di halaman 1dari 1

Grave Crimes and Weak Evidence: A Fact-finding Evolution in

International Criminal Law

Nancy Amoury Combs

Pengadilan internasional yang mengadili kejahatan-kejahatan seperti genosida,


kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah disediakan pembela dalam hak
asasi manusia yangtelah di anugerahi nobel dan sebagai alat penegak hukum. Pengadilan ini
telah mencapai banyak keberhasilan penting dalam dua puluh tahun sejak pengadilan modern
di dirikan. Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda (ICTR), untuk contoh, telah
memainkan peran penting dalam mengembangkan hukum genosida dan larangan kekerasan
seksual dalam hukum pidana internasional. Dalam karya-karya sebelumnya, saya melihat
kekruangan terhadap proses dari seorang saksi di kehajatan internasioanl. Artikel Ini secara
dramatis memperluas penelitian yang sebelumnya dan memberikan pandangan terhadap
penilaian kuantitatif dari dua fenomena yang sangat penting untuk mendapatkan fakta yang
akurat.

Pertama, Artikel ini menyajikan kuantitatif analisis testimonial kekurangan


internasional di pengadilan tindak pidana yang kedua yang paling umum dan yang memiliki
potensi terbesar untuk merusak akurat fakta: inkonsistensi antara saksi' saat ini kesaksian dan
pernyataan mereka sebelumnya . Kedua, karena kekurangan dari para saksi hanya
memberitahukan sebagian kronologis kasus kepada pencari fakta, Artikel ini secara kuantitatif
mengeksplorasi , bahkan lebih penting bagian: ruang sidang dalam pengambilan keterangan
dari saksi.

Saya mendalami isu-isu ini melalui empiris analisis 342 saksi yang bersaksi
sebelumnya bersaksi untuk majelis hakim kemanusian. Bagian II menjelaskan saya fokus
penelitian dan metodologi. Bagian III rincian temuan saya pada inkonsistensi. Untuk mengatur
tulisan, saya menjelaskan di sini apa itu inkonsitensi dan bagaimana bisa terjadi. Sebelum
orang-orang yang muncul di pengadilan pidana internasional untuk bersaksi dan menuntut,
mereke mengkisahkan cerika mereka beberapa kali dan juga sering kali. Setidaknya, calon
saksi menceritakan kisahnya kepada para penyidik yang kedalam pernyataan tertulis, seakan-
akan informasi yang di sampaikan seperti yang mereka alami.

http://www.harvardilj.org/wp-content/uploads/HLI104_crop.pdf

Anda mungkin juga menyukai