Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK

Iqbal gadafi

Rahmatika

Rainata anggraini

Raras laskmita suci

Rastini

PROGRAM S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2018
I. Latar Belakang

Terapi Aktivitas Kelompol (TAK) adalah upaya memfasilitasi kemampuan

sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan

hubungan social pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan sensori persepsi:

Halusinasi dan merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan

pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di

mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu

berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan. Pasien merasakan stimulus yang

sebetulnya tidak ada .Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya

dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya

sendiri . Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas

Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol

halusinasi yang dialaminya.

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJD Dr. Amino

Gondhohutomo khususnya Ruang Gatotkoco sebagian besar pasien menderita

halusinasi.Oleh karena itu maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas

Kelompok (TAK) klien dengan gangguan sensori persepsi dapat tertolong dalam

hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya namun tentu saja klien yang

mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari

halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak

mengganggu anggota kelompok yang lain.

II. Landasan Teori

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang

menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai

stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan


dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau

alternatif penyelesaian masalah.

Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5

sesi, yaitu:

 Sesi I : Klien mengenal halusinasi

 Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

 Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap –cakap

dengan orang lain

 Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas

terjadwal

 Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minumobat

1. Tata tertib

a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK

b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai

c. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi

d. Tidak diperkenannkan makan, ,inum, merokok selama kegiatan TAK

e. Jika inigin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta mengangkat

tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin

f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan

g. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai

h. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum

selseai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk

memperpanjang waktu TAK kepada anggota.


2. Program antisipasi

Ada beberapa langkah yang diambil dalam mengantisispasi kemungkinan

yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil

adalah:

a. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun

pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil

adalah mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai

dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.

b. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mematuhi

tata tretib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur

terlebih dahulu dan bila tidak cooperative maka dikeluarkan dari

kegiatan.

c. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader

memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak

boleh dilakukan.

III. TUJUAN

3.1 Tujuan umum

Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi

dalam kelompok secara bertahap.

3.2 Tujuan khusus

a. Klien dapat mengenal halusinasi.

b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan

orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas

terjadwal.

e. Kliendapatmengontrolhalusinasidengan cara patuhminumobat.

IV. KLIEN

4.1 Kriteriaklien

a. Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi

sensori; halusinasi.

b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau

mengamuk, dalam keadaan tenang.

c. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).

4.2 Prosesseleksi

a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:

menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan

aturan main dalam kelompok.

V. KRITERIA HASIL

5.1 Evaluasi Struktur

a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkin

kanklien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan.

b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar

c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan

d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik


e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

5.2 Evaluasi Proses

a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.

b. Leader mampu memimpin acara.

c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.

d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung

jawab dalam antisipasi masalah.

f. Observerse bagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada

kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok

g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

5.3 Evaluasi Hasil

Diharapkan 75% dari kelompok mampu:

a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat

b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

VI. PENGORGANISASIAN

6.1 Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Selasa, 27 Maret 2018

b. Waktu : Pkl. 10.00 – 10.45 WIB s.d selesai (sesi I)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (25 menit)

Penutup (10 menit)

d. Tempat : Ruang Gatotkoco

e. Jumlah klien : 4 orang


6.2 TimTerapi

a. Leader Sesi I : Iqbal gadafi

Uraian tugas :

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok

3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi I : raras laksmita

Uraian tugas :

1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3) Membantu memimpin jalannya kegiatan

4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi I : rainatha

Uraian tugas :

1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,

tempat dan jalannya acara

2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota

kelompok denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi I : Rahmatika dan Rastini

Uraian tugas :

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan

kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

6.3 Metode dan Media

a. Metode

1) Diskusi

2) Bermain peran/stimulasi

b. Media

1) Papan nama kalau ada

2) kertas atau lembar bolak balik

3) Spidol atau bolpoin


4) Tikar

VII. PROSES PELAKSANAAN

7.1 Sesi I: Mengenal halusinasi

a. Salam terapeutik

1) Salam terapeutik kepada klien

2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua

struktur(beri papan nama)

3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien

(beri papan nama)

b. Evaluasi/validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan

yaitu mengenal suara-suara yang didengar


2) Leader menjelaskan aturan main

3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta

izin kepada leader

4) Lama kegiatan 45 menit

5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

d. Tahap kerja

1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu

mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya,

waktu terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan

klien pada saat halusinasi muncul

2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu

terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat

terjadi halusinasi. Hasilnya ditulis di whiteboard

3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan

perasaan klien dari suara yang biasa didengar

e. Tahap terminasi

1) Evaluasi

a) Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK

b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2) Tindak Lanjut

a) Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan

perasaan jika halusinasi muncul


3) Kontrak yang akan datang

a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol

halusinasi

b) Menyepakati waktu dan tempat

f. evaluasi dan dokumentasi


1) Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
MenyebutSitua
Nama MenyebutIsiHalus Menyebutkan Waktu terjadi MenyebutPerasaan
No siHalusinasiM
Klien inasi Halusinasi saatberhalusinasi
uncul

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal
halusinasi; isi, waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi
muncul. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda
X jika klien tidak mampu.

2) Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan
kepada perawat.
g. setting tempat
Gambar Setting Tempat

K K

CO. L L

K K

F K O

Keterangan

CL O

:Leader : Co. Leader

F K

: Fasilitator : Klien
7.2 Sesi II: Mengontrolhalusinasidengan cara menghardik
a. Tujuan
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
2) Kliendapatmemahami cara menghardikhalusinasi
3) Kliendapatmemperagakan cara menghardikhalusinasi

c. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti
sesi I
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
 Salam terapeutik
 Klien dan terapis pakai papan nama
b) Orientasi
 Leader menanyakan perasaan klien saat ini
 Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi:
isi, waktu,
 situasi dan perasaan
c) Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol
halusinasi
 dengan cara menghardik
 Menjelaskan aturan main
 Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus
meminta izin
 kepada leader
 Lama kegiata 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
d. Evaluasi dan Dokumentasi
1) Evaluasi
Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
KemampuanMenghardik Halusinasi
N NamaKlien
Aspek yang dinilai
o
1 Menyebutkan cara yang
selamainidigunakanuntukmenga
tasihalusinasi
Menyebutkanefektivitas cara
2
yang digunakan
Menyebutkan cara
3 mengatasihalusinasidenganmen
ghardik
Memperagakan cara
4
menghardikhalusinasi

Petunjuk:

 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

 Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan;

cara yang biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi,

efektifitas cara yang digunakan, cara mengatasi halusinasi

dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik

halusinasi. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda

X jika klien tidak mampu.

2) Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada

catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti

TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan

cara menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya

jika halusinasi muncul.


3) Tahap keja

a) Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada

saat

b) mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi

sampai semua

c) pasien mendapat giliran

d) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita

e) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan

menghardik

f) halusinasi pada saathalusinasimuncul

g) Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu:

”Pergi,pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”

h) Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara

menghardikhalusinasi

i) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien

bertepuk tangansetiap klien memperagakan menghardik

halusinasi.

3) Tahap terminasi

a) Evaluasi

 Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti

TAK

 Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompo

b) Tindak Lanjut

 Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang

telah dipelajari jika halusinasi muncul


 Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal

kegiatan harianklien

d) Kontrak yang akan datang

 Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK

berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi dengan

melakukan bercakap-cakapdengan orang lain

 Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK

berikutnya

7.3 Sesi III: Mencegah HalusinasidenganBercakap-cakap

a. Tujuan

1) Klienmemahamipentingnyabercakap-

cakapdenganoranglainuntukmencegahmunculnyahalusinasi

2) Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah

halusinasi

b. Setting

1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2) Ruangan nyaman dan tenang.

c. Alat

1) Spidoldanwhiteboard/papantulis

2) Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

d. Metode

1) Diskusi kelompok

2) Bermain peran/stimulasi
e. Langkah Kegiatan

1) Persiapan

 Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III

 Terapis membuat kontrak dengan klien

 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

a) Salam terapeutik

 Salam dari terapis klien

 Klien dan terapis pakai papan nama

b) Evaluasi/ validasi

 Menayakan perasaan klien saat ini

 Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua

cara yang telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri

dengan kegiatan terarah}untuk mencegah halusinasi

c) Kontrak

 Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi

dengan bercakap-cakap.

 Terapis menjelaskan aturan main berikut

 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus

meminta ijin kepada terapis

 Lama kegiatan 30 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai

selesai
3) Tahap Kerja

a) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang

lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi

b) Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang

biasa dan bisa diajak bercakap-cakap.

c) Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan

yang biasa dan bisa dilakukan

d) Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu

muncul ”suster ada suara di telinga saya pengen ngobrol sama

suster saja”

e) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan

dengan orang di sebelahnya

f) Berikan pujian atas keberhasilan klien

g) Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.

4) Tahap Terminasi

a) Evaluasi

 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti

TAK

 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang

sudah di latih

 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b) Tindak lanjut

 Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol

halusinasi yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian

dan bercakap-cakap.
c) Kontrak yang akan datang

 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK

berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi

dengan patuh minum obat

 Terapis menyepakati waktu dan tempat

f. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi

Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada tahap

kerja.aspek yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuan TAK.

Formulir evaluasi sebagai berikut:

Sesi IV : TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

NO Aspek yang dinilai Nama klien


1 Menyebutkan orang
yang diajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyebutkantiga
cara mengontrol dan
mencegahhalusinasi

Petunjuk:
 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien
 Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan
orang yang biasa diajak bicara, memperagakan percakapan,
menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan 3 cara
mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tanda
X jika klien tidsak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada
catatan proses keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti
TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi IV. Klien mampu
memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan
klien untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat
untuk mencegah halusinasi.
7.4 Sesi IV: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal
a. Tujuan
1) Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah munculnya halusinasi
2) Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah
terjadinyahalusinasi
b. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang

c. Alat
1) Jadwal kegiatan harian
2) Pulpen
3) Spidoldanwhiteboard/papantulis/flipchart

d. Metode

1) Diskusi dan Tanya jawab


2) Bermainperan/ simulasi dan latihan

e. LangkahKegiatan
1) Persiapan
 Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi 2
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
 Salam dari terapis klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b) Evaluasi/ validasi
 Terapis menyakan keadaan klie saat ini
 Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang
telah di pelajari
 Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan
cara menghardik halusinasi.
c) Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terjadinya
halusinasi dengan melakukan kegiatan
 Menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
3) Tahap kerja

a) Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan

sehari- hari. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan

yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi

b) Terapis meminta tiap-tiapklien menyampaikan kegiatan yang

biasa dilakukan sehari-hari dan tulis di whiteboard

c) Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan.terapis

menulis formulir yang sama di whiteboard

d) Terapis membimbinng satu persatu klien untuk membuat

jadwal kegiatan, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien

menggunakan formulir dan terapis menggunakan whiteboard


e) Tertapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di

susun.

f) Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien

yang sudah selesai membuat jadwal kegiatan dan

memperagakannya.

4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai
menyusun jadwal kegiatan dan memperagakanya
2) Tearpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara
mengontrol halusinasi, yaitu menghardik dan melakukan
kegiatan.
c) Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat
5) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi sensori (halusinasi) sesi 3,
kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan
kegiatan harian untuk mencegah timbulmya haluasinasi.
formulir evaluasi sebagai berikut.
SESI 3 TAK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI
(HALUSINASI)
Kemampuan Mencegah Halusinasi dengan
Melakukan Kegiatan
ASPEK YANG NAMA KLIEN
NO
DINILAI
1 Menyebutkan
kegiatan yang biasa
dilakuakan
2 Mempergakan
kegiatan yang biasa
dilakukan
3 Menyusun jadwal
kegiatan harian
4 Menyebutkan 2 cara
mengontrol halusinasi

Petunjuk:

 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

klien

 Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan

kegiatan harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau

kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan menyebutkan 2

cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan

tanda X jika klien tidsak mampu.

b) Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien

TAK. Pada catatan proses keperawatan tiap klien.contoh

klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi


III. Klien mampu memperagakan kegitan harian dan

menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan

kegiatan untuk mencegah halusinasi.

7.5 Sesi V: Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat

a. Tujuan

1) Klien memahami pentingnya minum obat

2) Klien memahami akibat tidak minum obat

3) Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat

b. Setting

1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2) Ruangan nyaman dan tenang.

c. Alat

1) Spidol dan kertas bolak balik

2) Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

3) Beberapa contoh obat

d. Metode

1) Diskusi tanya jawab

2) Melengkapi jadwal harian

e. Langkah kegiatan

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi

IV

b) Terapis membuat kontrak dengan klien

c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan


2) Orientasi

a) Salam terapeutik

 Salam dari terapis klien

 Klien dan terapis pakai papan nama

b) Evaluasi/ validasi

 Menanyakan perasaan klien saat ini

 Menanyakan pengalaman klien mengontrol

halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang

telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri

dengan kegiatan terarah dan bercakap-cakap}

c) Kontrak

 Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol

halusinasi dengan bercakap-cakap dan minum

obat.

 Terapis menjelaskan aturan main berikut

 Jika ada klien ingin meninggalkan

kelompok, harus meminta ijin kepada

terapis

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal

sampai selesai
3) Tahap Kerja

a) Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat,

yaitu mencegahkambuh karena obat memberi perasaan

tenang

b) Terapis menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum

obat.

c) Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang

dimakan dan waktu memakannya. Buat daftar di

whiteboard

d) Menjelaskan lima benar minum obat

e) Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum

obat

f) Berikan pujian pada klien yang benar

g) Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat (tulis

di whiteboard)

h) Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat

(whiteboard)

i) Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu

cara mencegah halusinasi/kambuh

j) Menjelaskan akibat/kerugian tidak minum obat,yaitu

halusinasi kambuh

k) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan

kerugian minum atau tidak minum obat.

l) Berikan pujian bila benar.


4) Tahap Terminasi

a) Evaluasi

 Terapis menanyakan perasaan klien setelah

mengikuti TAK

 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi

yang sudah dilatih

 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b) Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan tiga cara

mengontrol halusinasi yaitu, menghardik, melakukan

kegiatan harian dan bercakap-cakap dan minum obat

c) Kontrak yang akan datang

 Terapismengakhirisesi TAK

stimulasipersepsiuntukmengontrolhalusinasi

 Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain

sesuai dengan indikasi klien.

5) Evaluasi

Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khususnya pada

tahap kerja.aspek yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai

dengan tujuan TAK.

Formulir evaluasi sebagai berikut


Sesi V: TAK
Stimulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah
halusinasi

Menyebutkan Menyebutkan
Menyebutkan 5 benar
No Nama Klien keuntungan minum akibat tidak patuh
cara minum obat
obat minum obat
1
2
3
4

Petunjuk:

 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

 Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5

benar cara minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat beri

tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.

6) Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada

catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klienmengikuti TAK

stimulasi persepsi: halusinasisesi V. Klien mampu menyebutkan 5

benar minumobat, manfaat dan akibat bila tidak patuh minum obat.

Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.


DAFTAR PUSTAKA

Stuart G.W, 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan Jiwa
Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai