Kelompok Tulisan Populer
Kelompok Tulisan Populer
PENDAHULUAN
1
6. Apakah perbedaan antara Tulisan populer dengan artikel?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Penulis melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan
tersebut sehingga data dapat dipahami dengan mudah oleh
pembaca umum.
Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan
terminologi khusus yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau
kelompok tertentu.
Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif.
Gaya penulisan tidak baku.
Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi.
Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa
keinginan penulis agar pembaca melakukan tindakan tertentu.
4
Tulisan artikel terdiri dari judul, pendahuluan, penyajian masalah,
pembahasan atau uraian, dan penutup atau kesimpulan.Meski disebut
tulisan yang lengkap, tetapi dari struktur tersebut tampak bahwa artikel
masih lebih sederhana dibandingkan dengan artikel ilmiah.
Judul artikel dapat ditulis dengan bahasa populer.Sebaiknya judul tidak
lebih dari 8 kata, agar mudah untuk dipahami oleh pembaca. Disamping
itu, judul yang panjang akan memberikan kesan bahwa muatan isinya
bersifat ilmiah akademis. Meski dianjurkan tidak lebih dari 8 kata, tetapi
judul harus dapat menggambarkan persoalan yang dibahas oleh penulis.
Pendahuluan ditulis untuk menggambarkan fenomena yang sedang
berkembang,ruang linkup permasalahan,dan alasan objektif dari pemilihan
persoalan yang akan diamati atau diteliti.Setelah menggambarkan hal itu,
maka penulis dapat menetukan dan membatasi permasalahan yang akan
dibahas.Permasalahan disajikan secara lugas dan sederhana agar pembaca
memahami dengan baik dan jelas fokus pembahasan yang akan dilakukan
oleh penulis. Batasan masalah perlu diperjelas, agar persoalan tidak terlalu
luas ruang lingkupnya,sehingga sulit untuk diurai dan dibahas.
Pembahasan diharapkan laungsung mengarah kepokok
pembahasan.Penulis dapat segera menerapkan logika berpikirnya dengan
dukungan konsep , teori, pendapat para pakar ataupun pengalaman
empiris. Saat menyusun pembahasan,penulis perlu untuk merancang
sistematika tulisannya agar informasi yang tersaji secara terurut. Penulis
harus bisa mengontrol gagasan untuk mengupas, mengurai dan
memecahkan persoalan.
Penulis dapat mencurahkan pemikiran,pendapat dan mengungkap
sejumlah referensi yang mendasari cara penguraian masalah dan
penyimpulan upaya pemecahan masalah .Ruang tulisan artikel tersedia
lebih panjang dari opini atau berita, tetapi penulis tetap harus menjaga agar
tulisannya tidak bertele tele.
Dibagian akhir,penulis perlu membuat kesimpulan pembahasan untuk
menegaskan hasil permasalahan masalah yang telah dilakukannya serta
pokok pokok gagasan yang penting untuk diperhatikan pembaca.
5
2.6 Cara Membuat Tulisan Populer yang baik.
1. Menulis populer adalah menulis untuk pembaca ‘awam’. Karena itu,
berempatilah terhadap pembaca. Mudahkan urusan mereka dalam
memahami tulisan kita, jangan mempersulit atau bahkan menyiksa
pembaca.
2. Hindari Istilah Teknis dan Jargon
Teknis adalah istilah yang hanya dikenal dalam disiplin ilmu tertentu
Contoh: “Tiga Primata Endemik Indonesia Lahir di TSI Cisarua
Bogor”
Jargon adalah istilah yang hanya berlaku di lingkungan tertentu
(instansi pemerintah, militer, atau LSM tertentu)
Contoh:
Satu Cinta Melayani
Bumi di Pijak, Tani di Junjung !
3. Hindari Akronim, Kata Asing, atau Serapan
Akronim banyak diciptakan instansi pemerintah, militer, dan polisi.
Contoh:
Tersangka Kasus Korupsi Sisminbakum Ditjen AHUdiperiksa
Jumlah Kasus Curat dan Curas Tahun Ini Meningkat
Kata Asing/serapan
Contoh:
Inflasi harga-harga melambung
Restrukturisasi pemecatan buruh besar-besaran, penjualan
saham perusahaan negara kepada swasta Infrastruktur
jembatan, jalan raya.
4. Pakailah Kalimat Sederhana
Dengan pola S-P-O
Kalimat Jangan terlalu panjang, jangan beranak-cucu. Makin
panjang kalimat, makin mudah pembaca tersesat. Satu kalimat
maksimal 13 kata.
5. Sajikan Secara Konkret dan Spesifik
Jangan memakai pernyataan umum yang tidak jelas artinya.
6. Hanya Detail yang Relevan
6
Menulis populer = menulis jelas = (kadang) rinci atau mendetil. Tetapi,
terlalu banyak detail bisa mengganggu pemahaman atau kelancaran
membaca.
Contoh:
“Bali pada tahun 2004 memiliki lahan sawah produktif 142.971
hektare, menyusut sekitar 1.306 hektar dari tahun sebelumnya (2003)
yang total arealnya 144.277 hektare. Tahun 2000 areal sawah Bali
seluruh seluas 153.228 hektare.”
Sederhanakan:
“Lima tahun terakhir Bali kehilangan lahan sawah sekitar 10.000
hektare.”
7. Permudah dengan Analogi
Konsep dan angka yang abstrak dan ruwet bisa disederhanakan dalam
analogi yang mudah dicerna pembaca.
Contoh:
Pekarangan seluas tiga hektare = seluas tiga kali lapangan
sepakbola.
Kabupaten seluas 17.800 km2 = sekitar separo Provinsi Jawa
Tengah”.
7
Hal tersebut berbeda dengan tata cara penulisan artikel ilmiah. Dalam
penulisan artikel ilmiah ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan sehingga
memuat informasi-informasi dan fakta-fakta empirik yang akurat, mutakhir
dan komprehensif dengan metodologi yang jelas. Laporan penelitian saja tidak
cukup, karena sering kali hanya dibaca oleh pemberi dana dalam lingkungan
terbatas. Artikel ilmiah dipaparkan secara singkat, rinci, logis, sistematis,
padat, dan komprehensif (namun tidak bertele-tele), dengan menggunakan
bahasa Indonesia (asing) yang sesuai dengan “aturan main” yang berlaku di
dunia akademik. sehingga pembahasan dan analisisnya dapat dipahami
dengan jelas dan tepat. Dengan artikel ilmiah hasil penelitian menjadi lebih
enak dibaca, dicerna dan dipahami karena telah melalui proses
penyempurnaan penulisan dan penyuntingan ulang (Wiyata,2008).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tulisan Populer merupakan tulisan yang dibuat dengan bahasa dan istilah yang
sederhana agar pembaca lebih mudah memahaminya. Tujuan menulis tulisan
populer adalah memberikan pemikiran berdasarkan informasi atau wawasan
penulisnya, dan juga sebagai bahan wacana tentang topik itu bagi pembacanya.
Bentuk-bentuk tulisan populer antara lain adalah deskriptif-naratif, deskriptif-
ekspositoris, dan deskriptif-argumentatif. Perbedaan yang mendasar antara
penulisan populer dan penulisan artikel ilmiah terletak pada tujuan dan cara
penulisannya.
3.2 Saran
Tulisan Populer merupakan tulisan yang aturannya tidak harus sesuai dengan
aturan akademik. Tetapi sebaiknya kita harus tetap memperhatikan sistematika
dan bahasa yang kita gunakan agar pambaca dapat lebih memahami apa yang kita
tulis.
9
DAFTAR PUSTAKA
Eneste, Pamusuk. 2005. Buku Pintar Penyuntingan Naskah Edisi Kedua. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
10