Anda di halaman 1dari 4

Kedua saraf ischadicusc (n. Ischiadicus) adalah syaraf terbesar dan terpanjang pada tubuh.

masing-masing hampir sebesar jari. Pada setiap sisi tubuh, syaraf sciatic menjalar dari tulang
punggung bawah ,dibelakang persendian pinggul, turun ke bokong dan dibelakang lutut. Disana
syaraf sciatic terbagi dalam beberapa cabang dan terus menuju kaki. Ketika syaraf sciatic
terjepit, meradang, atau rusak, nyeri-sciatica-bisa menyebar sepanjang panjnag syaraf sciatic
menuju kaki. Sciatica terjadi sekitar 5% pada orang Diagnosis dan Klasifikasi Berdasarkan
Patofisiologi: Nyeri Pinggang Spesifik (Specific low back pain): gejala yang disebabkan oleh
mekanisme patofisiologi yang spesifik, seperti hernia nuclei pulposi (HNP), infeksi, osteoporosis,
rheumatoid arthritis, fraktur, atau tumor. Dalam praktek klinis, adanya bendera merah (red flag)
merupakan indikasi adanya proses patologi yang mendasari, termasuk masalah akar saraf.
Nyeri Pinggang Non Spesifik (Non-specific low back pain): gejala tanpa penyebab spesifik yang
jelas. Sekitar 90% nyeri pinggang masuk dalam kategori ini. Diagnosisnya berdasarkan eklusi
dari patologi spesifik. Diagnosis Triase: non-specific low back pain radicular syndrome specific
pathology Berdasarkan Durasi (Waktu): Nyeri Pinggang Akut: bila menetap kurang dari 6
minggu. Nyeri Pinggang Sub-akut: antara 6 minggu sampai 3 bulan. Nyeri Pinggang Kronis: bila
lebih dari 3 bulan. Red flags: Onset usia <20 atau >55 tahun Nyeri non-mekanik (tidak
berhubungan dengan waktu atau aktivitas) Nyeri thorax Riwayat karsinoma, penggunaan steroid,
HIV Merasa kurang sehat Penurunan berat badan Gejala neurologis yang luas Deformitas
struktur tulang belakang Indikasi masalah pada akar saraf: Nyeri kaki yang unilateral > nyeri
pinggang Nyeri menjalar ke kaki atau jari kaki Mati rasa dan kesemutan yang sesuai dengan
peta dermatom Reflek kaki yang menurun Positive straight leg raising test (akar saraf L4-S1)
Positive femoral stretch test (akar saraf L2-L4) Nyeri kaki diperberat dengan batuk, bersin, atau
Valsalva manoeuvre Faktor Prognostik (yellow flags): Faktor yang berhubungan dengan
pekerjaan Stres psikososial Mood yang depresif Beratnya nyeri dan pengaruh ke fungsional
Episode nyeri pinggang sebelumnya Laporan gejala yang ekstrim Harapan pasien Imaging
Penggunaan imaging hanya ditujukan pada nyeri pinggang dengan red flags. Computed
tomography (CT) sebanding dengan magnetic resonance imaging (MRI) untuk mendiagnosis
herniasi diskus lumbalis dan stenosis. MRI lebih akurat untuk kasus-kasus infeksi dan
keganasan. Faktor Risiko Individu Kejadian: Usia; aktivitas fisik; kelemahan otot abdomen dan
pinggang; merokok Kronisitas: Obesitas; tingkat pendidikan yang rendah; disabilitas dan nyeri
yang berat Psikososial Kejadian: Stress; cemas; mood atau emosi yang negatif; fungsi kognitif
yang jelek; pain behaviour Kronisitas: Distress; mood yang depresif; somatisasi Okupasional
Kejadian: Mengangkat material secara manual; membungkuk dan memutar; getaran seluruh
tubuh; tidak puas pada pekerjaan; tugas yang monoton; dukungan sosial dan hubungan kerja
yang jelek Kronisitas: Tidak puas pada pekerjaan; tidak tersedianya tugas yang ringan ketika
kembali bekerja; pekerjaan yang memerlukan aktivitas mengangkat selama 3/4 hari
Penatalaksanaan Nyeri Pinggang Akut Bermanfaat: Saran untuk tetap aktif, non-steroidal anti-
inflammatory drugs (NSAIDs) Ada pengaruh: Muscle relaxants Mungkin bermanfaat: Manipulasi
spinal, behaviour therapy, program penatalaksanaan multidisiplin (untuk nyeri pinggang sub-
akut) Tidak diketahui: Analgesics, acupuncture, back schools, epidural steroid injections, lumbar
supports, massage, multidisciplinary treatment (for acute low back pain), transcutaneous
electrical nerve stimulation, traction, temperature treatments, electromyographical biofeedback
Mungkin kurang bermanfaat: Specific back exercises Tidak efektif atau berbahaya: bed rest
Nyeri Pinggang Kronis Bermanfaat: Exercise therapy, Intensive multidisciplinary treatment
programmes Ada pengaruh: Muscle relaxants Mungkin bermanfaat: Analgesics, acupuncture,
antidepressants, back schools, behaviour therapy, NSAIDs, spinal manipulation Tidak diketahui:
Epidural steroid injections, EMG biofeedback, lumbar supports, massage, transcutaneous
electrical nerve stimulation, traction, local injections Tidak efektif atau berbahaya: Facet joint
injections Daftar Pustaka Koes BW, van Tulder MW, Thomas S. Clinical review: Diagnosis and
treatment of low back pain. BMJ 2006;332:1430–4. { Comments on this entry are closed } Bell
Palsy by ADMIN on NOVEMBER 1, 2010 Sinonim Idiopathic Facial Nerve Paralysis (IFNP),
facial paralysis Latar Belakang Bell palsy adalah sindrom klinis dari idiopatik paralisis unilateral
wajah akut. Insidennya sekitar 1 kasus per 5000 orang. Risiko meningkat 3,3 kali pada
kehamilan, dan sering dijumpai pada trimester ketiga. Insiden tertinggi ditemukan pada usia tua
(60 tahun keatas). Bell Palsy yang sebenarnya adalah idiopatik. Namun, reaktivasi dari virus
herpes simplex tipe 1 dan virus herpes zoster diduga memiliki peran penting pada beberapa
kasus. Gejala Klinis Kelumpuhan pada separuh wajah Rasa tebal atau kaku pada separuh wajah
tanpa defisit sensoris yang obyektif Beberapa mengeluhkan nyeri yang ringan-moderat pada
sudut rahang Produksi air mata yang menurun Hiperakusis Gangguan pengecapan
Penatalaksanaan Farmakoterapi Walaupun tidak semua penelitian setuju, pemberian
kortikosteroid aman dan mungkin efektif untuk meningkatkan keluaran fungsional pada pasien
dengan Bell Palsy. Sebuah meta analisis secara jelas menunjukkan hasil yang bermakna secara
statistik pada pasien dengan IFPN (Ramsey dkk, 2000) Prednisone (1 mg/kgBB/hari) 80 mg
sehari selama 5 hari kemudian ditapering off tergantung dari progresifitas kelemahan yang
bertambah berat atau stabil. Bila stabil, hentikan steroid tanpa tapering atau tapering cepat
dalam 4 hari berikutnya sampai total dosis 530 mg. Bila bertambah berat, tapering dalam 7 hari
berkutnya sampai total dosis 680 mg. Catatan: 5 mg prednisone equivalen dengan 0.6 mg-0.75
mg betamethasone, 25 mg of cortisone, 0.75 mg dexamethasone, 20 mg hydrocortisone, 4 mg
methylprednisolone, 5 mg prednisolone, dan 4 mg triamcinolone. Pemberian terapi antivirus
masih kontroversi. Penelitian menduga acyclovir kombinasi dengan prednisone kemungkinan
efektif dalam meningkatkan keluaran fungsional. Acyclovir, 400 mg lima kali sehari selama 7-10
hari dapat diberikan bila fungsi ginjal normal. Valacyclovir, 1 gr tiga kali sehari sering digunakan
karena frekuensi pemberian yang lebih jarang. Penangan akan lebih efektif bila diberikan dalam
waktu kurang dari 72 jam dan kurang efektif setelah 7 hari (Holland dan Weiner, 2004). Terapi
Pembedahan Dekompresi melalui pembedahan dianjurkan sebagai terapi akut Bell palsy yang
didasari oleh hipotesis pembengkakan neuronal pada tulang temporal berperanan dalam trauma
kompresi saraf. Namun, masih sedikit data mengenai hal ini. Penanganan ini bersifat invasif dan
memiliki risiko kehilangan pendengaran yang permanen. Fisioterapi Fisioterapi, termasuk
massage dan latihan wajah, dianjurkan pada pasien, namun masih sedikit uji klinis yang
menunjukkan efektivitasnya. Beberapa bukti mendukung facial retraining (mime therapy) dengan
biofeedback. Perawatan Pendukung Yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah
perlindungan mata. Pasien sebaiknya menggunakan air mata buatan dan salep mata. Kaca
mata atau Googgle penting untuk melindungi dari cahaya, angin, dan debu. Pelindung mata
berupa eye patch pada malam hari sering kali diperlukan. Prognosis Bell Palsy memiliki
prognosis yang baik; setidaknya 70-90% pasien membaik tanpa pengobatan, dan 90%
mengalami perbaikan fungsi yang lengkap dengan pengobatan kortikosteroid. Dalam masa
penyembuhan pasien dapat mengalami sinkinesis atau gerakan involunter dari otot-otot wajah
yang dapat ditangani dengan efektif melalui pemberian injeksi botulinum toxin subkutan atau
intramuskular. Belum ada skema yang universal untuk menilai keluaran fungsional dari Bell
Palsy. Namun salah satu yang sering digunakan adalah House-Brackmann Grading Scale.
Caranya adalah dengan mengukur gerakan ke atas alis dan gerakan ke samping dari sudut bibir.
Setiap gerakan 0,25 cm diberikan 1 poin dengan maksimal penilaian 1 cm untuk masing-masing
bagian. Jadi total nilai maksimalnya adalah 8. Grade I (Normal). 8 poin, fungsi 100%, fungsi
perkiraan 100% Grade II (Slight). 7 poin, fungsi 76-99%, fungsi perkiraan 80% Grade III
(Moderate). 5-6 poin, fungsi 51-75%, fungsi perkiraan 60% Grade IV (Moderately Severe). 3-4
poin, fungsi 26-50%, fungsi perkiraan 40% Grade V (Severe). 1-2 poin, fungsi 1-25%, fungsi
perkiraan 20% Grade VI (Total). 0 poin, fungsi 0%, fungsi perkiraan 0% Indikator prognosis yang
jelek pada Bell Palsy: Facial palsy yang komplit Tidak ada perbaikan dalam 3 minggu Usia > 60
tahun Nyeri berat Ramsay Hunt Syndrome (herpes zoster virus) Kondisi yang berhubungan
(hipertensi, diabetes, kehamilan) Degenerasi yang berat dari N VII yang ditunjukkan melalui hasil
elektrofisiologi Daftar Pustaka Holland NJ, Weiner GM. Clinical review: Recent developments in
Bell’s palsy. BMJ 2004;329:553–7. Ramsey MJ, DerSimonian R, Holtel MR, Burgess LPA.
Corticosteroid Treatment for Idiopathic Facial Nerve Paralysis: A Meta-analysis. Laryngoscope
2000, 110:335–341. Sciatica Artikel Gambar Sciatica : Gejala, Penyebab dan Pengobatan
Sciatica Itu Apa? Sciatica mengacu pada nyeri punggung yang disebabkan oleh saraf sciatic
yang bermasalah. Ia adalah saraf besar yang berjalan dari punggung bawah di bagian belakang
masing-masing kaki. Ketika sesuatu mencederai atau menempatkan tekanan pada saraf sciatic,
ia dapat menyebabkan nyeri di punggung bawah yang menyebar ke pinggul, pantat, dan kaki.
Hampir 90% orang dapat sembuh tanpa operasi. Gejala Sciatica Gejala sciatica yang paling
umum adalah sakit punggung bagian bawah yang memperluas melalui pinggul dan pantat dan
turun ke satu kaki. Nyeri biasanya hanya mempengaruhi satu kaki dan mungkin menjadi lebih
buruk ketika Anda duduk, batuk, atau bersin. Kaki sesekali juga dapat seperti mati rasa, lemah,
atau kesemutan. Gejala-gejala sciatica cenderung muncul secara tiba-tiba dan dapat
berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Sciatica atau Sakit Punggung Lainnya? Sampai
dengan 85% orang Amerika mengalami beberapa jenis nyeri punggung selama hidup mereka.
Tapi ini tidak selalu melibatkan saraf sciatic. Dalam banyak kasus, sakit punggung adalah hasil
dari overextending atau otot-otot yang tegang di punggung bawah. Yang paling sering
membedakan sciatica adalah caranya memancarkan rasa sakit ke kaki. Mungkin rasanya seperti
kram kaki yang berlangsung selama berhari-hari. Siapa Yang Mendapatkan Sciatica?
Kebanyakan orang yang mendapatkan sciatica adalah antara usia 30 dan 50 tahun. Wanita
mungkin lebih mungkin untuk mengembangkan masalah ini selama kehamilan karena tekanan
pada saraf skiatik dari rahim yang berkembang. Penyebab lainnya termasuk herniated disk dan
degenerative arthritis tulang belakang. Penyebab: Herniated Disk Penyebab paling umum dari
sciatica adalah herniated disk. Piringan yang bertindak seperti bantal antara vertebra tulang
belakang. Piringan ini melemah seiring usia dan menjadi lebih rentan terhadap cedera. Kadang-
kadang pusat piringan seperti gel mendorong melalui lapisan luarnya dan menekan pada akar
saraf sciatic. Sekitar 1 dari 50 orang akan mendapatkan herniated disk di beberapa titik dalam
hidup mereka. Hingga seperempat dari mereka akan memiliki gejala yang berlangsung lebih dari
6 minggu. Penyebab: Spinal Stenosis Pemerataan alami dan sobek dari vertebra dapat
menyebabkan penyempitan kanal tulang belakang. Penyempitan ini, disebut spinal stenosis,
yang bisa menempatkan tekanan pada akar saraf sciatic. Spinal stenosis adalah lebih umum
pada orang dewasa di atas usia 60. Penyebab: Tumor Spinal Dalam kasus yang jarang, sciatica
mungkin diakibatkan dari tumor yang tumbuh di dalam atau di sepanjang sumsum tulang
belakang atau saraf sciatic. Sebagai tumor tumbuh, ia dapat menempatkan tekanan pada saraf
yang bercabang dari sumsum tulang belakang. Penyebab: Sindrom Piriformis Piriformis adalah
otot yang dijumpai jauh di dalam pantat. Ia menghubungkan tulang punggung bagian bawah ke
tulang paha atas dan berjalan langsung di atas saraf sciatic. Jika otot ini menglami kekejangan,
maka ia dapat memberikan tekanan pada saraf sciatic, memicu gejala linu panggul. Sindrom
piriformis lebih sering terjadi pada wanita. Sebuah Dompet Yang Gemuk Bisa Memicu Piriformis
Anda mungkin tidak pernah berpikir bahwa terlalu banyak uang tunai adalah sebagai sumber
rasa sakit, tetapi dompet yang gemuk dapat memicu sindrom piriformis. Kondisi ini dapat
mempengaruhi laki-laki yang memakai dompet mereka di kantong belakang celana. Hal ini
menempatkan tekanan kronis pada otot piriformis dan dapat memperburuk saraf sciatic dari
waktu ke waktu. Anda dapat menghindari masalah ini dengan menjaga dompet Anda di saku
depan atau di saku jaket. Penyebab: Cedera atau Infeksi Penyebab lain sciatica termasuk
peradangan otot, infeksi, atau cedera, seperti patah tulang. Secara umum, kondisi apapun yang
mengganggu atau menekan saraf sciatic dapat memicu gejala. Dalam beberapa kasus, tidak
ada penyebab spesifik sciatica yang ditemukan. Mendiagnosis Sciatica: Pengujian Untuk
menentukan apakah Anda memiliki sciatica, dokter Anda akan menanyakan bagaimana rasa
sakit tersebut dimulai dan di mana tepatnya ia berada. Anda mungkin diminta untuk berjongkok,
berjalan di atas tumit atau jari kaki, atau mengangkat kaki Anda tanpa menekuk lutut. Tes otot ini
dapat membantu dokter Anda menentukan apakah itu adalah saraf sciatic yang teriritasi.
Mendiagnosis Sciatica: Pencitraan Dokter Anda mungkin meminta agar Anda melaukan tes
pencitraan, seperti MRI, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang lokasi dan penyebab
dari saraf yang teriritasi. MRI dapat menunjukkan keselarasan piringan vertebra, ligamen, dan
otot. CT scan yang menggunakan pewarna kontras juga dapat memberikan gambaran yang
berguna dari sumsum tulang belakang dan saraf. Menentukan penyebab sciatica dapat
membantu pemanduan pengobatan. X-ray juga dapat membantu mengidentifikasi kelainan
tulang tetapi tidak dapat mendeteksi masalah saraf. Komplikasi Terkait Sciatica Jika Anda
mengembangkan hilangnya kontrol pada kandung kemih atau usus, hubungi dokter Anda
segera. Ini bisa menjadi tanda dari sebuah darurat medis yang membutuhkan operasi untuk
menghindari kerusakan permanen. Untungnya, komplikasi ini jarang terjadi. Kebanyakan kasus
sciatica hilang dalam beberapa hari atau minggu dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.
Meringankan Sciatica: Es dan Panas Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil di rumah
untuk meringankan rasa sakit sciatica. Sebuah pad pemanasan atau kantong es dapat sangat
membantu. Terapkan panas atau es selama sekitar 20 menit setiap dua jam. Percobaan untuk
melihat yang mana yang lebih lega, atau cobalah secara bergantian antara panas dan es.
Meringankan Sciatica: Obat Penghilang rasa sakit over-the-counter dapat memberikan bantuan
jangka pendek dari sciatica. Acetaminophen dan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID),
seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen adalah pilihan. Dokter mungkin memberikan suntikan
steroid untuk mengurangi peradangan. Meringankan Sciatica: Peregangan Ketika sciatica Anda
sedang dalam penyembuhan, cobalah untuk tetap aktif. Gerak benar-benar dapat membantu
mengurangi peradangan dan nyeri. Seorang terapis fisik dapat menunjukkan cara peregangan
lutut dan punggung bawah. Tergantung pada kondisi medis Anda, latihan-latihan tertentu
mungkin tidak dianjurkan. Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan agar berjalan jarak
pendek. Meringankan Sciatica: Suntikan Dalam kasus yang parah, dokter mungkin menyarankan
suntikan steroid ke daerah tulang belakang untuk mengurangi peradangan. Ia menyampaikan
obat secara langsung ke daerah sekitar saraf sciatic. Meringankan Sciatica: Operasi Jika sciatica
Anda adalah karena herniated disk, dan ia masih menyebabkan sakit yang parah setelah empat
sampai enam minggu, operasi mungkin menjadi pilihan. Dokter bedah akan menghapus
sebagian dari piringan hernia untuk meringankan tekanan pada saraf sciatic. Sekitar 90% pasien
mendapatkan bantuan dari jenis operasi ini. Prosedur bedah lainnya dapat meredakan sciatica
yang disebabkan oleh stenosis tulang belakang. Rehabilitasi Sciatica Setelah operasi punggung,
biasanya Anda akan perlu untuk menghindari mengemudi, mengangkat, atau membungkuk ke
depan untuk sekitar satu bulan. Dokter anda dapat merekomendasikan terapi fisik untuk
membantu Anda memperkuat otot-otot di belakang. Setelah pemulihan Anda selesai, ada
peluang bagus bahwa Anda akan bisa mendapatkan kembali semua kegiatan yang biasa Anda
lakukan. Terapi Pelengkap Ada bukti bahwa akupunktur, pijat, yoga, dan penyesuaian
chiropractic dapat meredakan nyeri punggung bawah yang khas. Tetapi penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk menentukan apakah terapi ini membantu untuk sciatica.

Anda mungkin juga menyukai