Anda di halaman 1dari 6

Dampak Peraturan Perundang-Undangan Nomor 2

Tahun 2017 terhadap Kelompok Anti Pancasila

Kelompok B5
Bonifasia Felia Ika Hapsari (102017195)

Inne Eunike Benu (102017203)

Hansel Sanchia (102017211)

Putri Denova Siceria (102017213)

Natalia Margaretha Simalango (102017224)

Ary Kristanto Lallo (102017225)

Alya Silva Nabilah (102017236)

Eliasyer (102017239)

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Dampak
Peraturan Perundang-Undangan Nomor 2 Tahun 2017 terhadap Kelompok Anti
Pancasila” sesuai dengan waktu yang telah kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam
rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Bahasa Indonesia. Diharapkan
makalah ini dapat memberikan informasi tentang dampak pada kelompok anti pancasila
ataupun organisasi masyarakat (ormas). Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan
pustaka yang mengumpulkan lalu mengkaji informasi tentang peraturan perundang-undangan
nomor 2 tahun 2017, tentang kelompok anti pancasila serta dampak peraturan perundang-
undangan tersebut terhadap kelompok anti pancasila.

Kami gunakan metode pengumpulan data secara tinjauan pustaka, agar makalah yang
kami susun dapat memberikan informasi yang akurat dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Alfensius Alwino, S.Fil. M.Hum sebagai pengajar
mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah ikut berpartisipasi sehingga makalah ini
selesai tepat pada waktunya. Kami sebagai penulis tentunya tidak pernah lepas dari
kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Kritik dan saran yang
membangun sangat diperlukan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.

Jakarta, 12 November 2017

Penulis

2
Pendahuluan

Peraturan Pengganti Undang-undang (Perpu) adalah peraturan yang diterapkan oleh


presiden untuk mengatur masyarakat dan demi tercapainya kepentingan bersama. Perpu yang
diterapkan oleh presiden ini bersifat memaksa karena seluruh masyarakat Indonesia harus
mematuhinya. Perpu dibuat karena keadaan yang memaksa.

Salah satu perpu yang sedang ramai dibahas saat ini adalah perpu no 2 tahun 2017
yang mengatakan tentang pemberantasan terhadap organisasi masyarakat (ormas) yang anti
pancasila. Mengingat bahwa negara Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan
agama yang mana tidak semuanya setuju dengan dasar negara Indonesia yaitu pancasila.
Beberapa ormas seperti Hizbu Tahrir Indonesia (HTI) berupaya untuk memecah belah
persatuan bangsa Indonesia dengan menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang
berlandaskan pada agama Islam.

Perpu ini menimbulkan banyak perdebatan yang terjadi antara masyarakat di


Indonesia ini bahkan para politikus sekalipun. Beberapa orang ada yang pro atau setuju
dengan diberlakukannya perpu ini dengan alasan bahwa perpu ini dapat membebani dan
menghentikan gerak-gerik ormas yang berusaha untuk mengganti nilai-nilai pancasila.
Disamping itu, ada juga yang kontra terhadap perpu ini karena perpu ini dianggap membatasi
kebebasan masyarakat dalam berekspresi dan berdemokrasi, sehingga perpu ini bertentangan
dengan nilai-nilai demokrasi yang dianut oleh negara Indonesia.

Tujuan penulisan ini adalah membahas hal-hal yang membuat orang pro dan kontra
terhadap perpu no 2 tahun 2017. Harapan kami dari penulisan ini adalah membantu pembaca
untuk lebih memahami tujuan dari pembentukan perpu no 2 tahun 2017.

Isi

Di era modern ini pemikiran bangsa Indonesia sudah semakin berkembang, hal ini
menimbulkan banyaknya pemikiran baru yang bertentangan dengan pancasila. Pemikiran-
pemikiran tersebut membuat cara pemahaman yang salah tentang pancasila, sehingga banyak
organisasi masyarakat (ormas) yang berniat untuk memecah belah persatuan Indonesia
pemahaman yang salah tersebut adalah :

1. Dalam sila 1 “Ketuhanan yang Maha Esa” , bukan prinsip yang terpenting dalam
hidup beberapa orang. Hal ini membuat bahwa hidup bagi beberapa orang tersebut

3
tidak benar-benar dipengaruhi oleh adanya Tuhan. Orang yang anti terhadap sila
pertama pancasila adalah ateis (orang yang tidak menganut agama apapun).
2. Dalam sila 2 dan 3 “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dan “Persatuan
Indonesia”, dalam ke 2 sila tersebut, tak satupun dari ke 2 sila tersebut yang
mempunyai akar dari komunalisme. Hal ini membuat tidak ada ruang bagi pemikiran
tentang kesatuan umat manusia.
3. Dalam sila ke 4 dan 5 “Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan” dan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Ke 2 sila tersebut berarti mengartikan keterbukaan untuk perubahan, kesempatan yang
sama bagi semua orang, dan pertisipasi semua oran di dalam proses pengambilan
keputusan yang menyangkut seluruh masyarakat. Ke 2 sila ini tidak sesuai dengan
orientasi nilai-nilai dari suatu masyarakat tradisional.1

Selain dari pernyataan diatas, hal yang menyebabkan beberapa orang kontra atau anti
dengan pancasila adalah adanya beberapa organisasi masyarakat yang ajarannya tidak sesuai
dengan nilai-nilai leluhur, yang mana leluhur ingin mempersatukan perbedaan suku, ras, dan
agama menjadi satu kesatuan melalui kelima asas pancasila.2

Peraturan perundang-undangan no 2 tahun 2017 berpotensi untuk disalahgunakan oleh


organisasi masyarakat yang dipandang oleh pemerintah melanggar undang-undang karena
perpu ini membatasi kebebasan masyarakat dalam berskepresi, berpendapat, dan berserikat.
Dalam hal ini, sudah jelas bahwa perpu no 2 tahun 2017 sangat bertentangan dengan sila-sila
pada pancasila.

Seperti yang kita ketahui bahwa pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia. Pancasila
dapat diibaratkan sebagai pondasi yang kokoh bagi Negara kita sehingga dapat memunculkan
berbagai macam pendapat, baik pro ataupun kontra akan nilai-nilai pada pancasila.3 Tokoh-
tokoh politik di era modern ini berusaha untuk memberantas organisasi masyarakat (ormas)
yang berusaha untuk mengubah pancasila dan memecah belah persatuan Indonesia, seperti
ormas HTI (HizbutTahrir Indonesia). Mengapa banyak orang pro akan keberadaan perpu no
2 tahun 2017? Hal tersebut akan kami paparkan, yaitu:

1
Eka Darmaputera, Pancasila Identitas dan Modernitas (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1997), hlm 121.
2
Andreas Doweng Bolo, dkk., Pancasila Kekuatan Pembebas (Depok: PT KANISIUS, 2012), hlm 53.
3
J.K. Tumakaka, Membangun Sistem Masyarakat Pancasila (Jakarta: Yayasan Piranti Ilmu, 1996), hlm 315.

4
1. Perpu ini memiliki tujuan untuk membebaskan dan menghindarkan Negara kita dari
gerakan radikalisme yang berusaha untuk menggantid asar Negara pancasila. Jadi
sebenarnya perpu ini memiliki tujuan yang sangat baik dan mulia.
2. Perpu ini juga bermaksud untuk memberikan respon terhadap keresahan masyarakat
karena ajaran radikalisme yang telah merasuk ke dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Hal ini menyebabkan ekepresi yang terlalu fanatik dari beberapa kelompok
dan menurunkan tingkat toleransi antar masyarakat yang berbeda suku, ras, dan
agama.
3. Pembuatan perpu ini dilatar belakangi oleh semangat yang besar untuk merawat
kebhinekaan dan kebangsaan serta menjaga toleransi antar manusia yang berbeda
suku, ras, dan agama yang selama ini dirusak oleh sejumlah oknum masyarakat.
4. Perpu ini juga mengatur kebebasan masyarakat dalam berdemokrasi. Hal ini
merupakan pendapat dari beberapa tokoh politik karena menurut mereka kebebasan
tidak bisa dibiarkan berkembang secara liar yang justru akan menodai semangat
kebebasan tersebut.4
Jadi, pada dasarnya perpu no 2 tahun 2017 ini memiliki tujuan yang sangat baik dan mulia.
Perpu ini diperkirakan bisa meningkatkan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia yang mana di Indonesia ini tidak hanya terdiri dari satu suku, ras, agama.5
Banyaknya suku, ras, dan agama inilah yang bisa menyebabkan seseorang atau sekelompok
orang memiliki fanatik yang berlebih sehingga berdampak kepada keinginan untuk merubah
ideologi bangsa Indonesia yang sudah melekat sejak dulu ,yaitu pancasila.

Kesimpulan

Kelompok kami mendukung atau pro dengan peraturan perundang-undangan no 2


tahun 2017 tentang organisasi masyarakat yang dikhususkan kepada gerakan untuk
meredamkan anti pancasila karena pancasila merupakan landasan terbaik dalam
mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku agama dan bahasa untuk
menjadi satu kesatuan bangsa. Pancasila juga mampu membuat bangsa Indonesia agar lebih
menjaga berbagai budaya yang ada di setiap pulaunya. Sehingga dengan adanya pancasila
dapat meredam munculnya organisasi-organisasi yang berpotensi besar untuk memecahkan

4
C.S.T. Kansil, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1994), hlm 240.
5
Sekretariat Negara Republik Indonesia, Gerakan 30 September Pemberontakan Partai Komunis Indonesia
(Jakarta: PT Kwali Mas, 1994), hlm 167.

5
persatuan bangsa Indonesia, seperti Hizbu Tahrir Indonesia (HTI), dan Partai Komunis
Indonesia (PKI).

Daftar Pustaka

Darmaputera, Eka. Pancasila Identitas dan Modernitas. Jakarta: 1997.

Bolo AD, Samho B, Djunatan S, Laku KS. Pancasila Kekuatan Pembebas. Depok: 2012.

Tumakaka JK. Membangun Sistem Masyarakat Pancasila. Jakarta: 1996.

Kansil CST. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta: 1994.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Gerakan 30 September Pemberontakan Partai


Komunis Indonesia. Jakarta: 1994.

Anda mungkin juga menyukai