Anda di halaman 1dari 56

UMBI-UMBIAN

Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, ,isalnya ubi kayu, ubi
jalar, kentang, garut, kunyit, gadung, bawang, jahe, kencur, kimpul, talas, gembili,
ganyong, bengkuang dan sebagainya. Pada umumnya umbi-umbian tersebut sebagai
sumber karbohidrat terutama pati.

A. Jenis
Umbi-umbian dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu umbi akar dan umbi batang.
Umbi akar atau batang sebenarnya merupakan bagian akar atau batang yang digunakan
seagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Yang termasuk umbi akar aadalah ubi
kayu, bengkuang sedangkan ubi jalar, kentang dan gadung merupakan umbi batang.

B. Morfologi
1. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)
Di Indonesia ubi kayu atau singkong mempunyai arti ekonomi terpenting dibandingkan
dengan jenis umbi-umbian yang lain. Selain dapat dikonsumsi dalam bentuk singkong
rebus/goreng, tape dan lain-lain, ubi kayu juga sering diolah menjadi gaplek, tepung
gaplek dan tepung tapioca yang merupakan bahan setengah jadi. Ubi kayu biasanya
diperdagangkan dalam bentuk masih berkulit. Umbinya memiliki kulit yang terdiri dari 2
lapis yaitu kulit luar dan kulit dalam. Daging umbi berwarna putih atau kuning.
2. Ubi jalar (Ipomea batatas L.)
Kulit ubi jalar relatif lebih tipis disbanding kulit ubi kayu. Warna daging,, putih, jingga,
ungu, merah, kuning. Warna kulit biasanya putih kekuningan, atau merah ungu dan tidak
selalu sama dengan warna daging umbi. Bentuknya juga tidak seragam.
3. Talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot)
Talas umbinya berbentuk lonjong samoai agak bulat berdiameter sekitar 10 cm. Kulit talas
berwarna kemerah-merahan. Kulit talas kasar karena terdapat bekas-bekas pertumbuhan
akar. Warna dagig talas putih keruh.
4. Gadung (Dioscorea hispia Dennst)
Umbi gadung berbentuk bulat panjang dengansisi hampir sejajar atau melebar terhadap
puncak, luasnya semakin menyempit disekeliling alas. Umbi yang sudah masak berwarna
kuning kecoklatan, berbulu halus panjang 5-6 cm. Berdasarkan warna daging
dikelompokkan menjadi gadung putih dan gadung kuning. Contoh gadung putih : gadung
betul, kapur, putihpunel, arintil. Contoh gadung kuning adalah gadung kunyit dan padi.
5. Garut (Marantha arundinacea L.)
Umbi garut merupakan rhizoma dari tanaman garut.Umbi garut berwarna putuh dan
dibungkus dengan sisik-sisik secara teratur. Sisik berwarna putih sampai coklat pucat.
6. Kimpul (Xanthosoma violaceum Schoott)
Bentuk umbi kimpul silinder sampai agak bulat, terdapat ruas dengan beberapa bakal
tunas. Jumlah umbi anak dapat mencapai 10 buah atau lebih. Dengan panjang sekitar 12-
25 cm dan diameter 12-15 cm dan umbi yang diohasilkan biasanya memiliki berat 300 –
1000 gram.
7. Gembili (Dioscorea aculeate L.)
Bentuk umbi gembili pada umumnya bulat lonjong, tetapi ada juga bentuk bercabang.
Permukaan umbi licin. Warna kulit umbi krem sampai coklat muda, dan warna daging
umbi putih bening sampai putih keruh.

C. Komposisi Kimia
1. Ubi kayu
Ubi kayu banyak mengandung air dan pati. Ubi kayu mengandung racun yang disebut
asam sianida (HCN). Berdasarkan kandungan asam sianidanya, ubi kayu dapat
digolongkan menjadi empat yaitu :
a. golongan yang tidak beracun, mengandung HCN 50 mg per kg umbi segar yang telah
diparut
b. beracun sedikit mengandung HCN antara 50 sampai 80 mg per kd
c. beracun mengandung HCN antara 80 – 100 mg per kg dan
d. sangat beracun mengandung HCN lebih besar dari 100 mg per kg.
Ubi kayu yang tidak beracun dikenal sebagai ubi kayu manis, sedangkan ubi kayu yang
beracun dikenal sebagai ubi kayu pahit,
2. Ubi jalar
Ubi jalar mengandung beberapa jenis gula oligosakarida yang dapat menyebabkan
flatulens, yaitu stakiosa, rafinosa dan verbaskosa. Oligosakarida penyebab flatulens ini
tidak dapat dicerna oleh bakteri karena tidak adanya enzim galaktosidase, tetapi dicerna
oleh bakteri pada usus bagian bawah. Hal ini mnyebabkan terbentuknya gas dalam usus
besar.
3. Talas
Talas mengandung banyak senyawa kimia yang dihasilkan sebagai produk sekunder
proses metabolisme. Senyawa-senyawa tersebut terdiri dari alkaloid, glikosida, saponin,
resin, beberapa gua dan asam organic.Umbi talas mengandung pigmen karotenoid yang
berwarna kuning dan anthosianin yang berwarna merah. Umbi talas mengandung kristal
kalsium oksalat yang menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal dari talas ini dapat dihilangkan
dengan perebusan atau pengukusan yang intensif.
4. Gadung
Umbi gadung mengandung karbohidrat, lemak, serat kasar dan abu lebih rendah
dibandingkan ketela pohon. Kandungan air dan protein umbi gadung lebih tinggi daripada
ketela pohon. Umbi gadung memiliki alkaloid dioscorin yang bersifat racun dan dioscorin
yang tidak beracun. Disamping itu umbi gadung juga mengandung sejumlah saponin yang
sebagian besar berupa dioscin yang bersifat racun. Umbi yang dibiarkan tua akan berubah
menjadi hijau dan kadar racunnta akan bertambah. Efek keracunan gadung mula-mula
terasa tidak enak di kerongkongan, pening, kemudian muntah darah, terasa tercekik dan
kepayahan.
5. Garut
Kadar umbi garut berkisar antara 19.4 sampai 21.7% dan merupakan komponen terbanyak
setelah air. Kadar karbohidrat umbi garut lebih rendah dibandingkan dengan ubi kayu.
6. Kimpul
Umbi kimpul mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Umbi
kimpul seringkali memberikan rasa gatal terutama pada umbi induknya. Rasa gatal ini
disebabkan karena adanya kristal-kristal kalsium oksalat yang terbentuk seperti jarum.
Kalsium oksalat dapat dikurangi dengan pencucian menggunakan air yang cukup banyak.
Selain itu rasa gatal juga dapat dihilangkan dengan pengukusan dan perebusan.
7. Gembili
Karbohidrat umbi gembili tersusun atas amilosa dan amilopektin. Umbi gembili juga
mengandung gula seperti glukosa dan fruktosa sehingga menimbulkan rasa manis. Protein
umbi gembili mengandung asam-asam amino sulfur (methionin dan sistin) yang rendah,
demikian pula asam-asam amino lisin dan tirosin serta triptophan yang terdapat dalam
jumlah yang rendah, tetapi asam-asam amino yang lain cukup besar.
Kentang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
?
Kentang

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: S. tuberosum
Nama binomial
Solanum tuberosum
L.

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki
umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang
telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya
didatangkan dari Amerika Selatan.

Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan


mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI. Dengan cepat menu baru ini tersebar di
seluruh bagian Eropa. Dalam sejarah migrasi orang Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah
menjadi pemicu utama perpindahan bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19, di kala
terjadi wabah penyakit umbi di daratan Irlandia yang diakibatkan oleh jenis jamur yang
disebut ergot.

Biologi
Bunga kentang.

Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk
di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak
berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di
dataran tinggi.

Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar
3cm. Warnanya berkisar dari ungu hingga putih.

Kentang di pasaran

Bermacam-macam umbi kentang di pasar.

Singkong
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Ketela pohon)
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?
Singkong
Gambar deskriptif singkong dari
Koehlers Medizinischepflanzen
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Upafamili: Crotonoideae
Bangsa: Manihoteae
Genus: Manihot
Spesies: M. esculenta
Nama binomial
Manihot esculenta
Crantz

Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan
tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai
makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

Daftar isi
 1 Deskripsi
 2 Sejarah dan pengaruh ekonomi
 3 Proses pembuatan
 4 Penggunaan
 5 Kadar gizi
o 5.1 Singkong sebagai makanan babi
 6 Bahasa Lokal
 7 Produksi sedunia
 8 Lihat pula
 9 Rujukan
o 9.1 Rujukan umum
o 9.2 Rujukan khusus

 10 Pranala luar

Deskripsi
Berkas:Manihot DAN MANICOOL(PEJERET) esculenta dsc07325.jpg
Umbi singkong siap dijual.

Memiliki nama latin manihot utilissima. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang
dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis
singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi
singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala
kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida
yang bersifat racun bagi manusia.

Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin
protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena
mengandung asam amino metionin.

Sejarah dan pengaruh ekonomi


Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian
dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari
spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan.
Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat
dibudidayakan.

Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian
besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan
Kepulauan Karibia.

Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada
sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16
ke Nusantara dari Brasil.

Proses pembuatan
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya
sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat
membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg
HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang
rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan
untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka. Teks
tebal

Penggunaan
Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam
masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung
singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi.

Kadar gizi
Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:

Kalori 121 kal

Air 62,50 gram

Fosfor 40,00 gram

Karbohidrat 34,00 gram

Kalsium 33,00 miligram

Vitamin C 30,00 miligram

Protein 1,20 gram

Besi 0,70 miligram

Lemak 0,30 gram

Vitamin B1 0,01 miligram[2]

Singkong sebagai makanan babi

Biasa digunakan di negara-negara seperti di Amerika Latin, Karibia, Tiongkok, Nigeria


dan Eropa. Sebuah pengalaman pak Emanuel Porat sebagai seorang praktisi peternakan
rakyat di daerah Nusa Tenggara Timur dipaparkan sebagai berikut "saya sering sekali
menemukan keracunan sianida yang berasal dari daun ubi kayu yang telah di rebus
sebagai pakan ternak babi. umumnya masyarakat Manggarai memasak pakan tersebut
pada malam hari dan pada pagi harinya dipanaskan sekedarnya saja. dan dari beberapa
kasus yang saya temukan perlakuan ini menyebabkan ternak babi dengan berat antara 10
hingga 50 kg dapat mati dalam waktu 2 - 3 jam. hingga sekarang saya belum dapat
mengatasi keracunan akibat sianida ini pada ternak babi karena reaksinya yang begitu
cepat". Gejalanya dapat terlihat dari keluarnya busa pada mulut ternak, berjalan berputar-
putar, dan jika dilakukan pemeriksaan post mortem pada daerah lambung terjadi
penimbunan gas yang sangat tinggi. ternyata sianida memang racun yang sangat cepat
bekerja pada peredaran darah. tingkat resistensi individu ternak tergantung konsentrasi
sianida dalam darah. sebagai tindakan pencegahan sebaiknya tidak memberikan daun ubi
kayu sebagai pakan ternak sebelum direbus.[rujukan?]

Bahasa Lokal
 Bahasa Sangihe: bungkahe
 Bahasa Tolitoli: kasubi
 bahasa Sunda: Sampeu
Jagung
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?
Jagung

Jagung
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Z. mays
Nama binomial
Zea mays ssp. mays
L.

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan
Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga
menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung
juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya
(dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena),
dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya
akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah
direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Daftar isi
 1 Biologi jagung
o 1.1 Klasifikasi
o 1.2 Deskripsi
 2 Biologi jagung
o 2.1 Klasifikasi
 3 Deskripsi
o 3.1 Jagung hibrida di ladang.
o 3.2 Kandungan gizi
 4 Keanekaragaman
 5 Kandungan gizi
 6 Pemanfaatan
 7 Produksi jagung dan perdagangan dunia
 8 Bahasa lokal
 9 Referensi

 10 Pranala luar

Biologi jagung
Klasifikasi

Tongkol jagung dengan bulir beraneka warna.

Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah


asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah
dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika
Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di
selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung
budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays
ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000
tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea
mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua
spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan
jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di
alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami
maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.

Deskripsi

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh
kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya


berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi
tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan.
Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya
jagung tidak memiliki kemampuan ini.

Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan
"rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.

Jagung termasuk tanaman bijinya berkeping tunggal monokotil, jagung tergolong berakar
serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada
kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-
buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga
tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada
yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas
dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun.

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence).
Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.

Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari
satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).

ciri-ciri:

1. panjang
2. berisi
3. ada buahya

Klasifikasi ilmiah

 Kerajaan: Plantae
o (tidak termasuk) Monocots
o (tidak termasuk) Commelinids
 Ordo: Poales
 Famili: Poaceae
 Genus: Zea
 Spesies: Z. mays
 Nama: binomial

Zea mays ssp. maysL.

Jagung (Zea mays L.)merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan
Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga
menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung
juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya
(dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena),
dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya
akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah
direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Daftar isi

Biologi jagung
Klasifikasi

Tongkol jagung dengan bulir beraneka warna.

Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah


asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah
dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika
Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di
selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa
jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea
mays ssp. parviglumis).

Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk
asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus
Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-
satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal
50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui
pemuliaan tanaman.

Deskripsi
Jagung hibrida di ladang.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh
kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya


berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi
tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan.
Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya
jagung tidak memiliki kemampuan ini. Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang
terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah
tangkai putik.

Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul
akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya
tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga
tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada
yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas
dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun.

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence).
Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.

Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari
satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).

ciri-ciri:

1. panjang
2. berisi
3. ada buhya

Kandungan gizi

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat
dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung
ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak
banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai
bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi
mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.[2].

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:[3]

1. Kalori : 355 Kalori


2. Protein : 9,2 gr
3. Lemak : 3,9 gr
4. Karbohidrat : 73,7 gr
5. Kalsium : 10 mg
6. Fosfor : 256 mg
7. Ferrum : 2,4 mg
8. Vitamin A : 510 SI
9. Vitamin B1 : 0,38 mg
10. Air : 12 gr

Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung
mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan
protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.

Pemanfaatan

Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai
sumber energi alternatif.[4] Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer
sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang
telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang
siap dipasarkan. [5] [sunting] Produksi jagung dan perdagangan dunia

Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3 jt ton;
Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa Barat :
700 – 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-rata
produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun [6]

Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi
dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan
1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa
sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi jagung pada tahun
2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT [7]

Bahasa lokal

1. Bahasa Sanger/Sangihe: katela


2. Bahasa Tolitoli: binte

Keanekaragaman

Jagung dikelompokkan berdasarkan tipe bulir. Kiri atas adalah jagung gigi-kuda, di kiri
latar depan adalah podcorn, sisanya adalah jagung tipe mutiara.

Jagung yang dibudidayakan memiliki sifat bulir/biji yang bermacam-macam. Di dunia


terdapat enam kelompok kultivar jagung yang dikenal hingga sekarang, berdasarkan
karakteristik endosperma yang membentuk bulirnya:
1. Indentata (Dent, "gigi-kuda")
2. Indurata (Flint, "mutiara")
3. Saccharata (Sweet, "manis")
4. Everta (Popcorn, "berondong")
5. Amylacea (Flour corn, "tepung")
6. Glutinosa (Sticky corn, "ketan")
7. Tunicata (Podcorn, merupakan kultivar yang paling primitif dan anggota
subspesies yang berbeda dari jagung budidaya lainnya)

Dipandang dari bagaimana suatu kultivar ("varietas") jagung dibuat dikenal berbagai tipe
kultivar:

1. galur murni, merupakan hasil seleksi terbaik dari galur-galur terpilih


2. komposit, dibuat dari campuran beberapa populasi jagung unggul yang diseleksi
untuk keseragaman dan sifat-sifat unggul
3. sintetik, dibuat dari gabungan beberapa galur jagung yang memiliki keunggulan
umum (daya gabung umum) dan seragam
4. hibrida, merupakan keturunan langsung (F1) dari persilangan dua, tiga, atau empat
galur yang diketahui menghasilkan efek heterosis.

Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan terluarnya (aleuron),
mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman.
Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna berbeda-beda,
karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh serbuk sari yang berbeda-beda.

Kandungan gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat
dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung
ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak
banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai
bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi
mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.[2].

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:[3]

 Kalori : 355 Kalori


 Protein : 9,2 gr
 Lemak : 3,9 gr
 Karbohidrat : 73,7 gr
 Kalsium : 10 mg
 Fosfor : 256 mg
 Ferrum : 2,4 mg
 Vitamin A : 510 SI
 Vitamin B1 : 0,38 mg
 Air : 12 gr

Dan bagian yang dapat dimakan 90 %.


Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih
rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari.

Pemanfaatan
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai
sumber energi alternatif.[4] Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer
sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang
telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang
siap dipasarkan. [5]

Sorgum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?
Sorgum

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Sorghum
L.
Spesies

Terdiri 30 spesies, lihat teks

Sorgum (Sorghum spp.) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber
pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan ke-5, sorgum
berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan
makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.
Spesies
 Sorghum almum
 Sorghum amplum
 Sorghum angustum
 Sorghum arundinaceum
 Sorghum bicolor
 Sorghum brachypodum
 Sorghum bulbosum
 Sorghum burmahicum
 Sorghum controversum
 Sorghum drummondii
 Sorghum ecarinatum
 Sorghum exstans
 Sorghum grande
 Sorghum halepense
 Sorghum interjectum
 Sorghum intrans
 Sorghum laxiflorum
 Sorghum leiocladum
 Sorghum macrospermum
 Sorghum matarankense
 Sorghum miliaceum
 Sorghum nitidum
 Sorghum plumosum
 Sorghum propinquum
 Sorghum purpureosericeum
 Sorghum stipoideum
 Sorghum timorense
 Sorghum trichocladum
 Sorghum versicolor
 Sorghum virgatum
 Sorghum vulgare
 Andropogon sorghum

Beras
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Ketan beralih ke halaman ini.
Beras
Beras, putih, panjang, biasa
Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi 1.527 kJ (365 kcal)
Karbohidrat 79 g
- Gula 0.12 g
- Serat pangan 1.3 g
Lemak 0.66 g
Protein 7.13 g
Air 11.62 g
Thiamine (Vit. B1) 0.070 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0.049 mg (3%)
Niacin (Vit. B3) 1.6 mg (11%)
Pantothenic acid (B5) 1.014 mg (20%)
Vitamin B6 0.164 mg (13%)
Folate (Vit. B9) 8 μg (2%)
Calcium 28 mg (3%)
Iron 0.80 mg (6%)
Magnesium 25 mg (7%)
Manganese 1.088 mg (54%)
Phosphorus 115 mg (16%)
Potassium 115 mg (2%)
Zinc 1.09 mg (11%)
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk
dewasa.
Source: Sumberdata Nutrisi USDA
Seorang wanita menumbuk beras di sebuah desa dekat Bandung (foto diambil tahun 1908)

Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa
merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang
menutupi).

Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau
digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang
berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.

Beras dari padi ketan disebut ketan.

Daftar isi
 1 Anatomi beras
 2 Kandungan beras
 3 Macam dan warna beras
 4 Aspek pangan
 5 Aspek budaya dan bahasa
 6 Produksi padi (gabah kering giling) 10 negara terbesar tahun 2009 (dalam juta
metrik ton)
 7 Produksi beras indonesia (dalam ribuan ton)
 8 Impor beras indonesia (dalam ribuan ton)
 9 Galeri gambar

 10 Rujukan

Anatomi beras
Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari

 aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit,
 endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
 embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh
lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari,
embrio disebut sebagai mata beras.

Kandungan beras
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-
85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral,
dan air.

Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:

 amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang


 amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket

Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan
atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya
didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki
kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak
berlekatan) dan keras.

Macam dan warna beras

Berbagai macam beras dan ketan di Indonesia.

Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang
mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia.

Beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit
aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar
beras.
Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang
merupakan sumber warna merah atau ungu.
Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi
antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh
patinya merupakan amilopektin.
Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.

Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak (misalnya 'Cianjur
Pandanwangi' atau 'Rajalele'). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik
yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa
genetika beras.

Aspek pangan
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok terpenting warga
dunia. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai macam penganan dan kue-
kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan tapai. Selain itu, beras
merupakan komponen penting bagi jamu beras kencur dan param. Minuman yang populer
dari olahan beras adalah arak dan air tajin.

Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras (lapisan
aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung bekatul (rice bran).
Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen makanan dengan sebutan tepung mata
beras.

Untuk kepentingan diet, beras dijadikan sebagai salah satu sumber pangan bebas gluten
dalam bentuk berondong.

Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna merah atau
beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah yang telah dikenal sejak
tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki nilai nilai medis yang
dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras
putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil
analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas
beras putih (349 kal : 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut
mungkin disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg).

Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam keadaan berat
dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan,
sembelit, mudah lelah, kesemutan, jantung berdebar, dan refleks berkurang.

Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan)
dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan
bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator
dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat
berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam
membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit
degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini
mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

Aspek budaya dan bahasa


Beras merupakan bagian integral, dapat dikatakan menjadi penciri dari budaya
Austronesia, khususnya Austronesia bagian barat. Istilah Austronesia lebih merupakan
istilah yang mengacu pada aspek kebahasaan (linguistik).

Pembedaan padi, gabah, merang, jerami, beras, nasi, atau ketan, merupakan salah satu ciri
melekatnya "budaya padi" pada masyarakat pengguna keluarga bahasa Austronesia, dan
dengan demikian juga bagian dari budaya Austronesia.

Sejumlah relief pada candi-candi di Jawa juga memperlihatkan aspek "budaya padi" pada
masyarakat setempat pada masa itu.
Budaya menanak beras hingga kini masih bisa ditemui sebagai kegiatan sehari-hari,
walaupun berbagai cara instan dicoba, misalnya, adanya inovasi makanan berbahan beras
seperti rengginang, bahkan hingga beras merah instan, untuk mengadaptasi gaya hidup
yang semakin mobil dan dinamis.

Galeri gambar

Beras tumbuk (belum disosoh)

Beras tumbuk (belum disosoh)


Beras sesudah (kiri) dan sebelum disosoh

Beras wangi melati dari Thailand

Beras padi liar (wild rice)

Nasi dari beras liar (wild rice)

Gandum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?
Gandum
Triticum aestivum, jenis gandum yang paling
umum ditanam.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Triticum
L.
Spesies

T. aestivum
T. aethiopicum
T. araraticum
T. boeoticum
T. carthlicum
T. compactum
T. dicoccoides
T. dicoccon
T. durum
T. ispahanicum
T. karamyschevii
T. macha
T. militinae
T. monococcum
T. polonicum
T. spelta
T. sphaerococcum
T. timopheevii
T. turanicum
T. turgidum
T. urartu
T. vavilovii
T. zhukovskyi
Referensi:
ITIS 42236 2002-09-22

Gandum (Triticum spp.) adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang
kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu,
pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol.

Daftar isi
 1 Sejarah
 2 Klasifikasi
o 2.1 T. aestivum (hard wheat)
o 2.2 T. compactum (soft wheat)
o 2.3 T. durum (durum wheat)
 3 Morfologi biji
o 3.1 Bran
o 3.2 Endosperma
o 3.3 Lembaga
 4 Tepung terigu
o 4.1 Pembuatan tepung terigu
o 4.2 Jenis tepung terigu
 5 Referensi

 6 Pranala luar

Sejarah
Masyarakat prasejarah sudah mengenal sifat-sifat gandum dan tanaman biji-bijian lainnya
sebagai sumber makanan. Berdasarkan penggalian arkeolog, diperkirakan gandum berasal
dari daerah sekitar Laut Merah dan Laut Mediterania, yaitu daerah sekitar Turki, Siria,
Irak, dan Iran. Sejarah Cina menunjukkan bahwa budidaya gandum telah ada sejak 2700
SM [1].

Klasifikasi
Gandum merupakan makanan pokok manusia, pakan ternak dan bahan industri yang
mempergunakan karbohidrat sebagai bahan baku [2]. Gandum dapat diklasifikasikan
berdasarkan tekstur biji gandum (kernel), warna kulit biji (bran), dan musim tanam.
Berdasarkan tekstur kernel, gandum diklasifikasikan menjadi hard, soft, dan durum.
Sementara itu berdasarkan warna bran, gandum diklasifikasikan menjadi red (merah) dan
white (putih). Untuk musim tanam, gandum dibagi menjadi winter (musim dingin) dan
spring (musim semi). Namun, secara umum gandum diklasifikasikan menjadi hard wheat,
soft wheat dan durum wheat.
T. aestivum (hard wheat)

T. aestivum adalah spesies gandum yang paling banyak ditanam di dunia dan banyak
digunakan sebagai bahan baku pembuatan roti karena mempunyai kadar protein yang
tinggi. Gandum ini mempunyai ciri-ciri kulit luar berwarna coklat, bijinya keras, dan
berdaya serap air tinggi. Setiap bulir terdiri dari dua sampai lima butir gabah.

T. compactum (soft wheat)

T. compactum merupakan spesies yang berbeda dan hanya sedikit ditanam. Setiap
bulirnya terdiri dari tiga sampai lima buah, berwarna putih sampai merah, bijinya lunak,
berdaya serap air rendah dan berkadar protein rendah. Jenis gandum ini biasanya
digunakan untuk membuat biskuit dan kadang-kadang membuat roti.

T. durum (durum wheat)

T. durum merupakan jenis gandum yang khusus. Ciri dari gandum ini ialah bagian dalam
(endosperma) yang berwarna kuning, bukan putih, seperti jenis gandum pada umumnya
dan memiliki biji yang lebih keras, serta memiliki kulit yang berwarna coklat. Gandum
jenis ini digunakan untuk membuat produk-produk pasta, seperti makaroni, spageti, dan
produk pasta lainnya [3].

Morfologi biji
Pada umumnya, kernel berbentuk ofal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm.
Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri
dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ)
[4]
. Bagian kulit dari biji gandum sebenarnya tidak mudah dipisahkan karena merupakan
satu kesatuan dari biji gandum tetapi bagian kulit ini biasanya dapat dipisahkan melalui
proses penggilingan.

Bran

Bran merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5% dari total keseluruhan
gandum. Bran terdiri dari 5 lapisan yaitu epidermis (3,9%), epikarp (0,9%), endokarp
(0,9%), testa (0,6%), dan aleuron (9%). Bran memiliki granulasi lebih besar dibanding
pollard, serta memiliki kandungan protein dan kadar serat tinggi sehingga baik
dikonsumsi ternak besar. Epidermis merupakan bagian terluar biji gandum, mengandung
banyak debu yang apabila terkena air akan menjadi liat dan tidak mudah pecah. Fenomena
inilah yang dimanfaatkan pada penggilingan gandum menjadi tepung terigu agar lapisan
epidermis yang terdapat pada biji gandum tidak hancur dan mengotori tepung terigu yang
dihasilkan. Kebanyakan protein yang terkandung dalam bran adalah protein larut
(albumin dan globulin).

Endosperma

Endosperma merupakan bagian yang terbesar dari biji gandum (80-83%) yang banyak
mengandung protein, pati, dan air. Pada proses penggilingan, bagian inilah yang akan
diambil sebanyak-banyaknya untuk diubah menjadi tepung terigu dengan tingkat
kehalusan tertentu [5]. Pada bagian ini juga terdapat zat abu yang kandungannya akan
semakin kecil jika mendekati inti dan akan semakin besar jika mendekati kulit.

Lembaga

Lembaga terdapat pada biji gandum sebesar 2,5-3%. Lembaga merupakan cadangan
makanan yang mengandung banyak lemak dan terdapat bagian yang selnya masih hidup
bahkan setelah pemanenan. Di sekeliling bagian yang masih hidup terdapat sedikit
molekul glukosa, mineral, protein, dan enzim. Pada kondisi yang baik, akan terjadi
perkecambahan yaitu biji gandum akan tumbuh menjadi tanaman gandum yang baru.
Perkecambahan merupakan salah satu hal yang harus dihindari pada tahap penyimpanan
biji gandum. Perkecambahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya kondisi
kelembapan yang tinggi, suhu yang relatif hangat dan kandungan oksigen yang melimpah.

Tepung terigu
Tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir gandum, dan
digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi dan roti. Kata terigu dalam bahasa
Indonesia diserap dari bahasa Portugis, trigo, yang berarti "gandum".

Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan
dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu. Tepung terigu
juga berasal dari gandum, bedanya terigu berasal dari biji gandum yang dihaluskan,
sedangkan tepung gandum utuh (whole wheat flour) berasal dari gandum beserta kulit
arinya yang ditumbuk.

Pembuatan tepung terigu

Tepung terigu diperoleh dari hasil penggilingan biji gandum yang mengalami beberapa
tahap pengolahan (Paul & Helen 1972). Beberapa tahap proses pengolahan tersebut
adalah tahap persiapan dan tahap penggilingan. Tahap persiapan meliputi proses cleaning
(pembersihan), dampening (pelembapan), dan conditioning (pengondisian). Pada tahap
cleaning, gandum dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti debu, biji-biji lain selain
gandum (seperti biji jagung, kedelai), kulit gandum, batang gandum, batu-batuan, kerikil,
logam, dan lain-lain [6]. Kontaminan-kontaminan tersebut harus dipisahkan dari gandum
sebelum proses penggilingan. Penggunaan ayakan kasar dan magnet dapat memisahkan
benda-benda asing dan substansi logam yang terdapat pada gandum. Kontaminan kecil
memerlukan perlakuan khusus untuk memisahkannya dari gandum.

Gandum yang telah dibersihkan mengalami proses selanjutnya yaitu proses dampening
dan conditioning. Proses dampening adalah proses penambahan air agar campuran
gandum memiliki kadar air yang diinginkan [6]. Proses dampening tergantung pada
kandungan air dari gandum, kepadatan, dan kekerasan biji gandum. Jumlah air yang
ditambahkan dapat dihitung secara matematis dengan menggunakan persamaan:
W adalah jumlah air yang ditambahkan (kg), M2 adalah kadar air yang diinginkan (%),
M1 adalah kadar air gandum awal (%), dan Q adalah berat gandum (kg).

Setelah melalui proses dampening selanjutnya gandum mengalami conditioning dengan


menambahkan air pada gandum dan didiamkan selama waktu tertentu agar air benar-
benar meresap. Tahap ini bertujuan untuk membuat kulit gandum menjadi liat sehingga
tidak hancur pada saat digiling dan dapat mencapai kadar air tepung terigu yang
diinginkan serta memudahkan endosperma terlepas dari kulit dan melunakkan
endosperma.

Tahap selanjutnya adalah tahap penggilingan yang meliputi proses breaking, reduction,
sizing, dan tailing. Prinsip proses penggilingan adalah memisahkan endosperma dari
lapisan sel aleuron atau lapisan kulit. Diawali dengan proses breaking, endosperma
dihancurkan menjadi partikel-partikel dalam ukuran yang seragam dalam bentuk bubuk
seukuran tepung [7]. Tahap penggilingan selanjutnya adalah proses reduction, yaitu
endosperma yang sudah dihancurkan diperkecil lagi menjadi tepung terigu, untuk
selanjutnya diayak untuk dipisahkan dari bran dan pollard. Selama proses penggilingan
dihasilkan produk-produk samping seperti dedak, pollard, pellet, dan tepung industri.
Tujuan dari tahap penggilingan ini untuk memperoleh hasil ekstraksi yang tinggi dengan
kualitas tepung yang baik. Proses tepung yang baik umumnya menghasilkan 74-84%
tepung terigu sedangkan bran dan pollard kira-kira 20-26%. Tepung hasil produksi
dianalisis di laboratorium kendali mutu untuk dianalisis kandungan-kandungan dalam
tepung terigu yang meliputi penetapan kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar
gluten, uji warna, uji farinograph, ekstensograph, alveograph, amylograph, serta analisis
mikrobiologi.

Jenis tepung terigu

 Tepung berprotein tinggi (bread flour): tepung terigu yang mengandung kadar
protein tinggi, antara 11%-13%, digunakan sebagai bahan pembuat roti, mi, pasta,
dan donat.
 Tepung berprotein sedang/serbaguna (all purpose flour): tepung terigu yang
mengandung kadar protein sedang, sekitar 8%-10%, digunakan sebagai bahan
pembuat kue cake.
 Tepung berprotein rendah (pastry flour): mengandung protein sekitar 6%-8%,
umumnya digunakan untuk membuat kue yang renyah, seperti biskuit atau kulit
gorengan ataupun keripik.

sereallia

BAB I
PENDAHULUAN

Serealia adalah biji–bijian dari family rumput-rumputan (Graminae) yang kaya


akan karbohidrat sehingga merupakan makanan pokok manusia, campuran makanan
ternak dan bahan baku industri karbohidrat. Jenis biji-bijian yang mengandung lemak
relatif tinggi seperti jagung yang merupakan bahan baku industri minyak nabati.
Adapun beberapa jenis padi/beras, disini adalah beras siam baru panen, beras siam
lama, beras unus baru panen beras unus lama, beras rojolele, beras ketan putih, beras
ketan hitam, beras merah, dan jenis-jenis jagung antara lain jagung kering putih, jagung
segar kuning biasa, jagung manis segar, dan jagung kering kuning. Pola umum
penggunaan serealia adalah sebagai makanan manusia, minuman, fermentasi, makanan
ternak, keguaan industri (bukan pangan) dan sebagai benih untuk tanaman selanjutnya.
Jika serealia yang dihasilkan dibagikan kepada semua orang didunia masing-
masing akan mendapatkan kurang lebih 270 Kg/tahun. Walaupun begitu, kegunaannya
untuk industri, makanan ternak, dan pembibitan mengambil bagian yang cukup besar
dalam mengkkonsumsi serealia. Dengan demikian, semua serealia memberi hasil yang
sama terkecuali jagung, karena hasil jagung telah meningkat secara dramatis dengan
adanya usaha para ahli enetik tanaman sehinggga mencapai tingkat yang sekarang.
Serealia memang sangat populer di dunia. Bahkan, hingga kini, serealia jadi
makanan pokok dunia, khususnya sebagai sumber karbohidrat dan protein. Untungnya,
kebanyakan bahan makanan dari serealia yang bisa dikonsumsi anak mengandung banyak
manfaat. Serealia juga kaya jenis dan sarat gizi. Sebenarnya, ada begitu banyak jenis
serealia. Di Indonesia, yang umum dijumpai adalah beras merah, beras putih, jagung,
gandum, serta sorgum . Sementara itu, di negara lain, dikenal juga oats, barley, rye, dan
millet.
Kandungan zat gizi serealia memang sangat bervariasi, tergantung jenisnya. Tetapi
umumnya, serealia kaya karbohidrat, cukup protein, sangat rendah kandungan lemak,
serta kaya serat kasar. Juga, serealia merupakan sumber vitamin (vitamin E dan B
kompleks), serta mineral (besi, magnesium, dan seng) yang cukup baik. Bahkan,
beberapa serealia, yaitu gandum, sorgum, rye dan oats, mengandung protein gluten, yang
sangat penting pada proses pengembangan roti. Tanpa jumlah gluten yang cukup, roti
tidak mampu mengembang dengan baik alias bantat.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEREALIA
Serealia atau dalam Bahasa Inggris disebut cereal, dikenal juga sebagai sereal atau
biji-bijian yang merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen
biji/bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati. Kebanyakan serealia merupakan anggota
dari suku padi-padian dan disebut sebagai serealia sejati. Anggota yang paling dikenal
dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah padi
(Oryza sativa), jagung (Zea mays), gandum(triticum sp),cantem (surgum sp). Beberapa
tanaman penghasil bijian yang bukan padi-padian juga sering disebut serealia semu
(pseudocereals); mencakup buckwheat, bayam biji (seed amaranth), dan kinoa. Beberapa
serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jewawut dan berbagai jenis
milet. Walaupun menghasilkan pati, tanaman seperti sagu, ketela pohon, atau kentang
tidak digolongkan sebagai serealia karena bukan dipanen bulir/bijinya. Serealia
dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh dunia, melebihi semua jenis tanaman lain
dan menjadi sumber energi bagi manusia dan ternak. Di sebagian negara berkembang,
serealia seringkali merupakan satu-satunya sumber karbohidrat.
Serealia berasal dari kata “Ceres”, nama dewa Yunani untuk pertanian. Dan, istilah
ini umumnya digunakan untuk menunjukkan berbagai jenis tanaman famili rumput-
rumputan atau padi-padian yang menghasilkan biji-bijian yang bisa dimakan. Tidak heran,
kalau akhirnya banyak yang mengartikan serealia sebagai biji-bijian. Istilah serealia lalu
populer juga sebagai bahan hidangan sarapan di berbagai negara maju, khususnya dengan
berkembangnya sereal sarapan (breakfast cereals) . Di Amerika, sereal sarapan ini
dikembangkan oleh John Harvey Kellogg pada tahun 1895 sebagai santapan padi siap
saji. Serealia siap saji ini dengan mudah bisa di peroleh di pasar swalayan dalam aneka
rasa dan bentuk.
Awalnya, produk sereal dikembangkan untuk membantu pasien meningkatkan intake
serat pada dietnya. Beberapa tahun kemudian, lebih dari 30 jenis produk sereal sarapan
dikembangkan. Tidak hanya untuk meningkatkan konsumsi serat, tetapi juga
meningkatkan kesehatan dan –bahkan- dijanjikan dapat menyembuhkan beberapa gejala
penyakit.
B. JENIS – JENIS SEREALIA
Ada begitu banyak jenis serealia. Di Indonesia, yang umum dijumpai adalah beras
merah, beras putih, jagung, gandum, serta sorgum . Sementara itu, di negara lain, dikenal
juga oats, barley, rye, dan millet.
a. Padi

Kebanyakan dari kita lebih menyukai beras yang telah disosoh bersih, sehingga
warnanya putih. Padahal, nilai gizi beras pecah kulit (sebelum disosoh) jauh lebih tinggi.
Memang, secara alami warna beras ini agak kecokelatan. Sebenarnya, ada perbedaan
antara kedua beras itu. Adanya lapisan yang menyelimuti biji beras, yakni dedak atau
bekatul padi ( rice bran ). Tapi, kalau tetap ingin beras putih, kikis habis dulu lapisan luar
itu. Ironisnya, dedak justru mengandung paling tidak 65% dari zat gizi mikro penting
dalam beras. Dalam dedak padi memang banyak dijumpai fitokimia, vitamin (seperti
tiamin, niasin, vitamin B6), mineral (besi, fosfor, magnesium, potasium), asam amino,
asam lemak esensial, serta antioksidan.
Di samping itu, dedak padi begitu sarat manfaat, seperti:
• Mengurangi risiko terjangkitnya penyakit dan meningkatkan kesehatan tubuh.
• Bersifat hipoalergenik (rendah kemungkinan untuk memicu alergi).
• Sumber serat makan yang baik.
Jadi, tidak heran kalau dedak padi banyak digunakan dalam berbagai industri pangan,
farmasi dan pangan suplemen (termasuk dietary supplement), diolah jadi berbagai produk
sereal sarapan atau produk makanan lainnya, serta jadi bahan dasar produk minuman
fungsional yang mengandung vitamin B kompleks, kalsium, potasium, dan sebagainya.
Jenis-jenis beras, antara lain :
1. Beras unus baru panen

Beras unus adalah salah satu jenis beras yang berwarna putih agak kusam dengan
bentuk panjang kurus serta tekstur yang keras atau tidak rapuh dengan sifat tidak banyak
menyerap air. Beras unus lebih ramping bila dibandingkan denngan beras-beras lainnya.
Sebagaimana bulir serealia lainnya, bagian terbesar lainnya disominasi oleh pati (80-
85%). Beras ini juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian
aleuron),mineral dan air. Beras yang baru dipanen dari penggilingan beras.beras unus ini
tidak mudah patah dan berwarna putih bersih. Beras ini dengan kadar amilosa tinggi beras
ini dapat menyerap air lebih cepat tetapi dapat melepaskan air dengan cepat pula. Beras
ini antara lain warnanya putih bersih,butir nasi terpisah.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 339 kal, protein 7,7 gram,
lemak 4,4 gram, karbohidrat 73,0 gram, kalsium 22 mg, fosfor 272 mg, besi 3,7 mg,
vitamin B1 dan air 12,0 gram.

2. Beras unus lama


Beras yang sudah lama dipanen.Teksturnya keras dan berasnya tidak rapuh atau
tidak mudah patah.tidak terlalu lunak dan cepat menjadi keras.Beras ini berkadar amilosa
yang lebih tinggi.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 363 kal, protein 7,6 gram,
lemak 1,1 gram, karbohidrat 78,3 gram, kalsium 11 mg, fosfor 221 mg, besi 1,2 mg,
vitamin B1 dan air 12,0 gram.

3. Beras siam baru panen


Beras siam baru panen sangat cocok dikonsumsi oleh para penderita diabetes atau
sensitif gula darah. Beras siam mempunyai keunggulan tersendiri dari beras lainnya.
Kalau beras yang lainnya mempunyai kadar karbohidrat cukup tinggi (80%), beras siam
mempunyai kadar karbohidrat sedang (48,88%), oleh karena itu bera siam sangat cocok
dikonsumsi oleh penderita diabetes, karena penyembuhan penyakit diabetes sangat
dipengaruhi oleh pola konsumsi karbohidrat. Beras ini berkadar anilosa sangat rendah
dengan kadar anilosa 9-20%. Beras ini akan bersifat tetap lunak walaupun dibiarkan satu
malam sesudah dimasak.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 360 kal, protein 6,8 gram,
lemak 0,7 gram, karbohidrat 78,9 gram, kalsium 6 mg, fosfor 140 mg, besi 0,8 mg,
vitamin B1 dan air 13,0 gram.

4. Beras siam lama


Beras ini juga berkadar amilosa yana sangat rendah sama dengan siam baru panen
hanya saja beras ini sudah lama dipanen dan rasanya agak kurang nyaman.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 178 kal, protein 2,1, lemak 0,1,
karbohidrat 40,6 gram, kalsium 5 mg, fosfor 22 mg, besi 0,5 mg, vitamin B1 dan air 57,0
gram. Ternyata didalam beras siam lama, dengan beras siam baru tidak jauh
berbeda,dalam hal bentuk maupun struktur fisik, namun ada sedikit perbedaannya yaitu
terdapat dalam segi penampilan dan warnanya, misalnya pada siam baru, biji berasnya
terlihat sangat putih sedangkan pada beras siam lama warnanya sudah agak berubah
sedikit agak kusam dan sudah tidak semenarik beras siam baru.

5. Beras Rojo lele


Beras Rojo Lele adalah jenis beras lokal. Bentuk dari beras ini adalah memanjang,
dan warna putihnya cerah. Secara fisik mirip dengan beras IR 64. Namun dari sisi rasa
dan kualitas, beras Rojo Lele jauh lebih bagus. Beras ini pulen dan wangi. Selain itu,
beras organik yang kualitasnya bagus akan tahan jauh lebih lama setelah dimasak. Nasi
tidak cepat menjadi bau dan basi.
Beras ini merupakan beras yang memiliki kadar amilosa yang lebih besar dari 2%.
Beras ini dapat menyerap air lebih cepat tetapi dapat melepaskan air dengan cepat pula
dan juga mempunyai daya kembang yang lebih besar apabila dimasak dibandingkan
dengan kadar amilosanya yang lebih rendah.dan warna beras ini lebih mengkilap agak
lekat dan tetap lunak walau pun dibiarkan beberapa saat sesudah dimasak. Beras rojolele
merupakan beras yang pulen ketika dimasak, mengandung cukup banyak karbohidrat,
protein, serat dan air.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 364 kal, protein 8,8 gram,
lemak 0,6 gram, karbohidrat 80,1 gram, kalsium 5 mg, fosfor 142 mg, besi 0,8 mg,
vitamin B1 dan air 12,0 gram.
Nama varietas : Rojolele
Golongan : Berbulu
Bentuk Tanaman : Tegak
Warna Kaki : Ungu
Warna Batang : Ungu
Warna Telinga Daun : Tidak Berwarna
Warna Lidah Daun : Tidak Berwarna
Warna Daun : Hijau
Muka Daun : Kasar
Posisi Daun : Terkulai
Daun Bendera : Terkulai
Warna Gabah : Kuning
Kerontokan : Tahan rontok
Kerebahan : Sedang
Tekstur Nasi : Wangi, Pulen
Kadar amilosa : 21 %
Ketahanan terhadap hama : Peka terhadap wereng cokelat

6. Beras ketan hitam


Beras ketan hitam merupakan jenis pangan berkhasiat yang belum populer, beras
ketan hitam kaya akan vitamin, mineral dan antioksidan, ia merupakan varietas lokal yang
mengandung pigmen paling baik dan beras ketan hitam berbeda dengan beras ketan putih.
Beras ketan hitam adalah beras yang biasa dipakai untuk membuat bubur ketan hitam
yang warnanya hitam pekat dan butirannya utuh mengkilap. Kandungan acinya banyak
sehingga ketika direbus lama-lama menjadi bubur kental. Beras ketan hitam merupakan
versi ketan dari beras hitam.ketan hitam karbohidratnya lengket dan banyak dikonsumsi
oleh para kaisar china.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 326 kal, protein 7,0 gram,
lemak 0,7 gram, karbohidrat 78,0 gram, kalsium 10 mg, fosfor 148 mg, besi 0,8 gram,
vitamin B1 dan air 13,0 gram.

7. Beras ketan putih

Beras ketan putih adalah sejenis beras yang memiliki amilopektin yang lebih
dibandingkan beras pada umumnya. Bera sini memiliki warna putih susu dan memiliki
butiran-butiran yang lebih besar daripada beras putih. Pemakaian jenis beras ini tidaklah
seumum beras putih di kalangan rakyat ramai. Biasa digunakan pada saat-saat tertentu
saja,walau kandungan gizinya tidak jauh berbeda dengan kandungan nilai gizi beras putih.
Beras ini dengan kadar amilosa berkisar 1-2%.Hasil pemasakan beras ini mempunyai sifat
sangat mengkilap,sangat lekat dan kerapatan antar butir nasi tinggi sehingga volume
nasinya sangat kecil.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 362 kal, protein 8,7 gram,
lemak 0,7 gram, karbohidrat 70,4 gram, kalsium 12 mg, fosfor 148 mg, besi 0,8 mg,
vitmin B1, dan air 2,0.

8. Beras merah
Beras merah adalah sumber protein yang baik, sumber mineral seperti selenium
yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan sumber vitamin B yang dapat
menyehatkan sel-sel saraf dan sistem pencernaan. Beras merah juga memiliki kandungan
serat yang tinggi sehingga dapat mencegah konstipasi. Beras merah mempunyai rasa
seprti kacang dan lebih kenyal dari beras putih, meskipun lebih cepat basi beras merah
lebih bernutrisi. Warna merah pada beras terbentuk dari pigmen antosianin yang
dikandungnya. Menurut hasil penelitian para ilmuwan,beras memiliki beberapa
keunggulan antara lain: beras merupakan sumber vitamin B kompleks yang baik
sekali.Dimana vitamin B dapat mengubah karbohidrat semaksimal mungkin menjadi
energi. Beras merah memiliki kandungan nilai gizi yang mendekati komposisi beras
putih,kecuali pada nimendekati komposisi beras putih,kecuali pada nilai kalori setelah
matang.
Memiliki kandungan gizi, yaitu : kalori 359 kal, protein 7,5 gram, lemak 0,9 gram,
karbohidrat 77,6 gram, kalsium 16 mg, fosfor 163 mg, besi 0,3 mg, vitamin B1 dan air
13,0 gram. Kandungan yang dipunyai beras merah adalah sebagai berikut :
 Mengandung lebih banyak magnesium.
 Kaya akan asam amino dan GABA ( Gamma-AminoButyric Acid)
 Merupakan sumber mineral mangan, 100 gram beras merah mengandung 1,1 mg mangan
atau mampu mencukupi 55% kebutuhan harian mineral mangan.
b. Jagung

Sampai sekarang, jagung masih merupakan pangan pokok untuk benua Amerika,
khususnya Amerika Latin. Selain dikonsumsi dalam bentuk kering dan ditepungkan, bisa
pula jagung dikonsumsi dengan cara direbus atau dikukus, terutama jagung manis.
Sebagai sereal sarapan, jagung sangat populer. Emping jagung ( cornflakes ) dengan
aneka rasa dan bentuk banyak ditawarkan di pasar. Jenis emping jagung yang cukup
populer adalah Trotila atau lebih dikenal dengan Tortila.
1. Jagung kering putih

Jagung ini berwarna putih.yang pada dasarnya berasal dari jagung biasa hanya saja
dikeringkan dan menjadi keras. Ternyata dari beberapa penelitian, terbukti bahwa jagung
kering putih hampir sama dengan jagung kering kuning, namun nutrisi yang terkandung
didalamnya juga sudah berbeda dan rasanya sudah tidak enak lagi.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 307 kal, protein 7,9 gram,
lemak 3,4 gram, karbohidrat 63,6 gram, kalsium 8 mg, fosfor 148 mg, besi 2,1 mg, vitmin
B1, dan air 24,0 gram

2. Jagung kering kuning

Jagung ini pada umumnya sama dengan jagung kering putih.yang sama-sama
dikeringkan.hanya saja jagung ini berwarna kuning,bentuknya bulat kecil dan biasanya
dijadikan makanan ternak. Pada jagung kuning segar saja tidak bisa menghasilkan protein,
karena kadar protein yang rendah (8,9%), bahkan defisien terhadap asam amino penting
terutama lysin dan triptofan. Apalagi setelah jagung kuning ini dikeringkan,maka akan
lebih banyak lagi nutrisi-nutrisi yang hilang apalagi zat patinya pun hilang karena menjadi
kering, oleh karena itu jelas sekali kalau jagung kuning kering ini sangat tidak pantas
untuk dikonsumsi, selain tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, rasanya pun
sudah tidak enak seperti ketika segar karena sudah kering, keras dan tidak ada zat pati
yang menambahkan rasa gurih pada biji jagung tersebut.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 355 kal, protein 9,2 gram,
lemak 3,9 gram, karbohidrat 73,7 gram, kalsium 10 mg, fosfor 256 mg, besi 2,4 mg,
vitamin A, vitamin B1,dan air 12,0 gram.

3. Jagung segar kuning biasa

Jagung ini merupakan jagung yang memiliki warna kuning yang segar dan
mengandung karbohidrat.jagung ini memiliki tekstur yang keras dan disela-sela pinggiran
jagung terdapat biji putih di dalamnya setelah jagung itu dibelah baik secara melintang
maupun membujur.bentuk biji dari jagung ini menyerupai kaca dan warnanya kuning
muda,jernih dan bercahaya. Jagung kuning merupakan bahan pakan ternak dan ikan yang
populer digunakan di Indonesia dan di beberapa negara lain. Jagung kuning digunakan
sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber protein, karena
kadar protein yang rendah (8,9%), bahkan defisien terhadap asam amino penting,
terutama lysin dan triptofan. Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian bersar berada
pada endospormium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluru bahan
kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan
amilopektin .
Kandungan gizi yang terdapat adalah Kalori 140 kal,protein 4.7gram,lemak 1,3
gram,karbohidrat 33,1 gram,kalsium 6 mg,fosfor 118 mg,besi 0,7 mg
Vitamin A ,vitamin B 0,24 mg,vitamin C 8 mg ,air 60,0 mg.

4. Jagung segar manis


Jagung manis segar adalah jagung yang masih tersusun dalam tongkol dengan
susunan teratur memanjang dan ditutup oleh selubung ( klobot). Jagung manis segar dapat
ditaman diatas tanah kering yang kurang subur dan kurang memerlukan air dibandingkan
dengan padi. Jagung diberi sosial lebih rendah oleh masyarakat dibanding dengan beras.
Selain itu mengolah jagung sampai dapat dikonsumsi deprlikan lebih banyak energi dan
upaya. Jagung segar manis juga mengandung karbohidrat hanya saja rasanya lebih manis
dibandingkan jagung segar biasa. Jagung segar manis merupakan sumber yang baik lutein
yang baik untuk kesehatan mata dan sistim kardiovaskular dan memiliki vitamin a.
Kandungan gizi yang terdapat adalah kalori 129 kal, protein 4,1 gram, lemak 1,3
gram, karbohidrat 30,3 gram, kalsium 5 gram, fosfor 108 gram, besi 1,1 gram, vitamin
A,
Vitamin B1, vitamin C dan air 63,5 gram.
c. Gandum
Gandum (Triticum spp.) adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-
padian yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi
tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol.
Gandum adalah serealia yang populer sebagai bahan pangan pokok di berbagai
negara. Tersedia dalam berbagai jenis, dan ini adalah hasil upaya budidaya yang banyak
menciptakan hasil persilangan-persilangan baru. Biasanya, gandum digunakan sebagai
bahan baku pembuatan roti, kue (cake) biskuit, pastri, pasta, serta sereal sarapan. Selain
sarat karbohidrat dan protein, dalam setiap 100 g gandum terdapat 3,1 mg zat besi dan 36
mg kalsium. Masyarakat prasejarah sudah mengenal sifat-sifat gandum dan tanaman biji-
bijian lainnya sebagai sumber makanan. Berdasarkan penggalian arkeolog, diperkirakan
gandum berasal dari daerah sekitar Laut Merah dan Laut Mediterania, yaitu daerah sekitar
Turki, Siria, Irak, dan Iran. Sejarah Cina menunjukkan bahwa budidaya gandum telah ada
sejak 2700 SM.
Gandum merupakan makanan pokok manusia, pakan ternak dan bahan industri
yang mempergunakan karbohidrat sebagai bahan baku . Gandum dapat diklasifikasikan
berdasarkan tekstur biji gandum (kernel), warna kulit biji (bran), dan musim tanam.
Berdasarkan tekstur kernel, gandum diklasifikasikan menjadi hard, soft, dan durum.
Sementara itu berdasarkan warna bran, gandum diklasifikasikan menjadi red (merah) dan
white (putih). Untuk musim tanam, gandum dibagi menjadi winter (musim dingin) dan
spring (musim semi). Namun, secara umum gandum diklasifikasikan menjadi hard wheat,
soft wheat dan durum wheat.
 T. aestivum (hard wheat)
T. aestivum adalah spesies gandum yang paling banyak ditanam di dunia dan banyak
digunakan sebagai bahan baku pembuatan roti karena mempunyai kadar protein yang
tinggi. Gandum ini mempunyai ciri-ciri kulit luar berwarna coklat, bijinya keras, dan
berdaya serap air tinggi. Setiap bulir terdiri dari dua sampai lima butir gabah.
 T. compactum (soft wheat)
T. compactum merupakan spesies yang berbeda dan hanya sedikit ditanam. Setiap
bulirnya terdiri dari tiga sampai lima buah, berwarna putih sampai merah, bijinya lunak,
berdaya serap air rendah dan berkadar protein rendah. Jenis gandum ini biasanya
digunakan untuk membuat biskuit dan kadang-kadang membuat roti.
 T. durum (durum wheat)
T. durum merupakan jenis gandum yang khusus. Ciri dari gandum ini ialah bagian dalam
(endosperma) yang berwarna kuning, bukan putih, seperti jenis gandum pada umumnya
dan memiliki biji yang lebih keras, serta memiliki kulit yang berwarna coklat. Gandum
jenis ini digunakan untuk membuat produk-produk pasta, seperti makaroni, spageti, dan
produk pasta lainnya.
Pada umumnya, kernel berbentuk ofal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3
mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum
terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga
(germ) . Bagian kulit dari biji gandum sebenarnya tidak mudah dipisahkan karena
merupakan satu kesatuan dari biji gandum tetapi bagian kulit ini biasanya dapat
dipisahkan melalui proses penggilingan.
 Bran
Bran merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5% dari total
keseluruhan gandum. Bran terdiri dari 5 lapisan yaitu epidermis (3,9%), epikarp (0,9%),
endokarp (0,9%), testa (0,6%), dan aleuron (9%). Bran memiliki granulasi lebih besar
dibanding pollard, serta memiliki kandungan protein dan kadar serat tinggi sehingga baik
dikonsumsi ternak besar. Epidermis merupakan bagian terluar biji gandum, mengandung
banyak debu yang apabila terkena air akan menjadi liat dan tidak mudah pecah. Fenomena
inilah yang dimanfaatkan pada penggilingan gandum menjadi tepung terigu agar lapisan
epidermis yang terdapat pada biji gandum tidak hancur dan mengotori tepung terigu yang
dihasilkan. Kebanyakan protein yang terkandung dalam bran adalah protein larut
(albumin dan globulin).
 Endosperma
Endosperma merupakan bagian yang terbesar dari biji gandum (80-83%) yang banyak
mengandung protein, pati, dan air. Pada proses penggilingan, bagian inilah yang akan
diambil sebanyak-banyaknya untuk diubah menjadi tepung terigu dengan tingkat
kehalusan tertentu. Pada bagian ini juga terdapat zat abu yang kandungannya akan
semakin kecil jika mendekati inti dan akan semakin besar jika mendekati kulit.
 Lembaga
Lembaga terdapat pada biji gandum sebesar 2,5-3%. Lembaga merupakan cadangan
makanan yang mengandung banyak lemak dan terdapat bagian yang selnya masih hidup
bahkan setelah pemanenan. Di sekeliling bagian yang masih hidup terdapat sedikit
molekul glukosa, mineral, protein, dan enzim. Pada kondisi yang baik, akan terjadi
perkecambahan yaitu biji gandum akan tumbuh menjadi tanaman gandum yang baru.
Perkecambahan merupakan salah satu hal yang harus dihindari pada tahap penyimpanan
biji gandum. Perkecambahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya kondisi
kelembapan yang tinggi, suhu yang relatif hangat dan kandungan oksigen yang melimpah
Gandum

d. Barley

Dulu, barley banyak digunakan sebagai


sumber pangan pokok dunia. Namun sekarang,
Triticum aestivum, jenis gandum yang paling
umum ditanam. barley lebih banyak dimanfaatkan untuk pakan
Klasifikasi ilmiah
ternak dan dikecambahkan (disebut malt ).
Kerajaan: Plantae
Kecambah ini digunakan sebagai sumber
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida citarasa pada industri bir dan whisky.
Ordo: Poales Barley mengandung protein gluten,
Famili: Poaceae sehingga tepung barley bisa digunakan untuk
Genus: Triticum
L. memproduksi roti. Selain mengandung
Spesies karbohidrat dan protein yang cukup tinggi,
T. aestivum
dalam 100 g barley juga terdapat berbagai
T. aethiopicum
T. araraticum komponen nutrisi mikro yang penting, antara
T. boeoticum
lain 50 mg asam folat, 6 mg besi, dan 50 mg
T. carthlicum
T. compactum kalsium. Barley mengandung karbohidrat
T. dicoccoides
tinggi dan juga memiliki kandungan protein,
T. dicoccon
T. durum kalsium, dan fosfor yang sedang serta
T. ispahanicum
mengandung sedikit vitamin B. Ternak yang
T. karamyschevii
T. macha diberi makan barley membuat dagingnya terasa
T. militinae
lebih lezat, ia dapat menghasilkan lemak padat
T. monococcum
T. polonicum pada daging yang kurus yang disebabkan oleh
T. spelta
kandungan nutrisi biji-bijian itu.
T. sphaerococcum
T. timopheevii Sebelum cocok untuk dikonsumsi oleh
T. turanicum
manusia, barley yang dipanen harus diolah
T. turgidum
T. urartu
T. vavilovii
T. zhukovskyi
Referensi:
ITIS 42236 2002-09-22
menjadi beras belanda, artinya biji-bijian itu digosok beberapa kali dengan alat
penggosok. Setiap kali putaran dari mesin saat menggosok atau menyelep disebut
“pearling,” dan diperlukan empat kali putaran sebelum siap. Dalam bentuk tepung, ia
dapat dipakai pada makanan bayi, sereal untuk sarapan, atau dicampur dengan tepung
terigu untuk dipanggang. Beberapa bumbu dan tanaman herbal yang cocok dicampurkan
dengan barley adalah kayu manis, bawang putih, tanaman marjoram, peterseli dan bumbu
campuran Itali. Tepung barley dapat membuat kue panggangan punya tekstur seperti
halnya kue yang lain, namun perlu dicampur dengan tepung serbaguna untuk roti beragi.
Yang terbaik adalah menggunakan ¼ gelas tepung barley ditambahkan ¾ gelas tepung
serbaguna untuk menggantikan 1 gelas tepung serbaguna untuk resep beragi. Satu gelas
beras Belanda mentah sama dengan 3-1/2 hingga 4 gelas barley masak dan dapat disajikan
untuk 6 porsi, tergantung jenis masakannya.

e. Cantel (Sorgum sp.)


Sorgum atau dalam bahasa daerah disebut cantel atau canthel ini sudah
dikembangkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi Badan
Tenaga Atom dan Nuklir Nasional (P3TIR-Batan). Sorgum memang belum terlalu
familier bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun, melihat ketahanannya terhadap
panas bahkan tetap mampu menghasilkan panen yang melimpah meski di lahan kering,
sorgum bisa menjadi sumber pangan potensial. Terutama jika melihat kandungan
proteinnya yang lebih tinggi jika dibandingkan padi. Nilai gizi sorgum jauh lebih unggul
ketimbang beras. Lihat saja kandungan protein satu gram sorgum ternyata 1,6 kali lipat
ketimbang beras. Sorgum juga memiliki kandungan besi 5,5 kali lipat ketimbang beras,
2,05 kali lipat fosfor, 3,1 kali lipat vitamin B1, 4,7 kali lipat lemak dan 4,6 kali lipat
kalsium. Sebagai perbandingan, kandungan protein pada sorgum per 100 gram
mengandung kalori 332 dan protein 11,0, sedangkan 100 gram padi hanya mengandung
protein 6,8 dan kalori 360 . Bahkan telah dikembangkan pula beberapa benih varietas
unggul sorgum, baik yang biasa maupun yang manis.

Benih sorgum itu tahan panas maupun air. Dengan usia tanam lebih pendek
dibandingkan sorgum biasa. Pengembangan sorgum itu bisa menjadi salah satu alternatif
sumber pangan Indonesia yang potensial. Sebab, Indonesia saat ini terancam krisis pangan
akibat produksi pangan dalam negeri yang tidak mampu mengimbangi kebutuhan pangan
masyarakat. Selain itu, biji dari tanaman mirip jagung itu bisa dimanfaatkan sebagai
campuran tepung gandum atau dimakan langsung. Batangnya juga bisa dimanfaatkan
sebagai pakan ternak sapi layaknya batang jagung. Sorgum biasanya dijadikan penganan
atau makanan pokok pengganti beras di beberapa daerah. Biasanya, sorgum itu disajikan
dengan direbus layaknya nasi, kemudian dicampur kelapa muda. Bagi yang tidak biasa,
bahan pangan yang lengket ini memang belum bisa menggantikan beras sebagai makanan
pokok. Namun, pada masyarakat di beberapa daerah, sorgum sangat dikenal dan bisa
menjadi bahan makanan pokok mereka.

Sorgum bisa dimanfaatkan untuk substitusi gandum. Pertama-tama, secara


perlahan, sorgum dicampur biji gandum terlebih dahulu. Setelah terbiasa, baru tepung biji
sorgum murni bisa diperkenalkan kepada masyarakat. Sorgum penting dalam rangka
diversifikasi tanaman pangan terutama untuk mengurangi ketergantungan terhadap
gandum. Salah satu industri di Jakarta sudah ada yang memanfaatkan tepung sorgum
untuk membuat crackers dan hasilnya terbukti lebih renyah dibandingkan yang dari
gandum. Bahkan, berdasarkan penelitian, tepung sorgum sangat cocok untuk memenuhi
konsumsi nutrisi anak-anak yang hiperaktif.

C. FUNGSI SEREALIA
- Didalam tubuh karbohidrat merupakan salah satu sumber utama energi, dari tiga sumber
energi yaitu karbohidrat, lemak dan protein.
- Karbohidrat merupakan sumber utama yang paling murah.
- Karbohidrat yang tidak dapat dicerna memberikan volume pada usus

D. KOMPOSISI KIMIA
 Karbohidrat
- Bagian terbanyak dari serealia
- Terdiri atas pati, pentosan*), selulosa, hemiselulosa dan gula
- Pada beras pecah: pati 85-95%, pentosan 2-25% dan gula 0,6-1,1%
- Amilosa**) penentu rasa dan mutu nasi
- Kadar amilosa makin tinggi, makin pera.
- Amilosa merupakan polisakarida, polimer yang tersusun dari glukosa sebagai
monomernya. Tiap-tiap monomer terhubung dengan ikatan 1,6-glikosidik. Amilosa
merupakan polimer tidak bercabang yang bersama-sama dengan amilopektin menjadi
komponen penyusun pati. Dalam masakan, amilosa memberi efek “keras” atau “pera”
bagi pati atau tepung.

 Protein
- Protein dalam biji:
- Albumin (larut dalam air)
- Globulin (larut dalam garam)
- Prolamin (larut dalam alkohol)
- Blutelin (larut dalam alkali dan asam)
- Serealia: utama prolamin dan globulin

 Lemak
- Lemak tertinggi pada lembaga dan aleuron
- 80% lemak dalam beras pecah kulit ada di dedak, bekatul.

 Mineral
- Jumlah banyak: K, S P, Mg, Cl, Na, Ca, Si
- Jumlah kecil: Fe, Zn, Mn, Cu

 Vitamin
- Kandungan vitamin utama pada serealia adalah asam pantotenat (B5), biotin (B7),
inositol, vitamin B12 (cyanocobalamin), dan vitamin E (tokoferol). Vitamin ini banyak
terdapat pada lapisan aleuron dan selama penggilingan vitamin ini banyak yang hilang.
- Khusus untuk inositol, sebetulnya bukan vitamin, tapi ada yang menggolongkan sebagai
vitamin B.
E. STANDAR PERSYARATAN MUTU
 Serealia (beras) yang dijual dipasaran bermacam-macam jenisnya dan berbeda-beda pula
mutunya.
 Serealia (beras) yang baik adalah beras yang jika dimasak akan menghasilkan nasi yang
empuk (pulen) dan memberikan aroma yang harum.
Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam memilih beras yang baik:
- Warna beras keputih-putihan dan mengkilat
- Butiran-butiran biji beras tampak utuh atau tidak banyak patah
- Beras tidak mengeluarkan bau yang tidak wajar, seperti bau apek
- Beras tampak bersih dari berbagai kotoran seperti debu, ulat atau kutu beras dan pasir.
 Mutu pasar
Mutu pasar ini ditentukan oleh bentuk, ukuran, rupa biji serta mutu giling. Mutu pasar
menentukan harga beras dan selalu mempengaruhi mutu masak dan mutu rasa.
Berdasarkan ukuran beras dalam standarisasi mutu beras dikenal 4 tipe yaitu :
- biji sangat panjang (extra long grain)
- biji panjang (long gran)
- biji sedang
- biji pendek

 Berdasarkan bentuk dan rasio panjang/lebar, beras dibedakan menjadi 4 yaitu :


- beras biji lonjong
- beras biji sedang
- beras biji agak bulat
- beras biji bulat

 Mutu giling tidak dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk biji, tetapi lebih ditentukan oleh
varietas padi dan kadar air beras.
- Mutu masak
- ditentukan oleh suhu gelatinisasi
- rendah : kurang dari 70OC
- Sedang : 70 – 74OC
- Tinggi : >74OC
- Beras yang mempunyai suhu gelatinisasi lebih tinggi apabila dimasak membutuhkan air
dan waktu lebih banyak pada proses pemasakannya. Beras yang mempunyai suhu
gelatinisasi tinggi mutunya rendah.

 Mutu rasa antara lain yaitu :


- Mutu rasa ditentukan oleh rasio antar amilosa dan amilopektin.
- Kandungan amilosa mempunyai korelasi negatif terhadap nilai taste panel dari
kelekatan, kelunakan, warna dan kilap nasi. Kilap amilosa mempunyai korelasi negatif
terhadap jumlah air yang diserap dan pengembangan volume nasi.
- Mutu rasa yang baik bagi penduduk Indonesia adalah beras dengan kadar amilosa rendah
sampai sedang, yaitu 17 – 23%.

F. HASIL OLAHAN
- Tepung beras
- Tepung gandum
- Tepung trigu
- Tepung Garut (tepung anowroot)
- Tepung beras
- Tepung jagung kuning
- Tepung jagung putih
- Tepung maizena
- Nasi
- Hevermuot
- Makaroni
- Mi basah
- Mi kering
- Misoa
- Bubur beras
- Popcorn
- Jagung bakar
-
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Serealia merupakan biji-bijian dari family rumput-rumputan (graminae) yang kaya
akan karbohidrat sehinggga merupakan makanan pokok manusia, campuran makanan
ternak dan bahan baku industri yang merupakan sumber karbohidrat. Serealia
mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan tubuh yang berfungsi sebagai zat
pembangun, penyuplai energi, dll. Serealia juga mengandung asam amino essensial, asam
amino semi essensial dan asam amino non esensial serta zat-zat toksis pun terkandung di
dalamnya yang menguntungkan tubuh meskipun bisa dikatakan serealia sarat akan
kandungan nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh, namun kita perlu memperhatikan
keadaannya, misalnya beras lama dan beras yang baru dipanen akan berbeda zat gizinya
karena adanya perubahan waktu, banyaknya mengikat kadar oksigen, banyaknya debu
yang menempel dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pustaka-deptan.go.id
www.google.com
http://kuliahpangan77.wordpress.com/wp-login.php
http://faostat.fao.org
Nurmala T. 1980. Budidaya Tanaman Gandum. Bandung: PT Karya Nusantara Jakarta.
Muchtadi TR, Sugiyono. 1992. Petunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Fabriani G, Lintas C. 1988. Durum Wheat: Chemistry and Technology. Minnesota:
American Association of Cereal Chemists, Inc.
Kent NL. 1975. Technology of Cereals with Special References to Wheat. Oxford:
Pergamon Pr.
Jones DWK, Amos AJ. 1967. Composition of Wheat and Products of Milling in Modern
Cereal Chemistry. London: Food Trade Press Ltd.
[Bogasari]. 1997. Quality Control of Raw Material Wheat Flour and By Product. Jakarta:
PT ISM Bogasari Flour Mills.
Buckle KA et al. 1985. Ilmu Pangan. Purnomo AH, penerjemah. Jakarta: UI-Press.
Terjemahan dari: Food Science.

Bahan makanan pokok


A. Sereal
1. Beras

Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam.
Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi)
dan 'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil
panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian
luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna
putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.
a. Kandungan beras
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat yaitu:
 Amilosa yaitu pati dengan struktur tidak bercabang
 Amilopektin yaitu pati dengan struktur bercabang dan cenderung
bersifat lengket

Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna


(transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera).
Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat
lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20%
yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan
keras.
b. Macam-macam beras
 Beras putih
Beras putih merupakan jenis beras yang paling umum digunakan
masyarakat Indonesia. Kebanyakan dihasilkan dari padi yang digiling
dengan mesin. Hasilnya berwarna putih bersih karena bagian kulit
arinya sudah terpisah dengan sempurna. Beras varietas ini umumnya
hanya mengadung 28% mineral dan 50% vitamin B kompleks yang
masih tersisa.
 Beras merah
Beras merah menghasilkan energi yang lebih tinggi daripada beras
putih. Beras jenis ini masih memiliki kulit ari (aleuron) dan inti biji
beras (germ). Aleuron sangat kaya vitamin dan mineral, terutama
vitamin B kompleks, mineral fosfor, dan magnesium. Cita rasanya mirip
kacang, kenyal, dengan tekstur yang lebih keras. Kandungan serat dan
lemaknya pun lebih tinggi sehingga beras merah tidak dapat disimpan
dalam jangka waktu lama karena mudah teroksidasi dan berbau tengik.
 Beras ketan
Ciri beras ketan adalah nasinya terlihat mengilap, saling melekat,
dan kerapatan setiap butirnya tinggi. Beras ini hanya digunakan sebagai
makanan selingan atau bahan baku kudapan karena lebih sulit dicerna
dibanding jenis beras lainnya, Kandungan kalorinya lebih rendah dan
kadar amilopektinnya sangat tinggi.

2. Jagung

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya


diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung
umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat
mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah
hingga ruas teratas sebelum bunga jantan.
Jagung termasuk tanaman bijinya berkeping tunggal monokotil, jagung
tergolong berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup
dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang
membantu menyangga tegaknya tanaman.
3. Cantel

4. Barley

5. Oats
Oats adalah salah satu serealia yang agak sulit untuk diproses dan diolah
menjadi bahan makanan. Untuk memproses oat sebagai makanan yang dapat
dikonsumsi manusia, sekam oat harus dihilangkan terlebih dahulu sehingga
diperoleh groat yang siap diproses. Groat tersebut memiliki serat atau rambut
yang harus dihilangkan, karena rasanya yang pahit. Selain itu groat harus
distabilkan dengan proses pemanasan dalam rangka menginaktifasi enzim.
Jika enzim dalam groat tidak dinonaktifkan akan menyebabkan groat menjadi
tengik.
Oats groat memiliki kandungan protein yang paling tinggi serta kualitas
protein yang lebih beragam bila dibandingkan serealia lain. Oat groat juga
memiliki kandungan karbohidrat yang mudah dicerna, kecuali beberapa serat
dan memiliki ciri fisiologi yang cukup bermanfaat. Kandungan lemak yang
dimiliki juga cukup tinggi bila dibandingkan serealia lain. Selain itu oat juga
kaya akan mineral dan vitamin pada bran (kulit) dan bakal bijinya.

6. Sorgum

B. Umbi-umbian
1. Ubi kayu

Ubi kayu (manihot esculenta) termaasuk tumbuhan berbatang pohon lunak


atau getas (mudah patah). Ubi kayu berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi
dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk
tumbuhan yang tinggi. Ubi kayu bisa mencapai ketinggian 1-4 meter.
Pemeliharaannya mudah dan produktif. Ubi kayu dapat tumbuh subur di daerah
yang berketinggian 1200 meter di atas permukaan air laut. Daun ubi kayu
memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan
tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar. Tangkai daun tersebut
berwarna kuning, hijau atau merah.

2. Ubi jalar

Ubi jalar adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan


adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang
tinggi.
Ada 4 jenis ubi jalar yaitu
a. Ubi putih
Ubi putih mempunyai tekstur yang rapuh, dengan rasa yang lebih manis
dari ubi merah
b. Ubi merah
Ubi merah cocok dibuat keripik, karena tidak mudah gosong pada saat
digoreng.
c. Ubi ungu
Ubi ungu kulitnya berwarna ungu merupakan ubi yang paling manis. Ubi
ini memberi kesan eksotik pada cake, es krim dan pudding, tetapi dengan
direbus saja rasanya sudah cukup enak.
d. Ubi madu
Ubi madu mempunyai aroma mirip madu, sangat harum dan mempunyai
tekstur yang lembut. Ubi ini biasanya diolah dengan dipanggang di dalam
oven atau dibakar di dalam bara api, tapi tidak cocok untuk digoreng
(kandungan gulanya yang tinggi membuat ubi ini sangat mudah “gosong”)
dan direbus (aroma dari “madu” nya akan berkurang bahkan hilang).

3. Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi
kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa
walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.

4. Talas

Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk


dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau
lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Talas mempunyai
beberapa nama umum yaitu Taro, Old cocoyam, ‘Dash(e)en’ dan ‘Eddo (e)’. Di
beberapa negara dikenal dengan nama lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba
(Brazil), Arvi (India), Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan
Yu-tao (China).
Asal mula tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, menyebar ke
China dalam abad pertama, ke Jepang, ke daerah Asia Tenggara lainnya dan ke
beberapa pulau di Samudra Pasifik, terbawa oleh migrasi penduduk. Di
Indonesia talas bisa di jumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari
tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 m dpl., baik liar maupun di tanam.
a. Manfaat talas
Di Indonesia, talas dikonsumsi sebagai makanan pokok dan
makanan tambahan. Talas mengandung karbohidrat yang tinggi, protein,
lemak dan vitamin. Talas mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Umbi, pelepah daunnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan,
obat maupun pembungkus. Daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan secara langsung maupun
setelah difermentasi. Tanaman ini mempunyai keterkaitan dengan
pemanfaatan lingkungan dan penghijauan karena mampu tumbuh di lahan
yang agak berair sampai lahan kering.
b. Jenis talas ada 2 yaitu :
 Talas putih
 Talas ungu
5. Uwi
Uwi adalah tumbuhan merambat yang dapat mencapai panjang 10m. Daun
berbentuk mata panah. Tumbuhan memiliki bunga tersusun majemuk, tumbuh
dari ketiak daun, berumah satu. Bunga jantan tersusun rapat 1-3cm; bunga
betina tersusun jarang, lebih panjang, 15-20cm; mahkota berwarna ungu dengan
panjang 2mm. Ia dapat diperbanyak secara vegetatif menggunakan umbi akar
(akar yang membesar) atau umbi udara (umbi yang keluar dari ruas batang).
Umbi akarnya dapat berukuran sangat besar, dengan panjang lebih dari satu
meter.

6. Suweg

7. Gembili

Gembili adalah jenis umbi yang tumbuh merambat dengan daun berwarna hijau
dan batang agak berduri. Buahnya menyerupai ubi jalar dengan ukuran sebesar
kepalan tangan orang dewasa. Berwarna coklat muda dengan kulit tipis.

Umbi gembili biasanya dimasak dengan cara direbus. Kulit gembili yang sudah
direbus akan menjadi kering. Umbinya berwarna putih bersih dengan tekstur
menyerupai ubi jalar dan rasa yang khas. Menurut informasi Wikipedia, gembili
mengandung etanol yang dapat digunakan sebagai bahan baku bio-etanol atau
minuman beralkohol.
Daftar pustaka
http://dc435.com/2011/12/27/karakteristik-beras-dan-pengolahannya/
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1806341-mengenal-karakter-
umbi/#ixzz25rAGL1Mk

Anda mungkin juga menyukai