Ibu Retno, seorang perempuan berusia 30 tahun P0A0 datang ke Puskesmas dengan keluhan
keluar cairan dari kemaluan sejak 2 tahun yang lalu. Cairan berbau busuk, gatal, dan
mengganggu aktivitas sehari-hari. Siklus haid normal dan tidak menggunakan kontrasepsi
apapun. Suami pasien bekerja sebagai sopir dan tidak pernah melakukan hubungan seksual selain
dengan istrinya.
Pemeriksaan ginekologi:
Pemeriksaan luar:
Abdomen datar, simetris, uterus tidak teraba, massa (-), nyeri (-), tanda cairan bebas (-)
Inspekulo:
Portio tidak livide, OUE tertutup, Fluor (+), berlebihan dan berbau, fluksus (-), erosi /
laserasi / polip (-), sondase uterus didapatkan bentuk uterus antefleksi dengan ukuran 6
cm.
Vaginal toucher:
Portio kenyal, OUE tertutup, korpus uterus dalam batas normal. Adneksa kanan lemas,
nyeri tekan (+). Parametrium dalam batas normal, cavum douglas dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang:
USG : Uterus antefleksi, ukuran dan bentuk dalam batas normal, adneksa dalam batas normal,
genital interna dalam batas normal.
Laboratorium: Hb 11,9, platelet 265.000, leukosit 18.000
a. Klarifikasi Istilah
b. Identifikasi masalah
1. Ibu Retno, seorang perempuan berusia 30 tahun P0A0 datang ke Puskesmas dengan
keluhan keluar cairan berbau busuk, gatal, dari kemaluan dan mengganggu aktivitas
sehari-hari sejak 2 tahun yang lalu.
a. Apa hubungan usia dan paritas dengan keluhan pada kasus? 6, 7
b. Apa makna klinis dari keluar cairan berbau busuk, gatal, dari kemaluan? 7, 5
c. Bagaimana mekanisme terjadinya keluar cairan pada kasus? 8, 4
d. Apa saja yang menyebabkan keluarnya cairan bau busuk dari kemaluan? 9, 3
e. Apa saja jenis cairan yang bisa keluar dari kemaluan? 10, 1
f. Apa hubungan keluhan pada ibu dengan infertilitas? 11, 12
g. Apa makna klinis dari keluar cairan sejak 2 tahun yang lalu? 12, 13
h. Bagaimana gambaran cairan vagina normal? 13, 11
2. Siklus haid normal dan tidak menggunakan kontrasepsi apapun. Suami pasien bekerja
sebagai sopir dan tidak pernah melakukan hubungan seksual selain dengan istrinya.
Status perkawinan : pasien telah menikah selama 8 tahun.
Riwayat kontrasepsi : pasien tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun.
a. Apa makna klinis “ibu retno tidak menggunakan kontrasepsi apapun pada kasus”?
9, 10
b. Apa makna klinis “suami pasien tidak pernah melakuka hubungan seksual selain
dengan istrinya”? 1, 7
c. Apa makna klinis “siklus haid normal”? 3, 8
d. Bagaimana siklus haid normal? 4, 7
3. Pemeriksaan Fisik:
Kesadaran : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 98 x / menit
Pernapasan : 20 x / menit
VAS :3
BB 54 Kg, TB 153 cm;
Pemeriksaan kepala dan leher dalam batas normal. Dari pemeriksaan pada region
inguinal dekstra didapatkan nyeri (+), VAS 3. Edema pretibial (-).
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik? 5, 6
b. Bagaimana cara mengukur VAS? 6, 5
4. Pemeriksaan ginekologi:
Pemeriksaan luar:
Abdomen datar, simetris, uterus tidak teraba, massa (-), nyeri (-), tanda cairan
bebas (-)
Inspekulo:
Portio tidak livide, OUE tertutup, Fluor (+), berlebihan dan berbau, fluksus (-),
erosi / laserasi / polip (-), sondase uterus didapatkan bentuk uterus antefleksi
dengan ukuran 6 cm.
Vaginal toucher:
Portio kenyal, OUE tertutup, korpus uterus dalam batas normal. Adneksa kanan
lemas, nyeri tekan (+). Parametrium dalam batas normal, cavum douglas dalam
batas normal.
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan ginekologi? 7,
4
b. Bagaimana cara pemeriksaan sondase? 8, 3
5. Pemeriksaan penunjang:
USG : Uterus antefleksi, ukuran dan bentuk dalam batas normal, adneksa dalam batas
normal, genital interna dalam batas normal.
Laboratorium: Hb 11,9, platelet 265.000, leukosit 18.000
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan penunjang? 9,
1
b. Bagaimana gambar USG uterus pada kasus? 10, 13
c. Apa indikasi pemeriksaan USG pada kasus?11, 12
Hipotesis: Ibu Retno, 30 tahun, nullipara, mengalami leucorrhea sejak 2 tahun yang lalu diduga
karena infeksi bakteri, dan infertilitas primer.
Leucorrhea
a. Diagnosis banding 6, 8
b. Algoritma penegakan diagnosis 7, 9
c. Diagnosis kerja 8, 11
d. Definisi dan etiologi 9, 7
e. Epidemiologi dan faktor resiko 10, 6
f. Klasifikasi 11, 1
g. Manifestasi klinis 12, 3
h. Patogenesis dan patofisiologi 13, 4
i. Komplikasi 1, 5
j. Tatalaksana 3, 12
k. Edukasi dan pencegahan 4, 13
l. Pemeriksaan penunjang 5, 10
m. Prognosis 6, 9
n. SKDI 5, 1
Learning issues: