Bab Ii
Bab Ii
PEMBAHASAN
3
disimpulkan bahwa strategi dikalahkan oleh organisasi yang disodorkan.
Masalahnya, bagaimana mungkin tujuan dapat tercapai secara optimal. Artinya,
memang birokrasi (diharapkan) disusun sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai
tujuannya yang optimal.
1. Pengawasan Internal
4
b. MENPAN (Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara)
2. Pengawasan Eksternal
5
DPR sendiri terhadap implementasi kebijakan ataupun anggran keuangan lebih
bersifat politis dari pada pengawasan yang berbentuk professional. Artinya disini
DPR menjalankan fungsi pengawasan jika kebijakan yang dimaksud tidak sesuai
dengan kepentingan politik partai dan golongan yang ada di DPR. Tetapi
diharapkan DPR dan pemerintah bekerja secara professional dalam pencapaian
tujuan negara.
KPK juga dapat dikatakan sebagai bentuk sanksi sosial terhadap pejabat
maupun birokrat yang melukan penyimpangan. Karena jika telah diperiksa oleh
KPK maka pejabat atau birokrat tersebut telah diindikasikasikan telah melakukan
tindakan korupsi yang diharapkan dijadikan cambuk bagi pejabat atau birokrat
yang lain untuk tidak melakukan tindakan yang sama yang dapat merugikan
negara dan rakyat banyak
6
praktik pemerintah dalam bernegara. Memiliki kuasa mengontrol sekaligus
menjadi pelaku yang efektif dalam membentuk opini dan atau pandangan
masyarakat. LSM juga dapat menjadi penghalang bagi korporasi yang melakukan
praktik pemerintah yang tidak etis, seperti tindakan penyalahgunaan wewenang
hingga korupsi. Keberadaan LSM di Indonesia sendiri bersama dengan gerakan
rakyat sekurang-kurangnya dapat menjadi pengontrol dan pengingat jikalau
pemerintah dalam hal ini pejabat/birokrasi melakukan tindakan penyelewengan
sehingga dapat berperan sebagai pembuka jalan bagi instansi/lembaga audit dan
pengawas.
7
pemerintahan. Pengawasan melekat diadakan tidak bertujuan untuk menghambat
jalannya organisasi atau hanya mencari kesalahan seseorang kemudian
menjatuhkan sanksi, melainkan justru untuk memperlancar jalannya organisasi,
dengan melakukan tindak lanjut terhadap bawahan atau dengan menunaikan
langkahlangkah kepemimpinan sebaik-baiknya sehingga dapat diharapkan tujuan
pengawasan melekat akan mempunyai makna positif dan dapat berjalan lancar
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
1. Struktur organisasi
2. Kebijakan-kebijakan
3. Prosedur kerja
4. Perencanaan kerja
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Pembinaan personil
8
melekat tersebut. Adapun prinsip-prinsip pengawasan melekat pada umumnya
adalah sebagai berikut :
9
Pengawasan Fungsional menurut Abdul Halim dan Theresia Damayanti
(2007) adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional
APBD yang meliputi BPKP, Itwilprov, Itwikab/kota. Pengertian Pengawasan
Fungsional menurut Sadu Wasistiono (2010) adalah pengawasan yang dilakukan
oleh aparat pengawasan fungsional, baik yang berasal dari lingkungan internal
pemerintah daerah maupun yang berasal dari lingkungan eksternal pemerintah
daerah.
10
4. Menyelenggarakan rapat koordinasi aparat pengawasan fungsional
pemerintah untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan PKPT Pengawasan
khusus biasanya ditujukan terhadap peyimpangan-penyimpangan dan
masalah-masalah dalam bidang administrasi dalam lingkungan
pemerintahan, yang dinilai mengandung dampak luas terhadap jalannya
pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Pengawasan khusus ini dapat
dilakukan sendiri oleh BPKP atau oleh tim pemeriksa gabungan yang
dibentuk oleh kepala BPKP.
11
yang berlaku. Untuk mencapai tujuan ini, proses audit sektor publik terbagi
menjadi empat tahap, yaitu
1. Tahap Perencanaan
Tujuan dari tahap pendahuluan ini adalah untuk mengidentifikasi area yang
signifikan dan mendesain prosedur audit yang efisien. Untuk mencapai tujuan
tersebut, metodologi audit dibuat sedemikian rupa untuk:
Tahap ini terdiri dari evaluasi dan pengujian pengendalian internal untuk
mendukung kesimpulan audit mengenai pencapaian tujuan pengendalian internal
yang diuraikan sebagai berikut:
12
Untuk mengevaluasi pengendalian internal, auditor mengidentifikasi dan
memahami pengendalian yang relevan dan menguji efektivitasnya. Ketika hasil
pengujian pengendalian internal adalah efektif, maka lingkup pengujian
substantif akan dikurangi. Dalam tahap pengendalian internal terdapat petunjuk
untuk:
4. Tahap Pelaporan
13
2.5 Contoh Kasus Audit Pemerintah
14