Proposal MAKP
Proposal MAKP
Proposal MAKP
Oleh:
KELOMPOK 2
Kelompok 1 :
Mengetahui,
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Model metode asuhan keperawatan profesional atau MAKP dengan model
keperawatan tim dapat diterapkan di Ruang Marwah 4 RSU Haji
Surabaya.
2. Tujuan Khusus
a. Mengatur kebutuhan tenaga perawat
b. Mengatur tugas dan kewenangan perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan
c. Melakukan sistem pendokumentasian
d. Meningkatkan integritas perawat menuju profesionalisme
e. Meningkatkan komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim
kesehatan yang lain.
1.3 Manfaat
1. Bagi pasien dan Keluarga
a. Mendapatkan pelayanan yang optimal
b. Tercapainya kepuasan klien dan keluarga yang ada di Ruang Marwah 4
RSU Haji Surabaya secara optimal terhadap pelayanan yang telah diberikan.
2. Bagi perawat
a. Untuk meningkatkan kinerja perawat untuk menjadi lebih profesional
b. Terciptanya mutu pelayanan asuhan keperawatan secara optimal
3. Bagi rumah sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di Ruang Marwah 4 yang berkaitan
dengan pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional.
b. Mempelajari penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
yang sesuai dengan kondisi rungan.
4. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan kritis dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan di ruang rawat inap.
b. Dapat memperoleh pengalaman nyata dalam memilih dan mengaplikasikan
secara langsung MAKP yang cocok digunakan di ruangan rawat inap.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengerian
Konsep Dasar Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
Tim. Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien
melalui upaya kooperatif dan kolaboratif ( Douglas, 1984). Model tim
didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai
kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan
sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi
sehingga diharapkan mutu asuhan keperawatan meningkat. Menurut Kron
& Gray (1987) pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep berikut:
1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan
tehnik kepemimpinan.
2. Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin.
3. Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.
4. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil
baik bila didukung oleh kepala ruang.
Metode yang digunakan bila perawat pelaksana terdiri dari
berbagai latar belakang pendidikan dan kemampuannya.Metode ini
menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda- beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat
ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim/ group yang terdiri dari tenaga
professional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling
membantu. Dalam penerapannya ada kelebihan dan kelemahannya yaitu
(Nursalam, 2007):
a. Kelebihan :
1. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
2. Mendukung pelaksanakaan proses keperawatan.
3. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi
dan memberi kepuasan kepada anggota tim.
b. Kelemahan :
1. Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk
konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit
untuk melaksanakan pada waktu-waktu sibuk.
2. Akuntabilitas dalam tim kabur.
3. Perawat tidak trampil berlindung pada perawat trampil.
4.1 Kesimpulan
Model asuhan keperawatan profesional (MAKP) bertujuan untuk
meningkatkan kinerja perawat secara profesional dalam melakukan asuhan
keperawatan secara optimal pada pasien. Pemberian asuhan keperawatan
secara profesional diharapkan dapat memberikan kepuasan pada klien yang
nantinya akan akan mampu meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
4.2 Saran
Untuk perawat diharapkan selalu melaksanakan asuhan keperawatan
secara optimal di Marwah 4 dengan lengkap sesuai dengan protab yang ada.
DAFTAR PUSTAKA