Umbi
Umbi
Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, ,isalnya ubi kayu, ubi
jalar, kentang, garut, kunyit, gadung, bawang, jahe, kencur, kimpul, talas, gembili,
ganyong, bengkuang dan sebagainya. Pada umumnya umbi-umbian tersebut sebagai
sumber karbohidrat terutama pati.
A. Jenis
Umbi-umbian dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu umbi akar dan umbi batang.
Umbi akar atau batang sebenarnya merupakan bagian akar atau batang yang digunakan
seagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Yang termasuk umbi akar aadalah ubi
kayu, bengkuang sedangkan ubi jalar, kentang dan gadung merupakan umbi batang.
B. Morfologi
1. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)
Di Indonesia ubi kayu atau singkong mempunyai arti ekonomi terpenting dibandingkan
dengan jenis umbi-umbian yang lain. Selain dapat dikonsumsi dalam bentuk singkong
rebus/goreng, tape dan lain-lain, ubi kayu juga sering diolah menjadi gaplek, tepung
gaplek dan tepung tapioca yang merupakan bahan setengah jadi. Ubi kayu biasanya
diperdagangkan dalam bentuk masih berkulit. Umbinya memiliki kulit yang terdiri dari 2
lapis yaitu kulit luar dan kulit dalam. Daging umbi berwarna putih atau kuning.
2. Ubi jalar (Ipomea batatas L.)
Kulit ubi jalar relatif lebih tipis disbanding kulit ubi kayu. Warna daging,, putih, jingga,
ungu, merah, kuning. Warna kulit biasanya putih kekuningan, atau merah ungu dan tidak
selalu sama dengan warna daging umbi. Bentuknya juga tidak seragam.
3. Talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot)
Talas umbinya berbentuk lonjong samoai agak bulat berdiameter sekitar 10 cm. Kulit talas
berwarna kemerah-merahan. Kulit talas kasar karena terdapat bekas-bekas pertumbuhan
akar. Warna dagig talas putih keruh.
4. Gadung (Dioscorea hispia Dennst)
Umbi gadung berbentuk bulat panjang dengansisi hampir sejajar atau melebar terhadap
puncak, luasnya semakin menyempit disekeliling alas. Umbi yang sudah masak berwarna
kuning kecoklatan, berbulu halus panjang 5-6 cm. Berdasarkan warna daging
dikelompokkan menjadi gadung putih dan gadung kuning. Contoh gadung putih : gadung
betul, kapur, putihpunel, arintil. Contoh gadung kuning adalah gadung kunyit dan padi.
5. Garut (Marantha arundinacea L.)
Umbi garut merupakan rhizoma dari tanaman garut.Umbi garut berwarna putuh dan
dibungkus dengan sisik-sisik secara teratur. Sisik berwarna putih sampai coklat pucat.
6. Kimpul (Xanthosoma violaceum Schoott)
Bentuk umbi kimpul silinder sampai agak bulat, terdapat ruas dengan beberapa bakal
tunas. Jumlah umbi anak dapat mencapai 10 buah atau lebih. Dengan panjang sekitar 12-
25 cm dan diameter 12-15 cm dan umbi yang diohasilkan biasanya memiliki berat 300 –
1000 gram.
7. Gembili (Dioscorea aculeate L.)
Bentuk umbi gembili pada umumnya bulat lonjong, tetapi ada juga bentuk bercabang.
Permukaan umbi licin. Warna kulit umbi krem sampai coklat muda, dan warna daging
umbi putih bening sampai putih keruh.
C. Komposisi Kimia
1. Ubi kayu
Ubi kayu banyak mengandung air dan pati. Ubi kayu mengandung racun yang disebut
asam sianida (HCN). Berdasarkan kandungan asam sianidanya, ubi kayu dapat
digolongkan menjadi empat yaitu :
a. golongan yang tidak beracun, mengandung HCN 50 mg per kg umbi segar yang telah
diparut
b. beracun sedikit mengandung HCN antara 50 sampai 80 mg per kd
c. beracun mengandung HCN antara 80 – 100 mg per kg dan
d. sangat beracun mengandung HCN lebih besar dari 100 mg per kg.
Ubi kayu yang tidak beracun dikenal sebagai ubi kayu manis, sedangkan ubi kayu yang
beracun dikenal sebagai ubi kayu pahit,
2. Ubi jalar
Ubi jalar mengandung beberapa jenis gula oligosakarida yang dapat menyebabkan
flatulens, yaitu stakiosa, rafinosa dan verbaskosa. Oligosakarida penyebab flatulens ini
tidak dapat dicerna oleh bakteri karena tidak adanya enzim galaktosidase, tetapi dicerna
oleh bakteri pada usus bagian bawah. Hal ini mnyebabkan terbentuknya gas dalam usus
besar.
3. Talas
Talas mengandung banyak senyawa kimia yang dihasilkan sebagai produk sekunder
proses metabolisme. Senyawa-senyawa tersebut terdiri dari alkaloid, glikosida, saponin,
resin, beberapa gua dan asam organic.Umbi talas mengandung pigmen karotenoid yang
berwarna kuning dan anthosianin yang berwarna merah. Umbi talas mengandung kristal
kalsium oksalat yang menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal dari talas ini dapat dihilangkan
dengan perebusan atau pengukusan yang intensif.
4. Gadung
Umbi gadung mengandung karbohidrat, lemak, serat kasar dan abu lebih rendah
dibandingkan ketela pohon. Kandungan air dan protein umbi gadung lebih tinggi daripada
ketela pohon. Umbi gadung memiliki alkaloid dioscorin yang bersifat racun dan dioscorin
yang tidak beracun. Disamping itu umbi gadung juga mengandung sejumlah saponin yang
sebagian besar berupa dioscin yang bersifat racun. Umbi yang dibiarkan tua akan berubah
menjadi hijau dan kadar racunnta akan bertambah. Efek keracunan gadung mula-mula
terasa tidak enak di kerongkongan, pening, kemudian muntah darah, terasa tercekik dan
kepayahan.
5. Garut
Kadar umbi garut berkisar antara 19.4 sampai 21.7% dan merupakan komponen terbanyak
setelah air. Kadar karbohidrat umbi garut lebih rendah dibandingkan dengan ubi kayu.
6. Kimpul
Umbi kimpul mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Umbi
kimpul seringkali memberikan rasa gatal terutama pada umbi induknya. Rasa gatal ini
disebabkan karena adanya kristal-kristal kalsium oksalat yang terbentuk seperti jarum.
Kalsium oksalat dapat dikurangi dengan pencucian menggunakan air yang cukup banyak.
Selain itu rasa gatal juga dapat dihilangkan dengan pengukusan dan perebusan.
7. Gembili
Karbohidrat umbi gembili tersusun atas amilosa dan amilopektin. Umbi gembili juga
mengandung gula seperti glukosa dan fruktosa sehingga menimbulkan rasa manis. Protein
umbi gembili mengandung asam-asam amino sulfur (methionin dan sistin) yang rendah,
demikian pula asam-asam amino lisin dan tirosin serta triptophan yang terdapat dalam
jumlah yang rendah, tetapi asam-asam amino yang lain cukup besar.
Kentang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
?
Kentang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: S. tuberosum
Nama binomial
Solanum tuberosum
L.
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki
umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang
telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya
didatangkan dari Amerika Selatan.
Biologi
Bunga kentang.
Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk
di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak
berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di
dataran tinggi.
Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar
3cm. Warnanya berkisar dari ungu hingga putih.
Kentang di pasaran
Singkong
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Ketela pohon)
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?
Singkong
Gambar deskriptif singkong dari
Koehlers Medizinischepflanzen
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Upafamili: Crotonoideae
Bangsa: Manihoteae
Genus: Manihot
Spesies: M. esculenta
Nama binomial
Manihot esculenta
Crantz
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan
tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai
makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
Daftar isi
1 Deskripsi
2 Sejarah dan pengaruh ekonomi
3 Proses pembuatan
4 Penggunaan
5 Kadar gizi
o 5.1 Singkong sebagai makanan babi
6 Bahasa Lokal
7 Produksi sedunia
8 Lihat pula
9 Rujukan
o 9.1 Rujukan umum
o 9.2 Rujukan khusus
10 Pranala luar
Deskripsi
Berkas:Manihot DAN MANICOOL(PEJERET) esculenta dsc07325.jpg
Umbi singkong siap dijual.
Memiliki nama latin manihot utilissima. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang
dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis
singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi
singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala
kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida
yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin
protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena
mengandung asam amino metionin.
Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian
besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan
Kepulauan Karibia.
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada
sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16
ke Nusantara dari Brasil.
Proses pembuatan
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya
sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat
membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg
HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang
rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan
untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka. Teks
tebal
Penggunaan
Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam
masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung
singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi.
Kadar gizi
Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:
Kalori 121 kal
Air 62,50 gram
Fosfor 40,00 gram
Karbohidrat 34,00 gram
Kalsium 33,00 miligram
Vitamin C 30,00 miligram
Protein 1,20 gram
Besi 0,70 miligram
Lemak 0,30 gram
Vitamin B1 0,01 miligram[2]
Bahasa Lokal
Bahasa Sangihe: bungkahe
Bahasa Tolitoli: kasubi
bahasa Sunda: Sampeu
Jagung
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?
Jagung
Jagung
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Z. mays
Nama binomial
Zea mays ssp. mays
L.
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan
Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga
menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung
juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya
(dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena),
dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya
akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah
direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Daftar isi
1 Biologi jagung
o 1.1 Klasifikasi
o 1.2 Deskripsi
2 Biologi jagung
o 2.1 Klasifikasi
3 Deskripsi
o 3.1 Jagung hibrida di ladang.
o 3.2 Kandungan gizi
4 Keanekaragaman
5 Kandungan gizi
6 Pemanfaatan
7 Produksi jagung dan perdagangan dunia
8 Bahasa lokal
9 Referensi
10 Pranala luar
Biologi jagung
Klasifikasi
Deskripsi
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh
kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan
"rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Jagung termasuk tanaman bijinya berkeping tunggal monokotil, jagung tergolong berakar
serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada
kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-
buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga
tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada
yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas
dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence).
Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari
satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).
ciri-ciri:
1. panjang
2. berisi
3. ada buahya
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
o (tidak termasuk) Monocots
o (tidak termasuk) Commelinids
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Z. mays
Nama: binomial
Jagung (Zea mays L.)merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan
Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga
menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung
juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya
(dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena),
dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya
akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah
direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Daftar isi
Biologi jagung
Klasifikasi
Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk
asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus
Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-
satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal
50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui
pemuliaan tanaman.
Deskripsi
Jagung hibrida di ladang.
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh
kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul
akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya
tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga
tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada
yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas
dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence).
Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari
satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).
ciri-ciri:
1. panjang
2. berisi
3. ada buhya
Kandungan gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat
dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung
ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak
banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai
bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi
mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.[2].
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung
mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan
protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Pemanfaatan
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai
sumber energi alternatif.[4] Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer
sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang
telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang
siap dipasarkan. [5] [sunting] Produksi jagung dan perdagangan dunia
Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3 jt ton;
Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa Barat :
700 – 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-rata
produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun [6]
Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi
dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan
1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa
sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi jagung pada tahun
2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT [7]
Bahasa lokal
Keanekaragaman
Jagung dikelompokkan berdasarkan tipe bulir. Kiri atas adalah jagung gigi-kuda, di kiri
latar depan adalah podcorn, sisanya adalah jagung tipe mutiara.
Dipandang dari bagaimana suatu kultivar ("varietas") jagung dibuat dikenal berbagai tipe
kultivar:
Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan terluarnya (aleuron),
mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman.
Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna berbeda-beda,
karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh serbuk sari yang berbeda-beda.
Kandungan gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat
dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung
ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak
banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai
bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi
mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.[2].
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam
80-150 hari.
Pemanfaatan
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai
sumber energi alternatif.[4] Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer
sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang
telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang
siap dipasarkan. [5]
Sorgum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?
Sorgum
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Sorghum
L.
Spesies
Sorgum (Sorghum spp.) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber
pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan ke-5, sorgum
berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan
makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.
Spesies
Sorghum almum
Sorghum amplum
Sorghum angustum
Sorghum arundinaceum
Sorghum bicolor
Sorghum brachypodum
Sorghum bulbosum
Sorghum burmahicum
Sorghum controversum
Sorghum drummondii
Sorghum ecarinatum
Sorghum exstans
Sorghum grande
Sorghum halepense
Sorghum interjectum
Sorghum intrans
Sorghum laxiflorum
Sorghum leiocladum
Sorghum macrospermum
Sorghum matarankense
Sorghum miliaceum
Sorghum nitidum
Sorghum plumosum
Sorghum propinquum
Sorghum purpureosericeum
Sorghum stipoideum
Sorghum timorense
Sorghum trichocladum
Sorghum versicolor
Sorghum virgatum
Sorghum vulgare
Andropogon sorghum
Beras
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Ketan beralih ke halaman ini.
Beras
Beras, putih, panjang, biasa
Nilai nurtrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi 1.527 kJ (365 kcal)
Karbohidrat 79 g
- Gula 0.12 g
- Serat pangan 1.3 g
Lemak 0.66 g
Protein 7.13 g
Air 11.62 g
Thiamine (Vit. B1) 0.070 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0.049 mg (3%)
Niacin (Vit. B3) 1.6 mg (11%)
Pantothenic acid (B5) 1.014 mg (20%)
Vitamin B6 0.164 mg (13%)
Folate (Vit. B9) 8 μg (2%)
Calcium 28 mg (3%)
Iron 0.80 mg (6%)
Magnesium 25 mg (7%)
Manganese 1.088 mg (54%)
Phosphorus 115 mg (16%)
Potassium 115 mg (2%)
Zinc 1.09 mg (11%)
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk
dewasa.
Source: Sumberdata Nutrisi USDA
Seorang wanita menumbuk beras di sebuah desa dekat Bandung (foto diambil tahun 1908)
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa
merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang
menutupi).
Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau
digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang
berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.
Daftar isi
1 Anatomi beras
2 Kandungan beras
3 Macam dan warna beras
4 Aspek pangan
5 Aspek budaya dan bahasa
6 Produksi padi (gabah kering giling) 10 negara terbesar tahun 2009 (dalam juta
metrik ton)
7 Produksi beras indonesia (dalam ribuan ton)
8 Impor beras indonesia (dalam ribuan ton)
9 Galeri gambar
10 Rujukan
Anatomi beras
Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari
aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit,
endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh
lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari,
embrio disebut sebagai mata beras.
Kandungan beras
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-
85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral,
dan air.
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan
atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya
didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki
kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak
berlekatan) dan keras.
Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen yang
mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia.
Beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit
aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi pasar
beras.
Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang
merupakan sumber warna merah atau ungu.
Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi
antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh
patinya merupakan amilopektin.
Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.
Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak (misalnya 'Cianjur
Pandanwangi' atau 'Rajalele'). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa aromatik
yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa
genetika beras.
Aspek pangan
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok terpenting warga
dunia. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai macam penganan dan kue-
kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk dijadikan tapai. Selain itu, beras
merupakan komponen penting bagi jamu beras kencur dan param. Minuman yang populer
dari olahan beras adalah arak dan air tajin.
Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras (lapisan
aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung bekatul (rice bran).
Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen makanan dengan sebutan tepung mata
beras.
Untuk kepentingan diet, beras dijadikan sebagai salah satu sumber pangan bebas gluten
dalam bentuk berondong.
Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna merah atau
beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah yang telah dikenal sejak
tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib saat itu dipercaya memiliki nilai nilai medis yang
dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras
putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil
analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas
beras putih (349 kal : 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut
mungkin disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg).
Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam keadaan berat
dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan,
sembelit, mudah lelah, kesemutan, jantung berdebar, dan refleks berkurang.
Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan)
dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan
bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator
dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat
berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam
membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit
degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini
mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
Pembedaan padi, gabah, merang, jerami, beras, nasi, atau ketan, merupakan salah satu ciri
melekatnya "budaya padi" pada masyarakat pengguna keluarga bahasa Austronesia, dan
dengan demikian juga bagian dari budaya Austronesia.
Sejumlah relief pada candi-candi di Jawa juga memperlihatkan aspek "budaya padi" pada
masyarakat setempat pada masa itu.
Budaya menanak beras hingga kini masih bisa ditemui sebagai kegiatan sehari-hari,
walaupun berbagai cara instan dicoba, misalnya, adanya inovasi makanan berbahan beras
seperti rengginang, bahkan hingga beras merah instan, untuk mengadaptasi gaya hidup
yang semakin mobil dan dinamis.
Galeri gambar
Beras sesudah (kiri) dan sebelum disosoh
Gandum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?
Gandum
Triticum aestivum, jenis gandum yang paling
umum ditanam.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Triticum
L.
Spesies
T. aestivum
T. aethiopicum
T. araraticum
T. boeoticum
T. carthlicum
T. compactum
T. dicoccoides
T. dicoccon
T. durum
T. ispahanicum
T. karamyschevii
T. macha
T. militinae
T. monococcum
T. polonicum
T. spelta
T. sphaerococcum
T. timopheevii
T. turanicum
T. turgidum
T. urartu
T. vavilovii
T. zhukovskyi
Referensi:
ITIS 42236 2002-09-22
Gandum (Triticum spp.) adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang
kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu,
pakan ternak, ataupun difermentasi untuk menghasilkan alkohol.
Daftar isi
1 Sejarah
2 Klasifikasi
o 2.1 T. aestivum (hard wheat)
o 2.2 T. compactum (soft wheat)
o 2.3 T. durum (durum wheat)
3 Morfologi biji
o 3.1 Bran
o 3.2 Endosperma
o 3.3 Lembaga
4 Tepung terigu
o 4.1 Pembuatan tepung terigu
o 4.2 Jenis tepung terigu
5 Referensi
6 Pranala luar
Sejarah
Masyarakat prasejarah sudah mengenal sifat-sifat gandum dan tanaman biji-bijian lainnya
sebagai sumber makanan. Berdasarkan penggalian arkeolog, diperkirakan gandum berasal
dari daerah sekitar Laut Merah dan Laut Mediterania, yaitu daerah sekitar Turki, Siria,
Irak, dan Iran. Sejarah Cina menunjukkan bahwa budidaya gandum telah ada sejak 2700
SM [1].
Klasifikasi
Gandum merupakan makanan pokok manusia, pakan ternak dan bahan industri yang
mempergunakan karbohidrat sebagai bahan baku [2]. Gandum dapat diklasifikasikan
berdasarkan tekstur biji gandum (kernel), warna kulit biji (bran), dan musim tanam.
Berdasarkan tekstur kernel, gandum diklasifikasikan menjadi hard, soft, dan durum.
Sementara itu berdasarkan warna bran, gandum diklasifikasikan menjadi red (merah) dan
white (putih). Untuk musim tanam, gandum dibagi menjadi winter (musim dingin) dan
spring (musim semi). Namun, secara umum gandum diklasifikasikan menjadi hard wheat,
soft wheat dan durum wheat.
T. aestivum (hard wheat)
T. aestivum adalah spesies gandum yang paling banyak ditanam di dunia dan banyak
digunakan sebagai bahan baku pembuatan roti karena mempunyai kadar protein yang
tinggi. Gandum ini mempunyai ciri-ciri kulit luar berwarna coklat, bijinya keras, dan
berdaya serap air tinggi. Setiap bulir terdiri dari dua sampai lima butir gabah.
T. compactum merupakan spesies yang berbeda dan hanya sedikit ditanam. Setiap
bulirnya terdiri dari tiga sampai lima buah, berwarna putih sampai merah, bijinya lunak,
berdaya serap air rendah dan berkadar protein rendah. Jenis gandum ini biasanya
digunakan untuk membuat biskuit dan kadang-kadang membuat roti.
T. durum merupakan jenis gandum yang khusus. Ciri dari gandum ini ialah bagian dalam
(endosperma) yang berwarna kuning, bukan putih, seperti jenis gandum pada umumnya
dan memiliki biji yang lebih keras, serta memiliki kulit yang berwarna coklat. Gandum
jenis ini digunakan untuk membuat produk-produk pasta, seperti makaroni, spageti, dan
produk pasta lainnya [3].
Morfologi biji
Pada umumnya, kernel berbentuk ofal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm.
Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri
dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ)
[4]
. Bagian kulit dari biji gandum sebenarnya tidak mudah dipisahkan karena merupakan
satu kesatuan dari biji gandum tetapi bagian kulit ini biasanya dapat dipisahkan melalui
proses penggilingan.
Bran
Bran merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5% dari total keseluruhan
gandum. Bran terdiri dari 5 lapisan yaitu epidermis (3,9%), epikarp (0,9%), endokarp
(0,9%), testa (0,6%), dan aleuron (9%). Bran memiliki granulasi lebih besar dibanding
pollard, serta memiliki kandungan protein dan kadar serat tinggi sehingga baik
dikonsumsi ternak besar. Epidermis merupakan bagian terluar biji gandum, mengandung
banyak debu yang apabila terkena air akan menjadi liat dan tidak mudah pecah. Fenomena
inilah yang dimanfaatkan pada penggilingan gandum menjadi tepung terigu agar lapisan
epidermis yang terdapat pada biji gandum tidak hancur dan mengotori tepung terigu yang
dihasilkan. Kebanyakan protein yang terkandung dalam bran adalah protein larut
(albumin dan globulin).
Endosperma
Endosperma merupakan bagian yang terbesar dari biji gandum (80-83%) yang banyak
mengandung protein, pati, dan air. Pada proses penggilingan, bagian inilah yang akan
diambil sebanyak-banyaknya untuk diubah menjadi tepung terigu dengan tingkat
kehalusan tertentu [5]. Pada bagian ini juga terdapat zat abu yang kandungannya akan
semakin kecil jika mendekati inti dan akan semakin besar jika mendekati kulit.
Lembaga
Lembaga terdapat pada biji gandum sebesar 2,5-3%. Lembaga merupakan cadangan
makanan yang mengandung banyak lemak dan terdapat bagian yang selnya masih hidup
bahkan setelah pemanenan. Di sekeliling bagian yang masih hidup terdapat sedikit
molekul glukosa, mineral, protein, dan enzim. Pada kondisi yang baik, akan terjadi
perkecambahan yaitu biji gandum akan tumbuh menjadi tanaman gandum yang baru.
Perkecambahan merupakan salah satu hal yang harus dihindari pada tahap penyimpanan
biji gandum. Perkecambahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya kondisi
kelembapan yang tinggi, suhu yang relatif hangat dan kandungan oksigen yang melimpah.
Tepung terigu
Tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir gandum, dan
digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi dan roti. Kata terigu dalam bahasa
Indonesia diserap dari bahasa Portugis, trigo, yang berarti "gandum".
Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan
dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu. Tepung terigu
juga berasal dari gandum, bedanya terigu berasal dari biji gandum yang dihaluskan,
sedangkan tepung gandum utuh (whole wheat flour) berasal dari gandum beserta kulit
arinya yang ditumbuk.
Tepung terigu diperoleh dari hasil penggilingan biji gandum yang mengalami beberapa
tahap pengolahan (Paul & Helen 1972). Beberapa tahap proses pengolahan tersebut
adalah tahap persiapan dan tahap penggilingan. Tahap persiapan meliputi proses cleaning
(pembersihan), dampening (pelembapan), dan conditioning (pengondisian). Pada tahap
cleaning, gandum dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti debu, biji-biji lain selain
gandum (seperti biji jagung, kedelai), kulit gandum, batang gandum, batu-batuan, kerikil,
logam, dan lain-lain [6]. Kontaminan-kontaminan tersebut harus dipisahkan dari gandum
sebelum proses penggilingan. Penggunaan ayakan kasar dan magnet dapat memisahkan
benda-benda asing dan substansi logam yang terdapat pada gandum. Kontaminan kecil
memerlukan perlakuan khusus untuk memisahkannya dari gandum.
Gandum yang telah dibersihkan mengalami proses selanjutnya yaitu proses dampening
dan conditioning. Proses dampening adalah proses penambahan air agar campuran
gandum memiliki kadar air yang diinginkan [6]. Proses dampening tergantung pada
kandungan air dari gandum, kepadatan, dan kekerasan biji gandum. Jumlah air yang
ditambahkan dapat dihitung secara matematis dengan menggunakan persamaan:
W adalah jumlah air yang ditambahkan (kg), M2 adalah kadar air yang diinginkan (%),
M1 adalah kadar air gandum awal (%), dan Q adalah berat gandum (kg).
Tahap selanjutnya adalah tahap penggilingan yang meliputi proses breaking, reduction,
sizing, dan tailing. Prinsip proses penggilingan adalah memisahkan endosperma dari
lapisan sel aleuron atau lapisan kulit. Diawali dengan proses breaking, endosperma
dihancurkan menjadi partikel-partikel dalam ukuran yang seragam dalam bentuk bubuk
seukuran tepung [7]. Tahap penggilingan selanjutnya adalah proses reduction, yaitu
endosperma yang sudah dihancurkan diperkecil lagi menjadi tepung terigu, untuk
selanjutnya diayak untuk dipisahkan dari bran dan pollard. Selama proses penggilingan
dihasilkan produk-produk samping seperti dedak, pollard, pellet, dan tepung industri.
Tujuan dari tahap penggilingan ini untuk memperoleh hasil ekstraksi yang tinggi dengan
kualitas tepung yang baik. Proses tepung yang baik umumnya menghasilkan 74-84%
tepung terigu sedangkan bran dan pollard kira-kira 20-26%. Tepung hasil produksi
dianalisis di laboratorium kendali mutu untuk dianalisis kandungan-kandungan dalam
tepung terigu yang meliputi penetapan kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar
gluten, uji warna, uji farinograph, ekstensograph, alveograph, amylograph, serta analisis
mikrobiologi.
Tepung berprotein tinggi (bread flour): tepung terigu yang mengandung kadar
protein tinggi, antara 11%-13%, digunakan sebagai bahan pembuat roti, mi, pasta,
dan donat.
Tepung berprotein sedang/serbaguna (all purpose flour): tepung terigu yang
mengandung kadar protein sedang, sekitar 8%-10%, digunakan sebagai bahan
pembuat kue cake.
Tepung berprotein rendah (pastry flour): mengandung protein sekitar 6%-8%,
umumnya digunakan untuk membuat kue yang renyah, seperti biskuit atau kulit
gorengan ataupun keripik.
sereallia
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN SEREALIA
Serealia atau dalam Bahasa Inggris disebut cereal, dikenal juga sebagai sereal atau
biji-bijian yang merupakan sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen
biji/bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati. Kebanyakan serealia merupakan anggota
dari suku padi-padian dan disebut sebagai serealia sejati. Anggota yang paling dikenal
dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah padi
(Oryza sativa), jagung (Zea mays), gandum(triticum sp),cantem (surgum sp). Beberapa
tanaman penghasil bijian yang bukan padi-padian juga sering disebut serealia semu
(pseudocereals); mencakup buckwheat, bayam biji (seed amaranth), dan kinoa. Beberapa
serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jewawut dan berbagai jenis
milet. Walaupun menghasilkan pati, tanaman seperti sagu, ketela pohon, atau kentang
tidak digolongkan sebagai serealia karena bukan dipanen bulir/bijinya. Serealia
dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh dunia, melebihi semua jenis tanaman lain
dan menjadi sumber energi bagi manusia dan ternak. Di sebagian negara berkembang,
serealia seringkali merupakan satu-satunya sumber karbohidrat.
Serealia berasal dari kata “Ceres”, nama dewa Yunani untuk pertanian. Dan, istilah
ini umumnya digunakan untuk menunjukkan berbagai jenis tanaman famili rumput-
rumputan atau padi-padian yang menghasilkan biji-bijian yang bisa dimakan. Tidak heran,
kalau akhirnya banyak yang mengartikan serealia sebagai biji-bijian. Istilah serealia lalu
populer juga sebagai bahan hidangan sarapan di berbagai negara maju, khususnya dengan
berkembangnya sereal sarapan (breakfast cereals) . Di Amerika, sereal sarapan ini
dikembangkan oleh John Harvey Kellogg pada tahun 1895 sebagai santapan padi siap
saji. Serealia siap saji ini dengan mudah bisa di peroleh di pasar swalayan dalam aneka
rasa dan bentuk.
Awalnya, produk sereal dikembangkan untuk membantu pasien meningkatkan intake
serat pada dietnya. Beberapa tahun kemudian, lebih dari 30 jenis produk sereal sarapan
dikembangkan. Tidak hanya untuk meningkatkan konsumsi serat, tetapi juga
meningkatkan kesehatan dan –bahkan- dijanjikan dapat menyembuhkan beberapa gejala
penyakit.
B. JENIS – JENIS SEREALIA
Ada begitu banyak jenis serealia. Di Indonesia, yang umum dijumpai adalah beras
merah, beras putih, jagung, gandum, serta sorgum . Sementara itu, di negara lain, dikenal
juga oats, barley, rye, dan millet.
a. Padi
Kebanyakan dari kita lebih menyukai beras yang telah disosoh bersih, sehingga
warnanya putih. Padahal, nilai gizi beras pecah kulit (sebelum disosoh) jauh lebih tinggi.
Memang, secara alami warna beras ini agak kecokelatan. Sebenarnya, ada perbedaan
antara kedua beras itu. Adanya lapisan yang menyelimuti biji beras, yakni dedak atau
bekatul padi ( rice bran ). Tapi, kalau tetap ingin beras putih, kikis habis dulu lapisan luar
itu. Ironisnya, dedak justru mengandung paling tidak 65% dari zat gizi mikro penting
dalam beras. Dalam dedak padi memang banyak dijumpai fitokimia, vitamin (seperti
tiamin, niasin, vitamin B6), mineral (besi, fosfor, magnesium, potasium), asam amino,
asam lemak esensial, serta antioksidan.
Di samping itu, dedak padi begitu sarat manfaat, seperti:
• Mengurangi risiko terjangkitnya penyakit dan meningkatkan kesehatan tubuh.
• Bersifat hipoalergenik (rendah kemungkinan untuk memicu alergi).
• Sumber serat makan yang baik.
Jadi, tidak heran kalau dedak padi banyak digunakan dalam berbagai industri pangan,
farmasi dan pangan suplemen (termasuk dietary supplement), diolah jadi berbagai produk
sereal sarapan atau produk makanan lainnya, serta jadi bahan dasar produk minuman
fungsional yang mengandung vitamin B kompleks, kalsium, potasium, dan sebagainya.
Jenis-jenis beras, antara lain :
1. Beras unus baru panen
Beras unus adalah salah satu jenis beras yang berwarna putih agak kusam dengan
bentuk panjang kurus serta tekstur yang keras atau tidak rapuh dengan sifat tidak banyak
menyerap air. Beras unus lebih ramping bila dibandingkan denngan beras-beras lainnya.
Sebagaimana bulir serealia lainnya, bagian terbesar lainnya disominasi oleh pati (80-
85%). Beras ini juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian
aleuron),mineral dan air. Beras yang baru dipanen dari penggilingan beras.beras unus ini
tidak mudah patah dan berwarna putih bersih. Beras ini dengan kadar amilosa tinggi beras
ini dapat menyerap air lebih cepat tetapi dapat melepaskan air dengan cepat pula. Beras
ini antara lain warnanya putih bersih,butir nasi terpisah.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 339 kal, protein 7,7 gram,
lemak 4,4 gram, karbohidrat 73,0 gram, kalsium 22 mg, fosfor 272 mg, besi 3,7 mg,
vitamin B1 dan air 12,0 gram.
Beras ketan putih adalah sejenis beras yang memiliki amilopektin yang lebih
dibandingkan beras pada umumnya. Bera sini memiliki warna putih susu dan memiliki
butiran-butiran yang lebih besar daripada beras putih. Pemakaian jenis beras ini tidaklah
seumum beras putih di kalangan rakyat ramai. Biasa digunakan pada saat-saat tertentu
saja,walau kandungan gizinya tidak jauh berbeda dengan kandungan nilai gizi beras putih.
Beras ini dengan kadar amilosa berkisar 1-2%.Hasil pemasakan beras ini mempunyai sifat
sangat mengkilap,sangat lekat dan kerapatan antar butir nasi tinggi sehingga volume
nasinya sangat kecil.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 362 kal, protein 8,7 gram,
lemak 0,7 gram, karbohidrat 70,4 gram, kalsium 12 mg, fosfor 148 mg, besi 0,8 mg,
vitmin B1, dan air 2,0.
8. Beras merah
Beras merah adalah sumber protein yang baik, sumber mineral seperti selenium
yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan sumber vitamin B yang dapat
menyehatkan sel-sel saraf dan sistem pencernaan. Beras merah juga memiliki kandungan
serat yang tinggi sehingga dapat mencegah konstipasi. Beras merah mempunyai rasa
seprti kacang dan lebih kenyal dari beras putih, meskipun lebih cepat basi beras merah
lebih bernutrisi. Warna merah pada beras terbentuk dari pigmen antosianin yang
dikandungnya. Menurut hasil penelitian para ilmuwan,beras memiliki beberapa
keunggulan antara lain: beras merupakan sumber vitamin B kompleks yang baik
sekali.Dimana vitamin B dapat mengubah karbohidrat semaksimal mungkin menjadi
energi. Beras merah memiliki kandungan nilai gizi yang mendekati komposisi beras
putih,kecuali pada nimendekati komposisi beras putih,kecuali pada nilai kalori setelah
matang.
Memiliki kandungan gizi, yaitu : kalori 359 kal, protein 7,5 gram, lemak 0,9 gram,
karbohidrat 77,6 gram, kalsium 16 mg, fosfor 163 mg, besi 0,3 mg, vitamin B1 dan air
13,0 gram. Kandungan yang dipunyai beras merah adalah sebagai berikut :
Mengandung lebih banyak magnesium.
Kaya akan asam amino dan GABA ( Gamma-AminoButyric Acid)
Merupakan sumber mineral mangan, 100 gram beras merah mengandung 1,1 mg mangan
atau mampu mencukupi 55% kebutuhan harian mineral mangan.
b. Jagung
Sampai sekarang, jagung masih merupakan pangan pokok untuk benua Amerika,
khususnya Amerika Latin. Selain dikonsumsi dalam bentuk kering dan ditepungkan, bisa
pula jagung dikonsumsi dengan cara direbus atau dikukus, terutama jagung manis.
Sebagai sereal sarapan, jagung sangat populer. Emping jagung ( cornflakes ) dengan
aneka rasa dan bentuk banyak ditawarkan di pasar. Jenis emping jagung yang cukup
populer adalah Trotila atau lebih dikenal dengan Tortila.
1. Jagung kering putih
Jagung ini berwarna putih.yang pada dasarnya berasal dari jagung biasa hanya saja
dikeringkan dan menjadi keras. Ternyata dari beberapa penelitian, terbukti bahwa jagung
kering putih hampir sama dengan jagung kering kuning, namun nutrisi yang terkandung
didalamnya juga sudah berbeda dan rasanya sudah tidak enak lagi.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 307 kal, protein 7,9 gram,
lemak 3,4 gram, karbohidrat 63,6 gram, kalsium 8 mg, fosfor 148 mg, besi 2,1 mg, vitmin
B1, dan air 24,0 gram
Jagung ini pada umumnya sama dengan jagung kering putih.yang sama-sama
dikeringkan.hanya saja jagung ini berwarna kuning,bentuknya bulat kecil dan biasanya
dijadikan makanan ternak. Pada jagung kuning segar saja tidak bisa menghasilkan protein,
karena kadar protein yang rendah (8,9%), bahkan defisien terhadap asam amino penting
terutama lysin dan triptofan. Apalagi setelah jagung kuning ini dikeringkan,maka akan
lebih banyak lagi nutrisi-nutrisi yang hilang apalagi zat patinya pun hilang karena menjadi
kering, oleh karena itu jelas sekali kalau jagung kuning kering ini sangat tidak pantas
untuk dikonsumsi, selain tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, rasanya pun
sudah tidak enak seperti ketika segar karena sudah kering, keras dan tidak ada zat pati
yang menambahkan rasa gurih pada biji jagung tersebut.
Kandungan zat gizi yang terkandung adalah kalori 355 kal, protein 9,2 gram,
lemak 3,9 gram, karbohidrat 73,7 gram, kalsium 10 mg, fosfor 256 mg, besi 2,4 mg,
vitamin A, vitamin B1,dan air 12,0 gram.
Jagung ini merupakan jagung yang memiliki warna kuning yang segar dan
mengandung karbohidrat.jagung ini memiliki tekstur yang keras dan disela-sela pinggiran
jagung terdapat biji putih di dalamnya setelah jagung itu dibelah baik secara melintang
maupun membujur.bentuk biji dari jagung ini menyerupai kaca dan warnanya kuning
muda,jernih dan bercahaya. Jagung kuning merupakan bahan pakan ternak dan ikan yang
populer digunakan di Indonesia dan di beberapa negara lain. Jagung kuning digunakan
sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber protein, karena
kadar protein yang rendah (8,9%), bahkan defisien terhadap asam amino penting,
terutama lysin dan triptofan. Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian bersar berada
pada endospormium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluru bahan
kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan
amilopektin .
Kandungan gizi yang terdapat adalah Kalori 140 kal,protein 4.7gram,lemak 1,3
gram,karbohidrat 33,1 gram,kalsium 6 mg,fosfor 118 mg,besi 0,7 mg
Vitamin A ,vitamin B 0,24 mg,vitamin C 8 mg ,air 60,0 mg.
d. Barley
Benih sorgum itu tahan panas maupun air. Dengan usia tanam lebih pendek
dibandingkan sorgum biasa. Pengembangan sorgum itu bisa menjadi salah satu alternatif
sumber pangan Indonesia yang potensial. Sebab, Indonesia saat ini terancam krisis pangan
akibat produksi pangan dalam negeri yang tidak mampu mengimbangi kebutuhan pangan
masyarakat. Selain itu, biji dari tanaman mirip jagung itu bisa dimanfaatkan sebagai
campuran tepung gandum atau dimakan langsung. Batangnya juga bisa dimanfaatkan
sebagai pakan ternak sapi layaknya batang jagung. Sorgum biasanya dijadikan penganan
atau makanan pokok pengganti beras di beberapa daerah. Biasanya, sorgum itu disajikan
dengan direbus layaknya nasi, kemudian dicampur kelapa muda. Bagi yang tidak biasa,
bahan pangan yang lengket ini memang belum bisa menggantikan beras sebagai makanan
pokok. Namun, pada masyarakat di beberapa daerah, sorgum sangat dikenal dan bisa
menjadi bahan makanan pokok mereka.
C. FUNGSI SEREALIA
- Didalam tubuh karbohidrat merupakan salah satu sumber utama energi, dari tiga sumber
energi yaitu karbohidrat, lemak dan protein.
- Karbohidrat merupakan sumber utama yang paling murah.
- Karbohidrat yang tidak dapat dicerna memberikan volume pada usus
D. KOMPOSISI KIMIA
Karbohidrat
- Bagian terbanyak dari serealia
- Terdiri atas pati, pentosan*), selulosa, hemiselulosa dan gula
- Pada beras pecah: pati 85-95%, pentosan 2-25% dan gula 0,6-1,1%
- Amilosa**) penentu rasa dan mutu nasi
- Kadar amilosa makin tinggi, makin pera.
- Amilosa merupakan polisakarida, polimer yang tersusun dari glukosa sebagai
monomernya. Tiap-tiap monomer terhubung dengan ikatan 1,6-glikosidik. Amilosa
merupakan polimer tidak bercabang yang bersama-sama dengan amilopektin menjadi
komponen penyusun pati. Dalam masakan, amilosa memberi efek “keras” atau “pera”
bagi pati atau tepung.
Protein
- Protein dalam biji:
- Albumin (larut dalam air)
- Globulin (larut dalam garam)
- Prolamin (larut dalam alkohol)
- Blutelin (larut dalam alkali dan asam)
- Serealia: utama prolamin dan globulin
Lemak
- Lemak tertinggi pada lembaga dan aleuron
- 80% lemak dalam beras pecah kulit ada di dedak, bekatul.
Mineral
- Jumlah banyak: K, S P, Mg, Cl, Na, Ca, Si
- Jumlah kecil: Fe, Zn, Mn, Cu
Vitamin
- Kandungan vitamin utama pada serealia adalah asam pantotenat (B5), biotin (B7),
inositol, vitamin B12 (cyanocobalamin), dan vitamin E (tokoferol). Vitamin ini banyak
terdapat pada lapisan aleuron dan selama penggilingan vitamin ini banyak yang hilang.
- Khusus untuk inositol, sebetulnya bukan vitamin, tapi ada yang menggolongkan sebagai
vitamin B.
E. STANDAR PERSYARATAN MUTU
Serealia (beras) yang dijual dipasaran bermacam-macam jenisnya dan berbeda-beda pula
mutunya.
Serealia (beras) yang baik adalah beras yang jika dimasak akan menghasilkan nasi yang
empuk (pulen) dan memberikan aroma yang harum.
Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam memilih beras yang baik:
- Warna beras keputih-putihan dan mengkilat
- Butiran-butiran biji beras tampak utuh atau tidak banyak patah
- Beras tidak mengeluarkan bau yang tidak wajar, seperti bau apek
- Beras tampak bersih dari berbagai kotoran seperti debu, ulat atau kutu beras dan pasir.
Mutu pasar
Mutu pasar ini ditentukan oleh bentuk, ukuran, rupa biji serta mutu giling. Mutu pasar
menentukan harga beras dan selalu mempengaruhi mutu masak dan mutu rasa.
Berdasarkan ukuran beras dalam standarisasi mutu beras dikenal 4 tipe yaitu :
- biji sangat panjang (extra long grain)
- biji panjang (long gran)
- biji sedang
- biji pendek
Mutu giling tidak dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk biji, tetapi lebih ditentukan oleh
varietas padi dan kadar air beras.
- Mutu masak
- ditentukan oleh suhu gelatinisasi
- rendah : kurang dari 70OC
- Sedang : 70 – 74OC
- Tinggi : >74OC
- Beras yang mempunyai suhu gelatinisasi lebih tinggi apabila dimasak membutuhkan air
dan waktu lebih banyak pada proses pemasakannya. Beras yang mempunyai suhu
gelatinisasi tinggi mutunya rendah.
F. HASIL OLAHAN
- Tepung beras
- Tepung gandum
- Tepung trigu
- Tepung Garut (tepung anowroot)
- Tepung beras
- Tepung jagung kuning
- Tepung jagung putih
- Tepung maizena
- Nasi
- Hevermuot
- Makaroni
- Mi basah
- Mi kering
- Misoa
- Bubur beras
- Popcorn
- Jagung bakar
-
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Serealia merupakan biji-bijian dari family rumput-rumputan (graminae) yang kaya
akan karbohidrat sehinggga merupakan makanan pokok manusia, campuran makanan
ternak dan bahan baku industri yang merupakan sumber karbohidrat. Serealia
mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan tubuh yang berfungsi sebagai zat
pembangun, penyuplai energi, dll. Serealia juga mengandung asam amino essensial, asam
amino semi essensial dan asam amino non esensial serta zat-zat toksis pun terkandung di
dalamnya yang menguntungkan tubuh meskipun bisa dikatakan serealia sarat akan
kandungan nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh, namun kita perlu memperhatikan
keadaannya, misalnya beras lama dan beras yang baru dipanen akan berbeda zat gizinya
karena adanya perubahan waktu, banyaknya mengikat kadar oksigen, banyaknya debu
yang menempel dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pustaka-deptan.go.id
www.google.com
http://kuliahpangan77.wordpress.com/wp-login.php
http://faostat.fao.org
Nurmala T. 1980. Budidaya Tanaman Gandum. Bandung: PT Karya Nusantara Jakarta.
Muchtadi TR, Sugiyono. 1992. Petunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Fabriani G, Lintas C. 1988. Durum Wheat: Chemistry and Technology. Minnesota:
American Association of Cereal Chemists, Inc.
Kent NL. 1975. Technology of Cereals with Special References to Wheat. Oxford:
Pergamon Pr.
Jones DWK, Amos AJ. 1967. Composition of Wheat and Products of Milling in Modern
Cereal Chemistry. London: Food Trade Press Ltd.
[Bogasari]. 1997. Quality Control of Raw Material Wheat Flour and By Product. Jakarta:
PT ISM Bogasari Flour Mills.
Buckle KA et al. 1985. Ilmu Pangan. Purnomo AH, penerjemah. Jakarta: UI-Press.
Terjemahan dari: Food Science.
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam.
Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi)
dan 'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil
panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian
luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna
putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.
a. Kandungan beras
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat yaitu:
Amilosa yaitu pati dengan struktur tidak bercabang
Amilopektin yaitu pati dengan struktur bercabang dan cenderung
bersifat lengket
2. Jagung
4. Barley
5. Oats
Oats adalah salah satu serealia yang agak sulit untuk diproses dan diolah
menjadi bahan makanan. Untuk memproses oat sebagai makanan yang dapat
dikonsumsi manusia, sekam oat harus dihilangkan terlebih dahulu sehingga
diperoleh groat yang siap diproses. Groat tersebut memiliki serat atau rambut
yang harus dihilangkan, karena rasanya yang pahit. Selain itu groat harus
distabilkan dengan proses pemanasan dalam rangka menginaktifasi enzim.
Jika enzim dalam groat tidak dinonaktifkan akan menyebabkan groat menjadi
tengik.
Oats groat memiliki kandungan protein yang paling tinggi serta kualitas
protein yang lebih beragam bila dibandingkan serealia lain. Oat groat juga
memiliki kandungan karbohidrat yang mudah dicerna, kecuali beberapa serat
dan memiliki ciri fisiologi yang cukup bermanfaat. Kandungan lemak yang
dimiliki juga cukup tinggi bila dibandingkan serealia lain. Selain itu oat juga
kaya akan mineral dan vitamin pada bran (kulit) dan bakal bijinya.
6. Sorgum
B. Umbi-umbian
1. Ubi kayu
2. Ubi jalar
3. Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi
kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa
walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.
4. Talas
6. Suweg
7. Gembili
Gembili adalah jenis umbi yang tumbuh merambat dengan daun berwarna hijau
dan batang agak berduri. Buahnya menyerupai ubi jalar dengan ukuran sebesar
kepalan tangan orang dewasa. Berwarna coklat muda dengan kulit tipis.
Umbi gembili biasanya dimasak dengan cara direbus. Kulit gembili yang sudah
direbus akan menjadi kering. Umbinya berwarna putih bersih dengan tekstur
menyerupai ubi jalar dan rasa yang khas. Menurut informasi Wikipedia, gembili
mengandung etanol yang dapat digunakan sebagai bahan baku bio-etanol atau
minuman beralkohol.
Daftar pustaka
http://dc435.com/2011/12/27/karakteristik-beras-dan-pengolahannya/
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1806341-mengenal-karakter-
umbi/#ixzz25rAGL1Mk