Anda di halaman 1dari 4

pengaruh gerakan pembaharuan terhadap perkembangan islam di indonesia

Gerakan pembaruan yang terjadi di berbagai negara Islam juga dirasakan oleh umat Islam di Indonesia.
Pembaruan Islam di Indonesia mengalami berbagai kemajuan yang signifikan hingga sekarang.
Bagaimana sejarah masuknya ide pembaruan di Indonesia? Mari kita simak uraian berikut.

baiturahman

Contents [hide]

1 Perkembangan Islam Masa Modern di Indonesia

2 Gerakan dan Organisasi Islam di Indonesia

2.1 Muhammadiyah

2.2 Nahdatul Ulama

2.3 Al-lrsyad

2.4 Sarekat Islam

2.5 Persatuan Islam (Persis)

Perkembangan Islam Masa Modern di Indonesia

Perkembangan yang terjadi pada kaum muslimin di berbagai negara membawa banyak pengaruh pada
perkembangan Islam di Indonesia. Masuknya ide pembaruan di Indonesia melalui dua cara. Pertama,
melalui masyarakat Arab, baik yang berdagang maupun yang ingin menetap. Kedua, melalui para jamaah
haji dari Indonesia. Para pelopor gerakan pembaruan antara lain Syekh Ahmad Soorkati dengan
organisasi Jamiatul Khairdan al-lrsyad.

Para jamaah haji Indonesia melihat dan merasakan geliat pembaruan yang terjadi di berbagai negara.
Pengalaman ini memberikan inspirasi bagi mereka untuk melakukan pembaruan Islam di Indonesia.
Pelopor dari gerakan pembaruan di Indonesia salah satunya adalah kaum muslimin dari Minangkabau.
Pengalaman yang dilihat selama menunaikan ibadah haji mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ajaran Wahabi menjadi sesuatu yang menarik untuk diperbincangkan di berbagai pertemuan. Lambat
laun ajaran ini mengkristal

Gerakan Paderi menyeru masyarakat untuk melaksanakan pembaruan Islam sebagaimana yang
dicontohkan Rasulullah saw. dengan menghilangkan praktik-praktik yang menyimpang dari ajaran Islam.
Seruan Gerakan Paderi ini mendapat tantangan dari kelompok yang bersikukuh dengan adat istiadat.
Akibat pertentangan ini, meietuslah Perang Paderi. Perang Paderi terjadi antara kaum yang
menginginkan perubahan dengan kaum adat yang bersikeras mempertahankan adat istiadat. Meskipun
mengalami kekalahan dalam perang tersebut, ide dan gerakan pembaruan yang dibawa tidak musnah.
Ide dan gerakan pembaruan tersebut diteruskan oleh Syekh Ahmad Khatib.

Syekh Ahmad Khatib lama tinggal di tanah suci Mekah. Beliau melihat dan bersentuhan langsung dengan
ide-ide pembaruan yang digaungkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab dan Muhammad Abduh. Syekh
Ahmad Khatib tidak menerima segala ajaran perubahan tanpa koreksi dan analisis. Koreksi dan analisis
terhadap ide-ide’pembaruannya diajarkan kepada murid-muridnya. Di antara murid beliau adalah Syekh
Muhammad Djamil Djambek, Haji Abdul Karim Amrullah, Haji Abdullah Ahmad, Syekh Sulaiman ar-
Rasuli, dan Kiai Haji Ahmad Dahlan. Dengan sikap tersebut tidaklah mengherankan jika pada masa-masa
berikutnya ide perubahan yang berkembang di kalangan murid Syekh Ahmad Khatib sangat beragam.

Gerakan dan Organisasi Islam di Indonesia

Murid-murid Syekh Ahmad Khatib menyerukan ide-ide pembaruan di tanah Air. Di Minangkabau murid
Syekh Ahmad Khatib menyuarakan pentingnya membuka kembali pintu ijtihad dengan menggunakan Al-
Qur’an dan hadis sebagai sandaran. Untuk menyerukan ide-ide pembaruan, mereka mendirikan
lembaga- lembaga pendidikan dan majalah. Lembaga pendidikan yang didirikan antara lain Sekolah
Adabiyah, Surau, Jembatan Batu, Sekolah Tawalib, Sumatra Tawalib, Madrasah Diniyah, dan Persatuan
Muslimin Indonesia (PERMI). Selain itu, mereka menerbitkan beberapa majalah antara lain al-lmam, al-
lslam, al-Bayan, Pedoman Masyarakat, dan Panji Islam. Berbagai lembaga dan majalah tersebut
melahirkan ide-ide pembaruan Islam dan menyebar di kalangan masyarakat Islam Indonesia.

Setelah muncul gerakan pembaruan di Sumatra, tanah Jawa juga merasakan sentuhan murid-murid
Syekh Ahmad Khatib sehingga muncullah gerakan dan organisasi Islam yang bisa kita lihat sampai saat
ini. Di antara gerakan dan organisasi Islam di Indonesia sebagai berikut.

Muhammadiyah

Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung KaumanYogyakarta pada
tanggal 8 Zulhijah 1330 H/18 November 1912. Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk men-
dukung usaha K.H. Ahmad Dahlan dalam memurnikan ajaran Islam yang dianggap dipengaruhi hal-hal
mistik. Gerakan ini menyerukan pentingnya kembali kepada Al-Qur’an dan sunah. Selain itu,
Muhammadiyah melakukan pembaruan terhadap sistem pendidikan, kehidupan sosial, dan tata cara
hidup modern.
Nahdatul Ulama

Nahdatul Ulama atau NU adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada
tanggal 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) di Surabaya atas prakarsa K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Abdul
Wahab Hasbullah.Tujuan didirikan organisasi ini untuk memperjuangkan berlakunya ajaran Islam yang
berhaluan ahlusunah waljamaah dan menganut mazhab empat imam dalam wadah negara kesatuan.

Al-lrsyad

Organisasi al-lrsyad bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial keagamaan. Organisasi ini didirikan di
Jakarta pada tahun 1914. Para pendirinya sebagian besar berasal dari kalangan pedagang, peng- usaha,
dan ulama keturunan suku Arab, seperti Ahmad Soorkati, Umar Manggus, Saleh bin Ubaid, Sayid bin
Salim Masyhabi, Salim bin Umar Balfas, Abdullah Harharah, Umar bin Saleh, dan Nahdi.

Sarekat Islam

Organisasi ini didirikan pada tanggal 10 September 1912. Sarekat Islam (SI) tumbuh dari organisasi
pendahulunya yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada
tanggal 16 Oktober 1905. Pada saat Haji Oemar Said Tjokroaminoto memimpin, nama SDI diubah
menjadi Sarekat Islam (SI). Organisasi ini terbilang sangat modern pada masa itu dengan jumlah anggota
yang tersebardi Kepulauan Nusantara.

Persatuan Islam (Persis)

Persis adalah organisasi Islam di Indonesia yang mempunyai tujuan utama untuk memberlakukan hukum
Islam berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Persis didirikan di Bandung pada tanggal 17 September 1923
oleh K.H. Zamzam. Organisasi ini berusaha keras mengembalikan kaum muslimin pada ajaran Al-Qur’an
dan hadis, menghidupkan jihad dan ijtihad, membasmi bid’ah, khurafat, takhayul, taklid, dan syirik,
memperluas tablig dan dakwah Islam kepada segenap masyarakat, serta mendirikan pesantren dan
sekolah untuk mendidik kader Islam.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengaruh Pembaruan Islam Abad Modern Bagi
Umat Islam di Indonesia. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber
literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai